Professional Documents
Culture Documents
y = Jumlah keseluruhan y
N = Banyaknya siswa
2
x = Jumlah kuadrat x
x = Skor item/soal
2
y = Jumlah kuadrat y
y = Skor total
2
y = Jumlah perkalian x dengan y
\
|
|
.
|
\
|
=
2
2
11
1
1
t
b
k
k
r
Keterangan :
11
r = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan
2
b
= jumlah varian butir pertanyaan
2
t
= varian total
Sebagai pedoman / tolak ukur menginterpretasikan derajat reliabilitas
instrumen peneliti menggunakan tolak ukur yang dibuat oleh J.P. Gulford
(Erman, 2003:139) yaitu sebagai berikut:
11
r s 0,20 Derajat Reliabilitas sangat rendah
0.20 s
11
r < 0,40 Derajat Reliabilitas rendah
0.40 s
11
r < 0,70 Derajat Reliabilitas sedang
0.70 s
11
r < 0,90 Derajat Reliabilitas tinggi
0.90 s
11
r s 1,00 Derajat Reliabilitas sangat tinggi
Dalam menghitung reliabilitas untuk soal tes, penulis menggunakan
ANATES Versi 4 dengan langkah-langkah yang sama seperti menghitung
validitas. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan program Anates
bahwa kriteria riliabilitas soal tes yang diuji cobakan bernilai 0,72. Dengan
demikian, bahwa taraf kepercayaan dari soal yang dibuat memiliki
reliabilitas/taraf kepercayaan yang tinggi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di
lampiran B.
c. Daya pembeda.
Daya pembeda adalah suatu pernyataan untuk membedakan siswa yang
berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.rumus yang
digunakan untuk mengetahui daya pembeda adalah sebagai berikut :
Dp =
B
B
A
A
JS
JB
JS
JB
Keteranagan :
DP = Besar daya pembeda
JB
A
= Jumlah siswa kelompok atas yang menjawab benar
JB
B
= Jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab benar
JS
A
= Jumlah siswa kelompok atas
JS
B
= Jumlah siswa kelompok atas
Klasifikasi interpretasi yang digunakan untuk membedakan daya
pembeda yaitu :
DP s 0,00 Sangat jelek
0,00 < DP s 0,20 Jelek
0,20 < DP s 0,40 Sedang
0,40 < DP s 0,70 Baik
0,70 < DP s 1,00 Sangat baik (Erman, 2003:161)
Untuk menentukan kelompok atas dan kelompok bawah, penulis
mengurutkan terlebih dahulu siswa yang mendapatkan skor terbesar hingga
skor terkecil. Setelah itu diambil 50% dari atas sebagai kelompok atas dan
50% dari bawah sebagai kelompok bawah.
Berdasarkan hasil uji coba instrumen tes didapatkan soal yang
mempunyai kategori daya pembeda baik sebayak 10 butir soal dan soal yang
berkategori jelek sebanyak 4 soal. Untuk hasil perhitungan daya pembeda tiap
butir soal tes, selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran B.
d. Indeks Kesukaran
Indeks kesukaran atau derajat kesukaran adalah bilangan real yang
terletak pada interval (kontinum) 0,00 sampai dengan 1,00. Soal dengan
indeks kesukaran mendekati 0,00 berarti soal tersebut semakin sukar,
sebaliknya soal dengan indeks kesukaran mendekati 1,00 menunjukan bahwa
soal tersebut terlalu mudah (Erman, 2003:169)
Rumus yang di gunakan untuk menentukan indeks kesukaran butir soal
adalah sebagai berikut :
IK =
B A
B A
JS JS
JB JB
+
+
Keteranagan :
IK = indeks kesukaran
JB
A
= Jumlah siswa kelompok atas yang menjawab benar
JB
B
= Jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab benar
JS
A
= Jumlah siswa kelompok atas
JS
B
= Jumlah siswa kelompok atas
Klasifikasi interpretasi yang digunakan untuk menentukan indeks
kesukaran adalah sebagai berikut :
IK = 0,00 Soal terlalu sukar
0,00 < IK s 0,30 Soal sukar
0,30 < IK s 0,70 Soal sedang
0,70 < DP < 1,00 Soal mudah
IK s 1,00 Soal terlalu mudah (Erman, 2003:170)
Berdasarkan hasil uji coba instrumen tes dari 14 soal semuanya
termasuk kedalam soal sedang. Untuk hasil perhitungan indek kesukaran
instrumen tes selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran B.
Hasil uji coba tes instrumen penelitian dapat disimpulkan seperti dalam
tabel berikut ini :
Tabel 3. 3
Data Hasil Perhitungan Soal Uji Coba Isntrumen Tes Penelitian
Rata2= 35.70
Simpang Baku= 11.45
KorelasiXY= 0.57
Reliabilitas Tes= 0.72
Butir Soal= 14
Jumlah Subyek= 30
No No Btr Asli T DP(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi
1 1 2.68 47.50 Sedang 0.491 Signifikan
2 2 5.15 60.00 Sedang 0.618 Sangat Signifikan
3 3 3.26 50.00 Sedang 0.594 Signifikan
4 4 1.61 30.00 Sedang 0.330 -
5 5 5.32 57.50 Sedang 0.599 Signifikan
6 6 0.23 5.00 Sedang 0.158 -
7 7 2.79 42.50 Sedang 0.540 Signifikan
8 8 1.49 27.50 Sedang 0.370 Signifikan
9 9 2.14 37.50 Sedang 0.488 Signifikan
10 10 2.46 45.00 Sedang 0.492 Signifikan
11 11 1.13 20.00 Sedang 0.258 -
12 12 2.04 37.50 Sedang 0.302 -
13 13 2.50 45.00 Sedang 0.518 Signifikan
14 14 2.29 42.50 Sedang 0.483 Signifikan
E. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul dari kelas eksperimen, maka data tersebut perlu
dianalisis guna menemukan jawaban atas permasalahan-permasalahan pokok yang
telah dirumuskan. Data-data tersebut adalah data nilai hasil post-test serta skor angket
penggunaan alat peraga dari kelas eksperimen.
Menganalisis suatu permasalahan diperlukan analisa tertentu yang sesuai
dengan masalah. Masalah dalam penelitian ini adalah menguji ada tidaknya pengaruh
pengguanaan alat peraga model pythagoras dalam pembelajaran teorema pythagoras
terhadap prestasi belajar siswa. Sebelum menguji hipotesis dalam penelitian ini
diperlukan adanya uji prasyarat analisa data terlebih dahulu.
1. Uji Normalitas
Sugiyono (2008 : 41) uji normalitas dilakuakan untuk mengetahui apakah
data tentang sampel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas berfungsi untuk
menguji apakah sampel yang dipilih berdistribusi normal atau tidak, hal ini
dilakukan untuk menentukan langkah pengujian statistik selanjutnya. Pengujian ini
dilakukan dengan menggunakan rumus Kolmogorov dan rumus Shapiro Wilk.
Berikut ini merupakan uji Kolmogorov-Smirnov:
Keterangan :
Fn : Adalah fungsi sebaran kumulatif empirik
F : Adalah fungsi peluang kumulatif teoritis dari sebaran normal
D : Adalah nilai deviasi absolut maksimum antara Fn (x) dan F(x)
Nilai D ini selanjutnya dibandingkan dengan nilai D kritis untuk ukuran tes
x .
Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan software komputer
yaitu SPSS versi 17.
Dengan ketentuan :
Jika nilai sig p < 0,05 maka data berdistirbusi tidak normal
Jika nilai sig P > 0,05 maka data berdistribusi normal.
Sedangkan untuk uji Shapiro Wilk dengan tahapan-tahapan sebagai berikut
:
1. Nilai sisaan diurutkan dari kecil kenilai besar, e
1n
< e
(2)
< < e
(n)
selanjutnya
dihitung JK (e
(r)
)
2. Hitung
3. Hitung statistic W hitung
Bandingkan W hitung terhadap nilai kritis W. jika nilai W hitung < W tabel
maka mengidnikasikan ketidaknormalan data.
Adapun cara menguji normalitas dengan menggunakan SPSS 17 adalah
sebagai berikut :
- Masukan data pada workshett SPSS
- Klik Analyze
- Klik Descriptive Statistic
- Klik Explore
- Masukan data yang akan diuji ke kotak explore
- Pada bagian Menu Explore pilih plot, none, Normaly dan Power Estimate serta
hilangkan tanda cheklist pada Descriptive - Continue
- Ok
2. Uji Homogenitas
Tujuan dari uji homogenitas adalah untuk mengetahui apakah sampel yang
digunakan dalam penelitian bervarian homogen atau tidak. Pengujian homogenitas
dilakukan untuk mengetahui keragaman data dalam
penelitian metode yang digunakan untuk menguji sebaran data homogen atau tidak
menggunakan Uji Levene (Levene Test). Rumus Levene adalah:
( )
( )
2
, ,
2
, ,
1
:
= =
=
|
.
|
\
|
k
i
ij
N
j
k
i
i i
Z Z I I
Z Z IN
k
k N
W
i
Keterangan:
W : hasil Pengujian
k : jumlah kelompok sampel yang berbeda
N : jumlah sampel
N
i
: jumlah sampel pada kelompok ke-i
Z,, : rata-rata dari semua Z
ij
Z
i
: rata-rata Z
ij
untuk kelompok ke-i
(http://exponensial.wordpress.com/tag/shapiro-wilk/)
Langkah-langkah dalam menghitung uji homogenitas sama dengan uji
normalitas yaitu menggunakan SPSS 17.
3. Analisis Regresi
Perhitungan analisis regresi menggunakan SPSS dapat dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
- Masuk program SPSS 17
- Masukkan data pada worksheet SPSS
- Klik [Analyze] [Regression] Linier
- Klik variabel X (angket) ke kotak Independent list dan variabel Y (post
tes) ke kotak Dependent.
- Klik [OK]
Analisis regresi digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian tentang
besarnya besarnya pengaruh penggunaan alat peraga model pythagoras terhadap
prestasi belajar siswa dalam menyelesaikan teorema pythagoras, maka digunakanlah
analisis regresi dengan beberapa cara yang harus ditempuh, yaitu sebagai berikut :
1) Uji Kelinearan Regresi
Untuk uji keberartian regresi pada SPSS dapat dilihat pada tabel 4.28 jika nilai
sig 05 , 0 s maka data tersebut dapat di bilang linier.
Tabel 3.4
Daftar Analisis Varian untuk Uji Independen dan Kelinearan Regresi
Sumber
Variansi
Dk JK KT F
Total N JK (T) JK (T) -
Regresi (a)
Regresi (b/a)
Residu
1
1
n 2
JK (a)
JK (b/a)
JK
res
JK (a)
) / (
2
a b JK S
reg
=
2
2
=
n
JK
S
res
res
2
2
res
reg
S
S
Tuna cocok
Kekeliruan
K 2
n k
JK (TC)
JK (E)
2
) (
2
=
k
TC JK
S
TC
k n
E JK
S
e
=
) (
2
2
2
e
TC
S
S
Kriteria pengujian :
a. Jika F =
2
2
res
reg
S
S
>
) 2 , 1 )( 1 ( n
F
maka hubungan antara ubahan bebas dependen
b. Jika F =
2
2
e
TC
S
S
s
) 2 , 1 )( 1 ( n
F
maka hubungan antara ubahan bebas linear.
