You are on page 1of 14

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA DASAR
Modul V
Gerak Harmonik Sederhana

Disusun oleh:

Nama: Rizki Aulia Rahmayani
Npm: 240110110024
Kelompok: 3 (Tiga)
Shift : A1
Hari/Tanggal: Selasa/ 18Oktober 2011
Waktu: 15.00-17.00 WIB
Asisten: Fredy Agil Raynaldo







LABORATORIUM FISIKA DASAR
JURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2011



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Pada praktikum kali ini akan dilakukan percobaan yang berjudul gerak
harmonik sederhana. Pada dasarnya pada kehidupan nyata, hampir tidak mungkin
menemukan gerak harmonik sederhana, yaitu gerak harmonik tanpa redaman.
Gerak benda pada pegas hanyalah mendekati gerak harmonik sederhana.
Yang hampir serupa dengan gerak semacam ini adalah gerak benda yang
digantungkan pada sebuah pegas, gerak ayunan bandul yang amplitudonya kecil,
dan gerak roda pengimbang pada arloji. Getaran tali dan kolom udara alat-alat
musik merupakan gerak harmonik atau superposisi gerak-gerak harmonik.
Gaya yang bekerja pada pegas yang ditarik atau ditekan disebut gaya
pemulih. Hal ini terjadi karena gaya ini selalu membawa partikel (benda) untuk
kembali ke titik keseimbangannya. Gaya pemulih inilah yang menyebabkan benda
pada ujung pegas menempuh gerak bolak-balik secara periodik melalui titik
keseimbangannya, disebut gerak harmonik sederhana.

Berdasarkan teori atom modern, orang menduga bahwa molekul-
molekul benda padat bergetar dan gerak yang hampir harmonik terhadap
posisi kisi-kisi tetapnya, walaupun gerak molokul-molekul itu tentunyatidak
dapat kita lihat secara langsung.
Dalam setiap bentuk gelombang, partikel-partikel medium yang dilalui
oleh gelombang akan bergetar dengan gerak harmonik atau dengan superposisi
gerak harmonik. Maka dari itu sangat penting untuk mengetahui dan mencoba
cara perhitungan gerak harmonik sederhana.



1.2 Tujuan
Tujuan dari praktik gerak harmonik sederhana ini adalah :
- Mengungkapkan Hukum Hooke
- Menyelesaikan soal-soal gerak harmonik sederhana
- Menentukan tetapan pegas dan massa efektif pegas dengan
melaksanakan percobaan ayunan pegas yang dibebani
- Menentukan percepatan gravitasi dengan mengukur perpanjangan
pegas yang dibebani.
























BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hukum Hooke
Hukum Hooke menyatakan hubungan antara gaya F yang meregangkan
pegas dan pertambahan panjang x pada daerah elastis pegas. Pada daerah elastis
linier. F sebanding dengan x. Bila hal ini dinyatakan dalam bentuk persamaan
maka :
F = k x
Keterangan :
F = gaya yang dikerjakan pada pegas (N)
x = pertambahan panjang pegas (m)
k = konstanta pegas (N/m
2
)
2.2Periode, Frekuensi, dan Simpangan GHS
Periode menyatakan waktu yang diperlukan untuk melakukan satu siklus gerak
harmonik, sedangkan frekuensi menyatakan jumlah siklus gerak harmonik yang
terjadi tiap satuan waktu. Untuk gerak harmonik pada pegas, periode T dan
frekuensi x dapat dihitung dengan menyamakan antara gaya pemulih dan gaya
sentripetal karena gerak harmonik pada hakikatnya merupakan proyeksi gerak
melingkar beraturan pada salah satu sumbu utamanya.





2.3 Gerak Harmonik Sederhana
Gerak harmonik sederhana adalah gerak harmonik yang dipengaruhi oleh gaya
yang arahnya selalu menuju titik seimbang dan besarnya sebanding dengan
simpangannya.
Persamaan gerak harmonik dapat juga dikatakan fungsi siusonida. Secara
matematis, persamaan simpangan untuk grafik siusonida dapat dinyatakan oleh:
t
T
A
t A A y
t
e u
2 sin
sin sin = = =
Dengan :
f
T
t
t
e 2
2
= =
y = simpangan (m); A = amplitude (m); = e frekuensi sudut (rad/s); T = periode
(s); f = frekuensi (Hz); t = lama partikel bergerak harmonic (s); = u sudut fase
awal (sudut fase pada saat t=0).
Pada setiap saat berlaku bahwa F= ma, tetapi dalam kasus ini = -k x
dan ma =
2
2
dt
x d
m , sehingga
2
2
dt
x d
m ma x k = =
( ) t x defensial persamaan suatu x
m
k
dt
x d
=
2
2


m
k
n definisika x
m
k
dt
x d
= = e
2
2

gerak dari sudut frekuensi adalah Dengan x
dt
x d
e e
2
2
2
=
x t A
dt
x d
t A
dt
dx
t A x
2 2
2
2
cos
sin
cos
e e e
e e
e
= =
=
=

