You are on page 1of 61

PELAKASANAAN KERJA DI BIDANG INTERNATIONAL ORGANIZATION FOR STANDARDIZATION (ISO) PADA PT.

INDONESIA PRINTER JAKARTA UTARA

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Diajukan untuk memenuhi mata kuliah KKP pada Program Diploma Tiga (D.III)

NAMA : DWI PRATIWI NIM : 21090586

Jurusan Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika Jakarta 2011

PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK Kuliah Kerja Praktek ini telah disetujui dan disahkan serta diizinkan untuk dinilai pada periode : Tahun Akademik 2009/2010 di Semester Lima (isi sesuai tahun akademik)

DOSEN PENASEHAT AKADEMIK Kelas 21.5A.25

.. Bpk. Syamsu Alang, S.Sos

PENILAI LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK

Kuliah Kerja Praktek ini telah dinilai pada tanggal

PENILAI

(.....)

Saran-saran dari Penilai:

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas terselesaikannya Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) dengan judul : PELAKSANAAN KERJA DI BIDANG

INTERNATIONAL ORGANIZATION FOR STANDARIZATION (ISO) PADA PT. INDONESIA PRINTER JAKARTA UTARA. yang merupakan salah
satu syarat kelulusan mata Kuliah Kerja Praktek Lapangan Jurusan Sekretaris Akademi Sekretari dan Manajemen Bina Sarana Informatika. Selama melaksanakan Kuliah Kerja Praktek dan dalam menyelesaikan laporan ini, penulis telah banyak menerima bimbingan, pengarahan, petunjuk dan saran, serta fasilitas yang membantu hingga akhir dari penulisan laporan ini. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Bpk. Ir. Naba Aji Notoseputro, selaku Direktur Bina Sarana Informatika 2. Ketua Jurusan Sekretaris Akademi Sekretari dan Manajemen Bina Sarana

Informatika.
3. Bpk. Syamsu Alang, S.Sos selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyelesaian laporan ini. 4. Bapak Victor Ho, MSi selaku Direktur Utama PT Indonesia Printer Jakarta 5. Bapak H.Rusdianto selaku Management Representatif dan Factory Manager PT Indonesia Printer Jakarta 6. Bapak Rudi Anry, SH selaku Manager GA&HRD PT Indonesia Printer Jakarta

7. Ibu Dewi Mirawati, SE selaku Staff HRD PT Indonesia Printer Jakarta 8. Ibu Ely Afriati, S.Psi selaku Sekretaris ISO dan operasional PT Indonesia Printer Jakarta 9. Bapak Faizal Achmad selaku Manager Finishing PT Indonesia Printer Jakarta 10. Ibu Niken Oktaviani selaku Administrasi Finishing PT Indonesia Printer Jakarta 11. Seluruh staff PT Indonesia Printer Jakarta yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak yang membantu, meskipun dalam laporan ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun tetap penulis harapkan.

Jakarta, ..November 2011

DWI PRATIWI Penulis

Lembar Judul Laporan KKP Lembar Persetujuan dan Pengesahan Laporan KKP Lembar Penilai Laporan KKP Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan 1.3. Ruang Lingkup 1.4. Metode Pengumpulan Data 1.5. Sistematika Penulisan LANDASAN TEORI PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Organisasi 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Singkat Perusahaan 3.1.2. Struktur Organisasi dan Tata Kerja 3.1.3. Kegiatan Usaha 3.2. Pelaksanaan Kegiatan KKP 3.2.1. Bidang Pekerjaan yang Dilakukan 3.2.2. Kendala yang Dihadapi dalam Pekerjaan 3.2.3. Cara Mengatasi Kendala PENUTUP 4.1. Kesimpulan 4.2. Saran-saran

