You are on page 1of 8

Permeabilitas merupakan sifat bahan berpori, dia dapat mengalir / merembes dalam tanah, (dalam tanah dapat terjadi

erkolasi air). Tinggi rendahnya permeabilitas ditentukan ukuran pori. Pori bersifat sangat permeabel = permeabilitasnya tinggi. = bersifat pervius - Lempung bersifat impermeabel = permeabilitasnya rendah. = impervius = rapat air / kedap air. - Lanau dan tanah campuran pasir lempung permeabilitasnya antara pasir lempung
Go!

Home festival Bagus My Biodata Pesantren Luhur Malang Kumpulan Hymne

PERMEABILITAS TANAH
April 7, 2011 at 6:46 pm 4 komentar PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Permeabilitas adalah tanah yang dapat menunjukkan kemampuan tanah meloloskan air. Tanah dengan permeabilitas tinggi dapat menaikkan laju infiltrasi sehingga menurunkan laju air larian. Pada ilmu tanah, permeabilitas didefenisikan secara kualitatif sebagai pengurangan gas-gas, cairan-cairan atau penetrasi akar tanaman atau lewat. Selain itu permeabilitas juga merupakan pengukuran hantaran hidraulik tanah.hantaran hidraulik tanah timbul adanya pori kapiler yang saling bersambungan dengan satu dengan yang lain. Secara kuantitatif hantaran hidraulik jenuh dapat di artikan sebagai kecepatan bergeraknya suatu cairan pada media berpori dalam keadaan jenuh. Dalam hal ini sebagai cairan adalah air dan sebagai media pori adalah tanah. Penetapan hantaran hidraulik didasarkan pada hukum Darcy. Dalam hukum ini tanah dianggap sebagai kelompok tabung kapiler halus dan lurus dengan jari-jari yang seragam. Sehingga gerakan air dalam tabung tersebut di anggap mempunyai kecepatan yang sama.

2. TUJUAN Mempelajari tentang permeabilitas tanah

Agar kita mengerti untuk arti permeabilitas Mengetahui hal yang mempengaruhi permeabilitas Mengetahui hal yang dipengaruhi permeabilitas Mengetahui penrtian dari permeabilitas.

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Permeabilitas a. Permeabilitas tanah adalah suatu kesatuan yang melipui infiltrasi tanah dan bermanfaat sebagai permudahan dalam pengolahan tanah. (Dede rohmat, 2009) b. Permeabilitas tanah memiliki lapisan atas dan bawah. Lapisan atas berkisar antara lambat sampai agak cepat (0,20 9,46 cm jam-1), sedangkan di lapisan bawah tergolong agak lambat sampai sedang (1,10 -3,62 cm jam-1). ( N.Suharta dan B. H Prasetyo.2008) 2.2. Faktor yang mempengaruhi permeabilitas a. Tekstur, tekstur sangat mempengaruhi permeabilitas tanah. Hal ini dikarenakan permeabilitas itu adalah melewati tekstur tanah. Misalnya tanah yang bertekstur pasir akan mudah melewatkan air dalam tanah b. Struktur

Struktur juga mempengaruhi permebilitas. Semakin banyak ruang antar struktur, maka semakin cepat juga permeabilitas dalam tanah tersebut. Misalnya tanah yang berstruktur lempeng akan sulit di tembus oleh air daru pada berstruktur remah c. Porositas

Porositas atau ruang pori adalah rongga antar tanah yang biasanya diisi air atau udara. Pori sangat menentukan sekali dalam permeabilitas tanah, semakin besar pori dalam tanah tersebut, maka semakin cepat pula permeabilitas tanah tersebut d. Viskositas

Viskositas sama juga dengan kekentalan air, semakin kental air tersebut, maka semakin sulit juga air untuk menembuas tanah tersebut

e.

Gravitasi

Gaya gravitasi atau gaya tarik bumi juga sangat menentukan permeabilitas tanah, karena permeabilitas adalah gaya yang masuk ke tanah menrut gaya gravitasi (praktikum, 2010) 2.3. Faktor yang dipengaruhi permeabilitas a. Drainase

Apabila permeabilitas tanah baik, maka waktu dalam pergerakan air akan semakin cepat, begitu pula sebaliknya b. Infiltrasi

Penyerapan yang dilakukan tanah akan semakin cepat apabila drainase tanah itu baik c. Pengolahan

Apa bila drainase dalam tanah tersebut baik, maka pengolahan dalam tanah akan semakin mudah d. Perkolasi

Pergerakan air dalam tanah akan baik bila drainase dalam tanah juga baik e. Erosi

Pengikisan juga dipengaruhi oleh permebilitas, semakin baik permeabilitas dalam tanah, maka erosi akan minimum f. Evaporasi

Evaporasi akan semakin maksimal jika permeabilitas tanah tersebut baik (praktikum, 2010)

