You are on page 1of 11

Irma Siswanti P

1209704017 Kimia_Sainstek Judul Praktikum Tanggal Laporan : Pengenalan alat dan bahan di laboratorium kimia.

Tanggal Praktikum : 12 Oktober 2009 : 20 Oktober 2009 Tujuan Praktikum : Dapat mengetahui bagaimana cara menggunakan berbagai peralatan di laboratorium. Dapat mengenal beberapa zat kimia yang umum. :

Teori Dasar

Semua alat gelas yang akan digunakan untuk praktek harus dalam keadaan bersih. Alat-alat gelas dicuci dengan larutan deterjen dengan menggunakan sikat yang sesuai. Air panas dapat digunakan untuk membersihkan kotoran yang sulit dibersihkan dengan air dingin. Larutan asam atau basa encer dapat digunakan bila kotoran sangat sulit dibersihkan dengan air dan deterjen. Oksidator kuat seperti larutan kalium dikromat juga dapat digunakan sebagai langkah akhir usaha membersihkan alat tersebut pada larutan kalium dikromat. Selanjutnya harus digunakan pengeringan dari sisa-sisa air yang menempel pada gelas. Cara yang paling sederhana adalah didiamkan di udara terbuka dengan posisi alat terbalik supaya sisa air menetes ke bawah. Cara ini hanya bias dilakukan bila kita memiliki banyak waktu sampai alat itu akan digunakan. Bila penggunaannya segera, pengeringan harus dilakukan pada oven untuk alat-alat gelas yang tidak memiliki skala yang kuantitatif, pengeringan harus dilakukan dengan menggunakan blower. Zat-zat kimia perlu diketahui dengan baik, sifat maupun kegunaannya. Sebagian besar zat kimia yang ada di laboratorium adalah berbahaya bila tidak mengetahui sifatsifat dan cara penanganannya. Peralatan yang lazim ada di laboratorium, yaitu : Neraca : Untuk menetapkan massa. Cara kerja neraca listrik, yaitu : 1. Periksa kedataran neraca. 2. Bersihkan piringan neraca dengan sikat berbulu halus. 3. Sambungkan dengan sumber listrik. 4. Nyalakan neraca (tekan On). 5. Masukkan alat/bahan yang akan ditimbang.

Laporan Pengenalan Alat dan Bahan di Laboratorium Kimia

Page 1

Irma Siswanti P
1209704017 Kimia_Sainstek 6. Baca berat yang muncul, setelah dipastikan kaca neraca dalam keadaan tertutup rapat. 7. Ambil kembali alat/zat yang telah ditimbang. 8. Matikan neraca. 9. Bersihkan kembali neraca. Standar temperature. Peralatan berskala : Untuk mengukur volume larutan. 1. Labu ukur : Suatu labu atau wadah berdasar datar, berbentuk alpukat dengan leher panjang dan sempit. Cara penggunaan labu ukur, dapat dijabarkan sebagaimana berikut ini. Labu yang bersih kemudian dimasukkan sebuah corong kecil yang berbatang panjang sehingga mencapai lebih bawah dari batas graduasi labu. Lewat corong ini tambahkan larutan yang akan diukur perlahan-lahan sampai mencapai tanda. Ambil corong itu dengan hati-hati agar tidak membasahi dinding labu diatas tanda, kemudian tambahkan air setetes demi setetes dengan pipet tetes sampai miniskus berada pada tanda graduasi itu, lalu tutup labu tersebut. Untuk menghomogenkan larutan, pegang leher labu dan telunjuk menekan tutupnya, kemudian bolak-balik labu 15 kali. 2. Pipet. Pipet ukur : Terdiri dari pipa lurus dan agak sempit tanpa bola tengah dan juga dibuat menurut spesifikasi standar, mereka diberi kode warna yang serupa pula menurut spesifikasi standar. Pipet transfer : Terdiri dari balon silindris yang kedua ujungnya disambungkan dengan pipa atas, sedangkan pipa bawah diruncingkan sehingga ujungnya sangat sempit. Cara penggunaan pipet , dapat dijabarkan sebagaimana berikut ini. Pipet mula-mula dibilas dengan larutan yang akan digunakan, kemudian dengan isapan diisi kira-kira 1-2 cm di atas tanda batas dan ujung atas ditutup dengan telunjuk yang kering. Larutan yang menempel pada dinding luar pipa bawah dilap hingga bersih. Larutan tersebut kemudian dibiarkan mengalir keluar lambat-lambat dengan sedikit mengendorkan telunjuk dan dengan