BAB II BAB III

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP SURAT KETERANGAN PKL NILAI PRAKTEK KERJA LAPANGAN LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dalam menghadapi era globalisasi yang penuh dengan pesaingan ketat, sebuah perusahaan harus dapat menunjukan kemampuannya, dalam memenuhi tuntutan pasar. Keberhasilan dalam memenangkan persaingan tidak hanya ditentukan oleh kemampuan dalam mengelola dan meningkatkan sumber daya yang dimiliki, tetapi juga mutu produk menjadi kunci utama. Mutu memegang peranan yang sangat penting bagi perusahaan, karena mutu merupakan hal yang paling penting diandalkan perusahaan untuk tetap memberikan yang terbaik bagi kepuasan konsumen. Upaya menerapkan sistem manajemen mutu memerlukan pengorbanan yang tinggi dari pembiayaan dan kemauan untuk mengubah perilaku kearah yang konsisten. Penerapan sistem manajemen mutu dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan, antara lain meminimalkan produk yang tidak memenuhi persyaratan. artinya perusahaan mengurangi pekerjaan ulang yang akhirnya mengoptimalkan marginal keuntungan dan meningkatkan produktifitas kerja sehingga dapat meningkatkan efisiensi perusahaan. Penerapan sistem penerapan manajemen mutu berbasiskan ISO 9001:2000 dalam jasa konstruksi Indonesia pada saat ini merupakan momentum yang sangat tepat. Mengingat strategi semacam ini telah menjadi prioritas utama kegiatan dan telah menjadi kebijakan Departemen pekerjaan umum. Tujuannya adalah mengupayakan terus-menerus dalam mewujudkan mutu produk hasil pekerjaan konstruksi sesuai harapan dan kebutuhan masyarakat. Disamping itu

penerapan sistem manajemen mutu berbasiskan ISO dan sertifikatnya bagi para penyedia jasa telah pula menjadi tuntutan dalam menghadapi pasar global yang semakin kompetitif . PT. Indonesia Printer sebagai perusahaan swasta di bidang jasa percetakan offset printing memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pengembangan sistem manajemen mutu. PT. Indonesia Printer mendidik, melatih, dan membentuk tenaga-tenaga profesional yang berwawasan dan mampu melayani segala bentuk pekerjaan percetakan yang terkait dengan sistem manajemen mutu. Seiring dengan perkembangan modern, kesuburan inovasi, budaya mutu dan profesionalisme ditanamkan dalam bentuk suatu sistem. Dalam hal ini, PT. Indonesia Printer perlu mengacu pada sistem manajemen mutu sehingga mengadopsi semboyan : One-stop Printing. Ke depan, PT. Indonesia Printer menyediakan solusi terbaik kepada pelanggan dengan fokus terhadap efisiensi dan dukungan teknologi terdepan. Untuk mempersiapkan diri dalam keterlibatan langsung terhadap pengembangan mutu nasional, maka PT. Indonesia Printer telah membangun unit mandiri dan independen yang mampu melaksanakan assesment dan sertifikat ISO 9001:2000. Komitmen tegas konsisten jajaran pimpinan serta kesadaran karyawan untuk menerapkan sistem manajemen mutu merupakan keberhasilan penerapan sistem manajemen mutu. Berdasarkan hasil diatas maka penulis mengangkat judul PELAKSANAAN

KERJA UTARA.

DI

BIDANG

INTERNATIONAL

ORGANIZATION

FOR

STANDARIZATION (ISO) PADA PT. INDONESIA PRINTER JAKARTA

1.2.Maksud dan Tujuan Maksud penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini adalah:

1. Ingin mengetahui proses kerjan ISO mutu di PT. Indonesia Printer. 2. Penulis ingin mendapatkan data-data yang akurat untuk di jadikan KKP. 3. Sebagai tempat sarana agar mahasiswa siap menghadapi teknologi pembuatan laporan yang digunakan oleh dunia usaha yang semakin maju dan modern. 4. Penulis dapat membandingkan dan menyesuaikan serta mengaplikasikan antara teori yang didapat di bangku kuliah dengan kenyataan dunia kerja yang sebenarnya. 5. Mengukur sejauh mana kemampuan penulis dalam memahami permasalahan yang ada. Adapun tujuan dari penyusunan KKP ini adalah sebagai salah satu syarat kelulusan pada program Diploma III (Tiga) Jurusan Sekretaris & Manajemen di Akademik Sekretari & Manajemen Bina Sarana Informatika. 1.3.Ruang Lingkup Ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas tidak terlalu luas, penulis membatasi bagaimana perusahaan dalam menangani penerapan sistem manajemen mutu (ISO mutu 9001:2008). Dengan adanya pembatasan masalah ini penulis mengharapkan agar tidak terjadi suatu kesalahan atau penyimpangan dari pokok pembahasan yaang sebenarnya dari penulisan ini.