2) Uji Koefisien Regresi
Analisis regresi pada perhitungan menggunakan SPSS dapat dilihat pada tabel
Coefficient pada kolom B. Dalam Sudjana (2002:315) digunakan untuk
meramalkan hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas yang
ditentukan dengan rumus:
bX a Y + =
Keterangan :
Y
= variabel kiterium
X = variabel predictor
a = bilangan konstanta
b = koefisien regresi linear
4. Uji Kebaikan Model
Digunakan untuk mencari seberapa besar pengaruh pengguanaan alat peraga
model pythagoras terhadap prestasi siswa dalam menyelesaikan teorema
pythagoras, yaitu dengan menggunakan rumus :
% 100
2
= r KD
Keterangan :
KD = koefisien determinasi
r = nilai koefisien korelasi
5. Uji Hipotesis
Dalam Sudjana (2002:219), pengujian hipotesis adalah langkah atau prosedur
untuk menetukan apakah menerima atau menolak hipotesis. Ada beberapa
syarat untuk mengetahui hipotesis diterima atau ditolak yaitu:
H
O
:
1
= 0 : (tidak ada pengaruh penggunaan alat peraga model pythagoras
dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan teorema
Pythagoras terhadap prestasi belajar siswa).
Ha : 0
1
= : (terdapat pengaruh penggunaan alat peraga model pythagoras
dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan teorema
Pythagoras terhadap prestasi belajar siswa).
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Penggunaan Alat Peraga Model Pythagoras dalam Pembelajaran Matematika
Data mengenai penggunaan alat peraga model pythagoras dalam pembelajaran
matematika khususnya pada pokok pembahasan pythagoras penulis peroleh dari
respon siswa kelas VIII excelen (kelas eksperimen) yang berjumlah 30 siswa terhadap
penggunaan alat peraga model pythagoras melalui penyebaran angket yang dilakukan
pada tanggal 9 Agustus 2011.
Data yang diperoleh dari penyebaran angket ini merupakan data variabel bebas
(variable x) Jumlah item pernyataan sebanyak 20 item menggunakan skala Likert
dengan lima alternatif jawaban. Bobot skor jawaban atas pernyataan angket yang
menggunakan skala Likert dapat dilihat dalam table berikut :
Table 4.1
Bobot Pemberian skor pada skala Likert
Alternatif Jawaban
Skor Tiapjawaban
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Sangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Ragu-ragu (R) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
Selanjutnya data tersebut dianalisis untuk mengetahui seberapa besar respon
siswa terhadap penggunaan alat peraga model pythagoras. Perhitungan
hasil angket dilakukan pada tiap pernyataan dan diinterpretasikan berdasarkan
persentase tiap alternative jawaban yang telah ditentukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
Tabel 4.2
Kualitas isi dan tujuan penggunaan alat peraga model pythagoras (+)
Pernyataan Alternatif Jawaban F Persentase
Penggunaan alat peraga
model Pythagoras pada
pembelajaran matematika
pada pokok bahasan
teorema pythagoras sudah
tepat
(Pernyataan Positif)
Sangat Setuju (SS) 4 13,3 %
Setuju (S) 17 56,7 %
Ragu-ragu (R) 9 30 %
Tidak Setuju (TS) 0 0 %
Sangat Tidak Setuju (STS) 0 0 %
Jumlah 30 100 %
Dari tabel 4.2 di atas menunjukan bahwa sebagian besar siswa merasa sudah
tepat belajar matematika dengan menggunakan alat peraga model pythagoras. Hal ini
dapat dilihat dari 70 % siswa yang menyatakan sangat setuju dan setuju terhadap
pernyataan angket no 1. Sedangkan sebanyak 30 % siswa menyatakan ragu-ragu,
kemungkinan mereka merasa biasa-biasa saja belajar matematika dengan
menggunakan alat peraga model pythagoras.
Sebagian besar siswa menyatakan sangat setuju dan setuju bahwa pembelajaran
matematika sudah tepat menggunakan alat peraga.
Tabel 4.3
Minat siswa (+)
Pernyataan Alternatif Jawaban F Persentase
Pembelajaran
menggunakan alat peraga
model Pythagoras saya
lebih menyenangi
matematika
(Pernyataan Positif)
Sangat Setuju (SS) 0 0 %
Setuju (S) 12 40 %
Ragu-ragu (R) 18 60 %
Tidak Setuju (TS) 0 0 %
Sangat Tidak Setuju (STS) 0 0 %
Jumlah 30 100 %
Pada tabel 4.3 menunjukan bahwa sebagian besar siswa merasa senang belajar
matematika dengan menggunakan alat peraga model pythagoras walaupun dalam
pembelajarannya tanpa menggunakan alat peraga model pythagoras, ditunjukan
dengan 60 % siswa bersikap ragu-ragu terhadap pernyataan no 2. Sedangkan siswa
yang menyetujui dengan pernyataan tersebut sebanyak 40 %.
Tabel 4.4
Pemahaman materi (-)
Pernyataan Alternatif Jawaban F Persentase
Pembelajaran
menggunakan alat peraga
model Pythagoras pada
pokok bahasan teorema
Pythagoras membuat saya
sulit memahami materi
pelajaran
(Pernyataan Negatif)
Sangat Setuju (SS) 5 16,7 %
Setuju (S) 6 20 %
Ragu-ragu (R) 12 40 %
Tidak Setuju (TS) 7 23,3 %
Sangat Tidak Setuju (STS) 0 0 %
Jumlah 30 100 %
Tabel 4.4 di atas menunjukan bahwa banyaknya siswa yang merasa kesulitan
memahami materi teorema pythagoras sebanayak 36,7 % dan sebanyak 23,3 % siswa
merasa tidak kesulitan memahami materi teorema pythagoras. Sedangkan 40 % siswa
atau sebagian besar bersikap ragu-ragu.
Tabel 4.5
Pemahaman materi (+)
Pernyataan Alternatif Jawaban F Persentase
Aturan penggunaan alat
peraga model Pythagoras
memudahkan saya untuk
menggunakannya
(Pernyataan Positif)
Sangat Setuju (SS) 0 0 %
Setuju (S) 18 60 %
Ragu-ragu (R) 12 40 %
Tidak Setuju (TS) 0 0 %
Sangat Tidak Setuju (STS) 0 0 %
Jumlah 30 100 %
Tabel 4.5 menunjukan bahwa sebanyak 60 % siswa menyatakan setuju dan 40
% siswa yang bersikap ragu-ragu. Hal ini berarti bahwa penggunaan alat peraga dapat
memudahkan untuk menggunakannya.
Tabel 4.6
Pemahaman materi (+)
Pernyataan Alternatif Jawaban F Persentase
Penggunaan alat peraga
model Pythagoras
membuat saya bisa
mengerjakan soal
Pythagoras dengan baik
(Pernyataan Positif)
Sangat Setuju (SS) 0 0 %
Setuju (S) 3 10 %
Ragu-ragu (R) 6 20 %
Tidak Setuju (TS) 14 46,7 %
Sangat Tidak Setuju (STS) 7 23,3 %
Jumlah 30 100 %
Tabel 4.6 menunjukan bahwa sebagian besar dari keseluruhan siswa atau
sebanyak 70 % siswa menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju, 20 % siswa
yang bersikap ragu-ragu dan hanya 10 % siswa yang menyetujui pernyataan no 5, hal
ini berarti bahwa penggunaan alat peraga model pythagoras dirasakan oleh sebagian
kecil siswa sangat penting dalam memahami materi teorema pythagoras. Karena
dengan penggunaan alat peraga model Pythagoras membuat siswa bisa mengerjakan
soal Pythagoras dengan baik
Tabel 4.7
Kualitas instruksional (-)
Pernyataan Alternatif Jawaban F Persentase
Penggunaan alat peraga
model Pythagoras tidak
mudah
(Pernyataan Negatif)
Sangat Setuju (SS) 0 0 %
Setuju (S) 0 0 %
Ragu-ragu (R) 8 26,7 %
Tidak Setuju (TS) 13 43,3 %
Sangat Tidak Setuju (STS) 9 30 %
Jumlah 30 100 %
Tabel 4.7 menunjukan bahwa sebanyak 73,3 % siswa menyatakan tidak setuju
dan sangat tidak setuju terhadap pernyataan no 6. sedangkan 26,7 % siswa lainnya
menyatakan ragu-ragu.
Tabel 4.8
Minat siswa (+)
Pernyataan Alternatif Jawaban F Persentase
Peraga yang digunakan
dalam pembelajaran
Pythagoras sangat mudah
dibuat sehingga saya lebih
sering mempalajarinya
dirumah
(Pernyataan Positif)
Sangat Setuju (SS) 2 6,6 %
Setuju (S) 0 0 %
Ragu-ragu (R) 11 36,7 %
Tidak Setuju (TS) 6 20 %
Sangat Tidak Setuju (STS) 11 36,7 %
Jumlah 30 100 %
Tabel 4.8 menunjukan bahwa sebanyak siswa 56,7 % menyatakan tidak setuju
dan sangat tidak setuju terhadap pernyataan no 7. sedangkan 36,7% siswa lainnya
menyatakan ragu-ragu. Dan hanya 6,6 % siswa menyatakan sangat setuju. Hal ini
berarti bahwa penggunaan alat peraga model Pythagoras sangat mudah dibuat
sehingga siswa lebih sering mempelajari dirumah.
Tabel 4.9
Kualitas isi dan tujuan penggunaan alat peraga model pythagoras (-)
Pernyataan Alternatif Jawaban F Persentase
Alat peraga model
Pythagoras sangat
membingungkan
(Pernyataan Negatif)
Sangat Setuju (SS) 1 3,3 %
Setuju (S) 2 6,7 %
Ragu-ragu (R) 12 40 %
Tidak Setuju (TS) 12 40 %
Sangat Tidak Setuju (STS) 3 10 %
Jumlah 30 100 %
Tabel 4.9 menunjukan bahwa sebagian besar siswa yang tidak menyetujui dan
sangat tidak setuju dengan pernyataan no 8 sebanyak 50 %. Siswa yang menyetujui
pernyataan ini hanya 10 % dan sisanya 40 % bersikap ragu-ragu. Hal ini menunjukan
arti bahwa sebagian kecil siswa merasa bingung dalam menggunakan alat peraga
model Pythagoras.
Tabel 4.10
Kualitas instruksional (+)
Pernyataan Alternatif Jawaban F Persentase
Pembelajaran
menggunakan alat peraga
model Pythagoras
meningkatkan
kemampuan saya dalam
memahami sisi yang
sudah diketahui
(Pernyataan Positif)
Sangat Setuju (SS) 0 0 %
Setuju (S) 8 26,7 %
Ragu-ragu (R) 21 70 %
Tidak Setuju (TS) 1 3,3 %
Sangat Tidak Setuju (STS) 0 0 %
Jumlah 30 100 %
Tabel 4.10 menunjukan bahwa sebanyak 26,7 % siswa menyatakan setuju, 70
% siswa bersikap ragu-ragu dan 3,3 % siswa menyatakan tidak setuju, ini menunjukan
bahwa penggunaan alat peraga model pythagoras meningkatkan siswa dalam
memahami sisi yang sudah diketahui.
