Professional Documents
Culture Documents
Artikel :
3 Kesehatan Jiwa di Indonesia
10 Upaya Pencegahan Dalam Kesehatan Jiwa
3 5 . K e s e h a t a n Jlwa
18 Upaya Rehabilitasi Sebagai Salah Satu Upaya Kesehatan
23 Komputerisasi Data Demografik dan Psikiatrik Pasien
Karya Sriwidodo Mental di Indonesia
28 Pengertian Pertanggungjawaban Kriminal Atas Perbuatan
Individual Dalam Rangka Visum et Repertum Psikiatrikum
34 Psiko Geriatrik Sekilas Pintas
39 Kesukaran Belajar
46 Pendidikan Anak Usia Balita
59 Perkembangan : Dispareunia
Antibiotika Profilaktik ? Individu vs Masyarakat
304.4 Amphetamine type and other psychostimulants 305.9 Other, mixed or unspecified
Phenmetrazine Methylphenidate 304.5 "Laxative habit" Nonprescribed use of drugs or
Hallucinogens Misuse of drugs NOS patent medicinals
304.6 Other
Absinthe addiction Glue sniffing
Excludes: tobacco dependence (305.1)
PENDAHULUAN juga kondisi cacat kini telah menjadi perhatian bidang kese-
Pokok perhatian ilmu kedokteran pada waktu ini bukan lagi hatan. Ini sesuai dengan pengertian sehat yang berarti "keadaan
terbatas pada penyakit saja, tetapi juga kesehatan dan kondisi- yang meliputi kesehatan badan, rohani (mental) dan sosial„ dan
kondisi lain akibat penyakit, Misalnya kecacatan yang dapat bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan
berupa impairment, disability, ataupun handicap. Demikian kelemahan."*
pula upaya kesehatan yang komprehensif merupakan upaya atau Kondisi sehat merupakan kondisi yang bersifat positif dan
intervensi yang ditujukan ke tiga kondisi tersebut, yang kita kenal dinamik. Oleh karenanya perlu dipertahankan atau dipelihara
dengan upaya kuratif, upaya preventif-promotif, dan upaya dan bahkan dapat ditingkatkan setinggi mungkin. Upaya
rehabilitasi. kesehatan yang ditujukan kepada hal tersebut biasa disebut
Upaya rehabilitasi di bidang kesehatan selain merupakan dengan upaya kesehatan preventif dan promotif.
upaya kesehatan yang relatif paling baru, juga merupakan tan- Namun bagaimanapun baiknya upaya preventif dan pro-
tangan yang semakin lama semakin besar. Di samping itu, kon- motif itu dijalankan, pada suatu saat seseorang akan sakit.
sep kecacatan dan rehabilitasi kini telah memperluas cakrawala Menurut ilmu kedokteran, penyakit (morbus) merupakan proses
ilmu kedokteran dan bidang kesehatan, dan lebih mempertajam patologik yang disebabkan oleh,adanya satu atau lebih faktor
pandangan kita terhadap berbagai kondisi kesehatan serta proses penyebab (etiologi) yang terjadi di dalam diri seseorang. Proses
yang meliputinya. yang merupakan intrinsic situation tersebut dapat kita kenali
Upaya rehabilitasi di bidang kesehatan yang biasa disebut bila memanifestasikan diri berupa tanda-tanda (sign) dan gejala
sebagai rehabilitasi medik ini, merupakan kelanjutan daripada (simtom). Pengenalan dan penetapan adanya jenis penyakit
upaya kuratif, juga merupakan awal dari upaya rehabilitasi tertentu itu (diagnosis), biasanya didasarkan pada: etiologi,
terpadu. Ini akan melibatkan berbagai sektor dengan peranannya patologi dan manifestasi kliniknya. Model medik (medical
masing-masing. Kesehatan jiwa menaruh perhatian besar model) ini:
terhadap upaya rehabilitasi, khususnya terhadap dua hal, yaitu: etiologi __> patologi __> manifestasi
rehabilitasi mental bagi semua penderita cacat; dan rehabilitasi secara klasik menjadi perhatian bidang kedokteran, sedang
bagi penderita gangguan mental. proses selanjutnya yang terjadi akibat penyakit dan yang
Rehabilitasi pasien mental telah dikembangkan di Indonesia mempengaruhi kepribadian dan peran sosial seseorang pada
baik melalui pelayanan di Rumah Sakit Jiwa, juga melalui waktu itu masih diabaikan.
kerjasama dengan berbagai sektor. Dengan adanya proses patologik yang bermanifestasi secara
klinik, seseorang akan menghayati atau menyadari bahwa ia
BERBAGAI KONDISI KESEHATAN DAN UPAYA KESE- sakit (kesehatannya terganggu) atau merasa tidak sehat
HATAN YANG BERSANGKUTAN
Kondisi sehat, sakit dan cacat * Batasan kesehatan menurut UU No. 9 tahun 1960 tentang Pokok-
Pokok Kesehatan ini, sesuai dengan yang dirumuskan oleh WHO
Di samping kondisi sakit yang merupakan perhatian per- dalam "Constitution of World Health Organization" 1946, sbb: "
tama dari ilmu kedokteran, maka kondisi sehat dan akhirnya Health is a state of complete physical and social well-being and
not merely the absence of disease and infirmity."