1.4.Metode Pengumpulan Data Metode penelitian yang dilakukan penulis dalam menyusun Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini adalah: 1. Metode Pengamatan (Observasi method) Metode ini dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung pada PT. Indonesia Printer untuk mengetahui komunikasi bisnis dan prosedur yang ada.

2. Metode Wawancara Mengadakan tanya jawab dengan karyawan PT. Indonesia Printer yang telah memiliki pengalaman bekerja yang cukup lama dan dapat dipercaya, bentuk wawancara ini bersifat terbuka dengan melampirkan beberapa pertanyan. 3. Metode Dokumentasi Penulis mendapatkan dan mengambil data-data yang dapat dijadikan referensi berupa buku-buku yang dianggap menambah objektifitas laporan KKP.

1.5.

Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini disusun dalam empat bab yang

terdiri atas:

BAB I

PENDAHULUAN Bab ini dikemukankan mengenai tujuan umum, maksud dan tujuan pemilihan judul, metode pengumpulan data yang digunakan, ruang lingkup dan sistematika penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek.

BAB II

LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan tentang teori yang digunakan dalam pembahasan laporan PKL dan menjelaskan mengenai pengertian manajemen, macam-macam manajemen, fungsi-fungsi manajemen, tujuan manajemen, proses manajemen, prinsip-prinsip manajemen, asas-asas manajemen, dan pengertian administrasi.

BAB III

PEMBAHASAN

Pada bab ini diuraikan secaraa umum sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi dan taat kerja, dan kegiatan usaha perusahaan, serta menguraikan secara singkat tentang bidang pekerjaan yang dilakukan selama KKP, permasalahan atau kendala yang terjadi dalam pekerjaan, serta memberikan bagaimana cara penyelesaian masalah yang terjadi. BAB IV PENUTUP Bab ini merupakan akhir dari pada pembahasan KKP, penulis mencoba untuk membuat kesimpulan dan saran-saran.

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Manajemen Setiap perusahaan yang menuju profesionalitas pasti membutuhkan adanya manajemen yang baik. Manajemen adalah suatu proses yang khas terdiri dari tindakan-tindakan yang dimulai dari penentuan tujuan sampai pengawasan, di mana masing-masing bidang digunakan baik ilmu pengetahuan maupun keahlian yang diikuti secara berurutan dalam rangka usaha mencapai sasaran yang telah ditetapkan semula. Manajemen berdasarkan ilmu adalah manjemen yang berciri ilmu dan dilaksanakan dengan menggunakan ilmu pengetahuan seperti penyelidikan dan eksperimen, dipergunakan dalam berbagai bidang manajemen. Menurut George R. Terry dalam bukunya principle of Management memberi batasan sebagi berikut. Management is the accomplishing of a pre-determined objective through the effort of people. Menurut Kootz dan ODonnel dalam bukunya Principles of Management. Mengatakan bahwa: Management is getting thing done through the efforts of other people. Manajemen harus melalui orang-orang lain. Bila langsung kepada materi kerja, maka pekerjaan itu bukan manajemen. Menurut John D. Millet dalam bukunya Management in the public Service memberikan definisi sebagai berikut. Management is the process of directing and facilitating the work of people organized in formal groups to achieve a desired goal. Menurut Dr. R. Markharita, expert PBB yang diperbantukan pada Kantor Pusat LAN dari tahun 1977-1980 memberikan definisi sebagai berikut.

Management is the utilization of avaailable or potentials resources in achieving a given ends. Manajemen adalah pemanfaatan sumber-sumber yang tersedia atau yang berpotensi di dalam pencapaian tujuan. Yang dimaksud dengan Management resources (sumber/sarana manajemen) terdiri atas sebagai berikut.
a. Man (orang) b. Money (uang) c. Material (Material) d. Machine (peralatan/mesin) e. Method (metode) f. Time (waktu)

g. Prasarana lain, seperti tanah, gedung, alat angkutan, listrik, dan sebagainya.