Tabel 4.11
Pemahaman materi (+)
Pernyataan Alternatif Jawaban F Persentase
Saya dapat memahami
konsep Pythagoras dengan
menggunakan alat peraga
model pythagoras
(Pernyataan Positif)
Sangat Setuju (SS) 0 0 %
Setuju (S) 6 20 %
Ragu-ragu (R) 14 46,7 %
Tidak Setuju (TS) 10 33,3 %
Sangat Tidak Setuju (STS) 0 0 %
Jumlah 30 100 %
Tabel 4.11 menunjukan bahwa sebanyak 20 % siswa menyatakan setuju, 46,7
% siswa bersikap ragu-ragu dan 33,3 % siswa menyatakan tidak setuju. Hal ini
menunjukan bahwa kemungkinan sebagian kecil siswa banyak merasa memahami
dalam menggunakan alat peraga model Pythagoras.
Tabel 4.12
Kualitas instruksional (+)
Pernyataan Alternatif Jawaban F Persentase
Saya dapat menggunakan
alat peraga model
Pythagoras dengan benar
(Pernyataan Positif)
Sangat Setuju (SS) 2 6,7 %
Setuju (S) 3 10 %
Ragu-ragu (R) 11 36,7 %
Tidak Setuju (TS) 9 30 %
Sangat Tidak Setuju (STS) 5 16,6 %
Jumlah 30 100 %
Pada tabel 4.12 di atas menunjukan bahwa 16,7 % siswa menyatakan sangat
setuju dan setuju, karena siswa dapat menggunakan alat peraga model Pythagoras
dengan benar.
Tabel 4.13
Kualitas isi dan tujuan penggunaan alat peraga model pythagoras (+)
Pernyataan Alternatif Jawaban F Persentase
Alat peraga model
pythagoras sangat menarik
dan interaktif dalam
pembelajaran
(Pernyataan Positif)
Sangat Setuju (SS) 2 6,7 %
Setuju (S) 20 66,7 %
Ragu-ragu (R) 7 23,3 %
Tidak Setuju (TS) 0 0 %
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 3,3 %
Jumlah 30 100 %
Tabel 4.13 menunjukan bahwa 73,4 % siswa menyatakan sangat setuju dan
setuju, 23,3 % siswa bersikap ragu-ragu dan 3,3 % siswa menyatakan sangat tidak
setuju.
Hal ini dapat diartikan bahwa pembelajaran dengan menggunakan alat peraga
model pythagoras menurut sebagian besar siswa merasa sangat menarik dan interaktif
dalam pembelajaran.
Tabel 4.14
Kualitas instruksional (+)
Pernyataan Alternatif Jawaban F Persentase
Metode pembelajaran
dengan menggunakan alat
peraga model Pythagoras
lebih menyenangkan
dibandingkan dengan
metode lain (ceramah,
diskusi, dll).
(Pernyataan Positif)
Sangat Setuju (SS) 3 10 %
Setuju (S) 16 53,3 %
Ragu-ragu (R) 9 30 %
Tidak Setuju (TS) 2 6,7 %
Sangat Tidak Setuju (STS) 0 0 %
Jumlah 30 100 %
Tabel 4.14 menunjukan bahwa 63,3 % siswa menyatakan sangat setuju dan
setuju, 30 % bersikap ragu-ragu dan 6,7 % menyatakan tidak setuju. Siswa lebih
merasa menyenangkan menggunakan alat peraga model pythagoras dalam materi
teorema pythagoras karena siswa mampu menangkap dan menguasai konsep-konsep
materi tersebut dibandingkan dengan metode lain.
Tabel 4.15
Kualitas instruksional (+)
Pernyataan Alternatif Jawaban F Persentase
Penggunaan alat peraga
model Pythagoras
sebaiknya digunakan
untuk pokok bahasan
seperti teorema
Pythagoras
(Pernyataan Positif)
Sangat Setuju (SS) 3 10 %
Setuju (S) 17 56,7 %
Ragu-ragu (R) 10 33,3 %
Tidak Setuju (TS) 0 0 %
Sangat Tidak Setuju (STS) 0 0 %
Jumlah 30 100 %
Tabel 4.15 menunjukan bahwa 66,7 % siswa menyatakan sangat setuju dan
setuju dan sisanya 33,3 % siswa bersikap ragu-ragu. Hal ini dapat diartikan bahwa
sebagian besar siswa merasa bahwa penggunaan alat peraga model Pythagoras
sebaiknya digunakan untuk pokok bahasan yang berkaitan dengan teorema
Pythagoras.
Tabel 4.16
Pemahaman materi (+)
Pernyataan Alternatif Jawaban F Persentase
Materi yang disampaikan
dalam pembelajaran
matematika menggunakan
alat peraga model
Pythagoras menjadi lebih
singkat dan mudah
dipahami.
(Pernyataan Positif)
Sangat Setuju (SS) 0 0 %
Setuju (S) 4 13,4 %
Ragu-ragu (R) 15 50 %
Tidak Setuju (TS) 10 33,3 %
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 3,3 %
Jumlah 30 100 %
Tabel 4.16 menunjukan bahwa 13,4 % siswa menyatakan setuju, 50 % siswa
bersikap ragu-ragu dan 36,6 % siswa bersikap tidak setuju. Sebagian kecil siswa
merasa materi yang disampaikan dalam pembelajaran matematika menggunakan alat
peraga model Pythagoras menjadi lebih singkat dan mudah dipahami.
Tabel 4.17
Minat siswa (+)
Pernyataan Alternatif Jawaban F Persentase
Pembelajaran interaktif
dengan menggunakan alat
peraga model Pythagoras
pada pelajaran matematika
membantu saya
meningkatkan minat
matematika.
(Pernyataan Positif)
Sangat Setuju (SS) 0 0 %
Setuju (S) 14 46,7 %
Ragu-ragu (R) 11 36,7 %
Tidak Setuju (TS) 4 13,3 %
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 3,3 %
Jumlah 30 100 %
Tabel 4.17 menunjukan bahwa 46,7 % siswa menyatakan setuju, 36,7 % siswa
bersikap ragu-ragu dan 16,6 % menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini
menunjukan bahwa sebagian besar siswa merasa mudah meningkatkan minat
matematika dengan menggunakan alat peraga model pythagoras.
Tabel 4.18
Kualitas isi dan tujuan penggunaan alat peraga model pythagoras (-)
Pernyataan Alternatif Jawaban F Persentase
Pada pembelajaran
teorema Pythagoras
menggunakan alat peraga
model Pythagoras tidak
disebutkan tujuan
pembelajarannya.
(Pernyataan Negatif)
Sangat Setuju (SS) 0 0 %
Setuju (S) 3 10 %
Ragu-ragu (R) 21 70 %
Tidak Setuju (TS) 5 16,7 %
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 3,3 %
Jumlah 30 100 %
Tabel 4.18 menunjukan banyaknya siswa yang menyatakan setuju 10 %,
bersikap ragu-ragu 70 % dan yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju
sebanyak 20 %. Hal ini menunjukan bahwa sebagian kecil siswa merasa pada
pembelajaran teorema Pythagoras menggunakan alat peraga model Pythagoras
disebutkan tujuan pembelajarannya.
Tabel 4.19
Minat siswa (-)
Pernyataan Alternatif Jawaban F Persentase
Pembelajaran matematika
mengguakan alat peraga
model Pythagoras
membosankan.
(Pernyataan Negatif)
Sangat Setuju (SS) 0 0 %
Setuju (S) 8 26,7 %
Ragu-ragu (R) 8 26,7 %
Tidak Setuju (TS) 12 40 %
Sangat Tidak Setuju (STS) 2 6,6 %
Jumlah 30 100 %
Tabel 4.19 menunjukan bahwa 26,7 % siswa menyetujui pernyataan no 18.
26,7 % siswa bersikap ragu-ragu dan 46,6 % siswa menyatakan tidak setuju dan sangat
tidak setuju dengan pernyataan nomor 18. Hal ini dikarenakan sebagian kecil siswa
merasa pembelajaran matematika mengguakan alat peraga model Pythagoras tidak
membosankan.
Tabel 4.20
Minat siswa (-)
Pernyataan Alternatif Jawaban F Persentase
Penyajian materi
matematika menggunakan
alat peraga model
Pythagoras membuat saya
tidak semangat atau jenuh
(Pernyataan Negatif)
Sangat Setuju (SS) 1 3,3 %
Setuju (S) 10 33,4 %
Ragu-ragu (R) 18 60 %
Tidak Setuju (TS) 1 3,3 %
Sangat Tidak Setuju (STS) 0 0 %
Jumlah 30 100 %
Tabel 4.20 di atas menunjukan bahwa 36,7 % siswa yang menyatakan sangat
setuju dan setuju, 60 % siswa bersikap ragu-ragu dan 3,3 % siswa menyatakan tidak
setuju. Hal ini artinya sebagian kecil siswa saja yang belajarnya semangat atau jenuh
dalam mengikuti materi pembelajaran jika menggunakan alat peraga model
pythagoras.
Tabel 4.21
Minat siswa (+)
Pernyataan Alternatif Jawaban F Persentase
Saya ingin penggunaan
alat Pythagoras lebih
sering digunakan untuk
membantu kegiatan
belajar
(Pernyataan Positif)
Sangat Setuju (SS) 0 0 %
Setuju (S) 8 26,7 %
Ragu-ragu (R) 17 56,7 %
Tidak Setuju (TS) 4 13,3 %
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 3,3 %
Jumlah 30 100 %
Tabel 4.21 di atas menunjukan bahwa 26,7 % siswa menyatakan setuju, 56,7 %
siswa bersikap Ragu-ragu dan 16,6 % siswa menyatakan tidak setuju dan sangat tidak
setuju. Hal ini berarti lebih dari sebagian kecil siswa ingin penggunaan alat Pythagoras
lebih tidak sering digunakan untuk membantu kegiatan belajar.
Hasil dari perolehan respon siswa terhadap penggunaan alat peraga model
pythagoras dapat disajikan dalam bentuk rata-rata prosentase. Data tersebut
dimaksudkan agar penulis dapat mengetahui dan menginterpretasikan respon siswa
tersebut secara keseluruhan dari pernyataan nomor 1 sampai dengan pernyataan nomor
20. data rekapitulasi prosentase hasil angket penggunaan alat peraga model pythagoras
dapat dilihat dalam tabel berikut ini
Tabel 4.22
Rekapitulasi Prosentase Hasil Angket Penggunaan Alat Peraga Model
Pythagoras
No Item
Alternatif Jawaban (%) Jumla
h (%)
SS S N TS STS
1 13.3 56.7 30 0 0 100
2 0 40 60 0 0 100
3 16.7 20 40 23.3 0 100
4 0 60 40 0 0 100
5 0 10 20 46.7 23.3 100
6 0 0 26.7 43.3 30 100
7 6.6 0 36.7 20 36.7 100
8 3.3 6.7 40 40 10 100
9 0 26.7 70 3.3 0 100
10 0 20 46.7 33.3 0 100
11 6.7 10 36.7 30 16.6 100
12 6.7 66.7 23.3 0 3.3 100
13 10 53.3 30 6.7 0 100
14 10 56.7 33.3 0 0 100
15 0 13.4 50 33.3 3.3 100
16 0 36.7 46.7 13.3 3.3 100
17 0 10 70 16.7 3.3 100
18 0 26.7 26.7 40 6.6 100
19 3.3 33.4 60 3.3 0 100
20 0 26.7 56.7 13.3 3.3 100
Jumlah 76.6 573.7 843.5 366.5 139.7
Rata-
Rata 3.83 28.69 42.18 18.33 6.99
Berdasarkan keterangan dalam tabel 4.22 di atas dapat dijelaskan bahwa hasil
minat siswa terhadap angket penggunaan alat peraga model pythagoras yaitu
sebanyak 3,83 % siswa menyatakan sangat setuju, 28,69 % siswa menyatakan setuju,
42,18 % siswa bersikap ragu-ragu, 18,33 % siswa menyatakan tidak setuju dan 6,99 %
siswa menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan-pernyataan dalam angket
tersebut
B. Minat Belajar Siswa
Data mengenai minat belajar siswa dalam meneyelesaikan teorema pythagoras
diperoleh dari hasil rata-rata perolehan skor nilai sesudah diberi perlakuan (dengan
menggunakan alat peraga model pythagoras).
