You are on page 1of 12

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Sejak awal 1900-an, natrium benzoat telah digunakan sebagai pengawet makanan.. Hal ini digunakan dalam berbagai aplikasi pengawet karena aksi antimikroba yang dikombinasikan dengan toksisitas rendah dan rasa rendah.. Dari karbonasi dan non-karbonasi minuman bersoda, buah dan jus buah, sirup, buah zaitun, acar dan lain natrium benzoat bumbu yang banyak digunakan dalam sejumlah produk yang kita konsumsi melalui penggunaan sehari-hari. Oleh karena itu, wadah harus tetap tertutup saat tidak digunakan. Natrium benzoat ini akan mudah larut dalam air, membentuk warna, serta solusi transparan. Ada sejumlah cara menjaga agar makanan dan minuman tetap layak untuk dimakan atau diminum walaupun sudah tersimpan lama. Salah satu upaya tersebut adalah dengan cara menambahkan zat aditif kelompok pengawet (zat pengawet) ke dalam makanan dan minuman. Penggunaan natrium benzoat semakin marak di sekitar kita seiring berjalannya waktu, natrium benzoat sepertinya juga sudah menjadi konsumsi khalayak secara tak sadar dalam hal makanan dan minuman dalam kemasan. Perlunya tingkat kewaspadaan pada makanan ataupun minuman yang mengandung zat aditif itu penting. 1.2 Rumusan Masalah a. Apa yang dimaksud dengan Natrium Benzoat itu? b. Apakah Natrium Benzoat masuk ke dalam golongan zat aditif pada bahan makanan? c. Bagaimana rumus struktur dari Natrium Benzoat itu sendiri? d. Apa saja dampak positif maupun negatif yang dapat ditimbulkan oleh Natrium Benzoat?

Profil Natrium Benzoat | 1

e. Bagaimana upaya kita untuk menjaga kesehatan diantara maraknya penggunaan zat aditif seperti Natrium Benzoat?

1.3 Tujuan Penulisan a. Mengidentifikasi komposisi dari minuman ringan (softdrink) yang mengandung bahan pengawet. b. Mengetahui dampak yang dapat ditimbulkan oleh Natrium Benzoat itu sendiri bagi kesehatan kita.

1.4 Manfaat Penulisan a. Menambah wawasan tentang Natrium benzoat di dalam dunia kimia. b. Dapat dijadikan sebagai acuan untuk tetap menjaga kesehatan kita baik di hari ini maupun di hari tua nanti. c. Menambah sumber pengetahuan kita dalam berbagai aspek.

Profil Natrium Benzoat | 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Natrium Benzoat Natrium benzoat adalah garam sodium dari asam benzoat dan ada dalam bentuk garam ketika dilarutkan dalam air. Hal ini dapat diproduksi dengan mereaksikan sodium hidroksida dengan asam benzoat. Rumus kimia natrium benzoat yaitu C6H5COONa, dan struktur bangunnya sebagai berikut :

Benzoat merupakan unsur alami yang terdapat dalam beberapa tumbuhan dan sering digunakan sebagai anti bakteri atau anti jamur untuk mengawetkan makanan. Benzoat alami terdapat dalam beberapa buah-buahan, seperti buah apel, beberapa beri, serta terdapat pula dalam rempah-rempah seperti kayu manis dan cengkeh. Natrium benzoat yang terbentuk secara alami pada makanan kira-kira dalam takaran 40 mg/kg, ketika digunakan sebagai bahan pengawet, diperlukan takaran kira-kira 2.000 mg/kg (50 kali lipat dari takaran sebenarnya). Secara historis, asam benzoat berasal dari destilasi kering dari getah kapur barus. Produksi massal dihasilkan secara murah dari toluena. Natrium benzoat diproduksi dengan menetralisasi dari asam benzoat dengan natrium hidroksida. Benzoat yang biasa diperdagangkan adalah garam natrium benzoat, dengan ciri-ciri berbentuk serbuk atau kristal putih, halus, sedikit berbau, berasa payau, dan pada pemanasan yang tinggi akan meleleh lalu terbakar.

