You are on page 1of 6

Gerak Jatuh bebas dan Gaya Gesekan Udara

Pada pembahasan dan soal-soal Gerak Jatuh Bebas (GJB) di SMA (Kelas X) biasanya tidak pernah menyertakan gaya gesekan dalam perhitungannya, atau gaya gesekan diabaikan, padahal gaya gesekan itu pasti ada dan tidak bisa diabaikan begitu saja dalam Gerak Jatuh Bebas yang sebenarnya . Jadi pada postingan kali ini saya akan mencoba memasukkan faktor gaya gesekan udara pada GJB. Tentang gaya gesekan udara, tentu sudah pernah disinggung saat kita mempelajari Fluida Statis di kelas XI IPA Semester 2 di bagian yang terakhirnya, yaitu tentang kekentalan fluida dan Hukum Stokes, yaitu: F = k.eta.v k adalah konstanta yang tergantung bentuk benda, jika benda berbentuk bola, maka k = 6.pi.r eta adalah koefisien viskositas, dalam hal ini adalah udara, yang secara normal nilainya 1,8 x 10 ^ -5 kg / ms v adalah kecepatan benda Jadi dari rumus di atas kita memperoleh beberapa prinsip, yaitu: 1. Gesekan udara tergantung bentuk benda 2. Gesekan udara tergantung kekentalan udara saat itu (Nilainya tentu berbeda tergantung suhu, ketinggian, tekanan udara, dll.) 3. Gesekan udara tergantung pada kecepatan benda, semakin cepat benda bergerak, maka gaya gesekan akan semakin besar Ada satu gaya lagi yang mempengaruhi gerak GJB, yaitu gaya Archimedes (gaya angkat) oleh udara ke benda. Melalui kombinasi ketiga gaya ini (gaya berat - gaya archimedes - gaya gesekan) kita bisa menurunkan rumus kecepatan terminal seperti yang ada di buku-buku Fisika SMA. Tetapi harap diperhatikan, jika fluidanya adalah udara, maka efek gaya Archimedes bisa diabaikan karena nilai gaya angkat terlalu kecil untuk kasus GJB, karena nilai massa jenis udara yang sangat kecil dibandingkan massa jenis benda. Nilai massa jenis udara secara rata-rata adalah 1,3 kg / m ^ 3, bandingkan dengan massa jenis air misalnya yang senilai 1000 kg.m ^ 3.Jadi dalam kasus benda jatuh di udara secara GJB, efek gaya Archimedes bisa diabaikan. Persoalan kecepatan jatuh benda pada pembahasan di fluida statis SMA adalah dengan mencari kecepatan terminalnya, dan rumus turunannya sudah ada, tinggal dipakai saja. Tetapi jika kita ingin meninjau gerakan benda sebelum benda mencapai kecepatan terminalnya, maka kita akan bertemu dengan persoalan fisika dan matematika yang lebih rumit sedikit (sedikit ???). Seperti semua permasalahan mekanika yang terkait dengan gerakan, para ahli fisika akan merasa puas jika sudah memperoleh persamaan kecepatan terhadap waktu dan persamaan posisi terhadap waktu. Sepertinya semua gerakan benda akan terjawab dan terramalkan jika dua persamaan dasar tersebut sudah diperoleh (kadang-kadang ditambahkan dengan persamaan percepatan). Inilah permasalahan yang akan kita otak-atik sedikit (sedikit ???). Permasalahannya adalah kita harus dapat menentukan fungsi kecepatan terhadap waktu dan fungsi jarak terhadap waktu dari kasus GJB yang diperhitungkan gaya gesekannya. Tentu saja caranya bukan memodifikasi rumus GJB yang biasa dipakai di SMA, tetapi harus kembali ke rumus sumber gerakan benda, rumus apakah itu? Ya Anda benar! Haruslah kembali kepada perumusan Hukum Newton II. Wooowww .... Mari kita tinjau benda berbentuk bola yang bergerak jatuh bebas di udara dengan asumsi dasar v (0) = 0 dan x (0) = 0. Karena nilai-nilai yang lain berupa nilai yang tetap (mis: kekentalan udara

