Professional Documents
Culture Documents
Daftar Isi :
Artikel :
Sebab-sebab Ketulian
Dipandang Dari Sudut THT
PENDAHULUAN nya tidak jelas, yaitu gangguan pendengaran tipe "sentral "
Pendengaran mempunyai peranan penting dalam berbicaa dan gangguan tipe "psikogenik". Gangguan pendengaran tipe
dan komunikasi "verbal". Fungsi pendengaran terhadap tumbuh " sentral" terjadi setelah anak sembuh dari penyakit berat
kembang anak secara optimal sangat besar. Gangguan pen- pada awal kehidupan.
dengaran sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan
sosial, jadi diagnosis adanya gangguan pendengaran secara PENYEBAB KETULIAN PADA ANAK
dini sangat penting. Gangguan pendengaran dapat tidak jelas Ketulian pada anak disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu :
sehiggan diagnosis sering terlambat. ' Gangguan pendengaran * Genetika / heriditer
intensitas dan frekuensi suara. Di Inggris, Jerman, dan Amerika didapatkan 1 di antara
"Handicap" yang timbul akibat gangguan pendengaran ter- 2000 - 3000 kelahiran menderita ketulian karena faktor genetik.
gantung derajat ketulian. Di USA, 15% anak usia prasekolah Ketulian karena faktor genetik ini merupakan 50% dari pen-
mempunyai gangguan pendengaran ringan sampai berat. Setiap derita congenital deafness. la dapat diwariskan secara autosomal
tahun didapatkan 3000 sampai 4000 bayi lahir dengan ketuli- recessive, meliputi 33%; autosomal dominant meliputi 15% dan
an dan 5000 anak dengan ketulian yang memerlukan pendidik- X - /inked recessive meliputi 2%3 Manifestasi ketulian karena
an khusus dan pelayanan rehabilitasi. faktor genetik dapat terjadi tidak pada awal kehidupan.
Terdapat dua gangguan pendengaran yang sering, yaitu: Penyakit yang bersifat heriditer di antaranya adalah :
* Gangguan pendengaran "konduktif' — Golongan autosomal resesif :
* Gangguan pendengaran "sensoneural". Sindroma Pandred
Gangguan pendengaran tipe konduktif merupakan 85% di Suatu ketulian yang disertai gangguan metabolisme iodine
antara gangguan pendengaran yang terdapat pada infan dan (goiter) Albers
anak usia prasekolah1, 2 . Gangguan pendengaran tipe ini di- Penyakit Schonberg
sebabkan adanya kelainan/penyakit di liang telinga luar dan Adanya kelainan penulangan, adanya penebalan korteks dan
tengah. Gangguannya berupa kelainan kongenital, adanya trabekula. Pada penderita ini didapatkan ketulian dan
benda asing ataupun infeksi yang mengakibatkan adanya gangguan penglihatan akibat atropi optik dan anemi.
ti mbunan cairan/pus atau perlengketan-perlengketan. — Golongan autosomal dominan :
Sembilan puluh persen gangguan pendengaran jenis ini Sindroma Waardenburg
dapat dikoreksi dengan pengobatan atau tindakan bedah. Adanya ketulian disertai adanya kelainan kedua warna
Gangguan pendengaran tipe "sensoneural " , terjadi akibat iris berbeda (heterokromia iridum) kedua jarak mata lebih
adanya kerusakan di sel rambut atau saraf N VIII. sebagai lebar akibat adanya lipatan kulit epikantus yang lebih
penyebab adalah anomali kongenitalis, heriditer, trauma kepala, jelas, dan terdapat sekelompok rambut putih di bagian muka
obat yang bersifat ototoksik dan infeksi. Gangguan pendengar- kepala
an jenis ini sulit untuk dikoreksi dengan pengobatan atau * Kelainan bentuk (malformasi)
tindakan pembedahan. Gangguan pendengaran jenis ini sangat Adanya defektif pada embriogenesis.
berpengaruh atas terjadinya handikap.
Di samping dua jenis gangguan pendengaran yang tersebut * Faktor prenatal
di atas, terdapat gangguan pendengaran yang patogenesis- Infeksi intrauterin dapat menyebabkan cacat berupa ketulian
Lampiran Ruangan dapat saja lebih kecil, yaitu pemeriksa saat membisikkan
I. Anamnese penderita KP. pada dewasa : kata-kata membalikkannya badannya membelakangi penderita.
A. Macam keluahan T Kanan T Kiri Bilateral lama : Bahan tes berupa kata-kata dengan suara bisik (suara yang dihasil-
1. Kekurangan pendengaran : kan oleh hembusan udara ekspirasi yang melewati rima glotidis
2. Tinitus (mendering/ : dengan posisi seperti phonasi biasa tetapi kedua plika vokalis di-
mendengung) tegangkan sedemikian rupa namun tidak sampai bergetar.