METODOLOGI 1. Alat dan Bahan a. Alat Buku, sebagai media tulis

Bulpoin, sebagai media catat Ring, sebagai tempat tanah Pipa paralon, untuk pengamatan tambahan ring Alat permeabilitas, sebagai pengamatan Tabung, sebagai tempat air Penggaris, sebagai alat pengukur

b. Bahan Air, sebagai pengukur permeabilitas tanah Tanah, sebagai pengamatan

2. Cara Kerja Tanah

Diamati

Diidentifikasi

Disimpulkan

Dibuat laporan JELASKAN 3. Analisis Perlakuan Praktikum permeabilitas adalah menentukan konduktifitas air maupun udara yang ada di dalam tanah. Praktikum yang pertama kali dilakukan adalah menyediakan tanah yang sudah ada di dalam ring yang sudah dijenuhkan. Setelah itu ring yang sudah ada tanahnya itu disambung dengan pipa paralon yang disediakan. Sebelumnya di ukur terlebih dahulu panjang pipa paralon,

diameter ring. Lalu pipa tersebut yang telah disambung dengan ring itu di masukkan ke dalam alat permeabilitas dan dimasukkan air secukupnya kedalam atas pipa paralon sampai air itu tumpah ke corong alat permeabilitas. Kemudain air mengalir Lalu air itu di kumpulkan di tabung selama 1 menit. Lalu di hitung volume air terkumpul, dan KHJ (Konduktivitas hidrolik jenuh) yang telah diamati.

Jurnal 1 Permeabilitas tanah dilapisan bawah lebih lambat dari pada dilapisan atas. Keadaan seperti ini dapat disebabkan oleh pengaruh pengolahan tanah, perakaran tanaman, atau pemadatan pedogenesis karena ada penimbunan liat seperti terjadi pada tanah yang mempunyai horizon argilik. Hasil penetapan menunjukkan permeabilitas lapisan tanah berkisar antara lambat sampai agak cepat, sedangkan dilapisan bawah tergolong agak lambat sampai sedang. Jurnal 2 Hubungan antar infiltrasari dengan faktor yang mempengaruhi permebilitas di tujukan pada metode green-ampt. Merupakan metode yang sudah lama dikembangkan,namun hinnga sekarang ini masih tetap digunakan karena hasil pendugaanya tidak lebih buruk dari hasil pendugaan metode-metode pendugaan infltrasi yang baru. Dari metode yang terdapat di jurnal 1 dan 2 mempunyai huunga erat dengan karakteristik fisik yanh.hubungan antara dua karakteristik tanah tersebut dapat di formulasikan melaui penalitian empirik. Sperti yang telah dilakukan pada filtrip tanh yang oma kampus.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tabel hasil pengamatan TANAH DIAMETER PANJANG TINGGI WAKTU TANAH AIR V1 OMA 5,5 5,3 22 1 mnt 2 KAMPUS UIN 5,5 4,8 22 1 mnt 62,5 LUAS KHJ PERMUKAAN V V V2 V3 RATA-RATA 1,4 1,2 1,53 44 57 51,16

5,93 5,93

0,0217 0,627

2. PERHITUNGAN V total = V1 +V 2 +V 3 3 Luas permukaan = 1 4 KHJ = Volume x panjang tanah Luas permukaan x t.air 3. PEMBAHASAN A. Pembahasan nilai KHJ sampel tanah Dalam praktikum permeabilitas dapat diketahui dengan nilai diameter, panjang tanah, tinggi air, waktu, volume terkumpul (ml), volume rata-rata, luas permukaan, dan KHJ. Pada nilai KHJ menunjukkan bahwa tanah di UIN dan OMA KAMPUS nilainya berbeda-beda. Pada nilai KHJ di UIN lebih rendah yaitu 0,0217 dibandingkan dengan tanah di OMA KAMPUS yaitu 0,627. Hal tersebut diakibatkan karena tanah di UIN memiliki tekstur liat, sedangkan tanah di OMA KAMPUS memiliki tekstur lempung berpasir B. Hubungan permeabilitas dengan erosi Hubungan antara permeabilitas dengan erosi adalah apabila permeabiltas dalam tanah terlalu tinggi sehingga menutupi seluruh pori tanah dapat terjadi berkurangnya kekuatan dalam tanah sehingga bila mendapatkan tekanan terhadap tanah tersebut dapat mengakibatkan mudahnya tanah itu terjadi longsoran atau erosi C. Hubungan permeabilitas dengan bidang pertanian Hubungan tanah yang perrmeabilitas baik dengan pertanian, adalah jika permeabilitas baik dalam suatu lahan pertanian bisa menambahkan kesuburan tersendiri dalam tanah tersebut. Semakin permeeabilitas baik maka tanaman ang dibudiidaya akan semakin baik pula.

tinggi tekanan dibagi panjang lintasan Dari rumus tersebut dapat didefinisikan k adalah kecepatan aliran bila gradien hidrolik 1 = 1

