You are on page 1of 15

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY T DENGAN AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN DI BPS ANIK SUROSO MOJOSONGO SURAKARTA Disusun untuk memenuhi

tugas mata kuliah Keluarga Beerencana

Disusun Oleh :

MUSFIROTUL AFIDAH 2005.60

YAYASAN PERGURUAN TINGGI ISLAM SURAKARTA AKADEMI KEBIDANAN MAMBAUL ULUM SURAKARTA 2008

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb. Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Asuhan Kebidanan Pada Ny T dengan KB suntik 3 bulanan di Puskesmas Purwodiningratan Surakarta . Selain itu juga kami ucapkan terima kasih atas bantuan beberapa pihak yaitu kepada bapak / ibu: 1. Tinah SsT , selaku Direktur Akademi Kebidanan Mamba ULUlum Surakarta. 2. Siti Muliawati SSiT.MKes , selaku pembimbing kasus makalah ini. 3. Bidan bidan di . Akademi Kebidanan Mamba ULUlum Surakarta. Yang membantu menyelesaikan makalah ini terutama dalam panambahan materinya. 4. Teman teman yang bersedia membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Mungkin makalah ini masih banyak kesalahan dan jauh dari sempurna, oleh sebab itu kami ucapkan mohon maaf sebesar-besarnya dan berharap agar pembaca bisa mengambil manfaat dari makalah ini. Selain itu juga memberi saran yang mendukung sehingga kami bisa memperbaiki makalah ini. Wassalamualaikum Wr. Wb. Surakarta, Maret 2008 Penulis

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Suntikan depot progestin cukup penting bagi kita sebagai obat kontrasepsi yang efektif untuk digunakan dalam program keluarga berencana secara luas. Caranya hanya satu kali suntik dengan interval satu bulan atau lebih sehingga metode ini lebih menguntungkan , bila dibandingkan dengan pil, terutama dalam situasi dimana motivasi dan taraf pendidikan dalam masyarakat masih sangat kurang atau rendah. Usaha pertama tentang penggunaan obat kontrasepsi parenteral ditemukan rutherfrd et al (1964) dengan menggunakan suntikan yang terdiri dari campuran estrogen dan progesterone tiap bulan . Tahun 1965 Zanartu dan navaro menggunakan depot progesterone parenteral tiap 3 bulan. Penyuntikan MPA (Depo Provera) 150 mg tiap 3 bulan , memberikan efek kontrasepsi hampir 100% (Onetto dan Zanartu 1969, Taylor 1967, Zanartu et al 1966) karena itu mungkin MPA lebih efektif daripada NEE namun demikian dari hasil hasil pengalaman klinis dengan penyuntikan MPA ternyata ada pengaruh banyak pada siklus haid seperti perdarahan perdarahan (breathrough bleeding dan spottinng) dan amenorea. 1.2. Tujuan 1.1.1 Tujuan Umum Memperoleh pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada akseptor Keluarga Berencana terutama Kontrasepsi suntik 3 bulan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan menurut Hellen Varney (1997), sehingga meningkatkan derajat kesehatan wanita 1.1.2 Tujuan Khusus 1.2.2.1 Dapat melakukan pengkajian, interpretasi data, diagnosa potensial, dan antisipasi, tindakan segera, intervensi, implementasi dan evaluasi. 1.2.2.2 Dapat mendokumentasikan asuhan kebidanan pada akseptor Keluarga Berencana terutama Kontrasepsi suntik 3 bulan dengan tujuh langkah Varney.

BAB II TINJAUAN TEORI 2.1DEFINISI


Kontrasepsi suntik adalah suatu cara kontrasepsi untukwanita yang mampu melindungi seorang ibu terhadap kemungkinan hamil yang di berikan dengan cara suntikan. 2.2 JENIS KONTRASEPSI 2.2.1 2.2.2 Golongan progestin misalnya depo provera 150 mg ( disuntikan setiap 3 bulan) Noresterat ( disuntikan setiap 2 bulan). Golongan progestin dengan campuran estrogen propionat. Misalnya : Yclofem (tiap 1 bulan). 2.3 CARA KERJA KONTRASEPSI 2.3.1 2.3.2 2.3.3 2.4 INDIKASI 2.4.1 2.4.2 2.4.3 Tidak ada kehamilan. Wanita yang telah mempunyai anak hidup. Riwayat siklus haid teratur. Mencegah pematangan dan lepasnya sel telur dari indung telur. Mengentalkan lendir servik sehingga sulit ditembus spermatozoa. Menipiskan endometrium sehingga tidak siap untuk nidasi.