3. Rasa penuh/ada tekanan : Suara bisik diambil dari kata-kata spondee dalam bahasa Indonesia
di telinga disusun oleh Suwito dan Sugeng Ibrahim (1972).
4. Otalgia : Penderita yang diperiksa berdiri pada jarak 6 meter dari pemeriksa.
5. Gatal di telinga : Telinga yang akan diperiksa dihadapkan pada mulut pemeriksa,
6. Sekret dalam kanal/ruang : sedang telinga yang lain ditutup oleh pembantu dengan menutup
telinga tengah tragus.
7. Apakah memakai ABD : Kepala/badan penderita tidak boleh menempel tembok agar tidak
B. Jawab ya/tidak dan berikan data/penyelasannya : ada pengaruh perambatan suara.
Ya : Tidak : Data : Tes bisik diberikan dalam 10 kata, bila dapat ditirukan lebih dari
1 Apakah ada pusing kepala : 8 kata (80%) berarti normal. Bila pada jarak 6 meter tidak dapat
kehilangan keseimbangan, menirukan kata-kata lebih dari 80% dari kata-kata yang disajikan
rasa ringan kepala kepada penderita, penderita disuruh maju lagi pada jarak 5 meter,
2. Pernah operasi telinga : demikian seterusnya dan hasilnya dicatat sebagai bilangan yang
3. Pernah operasi tonsil/ : terdiri dari pembilang (jarak di mana dapat meninukan dengan betul
adenoid/hidung dan teng- dan penyebut (jarak di man orang normal dapat mendengarkan
gorokan sebelumnya suara bisik + 6 meter).
4. Pernah konsul ahli THT :
5. Pengobatan yang pernah : Tes Garputala
dilakukan Tes Rinne :
6. Riwayat alergi/sensitif :
terhadap obat Cara :Pegangan garputala (biasanya dipakai 256 Hz) setelah digetarkan di-
7. Pernah minum obat dosis : lekatkan pada planum mastoid penderita (hantaran tulang). Penderita
tinggi dari I aspirin, kinine akan mendengar getaran tersebut. Bila sudah tidak mendengar, peganan
8. Pernah mendapat antibiotik : garputala diangkat lalu dengan cepat ujung garputala diletakkan di
Colimicin, Strepto, Kanamycin, Gentamycin depan hang telinga luar penderita (hantaran udara).
9. Minum kopi dan atau teh : Tindakan yang serupa diulangi lagi tetapi dimulai dari sebaliknya yaitu
10. Bekerja di lingkungan bising : berapa/hari dari depan hang telinga luar ke planum mastoideum penderita.
11. Merokok : Tes Weber
12. Riwayat K.P. pada famili : Cara :- Pegangan garputala yang telah digetarkan (dipakai garputala 256 Hz)
terdekat dilekatkan pada tengah - tengah dahi (atau dengan menggigit pada
13. Kesehatan umum baik : ujung gigi depan), penderita disuruh mengatakan telinga sebelah
mana yang lebih mendengar getaran garputala tersebut.
II Tes fungsi pendengaran pada anak lebih dari 6 tahun dan dewasa :
Tes bisik Tes Schwabah
Cara :- Di.perlukan ruangan yang sunyi, yang adalah ruang kedap suara dan Cara :- Pegangan garputala yang telah digetarkan (dipakai garputala 512 Hz)
memiliki jarak 6 meter (bisa sejajar dinding atau dari sudut ke sudut). dilkatkan pada planum mastoid penderita, segera setelah penderita
- Bila tidak ada ruang kedap suara dapat dipakai naangan sunyi yang tidak mendengar, dengan cepat garputala tersebut dipindahkan ke
jauh dari kebisingan jalan/suara mesin (derajat kebisingannya + 30 - planum mastoid pemeriksa sendiri. Hal ini diulangi sekali lagi tetapi
40 dB). dimulai dari planum mastoid pemeriksa ke planum mastoid pen-
- Dalam ruangan tidak boleh ada gema. derita. Di sin pemeriksa harus normal.
Dari segi model Hearing Aid dapat dibagi menjadi : hasil yang optimal dan rasa puas dari penderita terutama
- B.T.E. (Behind The Ear) untuk diskriminasi kata-kata. Dalam hal ini seakan-akan ada-
- B.W. (Body Worn, conventional, pocket) nya suatu titik tolak belakang antara pihak medis dan pihak
- Spectacle (kaca mata) Hearing Aid Centre.
- I. T.E. (in the ear) Lain dibandingkan pada penderita dengan tuli perseptif.
Meskipun sudah dibantu dengan Hearing Aid, ada beberapa
Faktor - faktor yang ikut berperan dalam pemilihan model Hearing penderita yang merasa tidak puas, karena bisa mendengar
Aid dapat disebutkan antara lain : tapi menangkap artinya susah (kesukaran diskriminasi kata-
- usia kata).
