You are on page 1of 10

Epirogenesa Positif Epirogenesa Positif Adalah gerakan turunnya permukaanbumi sehingga seolaholahpermukaan laut naik.

Gerakan inidisebabkan karena tambahan beban.

Epirogenesa Negatif Epirogenesa Negatif Gerakan ke atas yang menyebabkannaiknya permukaan daratan sehinggaseolah-olah permukaan laut menjaditurun. Gerakan ini biasanyadisebabkan karena berkurangnyabeban lapisan kerak bumi.

Lipatan Lipatan terjadi jika terdapat tekanan horizontal maupun vertical pada kulit bumi yang bersifat liat (plastis), sehingga kulit bumi mengalami pengerutan. Hal ini dapat kita bandingkan seperti taplak meja yan ditekan secara horizontal pada satu sisi, sehingga terjadi pengerutan atau pelipatan.

a. lipatan tegak b. lipatan miring c. lipatan rebah d. lipatan menggantung e. lipatan isoklin Patahan, Patahan, terjadi akibat tenaga endogen yang relative cepat, baik secara vertical maupun horizontal terhadapstruktur batuan keras sehingga antara struktur lapisan yang satu dan yang lainnya jadi terpisah dan patah. 1 Patahan Mendatar

2 Patahan Normal

3 Patahan Membalik

Macam Macam Gunung Api 1. stratovolcano

Stratovolcano, juga dikenal sebagai gunung berapi komposit, ialah pegunungan (gunung berapi) yang tinggi dan mengerucut yang terdiri atas lava dan abu vulkanik yang mengeras. Bentuk gunung berapi itu secara khas curam tampaknya karena aliran lava yang membentuk gunung berapi itu amat kental, dan begitu dingin serta mengeras sebelum menyebar jauh. Lava seperti itu dikelompokkan asam karena tingginya konsentrasi silikat. Di ujung lain spektrum itu ialah gunung berapi pelindung (seperti Mauna Loa di Hawaii), yang terbentuk dari lava yang kurang kental, memberinya dasar kuat dan dengan hati-hati raut yang melandai. Banyak stratovolcano yang melampaui ketinggian 2500 m. Sering tercipta oleh subduksi lempeng tektonik. Meski stratovolcano kadang-kadang disebut gunung berapi gabungan, para ahli gunung berapi lebih memilih menggunakan istilah stratovolcano untuk membedakannya dari gunung berapi karena semua gunung berapi dari bentuk apapun memiliki struktur gabungan (berlapis) yakni terbentuk dari penumpahan berangkai material eruptif.

2. Kaldera

Kaldera adalah fitur vulkanik yang terbentuk dari jatuhnya tanah setelah letusan vulkanik. Contoh di Indonesia adalah danau Toba yang berawal dari letusan gunung purba. Kaldera sering tertukar dengan kawah vulkanik. Kata "kaldera" berasal dari bahasa Spanyol, yang artinya wajan. Pada tahun 1815, seorang ahli geologi Jerman Leopold van Buch mengunjungi kaldera Las Caadas dari Teide di Tenerife, dan Caldera de Taburiente di La Palma, keduanya di Kepulauan Canaria. Ketika catatannya dipublikasikan, ia memperkenalkan istilah caldera kedalam perbendaharaan kata geologi. 3. Gunung api perisai

Gunung api perisai tak memiliki lereng curam seperti stratovolcano. Gunung api ini terbentuk dari aliran lava di sepanjang retakan di bumi. Gunung api perisai umumnya terbentuk bersama dengan retakan di titik panas kerak bumi. Serangkaian gunung api di sepanjang retakan memiliki perisai dan struktur kerucut abu. Rangkaian Kepulauan Hawaii memiliki gunung tipe ini, termasuk gunung Mauna Loa dan Kilauea. 4. Gunung api Campuran