2.5 KONTRA INDIKASI 2.5.1. Hamil/diperkirakan hamil. 2.5.2. Perdarahan pervaginaan yang tidak diketahui sebabnya. 2.5.3. Adanya tumor/keganasan. 2.5.4. Adanya penyakit berat seperti jantung, paru, kelainan foal hati, tekanan darah tinggi, obesitas, DM. 2.6 CARA PEMAKAIAN Cara ini baik untuk wanita menyusui untuk dipaki segera setelah melahirkan. 2.6.1. 2.6.2. Suntikan pertama dibetrikan dalam waktu 4 minggu setelah melahirkan. Suntikan kedua diberikan setelah 3 bulan untuk depo provera, untuk norisyterat diberikan 8 bulan.

2.6.3.

Suntikan selanjutnya diberikan tetap setiap 3 bulan untuk depo provera sampai 8 kali suntikan ( sekitar 2 tahun ). Sedangkan noristerat disuntikan sampai 8 minggu sekali dalam tahun pertama yaitu sampai 4 kali dan pada tahun kedua suntikan setiap 12 minggu sampai 8 kali suntikan (setiap 2 tahun).

2.6.4.

Penyuntikan a. b. Pada otot (intra muskular). Tempat penyuntikan Pada otot bokong ( gluterus) Pada Otot pangkal lengan ( deitord).

2.7 EFEK SAMPING 2.7.1 Gangguan siklus haid 2.7.1.1 Gejala/keluhan: a.Tidak mengalami haid/aminore. b. Perdarahan berupa tetesan/bercak-bercak (sputting). c.Perdarahan diluar siklus haid. d. 2.7.1.2 Penyebab Karena tidak adanya ketidak seimbangan hormon sehingga endometrium mengalami perubahan sistologis, keadaan aminore disebabkan atropi endometrium. 2.7.2 2.7.3 2.7.4 Depresi Perasaan lesu (latergi) tidak bersemangat dalam kerja atau kehidupan. Keputihan. Keluar cairan berwarna putih dari vagina/mulut vagina. Jerawat Progrestinya, terutama yang lagi hormon progestine menyebabkan peningkatan kadar lemak. 2.7.5 Rambut rontok Perdarahan haid lama/ lebih banyak dari biasanya (menoraghia).

Rambut rontok se;lama pemakaian suntikan atau bisa sampai sesudah penghentian suntikan. 2.7.6 Perubahan berat badan 2.7.7 Pusing Sakit kepala yang sangat pada salah satu sisi/ seluruh sebagian kepala dan terasa berdenyut disertai rasa mual yang amat sangat. 2.7.8 Mual dan muntah Rasa mual sampai muntah seperti hamil muda terjadi pada bulan I pemakaian suntikan. 2.7.9 Perubahan libido/ dorongan seksual Terjadinya penurunan/peningkatan dorongan seksual. 2.8 Keuntungan KB suntik 3 bulanan 2.8.1 2.8.2 2.8.3 2.8.4 2.8.5 2.8.6 2.8.7 2.8.8 2.9.1 2.9.2 2.9.3 2.9.4 2.9.5 Pencegahan kehamilan jangka panjang Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI Klien tidak perlu menyimpan obat Dapat di gunakan oleh perempuan usia> 35 tahun sampai perimenopouse Membantu mencegah kaker endometrium dan kehamilan ektopik Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul Sering di temukan gangguan haid Tidak dapat di hentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian. Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan vagina , menurunkan libido , gangguan emosi (jarang) , sakit kepala , nervositas, dan jerawat. Berat badan bertambah/naik. Berat badan berkurang/turun.