- jenis kelamin Pada kasus semacam ini, perlu diberikan penjelasan kepada
- pekerjaan/jabatan penderita, bahwa Hearing Aid tidak bisa membantu sepenuhnya,
- tempat tinggal/domisili supaya penderita tidak mengalami kekecewaan.
- finansial Pemakaian (pemasangan) Hearing Aid pada penderita tuli
- psikologis perseptif harus diberikan penjelasan atau pengertian tentang :
Bilamana atau kapan seseorang dikatakan sudah mengalami
gangguan pendengaran, tentunya datang dari keluhan penderita - adaptasi : memerlukan waktu untuk membiasakan/
sendiri (secara obyektif) atau dengan melakukan suatu tes menyesuaikan pemakaian Hearing Aid.
- lip reading: kebiasaan membaca bibir yang sudah dilaku-
audiogram (tes pendengaran) dengan mempergunakan suatu
alat yang disebut Audiometer. Dengan Audiometer ini kita kan mungkin bertahun-tahun, tidak bisa di-
mendapatkan hasil : audiogram, berupa grafik kepekaan pen- hilangkan dengan mendadak.
dengaran pada kedua telinga kiri dan kanan seperti contoh - kecepatan : lawan bicara sebaiknya jangan terlalu cepat,
berbicara karena akan mempersulit penderita dengan
Perlu diingat, dengan audiometer ini kita hanya melakukan
gangguan tuli perseptif.
pemeriksaan terhadap nada murni saja (Pure tone audiogram),
sehingga konklusi yang didapat dari audiogram nada murni, "Hearing Aid fitting" (Pemasangan Hearing Aid)
mesti dianalisis dengan lebih hati-hati, karena : Dari hasil pemeriksaan audiogram, faktor kebutuhan dan
- digunakan nada murni yang hampir jarang dijumpai dalam keadaan finansial dari penderita, pemasangan Hearing Aid
kehidupan sehari-hari. dapat dilakukan secara :
- tidak adanya keterangan/penjelasan bagaimana suara di- - monaural : hanya pada sebelah telinga.
terima bila melebihi batas ambang kepekaannya. - binaural : pada kedua telinga, ini jauh lebih sempurna
- P.T.A. (pure tone audiogram) masi memakai metode dalam efek stereophonic. Penentuan arah
subyektif, hasinya masih tergantung dari kerjasama (koo-
datangnya suara dan dalam speech discri-
peratif) yang baik dan pengertian dari penderita.
mination.
walaupun pemeriksaan dengan audiometer merupakan suatu - semi bina- : pada umumnya dipakai model B.W. (Body
hal yang penting, tetapi hasil audiogram bolehlah dianggap ural Worn) dengan kombinasi Y atau V cord +
sebagai suatu indikasi saja dulu. Bilamana dianggap perlu 2 receiver.
Speech Discrimination test dilakukan juga. Dari hasil audiogram - CROS fitting : bila salah satu telinga total hearing loss,
ini, dapat digolongkan : tapi yang satunya masih berfungsi dengan
- kurang pendengaran sedang : 40 - 70 dB. baik.
- kurang pendengaran berat : 70 - 90 dB - BI CROS : pada penderita dengan satu telinga total
- tuli : 90 - 120 dB. fitting hearing loss dan telinga yang sebelahnya
Selain itu kekurang pendengaran (hearing loss), perlu dibeda- sudah mengalami penurunan pendengaran
kan juga, apakah : pula.
- tuli konduktif - tidak sama : pada penderita dengan total hearing loss
- tuli perseptif (tuli syaraf). sekali pada kedua telinganya, karena Hearing Aid
Pada tulis konduktif - tidak dianjurkan untuk segera dipasang - tidak ada manfaatnya sama sekali - pada
kan Hearing Aid, atau dengan kata lain dilakukan penundaan penderita ini hanya mengandalkan pada
lip reading saja.
pemasangan Hearing Aid, kecuali ada alasan-alasan tertentu
yang datang langsung dari pihak penderita. Catatan
Pada tuli konduktif, impedance audiometer sangat dianjurkan Pada CROS fitting, sering dijumpai dan untuk pembicaraan
karena sangat berguna dalam menentukan suatu diagnosis, biasa, penderita masih mampu menerima dengan baik walau-
apakah tindakan klinis masih mungkin dilakukan. pun tanpa bantuan Hearing Aid .
Misalnya : - perforasi membrana timpani --> timpanoplasti. Keluhan-keluhan yang diajukan oleh penderita dengan kasus
- glue ear --> pemasangan tube untuk drainase. ini adalah :
- kesukaran menerima pembicaraan bila lawan bicara berada
sebaiknya pada kasus semacam ini tidak dianjurkan pemasang- di sebelah di mana telinganya total hearing loss.
an langsung Hearing Aid, meskipun dengan pemasangan Hearing - kesukaran menentukan arah datangnya suara.