PENDAHULUAN menjadi lebih cepat dan jumlah pasien menjadi cukup besar.
Selain itu, perlu dicatat pula bahwa jumlah psikiater Indonesia
Perkembangan dan pemanfaatan teknologi modern sudah
masih jauh dari memadai dengan sekitar 1-2 psikiater bagi RS
meresap di segala lapangan kehidupan, begitu pula di bidang
Jiwa di luar Jawa dan 4-8 psikiater bagi RSJ di Jawa. Melihat
ilmu kedokteran. Sejak 1971 Departemen Kesehatan RI c.q.
hal demikian, maka dapat dibayangkan bahwa untuk mengatasi
Direktorat Kesehatan Jiwa mulai mengadakan pencatatan dan
kesulitan ini satu-satunya cara adalah otomatisasi pencatatan
pelaporan tentang data demografik dan kondisi pasien mental di
dan pelaporan pasien mental.
seluruh Indonesia. Proyek ini yang dimulai dengan pengum-
Dalam karangan ini akan dilaporkan pengembangan suatu
pulan data dari pasien yang dirawat di dalam rumah sakit jiwa di
sistim informasi tentang pasien mental yang berobat di fasi-
seluruh Indonesia dilaksanakan dalam rangka kerjasama antara
litas-fasilitas kesehatan jiwa dengan implikasi internasional.
Direktorat Kesehatan Jiwa dengan International Committee
Against Mental Illness (ICAMI), New York, USA.
SEJARAH PERKEMBANGAN SISTIM INFORMASI KE-
Proyek ini, yang meliputi ruang lingkup nasional dimung-
SEHATAN JIWA
kinkan karena semua aktivitas pelayanan kesehatan jiwa Pe-
merintah berada di bawah naungan atau dikoordinasi oleh Di- Sejak Direktorat Kesehatan Jiwa dibentuk sebagai instansi
rektorat Kesehatan Jiwa. Di seluruh Indonesia sekarang tersebar utama dalam lingkungan Departemen Kesehatan RI untuk
30 RS Jiwa Pemerintah dengan kapasitas tempat tidur masing- mengurus dan mengatur kegiatan kesehatan jiwa di seluruh
masing RS Jiwa sekitar 300 = 500 tempat tidur, dengan Indonesia pada tahun enampuluhan, maka mulai diciptakan
kapasitas total untuk seluruh Indonesia sekitar 7000 tempat suatu sistim pencatatan dan pelaporan tentang kegiatan RS Jiwa
tidur. Dalam jumlah ini belum termasuk kapasitas tempat tidur dan keadaan pasiennya. Sistim pencatatan dan pelaporan pada
dari fasilitas perawatan pasien mental di luar RS Jiwa waktu itu bersifat laporan tentang pasien yang dirawat di RS
Pemerintah, seperti misalnya : RSU, RS ABRI, Fakultas Ke- Jiwa saja, khususnya laporan yang merupakan masukan untuk
dokteran, dan sanatorium swasta. Bila ini semuanya dihitung, maksud administratif. Laporan-laporan ini biasanya dibuat
diperkirakan kapasitas tempat tidur bagi pasien mental adalah sekali dalam tiga bulan. Dengan pembuatan laporan-laporan
kira-kira 8000 tempat tidur. Walaupun jumlah tempat tidur di secara konservatif ini, mulai tampak beberapa ketimpangan-
Indonsia relatif kurang dibandingkan dengan negara- negara lain, ketimpangan yang pada kesempatan ini disebutkan sebagian
namun dapat dibayangkan bahwa menyusun laporan berkala dari saja. Selama beberapa tahun laporan- laporan ini mengalami
sekian banyak fasilitas perawatan pasien mental dan mengolah perubahan-perubahan untuk perbaikan. Akan tetapi walaupun
datanya secara sentral, merupakan pekerjaan yang tidak ringan perbaikan- perbaikan tercapai juga, perubahanperubahan yang
dan cukup kompleks. Apabila di samping itu akan diadakan agak sering ini mempunyai efek merugikan, yaitu terjadinya
monitoring dari kondisi pasien- pasien mental, maka kebingungan antara para penyusun laporan perihal pengisian
pekerjaannya menjadi lebih rumit lagi. beberapa elemen dalam laporan yang kurang jelas
Dengan adanya pengobatan modern dengan obat-obat psi- pengertiannya, atau istilah- istilah yang kurang jelas batasannya.
kofarmaka, maka lama perawatan pasien mental dapat diper- Dapat disebut di sini beberapa contoh, misalnya kriteria untuk
pendek menjadi 1-3 bulan, yang berakibat turnover pasien mengklasifikasi diagnosis klinik dalam diagnosis
Salah satu titik sentuh di antara sekian banyak titik sentuh puma akalnya atau karena sakit berubah akal tidak boleh
antara disiplin ilmu kedokteran jiwa dan ilmu hukum pada forum dihukum.