Laporan Pengenalan Alat dan Bahan di Laboratorium Kimia

Page 2

Irma Siswanti P
1209704017 Kimia_Sainstek memutarkan pipet dengan hati-hati, sampai dasar miniskus tepat mencapai tanda graduasi, pipet harus dipegang vertical sedemikian rupa sehingga

tanda itu sejajar dengan mata. Tetes-tetes cairan yang mungki menempel pada ujung pipet disingkirkan dengan membentikkannya pada suatu permukaan kaca. Kemudian cairan itu dibiarkan mengalir ke bawah penerima, dengan ujung pipet menyentuh dinding dalam wadah. Ketika pengosongan yang sinambung itu berhenti, ujung pipet dibiarkan kontak degan dinding wadah selama 15 detik (waktu kuras). Pada akhir waktu kuras, ujung pipet dilepaskan dari sentuhan dinding wadah, cairan yang tersisa dari ujung pipet tidak boleh diambil baik dengan meniupnya atau dengan cara lain. 3. Buret : Pipa silinder panjang dengan rongga yang seragam sepanjang bagian yang berskala, yang ujung bawahnya berupa keran kaca dan ujungnya runcing. Cara penggunaan buret , dapat dijabarkan sebagaimana berikut ini. Buret dijepit secara vertical dengan penjepit buret. Dengan menggunakan corong kecil, masukkan larutan yang akan digunakan kira-kira 5 cm diatas tanda batas 0 pada buret yang kering dan bersih atau buret yang sidah dibilas dengan larutan tersebut. Corong disingkirkan, larutan dibuang lewat kran sampai titik terbawah miniskus larutan menyinggung tanda nol, paruh buret ditempelkan pada wadah penampung apabila ada larutan yang menggantung. Untuk menghantarkan cairan dari buret ke labu Erlenmeyer atau penampung yang serupa, letakkan jari-jari tangan kiri ke belakang buret dan ibu jari kiri ke depan, lalu kepala kran dip[egang oleh ibu jari dan telunjuk serta jajari tengah. Dengan cara ini tangan tidak cenderung untuk menarik sumbat kran keluar dari tubuh kran dan operasi itu dapat dikendalikan sepenuhnya. Selama menghantarkan larutan, labu Erlenmeyer dapat diputar dengan lembut dengan tangan kanan untuk memastikan bahwa cairan yang ditambahkan tercampur baik dengan isi apapun yang telah ada dalam labu itu.

Laporan Pengenalan Alat dan Bahan di Laboratorium Kimia

Page 3

Irma Siswanti P
1209704017 Kimia_Sainstek Peralatan umum . 1. Gelas piala. 2. Botol cuci. 3. Corong. 4. Alat porselen. 5. Krus porselen. 6. Alat silica lelehan. 7. Alat plastic : botol, corong, gelas ukur dan spatula. Alat logam. Alat pemanas. 1. Pembakar Bunsen. 2. Pembakar universal Pittsburgh. 3. Pembakar meker. 4. Pembakar Amal. 5. Pembakar Bunsen listrik. 6. Pemanasan celupan (batang merah). 7. Penangas kukus/air. 8. Lempeng panas (hotplate). 9. Oven listrik. 10. Tanur setengah silinder. 11. Penangas udara. 12. Lampu dan pemanas infra merah. 13. Tang krus dan tang piala. Eksikator dan kotak kering. Alat pengaduk. 1. Batang pengaduk. 2. Batang didih. Alat penyaring. Botol timbang.

Laporan Pengenalan Alat dan Bahan di Laboratorium Kimia

Page 4

Irma Siswanti P
1209704017 Kimia_Sainstek Alat dan Bahan : Alat : 1. Batang pengaduk. 2. Tabung reaksi. 3. Pipet volume. 4. Buret. 5. Corong gelas. 6. Labu ukur. 7. Labe Erlenmeyer. 8. Gelas piala (beaker glass). 9. Gelas ukur. 10. Neraca.

Bahan : 1. CaCO3. 2. Aquades.