Aid pada penderita tuli konduktif akan mendapatkan hasil- - tidak adanya keseimbangan pendengaran.
PENDAHULUAN
Diabetes mellitus (DM) dan problema kaki agaknya sinonim respon imun jaringan sehingga bakteri mudah berkembang1 .
bagi penderita diabetes, oleh karena sebagian besar penderita Tanpa adanya faktor iskemi dan neuropati, infeksi kaki pada
DM menyadari bahwa pada suatu saat ada kemungkinan meng- penderita diabetes tidak banyak berbeda dengan infeksi pada
alami gangren kaki. Dibandingkan dengan non diabetes, pen- non diabetes.
derita diabetes lebih sering mengalami gangren kaki, diperkira- • Sebab neuropati
kan 17 kali lebih sering. Di klinik-klinik yang besar di Ame- Diabetik neuropati disifati oleh gangguan sensoris, dalam
rika Serikat setiap 5 dari 6 tindakan amputasi kaki adalah arti hilangnya persepsi superfisial. Di samping itu perasaan
penderita diabetes1. Oleh karena itu dapatlah dimengerti, vibrasi berkurang sampai hilang. Selain itu ditemukan juga
kaki diabetes bukan hanya merupakan problema medik, kelemahan otot-otot intrinsik kaki sehingga terjadi dislokasi
tetapi juga problema ekonomi untuk penderita maupun dorsal dari ibu jari. Akibat deformitas ini berat badan akan
rumah-sakit. tertumpu pada ibu jari sehingga lama kelamaan akan ter-
Problema kaki diabetes yang rumit dengan berbagai peng- bentuk kalus. Kalus yang pecah- pecah merupakan tempat
obatan yang sering memakan waktu, dan belum tentu ber- berkembang biaknya bakteri yang biasanya stafilokok yang
hasil, memberi dorongan bagi kita bahwa semua usaha harus lama kelamaan terbentuk ulkus yang indolen. Infeksi dapat
dilakukan untuk mencegah terjadinya kaki diabetes. Pendapat tembus ke bagian tulang dan terjadilah osteomielitis. Proses
bahwa semua penderita DM mempunyai sirkulasi kaki yang yang sama dapat mengenai sendi-sendi tarsal dan memberikan
buruk tidaklah benar. Sebagian besar mempunyai sirkulasi deformitas yang khas dan dikenal sebagai charcot arthropathy.
normal, khususnya penderita -penderita yang berumur relatif • Obstruksi vaskuler pada diabetes hampir selalu pada umur
muda. Makin tua umur makin kurang baik sirkulasi kaki. lanjut, umumnya di atas 50 tahun dan lebih sering pada laki-
laki. Lebih berhubungan dengan faktor umur dari pada lama-
KLASIFIKASI KELAINAN KAKI nya menderita diabetes2 . Adanya neuropati lebih memudah-
Kelainan kaki pada diabetes dapat disebabkan oleh infeksi/ kan terjadinya gangren. Kaki iskemik biasanya tampak kering,
septik, neuropat, iskemik atau kombinasi antara ketiganya. atrofi, tidak berambut disertai kelainan pada kuku. Arteri
Membedakan ke-empat penyebab tersebut perlu dilakukan dorsalis pedis dan arteri tibialis posterior biasanya sulit diraba,
untuk menyesuaikan dengan langkah pengobatan yang akan bahkan kadang-kadang tidak teraba. Sebanyak 3% dari pen-
diambil 2 . Pada umur muda agaknya faktor iskemi belum ba- derita-penderita diabetes disertai keluhan claudicatio inter-
nyak peranan. Selebihnya, pada umur tua lebih sering ditemu- mittent yang khas2 . Pemeriksaan osilometri sangat membantu
kan penyebab kombinasi, khususnya iskemi dan infeksi se- menemukan gangguan sirkulasi darah di kaki.
hingga prognosis akan lebih buruk. Hampir dapat dipastikan Iskemi pada kaki memberikan dua gambaran klinik yang
bahwa amputasi pada umur tua selalu disebabkan oleh diabetes berbeda, yaitu nyeri istirahat (rest pain) dan gangren. Pada
mellitus. nyeri istirahat kaki teraba dingin dan tampak merah muda.
• Sebab infeksi Perasaan nyeri seperti terbakar pada seluruh kaki dan biasa-
Pendapat bahwa keadaan hiperglikemi mengakibatkan nya memburuk di malam hari. Gangren hampir selalu dimulai
bakteri mudah tumbuh ternyata tidak benar. Agaknya faktor pada ibu jari kaki. Biasanya tanpa nyeri, warna keungu-unguan
hipoksemi memegang peranan tumbuhnya kuman. Oksigenasi kemudian menjadi hitam dan kering. Bila disertai infeksi,
jaringan yang buruk akibat iskemi mengurangi kesanggupan gangren menjadi basah dan berbau khas.