Profil Natrium Benzoat | 3

Natrium benzoat dikenal sebagai pengawet sintesis, ia juga merupakan bakteriostatik dan fungistatik di bawah kondisi asam. Natrium benzoat digunakan paling lazim berupa asam dalam makanan seperti cuka, minuman bersoda (asam karbonat), selai dan jus buah (asam sitrat), acar (cuka), dan bumbu. Hal ini juga ditemukan dalam obat kumur berbasis alkohol dan semir perak, serta dalam obat batuk seperti Robitussin Sodium benzoat. Karena natrium benzoat hanya akan bekerja ketika keseimbangan pH makanan kurang dari 3,6. Maka, ia efektif dalam kebanyakan soda, cuka, dan jus buah. Meskipun asam benzoat adalah pengawet yang lebih efektif, natrium benzoat lebih sering digunakan sebagai bahan tambahan makanan karena natrium benzoat 200 kali lebih larut dalam air dibandingkan asam benzoat yang tidak larut dalam air. 2.2 Sasaran Penggunaan Natrium Benzoat Minuman ringan berkarbonasi atau yang lebih dikenal sebagai softdrink ini, peredarannya sudah sangat menjamur di kalangan masyarakat dewasa ini. Popularitasnya pun menanjak dibandingkan kopi, teh dan jus. Hal ini disebabkan karena di setiap restoran, depot, warung bahkan pedagang kaki lima selalu menyediakan minuman berkarbonasi ini, sehingga softdrink ini dapat

diperjualbelikan secara bebas. Banyak merek telah kita kenal sebagai softdrink seperti Coca-Cola, Fanta, Sprite, Pepsi, Mizone, Vitazone, dan masih banyak lagi minuman berkarbonasi lainnya yang menjadi sasaran empuk dari para produsen. Tidak hanya minuman, tetapi makanan ringan juga dibubuhi pengawet buatan ini, hanya saja kecenderungan produksi minuman ringan (softdrink) yang mengandung natrium benzoat lebih banyak karena memberikan suatu citarasa asam yang dapat menyegarkan saat dikonsumsi. Minuman soft drink sebenarnya dikonsumsi untuk meningkatkan nilai gizi, bersifat menghilangkan rasa haus, mempunyai efek untuk menyembuhkan. Akan tetapi pada perkembangannya ternyata banyak softdrink yang menggunakan bahan pengawet untuk memperpanjang umur simpan.

Profil Natrium Benzoat | 4

Minuman ringan juga dikenal sebagai minuman yang statusnya ringan gizi, karena tidak memiliki kandungan gizi yang berarti selain kadar gula yang tinggi. Minuman ringan tersedia dari bermacam-macam aroma buah seperti cola, berflavor buah jeruk, dan ada pula jenis flavor lain seperti rasa nanas, coffee cream, root beer sampai cream soda. Berikut rincian komposisi yang lazimnya terdapat dalam minuman ringan : 1. Air : komponen utama soft drink.

2. CO2 : sama dengan gas buang pernafasan kita. Berguna untuk memperbaiki flavor minuman. 3. Gula / pemanis : Soft drink regular : sukrosa (gula tebu), sirup fruktosa atau HFCS (High Fructose Corn Syrup) Soft drink diet : pemanis sintetis aspartam, sakarin atau siklamat. Sedangkan di negara-negara maju menggunakan pemanis sintetis mutakhir : sukralosa dan acesulfame-K. 4. Kafein (terutama pada jenis cola dan coffee cream) : kadarnya cukup tinggi, membantu seseorang tetap terjaga atau tidak mengantuk, jantung dapat berdegup kencang, sehingga tidak

direkomendasikan bagi mereka yang hipertensi, berpotensi serangan jantung koroner atau stroke. 5. Zat pengawet : Umumnya soft drink diawetkan dengan natrium benzoat atau natrium benzoat, suatu bahan pengawet sintetis. Aman untuk bahan pangan namun ada batas maksimal yang harus diperhatikan. 6. Zat pewarna : Ditemukan pada beberapa jenis soft drink, tidak terdapat pada softdrink jernih. Ada zat pewarna alamiah seperti caramel (pada soft drink cola) tetapi yang banyak digunakan adalah zat pewarna sintetis seperti : karmoisin
Profil Natrium Benzoat | 5

dan tartrazin. 7. Flavor buatan : seperti rasa jeruk, rasa strawberry, rasa nanas dan sebagainya, merupakan flavor sintetik, bukan hasil ekstraksi buah-buahan, jadi jangan harapkan mengandung vitamin dan mineral seperti yang ada pada buah-buahan. Berikut beberapa sampel penggunaan natrium benzoat dalam makanan maupun minuman yang berada di sekitar kita : Selai buah