peradilan adalah pengertian tentang pertanggungjawaban 2) Jika nyata perbuatan itu tidak dapat dipertanggungkan
kriminal (kadang-kadang juga disebut pertanggungjawaban kepadanya karena kurang sempurna akalnya atau karena
pidana, toerekenbaarheid, toerekeningsvatbaarheid, criminal sakit berubah akal, maka Hakim boleh memerintahkan
responsibility). Titik sentuh ini merupakan hal unik yang tidak menempatkan ia di rumah sakit gila selama - lamaya satu
didapati pada cabang-cabang ilmu kedokteran lain. tahun untuk diperiksa.
Bila dalam suatu perkara pidana, seorang tersangka atau Bahwa makna sikap manusiawi dari peradilan di negara kita
terdakwa diragukan kondisi kesehatan jiwanya saat ia melakukan tercermin dalam fasal 44 KUH Pidana tidak dapat diragukan lagi
perbuatan pidana, maka yang berwenang dalam sidang peradilan Yang menjadi masalah di sini yaitu batasan- batasan dan istilah-
dapat memanggil seorang ahli kedokteran jiwa (psikia ter), untuk istilah. Salah satu istilah yang ingin diketengahkan di sini adalah :
memberikan keterangan ahli dalam sidang peradil an. Tujuannya "tidak dapat dipertanggungkan kepadanya" atau dalam bahasa
untuk menetapkan apakah terdakwa itu menderita gangguan Belanda aslinya "niet kan worden toogerekend"
jiwa atau tidak. Konsekuensi dari keterangan ahli ini : ada Banyak hal telah ditulis dan dibahas tentang pertanggungan
tidaknya gangguan atau penyakit jiwa pada terdakwa akan atau pertanggungjawaban ini. Beberapa aspek telah disorot antara
dikaitkan dengan dapat atau tidaknya dipertanggungjawabkan lain : falsafahnya, pertanggungjawaban pidana dikaitkan dengan
tindak pidana tersebut kepadanya. kemauan bebas dan aliran determinisma, pertanggungjawaban
Sikap yang demikian dalam peradilan memang masuk akal, pidana dalam kaitannya dengan fungsi ego1 dsb. Namun demikian
karena sejak dahulu dirasakan adanya unsur ketidakadilan bila hingga kini belum dicapai kesepakatan tentang batasan-batasan
peraturan-peraturan hukum yang berlaku untuk orang normal dari pertanggungjawaban pidana ini. Di satu pihak ilmu hukum
diterapkan kepada mereka yang terganggu jiwanya. Sikap yang mengintroduksi pengertian dan istilah ini dalam perundang-
amat manusiawi dari peradilan ini perlu dipuji, namun justru undangan, tetapi di lain fihak para penegak hukum selalu
dengan adanya sikap manusiawi ini timbul masalah-masalah lain menanyakan kepada ahli ilmu kedokteran jiwa untuk menetapkan
yang mempersukar penilaian hakim atau penegak hukum. Sejauh apakah suatu perbuatan melanggar hukum (pidana) dapat
manakah hukum biasa dapat diberlakukan terhadap seorang yang diptertanggungjawabkan kepada seorang terdakwa yang diduga
ada gangguan jiwanya? Sejauhmanakah perkecualian dapat terganggu jiwanya. Jadi jelaslah bahwa konsep dan pengertian
diberikan? Ini semua merupakan pertimbangan yang cukup rumit pertanggungjawaban pidana merupakan konsep hukum tanpa
bagi hakim. diberikan batasan-batasan yang tegas, yang dalam prakteknya
Dalam KUH Pidana yang hingga kini masih berlaku, dalam dokter ahli jiwalah yang harus menentukan. Problema di sini,
fasal 44 ayat I dan 2 disebut hal-hal sebagai berikut : seorang dokter tidak dapat dianggap kompeten menentukan
1) Barang siapa mengerjakan sesuatu perbuatan, yang tidak dapat pertanggungjawaban pidana ini, karena dalam pendidikan
dipertanggungkan kepadanya karena kurang sem- kedokteran tidak ada suatu mata pelajaran khusus yang
membahas dan mengkuliahkan semua seluk-beluk
pertanggungjawaban pidana. Dapat dilihat suatu
* Naskah disampaikan dalam Simposium Psikiatri Kehakiman, Kongres
Nasional III, PNPNCH, JOJuli ‚ 2 Agustus 1984, Medan.
• Terapi psikologik
Biasanya dilakukan psikoterapi jenis sugestif - suportif. Sering-
kali diperlukan pula counseling therapy yang menyangkut
keluarga maupun teman-teman terdekatnya. Demikian pula
Group therapy kadang-kadang membawa basil yang baik. Saat
ini, telah pula diamalkan Goldfarb Brief Psychotherapy, yakni
jenis psikoterapi yang dilaksanakan secara singkat, dan dalam
waktu-waktu tertentu secara periodik.