Ketika banyak ventilasi mencapai permukaan, gunung api memiliki banyak karakteristik. Gunung api ini diklasifikasikan dalam gunung api campuran. Struktur gunung ini terbentuk pada waktu yang berbeda-beda. Contohnya, letusan pada satu ventilasi menciptakan perisai atau kerucur, sementara ventilasi lainnya menciptakan stratovolcano. Gunung Pacaya di Guatemala memiliki beberapa puncak dan pada setiap bentuknya memiliki stratovolcano dan kerucut. 5. Renggang

Lempeng tektonik secara literal mengambang pada mantel bumi membentuk kerak. Lempeng ini saling mendorong di beberapa wilayah, namun di wilayah lain akan saling menjauh. Area di mana tektonik saling menjauh disebut gunung api renggang. Renggangan dapat membentuk retakan sepanjang permukaan bumi. Ventilasi yang ada berhubungan dengan gunung renggang di sepanjang permukaan bumi. Area renggangan dominan terjadi di

dasar laut Mid Atlantic Ridge. Sepanjang pegunungan ini, lava didorong keluar menciptakan pegunungan di bawah Samudera Atlantik. Gunung tipe ini banyak dijumpai di Islandia. 6. Gunung Meja

Gunung ini merupakan hasil letusan gunung di bawah gletser. Gunung ini terbentuk dari lava dan gas menghasilkan gunung dengan bentuk hampir seperti kubus. Contoh klasik gunung meja adalah Herdubreid di Islandia. Gunung ini pernah meletus 10 ribu tahun silam ketika terjadi retakan di bawah es. 7. Kerucut Sinder dan Tuff

Kerucut sinder terbentuk ketika scoria (lava ) keluar selama letusan, dan mendingin saat keluar dari ventilasi. Scoria biasanya berpori dan ringan. Kerucut Tuff terbentuk dari letusan gunung yang mengeluarkan abu dan batu apung. Gunung Paricutin di Mexico merupakan kerucut sinder. Paricutin muncul pada Februari 1943. Dalam hitungan hari, kerucut sinder setinggi 100 kaki (30,5 meter) tercipta dan letusan terus berlanjut. Gunung
6

terus meletus hingga 1952, ketika letusan reda, gunung baru setinggi 1.300 kaki (396 m) pun terbentuk.

Bentuk Intrusi Magma Telah kita ketahui bersama bahwa magma terbentuk di litosfer yang berasal dari pergesekan antara 2 lempeng dalam zona subduksi. Pergesekan antara 2 lempeng menimbulkan panas dan mampu melelehkan batuan yang kemudian lelehan batuan tersebut menjadi dapur magma. Magma dengan temperature yang tinggi dan tekanan tinggi pula akan selalu menuju ke tekanan yang lebih rendah yaitu di permukaan bumi. Maka dari itu usaha magma untuk keluar atau menuju ke tekanan yang lebih rendah dikenal dengan ekstrusi dan intrusi. Ekstrusi adalah proses keluarnya magma dari dapur magma hingga ke permukaan bumi. Dalam geologi, sebuah intrusi adalah sebuah batuan beku yang telah menjadi kristal dari sebuah magma yang meleleh di bawah permukaan Bumi. Magma yang membeku di bawah tanah sebelum mereka mencapai permukaan bumi dinamakan pluton, dari nama Pluto, Dewa Romawi dunia bawah tanah. Batuan dari jenis ini juga disebut sebagai batuan beku plutonik atau batuan beku intrusif. Dia berlawanan dengan batuan ekstrusif. Batuan yang mengelilingi pluton disebut country rock. Atau dengan kata lain, Intrusi adalah proses terobosan magma ke dalam lapisan kulit bumi (litosfer) tetapi tidak sampai keluar dari permukaan bumi. Namun intrusi magma menyebabkan permukaan cembung akibat pengangkatan lapisan kerak bumi. Intrusi magma juga menyebabkan berbagai bentuk penampang Gunung api. Menurut jenisnya intrusi terbagi menjadi beberapa macam intrusi yang terjadi di bawah permukaan bumi. Macam-macam intrusi tampak seperti pada gambar, yang diantaranya : a) Batolit Batolit adalah batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma, sebagai akibat penurunan suhu yang sangat lambat. Atau dengan kata lain, batolit adalah intrusi magma yang berada dekat dengan dapur magma. Pada gambar diatas tergambar pada angka 1 yang menunjukkan posisi terbentuknya batuan beku akibat dari intrusi yang disebut batolit.
7

