You are on page 1of 7

PENGENALAN CLOUD COMPUTING Faisal Agus Nugraha

NIM. 107 038 044 Pasca Sarjana Teknik Informatika Universitas Sumatera Utara
Email: faisal@students.usu.ac.id , faisal.gowsal@gmail.com Phone: +6285275876482

Abstrak Akhir-akhir ini, cloud computing adalah topik yang selalu menjadi bahan pembicaraan di dunia Teknologi Informasi (TI).Hampir setiap hari selalu ada berita seputar cloud computing, baik secara teknologi maupun dari aspek bisnis.Apa sebenarnya Cloud Computing itu? Apakah hanya sekadar hype, atau memang sesuatu yang nyata? Dan apa dampaknya bagi kita semua? Kata Kunci : Cloud Computing, IaaS, Paas, SaaS I. PENDAHULUAN Perkembangan IT saat ini menuju dengan konsep-kosenp social networkingnya, openess, share, colaborations, mobile, easy maintenance, one click ,terdistribusi / tersebar, scalability, Concurency dan Transparan, Saat ini terdapat trend teknologi yang masih terus digali dalam penelitian-penelitian para pakar IT di dunia, yaitu Cloud Computing. Akses data dari mana sajadan menggunakan perangkat fixed atau mobile device menggunakan internet cloud sebagai tempat menyimpan data, applications dan lainnya yang dapat dengan mudah mengambil data, download applikasi dan berpindah ke cloud lainnya, hal ini memungkinkan kita dapat memberikan layanan aplikasi secara mobile di masa depan. Trend ini akan memberikan banyak keuntungan baik dari sisi pemberi layanan (provider) atau dari sisi user. Trend saat ini adalah dapat memberikan berbagai macam layanan secara teristribusi dan pararel secara remote dan dapat berjalan di berbagai device, dan teknologinya dapat dilihat dari berbagai macam teknologi yang digunakan dari proses informasu yang dilakukan secara outsourching sampai dengan penggunaan eksternal data center. Cloud Computing merupakan model yang memungkinkan dapat mendukung layanan yang disebut Everything-as-aservice. Dengan demikian dapat mengintegrasikan virtualized physical sources, virtualized infrastructure, seperti juga sebaik virtualized middleware platform dan aplikasi bisnis yang dibuat untuk pelanggan didalam cloud tersebut [1].

II. PENGENALAN CLOUD COMPUTING


II. 1 Pengertian Cloud Computing Cloud Computing atau komputasi awan adalah suatu gaya komputasi yang dinamis terukur dan sumber daya virtual disediakan sebagai layanan melalui internet. Pengguna tidak perlu memiliki pengetahuan, keahlian, atau kontrol atas infrastruktur teknologi di awan yang mendukung mereka. Internet bisa dianggap awan besar. Awan berisi komputer yang semuanya saling tersambung. Dari situlah istilah cloud. Jadi semuanya disambungkan ke cloud dengan kata lain, internet dan semuanya yang terkait dengannya menjadi terminal pusat. [2]. Pengertian lainya mengenai cloud computing adalah mengacu pada penggunaan dan akses dari beberapa server berbasis sumber daya komputasi melalui jaringan digital (WAN, koneksi internet dengan menggunakan World Wide Web, dll). Komputasi awan dapat mengakses sumber daya server menggunakan komputer, netbook, komputer pad, ponsel pintar, atau perangkat lain. Dalam komputasi awan, aplikasi yang disediakan dan dikelola oleh server awan dan data juga tersimpan jauh di konfigurasi awan. Pengguna tidak men-download dan menginstal aplikasi pada perangkat mereka sendiri atau komputer, semua pengolahan dan penyimpanan dipertahankan oleh server awan On-line yang dapat ditawarkan dari penyedia awan atau oleh organisasi swasta. [3]

Gambar 1. Cloud Computing .

