You are on page 1of 17

Bukti Audit Dan Dokumentasi Audit

Modul 7 & 8/Pertemuan7/Auditing1

BUKTI AUDIT DAN DOKUMENTASI AUDIT

HAKEKAT BAHAN BUKTI Bahan Bukti didefinisikan dalam Bab I, sebagai informasi yang digunakan auditor untuk menentukan apakah informasi yang sedang diaudit disajikan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.

BAHAN BUKTI AUDIT DIBEDAKAN DENGAN BAHAN BUKTI YURUDIS FORMAL DAN ILMIAH Penggunaan bahan bukti tidak hanya khusus dilakukan oleh auditor. Bahan bukti juga digunakan dengan ekstensif oleh ilmuwan, pengacara, dan sejarahwan. Dalam kasus yuridis formal, terdapat aturan mengenai bahan bukti yang sudah tersusun dengan baik digunakan oleh hakim untuk melindungi orang yang tak bersalah. Demikian pula dengan percobaan ilmiah, ilmuwan memperoleh bahan bukti untuk menyimpulkan suatu teori. Diasumsikan, ilmuwan medis mengevaluasi obat baru yang akan menolong penderita asma.Ilmuwan tersebut akan mengumpulkan bahan bukti dari sejumlah besar percobaan yang terkendali dalam kurun waktu tertentu untuk menentukan efektivitas obat tersebut.

KEPUTUSAN BAHAN BUKTI AUDIT Keputusan auditor dalam pengumpulan bahan bukti dapat dipecah menjadi empat bagian berikut : 1. Prosedur audit mana yang digunakan ? 2. Berapa besar sampel yang dipilih untuk suatu prosedur tertentu ?

Bukti Audit Dan Dokumentasi Audit

3. Pos atau unsur tertentu yang mana yang dipilih dari populasi? 4. Kapan prosedur-prosedur tersebut dilaksanakan?

Prosedur Audit Prosedur Audit adalah petunjuk rinci untuk pengumpulan jenis bahan bukti audit tertentu yang diperoleh pada waktu tertentu selama audit. Besar Sampel Manakala prosedur audit dipilih, dimungkinkan untuk menentukan besar sampel dari satu sampai keseluruhan pos populasi yang diuji.

Pos atau Unsur Yang Dipilih Setelah besar sampel ditentukan bagi suatu prosedur audit tertentu, tetap perlu untuk memutuskan pos atau unsur mana yang akan dipilih. Saat Pelaksanaan Audit atas laporan keuangan biasanya mencakup suatu periode seperti satu tahun, dan audit biasanya belum selesai sampai beberapa minggu atau beberapa bulan setelah akhir periode. Program Audit Gambaran rinci atas hasil dari keempat keputusan bahan buki untuk audit tertentu disebut sebagai program audit.

BAHAN BUKTI YANG MENYIMPULKAN Standar pekerjaan lapangan ketiga mengharuskan auditor untuk mengumpulkan bukti kompeten yang mencukupi untuk mendukung pendapat yang diberikan. Empat faktor yang menentukan apakah suatu bahan bukit dapat memberikan kesimpulan adalah relevansi, kompetensi, kecukupan, dan ketepatan waktu.

Bukti Audit Dan Dokumentasi Audit

RELEVANSI Bahan bukti harus berkaitan atau relevan terhadap tujuan pengujian auditor sebelum dikatakan bersifat dapat menyimpulkan. Relevansi dapat dipertimbangkan hanya dalam hubungan dengan tujuan spesifik audit. Bahan bukti mungkin hanya relevan untuk satu tujuan tetapi tidak relevan bagi tujuan yang lain. KOMPETENSI Kompetensi mengacu kepada derajat dapat dipercayanya suatu bahan bukti. Kalau bahan bukti dianggap sangat kompeten, akan sangat membantu meyakinkan auditor bahwa laporan keuangan disajikan dengan wajar. Kompetensi bahan bukti hanya berkaitan dengan prosedur audit yang dipilih.