Langkah Kerja : 1. Batang pengaduk, tabung reakssi, pipet volume, buret, corong gelas, labu ukur, labu Erlenmeyer, gelas piala (beaker glass), dan gelass ukur dicuci lalu dikeringkan. 2. 1,25 gram CaCO3 ditimbang di neraca. Dilarutkan dengan sejumlah 20 ml aquades dalam gelas piala. Campuran tersebut disaring hingga filtrate dan endapannya terpisahkan. 3. 10 ml filtrate dipindahkan dengan menggunakan pipet ukur ke dalam labu Erlenmeyer 100 ml. 4. Buret ukuran 50 ml diisi dengan aquades. Dikeluarkan 24,1 ml aquades dan ditampung dengan labu Erlenmeyer 100 ml. 5. Semua langkah-langkah diatas dilakukan sesuai dengan instruksi dan bimbingan asisten.

Laporan Pengenalan Alat dan Bahan di Laboratorium Kimia

Page 5

Irma Siswanti P
1209704017 Kimia_Sainstek Data Pengamatan :

Daftar nama alat-alat yang ada di laboratorium : No. 1. Nama Alat Labu Erlenmeyer Gambar Kegunaan Untuk menyimpan zat yang akan di titrasi. Untuk menyimpan larutan. Kadang-kadang digunakan larutan. 2. Gelas Kimia untuk tempat larutan dan dapat juga untuk memanaskan larutan kimia. Untuk menguapkan solven/pelarut atau untuk memekatkan. 3. Kaca arloji Untuk menutup alat. Untuk tempat mereaksikan zat. Untuk tempat zat yang akan untuk boleh juga

memanaskan

(beaker Glass)

ditimbang. 4. Batang pengaduk Untuk mengaduk larutan. Untuk pengganti batu didih. Untuk menolong pada waktu

menuangkan cairan dalam proses penyaringan.

Laporan Pengenalan Alat dan Bahan di Laboratorium Kimia

Page 6

Irma Siswanti P
1209704017 Kimia_Sainstek 5. 6. Termometer Labu dasar bulat Untuk mengukur suhu larutan. Untuk wadah atau tempat suatu campuran zat cair yang akan di destilasi. 7. Kondensor Untuk pendingin uap atau hasil destilasi. 8. Tabung reaksi Untuk mereaksikan zat zat kimia dalam jumlah sedikit. 9. Kassa Untuk alas labu dasar bulat pada saat pembakaran. 10. 11. 12. 13. Bunsen Statif Klem Still head Untuk pembakaran. Untuk penyangga klem. Untuk pengangga alat. Untuk penyalur uap atau gas yang akan masuk ke alat pendingin (kondensor). 14. Kaki tiga Untuk penyangga alat pada saat pembakaran. 15. Corong Untuk perantara memindahkan

larutan ke alat yang berleher kecil. 16. Labu ukur Untuk melarutkan dan menakar volume zat kimia dalam bentuk cair pada proses preparasi larutan. 17. Buret 18. Neraca Untuk menyimpan larutan penitrasi. Untuk mengukur larutan. Untuk menimbang.

Laporan Pengenalan Alat dan Bahan di Laboratorium Kimia

Page 7

Irma Siswanti P
1209704017 Kimia_Sainstek 19. Pipet seukuran Untuk mengukur larutan. Untuk memindahkan larutan secara terukur. 20. Gelas ukur Untuk mengukur larutan.

21.

Eksikator

Untuk penstabil suhu dan pendingin pada cawan yang sudah dipanaskan.

22.

Botol semprot

Untuk penyimpanan aquades.

23.

Botol pereaksi

Untuk menyimpan larutan pereaksi.

24.

Spatula

Untuk alat Bantu mengambil bahan padat atau kristal.

25.

Pipet ukur

Untuk mengambil larutan dengan volume tertentu.

26.

Cawan porselen

Untuk wadah suatu zat yang akan diuapkan dengan pemanasan.

27.

Penjepit logam

untuk menjepit cawan porselen pada saat pemanasan, atau untuk

membantu mengambil kertas saring atau benda lain pada kondisi panas. 28. Penjepit tabung Untuk menjepit tabung reaksi pada saat pemanasan, atau benda lain pada kondisi panas. 29. Pipet tetes Untuk mengambil bahan berbentuk larutan dalam jumlah yang kecil.