PENDAHULUAN
Dari Bagian Statistik Rumah Sakit Dr. Soetomo pada tahun
Hipofungsi korteks adrenal dapat disebabkan karena ke-
1983, masing-masing didapatkan 1 penderita penyakit Addison.
rusakan primer pada kelenjar adrenal, atau sekunder akibat
Frekuensi pada laki-laki dan wanita hampir sama. Menurut
dari hipofungsi kelenjar hipofisis anterior, sehingga produksi Thom, laki-laki 56% dan wanita 44% 1 ' 3 ; penyakit Addison
honnon-hormon antara lain hormon adrenokortikotropik dapat dijumpai pada semua umur, tetapi lebih banyak ter-
menurun dan menyebabkan atropi dari korteks adrenal 1,3. dapat pada umur 30 — 50 tahun l,3,7 .
Penyakit Addison adalah hipofungsi kronik korteks adrenal
primer akibat dari kerusakan pada korteks adrenal. Penyakit ETIOLOGI
ini pertama kali dilaporkan oleh Thomas Addison pada tahun Hipofungsi korteks adrenal primer dapat disebabkan oleh
1855 yang menulis mengenai keluhan, gejala klinik serta ke-
beberapa sebab
lainan dari kelenjar adrenal l,3,4 1) Proses autoimun
Kelenjar adrenal yang terletak di bagian atas ginjal dengan Penyakit Addison karena proses autoimun didapatkan pada
berat kurang-lebih 5 gram terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian 75% dari penderita. Secara histologik tidak didapatkan 3 lapis-
luar yang keras berwarna kuning disebut korteks adrenal, an korteks adrenal, tampak bercak-bercak fibrosis dan infiltrasi
serta bagian dalam yang lunak berwarna coklat kemerahan limfosit korteks adrena1, 9 . Pada serum penderita didapatkan
disebut medula. antibodi adrenal yang dapat diperiksa dengan cara Coons
Secara histologik korteks adrenal terdiri dari 3 lapisan : test, ANA test, serta terdapat peningkatan imunoglobulin
1) lapisan luar adalah Zona Glomerulosa yang dirangsang oleh
angiotensin II melalui sistem renin angiotensin, menghasilkan G10,11
mineralokortikoid terutama aldosteron dan sedikit deoksikor- 2) Tuberkulosis
tikosteron. Di sini tak ada enzim 17 alfa hidroksilase sehingga Kerusakan kelenjar adrenal akibat tuberkulosis didapatkan
tidak dapat membentuk kortisol dari 17 alfa hidroksi pro- pada 21% dari penderita 9 . Tampak daerah nekrosis yang di-
gesteron. kelilingi oleh jaringan ikat dengan serbukan sel-sel limfosit,
2) lapisan tengah Zona Fasikulata dirangsang oleh hormon kadang -kadang dapat dijumpai tuberkel serta kalsifikasi l,3,7
adrenokortikotropik, menghasilkan terutama kortisol dan Seringkali didapatkan proses tuberkulosis yang aktif pada
sedikit kortikosteron. organ-organ lain, misalnya tuberkulosis paru, tuberkulosis
3) lapisan dalam Zona Retikularis dirangsang oleh , hormon genito-urinari, tuberkulosis vertebrata (Pott's disease), hati,
adrenokortikotropik, menghasilkan androgen dan sedikit limpa serta kelenjar limpa 3 .
estrogen2,5,6 : 3) Infeksi lain
Untuk membuat diagnosis penyakit Addison perlu menge- Penyebab kerusakan kelenjar adrenal karena infeksi yang
tahui gejala klinik dan pemeriksaan laboratorik seperti diurai- lebih jarang ialah karena : histoplasmosis, koksidioidomikosis,
kan pada tinjauan kepustakaan. serta septikemi karena kuman stafilokok atau meningokok yang
sering menyebabkan perdarahan dan nekrosis 1 ,2 ,9
INSIDENSI 4) Bahan-bahan kimia
Insidensi penyakit Addison jarang; di Amerika Serikat ter- Obat-obatan yang dapat menyebabkan hipofungsi kelenjar
catat 0,4 per 100.000 populasi, sedang di rumah-sakit terdapat adrenal dengan menghalangi biosintesis yaitu metirapon;
1 dari 6.000 penderita yang dirawat l . sedang yang membloking enzim misalnya amfenon, amino-
glutetimid dan O.p.D.D.D.2,9.