II.2 Cara Kerja Cloud Computing Seorang pengguna komputasi awan membutuhkan perangkat klien seperti laptop atau komputer desktop, komputer pad, ponsel pintar, atau sumber daya komputasi lainnya dengan web browser (atau rute akses lain yang disetujui) untuk mengakses sistem cloud melalui World Wide Web. Biasanya pengguna akan login ke cloud pada penyedia layanan atau perusahaan swasta. Cloud computing bekerja secara client-server, menggunakan protokol web browser. cloud menyediakan server berbasis aplikasi dan semua layanan data kepada pengguna, dengan output ditampilkan pada perangkat klien. Jika pengguna ingin membuat dokumen menggunakan pengolah kata, misalnya, cloud menyediakan aplikasi yang cocok yang berjalan pada server yang menampilkan pekerjaan yang dilakukan oleh pengguna pada layar web browser klien. Memori yang dialokasikan untuk web browser sistem klien digunakan untuk membuat data aplikasi muncul di layar sistem klien, tetapi semua perhitungan dan perubahan dicatat oleh server, dan hasil akhir termasuk file yang dibuat atau diubah secara permanen disimpan pada server cloud. Kinerja dari aplikasi cloud tergantung pada kecepatan akses jaringan, dan kehandalan serta kecepatan pemrosesan perangkat klien. Sejak seluruh layanan cloud berbasis web, maka semua layanan bekerja pada berbagai platform, termasuk Linux, Macintosh, dan komputer Windows. Ponsel Smart, bantalan dan perangkat tablet dengan Internet dan mengakses World Wide Web juga menyediakan layanan awan untuk telecommuting dan pengguna ponsel. Sebuah penyedia layanan mungkin mengumpulkan kekuatan pemrosesan dari beberapa komputer remote di cloud untuk mencapai tugas-tugas rutin seperti back-up dalam jumlah besar data, pengolah kata, atau pekerjaan komputasi secara intensif. Tugas-tugas ini biasanya mungkin sulit, memakan waktu, atau mahal untuk pengguna individu atau perusahaan kecil untuk menyelesaikan, terutama dengan sumber daya komputasi yang terbatas dan dana. Dengan komputasi cloud, klien hanya memerlukan komputer sederhana, seperti netbook, dirancang dengan komputasi awan dalam pikiran, atau bahkan smartphone, dengan koneksi ke Internet, atau jaringan perusahaan, dalam rangka untuk membuat permintaan ke dan menerima data dari awan, maka istilah "perangkat lunak sebagai layanan" (SaaS). Perhitungan dan penyimpanan dibagi antara komputer remote untuk menangani volume besar dari kedua, sehingga klien tidak perlu membeli perangkat keras mahal atau perangkat lunak untuk menangani tugas. Hasil dari

tugas pengolahan dikembalikan ke klien melalui jaringan, tergantung pada kecepatan koneksi internet.

Secara sederhana, Cloud Computing dapat kita bayangkan seperti sebuah jaringan listrik. Apabila kita membutuhkan listrik, apakah kita harus punya pembangkit listrik sendiri? Tentu tidak. Kita tinggal menghubungi penyedia layanan (dalam hal ini, PLN), menyambungkan rumah kita dengan jaringan listrik, dan kita tinggal menikmati layanan tersebut. Pembayaran kita lakukan bulanan sesuai pemakaian. Kalau listrik bisa seperti itu, mengapa layanan komputasi tidak bisa? Misalnya, apabila sebuah perusahaan membutuhkan aplikasi CRM (Customer Relationship Management). Kenapa perusahaan tersebut harus membeli aplikasi CRM, membeli hardware server, dan kemudian harus memiliki tim TI khusus untuk menjaga server dan aplikasi tersebut?Di sinilah cloud computing berperan. Penyedia jasa cloud computing seperti Microsoft, telah menyediakan aplikasi CRM yang dapat digunakan langsung oleh perusahaan tadi. Mereka tinggal menghubungi penyedia layanan (dalam hal ini, Microsoft), menyambungkan perusahaannya dengan layanan tersebut (dalam hal ini, melalui Internet), dan tinggal menggunakannya. Pembayaran? Cukup dibayar per bulan (atau per tahun, tergantung kontrak) sesuai pemakaian. Tidak ada lagi investasi di awal yang harus dilakukan.