• Pendekatan di bidang sosio budaya
Seringkalidiperlukan environmental manipulation untuk mem-
perbaiki lingkungan penderita (jangan sampai terisolir/ditelan-
tarkan).
Keadaan fisik maupun kebersihan dari penderita perlu men-
dapat perhatian yang optimal(antara lain keadaan gizinya).
Di antara para penderita tadi, tentunya ada pula yang memer-
lukan penanganan khusus dan perawatan dalam institut tersen-
diri, untuk itu indikasinya adalah:
1. Bila perilaku penderita sangat membahayakan dirinya atau
lingkungannya.Sudah tentu keadaan semacam ini sulit diatasi
oleh keluarga maupun lingkungannya.
PENDAHULUAN an: "Apakah arti "Belajar" itu? Belajar adalah perubahan tingkah
laku pada individu akibat latihan. Kesukaran Belajar adalah
Perhatian mengenai sebab-sebab kesulitan belajar pada anak
kesukaran mendapatkan perubahan tingkah laku yang diinginkan
makin meningkat sejak 10 tahun terakhir ini, termasuk perhatian
meskipun latihan telah dilakukan.
terhadap cara-cara pengatasan kesukaran belajar juga semakin
English & Pearson menekankan bahwa seorang individu
bertambah.
akan berkemauan belajar bila ia merasa dicintai oleh lingkung-
Dengan meningkatnya perhatian terhadap kesulitan belajar ini,
annya. Terutama untuk anak-anak; ia akan mau belajar bila ia
segala usaha dilakukan untuk mengatasinya. Salah satu usaha
merasa dicintai oleh gurunya, orang tuanya, teman-temannya dan
dengan melakukan penekanan lebih besar pada program baru
sebagainya.
dalam pendidikan, baik untuk anak-anak yang mengalami
English & Heinicke kemudian menekankan adanya banyak
kesukaran belajar dengan derajat inteligensi kurang, normal
faktor yang menyebabkan anak sukar belajar.
maupun inteligensi tinggi.
Program baru dalam pendidikan ini misalnya dalam bentuk:
SEBAB-SEBAB KESUKARAN BELAJAR
– Remedial Teaching
– Good progressive Schools Dari pendapat beberapa pengarang, kami berkesimpulan
– Sekolah khusus atau kelas khusus untuk anak dengan inteli- bahwa sebab-sebab kesukaran belajar ialah :
gensi tinggi. • Inteligensi anak rendah (pembawaah sejak lahir IQ , < 85)
– Kelas khusus untuk anakyang sangat terganggu emosinya (1 • Inteligensi anak justru tinggi (Superior – Genius dengan IQ
kelas terdiri dari 5 - 7 murid), dan sebagainya. >110)
Agar dapat diciptakan program baru dalam pendidikan yang • Anak belum siap/ matang untuk mengikuti pelajaran di
tepat dan sesuai dengan kebutuhan anak, perlu penelitian yang sekolah (belum siap untuk belajar membaca, menulis, ber-
lebih luas mengenai sebab-sebab kesukaran belajar. Dalam pe- hitung).
nelitian ini dianjurkan untuk memasukkan berbagai macam di- • Hambatan atau gangguan dalampendengaran/penglihatan.
siplin keilmuan; termasuk : bidang Pendidikan (Pedagog/Or- • Gangguan fisik (kelelahan, penyakit menahun).
topedagog), Psikologi, Psikiatri, Saraf (Neurologi), Kanak-kanak • Kerusakan jaringan otak (radang otak,rudapaksa kepala,
(Pediatri), Mata , THT, Pekerja Sosial, Bimbingan & Penyuluhan tumor otak)
(BP) pada tiap sekolah dan sebagainya. Tujuan pendekatan • Pengaruh lingkungan (merasa tak disenangi guru/teman/
multidisipliner ini ialah agar mendapat gambaran sebab- orang tua atau wali).
sebab kesukaran belajar secara lebih jelas sehingga dapat dibuat • Persoalan dalam kehidupan emosiny atau tingkah lakunya.
diagnosis yang lebih tepat. • Kesukaran anak dalam membaca (disleksia),padahal pela-
Namun, sebegitu jauh masih belum ada keseragaman me- jaran matematika cukup baik dan inteligensinormal.
ngenai klasifikasi dan macam-macam jenis kesukaran belajar Sebab - sebab kesukaran belajar di atas mungkin tidak berdiri
ini, walaupun pendapat mereka umumnya hampir mina atau sendiri, tetapi saling berkaitan atau terdapat bersama-sama
tidak saling bertentangan. pada seorang anak.