1. Data Hasil Pos-test Kelas Eksperimen
Data mengenai minat belajar siswa dalam menyelesaikan teorema pythagoras
pada post-tes yakni setelah mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan alat
peraga model pythagoras diperoleh dari hasil perolehan skor nilai tes
Tabel 4.23
Data Skor Nilai Hasil Post-Test Kelas Eksperimen
No Nama Siswa Nilai
1 Susilawati 86.0
2 Lulu Zuhariyah 78.0
3 Sunerih 97.0
4 Alim Sahadi 82.0
5 M. Aji P 80.0
6 Alip Abdul H 82.0
7 Ikbal Husaeni 83.0
8 Herman 88.0
9 Rahyani 78.0
10 Ani Agustini 88.0
11 Puryati 89.0
12 Zaenal M 72.0
13 Yanto 96.0
14 M. Arif Alfarizi 82.0
15 M. Subhan 89.0
16 Daniah 79.0
17 Rovita Ratna K 63.0
18 Hartati 85.0
19 Piah Soleha 73.0
20 Sri Cahyati 95.0
21 Nada Putri 74.0
22 Dian A 94.0
23 Suheri 90.0
24 Eka Dianawati 74.0
25 Yulinah 84.0
26 Reni S 94.0
27 Andri E 75.0
28 Intan Ainun L 79.0
29 Dede S 90.0
30 Tarmidzi 93.0
Berdasarkan tabel di atas jumlah siswa Kelas VIII C MTs Maarif Langut
Indramayu sebanyak 30 siswa (laki-laki dan perempuan). Nilai tertinggi pada saat test
yang dilakukan didapat (=96 untuk laki-laki dan 97 untuk perempuan) dan terendah
(=72 untuk laki-laki dan 63 untuk perempuan) dengan rata-rata (=85.4286 untuk laki-
laki dan 82.2500 untuk perempuan).
Dari data tersebut kita olah dengan menggunakan spss dan diperoleh data
statistik sebagai berikut:
Tabel 4.24
Descriptives
Jenis kelamin Statistic Std. Error
Tes laki-laki Mean 85.4286 1.90924
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound
81.3039
Upper Bound
89.5532
5% Trimmed Mean
85.5873
Median
85.5000
Variance
51.033
Std. Deviation
7.14374
Minimum
72.00
Maximum
96.00
Range
24.00
Interquartile Range
9.25
Skewness -.333 .597
Kurtosis -.650 1.154
perempuan Mean 82.2500 2.30127
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound
77.3450
Upper Bound
87.1550
5% Trimmed Mean
82.5000
Median
81.5000
Variance
84.733
Std. Deviation
9.20507
Minimum
63.00
Maximum
97.00
Range
34.00
Interquartile Range
13.75
Skewness -.175 .564
Kurtosis -.225 1.091
Berdasarkan hasil tabel di atas, jumlah siswa yang mengikuti tes sebanyak 30
siswa. Nilai rata-rata test setelah dijumlahkan dari laki-laki dan perempuan
(=83.8393) sedangkan median atau titik tengah dari hasil test dari laki-laki dan
perempuan(=83,5). Nilai yang sering muncul atau modus pada test (=82). Sedangkan
standar deviasinya dari laki-laki dan perempuan (=8, 174405). Sementara nilai
minimum test (=63) dan maximum test (=97).
Untuk mengetahui apakah minat belajar siswa setelah menggunakan alat
peraga mengalami peningkatan atau tidak. Untuk lebih jelasnya peneliti menganalisis
dengan uji t melalui pengolahan SPSS 17. Adapun hasil analsisnya adalah sebagai
berikut :
a) Uji Normalitas
Tabel 4.25
a. Lilliefors Significance Correction
*.This is a lower bound of the true significance
Berdasarkan hasil tabel di atas, untuk pengujian normalitas, dengan uji
kolmogorov-smirnov pada test didapat 0.200 yang berada di atas 0.05 baik tes laki-
laki maupun tes perempuan. Sedangkan uji Shapiro-wilk pada tes terdapat 0.636
untuk laki-laki dan 0.812 untuk perempuan. Maka hal ini berarti pada uji
kolmogorov-smornov dan Shapiro-wilk berada di atas 0.05 maka data berdistribusi
normal.
.
Uji Normality
Jenis kelamin
Kolmogorov-Smirnov
a
Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Tes laki-laki .141 14 .200
*
.955 14 .636
perempuan .138 16 .200
*
.968 16 .812
b) Uji Homogenitas
Tabel 4.26
Uji Homogenitas
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Tes Based on Mean .887 1 28 .354
Based on Median .872 1 28 .358
Based on Median and with
adjusted df
.872 1 25.127 .359
Based on trimmed mean .885 1 28 .355
Tabel hasil uji homogenitas Lavene Test di atas, menunjukan tingkat signifikansi
atau nilai probabilitas berada di atas 0.05, maka data tersebut homogen.
C. Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Model Pythagoras dalam Pembelajaran
Matematika Pada Pokok Bahasan Teorema Pythagoras Terhadap Prestasi
Belajar Siswa
Penyebaran instrumen baik tes tulis dan angket pada Kelas VIII di MTs Maarif
yang sudah dianalisis di atas. Kemudian untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh
penggunaan alat peraga model Pythagoras terhadap prestasi belajar siswa dalam
menyelesaikan teorema Pythagoras pada kelas VIII di MTs Maarif, penulis
melakukan uji regresi dengan menggunakan analisis SPSS 17. Berikut langkah-
langkah hasil pengujian regresi.
a) Uji Kelinieran Regresi
Tabel 4.27
Uji kelinieran regresi
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1501.415 1 1501.415 82.682 .000
a
Residual 508.452 28 18.159
Total 2009.867 29
a. Predictors: (Constant), angket
b. Dependent Variable: tes
Data pada table di atas bahwa nilai sig bernilai 0.000, dengan mengambil tingkat
kepercayaan 95% maka untuk bisa dikatakan linier nilai sig < 0,05 atau 0,000<0,05 maka
data tersebut regresinya linier.
b) Uji Koefisien Regresi
Tabel 4.28
Uji Koefisien Regresi
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 12.011 7.926
1.515 .141
Angket 1.131 .124 .864 9.093 .000
a. Dependent Variable: tes
Berdasarkan table 4.27 dan memperhatikan R sequare yang sangat tinggi maka
koefisien regresi yang dihasilkan menjadi sangat penting untuk dianalisis. Model yang
dihasilkan adalah :
Y = 12.011 + 1.131X. Persamaan tersebut mengandung arti koefisien arah regresi
linier (b) = 1,131 bertanda positif sehingga dikatakan bahwa nilai prestasi belajar
matematika (Y) bertambah atau meningkat dengan 1,131 kali nilai dengan menggunakan
alat peraga model Pythagoras.
c) Uji Kebaikan Model
Tabel 4.30
Uji Kebaikan Model
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .864
a
.747 .738 4.26134
a. Predictors: (Constant), angket
Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat dilihat nilai R bernilai 0,864 dan R
Square bernilai 0,747, kebaikan model ini jika semakin mendekati 1 maka variable X
memberikan kontribusi yang besar kepada variable Y, dari R square yang bernilai 0,747
ini menunjukan nilai yang mendekati 1 berarti variable X ini memberikan kontribusi yang
sangat besar terhadap variable Y.
d) Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil perhitungan koefisien korelasi didapat 011 . 12
0
= dan
131 . 1
1
= , hipotesis dalam penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
H
0
=
1
= 0 : (tidak ada pengaruh penggunaan alat peraga model Pythagoras dalam
pembelajararan matematika pada pokok bahasan teorema pythagoras
terhadap prestasi belajar siswa).
H
a
=
1
0 = : (ada pengaruh penggunaan alat peraga model Pythagoras dalam
pembelajararan matematika pada pokok bahasan teorema pythagoras
terhadap prestasi belajar siswa).
Nilai
1
= 1,131 berarti menunjukan bahwa
1
0 = , dengan syarat
1
>0 atau
1,131 > 0 maka terdapat pengaruh penggunaan alat peraga model Pythagoras dalam
pembelajaran matematika pada pokok bahasan teorema Pythagoras terhadap prestasi
belajar siswa.
D. Ketuntasan Prestasi Belajar Siswa Dalam Penggunaan Model Alat Peraga Model
Pythagoras
Nilai ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas VIII di MTs
Maarif adalah 65 (Enam puluh lima). Berikut adalah data hasil belajar matematika materi
teorema Pythagoras:
Tabel 4.31
Ketuntasan Belajar Siswa Materi Teorema Pythagoras
No Nama Siswa Nilai
1 Susilawati 86.0
2 Lulu Zuhariyah 78.0
3 Sunerih 97.0
4 Alim Sahadi 82.0
5 M. Aji P 80.0
6 Alip Abdul H 82.0
7 Ikbal Husaeni 83.0
8 Herman 88.0
9 Rahyani 78.0
10 Ani Agustini 88.0
11 Puryati 89.0
12 Zaenal M 72.0
13 Yanto 96.0
14 M. Arif Alfarizi 82.0
15 M. Subhan 89.0
16 Daniah 79.0
17 Rovita Ratna K 63.0
18 Hartati 85.0
19 Piah Soleha 73.0
20 Sri Cahyati 95.0
21 Nada Putri 74.0
22 Dian A 94.0
23 Suheri 90.0
24 Eka Dianawati 74.0
25 Yulinah 84.0
26 Reni S 94.0
27 Andri E 75.0
28 Intan Ainun L 79.0
29 Dede S 90.0
30 Tarmidzi 93.0
Dilihat dari data di atas, ada satu orang siswa yang tidak lulus pada tes teorema
pyhtagoras yaitu rovita (=63). Karena standar nilai KKM di MTs Maarif mata
pelajaran matematika sebesar 65. Sedangkan siswa kelas VIII C yang lulus pada
mata pelajaran matematika materi teorema Pythagoras sebanyak 29 siswa atau
sebesar 96.66%. Atau nilai yang berkategori sangat tinggi adalah 67% dan nilai
yang berkategori tinggi adalah 33% .
E. Pembahasan
Objek matematika adalah benda pikiran yang sifatnya abstrak dan tidak dapat
diamati dengan panca indra karena itu wajar apabila matematika tidak mudah dipahami
oleh kebanyakan siswa. Untuk mengatasi hal tersebut, maka dalam mempelajari suatu
konsep atau prinsip-prinsip untuk diperlukan pengalaman melalui benda-benda nyata atau
konkrit, yaitu media alat peraga yang dapat digunakan sebagai jembatan bagi siswa untuk
berpikir abstrak.
Berdasarkan hasil analisis data diatas, penggunaan alat peraga model Pythagoras
pada pelajaran matematika khususnya materi teorema Pythagoras menunjukan kategori
sangat baik. Hal ini diperoleh dari skor rata-rata hasil tes kelas eksperimen yaitu 83.8393
dan skor rata-rata angket yaitu 63.58.