II. 3 Karakteristik Cloud Computing Dengan semakin maraknya pembicaraan seputar cloud computing, semakin banyak perusahaan yang mengumumkan bahwa mereka menyediakan layanan cloud computing.Akan sangat membingungkan bagi kita para pengguna untuk memastikan bahwa layanan yang akan kita dapatkan adalah cloud computing atau bukan.Untuk mudahnya, dari semua definisi yang ada, dapat diintisarikan bahwa cloud computingideal adalah layanan yang memiliki 5 karakteristik berikut ini.

1.On-Demand.Self-Services Sebuah layanan cloud computing harus dapat dimanfaatkan oleh pengguna melalui mekanisme swalayan dan langsung tersedia pada saat dibutuhkan. Campur tangan penyedia layanan adalah sangat minim. Jadi, apabila kita saat ini membutuhkan layanan

aplikasi CRM (sesuai contoh di awal), maka kita harus dapat mendaftar secara swalayan dan layanan tersebut langsung tersedia saat itu juga. 2.Broad Network.Access Sebuah layanan cloud computing harus dapat diakses dari mana saja, kapan saja, dengan alat apa pun, asalkan kita terhubung ke jaringan layanan. Dalam contoh layanan aplikasi CRM di atas, selama kita terhubung ke jaringan Internet, saya harus dapat mengakses layanan tersebut, baik itu melalui laptop, desktop, warnet, handphone, tablet, dan perangkat lain. 3.Resource.Pooling Sebuah layanan cloud computing harus tersedia secara terpusat dan dapat membagi sumber daya secara efisien. Karena cloud computing digunakan bersamasama oleh berbagai pelanggan, penyedia layanan harus dapat membagi beban secara efisien, sehingga sistem dapat dimanfaatkan secara maksimal. 4.Rapid.Elasticity Sebuah layanan cloud computing harus dapat menaikkan (atau menurunkan) kapasitas sesuai kebutuhan. Misalnya, apabila pegawai di kantor bertambah, maka kita harus dapat menambah user untuk aplikasi CRM tersebut dengan mudah. Begitu juga jika pegawai berkurang. Atau, apabila kita menempatkan sebuah website berita dalam jaringan cloud computing, maka apabila terjadi peningkatkan traffic karena ada berita penting, maka kapasitas harus dapat dinaikkan dengan cepat. 5.Measured.Service Sebuah layanan cloud computing harus disediakan secara terukur, karena nantinya akan digunakan dalam proses pembayaran. Harap diingat bahwa layanan cloud computingdibayar sesuai penggunaan, sehingga harus terukur dengan baik.

Gbr 2. Konsep Cloud Computing 1. Infrastructure as Service (IaaS) : Konsep tertua dimana pengimplementasiannya banyak dilakukan mulai dari penggunaan atau penyewaan jaringan untuk akses internet, layanan Disaster Recovery Center, dsb. Produk yang ditawarkan menggunakan mode ini berupa layanan infrastruktur komputer yang diberikan melalui media Internet. Contohnya: komputer virtual, server, storage). Ada kasus ketika konfigurasi yang disediakan oleh penyedia PaaS tidak sesuai dengan keinginan kita. Kita berniat menggunakan aplikasi yang memerlukan konfigurasi server yang unik dan tidak dapat dipenuhi oleh penyedia PaaS. Untuk keperluan seperti ini, kita dapat menggunakan layanan cloud computing tipe Infrastructure as a Service (IaaS). Pada IaaS, penyedia layanan hanya menyediakan sumber daya komputasi seperti prosesor, memori, dan storage yang sudah tervirtualisasi. Akan tetapi, penyedia layanan tidak memasang sistem operasi maupun aplikasi di atasnya. Pemilihan OS, aplikasi, maupun konfigurasi lainnya sepenuhnya berada pada kendali kita. Jadi, layanan IaaS dapat dilihat sebagai proses migrasi server-server kita dari on-premise ke data center millik penyedia IaaS ini. Para vendor cloud computing lokal ratarata menyediakan layanan model IaaS ini, dalam bentuk Virtual Private Server.