Sebelum kita menginjak lebih jauh, sering timbul pertanya
KEPUSTAKAAN
Sebelum dapat mendidik anak dengan baik, diharapkan tua. Demikian juga kakek/nenek atau paman/bibi yang tinggal
keluarga, terutama orang tua yang melakukan peranan dalarn se rumah dengan orang tua, janganlah terlalu mengatur urusan
mendidik anak merupakan keluarga yang baik yaitu: orang tua atau selalu menentukan pendidikan anak. Jika demi-
• harmonis kian, batasan sistem orang tua anak, orangtua — kakek/ nenek
• saling pengertian atau paman/bibi menjadi kabur. Justru ini tidak boleh terjadi di
• saling menghormati dalam keluarga. Hal sebaliknya juga tidak baik terjadi dalam
• saling menolong atau mendorong
keluarga bila batasan ketiga sistem di atas menjadi terlalu jelas
• batasan hubungan fungsi/sistem
orang tua — anak --- > jelas atau terlalu kaku/jauh, yakni dalam keluarga saling tidak acuh,
kakek/nenek — orang tua --- > jelas saling tidak memperhatikan kebutuhan masing-masing seperti
paman/bibi — orang tua --- > jelas hidup sendiri dan tidak ada komunikasi yang baik dalam
Keluarga, terutama orang tua berfungsi utama dalam pen- keluarga.
didikan anak yang baik. Orang tua harus dapat mengusahakan Baik dalam mendidik anak usia balita maupun dalam men-
didik anak/remaja, sebaiknya anak dapat merasakan bahwa ia
suatu lingkungan hidup yang sebaik-baiknya bagi anak, supaya
disayangi, disenangi, diperhatikan, dihargai dan diterima dalam
ia dapat berkembang ke arah yang diinginkan. Misalnya kelak keluarga. Hanya dalam suasana demikian anak dapat memiliki
ia dapat berdiri sendiri, tidak tergantung kepada orang lain, tak kepercayaan diri sendiri, yang sangat penting dalam perkem-
-
ada gejala gejala kecemasan yang berat, menjadi orang yang bangan kepribadian anak. Penting juga keyakinan anak bahwa
bila timbul kesulitan, ia selalu dapat mengharapkan bantuan dan
berguna, taat pada tatatertib dan suka bekerja.
pertolongan orang tua. Walaupun kadang-kadang anak
Diharapkan agar orang tua dapat merupakan contoh yang melanggar tata tertib sehingga mereka patut menerima hukum-
baik bagi anak, karena segala peranan dan tingkah lakunya an, mereka harus tahu bahwa orang tua tetap sayang kepada-
dapat ditiru anak. Bila ada paman/bibi atau kakek/nenek yang nya. Marah maupun hukuman jangan ditujukan pada diri anak
tinggal serumah, sebaiknya yang memegang peranan dalam tetapi pada kesalahan atau perbuatannya, yang kemudian se-
penentuan pendidikan anak adalah orang tua. Kecuali bila sudah itu berbaik lagi seperti semula.
orang tua sedang tidak ada di rumah, pendidikan anak dapat Cara menunjukkan pada anak bahwa orang tua tidak setuju
dititipkan sementara pada kakek/nenek atau paman/bibi, dengan dengan perbuatan atau tindakan anak yang kurang baik :
syarat pendidikan mereka tidak berbeda dengan orang tua. • Pertama-tama anak diberitahu bahwa perbuatan yang di-
lakukan tidak baik, dan diterangkan juga alasannya dengan
Tetapi begitu orang tua sudah berada di rumah lagi maka segera
kata-kata sederhana dan singkat sesuai daya tangkap anak.
orang tua yang memegang peranan kembali. • Jika anak tetap membandel, sikap orang tua
Di dalam keluarga biasanya ada 2 atau 3 sistem yakni : — muka masam/tak tersenyum
1. Sistem orang tua — suara tak enak atau nada suara yang keras/nada marah.
2. Sistem anak — sikap yang tak membenarkan, misalnya telunjuk ditunjuk•
3. Sistem kakek/nenek atau paman/bibi bila se rumah. Batasan kan ke atas.
ketiga sistem ini harus jelas; maksudnya orang tua jangan — tak mengijinkan atau memberikan apa yang diinginkan
terlalu ikut campur atau selalu mengatur aktivitas anak,
ataupun sebaliknya anak jangan mengatur segala urusan orang
Kfywro''Y
dr. MS Wiyadi
Bagian Ilmu Penyakit Telinga, Hidung dan Tenggorok Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/RS Dr. Soetomo, Surabaya
dengan virus).
PENDAHULUAN1
5. Trauma akustik : letusan hebat (ledakan born), letusan sen-
Seperti organ-organ yang lain, telinga pun mengalami ke- jata api, tuli karena suara bising.
munduran pada usia lanjut. Kemunduran ini dirasakan sebagai 6. Fraktur dasar tengkorak (trauma kapitis)
kurangnya pendengaran, dari derajat yang ringan sampai dengan 7. Penyakit Meniere.
yang berat. Bila kekurang pendengaran ini berat, akan 8. Tumor.
menimbulkan banyak masalah bagi penderita dengan orang- 9. Presbiakusis : tuli karena usia lanjut.
orang sekitarnya. Misalnya salah faham dalam komunikasi. Maksud tulisan ini ialah untuk sekedar memberi gambaran
Penderita sering membantah karena mengira orang lain-lain tentang kurangnya pendengaran karena usia lanjut, dan usaha-
marah-marah kepadanya, tak perduli kepadanya, atau malah usaha yang dapat dilakukan untuk mengobatinya.
mentertawakannya, mengejeknya atau lain-lain lagi.