Uji kelinieran regresi digunakan untuk menguji hipotesisnya linier atau tidak, dari uji
kelinieran tersebut didapat nilai sig < 0,05 atau 0,0000 < 0,05 maka data tersebut
merupakan linier, dengan garis regresi sebesar maka Y = 12,011+1,131X, dan pada uji
pengaruh nilai
1
= 1,131 berarti menunjukan bahwa 0
1
= , dengan syarat
1
> 0 atau
1,131 > 0 maka terdapat pengaruh penggunaan alat peraga model Pythagoras dalam
pembelajaran matematika pada pokok bahasan teorema Pythagoras terhadap prestasi
belajar siswa.
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan ada pengaruh yang signifikan
anatara penggunaan alat peraga model Pythagoras dalam pembelajaran matematika pada
pokok bahasan teorema pytahgoras terhadap prestasi belajar siswa. Kontribusi yang
diberikan dari variable X terhadap variabel Y adalah sebesar 74,7%, ini menunjukan
bahwa penggunaan alat peraga model Pythagoras memberikan kontribusi yang besar
terhadap prestasi belajar siswa, sedangkan untuk sisanya sebesar 25,3% dipengaruhi oleh
factor lainnya.
Apabila hasil penelitian ini dihubungkan kembali dengan landasan teori yang telah
dimukakan didepan. Bahwa penggunaan alat peraga merupakan salah satu prasyarat untuk
berprestasi belajar.
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data dari kedua variabel (penggunaan alat peraga model
pythagoras dalam pembelajaran matematika pokok bahasan teorema pythagoras terhadap
prestasi belajar siswa) yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut :
a. Minat siswa dalam penggunaaan alat peraga model pythagoras menunjukkan
bahwa siswa yang menjawab sangat setuju yaitu siswa 3,83%, yang menjawab
setuju didapat 28,69%, siswa yang menjawab ragu-ragu sebanyak 42,18%, siswa
yang menjawab tidak setuju 18,33%, dan siswa yang menjawab sangat tidak
setuju 6,99%.
b. Berdasarkan hasil tes tertulis ada satu orang siswa yang tidak lulus pada tes
teorema pythagoras yaitu Rovita (=63). Karena standar nilai KKM di MTs
Maarif Langut Lohbener Indramayu mata pelajaran matematika sebesar 65.
Sedangkan siswa kelas VIII C yang lulus pada mata pelajaran matematika
materi teorema pythagoras sebanyak 29 siswa atau sebesar 96,66%. Dengan
nilai rata-ratan test sebesar 83.8393.
c. Terdapat pengaruh yang signifikan antara minat belajar siswa dalam
penggunaanan alat peraga model pythagoras dalam pembelajaran matematika
pada pokok bahasan teorema pythagoras terhadap prestasi belajar siswa kelas
VIII C di MTs Maarif Langut Lohbener Indramayu yaitu sebesar 9,093
adapun persamaan regresi variabel Y atas variabel X adalah Y = 12,011 +
1,131X. Persamaan tersebut mengandung arti koefisien arah regresi linier (b) =
1,131 bertanda positif sehingga dikatakan bahwa nilai prestasi belajar
matematika (Y) bertambah atau meningkat dengan 1,131 kali nilai dengan
66
menggunakan alat peraga model Pythagoras. Persamaan Regresi yang didapat
selanjutnya digunakan untuk keperluan ramalan apabila harga variable bebasnya
diketahui. Misalnya jika nilai dengan alat peraga (X) = 40, dengan jalan
memasukan harga tersebut kedalam persamaan regresi yang didapat Y= 12,011
+ 1,131 (65) =85,526. Diperkirakan rata-rata prestasi belajar matematika
sebesar 85,526, dan untuk seterusnya dapat dihitung dengan jalan yang sama
untuk setiap harga X yang diberikan
Berdasarkan hasil penelitian diatas, terlihat bahwa adanya pengaruh yang signifikan
tentang teorema pyhtagoras terhadap prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, sebagai
pengajar haruslah membuat anak didik benar-benar menguasai materi bangun ruang,
karena baik buruknya penguasaan tersebut akan berakibat pula terhadap penguasaan
materi lainnya, seperti halnya kemampuan anak dalam menyelesaikan soal-soal
teorema pyhtagoras.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Fenelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
Rineka Cipta
Depdikbud. 1996. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Depdiknas. 2006. Permendiknas No.22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi
MataPelajaran Matematika. Jakarta: Depdiknas
Harefa, Andreas. 2003. Sukses Tanpa Gelar. Jakarta: Gramedia
Hasan, Fuad, dkk. 2003. Kamus Istilah Psikologi. Jakarta: Ciputat Press
Mulyasa, E. 2004. Imlplementasi Kurikulum. Bandung: Rosdakarya
M. Ngalim purwanto, 1998. Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Remaja Rosdakarya
Miarso, Yusufhadi. Dkk. 1984. Teknologi Komunikasi Pendidikan. Jakarta : CV.
Rajawali.
Mujahid. 2004. Macam dan Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Cirebon : CV. Pengger.
Moedjiono,dkk.1991. Pemilihan dan Penggunaan Media Instruksional. Malang :
Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Malang.
Pujiat, Dra. M.Ed. 2004. Penggunaan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika.
Yogyakarta: PPPG Matematika.
Nazir, Muhammad. 1999. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Riduwan. 2008. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Pemula.
Bandung : Alfabeta
Ruseffendi, E.T. 1991. Pengantar Kepada Guru mengembangkan Kompetensi dalam
Pengajaran Matemtika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito
Ruseffendi. ET. 1989. Dasar Dasar Matematika Modern dan Komputer. Bandung:
Tarsito
Sardiman, AM. 1988. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Pedoman Bagi Guru
dan Calon Guru. Jakarta: Rajawali
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta
Subana, dkk. 2005. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung : Pustaka Setia.
Simanjuntak, Lisnawaty. Dra. 1993. Metode Mengajar Matematika. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Sudarsono, 1991. Kamus Filsafat dan Psikologi. Jakarta: Rineka Cipta
Sugiono. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R dan D. Bandung :
Alfabeta.
Sudjana. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Surabaya :SIC
Sudjana,Nana .2002. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Sudjana, Nana. 1991. Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar. Bandung :
Remaja Rosdakarya
Suherman, Erman. 1993. Materi Pokok Setrategi Belajar Matematika Universitas
Terbuka. Jakarta: Departmen Pendidikan dan Kebudayaan,
Suherman, Eman. 2003. Evaluasi Pembelajaran Matematika (editor) Turmudi.
Bandung: JICA.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Suatu Pendekatan Baru. 1996. Jakarta: Balai
Pustaka
Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2003 tentang Guru dan dosen.
Bandung : Citra Umbara
Usman, Moch. Uzer. Dan Lilis Setiawati. 1993. Upaya Optimalisasi Belajar
Mengajar. Bandung : Remaja Rosda Karya.
Widyantini, Dra. M,Si. 2006. Moded Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan
Kooperatif. Yogyakarta : PPPG Matematika
Silabus
Jenjang : MTs
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VIII
Semester : 1
Standar Kompetensi : GEOMETRI DAN PENGUKURAN
3. Menggunakan Teorema Pythagoras dalam pemecahan masalah.
Kompetensi
Dasar
Materi
Ajar
Kegiatan Pembelajaran Indikator
Penilaian
Alokasi
Waktu
(menit)
Sumber /
Bahan /
Alat
Teknik
Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
3.1. Menggunakan
Teorema
Pythagoras
untuk
menentukan
panjang sisi-
sisi segitiga
siku-siku.
Teorema
Pythagoras.
- Menemukan
Teorema
Pythagoras.
- Menemukan
kebalikan
Teorema
Pythagoras.
- Mengenal
tripel
Pythagoras.
- Memahami manfaat atau
kegunaan Teorema Pythagoras
dalam kehidupan sehari-hari.
- Menemukan Teorema Pythagoras
dengan menggunakan persegi-
persegi.
- Menuliskan rumus Teorema
Pythagoras pada segitiga siku-
siku.
- Menyelidiki apakah suatu segitiga
merupakan segitiga siku-siku
dengan menggunakan kebalikan
Teorema Pythagoras.
- Menyelidiki apakah tiga buah
bilangan yang diberikan
merupakan tripel Pythagoras.
- Menemukan
Teorema
Pythagoras.
- Menghitung
panjang sisi
segitiga siku-siku
jika dua sisi lain
diketahui.
- Menemukan
kebalikan
Teorema
Pythagoras.
- Mengenal tripel
Pythagoras.
- Tugas
individu.
- Uraian
singkat.
1. Jika panjang sisi siku-siku
suatu segitiga adalah a cm, b
cm, dan panjang sisi miring
adalah c cm, maka tuliskan
hubungan antara a, b, dan c.
2. Panjang salah satu sisi siku-
siku adalah 16 cm dan
panjang sisi miring adalah
20 cm. Hitunglah panjang
sisi siku-siku yang lain.
3. Selidikilah apakah segitiga
berikut merupakan segitiga
siku-siku. Jelaskan.
4 cm 7 cm
8 cm
4. Selidikilah apakah bilangan
5, 7, dan 9 merupakan tripel
Pythagoras.
2 40
menit.
Sumber:
- Buku paket
- Buku referensi
lain.
Alat:
- Papan tulis
- Menerapkan
Teorema
Pythagoras.
- Menerapkan Teorema Pythagoras
pada segitiga siku-siku dengan
sudut istimewa.
- Menghitung
perbandingan sisi
sisi segitiga siku-
siku dengan sudut
istimewa (salah
satu sudutnya
adalah 30 , 60 ,
o o
90
o
).
- Tugas
individu.
- Uraian
singkat.
Tentukan nilai x:
o
30
2 cm x
2 40
menit.
3.2. Memecahkan
masalah pada
bangun datar
yang berkaitan
dengan
Teorema
Pythagoras.
- Menerapkan
Teorema
Pythagoras.
- Mencari perbandingan sisi-sisi
segitiga siku-siku istimewa
dengan menggunakan Teorema
Pythagoras.
- Menggunakan Teorema
Pythagoras untuk menghitung
panjang diagonal, sisi, pada
bangun datar, misal persegi,
persegi panjang, belah ketupat,
dsb.
- Menghitung
perbandingan
sisi-sisi segitiga
siku-siku.
- Menghitung
panjang diagonal,
sisi, pada bangun
datar, misal
persegi, persegi
panjang, belah
ketupat, dsb.
- Tugas
individu.
- Uraian
singkat.
1. Tentukan nilai x pada
segitiga siku-siku di bawah
ini:
x
x 3 2
o
45
2. Suatu persegi panjang
mempunyai panjang 9 cm
dan lebar 7 cm. Tentukan
panjang diagonalnya.
2 40
menit.
Teorema
Pythagoras.
- Menemukan
Teorema
Pythagoras.
- Menemukan
kebalikan
Teorema
Pythagoras.
- Mengenal
tripel
Pythagoras.
- Menerapkan
Teorema
Pythagoras.
- Melakukan ulangan berisi materi
yang berkaitan dengan Teorema
Pythagoras.
- Mengerjakan soal
dengan baik
berkaitan dengan
materi mengenai
Teorema
Pythagoras.
- Ulangan
harian.
- Uraian
singkat.
- Pilihan
ganda.
.
1. Sebuah tanah berbentuk persegi
panjang dengan ukuran
8a m 12a m. Jika panjang
diagonalnya 1.500 m, tentukan
keliling tanah itu!