III. KONSEP CLOUD COMPUTING III.1 Konsep Cloud Computing Berikut ini kita bahas satu persatu jenis layanan Cloud Computing atau komputasi awan seperti yang ditunjukkan oleh gambar. Kita mulai dari Infrastructure as a Service (IaaS) kemudian Platform as a Service (PaaS) dan terakhir Software as a Service (SaaS).[4]

2.

Platform as a Service (PaaS) : konsepnya hampir serupa dengan IaaS. Namun Platform disini adalah penggunaan operating system dan infrastruktur pendukungnya. Yang cukup terkenal adalah layanan dari situs Force.Com serta layanan dari para vendor server. PaaS merupakan jenis cloud computing yang menyedikan service berupa application development environment, yaitu sebuah lingkungan pengembangan aplikasi dimana pengembang bisa menjalankan aplikasinya di server provider dan diserahkan kepada client-nya melalui Internet.

Sering terjadi, suatu aplikasi software yang sifatnya package tidak dapat memenuhi kebutuhan proses bisnis kita. Demikian pula dengan SaaS, di mana aplikasi yang ditawarkan sebagai layanan tidak sesuai dengan proses bisnis kita. Nah, pada skenario ini, kita dapat menggunakan jenis layanan yang disebut Platform as a Service (PaaS). Pada PaaS, kita membuat sendiri aplikasi software yang kita inginkan, termasuk skema database yang diperlukan. Skema itu kemudian kita pasang (deploy) di server-server milik penyedia jada PaaS. Penyedia jasa PaaS sendiri menyediakan layanan berupa platform, mulai dari mengatur server-server mereka secara virtualisasi sehingga sudah menjadi cluster sampai menyediakan sistem operasi di atasnya. Alhasil, kita sebagai pengguna hanya perlu memasang aplikasi yang kita buat di atasnya. Jika kita adalah perusahaan pembuat software, PaaS juga memberi alternatif lain. Alih-alih memasang software di server konsumen, kita bisa memasang software tersebut di server milik penyedia layanan PaaS, lalu menjualnya ke konsumen dalam bentuk langganan. Dengan kata lain, kita membuat sebuah SaaS. Singkatnya, dengan PaaS, kita membangun aplikasi kita sendiri di atas layanan PaaS tersebut. Adapun contoh vendor penyedia layanan Paas adalah Microsoft Azure dan Amazon Web Services.

merupakan aplikasi pengolah dokumen berbasis internet. Di dunia bisnis, kita mungkin familiar dengan SalesForce.com atau Microsoft CRM yang merupakan layanan aplikasi CRM. Di sini, perusahaan tidak perlu setup hardware dan software CRM di server sendiri. Cukup berlangganan SalesForce.com maupun Microsoft CRM, kita bisa menggunakan aplikasi CRM kapan dan dari mana saja melalui internet. Kita tidak perlu melakukan investasi server maupun aplikasi. Kita juga akan selalu mendapat aplikasi terbaru jika terjadi upgrade. Intinya, kita benarbenar hanya tinggal menggunakan aplikasi tersebut. Pembayaran biasanya dilakukan bulanan, dan sesuai jumlah pemakai aplikasi tersebut. Dengan kata lain, pay as you go, pay per use, per seat. Nah, semua layanan ini, dimana suatu aplikasi software tersedia dan bisa langsung dipakai oleh seorang pengguna, termasuk ke dalam kategori Software as a Services (SaaS). Secara sederhana, kita langsung mengkonsumsi layanan aplikasi yang ditawarkan.