b) Lakolit Lakolit adalah magma yang menyusup di antara lapisan batuan yang menyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkat sehingga menyerupai lensa cembung, sementara permukaan atasnya tetap rata. Pada gambar diatas ditunjukkan dengan angka 2. c) Sill Sill adalah lapisan magma yang tipis menyusup di antara lapisan batuan. Pada gambar diatas ditunjukkan dengan angka 3. d) Diaterma Diatrema adalah batuan yang mengisi pipa letusan, berbentuk silinder, mulai dari dapur magma sampai ke permukaan bumi. Pada gambar diatas ditunjukkan dengan angka 4. e) Intrusi korok Intrusi korok atau gang adalah batuan hasil intrusi magma memotong lapisan-lapisan litosfer dengan bentuk pipih atau lempeng. Dan perbedaan antara intrusi korok dengan sill adalah apabila sill batuan beku diantara 2 lapisan batuan. Sedangkan apabila intrusi korok adalah batuan beku yang terbentuk dari intrusi magma yang berbentuk pipih yang posisinya memotong antar lapisan batuan. f) Apolisa Apolisa adalah semacam cabang dari intrusi gang namun lebih kecil atau percabangan magma yang ukurannya kecil atau sering disebut juga urat-urat magma.

Seismograf

Seismograf adalah sebuah perangkat yang mengukur dan mencatat gempa bumi. Pada prinsipnya, seismograf terdiri dari gantungan pemberat dan ujung lancip seperti pensil. Dengan begitu, dapat diketahui kekuatan dan arah gempa lewat gambaran gerakan bumi yang dicatat dalam bentuk seismogram. proses terjadinya gempa

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. moment magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa bumi terjadi untuk seluruh dunia.skala rickter adalah skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5 magnitude.

Kedua skala yang sama selama rentang angka mereka valid. gempa 3 magnitude atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan besar nya 7 lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada kedalaman gempa. Gempa bumi terbesar bersejarah besarnya telahvlebih dari 9, meskipun tidak ada batasan besarnya. Gempa bumi besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar adalah 9,0 magnitudo gempa di Jepang pada tahun 2011 (per Maret 2011), dan itu adalah gempa Jepang terbesar sejak pencatatan dimulai. Intensitas getaran diukur pada modifikasi Skala Mercalli . A. Batuan Beku

Ada dua macam batuan beku, yaitu batuan beku dalam (contohnya batu granit), dan batuan beku luar (contohnya batu andesit.) Untuk Mengetahui ketepatan batuan jenis batuan harus dilakukan uji laboratorium dengan menggunakan mikroskop untuk melihat bentuk kristal batuanya. B. Batuan sedimen

Ada beberapa macam batuan sedimen, yaitu batuan sedimen klastik, sedimen kimiawi dan sedimen organic. Sedimen klastik berupa campuran hancuran batuan beku, contohnya breksi, konglomerat dan batu pasir. Sedimen kimiawi berupa endapan dari suatu pelarutan, contohnya batu kapur dan batu giok. Sedimen organic berupa endapan sisa sisa hewan dan tumbuhan laut contohnya batu gamping dan koral.

C. Batuan Malihan (Batuan Metamorf)

Batuan malihan atau metamorf adalah batuan yang berubah bentuk. Contohnya kapur (kalsit) berubah menjadi marmer, atau batuan kuarsa menjadi kuarsit.
10

You might also like