Dari uraian pengertian manajemen di atas dapatlah disimpulkan, yaitu sebagai berikut. Manajemen adalah suatu proses/kegiatan/usaha pencapaian tujuan tertentu melalui kerja sama dengan orang lain, di mana dapat dimanfaatkan/digunakan sebagai sumber/sarana-sarana manajemen. Manajemen adalah suatu kerangka kerja yang terdiri atas berbagai bagian/komponen yang secara keseluruhan saling berkaitan dalam organisasi yang sedemikian rupa dalam rangka mencapai tujuan (Management as a system). Manajemen sebagai proses (management as a process) dari serangkai kegiatan yang diarahkan pada pencapaian tujuan dengan pemanfaatan semaksimal mungkin dari sumber-sumber yang ada. Manajemen sebagai suatu fungsi (management is a function) Manajemen mempunyai kegiatan-kegiatan tertentu yang dapat dilakukan sendiri-sendiri tanpa menunggu selesainya kegitan lain, sekalipun kegiatan yang satu dengan yang lain saling berkaitan dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Manajemen sebagai ilmu (management as a science). Manajemen adalah suatu ilmu yang sifatnya interdisipliner (menggunakan bantuan ilmu-ilmu lain, ilmu sosial, filsafat, dan matematika).

2.1.1 Macam-macam Manajemen Kalau kita tinjau dari macamnya, maka dapat dibedakan 6 macam manajemen, yaitu sebagai berikut.
1. Manajemen ilmiah (scientific management).

Manajemen ilmiah ialah manajemen yang berdasarkan ilmu, yaitu yang dapat dikaji secara ilmiah. Berarti dapaat dianalisis dengan jalan menggunakan metode ilmiah dan dapat diperoleh suatu sintesis (synthese). 2. Manajemen Bapak Dikatakan manajemen bapak karena dalam setiap usaha gerak dari organisasi selalu mengikuti jejak dari bapak, apa yang dikatakan bapak itu yang benar. 3. Manajemen Tradisional Dalam hal ini sumua usaha/metode/cara/sistem kerja dan cara berpikir senantiasa menggunakan/mengikuti cara-cara yang sudah beratus-ratus taahun secara terus-menerus, sehingga tidak menimbulkan kreasi-kreasi baru dan hampir menghilangkan dayaa pikir atau kreativitas gaya manajemen, seperti monoton dan tidak dinamis. 4. Manajemen Sistematis Manajemen sistematis menunjukkan bahwa segala sesuatu siatur secara sistematis, yaitu secara tertib, rapi, dan teratur dengan tujuan untuk menghindarkan hal-hal yang tak dikehendaki. 5. Manajemen Terbuka Manajemen terbuka (open management) ini seringkali menimbulkan salah pengertian. Yang dimaksud dengan istilah terbuka ialah di mana pemimpin atau manajer sebelum mengambil sesuatu keputusan terlebih dahulu memberi kesempatan kepada staf yang dipimpinnnya guna memberikan saran-saran, ide-ide, atau pendapat-pendapat sebelum keputusan itu menjadi suatu kenyataan, meskipun keputusan terakhir tetap paada pihak pimpinan.

6. Manajemen Demokratis Di sini perbedaan anatara manajemen demokrasi dan manajemen terbuka dapat dilihat dalam pelaksanaanya. Sebenarnya dalam pelaksanaan inilah hampir sama dengan manajemen terbuka. Bedanya hanyalah dalam manajemen terbuka para kolega diberikan

kesempatan untuk mencapaikan saran-saran, pendapat-pendapat, ide-ide, di mana keputusan terakhir tetap di tangan pemimpin.

2.1.2. Fungsi-fungsi Manajemen

Manurut George R. Terry dalam bukunya yang berjudul principles of Management, yang merumuskan fungsi-fungsi daripada manajemen yang disingkat menjadi POAC, yakni sebagai berikut.
1. Planning (Perencanaan)

Menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama suatu masa yang akan datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan-tujuan itu.
2. Organizing (Organisasi)

Mengelompokkan dan menetukan berbagai kegiatan penting dan memberikan kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan itu.
3. Actuating (Penggerakan)

Setelah adanya peraturan/rencana dan juga telah diatur tentang segala sesuatunya, maka digeraakkan agar mereka mau dan suka bekerja dalam rangka menyelesaikan tugas demi tercapainya tujuan bersama.
4. Controlling (Pengendalian/Pengawasan)

Walaupun rencana jitu sudah ada dapat diatur dan digerakkan, tetapi belum menjamin bahwa tujuan akaan tercapai dengan sendirinya/dapat dicapai. Masih ada kendala (control) apakah orang-orangnya telah tepat pada tempatnya (the right man in the right place), juga cara mengerjakan dalam waktunya apakah sudah sesuai atau belum. Sehingga kalau terdapat esalahan-kesalahan selekas mungkin dapat diadakan perbaikkan dengan segera hingga tujuan tercapai.

