You are on page 1of 5

Peran Dan Tugas Keluarga Peran Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan dimiliki oleh orang

yang berkedudukan dalam masyarakat. Peran adalah sesuatu yang menunjukkan kepada beberapa set perilaku yang kurang lebih bersifat homogeny yang diidentifikasi dan diharapkan secara normatif dari seseorang dalam situasi tertentu (Friedman, 1998). Dapat dikatakan bahwa peran merupakan sesuatu yang diharapkan akan dilakukan seseorang yang kemudian akan memberikan pemenuhan kebutuhan. Jika mengaitkan peranan keluarga dengan upaya memenuhi kebutuhan individu, keluarga merupakan lembaga pertama yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Melalui perawatan, dan perlakuan yang baik dari orang tua, anak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya, baik fisik, bilogis, maupun sosiopsikologisnya (Rahmat,1994).

Tugas Keluarga Untuk dapat mencapai tujuan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, keluarga mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan para anggotanya dan saling memelihara. Freeman membagi lima tugas keluarga yang harus dilakukan keluarga yaitu:

1. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggotanya Keluarga mempunyai peranan yang amat penting dalam mengembangkan, mengenal, dan menemukan masalah kesehatan dalam keluarga sebagai antisipasi menjaga kesehatan dalam keluarga. . Apabila keluarga telah memiliki pemahaman maka dapat dimanfaatkan dalam memperbaiki dan mencegah masalah kesehatan yang ditemukan dalam keluarga (Friedman,1998).

2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat Keluarga merupakan pusat pengambilan keputusan terpenting, termasuk membuat keputusan tentang masalah kesehatan keluarga. Keluarga dalam tugasnya mengambil keputusan bagi anggota keluarga disebut sebagai pelayanan rujukan kesehatan primer (Friedman,1998). Adapun dasar pengambilan keputusan tersebut yaitu hak dan tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga, kewenangan dan otoritas yang telah diakui oleh masing- masing anggota keluarga, hak dalam menentukan masalah dan kebutuhan pelayanan terhadap keluarga dan anggota keluarga yang bermasalah, tentu saja keputusan itu menyangkut pelayanan apa yang akan digunakan (Effendi,1998). Pengambilan keputusan sehubungan sikap yang harus dilakukan keluarga terhadap anggota keluarga yang menderita sakit antara lain sikap yang harus diambil bila anggota keluarga mengalami serangan sakit berulang, ketersediaan dan kemampuan akses perawatan kesehatan bagi keluarganya dalam mengatasi masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga yang menderita sakit, kaitannya dengan fungsi keluarga secara ekonomi menyediakan dana perawatan bagi anggota keluarga yang sakit (Effendi,1998).

3. Memberikan keperawatan kepada anggota keluarga yang sakit dan yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya terlalu muda Merupakan tugas setiap anggota keluarga merawat anggota keluarga lain yang sakit sebagai fungsi pokok keluarga secara asuh yaitu memenuhi kebutuhan dan pemeliharaan dan perawatan anggota keluarga yang sakit serta memenuhi kebutuhannya (Effendi,1998). Keluarga dengan anggota keluarga yang menderita suatu penyakit sudah tentu memerlukan perawatan terhadap dampak-dampak penyakit yang menimbulkan ketidakmampuan pada pemenuhan kebutuhan individunya. Pada dasarnya suatu penyakit akan berdampak pada terganggunya pemenuhan kebutuhan sehari-hari antara lain gerak atau mobilitas seperti ketidakmampuan bangun dari tempat tidur dan mengambil makan, selain itu adalah kebutuhan buang air besar dan kecil, berpakaian, dan berkomunikasi. Tugas keluarga yang diharapkan adalah membantu dalam memberikan perawatan sesuai kondisi pasien agar kebutuhan perawatannya terpenuhi (Friedman,1998)).

4. Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga Keluarga memainkan peran yang bersifat mendukung anggota keluarga yang sakit. Dengan kata lain perlu adanya sesuatu kecocokan yang baik antara kebutuhan keluarga dan asupan sumber lingkungan bagi pemeliharaan kesehatan anggota keluarga (Holman, Killen dalam Friedman,1998).

5. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan, yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas- fasilitas kesehatan yang ada Hubungan yang sifatnya positif akan memberi pengaruh yang baik pada keluarga mengenai fasilitas kesehatan. Diharapkan hubungan yang positif terhadap pelayanan kesehatan akan merubah perilaku setiap anggota mengenai sehat sakit. Peran anggota keluarga terhadap penderita sakit adalah segera berkunjung pada fasilitas kesehatan yang terdekat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, melakukan kontrol kesehatan secara rutin untuk menghindari resiko sakit berulang (Friedman,1998). Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Peran a. Faktor Internal

1). Umur Semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang, maka akan lebih matang seseorang tersebut dalam berfikir dan berkarya. Hal ini akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya (Huclock,1998). Seorang anggota keluarga dengan usia yang lebih tua cenderung lebih perhatian terhadap anggota keluarga yang lain. 2). Pendidikan Makin tinggi pendidikan seseoran makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya tingkat pendidikan yang rendah akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai yang baru diperkenalkan (Kuncoroningrat, 2000).

3). Pekerjaan Pekerjaan merupakan kebutuhan yang harus dilakukan terutama dalam menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga (Thomas,1998). Bekerja pada umumnya juga akan menyita waktu yang berpengaruh terhadap kehidupan keluarga. 4). Informasi Informasi merupakan fungsi penting untuk membantu mengurangi rasa cemas. Menurut friedman peran juga dipengaruhi oleh kepribadian individu, kemampuan individu, temperamen, sikap kebutuhan individu. Seseorang individu menerima peran-peran tertentu berdasarkan harapan masyarakat dan dimodifikasi oleh identifikasi individu tersebut terhadap model- model peran dan karakteristik kepribadian individu.

b. 1)

Faktor Eksternal Lingkungan Semua yang ada disekitar kita dan pengaruhnya dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau kelompok lingkungan yang merupakan bagian dari diri seseorang yaitu bagian social adaptif yng melibatkan baik social internal maupun eksternal (Nursalam,2001).

2) Kebudayaan Merupakan keseluruhan yang komplek yang didalamnya tercantum ilmu pengetahuan, kebudayaan, kesenian moral, hkum adat istiadat, kemampuan lain serta kebiasaan yang di dapat oleh menusia sebagai anggota masyarakat. 3) Kepercayaan Merupakan keyakinan individu akan sesuatu kepercayaan disini berhubungan antara manusia dengan Tuhan, kepercayaan merupakan dasar individu unutk mencari setiap informasi atau pengetahuan.

4)

Ras Merupakan kepribadian atau ciri khas yang terdapat dalam tubuh individu. Ras berkaitan erat dengan kebudayaan dan kepercayaan dalam menerima informasi

(Soemargono,2000). 5) Sosial ekonomi Faktor- faktor lain yang mempengaruhi peran adalah sosial ekonomi, sesuai dengan pendapat yang di kemukakan oleh Effendi. Keadaan sosial ekonomi yang rendah pada umumnya karena ketidakmampuan dalam mengatasi masalah yang mereka hadapi, sebaliknya pada keadaan sosial ekonomi yang tinggi akan efektif dan mudah untuk berbagai usaha untuk masyarakat (Effendy,1998).

You might also like