Dr S. Hadian
PENDAHULUAN
Indonesia sebagai Negara Maritim terdiri dari dua pertiga nambah pennasalahan baru yang menyulitkan program
bagian air/laut, dan selebihnya daratan terdiri dari 13000 pembangunan.
pulau-pulau besar dan kecil. 5. Tingkat kesuburan tanah menurun setiap saat.
Dengan keadaan ini, sudah seyogianya bila kita mem- Tampaknya dalam menghadapi krisis enersi dan resesi dunia
budayakan1 tatakehidupan laut (Marine Cultur), dan menjadi- serta krisis panganyang berkepanjangan, serta masalah kepen-
kan laut sebagai sumber bahan makanan untuk kepentingan dudukan menjelang tahun2000, kehidupan bangsa Inddonesia
hidup manusia atasprotein dan enersi. perlu dititikberatkan pada perikanan laut.
Meskipun protein ikan laut 42,0 gr% tertinggi dari jenis- PEMBAHASAN
jenis makanan di Indonesia2, namun jumlah nelayan sebagai
penghasil ikan laut pada saat ini (1984) masih sangat sedikit Protein merupakan zat gizi yang mempunyai peranan ter-
dibanding jumlah penduduk Indonesia secara keseluruhan tinggi dalam proses hidup manusia (sebagai pemakan hewan
(1 juta terhadap 160 juta)
1 dan tumbuh-tumbuhan).
Hal ini diperberat oleh dugaan bahwa lautan di daerah Fungsi Protein faali : Pembentukan tenaga, pertumbuhan,
tropik kurang subur bagi kehidupan ikan, lebih-lebih bila air- mengatur proses -proses hidup.4
nya tercemar polusi industri l Ketiga fungsi ini sekaligus lengkap dimiliki oleh protein,
Dengan demikian, perairan Indonesia masih perlu peng- berlainan dengan zat gizi lain : (hidrat arang dan lemak hanya
garapan lebih lanjut agar benar-benar menjadi sumber gizi pembentuk tenaga, air dan mineral membantu pertumbuhan,
protein dan enersi. yang bersama-sama denganvitamin berfungsi mengatur proses-
Empat program Departemen Pertanian RI 3 (Ekstensifikasi, proses dalam tubuh).
intensifikasi. dibersifikasi, dan rehabilitasi) bukan saja penting Konsumsi bahan makanan sehari-hari yang miskin protein
di daratan, namun lebih penting lagi di lautan.
dalam jangka waktu cukup lama bisa menimbulkan gangguan
Hal ini mengingat potensi sumber gizi di daratan (padi-padi-
ketiga fungsi tubuh tersebut. Sebaliknya, konsumsiyang terus
an, kacang-kacangan, dan lain-lain) akan lebih cepat menemui menerus secara teratur menurut standar kebutuhan atas
5
keterbatasan dan penurunan. protein, semakin baik fungsi faali tubuh (Lihat Gambar).
Ini disebabkan karena : Fungsi faali tubuh yang baik/sehat jasmani dan rohani,
1.Topulasi manusia tiap tahun bertambah dapat bermanifestasi sebagai berikut :
2. Pemukiman masyarakat manusia dan perkembangan tekno- • Dapat melakukan pekerjaanmental fisik sehari-hari dengan
logi Industri, akan mendesak lahan pertanian dan peternak- baik5
an di daratan. • Tahan terhadap serangan penyakit infeksi karena pemben-
3 Produktifitas sumber gizi di daratan (nabati dan hewani) tukan antibodi yang cepat.
umumnya memerlukan investasiyang lebih besar daripada • Mampu mengerjakan pekerjaanyang berlebih dengan baik
perikanan laut, dalam hal; pengorbanan tenaga, uang dan (olah raga).
waktu pemeliharaan. Hal-hal seperti ini sangat penting artinya, sehubungan
4. Tenaga pengelola sumber gizidi daratan akhirnya banyak negara kita sekarang dalam giat -giatnya membangun, perlu
yang berpindah profesi ke Industri, atau menganggur tenaga yang cerdas, kuat dan terampil serta bersemangat
karena rugi, pindah ke kota, terjadi urbanisasi dan me- membangun.
Dengan ini kita gali protein untuk mendapatkan protein
PENDAHULUAN
Tekanan intrakranial (TIK) meninggi merupakan suatu
keadaan gawat darurat yang memerlukan penanggulangan se-
gera. Salah satu faktor penyebab utama TIK meninggi ialah
edema serebri yang dapat ditemukan pada trauma kepala,
perdarahan intrakranial, radang otak dan selaput otak, tumor
otak dan lain-lain1-3 . Jadi, edema serebri bukan suatu kelainan
yang berdiri sendiri. Meskipun patogenesis, perjalanan klinik
dan penatalaksanaan edema serebri sudah banyak diteliti,
namun belum ada persesuaian paham.
Makalah ini membicarakan definisi, klasifikasi, berbagai
kelainan dan penatalaksanaan edema serebri.