Telah ditunjukkan bahwa x
dt
x d
2
2
2
e =
Mempunyai solusi t A x atau t A x e e sin cos = =
Solusi umum adalah kombinasi linier dari dua solusi ini
x t C t B
dt
x d
t C t B
dt
dx
t C t B x
2 2 2
2
2
cos sin
sin cos
cos sin
e e e e e
e e e e
e e
= =
=
+ =

Kita gunakan solusi umum :
( ) t C t B x dengan sama adalah t A x e e | e cos sin cos + = + =
( )
( ) umum paling yang solusi adalah t A x sehingga
A B dan A C ana
t B t C
t A t A
t A x
| e
| |
e e
| e | e
| e
+ =
= =
+ =
=
+ =
cos
sin cos dim
sin cos
sin sin cos cos
cos




















BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1 Alat-alat
1. Statip
2. Skala pelengkap statip
3. Pegas spiral
4. Tabung tempat menaruh beban (massa ember)
5. Stopwatch
6. Kertas grafik
3.2 Bahan
1. Beban tambahan
3.3 Prosedur
Percobaan Menentukan Tetapan Pegas
1. Pegas digantungkan pada statip lalu tabung kosong di gantungakan
di bawahnya. Tabung itu ditarik sedikit ke bawah kemudian lepaskan.
Catat waktu yang diperlukan untuk 10 getaran.
2. Pengukuran itu diulangi dengan menambahkan 2 keping beban
setiap kali, hingga terakhir 10 keping beban digunakan.
3. Massa beban dan pegas ditimbang.
4. Data yang diperoleh dicatat untuk melengkapi tabel yang tersedia.
5. Lalu dibuat grafik antar T2 terhadap massa total beban .
6. Tetapan pegas kemudian dihitung dari hasil data diatas.
Percobaan Menentukan Percepatan Gravitasi
1. Skala diatur sedemikian rupa hingga jarum menunjuk pada bagian
skala itu. penunjukkan jarum dicatat dari keadaan tabung kosong,
kemudian ditambah satu persatu hingga beban ke-10, lalu kurangi
satu per satu hingga tabung kosong kembali.
2. Hasil data diatas diolah dan digunakan untuk melengkapi data
pada tabel yang tersedia
3. Dibuat grafik antara simpangan dengan massa beban
4. Dari data diatas percepatan gravitasi dari grafik dihitung.
5. Kemudian kecepatan gravitasi hasil praktikum dibandingkan
dengan literatur (9,78 m/s
2
)


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Massa pegas : 9,95x10
-3
0,5x10
-3
Massa ember :63,60x10
-3
0,5x10
-3
Massa beban :5x10
-3
0,5x10
-3

Tabel 1
Beban m....(kg)
T(10t)

T=t/10

T
2
M
ember
63,60x10
-3
5,98

0,598 0,352
M
ember
+M
1
+M
2
73,60 x10
-3
7,20 0,720 0,518
M
ember
+M
1
+
...
+M
4
83,60 x10
-3
7,47 0,747 0,558
M
ember
+M
1
+
...
+M
6
93,60 x10
-3
8,19 0,819 0,62
M
ember
+M
1
+
...
+M
8
103,60 x10
-3
9,09 0,909 0,826
M
ember
+M
1
+
...
+M
10
113,60 x10
-3
9,27 0,927 0,859

Hasil regresi
a :-0,267
b :10,06
r :0,97 berarti kekakuratan 97%
Hasil perhitungan
K :3,9203
M
pegas
:0,0265 kg