III.2 SaaS, PaaS & IaaS: Kendali dan Tanggung Jawab Perbedaan SaaS, PaaS dan IaaS dapat dilihat dari sisi kendali atau tanggung jawab yang dilakukan oleh vendor penyedia jasa layanan cloud maupun customer. Pada gambar 2, di situ dijelaskan stack (jenjang) teknologi komputasi dari Networking naik hingga ke Application. Di situ juga dijelaskan sampai di stack mana suatu vendor layanan cloud memberikan layanannya, dan mulai dari jenjang mana konsumen mulai memegang kendali dan bertanggung jawab penuh pada stack di atasnya.

3.

Software as a Service (SaaS) : berada satu tingkat diatas PaaS dan IaaS, dimana disini yang ditawarkan adalah software atau suatu aplikasi bisnis tertentu. Contoh yang paling mutakhir adalah SalesForce.Com, Service-Now.Com, Google Apps, dsb SaaS merupakan konsep dimana perusahaan penyedia jasa (provider) memiliki sebuah aplikasi yang bisa digunakan oleh banyak client, dengan ini client tidak perlu menyiapkan sebuah server dan membeli lisensi software, mereka cukup membeli service dari aplikasi tersebut, tentu saja hal ini akan memangkas biaya operasional perusahaan. Sebagai konsumen individual, kita sebenarnya sudah akrab dengan layanan cloud computing melalui Yahoo Mail, Hotmail, Google Search, Bing, atau MSN Messenger. Contoh lain yang cukup populer adalah Google Docs ataupun Microsoft Office Web Applications yang

Gbr 3. Kendali dan tanggung jawab IaaS, PaaS dan Saas Mulai dari kanan, pada SaaS, seluruh stack merupakan tanggung jawab penyedia layanan cloud. Konsumen benar-benar hanya mengkonsumsi aplikasi yang disediakan. Pada PaaS, penyedia layanan cloud bertanggung jawab mengelola Networking hingga Runtime. Konsumen memiliki kendali dan bertanggung jawab membuat aplikasi dan juga skema database-nya. Pada IaaS, penyedia layanan Cloud bertanggung jawab untuk Networking hingga Virtualization. Konsumen sudah mulai bertanggung jawab untuk Operating System ke atas.Sebagai perbandingan, di gambar juga ditunjukkan arsitektur tradisional on-premise (bukan cloud), alias semua ada di data center kita. Di sini kita bertanggung jawab untuk seluruh stack, dari Networking hingga Application.

dapat melakukan pengeluaran operasional (Operational Expenditure, atau OPEX). Jadi, sama persis dengan biaya utilitas lainnya seperti listrik atau telepon ketika kita cukup membayar bulanan sesuai pemakaian. Hal ini akan sangat membantu perusahaan secara keuangan. Lentur.dan.Mudah.Dikembangkan Dengan memanfaatkan Cloud Computing, bisnis kita dapat memanfaatkan TI sesuai kebutuhan. Perhatikan Gambar 2 di bawah untuk melihat beberapa skenario kebutuhan bisnis.Penggunaan TI secara bisnis biasanya tidak datar-datar saja. Dalam skenario Predictable Bursting, ada periode di mana penggunaan TI meningkat tajam. Contoh mudah adalah aplikasi Human Resource (HR) yang pada akhir bulan selalu meningkat penggunaannya karena mengelola gaji karyawan.Untuk skenario Growing Fast, bisnis meningkat dengan pesat sehingga kapasitas TI juga harus mengikuti. Contoh skenario Unpredictable Bursting adalah ketika sebuah website berita mendapat pengunjung yang melonjak karena ada berita menarik.Skenario On and Off adalah penggunaan TI yang tidak berkelanjutan. Misalnya, sebuah layanan pelaporan pajak, yang hanya digunakan di waktu-waktu tertentu setiap tahun.