DEFINISI
Edema serebri ialah pembengkakan otak akibat bertambah-
nya volume air dalam jaringannya 3-5
Volume air (ml/100 gr otak) pada otak normal dan edema
serebri 3 .
substansia grisea substansi alba total
otak normal 80 70 77
edema serebri 82 76 79
KLASIFIKASI
3-5
Edema serebri dibagi atas dua bagian besar
1) Berdasarkan lokalisasi cairan dalam jaringan otak :
• edema serebri ekstraseluler, bila kelebihan air terutama da-
lam substansia alba.
• edema serebri intraseluler, bila kelebihan air terutama da-
lam substansia grisea.
2) Berdasarkan patogenesis:
• edema serebri vasogenik. endotel kapiler meningkat. sehingga air dan komponen yang
• edema serebri sitotoksik. terlarut keluar dari kapiler masuk ruangan ekstraseluler, se-
• edema serebri osmotik. hingga cairan ekstraseluler bertambah. Dugaan bahwa seroto-
• edema serebri hidrostatik/interstisial. nin memegang peranan penting pada perubahan permeabilitas
sel-sel endotel masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Edema serebri vasogcnik Jenis edema ini dijumpai pada trauma kepala, iskemia otak,
Paling sering dijumpai di klinik. Gangguan utama pada tumor otak, hipertensi maligna, perdarahan otak dan ber-
blood brain barrier (sawar darah-otak). Permeabilitas sel bagai penyakit yang merusak pembuluh darah otak 3-5 .
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan edema serebri tidak dapat dipisahkan dari
penatalaksanaan penyakit primer. Terdiri atas 2 bagian :
Pengobatan umum : bertujuan untuk memperbaiki keadaan
umum penderita yang meliputi koreksi
hipoksia, hiperkapnia dan perfusi darah
Ice jaringan otak 3,4 .
— pemberian cairan
Untuk mencegah jangan sampai edema serebri bertambah
berat, maka pemberian cairan harus dibatasi, 60—75% ke-
Herniasi di hiatus tentorium serebelum & foramen magnum 5 perluan normal2 .
Dr. Amirullah R
Biro Pulmonologi RS Dr. Mintohardjo, Jakarta
PENDAHULUAN
Paru mempunyai fungsi utama untuk melakukan per-
tukaran gas, yaitu mengambil 0 2 dari udara luar dan menge-
luarkan CO 2 dari badan ke udara luar. Bilamana paru berfungsi
secata normal, tekanan parsial 0 2 dan CO2 di dalam darah
akan dipertahankan seimbang, sesuai dengan kebutuhan
tubuh.
Pemeriksaan analisis gas darah merupakan pemeriksaan
laboratorium yang penting sekali di dalam penatalaksanaan
penderita akut maupun kronis, terutama penderita penyakit
paru. Pemeriksaan analisis gas darah penting balk untuk
menegakkan diagnosis, menentukan terapi, maupun untuk
mengikuti perjalanan penyakit setelah mendapat terapi. Sama
halnya dengan pemeriksaan EKG pada penderita jantung dan
pemeriksaan gula darah penderita diabetes millitus.
Harga normal tekanan parsial 0 2 arteri (Pa 0 2 )
Dengan majunya ilmu pengetahuan, terutama setelah di-
Anak : 60 — 90 mm Hg.
temukan alat astrup, tekanan parsial 0 2 dan CO 2 serta pH
Dewasa : 80 — 100 mm Hg.
darah dapat diukur dengan mudah.
Orang tua (65 th): 75-85 mmHg
Harga normal tekanan parsial CO 2 arteri PaCO 2 35 — 45 mm
PERTUKARAN GAS Hg.
Untuk dapat mempertahankan hidup, jaringan atau sel Perbandingan tekanan parsial masing-masing gas di saluran
secara terns menerus bermetabolisme. Pada umumnya meta- nafas sebagai berikut :
bolisme berlangsung secara aerob. Untuk ini dibutuhkan
0 2 , dan sebagai hasil akhir dari setiap metabolisme ialah CO 2 . Udara Saluran Unit Darah Darah
Pertukaran 02 dan CO 2 berlangsung di unit pernafasan di luar nafas respirasi arteri vena
paru-paru yang disebut " asinus" , yang berjumlah ± 100.000
buah. P0 2 156 149 100 95 40
Faktor yang mempengaruhi berlangsungnya pertukaran P CO 2 0 0 40 40 46
gas di dalam paru ialah :
1. Ventilasi. PH 2O 15 47 47 47 47
2. Diffusi. PN 2 589 564 573 588 627
3. Perfusi.
Dapat digambarkan secara skematis seperti di bawah ini : Total 760 760 760 760 760
RINGKASAN
] 1) Telah dibicarakan secara ringkas tentang peranan pemerik-
saan analisis gas darah dalam penatalaksanaan penyakit paru.