Bukti audit (audit evidence) adalah seluruh informasi yang digunakan oleh auditor dalam mencapai kesimpulan yang menjadi dasar pendapat audit, dan mencakup informasi yang terdapat dalam catatan-catatan akuntansi yang mendasari laporan keuangan serta informasi lainnya. Dalam audit pada umumnya kebanyakan pekerjaan auditor mencakup perolehan keuangan. Hubungan antara Bukti Audit dengan Laporan Audit Standar mengenai bukti audit (SA Seksi 326), memberi kerangka kerja dasar bagi pemehaman auditor mengenai bukti dan penggunaannya untuk mendukung pendapat auditor mengenai laporan keuangan. Untuk memberikan pendapat mengenai laporan keuangan, auditor perlu mengumpulkan bukti dengan melakukan prosedur audit untuk menguji asersi manajemen. Bukti yang dikumpulkan dari prosedur audit digunakan untuk menentukan kewajaran laporan keuangan dan jenis laporan audit yang akan diterbitkan. Gambar 7-1 menyajikan gambaran umum mengenai hubungan antara laporan keuangan, asersi manajemen tentang komponen laporan keuangan, prosedur audit, dan laporan audit. dan evaluasi bukti menggunakan prosedur-prosedur seperti pemeriksaan catatan dan konfirmasi untuk menguji kewajaran penyajian laporan

Bukti Audit Dan Dokumentasi Audit

Gambar 7.1: Hubungan Antara Laporan Keuangan, Asersi Manajemen, Prosedur Audit, dan Laporan Audit. Laporan Keuangan Laporan Audit LlL

Asersi-asersi manajemen mengenai komponen-komponen laporan keuangan

Prosedur Audit

Bukti Kewajaran Laporan Keuangan

Asersi Manajemen Manajemen bertanggungjawab atas kewajaran pelaporan keuangan. Asersi merupakan pernyataan secara langsung atau tidak langsung oleh manajemen tercermin dalam komponen-komponen laporan keuangan. Secara umum, asersi berhubungan dengan persyaratan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Asersi manajmen dibagi menjadi kategori-kategori berikut ini: a. Asersi mengenai kelompok transaksi dan peristiwa untuk periode yang diaudit. Keterjadian transaksi dan peristiwa yang dicatat Kelengkapan semua transaksi dan peristiwa yang harus dicatat telah dicatat. Otorisasi - semua transaksi dan peristiwa telah diotorisasi dengan benar.

Bukti Audit Dan Dokumentasi Audit

Keakuratan Jumlah dan data lain yang berkaitan dengan transaksi dan peristiwa yang dicatat telah dicatat dengan benar. Pisah batas transaksi dan peristiwa telah dicatat dan periode akuntansi yang tepat. Klasifikasi transaksi dan peristiwa telah dicatat ke dalam akun yang tepat. b. Asersi mengenai saldo akun pada akhir periode: Keberadaan adanya aktiva, kewajiban, dan bunga ekuitas. Hak dan kewajiban entitas memegang atau mengendalikan hak atas aktiva, dan kewajiban merupakan kewajiban entitas. Kelengkapan semua aktiva, kewajiban, dan bunga ekuitas yang seharusnya dicatat telah dicatat. Penilaian dan alokasi semua aktiva, kewajiban, dan bunga ekuitas masuk dilaporan keuangan dengan jumlah yang tepat, dan semua hasil penilaian atau penyesuaian alokasi telah dicatat dengan tepat. c. Asersi mengenai penyajian dan pengungkapan. Keterjadian serta hak dan kewajiban mengungkapan peristiwa, transaksi, dan hal-hal lainnya yang telah terjadi serta yang berhubungan dengan entitas. Kelengkapan semua penjelasan yang harus dimasukkan ke dalam laporan keuangan telah dimasukkan. Klasifikasi dan kemampuan untuk dipahami informasi keuangan telah disajikan dan dijelaskan secara tepat, serta pengungkapan telah dinyatakan dengan jelas. Keakuratan dan penilaian informasi keuangan dan informasi lainnya telah diungkapkan secara wajar dan dalam jumlah yang tepat.