IV. KELEBIHAN CLOUD COMPUTING

Kelebihan Cloud Computing Dari semua penjelasan di atas, apa sebenarnya kelebihan dari Cloud Computing, terutama bagi dunia bisnis? Berikut beberapa di antaranya.

Tanpa.Investasi.Awal Dengan cloud computing, kita dapat menggunakan sebuah layanan tanpa investasi yang signifikan di awal.Ini sangat penting bagi bisnis, terutama bisnis pemula (startup). Mungkin di awal bisnis, kita hanya perlu layanan CRM untuk 2 pengguna. Kemudian meningkat menjadi 10 pengguna. Tanpa model cloud computing, maka sejak awal kita sudah harus membeli hardware yang cukup untuk sekian tahun ke depan. Dengan cloud computing, kita cukup membayar sesuai yang kita butuhkan. Mengubah.CAPEX.menjadi.OPEX Sama seperti kelebihan yang pertama, kelebihan yang kedua masih seputar keuangan. Tanpa cloud computing, investasi hardware dan software harus dilakukan di awal, sehingga kita harus melakukan pengeluaran modal (Capital Expenditure, atau CAPEX). Sedangkan dengan cloud computing, kita

Gambar 4 Contoh Penerapan Cloud Computing untuk pelaporan Pajak Tanpa layanan cloud computing, ke empat skenario ini akan membutuhkan perencanaan TI yang sangat tidak efisien, karena investasi TI harus dilakukan sesuai kapasitas tertinggi, walaupun mungkin hanya terjadi di saat-saat tertentu. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadi kegagalan layanan pada saat peak time tersebut. Dengan cloud computing, karena sifatnya yang lentur dan mudah dikembangkan (elastic and scalable), maka kapasitas dapat ditingkatkan pada saat

dibutuhkan, pemakaian.

dengan

biaya

penggunaan

sesuai

2.

Fokus pada Bisnis, bukan TI Dengan menggunakan Cloud Computing, kita dapat fokus pada bisnis utama perusahaan, dan bukan berkecimpung di dalam pengelolaan TI. Hal ini dapat dilakukan karena pengelolaan TI dilakukan oleh penyedia layanan, dan bukan oleh kita sendiri. Misalnya,melakukan patching, securityupdate, upgrad e hardware, upgrade software, maintenance, dan lainlain. Apabila kita memiliki tim TI, maka tim tersebut dapat fokus pada layanan TI yang spesifik untuk bisnis kita, sedangkan hal-hal umum sudah ditangani oleh penyedia layanan.

Masalah Politik dan Ekonomi Internasional Masalah ini dapat muncul ketika data publik secara bebas dikumpulkan dan disimpan secara pribadi dan arsip cloud terletak di negara lain daripada pengguna cloud. Produksi penting dan intelektual dan sejumlah besar informasi pribadi semakin disimpan secara pribadi, arsip terpusat dan sebagian dapat diakses dalam bentuk data digital. Tidak ada jaminan diberikan kepada pengguna untuk akses masa depan yang bebas. Isu terkait dengan lokasi arsip cloud di beberapa negara-negara kaya. Jika tidak diatur oleh peraturan internasional khusus: 1. Bisa meningkatkan kesenjangan digital antara negara kaya dan miskin (jika akses ke pengetahuan yang tersimpan akan tidak bebas dijamin untuk semua) [kata siapa?]. 2. Menjadi properti berwujud dianggap sebagai faktor strategis untuk modern berbasis pengetahuan ekonomi itu bisa menguntungkan perusahaan besar dengan "tubuh polisentris" dan "pikiran monocentric" hanya terletak di "negara-negara cloud".

