You are on page 1of 10

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Banyak hewan yang dipelihara oleh manusia, contohnya hewan peliharaan yang dimanfaatkan adalah ayam, bebek, ikan, kambing, sapid an

kerbau. Contoh hewan untuk kesenangan hati adalah burung ikan hias, anjing, kucing dank era. Contoh hewan peliharaan untuk kesenangan hati yang banyak dipelihara oleh manusia adalah anjing, tetapi banyak orang yang tidak tahu apa bahaya dan penyakit yang dapat ditimbulkan anjing. Anjing termasuk hewan yang buas, tetapi dapat menjadi jinak dan banyak dipelihara oleh manusia, oleh karena itu bagaimanapun jinaknya anjing harus selalu diwaspadai, karena sewaktu-waktu bisa menjadi buas apabila merasa terganggu. Bila merasa terganggu, hewan ini akan menggonggong dan menggigit. Mulut dan gigi anjing sangat kotor karena senang makan kotoran dan bangkai, oleh karena itu gigitan anjing sangat berbahaya terutama anjing yang tidak terawat dan yang tidak diperiksakan secara rutin ke dinas kehewanan atau ke dokter hewan, gigitan dapat menimbulkan infeksi dan yang paling ditakutkan adalah terjadinya penyakit anjing gila atau rabies. Dengan demikian penulis tertarik untuk mengambil judul Bahaya Anjing Gila

1.2 Perumusan Masalah Adapun perumusan masalah yakni sebagai berikut a. Apa yang dimaksud dengan rabies? b. Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? c. Langkah apa saja yang perlu dikerjakan apabila digigit anjing? 1.3 Ruang lingkup Penulisan Ruang lingkup dari makalah ini terdiri atas: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Perumusan masalah 1.3 Ruang lingkup. BAB II PEMBAHASAN. 2.1 Pengertian Penyakit anjing gila 2.2 Cara Penularan 2.3 Tanda-tanda Penyakit Rabies pada Hewan 2.4 Tanda-tanda Penyakit Anjing Gila pada Manusia 2.5 Langkah yang Perlu Dikerjakan Apabila Digigit Anjing 2.6 Hewan Peliharaan 2.7 Keselamatan terhadap hewan Peliharaan 2.8 Pertolongan Pertama pada Luka Gigitan Anjing BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

BAB II PEMBAHSAN 2.1 Pengertian Penyakit Anjing Gila Penyakit anjing gila (rabies) adalah suatu penyakit menular, menyerang susunan syaraf pusat, disebabkan oleh virus rabies jenis Rhabdho virus yang dapat menyerang semua hewan berdarah panas dan manusia. Penyakit ini sangat ditakuti dan mengganggu ketentraman hidup manusia, karena apabila sekali gejala klinis penyakit rabies timbul maka biasanya diakhiri dengan kematian. 2.2 Cara Penularan Virus Rabies selain terdapat di susunan syaraf pusat, juga terdapat di air liur hewan penderita rabies. Oleh sebab itu penularan penyakit rabies pada manusia atau hewan lain melalui gigitan. Gejala-gejala rabies pada hewan timbul kurang lebih 2 minggu (10 hari - 8 minggu). Sedangkan pada manusia 2-3 minggu sampai 1 tahun. Masa tunas ini dapat lebih cepat atau lebih lama tergantung pada

Dalam dan parahnya luka bekas gigitan Lokasi luka gigitan Banyaknya syaraf disekitar luka gigitan. Pathogenitas dan jumlah virus yang masuk melalui gigitan. Jumla luka gigitan.

Di Indonesia hewan-hewan yang biasa menyebarkan penyakit rabies adalah :


Anjing Kucing Kera

2.3 Tanda-tanda Penyakit Rabies pada Hewan Gejala penyakit dikenal dalam 3 bentuk : 1. Bentuk ganas (Furious rabies) Masa eksitasi panjang, kebanyakan akan mati dalam 2-5 hari setelah tanda-tanda terlihat. Tanda-tanda yang sering terlihat : - Hewan menjadi penakut atau menjadi galak. - Senang bersembunyi di tempat-tempat yang dingin, gelap dan menyendiri tetapi dapat menjadi agresif . - Tidak menurut perintah majikannya. - Nafsu makan hilang. - Air liur meleleh tak terkendali. - Hewan akan menyerang benda yang ada disekitarnya dan memakan barang, benda-benda asing seperti batu, kayu dsb. - Menyerang dan menggigit barang bergerak apa saja yang dijumpai. - Kejang-kejang disusul dengan kelumpuhan. - Ekor diantara 2 (dua) paha.

2. Bentuk diam (Dumb Rabies) Masa eksitasi pendek, paralisa cepat terjadi. Tanda- tanda yang sering terlihat : - Bersembunyi di temapat yang gelap dan sejuk - Kejang-kejang berlangsung sangat singkat, bahakan sering tidak terlihat. - Lumpuh, tidak dapat menelan, mulut terbuka. - Air liur keluar terus menerus (berlebihan). - Mati. 3. Bentuk Asystomatis. Hewan tidak menunjukkan gejala sakit. Hewan tiba-tiba mati 2.4 Tanda-tanda Penyakit Anjing Gila pada Manusia

Pada manusia yang penting diperhatikan adalah riwayat gigitan dari hewan seperti anjing, kucing dan kera.

Dilanjutkan dengan gejala-gejala nafsu makan hilang, sakit kepala, tidak bisa tidur, demam tinggi, mual atau muntah-muntah.