2.9 Kerugian KB suntik 3 bulanan

2.10

Perkembangan Baru dalam Kontrasepsi yang dapat di suntikan

Kecil kemungkinan bahwa depot yang dapat di suntikan yang di gunakan di negara olin kan di temukan di Amerika Serikat. Yang lebih mungkin dalah di perkenalkannya kontrasepsi lepas lambat yang dapat di suntikan , yang memberi kadar kontrasepsi progestin lebih rendah dan lebih stabil di bandingkan dengan Depo Provera Mikrosfer atau mikro kapsul telah di teliti selama beberapa tahun. Mikrosfer dan mikrokapsul terdiri dari kopolimer yang dapat mengalami bio degradasi dan satu hormon atau lebih , seperti kontrasepsi lain yang dapat di suntikan , mikrosfer dan mikro kapsul mudah di berikan dan bersifat sangat efektif . Tidak seperti implan, kontrasepsi yang dapat disuntikan tidak membutuhkan keterampilan bedah klinis dan dapat dihentikan oleh pasien cukup dengan menolak penyuntikan berikutnya.Tidak seperti implan , mikrosfer tidak dapat di angkat setelah disuntikan. Karier mikrosfer tersusun atas polimeryangumum di gunakan dalam jahitan yang dapat mengalami bio degradasi , Ukuran diameter mikrosfer bervariasi antara 0,06-0,1 mm, dan masing masing tersusun atas kira-kira 50% noretindron yang tersebar dalam polimer . Pelepasan noretindron mulamula terjadi melalui difusi , dan kemudian melalui degradasi karier. Ukuran mikrosfer , jumlah hormon yang terkandung di dalam karier, serta jumlah mikrosfer yang di hantarkan melalui suntikan menentukan dosis hormon total noretindron sebesar 65 mg/100mg. Sebagaimana metode kontrasepsi hanya progestin lain, terjadi perubahan pada haid,dan hal ini merupakan penyebab penghentian yang paling sering dalam tahun pertama pengunaannya. Pengguna dapat mengalami amenore atau spoting . Berbeda dengan dpoprovera , kadar hormon menurun dengan cepat setelah mikrosfer mengalami degradasi , sehingga efektifitas kontrasepsi berakhir tepat pada waktu yang di ramalkan. Sebagian besaar pengguna akan mulai mengalami kembali siklus ovulasi dalam 2-3 bulan setelah durasi suntikan yang di ramalkan. Jika kehamilan terjadi segera setelah pengeluaran mikrosfer norehindron.

BAB II TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA BERENCANA


Tanggal / jam masuk : 28 Juli 2007 /16.30 WIB Tempat Diagnosa I. A. Data Subjektif 1. Identitas Pasien Nama Umur Agama Pendidikan Pekerjaan 750.000,-/bln Alamat 2.Data Keluarga 1. 2. 3. 4. Kawin berapa kali Jumlah anak Berapa kali hamil Persalinan Terakhir : 1 kali : 3 anak : 3 kali : 6 bulan yang lalu : Mojosongo 03/32. : Ny. T : 29 tahun : Islam : SD : IRT Nama Suami Umur Agama Pendidikan Pekerjaan Penghasilan : Tn. T : 32 tahun : Islam : SMP : Wiraswasta : Rp + : di RB Anik Suroso Surakarta : Akseptor KB Suntik 3 bulanan PENGKAJIAN DATA

Suku/ Bangsa: Jawa / Indonesia

Suku/ Bangsa : Jawa / Indonesia

Penghasilan : -

3. Data Kebidanan Riwayat Haid Menarche Lamanya Siklus Banyak Keluhan Amenorhea : 12 tahun : + 7 hari : 28 hari : 2x ganti pembalut : Tidak ada :

4. Riwayat kesehatan a.Riwayat kesehatan sekarang : Keluhan utama : tidak ada Riwayat yang diderita sekarang Ibu tidak menderita penyakit yang memerlukan pemeriksaan khusus (hipertensi, DM, asma, TBC, jantung) Pengobatan yang pernah didapat Ibu mengatakan tidak ada , hanya pada waktu menyusui ibu minum susu laktasi. Alergi terhadap obat Belum pernah alergi terhadap obat. b. Riwayat Kesehatan Yang Lalu : Sakit kuning : Tidak ada