2.1.3. Tujuan Manajemen Tujuan manajemen adalah sesuatu yang ingin direalisasikan, yang menggambarkan cakupan tertentu dan menyarankan pengarahan kepada usaha seorang manajer. Berdasarkan pengertian di atas, minimum dapat diambil empat elemen pokok, yaitu:

1. Sesuatu yang ingi direalisasikan (goal), 2. Cakup (scope), 3. Ketepatan (definitness), dan 4. Pengarahan (direction).

Secara empiris luasnya sesuatu yang ingin direalisasikan termasuk dalam pengertian tujuan manajemen. Batas yang diilustrasikan untuk suatu organisasi tertentu dapat mengandung lebih dari satu pernyataan seperti sesuatu yang ingin direalisasikan. Tujuan manajemen juga mengandung arti ketepatan (definitness). Gagasaan yaang dinyatakan dengan istilah yang samarsamar, arti kembar memiliki nilai manajemen yang minimum. Untuk mengilustrasikan hal yang demikian, sesuatu yang ingin direalisasikan, seperti hasilkan sebanyak-banyaknya, menangkan sebanyak-banyaknya, diselesaikan secepat mungkin, merupakan pokok anda interprestasi yang heterogen dan sering memberikan dampak adanya kekacauan. 2.1.4. Proses Manajemen Suatu proses merupakan suatu rangkaian aktivitas yang satu sama lainnya saling bersusulan. Proses adalah suatu cara sistematis untuk menjalankan suartu pekerjaan. Proses manajemen adalah suatu rangkaian aktivitas yang harus dilakukan oleh seorang manjer dalam suatu organisasi. Rangkaian aktivitas dimaksudkan adalah merupakan fungsi seorang manjer. Fungsi manajer tersebut membetuk suatu proses keseluruhan. Fungsi manajer ke dalam organisasi dapat dilihat dari dua sudut berikut. 1. Fungsi manjer dari sudut proses, yaitu perencanaan, pengorgaanisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian. 2. Fungsional manjer dari sudut spesialisasi kerja, yaitu keuangan, ketenagakerjaan, pemasaran, pembelian, produksi, dan sejenisnya.

2.1.5. Prinsip-prinsip Manajemen

Cara lain untuk mempelajari manajemen adalah dengan jalan mempelajaari prinsip-prinsip manajemen. Prinsip-prinsip manajemen merupakan petunjuk-petunjuk untuk tindakan manajerial atau kebenaran-kebenaran umum yang membantu pihak manajer untuk memutuskan apa yang harus dilakukannya dalam situasi tertentu.

Menurut Fayol mengemukan 14 prinsip-prinsip manajemen, yaitu sebagai berikut.


1. Division of work (pembagian kerja) 2. Authority and responsibility (otoritas dan tanggung jawab). 3. Discipline (disiplin). 4. Unity of command (Kesatuan pemerintah). 5. Unity of direction (Kesatuan arah). 6. Subordination of individual to general interest (dikalahkannya kepentingan individu

terhadap kepentingan umum).


7. Remuneration (penghargaan/balas jasa). 8. Centralization (sentralisasi). 9. Scalar chain (rantai bertangga). 10. Order (keteraturan). 11. Equity (keadilan). 12. Stability of tenure (stabilitas pelaksanaan pekerjaan). 13. Initative (inisiatif). 14. Esprit de corps (jiwa korps).

Perbandingan manajemen menurut Soewono Handayaningrat adalah sebagai berikut: 1. Manajemen produksi, yaitu manjemen yang diterapkan dalam fungsi perusahaan produksi. 2. Manajemen pemasaran, yaitu manajemen yang diterapkan dalam fungsi pemasaran. 3. Manajemen kepegawaian, yaitu manajemen yang diterapkan dalam fungsi kepegawaian. 4. Manajemen keuangan, yaitu manajemen yang diterapkan dalam fungsi keuangan. 5. Manajemen perkantoran, yaitu manajemen yang diterapkan dalaam fungsi tata usaha.