Adanya rasa panas (nyeri) pada tempat gigitan dan menjadi gugup. Takut dengan air, suara keras, cahaya dan angin. Air liur dan air mata keluar berlebihan. Kejang-kejang disusul dengan kelumpuhan.

Biasanya penderita akan meninggal 4-6 hari setelah gejala klinis atau tanda-tanda penyakit pertama timbul.

2.5 Langkah yang Perlu Dikerjakan Apabila Digigit Anjing Apabila seseorang digigit hewan yang tersangka rabies, maka tindakan yang harus diambil adalah : 1. Mencuci luka gigitan dengan sabun ata dengan deterjen selama 5-10 menit dibawah air mengalir/diguyur. Kemudian luka diberi alkohol 70% atau Yodium tincture. Setelah itu pergi secepatnya ke Puskesmas atau Dokter yang terdekat untuk mendapatkan pengobatan sementara sambil menunggu hasil dari rumah observasi hewan. 2. Laporkan kepada petugas Dinas Peternakan setempat tentang kasus penggigitan tersebut. 3. Hewan yang menggigit dikirim ke rumah observasi hewan Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan DKI Jakarta untuk diobservasi dan diperiksa kesehatannya selama 10 - 14 hari. Rumah Observasi Hewan ada di Jl. Harsono RM No. 28 Ragunan, Pasar Minggu Jakarta Selatan. Telepon : 7805447. 4. Bila hewan yang menggigit tidak diketahui atau tidak dapat ditemukan, maka orang yang tergigigit harus dibawa ke rumah sakit khusus infeksi Dr. Saroso Jl. Baru, Sunter Agung, Tanjung Priuk, Jakarta Utara, Telepon : 6401413 atau ke Rumah Sakit Karantina Jl. Kyai Caringin No. 7 Tanah Abang, Jakarta Pusat, Telepon : 342934.

2.6 Hewan Peliharaan Hewan peliharaan ialah hewan yang kita pelihara dan tinggal dekat atau bersama kita, hewan peliharaan ada yang dimanfaatkan dan ada yang hanya untuk menyenangkan hati. a. Hewan peliharaan yang dimanfaatkan Contoh hewan yang dimanfaatkan adalah ayam, bebek, ikan, kambing, dan kerbau hewan ini dipelihara dengan baik dan diberi makan yang cukup karena telur dan dagingnya dapat dimanfaatkan dan sangat

berguna bagi kita. b. Hewan Peliharaan untuk kesenangan hati Contoh hewan untuk kesenangan hati adalah burung, ikan hias, anjing, kucing dan kera, hewan ini dapat menimbulkan rasa senang dalam hati kita, karena itu banyak orang yang memelihara hewan ini. Bila kita

memiliki hewan peliharaan, kita harus memeliharanya dengan baik yaitu dengan merawat dan membersihkan kandang dan kotoran yang

ditimbulkannya, kesehatan hewan peliharaan juga harus diperhatikan karena hewan juga dapat terserang penyakit, karena itu periksakan

kesehatannya ke dokter hewan secara teratur. 2.7 Keselamatan terhadap hewan Peliharaan Hewan peliharaan selain bermanfaat dan menyenangkan dapat pula

membahayakan keselamatan kita bahkan dapat menyebabkan kematian.

Hewan peliharaan yang sering kita jumpai dan dapat membahayakan yaitu anjing kita harus waspada terhadap hewan jenis ini, bila diganggu atau digoda hewan ini akan marah dan akan mnyerang dengan mencakar dan menggigit. 2.8 Pertolongan Pertama pada Luka Gigitan Anjing Pertolongan pertama yang harus dilakukan untuk mencegah infeksi akibat luka gigitan anjing adalah dengan segera cuci luka dengan sabun atau deterjen dan bersihkan dengan air bersih yang mengalir. Pencucian dilakukan berulang-ulang selama 5-10 menit kemudian keringkan luka yang sudah bersih dan diberi betadine, obta merah atau alkohol 70% kemudian tutuplah luka dengan kasa steril dan segera bawa lanjutan ke puskesmas untuk mendapatkan pengobatan

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Dari uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa Penyakit anjing gila (rabies) adalah suatu penyakit menular, menyerang susunan syaraf pusat, disebabkan oleh virus rabies jenis Rhabdho virus yang dapat menyerang semua hewan berdarah panas dan manusia. Penyakit ini sangat ditakuti dan mengganggu ketentraman hidup manusia, karena apabila sekali gejala klinis penyakit rabies timbul maka biasanya diakhiri dengan kematian. Oleh sebab itu dalam hal ini apabila kita terkena gigitan anjing ada beberapa langkah untuk terhindar dari penyakit rabies diantaranya sebagai berikut: a. Segera cuci luka dengan sabun atau deterjen dan bersihkan dengan air bersih yang mengalir. Pencucian dilakukan berulang-ulang selama 5-10 menit kemudian keringkan luka yang sudah bersih dan diberi betadine, obta merah atau alkohol 70% b. Tutuplah luka dengan kasa steril c. Segera bawa ke puskesmas untuk mendapatkan pengobatan lanjutan d. Tangkap dan bawalah hewa yang menggigit itu ke dinas peternakan untuk diperiksa apakah hewan itu terkena penyakit rabies atau tidak.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan tanggal 25 Januari 1994 yang bertepatan hari selasa, di sebuah kampung Cicadas Desa Simpen Kaler Kecamatan Bl. Limbangan

kabupaten Garut Penulis anak kedua dari dua bersaudara

10

You might also like