V. RISIKO CLOUD COMPUTING Dismaping kegunaan nya yang telah dipaparkan diatas, Cloud Computing juga menghadapi risiko terutama terkait dengan : 1. Informasi Keamanan dan Privasi Pengguna Menggunakan layanan komputasi awan untuk menyimpan data dapat mengekspos pengguna untuk pelanggaran potensial privasi. Memiliki informasi pribadi pengguna dipercayakan kepada penyedia yang dapat berada di negara lain selain pengguna. Dalam kasus perilaku berbahaya dari penyedia awan, bisa mengakses data dalam rangka untuk melakukan riset pasar dan profil pengguna. [5] Dalam kasus komputasi awan nirkabel, meningkatkan risiko keselamatan sebagai fungsi keamanan dikurangi ditawarkan oleh jaringan nirkabel. Dengan adanya tindakan ilegal seperti penyalahgunaan atau perampasan ilegal data pribadi, kerusakan bisa sangat serius bagi pengguna, dengan susah payah untuk mencapai solusi hukum dan / atau pengembalian uang jika provider berada dalam keadaan selain negara pengguna. Dalam kasus industri atau perusahaan, semua data yang tersimpan dalam memori eksternal serius terkena kemungkinan kasus spionase internasional atau cyber.

3.

Kesinambungan Pelayanan Mendelegasikan data mereka-mengelola dan pengolahan untuk layanan eksternal, pengguna sangat terbatas ketika layanan ini tidak beroperasi. Kerusakan A juga mempengaruhi sejumlah besar pengguna sekaligus karena layanan ini seringkali dibagi pada jaringan besar. Sebagai layanan yang disediakan didukung oleh koneksi internet kecepatan tinggi (baik di download dan upload), bahkan dalam hal gangguan dari koneksi saluran karena Internet Service Provider pengguna (ISP) ia akan menghadapi kelumpuhan lengkap pekerjaan. Migrasi Data Ketika Berubah Penyedia Layanan Cloud Masalah lainnya adalah terkait dengan migrasi data atau port ketika pengguna ingin mengubah penyedia awan nya. Tidak ada standar yang ditetapkan antara operator dan perubahan seperti itu sangat kompleks. Kasus kebangkrutan perusahaan penyedia awan bisa sangat berbahaya bagi pengguna [6]. [7]

4.

VI. KESIMPULAN

Cloud computing sudah hadir saat ini, termasuk di Indonesia. Jadi, cloud computing bukanlah sebuah hype, melainkan sudah menjadi kenyataan dalam dunia TI. Bukan berarti kita semua langsung harus berpindah saat ini juga: pada kenyataannya cloud computing bukanlah untuk semua orang. Masih tetap terdapat jenis-jenis layanan yang memang harus dilakukan secara on-premise, walaupun terdapat juga layanan yang menjadi sangat efisien bila dilakukan dengan cloud computing. Beberapa jenis layanan bahkan dapat dilakukan secara bersamaan (hybrid) dengan menggabungkan kedua jenis implementasi tersebut. Oleh karena itu, carilah penyedia layanan yang dapat memberikan saran yang tepat dan terbaik bagi kebutuhan anda. Kesuksesan penggunaan cloud computing akan sangat ditentukan oleh kemampuan penyedia layanan dalam memberikan layanan yang tepat dan terbaik bagi pelanggan Daftar Pustaka: [1] teknoinfo.web.id/teknologi-cloud-computing/ [2] www.wikipedia.com [3] Teknoinfo.web.id/pengertian-cloudcomputing/ [4] www.prasaswo.tk/first/pengertian-cloudcomputing-bagian-2 [5] Mantelero, Processi di outsourcing informatico e cloud computing: la gestione dei dati personali ed aziendali, in Dir. informaz. Informatica, 2010, p. 673-696, 7-05-2011 [6] Gmail down, il mondo sopravvive 2-09-2009 [7] Sidekick. Cloud computing, quanto valgono i dati perduti?, 2009-10-13

You might also like