Perdarahan vagina yang tidak di ketahui sebabnya: Tidk ada Keputihan yang lama Tumor : payudara Tumor rahim Tumor indung telur Tanda-tanda Diabetes Kelainan pembekuan darah Radang orchitis Tumor / Keganasan gynecologi lain c. Riwayat kesehatan keluarga Penyakit / kelainan dalam keluarga Jantung TBC Ashma DM Hipertensi Hepatitis Epilepsi : tidak ada : tidak ada : tidak ada : tidak ada : tidak ada : tidak ada : tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada

Penyakit kelamin : tidak ada

5. Data KB

GO HIV-AIDS Lain-lain

: tidak ada : tidak ada : tidak ada Persalinan terakhir Jenis persalinan Apakah pernah memakai alat kontrasepsi Kalau ya, metode apa yang di gunakan Berapa lama menggunakan Kalau tidak , alasannya apa Apakah pernah drop out Kapan drop out Metode apa yang di yakini sekarang Pasien dating atas petunjuk : : : ::: : :: :

20 Januari 2007 Spontan Belum pernah

Ingin cepat dapat anak Tidak pernah KB suntik 3 bulanan sendiri Kb suntik 4anak 6. DataPsikososial Ibu mengatakan sudah mantap menggunakan KB suntik 3 bulan untuk menjarangkan kehamilanya. B. DATA OBYEKTIF 1. Pemeriksaan Umum a. b. Keadaan Umum Kesadaran : Baik : Compos Mentis Peencanaan anak dalam keluarga : Datang pertama mendapatkan pelayanan KB :

10

c.

Tanda Vital

: T : 120/80

N : 84 x/ mnt S : 36oC

R : 24x/mnt 2. Pengukuran Fisik: a. Tinggi badan b. Berat badan sebelum hamil c. Berat badan sekarang d. LILA e. 3.Kepala dan Leher a. Wajah b. Mata c. Mulut : a. Bibir : Simetris,tak ada massa, warna kemerahan. b. Gigi c. Gusi : Tidak ada caros, tidak ada karang gigi. : Tidak aodema, warna kemerahan. : Tidak ada oedem,Flek hitam: Tidak ada : Conjungtiva tidak anemis, sclera tak icterik. : 160 cm :54 kg : 57 kg : 24 Kg

d. Lidah : Tidak kotor, warna kemerahan. d. Leher : 1. Kelenjar tyroid 2. Kelenjar parotis 4. Dada : 1. Jantung 2. Paru-paru 5. Payudara a. Bentuk dan ukuran : simetris b. Keadaan putting: menonjol c. Hiperpigmentasi : Tidak ada d. Pengeluaran : tidak ada e. Benjolan : Tidak ada f. KGB Axila : Tidak ada pembesaran 6. Abdoment : a. Pembesaran uterus : tidak ada. b. Pembesaran hati : tidak ada. : Dalam batas normal : Dalam batas normal : Pembesaran tidak ada. : Pembengkakan tidak ada

11

c. Kelainan : tidak ada 7. Tangan dan kaki a. Edema: b. Kuku jari : tidak pucat c. Varises d. Reflek patella 8. Genethalia eksterna Vagina : varises: tidak ada Infeksi : Tidak ada Cairan : Tidak ada Kelenjar Bartholini : Edema : tidak ada Massa / kista : tidak ada Cairan : tidak ada 9. Anus : tidak hemoroid 10. Pemeriksaan inspekulo 11. Pemeriksaa Dalam 12. Pemeriksaan Laboratorium II. INTERPRETASI DATA A.Diagnosa kebidanan : Ibu Ny P umur 22 tahun P1A0 calon akseptor KB suntik 3 bulanan Dasar : Subjektif : Ibu mengatakan umur 22 tahun , selesai meyusui dan ingin menggunakan KB suntik 3 bulanan Objektif : a. b. B. Masalah : Tidak ada C.Kebutuhan : Informasi tentang KB suntik 3 bulan. Keadaan Umum Kesadaran : Baik : Compos Mentis Ibu mengatakan tidak ada pendarahan : Tidak dilakukan : Tidak dilakukan : Tidak dilakukan : tidak ada : -

12

III. DIAGNOSA POTENSIAL Tidak ada IV. ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA Tidak ada

V.