2. Ali menyeberang sungai yang
lebarnya 15 m. Jika Ali terbawa
arus sejauh 8 m, maka jarak
yang ditempuh untuk
menyeberangi sungai adalah
.
a. 17 m c. 19 m
b. 18 m d. 20 m
2 40
menit.
Indramayu, 18 Juli 2011
Peneliti
Marifatul Auliyah
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : MTs
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VIII (Delapan)
Semester : 1 (Satu)
Alaokasi waktu : 4 x 40 menit
A. Standar Kompetensi :
Menggunakan Teorema Pythagoras dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar :
Menggunakan Teorema Pythagoras untuk menentukan panjang sisi-sisi segitiga siku
siku.
C. Indikator
1. Menemukan Teorema Pythagoras.
2. Menghitung panjang sisi segitiga siku-siku jika dua sisi lain diketahui.
D. Tujuan Pembelajaran
a. Peserta didik dapat menemukan Teorema Pythagoras.
b. Peserta didik dapat menghitung panjang sisi segitiga siku-siku jika dua sisi
lain diketahui.
E. Materi Ajar
Teorema Pythagoras, yaitu mengenai :
a. Pengertian Teorema Pythagoras.
b. Menghitung panjang sisi segitiga siku-siku jika dua sisi lain diketahui.
G. Metode Pembelajaran
Pembelajaran langsung, Penemuan terbimbing dan Penugasan.
H. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan Pertama dan Kedua
Pendahuluan
o Salam
o Mengkondisikan siswa
o Mengabsen
o Apersepsi : Mengingat kembali materi sebelumnya
o Memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang pentingnya
mempelajari materi ini.
Kegiatan Inti
1. Siswa dibentuk dalam beberpa kelompok, setiap kelompok diberi alat peraga
model Pythagoras.
2. Siswa diberikan tugas yang ada di buku paket
3. Setiap kelompok mempersentasikan hasil tugas yang telah diberikan dan
menjelaskan hasil jawaban dengan menggunakan alat peraga model
Pythagoras.
4. Setiap kelompok diberi kesempatan untuk bertanya pada kelompok yang
sedang presentasi.
Penutup
a. Dengan bimbingan guru siswa diarahkan membuat rangkuman.
b. Mengevaluasi kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan
c. Siswa diberikan pekerjaan rumah (PR)
I. Sumber / Bahan / Alat Pembelajaran.
a. Sumber / Bahan Pembelajaran
Buku MTK untuk kelas VIII SMP/MTs.
LKS
b. Alat Pembelajaran
Alat tulis, alat peraga
J. Penilaian
o Jenis Tagihan : Tes Tertulis
o Bentuk Instrumen : Uraian.
BENTUK INSTRUMEN
1. Jika panjang sisi siku-siku suatu segitiga adalah a cm, b cm, dan panjang sisi
miring adalah c cm, maka tuliskan hubungan antara a, b, dan c.
2. Panjang salah satu sisi siku-siku adalah 16 cm dan panjang sisi miring adalah 20
cm. Hitunglah panjang sisi siku-siku yang lain
Indramayu, Juli 2011
Peneliti,
MARIFATUL AULIYAH
NIM : 07450928
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMP dan MTs
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VIII (Delapan)
Semester : 1 (Satu)
Alaokasi waktu : 4 x 40 menit
A. Standar Kompetensi :
Menggunakan Teorema Pythagoras dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar :
Menggunakan Teorema Pythagoras untuk menentukan panjang sisi-sisi segitiga siku
siku.
C. Indikator
1. Menemukan kebalikan Teorema Pythagoras.
2. Mengenal tripel Pythagoras.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyelesaikan Teorema Pythagoras.
2. Siswa dapat menyelesaikan permasalahan sehari-hari yang berkiatan dengan
Teorema Pythagoras.
E. Materi Ajar
Teorema Pythagoras, yaitu mengenai :
a. Menemukan kebalikan Teorema Pythagoras.
b. Mengenal tripel Pythagoras.
G. Metode Pembelajaran
Pembelajaran langsung, Penemuan terbimbing dan Penugasan.
H. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan Pertama dan Kedua
Pendahuluan
o Salam
o Mengkondisikan siswa
o Mengabsen
o Apersepsi : Mengingat kembali materi sebelumnya
o Memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang pentingnya
mempelajari materi ini.
Kegiatan Inti
1. Guru menjelaskan pengertian penyelesaian Teorema Pythagoras.
2. Guru menejelaskan cara menentukan penyelesaian Teorema Pythagoras dengan
meggunakan alat peraga model Pythagoras untuk mendapatkan konsep
kesetaraan dalam Teorema Pythagoras dengan cara menghitung banyaknya peta,
kemudian persegi yang kosong kita masukan kertas berpetak yang cocok persegi
kosong tersebut
3. Guru memberikan contoh-contoh penyelesaian Teorema Pythagoras dengan
menggunakan alat peraga model Pythagoras dan siswa memperhatikan dengan
seksama.
4. Setelah itu dibagi kelompok, contoh menyelesaikan Teorema Pythagoras dengan
menggunakan alat peraga model Pythagoras
Soal : 3, 4 dan sisi miringnya berapa.
Model Pythagorasnya adalah
Penutup
a. Dengan bimbingan guru siswa diarahkan membuat rangkuman.
b. Mengevaluasi kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan
c. Siswa diberikan pekerjaan rumah (PR)
II. Sumber / Bahan / Alat Pembelajaran.
c. Sumber / Bahan Pembelajaran
Buku MTK untuk kelas VIII SMP/MTs.
LKS
d. Alat Pembelajaran
Alat tulis, alat peraga
J. Penilaian
a. Jenis Tagihan : Tes Tertulis
b. Bentuk Instrumen : Uraian.
BENTUK INSTRUMEN
1. Selidikilah apakah segitiga berikut merupakan segitiga siku-siku.Jelaskan.
4 cm 7 cm
8 cm
2. Selidikilah apakah bilangan 5, 7, 9 merupakan tripel Pythagoras.
Indramayu, Juli 2011
Peneliti,
MARIFATUL AULIYAH
NIM : 07450928
KISI-KISI INSTRUMEN ANGKET PENELITIAN MINAT SISWA TERHADAP
PENGGUNAAN ALAT PERAGA MODEL PYHTAGORAS
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : teorema pythagoras
Kelas / Semester : VIII/ I
No Indikator
No Item Jumlah
Soal (+) (-)
1
Kualitas isi dan tujuan penggunaan alat
peraga model Pythagoras
1, 12 8, 17 4
2 Kualitas instruksional
9, 11, 13,
14
6 5
3 Pemahaman materi
4, 5, 10,
15
3 5
4 Minat siswa
2, 7, 16,
20
18, 19 6
Jumlah Soal 14 6 20
ANGKET PENELITIAN MINAT SISWA
PENGGUNAAN ALAT PERAGA MODEL PYHTAGORAS
PETUNJUK PENGISIAN ANGKET
1. Perhatikan dengan seksama pertanyaan penelitian yang tertera dibawah ini.
2. Bubuhkan jawaban atau pilihan yang saudara dengan memberikan tanda celis (\) pada
salah satu kolom SS (Sangat Setuju), S (Setuju), N (Netral), TS (Tidak Setuju), atau
STS (Sangat Tidak Setuju)
3. Jawablah setiap pertanyaan dengan membubuhkan tanda ceklis (\) pada kolom
jawaban yang dianggap paling sesuai dengan hati nurani saudara.
4. Setiap jawaban yang saudara tuliskan, akan sangat menentukan kesuksesan penelitian
ini.
No Pertanyaan
Alternatif Jawaban
SS S N TS STS
1
Penggunaan alat peraga model Pythagoras pada
pembelajaran matematika pada pokok bahasab
teorema pythagoras sudah tepat
2
Pembelajaran menggunakan alat peraga model
Pythagoras saya lebih menyenangi matematika
3
Pembelajaran menggunakan alat peraga model
Pythagoras pada pokok bahasan teorema
Pythagoras membuat saya sulit memahami materi
pelajaran
4
Aturan penggunaan alat peraga model Pythagoras
memudahkan saya untuk menggunakannya
5
Penggunaan alat peraga model Pythagoras
membuat saya bias mengerjakan soal Pythagoras
dengan baik
6
Penggunaan alat peraga model Pythagoras tidak
mudah
7
Peraga yang digunakan dalam pembelajaran
Pythagoras sangat mudah dibuat sehingga saya
lebih sering mempalajarinya dirumah
8
Alat peraga model Pythagoras sangat
membingungkan
9
Pembelajaran menggunakan alat peraga model
Pythagoras meningkatkan kemampuan saya dalam
memahami sisi yang sudah diketahui
10
Saya dapat memahami konsep Pythagoras dengan
menggunakan alat peraga model pythagoras
11
Saya dapat menggunakan alat peraga model
Pythagoras dengan benar
12
Alat peraga model pythagoras sangat menarik dan
interaktif dalam pembelajaran
13
Metode pembelajaran dengan menggunakan alat
peraga model Pythagoras lebih menyenangkan
dibandingkan dengan metode lain (ceramah,
diskusi, dll).
14
Penggunaan alat peraga model Pythagoras
sebaiknya digunakan untuk pokok bahasan seperti
teorema Pythagoras
15
Materi yang disampaikan dalam pembelajaran
matematika menggunakan alat peraga model
Pythagoras menjadi lebih singkat dan mudah
dipahami
16
Pembelajaran interaktif dengan menggunakan alat
peraga model Pythagoras pada pelajaran
matematika membantu saya meningkatkan minat
dan pemahaman matematika
17
Pada pembelajaran teorema Pythagoras
menggunakan alat peraga model Pythagoras tidak
disebutkan tujuan pembelajarannya.
18
Pembalajaran matematika mengguakan alat peraga
model Pythagoras membosankan
19
Penyajian materi matematika menggunakan alat
peraga model Pythagoras membuat saya tidak
semangat atau jenuh
20
Saya ingin penggunaan alat Pythagoras lebih sering
digunakan untuk membantu kegiatan belajar
Kisi-kisi Instrumen Tes Presasi Belajar
dalam Menyelesaikan Teorema Pythagoras
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : teorema pythagoras
Kelas / Semester : VIII/ I
materi Kompetensi
dasar
Indicator Asek yang
diukur
Tingkat kesukaran No.
soal
C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar
teorema
pythagoras
Menggunakan
Teorema
Pythagoras
untuk
menentukan
panjang sisi-
sisi segitiga
siku-siku.
- Menjelaskan
teorema
Pythagoras
- Menghitung
panjang sisi
segitiga siku-
siku jika dua
sisi lain
diketahui
- Menjelaskan
kebalikan
Teorema
Pythagoras
- Mengenal
tripel
Pythagoras.
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
3
8
9
1
2
7
14
6
11
12
13
4
5
10
Ket : C1 = ingatan
C2 = pemahaman
C3 = aplikasi
x+7
x+6
A B
C
5 cm
2x+3
5 cm
2x+2
Uji Coba Instrumen Tes Penelitian
Prestasi Belajar Siswa dalam Menyelesaikan Teorema Pyhagoras
Nama Sekolah : MTs Hidayatul Maarif Lohbener Indramayu
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII/ I
Alokasi waktu : 2 x 45 menit ( 2 Jam pelajaran)
Bentuk Soal : Uraian
1. Panjang sisi siku-siku sebuah segitiga adalah 6 cm dan 8 cm. Berapa panjang sisi
miringnya..