Bukti Audit Dan Dokumentasi Audit

BAHAN BUKTI AUDIT DIBEDAKAN DENGAN BAHAN BUKTI YURiDIS FORMAL DAN ILMIAH Penggunaan bahan bukti tidak hanya khusus dilakukan oleh auditor. Bahan bukti juga digunakan dengan ekstensif oleh ilmuwan, pengacara, dan sejarahwan. Dalam kasus yuridis formal, terdapat aturan mengenai bahan bukti yang sudah tersusun dengan baik digunakan oleh hakim untuk melindungi orang yang tak bersalah. Demikian pula dengan percobaan ilmiah, ilmuwan memperoleh bahan bukti untuk menyimpulkan suatu teori. Diasumsikan, ilmuwan medis mengevaluasi obat baru yang akan menolong penderita asma.Ilmuwan tersebut akan mengumpulkan bahan bukti dari sejumlah besar percobaan yang terkendali dalam kurun waktu tertentu untuk menentukan efektivitas obat tersebut.

KEPUTUSAN BAHAN BUKTI AUDIT Keputusan auditor dalam pengumpulan bahan bukti dapat dipecah menjadi empat bagian berikut : 5. Prosedur audit mana yang digunakan ? 6. Berapa besar sampel yang dipilih untuk suatu prosedur tertentu ? 7. Pos atau unsur tertentu yang mana yang dipilih dari populasi? 8. Kapan prosedur-prosedur tersebut dilaksanakan? Prosedur Audit Prosedur Audit adalah petunjuk rinci untuk pengumpulan jenis bahan bukti audit tertentu yang diperoleh pada waktu tertentu selama audit. Besar Sampel Manakala prosedur audit dipilih, dimungkinkan untuk menentukan besar sampel dari satu sampai keseluruhan pos populasi yang diuji. Pos atau Unsur Yang Dipilih Setelah besar sampel ditentukan bagi suatu prosedur audit tertentu, tetap perlu untuk memutuskan pos atau unsur mana yang akan dipilih.

Bukti Audit Dan Dokumentasi Audit

Saat Pelaksanaan Audit atas laporan keuangan biasanya mencakup suatu periode seperti satu tahun, dan audit biasanya belum selesai sampai beberapa minggu atau beberapa bulan setelah akhir periode. Program Audit Gambaran rinci atas hasil dari keempat keputusan bahan buki untuk audit tertentu disebut sebagai program audit.

BAHAN BUKTI YANG MENYIMPULKAN Standar pekerjaan lapangan ketiga mengharuskan auditor untuk mengumpulkan bukti kompeten yang mencukupi untuk mendukung pendapat yang diberikan. Empat faktor yang menentukan apakah suatu bahan bukit dapat memberikan kesimpulan adalah relevansi, kompetensi, kecukupan, dan ketepatan waktu. RELEVANSI Bahan bukti harus berkaitan atau relevan terhadap tujuan pengujian auditor sebelum dikatakan bersifat dapat menyimpulkan. Relevansi dapat dipertimbangkan hanya dalam hubungan dengan tujuan spesifik audit. Bahan bukti mungkin hanya relevan untuk satu tujuan tetapi tidak relevan bagi tujuan yang lain. KOMPETENSI Kompetensi mengacu kepada derajat dapat dipercayanya suatu bahan bukti. Kalau bahan bukti dianggap sangat kompeten, akan sangat membantu meyakinkan auditor bahwa laporan keuangan disajikan dengan wajar. Kompetensi bahan bukti hanya berkaitan dengan prosedur audit yang dipilih. Indepedensi Penyelia Data Bahan bukti yang diperoleh dari sumber diluar suatu satuan usaha akan lebih handal dari pada yang diperoleh dari dalam

Bukti Audit Dan Dokumentasi Audit

- Efektifitas Struktur Pengendalian Intern Kalau struktur pengendalian intern klien efektif, bahan bukti yang diperoleh darinya akan lebih handal dari pada kalau pengendalian intern lemah - Pengetahuan Yang diperoleh Sendiri Oleh Auditor Bahan bukti yang diperoleh sendiri oleh auditor melalui pemeriksaan fisik, pengamatan, perhitungan, dan insfeksi akan lebih kompeten dari pada informasi yang diperoleh tidak langsung. - Kualifikasi orang yang menyediakan informasi Meskipun sumber informasi independen, bahan bukti tidak andal kalau orang yang menyediakan informasi tidak mempunyai kualifikasi untuk melakukan hal tersebut. - Tingkat Obyektifitas Bahan bukti yang obyektif akan lebih handal dari pada bahan bukti yang memerlukan pertimbangan untuk menentukan apakah ia benar.

