Professional Documents
Culture Documents
Pada tahun 1913 Von Mises mengajukan pendapatnya bahwa luluh pada sistem tegangan yang kompleks akan terjadi pada saat deviator kedua (J2) dari invarian tegangannya melewati suatu nilai kritis tertentu [3]. Persamaan ini adalah persamaan matematis yang ternyata konsisten dengan fakta empiris. Hasil percobaan menunjukkan bahwa material yang bersifat anisotropis, kriteria luluh tidak tergantung pada sumbu atau orientasi bidang, atau dengan kata lain merupakan suatu fungsi invarian dari tegangan. Hencky (1924) memberikan tafsir persamaan matematis yang telah diajukan oleh Von Mises tersebut [3]. Hencky mengajukan pendapatnya bahwa luluh akan terjadi pada saat energi distorsi atau energi regangan geser dari material mencapai suatu nilai kritis tertentu. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa energi distorsi adalah bagian dari energi regangan total per unit volume yang terlibat di dalam perubahan bentuk. Bagian lain adalah bagian yang berhubungan dengan perubahan volume.
Energi distorsi sebagai bagian dari energi regangan total [4] Dapat dilihat bahwa Hencky telah berhasil menguraikan persamaan umum energi regangan tersebut menjadi dua bagian, yaitu satu bagian yang berhubungan dengan perubahan bentuk dan bagian lain yang berhubungan dengan perubahan volume. Dengan asumsi bahwa fenomena luluh hanya berhubungan dengan perubahan bentuk dan tidak ada kaitannya dengan perubahan volume, maka persamaan energi distorsi dapat digunakan untuk kriteria luluh. Jadi, Hencky dapat menjelaskan dengan lebih baik fenomena fisik yang terjadi dari persamaan matematis yang sebelumnya telah diajukan oleh Von Mises. Lebih jauh lagi, kriteria ini juga merepresentasikan nilai kritis dari tegangan geser oktahedral, yaitu tegangan geser pada bidang-bidang oktahedral yang membentuk sudut-sudut yang sama dengan bidang-bidang atau sumbu-sumbu utama, sebagaimana dapat dilihat pada gambar berikut.
Tabung silinder pada pembebanan torsi dan penggambaran keadaan tegangan pada kondisi geser murni (pure shear) menggunakan lingkaran Mohr
Penggambaran keadaan tegangan pada uji tarik satu sumbu (uni-axial) menggunakan lingkaran Mohr
Gambar 4-9 Hubungan kriteria luluh Von Mises dengan tegangan luluh material dari uji tarik dan puntir
Besarnya nilai konstanta pada persamaan ini dapat diperoleh dari analisis pengujian tarik uniaksial (uniaxial tension) dan pengujian geser murni (pure shear). Dari hasil analisis terlihat bahwa besarnya konstanta atau nilai kritis pada sembarang sistem tegangan akan sama besarnya dengan besarnya nilai tegangan luluh pada pengujian tarik atau 2 kali nilai tegangan luluh pada pengujian geser murni.
Hubungan kiteria luluh Tresca dengan tegangan luluh material pada uji tarik dan puntir.