2. Salah satu sisi siku-siku sebuah segitiga siku-siku adalah 3 cm. Panjang sisi
miringnya adalah 5 cm. Berapakah panjang sisi siku-sikunya yang lain
3. Jika panjang sisi siku-siku suatu segitiga adalah a cm, b cm, dan panjang sisi
miring adalah c cm, maka tuliskan hubungan antara a, b, dan c
4. Hitunglah x segitiga ABC siku-siku di B
5. Perhatikan gambar! Maka nilai x adalah.
6. Sebuah segitiga memiliki sisi-sisi yang panjangnya 10 cm, 24 cm, dan 26 cm.
Apakah segitiga itu siku-siku
7. Luas sebuah segitiga siku-siku adalah 96 cm
2
. Jika alas segitiga 16 cm. Maka sisi
miring segitiga adalah.
E
F
G
H
8. Diberikan segitiga EFG. Tulislah teorema Pythagoras untuk sisi EG, EH, dan FG
9. Sebuah berikut segitiga sama sisi, panjang sisinya adalah 10 cm. Tentukan luas
segitiga.
10. Apakah tripel bilangan 12, 5, 13 dan ini merupakan tripel Pythagoras?
11. Sebuah segitiga yang memiliki kedua sisinya sama adalah.
12. Jika dalam segitiga berlaku hubungan c
2
= a
2
+b
2
adalah segitiga
13. Jika dalam segitiga berlaku hubungan c
2
> a
2
+ b
2
adalah segitiga
14. Jika dalam segitiga berlaku hubungan c
2
< a
2
+
b
2
adalah segitiga
Kunci Jawaban Uji Coba Instrumen Tes Penelitian
Presatasi Belajar Siswa dalam Menyelesaikan Teorema Pythagoras
Nama Sekolah : MTs Hidayatul Lohbener Indramayu
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII / I
Alokasi waktu : 2 x 45 menit ( 2 Jam pelajaran)
Bentuk Soal : Uraian
Tahun Ajaran : 2010 / 2011
1. c
2
= a
2
+ b
2
skor 2
c
2
= 6
2
+ 8
2
2
c = 100 1
c = 10 cm
2. c
2
= a
2
+ b
2
2
5
2
= 3
2
+ b
2
2
b
2
= 5
2
3
2
1
= 16
= 4 cm
3. Jika sisi a dan b diket, maka sisi c dihit dengan rumus: c
2
= a
2
+ b skor 2
Jika sisi b dan c diket, maka sisi a dihit dengan rumus: a
2
= c
2
b
2
2
Jika sisi a dan c diket, maka sisi b dihit dengan rumus: b
2
= c
2
a
2
1
4. (x + 7 )
2
= ( x cm + 6 cm)
2
+ 5
2
cm skor 2
x
2
+ 14x +49 = x
2
+12x cm + 36 cm + 25 cm 2
2x = 61 cm 49 cm
x = 6 cm. 1
5. (2x + 3)
2
= (2x + 2 )
2
+ 5
2
cm skor 2
4x
2
+ 12 cx +9 = 4x
2
+ 8x + 4 + 25 cm 2
4x = 29 9
C
B
D A
x = 5 cm skor 1
6. Kita namakan segitiga itu sebagai ABC A . Skor 2
Sekarang kita lakukan pemeriksaan AB
2
= c
2
= 26
2
= 676
AC
2
= b
2
= 24
2
= 576
BC
2
=
a
2
= 10
2
= 100
Ternyata : skor 2
676 = 100 + 576
26
2
=
10
2
+ 24
2
AB
2
= BC
2
+ AC
2
c
2
= a
2
+ b
2
skor 1
Oleh karena panjang sisi segitiga itu memenuhi hubungan c
2
= a
2
+ b
2
,
maka menurut kebalikan teorema Pythagoras segitiga ABC itu adalah siku
siku di C atau 90 = ZC
7. L =
2
1
.a.t skor 2
96 cm =
2
1
. 16cm .t
t = 12 cm skor 2
c =
2 2
12 16 +
= 20 cm skor 1
8. EG
2
= EH
2
+ GH
2
skor 2
EH
2
= EG
2
GH
2
skor 2
FG
2
= GH
2
+ FH
2
skor 1
9. Tinggi segitiga : CD skor 2
L =
2
1
.a. t
=
2
1
. AB . CD
=
2
1
. 10 cm . CD
Panjang CD dicari dengan Pythagoras
CD
2
= CB
2
BD
2
=> DB =
2
1
. AB skor 2
DB = 5 cm
CD
2
= 10
2
5
2
CD = 75 CD = 5 3 cm
CD
2
= 100 25 = 3 25x
CD
2
= 75 = 3 25x
Sehingga L segitiga =
2
1
.AB. CD skor 1
=
2
1
.10. 5 3 cm
Jadi luas segitiga itu adalah 25 3 cm
10. 12, 5, dan 13
c
2
= a
2
+ b
2
skor 2
13
2
= 12
2
+ 5
2
169 = 144 + 25 skor 2
169 = 169.
Ya, merupakan tripel Pythagoras karena bilanganbilangan 12, 5, 13
memenuhi 13
2
= 12
2
+ 5
2.
skor 1
11. Segitiga sama sisi skor 5
12. Segitiga sikusiku skor 5
13. Segitiga tumpul skor 5
14. Segitiga lancip skor 5
RELIABILITAS TES
================
Rata2= 35.70
Simpang Baku= 11.45
KorelasiXY= 0.57
Reliabilitas Tes= 0.72
No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total
1 18 Uji- 18 30 28 58
2 19 Uji- 19 28 30 58
3 26 Uji- 26 23 30 53
4 27 Uji- 27 34 19 53
5 28 Uji- 28 24 28 52
6 24 Uji- 24 31 16 47
7 17 Uji- 17 23 21 44
8 25 Uji- 25 21 23 44
9 29 Uji- 29 25 19 44
10 30 Uji- 30 27 16 43
11 22 Uji- 22 19 21 40
12 20 Uji- 20 21 18 39
13 23 Uji- 23 19 16 35
14 4 Uji- 4 16 18 34
15 3 Uji- 3 17 16 33
16 13 Uji- 13 18 15 33
17 21 Uji- 21 16 17 33
18 1 Uji- 1 12 17 29
19 16 Uji- 16 11 18 29
20 8 Uji- 8 12 15 27
21 15 Uji- 15 14 13 27
22 2 Uji- 2 18 8 26
23 5 Uji- 5 11 15 26
24 7 Uji- 7 10 16 26
25 12 Uji- 12 12 13 25
26 9 Uji- 9 17 7 24
27 11 Uji- 11 11 12 23
28 14 Uji- 14 14 9 23
29 6 Uji- 6 11 11 22
30 10 Uji- 10 8 13 21
KELOMPOK UNGGUL & ASOR
======================
Kelompok Unggul
1 2 3 4 5
No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5
1 18 Uji- 18 58 5 4 5 5 5
2 19 Uji- 19 58 5 5 0 5 4
3 26 Uji- 26 53 4 5 5 0 5
4 27 Uji- 27 53 4 5 5 5 5
5 28 Uji- 28 52 5 5 5 4 5
6 24 Uji- 24 47 4 5 4 0 5
7 17 Uji- 17 44 5 4 5 5 5
8 25 Uji- 25 44 0 5 5 3 4
Rata2 Skor 4.00 4.75 4.25 3.38 4.75
Simpang Baku 1.69 0.46 1.75 2.20 0.46
6 7 8 9 10
No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 6 7 8 9 10
1 18 Uji- 18 58 5 5 5 5 4
2 19 Uji- 19 58 0 5 5 5 5
3 26 Uji- 26 53 5 0 5 5 5
4 27 Uji- 27 53 0 5 5 5 4
5 28 Uji- 28 52 5 4 5 5 5
6 24 Uji- 24 47 3 5 0 4 0
7 17 Uji- 17 44 0 5 5 0 0
8 25 Uji- 25 44 3 5 0 2 4
Rata2 Skor 2.63 4.25 3.75 3.88 3.38
Simpang Baku 2.33 1.75 2.31 1.89 2.13
11 12 13 14
No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 11 12 13 14
1 18 Uji- 18 58 0 0 5 5
2 19 Uji- 19 58 4 5 5 5
3 26 Uji- 26 53 4 5 0 5
4 27 Uji- 27 53 5 0 5 0
5 28 Uji- 28 52 0 4 0 0
6 24 Uji- 24 47 4 3 5 5
7 17 Uji- 17 44 2 5 1 2
8 25 Uji- 25 44 0 4 5 4
Rata2 Skor 2.38 3.25 3.25 3.25
Simpang Baku 2.13 2.12 2.43 2.25
1 2 3 4 5
No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5
1 5 Uji- 5 26 0 4 3 2 1
2 7 Uji- 7 26 0 3 0 3 4
3 12 Uji- 12 25 4 2 2 2 0
4 9 Uji- 9 24 4 0 3 3 2
5 11 Uji- 11 23 3 2 0 1 3
6 14 Uji- 14 23 0 0 1 0 3
7 6 Uji- 6 22 2 0 3 0 0
8 10 Uji- 10 21 0 3 2 4 2
Rata2 Skor 1.63 1.75 1.75 1.88 1.88
Simpang Baku 1.85 1.58 1.28 1.46 1.46
6 7 8 9 10
No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 6 7 8 9 10
1 5 Uji- 5 26 5 4 2 3 0
2 7 Uji- 7 26 3 2 0 0 4
3 12 Uji- 12 25 3 3 3 0 0
4 9 Uji- 9 24 0 1 2 4 2
5 11 Uji- 11 23 0 0 4 2 2
6 14 Uji- 14 23 4 2 3 4 0
7 6 Uji- 6 22 4 2 3 2 1
8 10 Uji- 10 21 0 3 2 1 0
Rata2 Skor 2.38 2.13 2.38 2.00 1.13
Simpang Baku 2.07 1.25 1.19 1.60 1.46
11 12 13 14
No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 11 12 13 14
1 5 Uji- 5 26 0 0 0 2
2 7 Uji- 7 26 3 0 1 3
3 12 Uji- 12 25 2 3 1 0
4 9 Uji- 9 24 2 0 1 0
5 11 Uji- 11 23 1 3 2 0
6 14 Uji- 14 23 3 2 1 0
7 6 Uji- 6 22 0 0 2 3
8 10 Uji- 10 21 0 3 0 1
Rata2 Skor 1.38 1.38 1.00 1.13
Simpang Baku 1.30 1.51 0.76 1.36
DAYA PEMBEDA
============
Jumlah Subyek= 30
Klp atas/bawah(n)= 8
Butir Soal= 14
Un: Unggul; AS: Asor; SB: Simpang Baku
No No Btr Asli Rata2Un Rata2As Beda SB Un SB As SB Gab t DP(%)
1 1 4.00 1.63 2.38 1.69 1.85 0.89 2.68 47.50
2 2 4.75 1.75 3.00 0.46 1.58 0.58 5.15 60.00
3 3 4.25 1.75 2.50 1.75 1.28 0.77 3.26 50.00
4 4 3.38 1.88 1.50 2.20 1.46 0.93 1.61 30.00
5 5 4.75 1.88 2.88 0.46 1.46 0.54 5.32 57.50
6 6 2.63 2.38 0.25 2.33 2.07 1.10 0.23 5.00
7 7 4.25 2.13 2.13 1.75 1.25 0.76 2.79 42.50
8 8 3.75 2.38 1.38 2.31 1.19 0.92 1.49 27.50
9 9 3.88 2.00 1.88 1.89 1.60 0.88 2.14 37.50
10 10 3.38 1.13 2.25 2.13 1.46 0.91 2.46 45.00
11 11 2.38 1.38 1.00 2.13 1.30 0.88 1.13 20.00
12 12 3.25 1.38 1.88 2.12 1.51 0.92 2.04 37.50
13 13 3.25 1.00 2.25 2.43 0.76 0.90 2.50 45.00
14 14 3.25 1.13 2.13 2.25 1.36 0.93 2.29 42.50
TINGKAT KESUKARAN
=================
Jumlah Subyek= 30
Butir Soal= 14
No Butir Baru No Butir Asli Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran
1 1 56.25 Sedang
2 2 65.00 Sedang
3 3 60.00 Sedang
4 4 52.50 Sedang
5 5 66.25 Sedang
6 6 50.00 Sedang
7 7 63.75 Sedang
8 8 61.25 Sedang
9 9 58.75 Sedang
10 10 45.00 Sedang
11 11 37.50 Sedang
12 12 46.25 Sedang
13 13 42.50 Sedang
14 14 43.75 Sedang
KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL
=================================
Jumlah Subyek= 30
Butir Soal= 14
No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi
1 1 0.491 Signifikan
2 2 0.618 Sangat Signifikan
3 3 0.594 Signifikan
4 4 0.330 -
5 5 0.599 Signifikan
6 6 0.158 -
7 7 0.540 Signifikan
8 8 0.370 Signifikan
9 9 0.488 Signifikan
10 10 0.492 Signifikan
11 11 0.258 -
12 12 0.302 -
13 13 0.518 Signifikan
14 14 0.483 Signifikan
Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:
df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01
10 0,576 0,708 60 0,250 0,325
15 0,482 0,606 70 0,233 0,302
20 0,423 0,549 80 0,217 0,283
25 0,381 0,496 90 0,205 0,267
30 0,349 0,449 100 0,195 0,254
40 0,304 0,393 125 0,174 0,228
50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208
Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.