Tabel 2
Beban (kg) F=mxg X+ X- <X>

X
M
1
48,9x10
-3
2x10
-3
2x10
-3
2x10
-3
0,9 x10
-3

M
1+
M
2
97,8x10
-3
3,1x10
-3
3,1x10
-3
3,1x10
-3
2 x10
-3

M
1+..+
M
3
146,7x10
-3
4x10
-3
4,1x10
-3
4,05x10
-3
2,95 x10
-3

M
1+..+
M
4
195,6x10
-3
5,1x10
-3
5,1x10
-3
5,1x10
-3
4 x10
-3

M
1+..+
M
5
244,5x10
-3
6,1x10
-3
6,1x10
-3
6,1x10
-3
5 x10
-3

M
1+..+
M
6
293,4x10
-3
7,5x10
-3
7,4x10
-3
7,45x10
-3
6,35 x10
-3

M
1+..+
M
7
342,3x10
-3
8,4x10
-3
8,5x10
-3
8,45x10
-3
7,35 x10
-3

M
1+..+
M
8
391,2x10
-3
9,6x10
-3
9,4x10
-3
9,5x10
-3
8,4 x10
-3

M
1+..+
M
9
440,1x10
-3
10,6x10
-3
10,6x10
-3
10,6x10
-3
9,5 x10
-3

M
1+..+
M
10
489x10
-3
11,6x10
-3
11,6x10
-3
11,6x10
-3
10,5 x10
-3

Hasil regresi
a :8,7 x10
-3

b :2,15
r :0,99 berarti keakuratannya 99%
Hasil Perhitungan
g =B.K
g =2,15x3,893
g =8,37 m/s
2

X
0
=1,1 x10
-3











Grafik Tabel 1


Grafik tabel 2







0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
0 20 40 60 80 100 120
T
2

massa total
grafik m terhadap T
2

Y-Values
0
2
4
6
8
10
12
14
0 10 20 30 40 50 60
x

r
a
t
a
-
r
a
t
a

massa
grafik M terhadap <X>
Y-Values
4.2 Pembahasan
Dari data yang diperoleh pada percobaan gerak harmonik sederhan ini
maka dapat diketahui bahwa pertambahan panjang yang dipengaruhi oleh massa
beban yang tergantung secara vertikal dapat mempengaruhi besar nilai periode (T)
dan frekuensi (f) getaran benda pada pegas. Hal ini disebabkan semakin besar
berat beban yang diberikan maka waktu yang dibutuhkan untuk satu getaran akan
semakin dibutuhkan waktu yang lama (besar) dan periodenya akan semakin besar
pula, sedangkan frekuensinya akan semakin kecil. pertambahan panjang yang
dipengaruhi oleh massa beban yang tergantung secara vertikal berbanding lurus
dengan periode dan berbandingan terbalik dengan frekuensi.
Tetapan pegas (k) dipengaruhi oleh periode, frekuensi, dan massa beban.
Semakin besar nilai periode, maka nilai tetapan pegas akan semakin kecil.
Semakin besar nilai frekuensi, maka nilai tetapan pegas akan semakin besar pula,
sedangkan semakin besar nilai massa beban, maka nilai tetapan pegas akan
semakin besar. Hal ini disebabkan tetapan pegas berbanding lurus dengan
frekuensi dan massa beban, sedangkan berbanding terbalik dengan periodenya.
Nilai tetapan pegas pada percobaan ini ditentukan melalui perhitungan kalkulator
yang telah dijabarkan pada bagian perhitungan.
Massa efektif adalah massa yang mempengaruhi gerak pegas dengan nilai sangat
kecil. Nilai massa efektif pada percobaan ini ditentukan melalui perhitungan
kalkulator yang telah dijabarkan pada bagian perhitungan. Massa efektif
dipengaruhi oleh tetapan pegas dan nilai a kalkulator. Semakin besar nilai dari
tetapan pegas (k) dan nilai a kalkulator, maka semakin besar pula nilai massa
efektif tersebut. Dalam teorinya massa efektif akan selalu lebih kecil dari massa
sebenarnya.
Pada perhitungan gravitasi terdapat perbedaan hasil perhitungan secara manual
dan dari literatur. Perbedaan hasil perhitungan manual dengan dari literatur
terletak pada kesalahan saat membaca skala, ketidak telitian dalm perhitungan, dll.
Sehingga hasilnya berbeda dengan hasil gravitasi di literatur.



BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
- Pertambahan panjang pegas dipengaruhi oleh massa benda
- Massa efektif selalu lebih kecil dari massa gerak harmonik sederhana yang
sebenarnya.

5.2 Saran
Pada praktik gerak harmonik sederhana ini untuk meningkatkan keakuratan data
maka praktikan disarankan untuk :
1. Lebih teliti dalam membaca skala
2. Tidak terburu-buru dan lebih teliti dalam penghitungan





















DAFTAR PUSTAKA

Kanginan, Marthen.2005. Seribu Pena Fisika SMA untuk Kelas XI. Cimahi:
Erlangga.
Zaida. 2008. Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. Bandung: Fakultas Teknologi
Industri Pertanian Universitas Padjadjaran.
Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit
Erlangga.
Tipler, P.A.,1998, Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan), Jakarta :
Penebit Erlangga.






















LAMPIRAN

You might also like