2) Pemeriksaan analisis gas darah sangat penting artinya
dalam menegakkan diagnosis, menentukan terapi dan follow
up dari pemberian terapi.
3) Kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam penilaian keseim-
bangan asam dan basa ialah ketidaksamaan pengertian istilah
fositas dan alat laboratorium.
4) Telah dibicarakan gangguan keseimbangan asam dan basa
sebagai akibat kelainan fungsi paru.
5) Telah dibicarakan ciri khas asidosis dan alkalosis.
PENDAHULUAN kantong plastik yang berisi air steril. Dasar kantong plastik
Infestasi nematoda usu hingga saat ini masih merupakan dibuat runcing sehingga berbentuk segitiga , maksudnya agar
masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Ada empat larva yang menetas nanti akan mengumpul pada bagian yang
spesies yang sering menginfeksi manusia, yaitu Ascaris lum- runcing. Selanjutnya biakan dieram pada suhu kamar dan pada
bricoides, Trichuris trichiura, Necator americanus dan trans- hari ke—5 biakan diperiksa di bawah mikroskop untuk me-
mitted helminths) yang prevalensinya tinggi di daerah-daerah nentukan jenis larvanya.
pedesaan, semi urban dan urban. Pengaruh keadaan sanitasi
lingkungan biasanya sejajar dengan sosial ekonomi sehingga
prevalensinya akan berbeda pada tahap sosial ekonomi yang
berlainan
Di beberapa desa di Bali telah dilakukan penelitian me-
ngenai prevalensi cacing ini, antara lain di Desa Kedisen
(Bakta dkk, 1981), di Desa Sukawati, Padangsambian dan
Trunyan (Rasidi dkk, 1979) 2.3 . Kami memilih Desa Suter
yang termasuk wilayah kecamatan Kintamani kabupaten
Bangli sebagai objek penelitian. Desa ini berpenduduk 1112
orang, terdiri dari 248 Kepala Keluarga yang sebagian besar
bekerja sebagai petani. Penelitian ini dilaksanakan dalam rang-
ka riset institusional Kerja Sosial Kesehatan (KERSOSKES
XII) FK Unud (1 — 6 Juli 1985) dengan tujuan untuk me-
nambah dan melengkapi data yang sudah ada.
MATERI DAN METODE KERJA
Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
153 spesimen tinja yang diambil dari 153 orang penduduk
Desa Suter. Pengambilan sampel berdasarkan proportional
random sampling dengan menggunakan tabel bilangan random
pada tiap-tiap keluarga.
Cara kerja: semua spesimen tinja diperiksa secara langsung
(preparat langsung) memakai larutan eosin. Cara membuat
preparat; tinja diambil seujung lidi lalu dioleskan di atas kaca
objek yang telah ditetesi larutan eosin. Bahan diaduk sampai
merata, kotoran dan serabut yang kasar dibuang, kemudian
sediaan ditutup dengan kaca penutup dan diamati di bawah
mikroskop untuk menemukan telur-telur cacing.
semua sediaan yang positif cacing tambang dilakukan pem-
biakan dengan cara modifikasi Harada Mori (Kosin). Caranya:
tinja dipoleskan pada kertas saring, kemudian dimasukkan ke
SYARAT PENGARANG
Kita, di Indonesia kini mulai terbiasa melihat
artikel medis yang ditulis oleh banyak orang.
Apa saja, sebenarnya, syaratnya agar seseorang
itu boleh dimasukkan namanya sebagai pe-
ngarang (author/co-author) suatu artikel ilmiah?
Untuk menentukan ini, para redaktur senior
majalah-majalah terkemuka dunia, sekali lagi
mengadakan pertemuan di Norwegia beberapa
waktu yll. (Pertemuan pertama, yang meng-
hasilkan "Vancouver style "di Vancouver, Ka-
nada, telah dikupas dalam CDK No. 19, tiga
tahun yll.). Dalam pertemuan ini ditegaskan
sekali lagi :
Semua orang yang tertulis namanya se-
bagai pengarang hatus cukup banyak ikut ambil
bagian dalam penulisan itu. Mereka harus ikut
serta dalam : (a) membuat konsep/disain pe-
mikiran, atau analisa dan interoretasi data,
atau keduanya; (b) membuat draft karangan atau Bila nilai TSH meningkat, fT4 juga perlu di-
merevisinya untuk isi intelektualnya yang pen- periksa. Nilai fT4 yang rendah menunjukkan
ting-penting; dan (c) memberi persetujuan keadaan hipotiroid. Sedang fT4 yang normal
final buat versi tulisan yang akan dipublikasikan. menunjukkan keadaan hipotiroid subklinik.
Orang-orang yang cuma " mengumpulkan Lancet 1985; i : 1117-9