Dalam perjalanan mencapai usia lanjut, alat pendengaran ETIOLOGI DAN PATOLOGI2
dapat mengalami berbagai gangguan. Gangguan ini dibagi da-
lam dua bagian besar; yaitu gangguan di bagian konduksi yang Ketulian pada usia lanjut (presbiakusis) biasanya bilateral dan
biasanya dapat diobati dengan basil memuaskan, dan pada bagian simetris. Timbulnya kadang-kadang sangat individuil. Sebagian
persepsi yang biasanya sulit diobati. sudah timbul pada usia 40 tahun atau disebut presbiakusis
• Gangguan di bagian konduksi menimbulkan tuli konduksi, prekoks, tetapi yang lain pada usia 80 tahun masih mempunyai
penyebabnya ialah : pendengaran baik. Frekuensi terbanyak pada usia 60 - 65 tahun.
1. Dalam meatus akustikus eksterna : cairan (sekret, air) dan Didapatkan pula dalam satu famili ada yang lebih banyak terjadi
benda padat (serumen, benda asing) atau tumor. dibanding famili lain. Tentang jenis kelamin, kebanyakan
2. Kerusakan membrana timpani : perforasi, ruptur . penulis menulis laki-laki lebih banyak dari pada wanita. Tetapi
3. Dalam kavum timpani : kelebihan (kekurangan) udara pada Weston menulis sebaliknya dengan perbandingan laki-laki
okiusi tuba, caftan (darah, sekret pada otitis media), tumor. wanita 2 : 3.
4. Pada osikula : gerakannya terganggu oleh sikatriks, des- Faktor lain yang mempengaruhi presbiakusis ialah :
truksi karena otitis media, ankilosis stapes pada otosklerosis 1. Faktor lingkungan dan pekerjaan sebelumnya. Faktor yang
dan luksasi oleh trauma. penting ialah faktor trauma akustik atau kebisingan.
• Gangguan di bagian persepsi menimbulkan tuli persepsi, 2. Diet dapat juga mempengaruhi terjadinya presbiakusis. Diet
penyebabnya ialah : dengan tinggi lemak tidak hanya menyebabkan penyakit
1. Toksin. kardiovaskular tetapi juga memperjelek pendengaran. Banyak
— Eksotoksin : obat-obat (dihidrostreptomisin, kanamimisin, penyelidik melihat hubungan presbiakusis dengan
kinin, salisilat) dan bahan-bahan dari industri dalam aterosklerosis. Tetapi tidak dengan arteriosklerosis dan hi-
bentuk gas (karbonmonoksid) pertensi, kecuali bila menimbulkan ensefalopati. Perubahan
— Endotoksin : (diabetes, penyakit ginjal, penyakit kelenjar terjadi pada koklea akibat insufisiensi vaskular oleh karena
tiroid) spasme, sklerosis, trombosis atau perdarahan-perdarahan
2. Avitaminosis kecil. Weston mendapatkan 70% pasien presbiakusis dengan
3. Penyakit infeksi (morbili, parotitis, meningitis, lues) arteriosklerosis.
4. Sudden deafness (penyakit tabung darah, alergi, infeksi 3. Banyak merokok dan stres diperkirakan sebagai penyebab
presbiakusis prekoks.
Penyakit yang ditandai dengan vertigo, tinitus dan gejala- rambut pada wanita atau laki-laki berambut gondrong.
gejala sistem saraf otonom seperti muntah-muntah, keringat 3. Kacamata. Pembesarannya kurang dan harganya mahal.
"
dingin, muka pucat sampai dengan diare. Dapat dibedakan Ada satu bentuk lagi yang disebut telinga ajaib", dipasarkan oleh
dengan pemeriksaan audiometri, yaitu melihat audiogramnya. perusahaan tertentu. Hanya pembesarannya sangat terbatas
3. Trauma akustik sedang harganya mahal.
Ketulian sebab kebisingan atau suara-suara keras. Dapat Untuk pemakaian APM, perlu disesuaikan hasil audiogramnya
dibedakan dengan pemeriksaan audiometri, yaitu pure tone dengan daya kemampuan APM. Jadi perlu dicoba seperti
audiogram, SISI tes, Tone Decay tes dan speech audiogram. pemakaian kacamata.