KECUKUPAN Jumlah bahan bukti yang diperoleh menentukan kecukupannya. Jumlah diukur terutama dengan besar sampel yang dipilih auditor. Bagi prosedur auditing tertentu, bahan bukti yang diperoleh dari sampel sejumlah 200 lebih mencukupi dari pada dari sampel sejumlah 100. KETEPATAN WAKTU Ketepatan waktu dari bahan bukti audit mengacu kepada kapan bahan bukti dikumpulkan atau periode yang dicakup oleh audit. DAMPAK GABUNGAN Bahan bukti yang menyimpulkan dapat dievaluasi hanya setelah mempertimbangkan gabungan dari relevansi, kompetensi, kecukupan dan tepat waktu. Sejumlah besar sampel dari bahan bukti yang sangat kompeten akan tidak dapat menyimpulkan kalau tidak relevan dengan tujuan yang diuji.

Bukti Audit Dan Dokumentasi Audit

JENIS BAHAN BUKTI AUDIT Dalam menentukan prosedur audit mana yang digunakan, ada tujuh kategor bahan bukti yang dapat dipilih auditor. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik adalah inspeksi atau perhitungan aktiva berwujud oleh auditor. Bahan bukti jenis ini sangat sering dihubungkan dengan persediaan dan kas, tetapi dapat diterapkan juga untuk verifikasi efek-efek, wesel tagih, dan aktiva tetap berwujud. Konfirmasi Konfirmasi digambarkan sebagai penerimaan jawaban tertulis maupun lisan dari pihak ketiga independen dalam memverifikasi akurasi informasi yang telah diminta oleh auditor. Dokumentasi Dokumentasi, biasanya disebut dengan pemeriksaan dokumen (vouching), merupakan pemeriksaan auditor atas dokumentasi dan catatan klien untuk menyokong informasi yang ada atau seharusnya ada dalam laporan keuangan. Pengamatan Pengamatan adalah penggunaan perasaan untuk menetapkan aktifitas tertentu. Dalam keseluruhan audit akan ada banyak kesempatan untuk melihat, mendengar, menyentuh dan mencium untuk mengevaluasi bermacam benda. Tanya jawan dengan klien Tanya jawab adalah mendapatkan informasi tertulis atau lisan dari klien dengan menjawab pertanyaan dari auditor. Pelakasanaan Ulang Pelaksanaan ulang (reperformance) mencakup pengecekan ulang suatu sampel perhitungan dan perpindahan informasi yang dilakukan klien selama periode yang diaudit.

Bukti Audit Dan Dokumentasi Audit

Prosedur Analitis Prosedur analitis adalah menggunakan perbandingan dan hubungan untuk menentukan apakah saldo akun tersaji secara layak. Contohnya adalah membandingkan persentase marjin laba dalam tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.

Keandalan Jenis-jenis Bahan Bukti 1. Efektifitas struktur pengendalian intern klien mempunyai pengaruh yang besar pada keandalan kebanyakan jenis bahan bukti 2. Baik pemeriksaan fisik maupun pelaksanaan ulang diharapkan lebih andal kalau struktur pengendalian intern efektif, tetapi penggunaannya dipertimbangankan secara berbeda. 3. Jenis bahan bukti tertentu jarang mencukupi sendirian untuk memberikan bahan bukti yang kompeten.