Semua jenis tanah bersifat lolos air (permeable) dimana air bebas mengalir melalui ruang-ruang kosong (pori-pori) yang ada di antara butiran-butiran tanah. Tekanan pori diukur relatif terhadap tekanan atmosfer dan permukaan lapisan tanah yang tekanannya sama dengan tekanan atmosfer dinamakan muka air tanah atau permukaan freasik, di bawah muka air tanah. Tanah diasumsikan jenuh walaupun sebenarnya tidak demikian karena ada rongga-rongga udara. Profil tanah itu merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah dibuat dengan cara menggali lubang dengan ukuran (panjang dan lebar) tertentu dan kedalaman yang tertentu pula sesuai dengan keadaan tanah dan keperluan penelitiannya. Dalam hal ini misalnya untuk keperluan genesa tanah pada oksisol yang solumnya tebal, pembuatan profil tanah dapat mencapai kedalaman sekitar 3 - 3,5 meter. Permeabilitas tanah menunjukkan kemampuan tanah dalam meloloskan air. Struktur dan tekstur serta unsur organik lainnya ikut ambil bagian dalam menaikkan laju permeabilitas tanah. Tanah dengan permeabilitas tinggi menaikkan laju infiltrasi dan dengan demikian, menurunkan laju air larian. Tinggi muka air tanah berubah-ubah sesuai dengan keadaan iklim tetapi dapat juga berubah karena pengaruh dari adanya kegiatan konstruksi. Di tempat itu dapat juga terjadi muka air tanah dangkal, di atas muka air tanah biasa, sedangkan kondisi dapat terjadi bila tanah dengan permeabilitas tinggi di permukaan atasnya dibatasi oleh lapisan muka air tanah setempat, tetapi berdasarkan tinggi muka air tanah pada suatu tempat lain yang lapisan atasnya tidak dibatasi oleh lapisan rapat air. Koefisien permeabilitas terutama tergantung pada ukuran rata-rata pori yang dipengaruhi oleh distribusi ukuran partikel, bentuk partikel dan struktur tanah. Secara garis besar, makin kecil ukuran partikel, makin kecil pula ukuran pori dan makin rendah koefisien permeabilitasnya. Berarti suatu lapisan tanah berbutir kasar yang mengandung butiran-butiran halus memiliki harga k yang lebih rendah dan pada tanah ini koefisien permeabilitas merupakan fungsi angka pori. Kalau tanahnya berlapis-lapis permeabilitas untuk aliran sejajar lebih besar dari pada permeabilitas untuk aliran tegak lurus. Lapisan permeabilitas lempung yang bercelah lebih besar dari pada lempung yang tidak bercelah (unfissured). Permeabilitas ini merupakan suatu ukuran kemudahan aliran melalui suatu media poreus. Secara kuantitatif permeabilitas diberi batasan dengan koefisien permeabilitas. Banyak peneliti telah mengkaji problema permeabilitas dan mengembangkan beberapa rumus. (Rumus Fair dan Hatch 1933) dapat dipandang sebagai sumbangan yang khas. Permeabilitas intrinsik suatu akifer bergantung pada porositas efektif batuan dan bahan tak terkonsolidasi, dan ruang bebas yang diciptakan oleh patahan dan larutan. Porositas efektif ditentukan oleh distribusi ukuran butiran, bentuk dan kekasaran masing-masing partikel dan susunan gabungannya, tetapi karena sifat-sifat ini jarang seragam, konduktivitas hidrolik suatu akifer yang berkembang dibatasi oleh permeabilitas lapisan-lapisan atau masing-maisng zone, dan mungkin bervariasi cukup besar tergantung pada arah gerakan air.

Permeabilitas adalah kecepatan masuknya air pada tanah dalam keadaan jenuh. Penetapan permeabilitas dalam tanah baik vertial makupun horizontal sangat penting peranannya dalam pengelolaan tanah dan air. Tanah-tanah yang mempunyai kecepatan permeabilitas lambat, diinginkan untuk persawahan yang membutuhkan banyak air. Perkiraan kebutuhan air bagi tanaman memerlukan pertimbangan-pertimbangan kehilangana air dari tanah melalui rembesan ke bawah dan ke samping. Selain itu bagi daerah berdrainase buruk atau tergenang memerlukan data kecepatan permeabilitas tanah agar perencanaan fasilitas drainase dapat dibuat untuk dapat menyediakan jumlah air dan udara yang baik bagi pertumbuhan tanaman. ( Santun dkk, 1980 ) Permeabilitas berhubungan erat dengan drainase. Mudah tidaknya air hilang dari tanah menentukan kelas drainase tanah tersebut. Air dapat hilang dari permukaan tanah maupun melalui presepan tanah. Berdasarkan atas kelas drainasenya, tanah dibedakan menjadi kelas drainase terhambat sampai sangat cepat. Keadaan drainase tanah menentukan jenis tanaman yang dapat tumbuh. Sebagai contoh, padi dapat hidup pada tanah-tanah dengan drainase buruk, tetapi jagung, karet, cengkeh, kopi dan lain-lain tidak akan tumbuh dengan baik kalau tanah tergenang air. ( Hardjowigeno, 2003)

You might also like