PROGNOSIS 2
PENCEGAHAN
Ada dua faktor yang relevan yaitu : Ada dua bentuk presbiakusis yang berbeda dalam progno-
1. Hindari suara keras, ramai dan kebisingan. sisnya.
2. Hindari diet yang berlemak. 1. Slowly increasing deafness. Ini yang lebih sering, jarang
Hal-hal lain yang dianjurkan ialah hindari dingin yang berle- sampai terjadi tuli total atau tuli yang berat.
bihan, rokok yang berlebihan dan stres. Anemia, kekurangan
vitamin dan insufisiensi kardiovaskular juga harus segera di-
PENDAHULUAN 1-3 Cacing dewasa dalam saluran limfe menyebabkan reaksi re-
Filariasis di Indonesia telah dikenal sejak lama. Menurut tikuloendotil berupa penebalan endotil, edema, penumpukan
beberapa laporan hingga saat ini hanya diketahui tiga spesies fibrin, inflitrasi sel sel eosinofil, histiosit, epiteloid, limfosit dan
filaria sebagai penyebabnya. Mereka adalah Wuchereria ban- sel-sel Datia. Akhirnya akan terjadi oblitrasi endolimfatik. Pada
crofti, Brugia malayi dan Brugia timori. Ketiganya berbeda perilimfatik juga terjadi perubahan- perubahan yang sama
dalam hal morfologi, distribusi dan vektornya, serta gejala kli sehingga saluran limfe tertekan dari dalam dan luar. Akibatnya,
nisnya, terutama pada stadium akhir. cacing terjepit dan mati di dalam saluran limfe.
Walaupun filrariasis tidak menjadi masalah kesehatan ma- Perubahan- perubahan saluran limfe bisa berupa obstruksi,
syarakat yang serius, namun dampak psikososialnya lebih di- atresia, atau dilatasi dengan saluran berliku-liku. Cacing-cacing
rasakah oleh penderita. Sebab penderita filariasis sangat mung- yang mati menimbulkan kalsifikasi, fibrosis dan oblitrasi total
kin akan menyandang cacat selama hayatnya. saluran limfe sehingga terjadi elefantiasis. Elefantiasis
merupakan fase akhir dari filariasis setelah terjadi peradangan
DIAGNOSIS1-5 yang berulang ulang.
Pada prinsipnya diagnosis filariasis dapat ditegakkan berda- Gejala- gejala klinik dari ketiga spesies filaria dapat dijabar-
sarkan atas gejala klinik, riwayat penyakit, dan pemeriksaan kan sebagai berikut :
laboratorik. Filariasis bancrofti
GEJALA-GEJALA KLINIK DAN RIWAYAT PENYAKIT I) Asimtomatik
Sering terjadi di daerah-daerah endemik. Pada penderita
Baik cacing dewasa maupun mikrofilarianya dapat menim- terdapat pembesaran kelenjar mikrofilaremia dan eosinofilia
bulkan gejala- gejala klinik. Namun cacing dewasanya menim- tanpa simtom. Masa inkubasi biologik satu tahun, yaitu dari saat
bulkan efek patologik dan gejala klinik yang lebih nyata, justru masuknya larva stadium III sampai terbentuk mikrofilaria dalam
terjadi setelah cacing itu mati. tubuh penderita. Sedangkan masa laten atau saat terdapatnya
Mikrofilaria di dalam paru-paru sering menimbulkan sin- mikrofilaria sampai timbul gejala- gejala peradangan bisa
droma yang disebut sindroma Meyer- Kouwenaar atau Eosinofi- berlangsung seumur hidup tanpa disadari.
lia Pulmonalis Tropikalis (Occult Filariasis). Gejala- gejalanya 2) Stadium akut
adalah subfebris, hipereosinofilia (20 - 90%), limfedema, diser- Menunjukkan gejala- gejala peradangan karena kepekaan ter-
taisimtom paru-paru berupa batuk-batuk paroksismal dan sesak hadap metabolik cacing hidup maupun yang mati. Manifes-
napas seperti asma. Rontgen toraks menunjukkan corakan tasinya berupa limfangitis, limfadenitis, epididimitis, funi-
bertambah di sekitar bronkus dan bercak-bercak infiltrat tersebar kulitis, orkitis, disertai demam, sakit kepala, muntah- muntah
di seluruh paru-paru. Tetapi simtom paru-paru tidak selalu dan lesu. Simtom- simtom itu timbul setelah bekerja berat dan
menyertainya sehingga occult filariasis agaknya lebih cocok berlangsung 2 - 3 minggu.
untuk nama sindroma tersebut.