Biaya dari jenis-jenis bahan bukti Dua jenis bahan bukti yang paling mahal adalah pemeriksaan fisik dan konfirmasi. Pemeriksaan fisik menjadi mahal karena biasanya mengharuskan kehadiran auditor saat menghitung aktiva, seringkali pada tanggal neraca. Konfirmasi menjadi mahal karena auditor harus mengikuti prosedur yang cermat dalam penyiapan pengiriman, dan penerimaan konfirmasi, dan dalam menindaklajuti yang tidak menjawab atau yang menyimpang.

Penerapan Jenis Bahan Bukti Dalam Keputusan Bahan Bukti Penerapan ketiga jenis bahan bukti dalam keempat keputusan bahan bukti untuk satu tujuan. Tujuan menyeluruh adalah untuk memperoleh bahan bukti yang menyimpulkan (relevan, cukup, kompeten, dan tepat waktu), pada biaya yang paling rendah, bahwa persediaan secara material adalah benar.

ISTILAH YANG DIPAKAI DALAM PROSEDUR AUDIT Prosedur audit merupakan rincial langkah-langkah, yang biasanya tertulis dalam bentuk perintah, untuk mengumpulkan ketujuh jenis bahan bukti audit. Prosedur audit

10

Bukti Audit Dan Dokumentasi Audit

harus cukup jelas sehingga memungkinkan asisten audit memahami apa yang seharusnya dilakukan. Prosedur Analitis Prosedur analitis (pengujian analitis) didefinisikan dalam PSA 22 (SA 329) sebagai evaluasi atas informasi keuangan yang dilakukan dengna mempelajari hubungan logis antara data keuangan dan non-keuanganmeliputi perbandingan jumlah-jumlah yang tercatat dengan ekspektasi auditor. Definisi ini menekankan pada ekspektasi yang dikembangkan oleh auditor. Tujuan dan Saat Pelaksanaan Prosedur Analitis Memahami bidang usaha klien Penetapan kemampuan satuan usaha untuk menjaga kelangsungan hidupnya Indikasi adanya kemungkinan salah saji dalam laporan keuangan Mengurangi pengujian audit yang terinci Saat pelaksanaan .

Prosedur Audit Prosedur audit (audit procedures) adalah tindakan spesifik yang dilakukan oleh auditor untuk mengumpulkan bukti dengan maksud untuk menentukan apakah asersi tertentu telah dipenuhi. Prosedur audit audit dilakukan untuk Mendapatkan pemahaman mengenai entitas dan lingkungannya, termasuk pengendalian internalnya dalam rangka menentukan risiko salah saji material pada tingkat laporan keuangan dan asersi. Menguji efektivitas pengendalian operasional dalam mencegah, atau mendeteksi dan mengoreksi, salah saji material pada tingkat asersi.

Mendeteksi salah saji material pada tingkat asersi. Prosedur audit yang seperti ini disebut sebagai Prosedur substantive (substantive procedures).

Lima jenis prosedur analitis 1. Membandingkan data klien dengan industri 2. Membandingkan data klien dengan data serupa pada periode sebelumnya

11

Bukti Audit Dan Dokumentasi Audit

3. Membandingkan data klien dengan data yang diperkirakan oleh klien 4. Membandingkan data klien dengan data yang diperkirakan oleh auditor 5. Membandingkan data klien dengan hasil perkiraan yang menggunakan data non keuangan Prosedur Audit dalam Memperoleh Bukti Audit Dalam melaksanakan prosedur audit, auditor memeriksa berbagai jenis bukti audit. Bukti dikategorikan ke dalam jenis-jenis berikut ini: Inspeksi catatan atau dokumen Inspeksi aktiva berwujud Pengerjaan kembali (reperformance). Penghitungan kembali. Pemindaian (scanning). Tanya jawab. Pengamatan. Konfirmasi. Prosedur analitis. Inspeksi Catatan atau Dokumen Inspeksi terdiri atas pemeriksaan catatan internal atau eksternal atau dokumen yang berbentuk kertas, elektronik, atau media lain, contoh: Keandalan catatan atau dokumen dan Bukti dokumenter yang berkaitan dengan Asersi. Inspeksi atas AktivaBerwujud Inspeksi atas aktiva berwujud terdiri atas pemeriksaan fisik atas aktiva. Inspeksi merupakan jenis bukti yang relatif dapat diandalkanyang melibatkan auditor menghitung aktiva berwujud. Pengerjaan Kembali Pengerjaan Kembali (reperforming) adalah melakukan prosedur atau pengendalian independen oleh auditorsebagai bagian dari pengendalian internal entitas, baik secara manual atau melalui teknik audit berbantuan komputer (Computer-assisted audit techniques-CAAT). Misalnya, auditor dapat membuat kembali daftar umur piutang usaha.