Makanan kaleng (canned food)

Profil Natrium Benzoat | 6

Minuman berkarbonasi atau minuman bersoda

Obat batuk sirup

Kecap

Profil Natrium Benzoat | 7

2.3 Dampak Natrium Benzoat Dampak yang ditimbulkan oleh natrium benzoat ada 2 yaitu dampak positif dan dampak negatif, berikut paparannya : 1. Dampak Positif a. Mencegah terjadinya dekomposisi (penguraian) dini. b. Menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur, karena natrium benzoat merupakan agen yang efektif untuk antimikrobia untuk tujuan pengawetan. c. Menciptakan citarasa yang enak nan menyegarkan dan aroma yang mengundang selera saat dikonsumsi. d. Makanan maupun minuman ringan yang mengandung natrium benzoat dikemas dalam bentuk yang rapi dan kedap udara, sehingga hal tersebut menjadi salah satu daya tarik dari para konsumen. e. Menghilangkan rasa haus

2. Dampak Negatif Hampir disetiap makanan dan minuman yang kita konsumsi setiap harinya ada tertera Natrium benzoat. Mekanisme ini dimulai dengan penyerapan asam benzoat ke dalam sel. Jika perubahan pH intraselular 5 atau lebih rendah, fermentasi anaerobik glukosa melalui fosfofruktokinase ini mengalami penurunan sebesar 95%. Dalam kombinasi dengan asam askorbat (vitamin C, E300), natrium benzoat dan kalium benzoat membentuk benzena yang bersifat karsinogenik, namun tingkat di bawah mereka yang dianggap berbahaya untuk konsumsi. Panas, cahaya dan kehidupan tak dapat mempengaruhi tingkat di mana benzena terbentuk. Berdasarkan penelitian, benzoat dapat merusak suatu area DNA yang penting, dimana organ sel tersebut tak lain adalah mitokondria. Natrium benzoate memiliki kemampuan untuk menyebabkan rusaknya DNA di dalam mitokondria secara total. Mitokondria itu sendiri menkonsumsi oksigen dari

Profil Natrium Benzoat | 8

kombinasi vitamin C bersama natrium benzoat yang membentuk benzena lalu menyerapnya guna menghasilkan energi, dan bila dirusak (seperti terjadi pada sejumlah kondisi pada saat sakit), maka sel mulai mengalami kegagalan fungsi yang sangat serius. Dan ada sejumlah penyakit dimana yang sekarang dikaitkan dengan kerusakan DNA ini - penyakit Parkinson dan beberapa penyakit akibat degenerasi saraf, namun terutama sekali, keseluruhan dari proses penuaan. Tidak hanya itu, yang perlu diwaspadai untuk selanjutnya yaitu minuman isotonik yang banyak disiarkan oleh beberapa media dengan modus memperbaiki ion-ion tubuh yang hilang. Minuman isotonik ini berpotensi menyebabkan penyakit lupus, karena mengandung natrium benzoat dan kalium sorbat. Pengawet ini menyebabkan peradangan menahun yg menyerang berbagai bagian tubuh terutama kulit, sendi darah dan ginjal. Karena disebabkan adanya gangguan autoimun dalam tubuh. Sistem kekebalan tubuh yg harusnya menjadi antibodi tidak berfungsi melindungi tetapi malah menggerogoti. Mekanisme terjadinya penyakit lupus ini kurang lebih hampir sama dengan mekanisme penyakit Sindrome Parkinson dimana karsinogenik yang terbentuk menyerang mitokondria sebagai bagian dari produksi energy kita. Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini antara lain yaitu kulit membengkak, kencing berdarah dan membuih, serta gatal-gatal.Penyakit ini menyebabkan kematian dan belum ditemukan obatnya, selain itu dapat pula terserang kanker karena sifat benzene adalah karsinogenik dan sebagai polutan udara. Dampak negatif ini berlaku jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Sekedar informasi, minuman isotonik yang patut kita waspadai digolongkan dalam 4 kategori, yakni : 1) Produk yang tidak mengandung bahan pengawet natrium benzoat dan kalium sorbet, seperti Pocari sweat, Vita-zone, NU apple, jus AFI dan Sportion.