Komentar
hares diikutsertakan dengan memberikan semua penjelasan yang
diperlukan, baik aspek sosial keuangan keluarga, pendidikan dan
masa depan anak, kesejahteraan keluarga yang ada, kesehatan
TANGGAPAN DARI SEGI ETIK KEDOKTERAN keluarga dan juga semua cara kontrasepsi, baik yang dapat
dilakukan isteri maupun yang dapat dilakukan suami. Bila suami
Dalam menelaah kasus yang dikemukakan, satu hal yang telah yakin akan manfaat mengatur jumlah keluarga dan sudah
kentara tampil ialah, permasalahannya tidaklah "hitam" atau " bersedia untuk tidak menambah anggota keluarga lagi, barulah
putih" sehingga tidak mudah mengatakan benar atau tidak dimusyawarahkan cara yang dapat diterima oleh kedua belah
tindakan sejawat tersebut. Dalam menilai kasus ini, beberapa hal pihak, tanpa merusak atau mengurangi kebahagiaan kehidupan
memerlukan penjelasan tambahan ataupun terpaksa diberi rumah tangga pada umumnya dan kepuasan sek-
asumsi, antara lain:
ILMU KEDOKTERAN
dr. T. Martono
Medan, Sumut
1. Yang dimaksud dengan sehat dalam Undang-undang Pokok (d) lingkungan yang tidak menyenangkan
Kesehatan ialah: (e) adanya gangguan fisik
7. Faktor-faktor yang dapat menimbulkan presbiakusis adalah
(a) bebas dari penyakit
sebagai berikut, kecuali:
(b) bebas dari cacad
(c) bebas dari kelemahan (a) lingkungan/pekeijaan di tempat yang bising
(d) bebas dari penyakit, cacad & kelemahan (b) diet tinggi lemak
(e) bukan salah satu di atas (c) banyak merokok
(d) sering membersihkan serumen dalan Hang telinga
2. Dalam bidang kesehatan dan kesehatan jiwa, ada 3 jenis (e) stres
upaya pencegahan, yaitu: upaya pencegahan primer, se-
kunder dan tersier. Yang termasuk upaya pencegahan se- 8. Ciri khas pada Filariasis bancrofti ialah:
kunder ialah : (a) terdapat hidrokel dan kiluria
(a) memberi kacamata pengaman bagi pekerja yang meng- (b) Elefantiasis hanya di bawah lutu dan siku
gunakan sinar las (c) sering ada pruritus pada permulaan penyakit
(b) mengobati penderita yang sakit (d) disamping manusia, binatang peliharaan dapat meru-
(c) vaksinasi pakan sumber infeksi
(d) menurunkan kerentanan seseorang terhadap stres (e) tidak pemah asimtomatik
(e) menurunkan faktor sties pada sumbernya 9. Penyebab dispareunia antara lain:
3. Untuk melaksanakan upaya pencegahan tersebut, perlu di- (a) infeksi atau jahitan episiotomi yang tidak benar
lukan pendekatan terhadap: (b) vaginitis
(c) retroversi uterus
(a) seluruh penduduk (total population) (d) psikogenik
(b) kelompok penduduk dengan golongan usia tertentu (e) semua benar
(c) kelompok penduduk dengan risiko tinggi
(d) benar semua 10. Pilih satu dari lima pernyataan di bawah ini yang benar
(e) bukan salah satu di atas. (a) Kuman pneumokokus tidak pernah dapat menyesuaikan
4. Yang tidak dapat meminta keterangan alhi dalam sidang per- diri untuk hidup bersama-sama dengan antibiotika
adilan ialah: (b) mikroorganisme yang mempunyai alat genetik untuk
melawan antibiotika, tidak dapat meneruskan bahan
(a) hakim
genetik ini ke mikroorganisme lain
(b) polisi
(c) faktor R, yang berupa plasmid, dapat membawa gengen
(c) terdakwa
resisten untuk hampir semua antibiotika
(d) tersangka
(d) penyebaran faktorR lebih efisien dalam lingkungan yang
(e) bukan salah satu diatas
terbuka daripada lingkungan yang tertutup, seperti
5. Menutut KUHAP pasal 184 ayatl, yang bukan merupakan traktus gastrointestinalis dari pasien rawat tinggal yang
alat bukti yang sah ialah: menerima antibiotika
(a) keterangan saksi (e) antibiotika profilaktik itu penting untuk menghindarr
(b) keterangan ahli terjadinya mikroorganisme yang resisten terhadap an-
(c) surat/petunjuk tibiotika
(d) keterangan terdakwa
(e) bukan salah satu di atas
6. Yang dapat merupakan penyebab kesukaran belajar pada
anak ialah sebagai berikut, kecuali:
(a) inteligensi anak rendah
(b) inteligensi anak normal
(c) inteligensi anak terlalu tinggi
Glisifosforamid, suatu obat anti kanker baru yang dikembangkan oleh Institute of
Material Medicine, Chinese Academy of Medical Sciences, mulai digunakan dalam ta-
hun 1983. Hasil percobaan klinis terhadap 301 pasien dengan tumor ganas stadium lanjut,
menunjukkan bahwa obat tersebut secara terapeutik efektif untuk kasus-kasus: penyakit
Hodgkin (13/31); limfoma yang non Hodgkin (34/66); Ca mamae (38/86); Ca paru jenis
sel kecil (5/14); dan pada beberapa kasus fibroma rahim, akut dan kronik leukemia, Ca
embrionik d a r i testis dan Ca nasofaring. Aplikasi lokal d a r i obat ini juga dinyatakan
efektif untuk mengobati ulkus pada Ca mamae dan Ca serviks.
Pasien- pasien kanker yang diobati dengan kombinasi d a r i obat ini dan kemotera-
peutik lain, dapat hidup lebih dari 10 tahun. Kris
China Med Trib 1983 Sept 25 p. 5