12

Bukti Audit Dan Dokumentasi Audit

Penghitungan Kembali Penghitungan kembali (recalculation) terdiri atas memeriksa keakuratan matematis dari dokumen atau catatan. Pemindaian (scanning) Pemindaian adalah review data-data akuntansi untuk mengidentifikasi hal-hal yang signifikan atau tidak biasa. Tanya Jawab Tanya Jawab (inquiry) terdiri atas mencari informasi dari orang yang berpengetahuan (keuangan dan non keuangan) diseluruh entitas ataupun dari luar entitas. Pengamatan Pengamatan terdiri atas melihat pada proses atau prosedur yang dilakukan oleh orang lain. Konfirmasi Konfirmasi adalah jenis khusus dari tanya jawab. Konfirmasi adalah proses mendapatkan representasi informasi atau kondisi yang ada secara langsung dari pihak ketiga. Prosedur Analitis Prosedur analitis adalah jenis bukti yang penting dalam yang terdiri atas evaluasi terhadap informasi keuangan yang dibuat yang mempelajari hubungan yang wajar antara data keuangan yang dengan data keuangan yang lain, atau antara data non keuangan. (SA Seksi 329).

MENGGUNAKAN TEKNIK STATEMEN DAN PERANGKAT LUNAK KOMPUTER Teknik teknik Statistik Beberapa teknik yang membantu penafsiran hasil digunakan pada prosedur analitis. Keunggulan penggunaan teknik-teknik statistik adalah kemampuannya membuat perhitungan yang lebih canggih dan hasil yang obyektif. Teknik yang paling umum untuk

13

Bukti Audit Dan Dokumentasi Audit

prosedur analitis adalah analisis regresi. Analisis regresi digunakan untuk mengevaluasi kelayakan saldo yang tercatat dengan mengkaitkan (meregresikan) totalnya kepada informasi lain yang relevan. Perangkat Lunak komputer untuk auditor Perangkat lunak audit dengan komputer mikro dapat digunakan untuk melakukan prosedur analitis yang ekstensif sebagai pendukung pengujian audit lainnya. Sejak beberapa tahun lalu, banyak kantor akuntan publik mulai menggunakan perangkat lunak komputer sebagai alat bantu untuk melakukan audit yang lebih efisien dan efektif. Lampiran A Rasio Keuangan Yang Lazim Prosedur analitis yang dilakukan oleh auditor seringkali mencakup pemanfaatan rasio keuangan yang lazim selama perencanaan dan penelaah akhir laporan keuangan yang diaudit. Rasio ini bermanfaat untukmemahami kejadian-kejadian yang paling akhir dan status keuangan kegiatan usaha, dan untuk memandang laporan dilihat dari perspektif pemakai. Kemampuan Melunasi Utang Jangka Pendek

Rasio lancar

Aktiva lancar Kewajiban lancar ___________________________________________________________________ Quick ratio Kas + Efek-efek + Piutang usaha bersih Kewajiban Lancar ___________________________________________________________________ Rasio kas = Kas + Efek-efek Kewajiban lancar =

Banyak perusahaan menjalani siklus dimana masukan produksi didapat dan dikonversikan menjadi barang jadi, dan kemudian dijual dan dikonversikan menjadi uang. Ini membutuhkan investasi dalam modal kerja, jelasnya, diperlukan dana untuk membiayai persediaan dan piutang usaha.