Profil Natrium Benzoat | 9

2) Produk yg mengandung natrium benzoat dan mencantumkan di label kemasan, seperti Frezz mix, Ice pop, Nihau orange drink, Zhuka sweat, Amazone, Kino sweat, Arinda sweat, Arinda ice coffee, Cafeta, Vzone, Pocap, Okky jelly drink, Delli juss dan Frutsam. 3) Mengandung natrium benzoat dan kalium sorbat tetapi hanya mencantumkan satu jenis pengawet, seperti Mizone, Boyzone, Zegar isotonic. 4) Mengandung bahan pengawet tetapi tidak mencantumkan dalam kemasan, seperti Kopi kap, Jolly cool drink, Zporto, Jungle juice, Zestea.

2.4 Upaya untuk Menjaga Kesehatan Kita dari Bahan Pengawet Kenapa umur manusia pada zaman dahulu lebih panjang dari pada umur manusia zaman sekarang ? mungkin masing-masing orang memiliki asumsi yang berbeda-beda . Hal ini mungkin saja berdasarkan faktor makanan serta minuman instan/ cepat saji. Bahan pengawet seperti Natrium benzoat ini adalah masalah serius yang patut kita waspadai karena, di setiap makanan ataupun minuman dalam rupa kemasan, rata-rata semuanya mengandung Natrium benzoat. Yang perlu dicamkan adalah pepatah menabung sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Jika kita ibaratkan menabung bahan pengawet Natrium benzoat di dalam tubuh sedikit demi sedikit kita konsumsi, maka lama kelamaan seiring berjalannya waktu, akan menjadi bukit penyakit yang membuat kita menderita. Sampai saat ini Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), masih belum bertindak tegas dengan tidak memberi izin peredaran minuman isotonik/minuman elektrolit yang berbahaya bagi kesehatan kita. Maka dari itu, kita sebagai konsumen, sudah sepatutnya selektif dalam memilih bahan pangan yang baik sesuai untuk dikonsumsi.

Profil Natrium Benzoat | 10

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan Komposisi yang terkandung dalam minuman isotonik yaitu air, CO2 (karbondioksida), gula/pemanis, kafein, zat pengawet, zat pewarna dan flavor buatan yang beraneka rasa. Hampir semua minuman isotonik/elektrolit mengandung Natrium benzoat yang dapat membahayakan bagi tubuh kita jika dikonsumsi dalam jangka panjang dan terus menerus. Dampak yang ditimbulkan meliputi dampak positif dan negatif. Dampak positif merupakan dampak fisik yang dapat mempengaruhi daya tarik dari para konsumen, baik dari segi tampilan, rasa, warna, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk dampak negatif, yang ditimbulkan adalah berbagai macam penyakit seperti kanker, sindrom Parkinson, Lupus, dan masih banyak lagi yang dapat merusak tubuh kita bahkan menyebabkan kematian. 3.2 Saran Meminimalisir makanan ataupun minuman instan yang beredar bebas di lingkungan sekitar kita. Memperbanyak konsumsi bahan pangan yang sifatnya alami dan aman bagi kesehatan. Sebagai konsumen yang baik, sudah sepatutnya kita pintar memilah bahan pangan yang baik atau tidak untuk kelangsungan ke depan.

Profil Natrium Benzoat | 11

SUMBER
www.bayuputra.wordpress.com www.indoforum.com www.kaskus.us www.prostate.net www.scribd.com www.smartclick.com

Profil Natrium Benzoat | 12

You might also like