INTERVENSI bulanan Timbang Berat badan. Lakukan pemeriksaan fisik. Siapkan injeksi depoprovera Beri injeksi depoprovera. Beri kartu kunjungan ulang. Anjurkan ibu untuk datang , bila Berikan KIE tentang KB suntik 3

sewaktu-waktu ada keluhan dan kembali lagi dalam waktu 3 bulan

VI. -

IMPLEMENTASI Memberikan KIE tentang KB suntik 3 Menjelaskan pengertian dan jenis KB suntik 3 bulanan. Menjelaskan tentang indikasi dan kontraindikasi KB suntik Menjelaskan tentang cara pemakaian KB suntik Menjelaskan tentang efeksamping KB suntik Menimbang Berat badan. Melakukan pemeriksaan fisik. Menyiapkan injeksi depoprovera. Memberi injeksi depoprovera Memberi kartu kunjungan ulang. Menganjurkan ibu untuk datang , bila bulanan:

sewaktu-waktu ada keluhan dan kembali lagi dalam waktu 3 bulan.

13

VI.

EVALUASI

Tanggal/ jam : 28 Juli 2007/17.00 wib 1 Ibu mengerti jenis-jenis KB suntik, indikasi,kontraindikasi,cara pemakaian dan efek samping KB suntik 3 bulaan. 2 Ibu bersedia untuk memilih KB suntik 3 bulan yaitu Deponeo 3 Ibu bersedia untuk di periksa 4 Injeksi telah disiapkan 5 Ibu bersedia untuk memposisikan diri untuk di injeksi 6 Ibu bersedia untuk kembali sesuai jadwal atau bila ada gangguan yang lain

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan Kontrasepsi suntik adalah suatu cara kontrasepsi untukwanita yang mampu melindungi seorang ibu terhadap kemungkinan hamil yang di berikan dengan cara suntikan. 4.1.1 Cara Pemakaian Cara ini baik untuk wanita menyusui untuk dipaki segera setelah melahirkan. 4.1.1.1 Suntikan pertama dibetrikan dalam waktu 4 minggu setelah melahirkan. 4.1.1.2 Suntikan kedua diberikan setelah 3 bulan untuk depo provera, untuk norisyterat diberikan 8 bulan. 4.1.1.3 Suntikan selanjutnya diberikan tetap setiap 3 bulan untuk depo provera sampai 8 kali suntikan ( sekitar 2 tahun ). Sedangkan noristerat disuntikan sampai 8 minggu sekali dalam tahun pertama yaitu sampai 4 kali dan pada tahun kedua suntikan setiap 12 minggu sampai 8 kali suntikan (setiap 2 tahun). 4.1.1.4 Penyuntikan Pada otot (intra muskular). Tempat penyuntikan Pada otot bokong ( gluterus) Pada Otot pangkal lengan ( deitord

14

4.2 Saran 4.2.1 Bagi Bidan Diharapkan bagi tenaga kerja agar menentukan jarak suntikan IM sesuai dengan teori. Diharapkan memperhatikan aseptic dan septic

4.2.2

Bagi Ibu

Ibu diharapkan dalam mengambil keputusan untuk KB lebih baik ber musyawarah dengan suami.

DAFTAR PUSTAKA

Bagian Obstetric dan Ginekologi . 1980 . Teknik Keluarga Berencana . Bandung : Fakultas Kedokteran uneversitas Padjadjaran Gede Manuaba , Ida Bagus . 1998 .Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan , EGC . Jakarta. Hanafi, H, 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi Edisi Ke-5, Jakarta. Pustaka Harapan. Saifuddin, Abdul Bari . 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi . Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Speraft, L. 2003. Pedoman Klinis Kontrasepsi Edisi Ke-2, Jakarta, EGC.

15

You might also like