dan jari-jari bola), maka kita bisa menuliskan gaya gesekan udara adalah: f = kv Jadi, melalui diagram gaya benda jatuh bebas, kita bisa membuka hukum Newton 2 sbb: Sigma F = ma W - f = ma mg - kv = ma Nah, disini kita bertemu dengan persamaan yang mengandung v dan a, persamaan ini sulit untuk dikerjakan, karena itu kita akan kembali kepada perumusan a = dv / dt, jadi: Sigma F = m.dv / dt mg - kv = m.dv / dt dv / (mg - kv) = dt / m Walah ... ketemu persamaan diferensial nih, so, siapkan senjata-senjata kalkulus kita, serbuuuu .... bom aja pake integral ....., jeleggeeeerrr ....., maka persamaannya akan menjadi: - 1 / k ln (mg - kv) = 1 / m. T + C ln (mg - kv) = - k / m. t + C mg - kv = e ^ (- k / m. t + C) kv = mg - Ce ^ (-k / m. t) v (t) = mg / k - Ce ^ (-k / m. t) Karena kasusnya adalah GJB, so ... v (0) = 0, jadi tinggal tembak aja persamaan terakhir tersebut dengan kondisi awalnya, maka matilah beberapa variabel sehingga yang masih hidup dan menjadi sandera kita hanyalah: C = mg / k Sandera yang masih hidup ini jangan ditahan terlalu lama, kembalikan lagi dong ke yang empunya, maka: v (t) = mg / k - mg / ke ^ (-k / m. t) v (t) = mg / k. (1 - e ^ (-k / m. T)) Than we found the equation of velocity melalui time. Tuntas deh misi yang pertama, hehehe ... Misi kedua adalah: Menemukan persamaan jarak (x) terhadap waktu (t) yang tersembunyi dengan ketat! Dengan meninjau lokasi musuh, ternyata diperoleh hal yang sangat standar saja, yaitu: v (t) = dx / dt

dx / dt = mg / k. (1 - e ^ (-k / m. T)) Tinggal gunakan strategi yang sama, yaitu bom pake integral dan tembak kondisi awalnya, temukan sandera dan kembalikan ke yang empunya, maka bisa diperoleh (Kerjakan sebagai latihan ya ...): x (t) = (mg / k). t - (m ^ 2.g / k ^ 2). (1 - e ^ (-k / m. t)) Mission is Completed!!! Kalau kita mau menguji kebenaran persamaan yang kita peroleh, maka interogasilah persamaan v (t) dengan cara lain, yaitu dengan deret dari e ^-x: e ^ (-x) = 1 - x + (x ^ 2) / 2! - (X ^ 3) / 3! + (X ^ 4) / 4! - ... Jadi: e ^ (-kt / m) = 1 - (kt / m) + (k ^ 2.t ^ 2 / m ^ 2) / 2! - (K ^ 3.t ^ 3 / m ^ 3) / 3! + (K ^ 4.t ^ 4 / m ^ 4) / 4! - ... Masukkan nilai ini ke persamaan kecepatan yang sudah susah payah kita peroleh: v (t) = mg / k. (1 - (1 - (kt / m) + (k ^ 2.t ^ 2 / m ^ 2) / 2! - (K ^ 3.t ^ 3 / m ^ 3) / 3! + (K ^ 4 . t ^ 4 / m ^ 4) / 4! - ...)) Ambil k = 0, artinya tidak ada gaya gesekan udara, so we get: v (t) = gt Kembali deh ke persamaan GJB SMA yang tanpa gaya gesekan udara. Kemudian kita interogasi persamaan x (t) dengan deret yang sama dan ambil k = 0, maka diperoleh: x (t) = 1/2.gt ^ 2 Kembali deh ke persamaan GJB SMA yang tanpa gaya gesekan udara. Itu berarti ... we are in the right way. Jadi, dua persamaan sakti untuk GJB + gaya gesek udara adalah:

v (t) = mg / k. (1 - e ^ (-k / m. T)) x (t) = (mg / k). t - (m ^ 2.g / k ^ 2). (1 - e ^ (-k / m. t))
Ingatlah bahwa persamaan tersebut hanya untuk benda berbentuk bola saja dengan nilai k = 6.pi.r.eta Sekarang mari kita mencari kecepatan terminal benda. Kembali ke persamaan awal dari Hukum Newton, Persyaratan kecepatan terminal (VT) adalah kecepatan konstan sehingga terjadi Hukum newton I, yaitu:

Sigma F = 0 W-f=0 mg - k.vT = 0 VT = mg / k Kapankah benda mencapai kecepatan terminalnya? Masukkan nilai VT ini ke dalam persamaan kecepatan yang sudah kita peroleh dengan susah payah tersebut: VT = mg / k. (1 - e ^ (-k / m. T)) mg / k = mg / k. (1 - e ^ (-k / m. T)) 1 - e ^ (-k / m. T) = 1 e ^ (-k / m. t) = 0 t memperoleh hasil tak berhingga (artinya x juga tak berhingga) Lho? Artinya benda tidak akan pernah mencapai kecepatan terminalnya, paling hanya mendekati saja??? Hehehe, coba pikirkan sendiri jawabannya mengapa demikian .... Let 's practise ... Benda dengan berat 8 newton dijatuhkan dari suatu ketinggian tertentu, yang berawal dari kondisi diam. Jika kecepatan benda jatuh itu v dan percepatan gravitasi bumi g = 10 m / s ^ 2 dan gaya gesekan udara adalah-2v. Carilah: a. Persamaan kecepatan dan persamaan posisi benda b. Kecepatan terminal benda c. Kecepatan dan jarak benda setelah 1 detik d. Kecepatan dan jarak benda setelah 2 detik e. Kecepatan dan jarak benda setelah 3 detik f. Kecepatan dan jarak benda setelah 4 detik g. Kecepatan dan jarak benda setelah 5 detik hal Selisih jarak x (2) - x (1) lalu x (3) - x (2), lalu x (4) - x (3) dan x (5) - x (4) i. KESIMPULAN: kapankah kecepatan bisa dianggap glb? JAWAB: a. v (t) = 4 (1 - e ^ (-2,5 t)) x (t) = 4t - 1,6 (1 - e ^ (-2,5 t)) b. Kecepatan terminal VT = mg / k = 4 m / s c. v (1) = 3,672 m / s; x (1) = 2,5313 m d. v (2) = 3,973 m / s; x (2) = 6,41078 m

e. v (3) = 3,99778766 m / s; x (3) = 10,40088 m f. v (4) = 3,9998184002 m / s; x (4) = 14,4000726 m g. v (5) = 3,999985093 m / s; x (5) = 18,40000596 m hal x (2) - x (1) = 3,87944 m x (3) - x (2) = 3,990104 m x (4) - x (3) = 3,9991877 m x (5) - x (4) = 3,9999333 m Jadi kecepatan semakin mendekati glb i. KESIMPULAN: Kecepatan bisa dianggap glb tergantung ketelitian yang mau diambil. jika kita memakai ketelitian dua angka belakang koma, maka pada sekitar detik kedua dan ketiga kecepatan sudah bisa dianggap glb. Well ... dengan memasukkan gaya gesekan maka terjadi hal-hal yang sedikit menarik ya ... (Sedikit???)

Pendinginan Newton
Jika kamu menaruh sebuah benda yang suhunya lebih tinggi dari suhu sekitarnya, maka secara perlahan-lahan benda itu pasti akan mendingin, akan terjadi perpindahan kalor dari benda ke lingkungannya, baik secara konduksi, konveksi maupun radiasi. Yang penting benda tersebut tidak menyerap kalor atau diberi kalor yang dapat mempertahankan atau menaikkan suhunya. Maka pelan-pelan benda akan menyamakan suhunya dengan lingkungannya. Bisakah kamu membuat pernyataan matematika dari peristiwa pendinginan benda yang seperti ini? Misalnya suhu benda 40 derajat Celcius pada ruang yang bersuhu 25 derajat Celcius. Dalam 1 menit pertama, ternyata suhunya berkurang sebesar 2 derajat Celcius. Coba menentukan kapan benda mencapai suhu 30 derajat? Kapan benda mencapai suhu 26 derajat? Kapan benda mencapai suhu 25,1 derajat? Kapan benda mencapai suhu 25 derajat? Hati-hati bahwa penurunan suhu tidak linier terhadap waktu!Bagaimana menyelesaikan persoalan ini? Darimana harus mulai? Untunglah Newton telah melakukannya! Hehe ... ternyata solusi persamaan ini membutuhkan matematika kalkulus yang disebut persamaan differensial orde 1. Nih rumus pendinginan yang dituliskan oleh Newton: DT / dt = k (T - TL), k> 0 T adalah suhu benda pada waktu t TL adalah suhu lingkungan k adalah konstanta pendinginanSolusi persamaan di atas harus dipecahkan secara kalkulus. Gak usah diturunkan disini ah ... Nah, solusinya adalah: T = TL + ce ^ (kt) c adalah konstanta integrasi, diperoleh jika diketahui kondisi awal e adalah bilangan natural k diperoleh jika diketahui satu kondisi lagi. rumusnya sederhana ya ... . (Sederhana Mbah-mu, hehehe ...). Langsung menuju contoh soal .... Suatu benda dengan suhu 80 derajat celcius ditempatkan di ruang yang bersuhu 50 derajat celcius. Dalam waktu 5 menit, suhu benda itu menjadi 70 derajat celcius. Carilah: a. Fungsi suhu pada saat t (anggap benda pada suhu 80 derajat adalah pada saat t = 0 detik) b. Tentukan suhu benda pada menit ke sepuluh! c. Kapan benda bersuhu 60 derajat celcius? d. Kapan benda bersuhu sama dengan suhu ruang? JAWAB: TL = 50 Kondisi awal: T (0) = 80,Kondisi lain: T (5) = 70 Masukkan data yang diketahui pada solusi persamaan pendinginan Newton, jadi: T = 50 + ce ^ (kt) Masukkan kondisi awal, maka diperoleh c = 30 Masukkan kondisi lain, maka diperoleh e ^ k = (2 / 3) ^ (1 / 5) =