Likuiditas Jangka Pendek

14

Bukti Audit Dan Dokumentasi Audit

Jika perusahaan tidak mempunyai cukup uang kas atau barang-barang yang dianggap

Perputaran piutang usaha rata-rata

Penjualan bersih Piutang usaha kotor rata-rata ______________________________________________________________________ Jumlah hari rata-rata penagihan = Penagihan usaha kotor rata-rata x 360 Penjualan bersih ______________________________________________________________________ Perputaran persediaan rata-rata = Harga pokok penjualan Persediaan rata-rata ______________________________________________________________________ Jumlah hari rata-rata penjualan = Persediaaan rata-rata x 360 Harga pokok penjualan ______________________________________________________________________ Jumlah hari rata-rata untuk mengkonversikan persediaan menjadi tunai =

Jumlah hari rata-rata penjualan + Jumlah hari rata-rata penagihan

15

Bukti Audit Dan Dokumentasi Audit

Rasio efisiensi =

Penjualan bersih Aktiva operasi berwujud _______________________________________________________________________ _ Rasio marjin laba = Laba bersih Penjualan bersih _______________________________________________________________________ Rasio utang terhadap ekuitas = Total kewajiban Rasio profitabilitas = Laba operasi ______________________________________________________________________ Aktiva operasi berwujud ___ _______________________________________________________________________ Rasio hasil pengembalian atas total aktiva = Laba sebelum pajak + pajak Total aktiva Total ekuitas

Total ekuitas

Rasio aktiva berwujud bersih terhadap ekuitas =

Total ekuitas Aktiva tak berwujud

______________________________________________________________________ ___ _______________________________________________________________________


Rasio hasil pengembalian ekuitas biasa = Kemampuan membayar bunga = Laba sebelum pajak (Dividen Laba operasi tarif pajak) preferen/1 Ekuitas biasa Beban bunga _______________________________________________________________________ ______________________________________________________________________ Rasio pengungkit (dihitung terpisah untuk setiap sumber modal selain modal dasar, Kemampuan membayar bunga dan dividen preferen = seperti utang jangka pendek, utang jangka panjang, pajak yang ditangguhkan) = (time interest and prefered dividends earned) (RTA x Jumlah sumber) Biaya arus sumber Ekuitas Biasa _______________________________________________________________________ Nilai buku per saham biasa = Ekuitas biasa Saham biasa

___

sebagai uang untuk memenuhi kewajibannya, kunci kemampuannya dalam membayar utang terletak pada lama waktu yang diperlukan untuk mengkonversi aktiva lancar yang tidak mudah dicairkan menjadi uang tunai, kemampuan ini diukur dengan rasio likuiditas jangka pendek

Kemampuan Memenuhi kewajiban pinjaman jangka panjang dan dividen preferen Ukuran kunci dalam mengevaluasi struktur dan kapasitas jangka panjang ini adalah rasio utang terhadap ekuitas. Jika rasio ini terlalu tinggi, bisa jadi menunjukkan

16

Bukti Audit Dan Dokumentasi Audit

bahwa perusahaan telah menggunakan seluruh kapasitas pinjamannya dan tidak mempunyai ruang gerak untuk menghadapi kejadian-kejadian di masa mendatang. Rasio Operasi dan Kinerja Kunci untuk mengatasi gangguan keuangan adalah meningkatkan operasi. Jadi, semua kreditor dan investor akan tertarik kepada hasil operasi dari suatu badan usaha, dan tidak mengherankan bahwa sejumlah rasio operasi operasi dan kinerja digunakan. Rasio operasi dan kinerja yang paling umum dipakai adala laba per saham, yang merupakan bagian penting dari laporan keuangan dasar sebagaian besar perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA :

1. ARENS & LOEBBECKE, AUDITING & INTEGRATE APPROACH, THE LAST EDITION 2. IKATAN AKUNTAN INDONESIA, 2004, STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK, 3. MESSIER/GLOVER/PRAWITT, AUDITING & ASSURANCE SERVICE A SYSTEMATIC APPROACH. 4. SYAHRIL DJADDANG, 2008, MODUL PERKULIAHAAN BUKU
MATERI POKOK

AUDITING 1.

17

You might also like