You are on page 1of 2

A.

LANDASAN TEORI PENGENALAN ALAT KIMIA

1. Mempelajari kimia tidak semata-mata bertujuan menentukan zat-zat kimia baru yang dimanfaatkan. Melainkan dapat pula memuaskan keingin tahuan seseorang untuk memahami fenomena alam dan peristiwa keseharian yang dialaminya. Ilmu kimia menjawab permasalahan berlandaskan eksperimen dan penalaran akal sehat. Eksperimen yang dilakukan harus sistematis dan logis. Oleh karena itu, diperlikan suatu metode standar dalam pelaksanaanya. Pada eksperimen, pemilihan jenis alat yang digunakan disesuaikan dengan tujuan penelitian/eksperimen yang akan dilakukan. Agar eksperimen yang dilakukan berjalan dengan lancar, anda harus mengenal alat-alat yang sering digunakan dalam eksperimen. Dan juga harus memahami fungsi alat yang digunakan tersebut. Dasar Teori Definisi ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari bagaimana benda atau materi di alamraya dapat diubah dari bentuk yang ada dengan sifat-sifat tertentu menjadi bentuk-bentuk lain dengan sifat-sifat berbeda. Sebagai contoh, ilmu kimia memberikan pengetahuanyang memungkinkan untuk perubahan bentuk minyak alami menjadi berbagai bahanbakar dan sejumlah besar plastik, obat-obatan dan pestisida (Petrucci dkk, 1987: 1)Praktikum di laboratorium merupakan sarana yang efektif untuk melatih danmengembangkan aspek kognitif dan psikomotorik praktikan serta jiwa kerjasama antar praktikan. Pengamatan dan percobaan menghasilkan data kualitatif yang didapat melaluipengukuran. Dalam mengukur harus memerhatikan keabsahan yang menyangkut alatukur, dan kuantitas pengukuran yang menyangkut kecermatan dan ketelitian. Data hasilpengukuran harus menggunakan satuan dengan aturan-aturannya (Tim Dosen Teknik Kimia, 2009:1).Dalam praktikum, analisis yang baik biasanya cermat dalam hal kerapian. Mahasiswadengan meja praktikum yang tertib kecil kemungkinan mencampuradukkan sampel, salahmenambah reagensia, menumpahkan larutan dan memecahkan alat kaca. Kerapian dalamlaboratorium tentu saja harus melebar mulai dari meja praktikumnya sendiri ke rak dimana tersedia bahan-bahan untuk seluruh kelas. Banyak waktu terbuang untuk mencarisebuah benda kecil dalam kumpulan alat kaca yang berantakan atau untuk mencuci suatubotol reagensia tertentu yang salah ditaruh pada rak samping. Kerapian hendaknyamencakup juga pemeliharaan perabot laboratorium yang permanen seperti oven, lemariasam, bak meja. Bahkan korosif yang tumpah harus segera dikeringkan dari peralatan,bangku ataupun lantai. Penting bahwa saluran pembuangan disterilkan denganmengguyur asam dan basa dengan banyak air (Day and Underwood, 1999:1)Analisis tidak boleh dilakukan dengan alat kaca yang tidak bersih. Alat kaca yangtampaknya bersih belum tentu bersih dari sudut pandang seorang analisis. Permukaanyang tampaknya tak ada kotoran sering masih tercemari oleh lapisan tipis, tak tampak yang berminyak. Bila air dituangkan dari dalam suatu wadah yang tercemar, air tidak terbuang secara seragam dari permukaan kaca, tetapi menyisakan tetesan yang kecil,yang merepotkan atau kadang-kadang mustahil dipulihkan. Alat kaca yang bisa dimasukisikat seperti bekker dan erlenmeyer paling baik dibersihkan dengan sabun atau detergensintetik. Pipet, buret, atau labu volumetri mungkin memerlukan larutan detergen panasuntuk bisa benar-benar bersih. Jika permukaan kaca itu masih membuang airnya secaraseragam, mungkin perlu digunakan larutan pembersih, yang sifat oksidasi kuatnya dapatmemastikan kebersihan permukaan kaca keseluruhan. Setelah dibersihkan, alat itu

hendaknya dibilas beberapa kali dengan air kran, kemudian dengan sedikit air suling, danakhirnya mengering sendiri (Day and Underwood, 1999: 577-578).Alat-alat yang sering digunakan dalam praktikum kimia, meliputi (Day a

You might also like