REKAP ANALISIS BUTIR
=====================
Rata2= 35.70
Simpang Baku= 11.45
KorelasiXY= 0.57
Reliabilitas Tes= 0.72
Butir Soal= 14
Jumlah Subyek= 30
No No Btr Asli T DP(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi
1 1 2.68 47.50 Sedang 0.491 Signifikan
2 2 5.15 60.00 Sedang 0.618 Sangat Signifikan
3 3 3.26 50.00 Sedang 0.594 Signifikan
4 4 1.61 30.00 Sedang 0.330 -
5 5 5.32 57.50 Sedang 0.599 Signifikan
6 6 0.23 5.00 Sedang 0.158 -
7 7 2.79 42.50 Sedang 0.540 Signifikan
8 8 1.49 27.50 Sedang 0.370 Signifikan
9 9 2.14 37.50 Sedang 0.488 Signifikan
10 10 2.46 45.00 Sedang 0.492 Signifikan
11 11 1.13 20.00 Sedang 0.258 -
12 12 2.04 37.50 Sedang 0.302 -
13 13 2.50 45.00 Sedang 0.518 Signifikan
14 14 2.29 42.50 Sedang 0.483 Signifikan
Data Skor Nilai Hasil Post-Test Kelas Eksperimen
No Nama Siswa Nilai
1 Susilawati 86.0
2 Lulu Zuhariyah 78.0
3 Sunerih 97.0
4 Alim Sahadi 82.0
5 M. Aji P 80.0
6 Alip Abdul H 82.0
7 Ikbal Husaeni 83.0
8 Herman 88.0
9 Rahyani 78.0
10 Ani Agustini 88.0
11 Puryati 89.0
12 Zaenal M 72.0
13 Yanto 96.0
14 M. Arif Alfarizi 82.0
15 M. Subhan 89.0
16 Daniah 79.0
17 Rovita Ratna K 63.0
18 Hartati 85.0
19 Piah Soleha 73.0
20 Sri Cahyati 95.0
21 Nada Putri 74.0
22 Dian A 94.0
23 Suheri 90.0
24 Eka Dianawati 74.0
25 Yulinah 84.0
26 Reni S 94.0
27 Andri E 75.0
28 Intan Ainun L 79.0
29 Dede S 90.0
30 Tarmidzi 93.0
Data Hasil dari Angket Minat Siswa Terhadap Penggunaan Alat Peraga Model
Pythagoras dengan Prestasi Belajar Siswa
No Nama Siswa
Angket
(variabel X)
Nilai
(variabel Y)
1 Susilawati 65 86.0
2 Lulu Zuhariyah 59 78.0
3 Sunerih 72 97.0
4 Alim Sahadi 63 82.0
5 M. Aji P 59 80.0
6 Alip Abdul H 70 82.0
7 Ikbal Husaeni 63 83.0
8 Herman 68 88.0
9 Rahyani 60 78.0
10 Ani Agustini 66 88.0
11 Puryati 68 89.0
12 Zaenal M 56 72.0
13 Yanto 71 96.0
14 M. Arif Alfarizi 64 82.0
15 M. Subhan 67 89.0
16 Daniah 63 79.0
17 Rovita Ratna K 55 63.0
18 Hartati 66 85.0
19 Piah Soleha 47 73.0
20 Sri Cahyati 70 95.0
21 Nada Putri 48 74.0
22 Dian A 69 94.0
23 Suheri 67 90.0
24 Eka Dianawati 60 74.0
25 Yulinah 65 84.0
26 Reni S 69 94.0
27 Andri E 56 75.0
28 Intan Ainun L 60 79.0
29 Dede S 67 90.0
30 Tarmidzi 69 93.0
Skor Minat Siswa Terhadap Pengguanaan Alat Peraga Model Pythagoras
No
Kode
Siswa
Analisis butir soal angket Jumlah kuadrat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Skor jumlah
1 S 1 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 5 3 4 2 3 3 4 4 3 3 65 4225
2 S 2 5 4 2 3 4 3 5 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 59 3481
3 S 3 4 4 4 4 3 3 5 4 3 4 2 5 4 3 3 4 3 4 3 3 72 5184
4 S 4 4 3 3 3 4 4 3 3 2 2 2 4 4 4 3 3 4 1 5 2 63 3969
5 S 5 4 3 3 3 4 4 2 3 3 2 2 4 4 2 3 3 1 4 3 2 59 3481
6 S 6 5 4 3 4 4 3 3 3 2 3 4 2 4 5 4 4 3 3 4 3 70 4900
7 S 7 3 4 4 3 3 4 5 2 3 5 4 1 3 3 2 2 3 3 3 3 63 3969
8 S 8 4 3 2 3 4 4 5 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 4 68 4624
9 S 9 5 4 2 3 5 3 4 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 1 3 4 60 3600
10
S
10 4 3 2 4 5 5 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 3 2 3 3 66 4356
11
S
11 3 4 4 5 5 5 3 2 3 4 2 4 3 4 3 3 3 2 4 2 68 4624
12
S
12 4 3 2 4 4 3 3 1 2 3 2 3 2 2 4 3 3 3 3 2 56 3136
13
S
13 5 3 3 4 5 5 2 1 2 3 3 3 3 3 3 4 5 5 5 4 71 5041
14
S
14 4 3 2 5 5 3 5 4 3 3 2 1 2 4 2 4 3 3 3 3 64 4096
15
S
15 3 4 3 3 4 5 5 5 4 2 5 4 3 2 3 3 3 2 2 2 67 4489
16
S
16 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 63 3969
17
S
17 3 3 3 4 4 4 1 3 2 2 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 55 3025
18
S
18 4 4 3 3 4 5 4 3 4 5 3 4 2 4 1 2 1 4 3 3 66 4356
19
S
19 3 3 1 3 4 1 1 1 3 4 1 1 4 3 1 3 3 3 2 2 47 2209
20
S
20 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 1 3 3 4 4 70 4900
21
S
21 3 3 4 3 3 3 1 2 3 2 1 1 2 3 4 1 2 3 2 2 48 2304
22
S
22 4 3 3 4 5 5 2 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 5 3 3 69 4761
23
S
23 3 3 4 3 3 3 5 3 5 1 5 4 3 3 2 4 2 4 4 3 67 4489
24
S
24 3 3 4 3 2 3 5 5 2 3 4 3 3 3 3 2 2 1 4 2 60 3600
25
S
25 4 3 1 3 5 5 3 5 4 2 4 2 4 4 1 3 2 4 3 3 65 4225
26
S
26 4 3 1 4 4 4 3 4 2 5 4 1 4 4 5 3 3 5 3 3 69 4761
27
S
27 4 3 1 3 2 3 5 1 4 3 4 1 3 3 3 3 3 2 2 3 56 3136
28
S
28 3 4 1 3 2 5 3 4 3 4 1 4 2 4 2 4 3 2 3 3 60 3600
29
S
29 4 4 3 4 3 3 4 3 2 3 3 4 3 4 3 5 2 3 4 3 67 4489
30
S
30 4 4 1 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 2 4 3 69 4761
x 113 102 78 105 115 112 104 89 90 91 88 91 97 100 84 90 85 87 96 85
y =
1902
y
2
=
121760
x
2
439 354 234 379 465 446 410 299 290 305 302 319 329 350 262 296 261 293 326 253
xy 7448 6718 5147 6933 7603 7407 6880 5872 5930 5980 5858 6095 6402 6590 5501 5977 5609 5784 6358 5626
Angket
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Angket 30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
Descriptives
Statistic Std. Error
Angket Mean 63.4000 1.16125
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 61.0250
Upper Bound 65.7750
5% Trimmed Mean 63.8333
Median 65.0000
Variance 40.455
Std. Deviation 6.36044
Minimum 47.00
Maximum 72.00
Range 25.00
Interquartile Range 8.50
Skewness -1.034 .427
Kurtosis .752 .833
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov
a
Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Angket .142 30 .129 .913 30 .018
a. Lilliefors Significance Correction
Angket Stem-and-Leaf Plot
Frequency Stem & Leaf
1,00 Extremes (=<47)
1,00 4 . 8
,00 5 .
5,00 5 . 56699
7,00 6 . 0003334
12,00 6 . 556677788999
4,00 7 . 0012
Stem width: 10,00
Each leaf: 1 case(s)
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Tes Based on Mean .887 1 28 .354
Based on Median .872 1 28 .358
Based on Median and with
adjusted df
.872 1 25.127 .359
Based on trimmed mean .885 1 28 .355
Regresi
Variables Entered/Removed
b
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 angket
a
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: tes
Tests of Normality
Jenis kelamin
Kolmogorov-Smirnov
a
Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Tes laki-laki .141 14 .200
*
.955 14 .636
perempuan .138 16 .200
*
.968 16 .812
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .864
a
.747 .738 4.26134
a. Predictors: (Constant), angket
ANOVA
b
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1501.415 1 1501.415 82.682 .000
a
Residual 508.452 28 18.159
Total 2009.867 29
a. Predictors: (Constant), angket
b. Dependent Variable: tes
Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 12.011 7.926
1.515 .141
Angket 1.131 .124 .864 9.093 .000
a. Dependent Variable: tes
TABEL
NILAIINILAI CHI-KUADRAT
TABEL
NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT
TABEL
NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT
TABEL
NILAI-NILAI DALAM DISTRIBUSI t
TABEL
LUAS DIBAWAH LENGKUNG KURVA NORMAL DARI 0 S/D Z
TABEL
NILAI-NILAI UNTUK DISTRIBUSI F
Baris atas untuk 5 %
Baris bawah unntuk 10 %