0,9221 Jadi diperoleh fungsi suhu benda T terhadap waktu t, yaitu: T (t) = 50 + 30.0,9221 ^ t Maka bereskan pertanyaan yang lain: Besar suhu setelah 10 menit: T (10) = 50 + 30.0,9221 ^ t = 63,33 derajat Waktu agar benda bersuhu 60 derajat: 60 = 50 + 30.0,9221 ^ t, diperoleh t = 13,55 menit Waktu agar benda bersuhu ruang: 50 = 50 + 30.0,9221 ^ t, diperoleh t = tak berhingga / tak terdefinisi, artinya suhu benda tidak akan pernah sama dengan suhu ruang! Lhoooo ... Kok bisa ya? Coba deh dipikirkan sendiri .... Kalo dah kepikiran, coba kerjain soal di cerita awal tadi ya sebagai latihan .... (Pake kalkulator scientificmu)

Pendinginan Newton
Jika kamu menaruh sebuah benda yang suhunya lebih tinggi dari suhu sekitarnya, maka secara perlahan-lahan benda itu pasti akan mendingin, akan terjadi perpindahan kalor dari benda ke lingkungannya, baik secara konduksi, konveksi maupun radiasi. Yang penting benda tersebut tidak menyerap kalor atau diberi kalor yang dapat mempertahankan atau menaikkan suhunya. Maka pelan-pelan benda akan menyamakan suhunya dengan lingkungannya. Bisakah kamu membuat pernyataan matematika dari peristiwa pendinginan benda yang seperti ini? Misalnya suhu benda 40 derajat Celcius pada ruang yang bersuhu 25 derajat Celcius. Dalam 1 menit pertama, ternyata suhunya berkurang sebesar 2 derajat Celcius. Coba menentukan kapan benda mencapai suhu 30 derajat? Kapan benda mencapai suhu 26 derajat? Kapan benda mencapai suhu 25,1 derajat? Kapan benda mencapai suhu 25 derajat? Hati-hati bahwa penurunan suhu tidak linier terhadap waktu!Bagaimana menyelesaikan persoalan ini? Darimana harus mulai? Untunglah Newton telah melakukannya! Hehe ... ternyata solusi persamaan ini membutuhkan matematika kalkulus yang disebut persamaan differensial orde 1. Nih rumus pendinginan yang dituliskan oleh Newton: DT / dt = k (T - TL), k> 0 T adalah suhu benda pada waktu t TL adalah suhu lingkungan k adalah konstanta pendinginanSolusi persamaan di atas harus dipecahkan secara kalkulus. Gak usah diturunkan disini ah ... Nah, solusinya adalah: T = TL + ce ^ (kt) c adalah konstanta integrasi, diperoleh jika diketahui kondisi awal e adalah bilangan natural k diperoleh jika diketahui satu kondisi lagi. rumusnya sederhana ya ... . (Sederhana Mbah-mu, hehehe ...). Langsung menuju contoh soal .... Suatu benda dengan suhu 80 derajat celcius ditempatkan di ruang yang bersuhu 50 derajat celcius. Dalam waktu 5 menit, suhu benda itu menjadi 70 derajat celcius. Carilah: a. Fungsi suhu pada saat t (anggap benda pada suhu 80 derajat adalah pada saat t = 0 detik) b. Tentukan suhu benda pada menit ke sepuluh! c. Kapan benda bersuhu 60 derajat celcius? d. Kapan benda bersuhu sama dengan suhu ruang? JAWAB: TL = 50 Kondisi awal: T (0) = 80,Kondisi lain: T (5) = 70 Masukkan data yang diketahui pada solusi persamaan pendinginan Newton, jadi: T = 50 + ce ^ (kt) Masukkan kondisi awal, maka diperoleh c = 30 Masukkan kondisi lain, maka diperoleh e ^ k = (2 / 3) ^ (1 / 5) = 0,9221 Jadi diperoleh fungsi suhu benda T terhadap waktu t, yaitu: T (t) = 50 + 30.0,9221 ^ t Maka bereskan pertanyaan yang lain: Besar suhu setelah 10 menit: T (10) = 50 + 30.0,9221 ^ t = 63,33 derajat Waktu agar benda bersuhu 60 derajat: 60 = 50 + 30.0,9221 ^ t, diperoleh t = 13,55 menit Waktu agar benda bersuhu ruang: 50 = 50 + 30.0,9221 ^ t, diperoleh t = tak berhingga / tak terdefinisi, artinya suhu benda tidak akan pernah sama dengan suhu ruang! Lhoooo ... Kok bisa ya? Coba deh dipikirkan sendiri .... Kalo dah kepikiran, coba kerjain soal di cerita awal tadi ya sebagai latihan .... (Pake kalkulator scientificmu)

You might also like