Laporan Pengenalan Alat dan Bahan di Laboratorium Kimia

Page 8

Irma Siswanti P
1209704017 Kimia_Sainstek 30. Rak tabung Untuk tempat menyimpan tabung reaksi. 31. Pinggan penguapan 32. Segitiga porselen Untuk wadah suatu zat yang akan diuapkan dengan pemanasan. Untuk penyangga cawan pada saat pembakaran. 33. Filler Untuk alat bantu menghisap larutan pada pipet. 34. Corong bunchner Untuk penyaringan yang dilakukan secara vakum. 35. Labu isap Untuk disaring. 36. Sikat kawat Untuk membersihkan tabung. penampung destilat yang

Daftar nama-nama zat : No. Nama zat Rumus Kimia 1. Salicilic acid C7H6O3 Serbuk putih bedak). 2. Boric acid (asam H3BO3 borat) Serbuk putih berkristal. 3. Barium chloride BaCl Serbuk putih berkristal. halus Tidak berbau. Harmful, berbahaya. halus Wangi (seperti bedak salisil. halus Tidak berbau. Iritasi, bahaya bila terhirup. Higriskopis. Wujud Bau Sifat

Laporan Pengenalan Alat dan Bahan di Laboratorium Kimia

Page 9

Irma Siswanti P
1209704017 Kimia_Sainstek Asam stearat 4. C18H36O6 Butiran kecil. putih Agak menyengat. Bahaya bila terkena mata, kulit

dan hidung. 5. Asam oksalat H2C2O4 Kristal putih. Tidak berbau. 6. 7. Kalium Iodat Tembaga sulfat KI CuSO4 Kristal putih. Padatan biru. Biru heksaaquo 8. 9. Seng oksida Kalium hidroksida 10. 11. Natrium sulfat Seng sulfat Na3SO4 ZnSO4 Kristal putih. Kristal kehijauan. 12. Kalium thiosianat 13. Kalium dikromat K2Cr2O7 Padatan orange. 14. 15. 16. Fruktosa Kalium klorida Timbale asetat 17. Raksa klorida 18. 19. 20. 21. Kalium bikromat Lead (II) nitrat Asam stearat Besi (II) klorida K2CrO4 Pb(NO3)2 C18H36O2 FeCl3 Kristal kuning Serbuk putih Padatan putih Padatan perak Berbau Berbau Berbau Beracun Beracun (II) HgCl2 Padatan C6H12O6 KCl Serbuk putih Kristal putih. Seperti cuka. Beracun Oksidator. KSCN kristal Beracun. ZnO KOH Serbuk putih. Padatan putih.

(II) Pb(CH3COO)2 Serbuk putih.

Laporan Pengenalan Alat dan Bahan di Laboratorium Kimia

Page 10

Irma Siswanti P
1209704017 Kimia_Sainstek Pembahasan : Tidak semua alat gelas dapat dikeringkan dengan menggunakan pemanas/oven. Alat gelas yang berskala tidak diperbolehkan menggunakan pemanas, dikarenakan pemanasan dapat menyebabkan pemuaian pada alat ukur gelas tersebut. Alat yang digunakan harus bersih dan bebas dari lemak, dikarenakan lemak dapat menganggu pada saat proses pengukuran volume dan lemak juga dapat menyebabkan zat atau larutan menjadi terkontaminasi (bereaksi dengan lemak). Membaca skala volume pada alat ukur, yaitu pada cenkungan larutan paling bawah yang menempel dengan skala alat tersebut dan sejajar dengan mata. Pada saat menggunakan pipet, dinding luar pipet harus dikeringkan terlebih dahulu, agar volume yang diinginkan lebih akurat dan tidak bertambah dari tetesan larutan yang menetes dari dinding luar pipet. Setelah menurunkan larutan pada pipet, pipet harus didiamkan menempel dahulu pada dinding alat penampung larutan tersebut selama 15 detik agar larutan turun seluruhnya. Memperlakukan zat kimia harus sesuai dengan sifat dan bahaya zat itu sendiri.

Kesimpulan : Dengan dilakukannya praktikum ini : Dapat mengetahui alat-alat di laboratorium kimia dan cara menggunakannya. Dapat mengenal zat-zat kimia di laboratorium secara umum.

Daftar Pustaka : 2009. Modul Praktikum Kimia Dasar I. Bandung : UIN SGD. analisateknisia.blogspot.com/ 2009_05_01_archi... Basset, J. Denney, R. C. Jeffry, G. H. Mendham. J. Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Jakarta : Buku kedokteran EGC. id.wikipedia.org/ wiki/Corong_Bchner labkd.blog.ugm.ac.id/.../pengenalan-alat-gelas

Laporan Pengenalan Alat dan Bahan di Laboratorium Kimia

Page 11

You might also like