2.1.6. Asas-asas Manajemen

Asas (prinsip) merupakan suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum yang dapat dijadikan pedoman pemikiran dan tindakan. Asas-asas muncul dari hasil penelitian dan pengalaman. Asas ini sifatnya permanen, umum dan setiap ilmu pengetahuan memiliki asas yang mencerminkan intisari kebenaran-kebenaran dasar dalam bidang ilmu tersebut. Asas adalah dasar tetapi bukanlah sesuatu yang absolut atau mutlak. Artinya, penerapan asas harus mempertimbangkan keadaan-keadaan khusus dan keadaan yang berubah-ubah. Asas-asas umum manajemen menurut (general principles of management), menurut Hendry Fayol.
1. Division of work (asas pembagian kerja).

Asas ini sangat penting, karena adanya limit factors, artinya adanya keterbatasanketerbatasan manusia dalam mengerjakan semua pekerjaan, yaitu: a. Keterbatasan waktu, b. Keterbatasan pengeatahuan, c. Keterbatasan kemampuan, d. Keterbatasan perhatian.

Keterbatasan-keterbatasan ini mengharuskan diadakannya pembagian pekerjaan. Tujuannya untuk memperoleh efisiensi organisasi dan pembagian kerja yang berdasarkan spesialisasi sangat diperlukan, baik pada bidang teknis maupun pada bidang kepemimpinan.
2. Autority and responsibility (asas wewenang dan tanggung jawab)

Menurut asas ini perlu adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab anatara atasan dan bawahan. Wewenang harus seimbang dengan tanggung jawab.
3. Discipline (asas disiplin)

Menurut asas ini, hendaknya semua perjanjian, peraturan yang telah ditetapkan, dan perintah atasan harus dihormati, dipatuhi, serta dilaksanakan sepenuhnya.
4. Unity of command (asas kesatuan pemerintah)

Menurut asas ini hendaknya setiap bawahan hanya menerima perintah dari seorang atasan dan bertanggung jawab hanya kepada seorang atsan pula.
5. Unity of direction (asas kesatuan jurusan atau arah)

setiap orang (sekelompok) bawahan hanya mempunyai satu rencana, satu tujuan, satu perintah, dan satu atasan, supaya terwujud kesatuan arah, kesatuan gerak, dan kesatuan tindakan menuju sasaran yang sama.
6. Subordination of individual interst into general interest (asas kepentingan umum di atas

kepentingan pribadi) Setiap orng dalam organisasi harus mengutamakan kepentingan bersama (organisasi), di atas kepentingan pribadi.
7. Remuneration of personnel (asas pembagian gaji yang wajar)

Menurut asas ini, hendaknya gaji dan jaminan-jaminan sosial harus adil, wajar, dan seimbang dengan kebutuhan, sehingga memberikan kepuasan yang maksimal baik bagi karyawan maupun majikan.
8. Centralization (asas pemusatan wewenang)

Setiap organisasi harus mempunyai pusat wewenang, artinya wewenang itu dipusatkan atau dibagi-bagikan tanpa mengabaaikan situasi-situasi khas, yang akan memberikan hasil keseluruhan yang memuaskan.
9. Scalar of Chain (asas hierarki atau asas rantai berkala)

Saluran perintah merupakan atau wewenang yang mengalir dari atasan ke bawahan harus merupakan mata rantai vertikal yang jelas, tidak terputus, dan dengan jarak terpendek.
10. Order (asas leteraturan)

Asas ini dibagi atas material order dan social order, artinya keteraturan dan ketertiban dalam penempatan barang-barang atau alat-alat organisasi perusahaan harus ditempatkan pada tempatyang sebenarnya.
11. Equity ( asas keadilan)

Pemimpin harus berlaku adil terhadap semua karyawan dalam pemberian gaji dan jaminan sosial, pekerjaan dan hukuman.
12. Initiative (asas inisiatif)

Menurut asas ini, seorang pemimpin harus memberikan dorongan dan kesempatan kepada bawahannya untuk berinisiatif, dengan memberikan kebebasaan agar bawahan secara aktif memikirkan dan menyelesaikan sendiri tugas-tugasnya.
13. Esprit de corps ( asas kesatuan)

Menurut asas ini, kesatuan kelompok harus dikembangkan dan dibina melalui sistem komunikasi yang baik, sehingga terwujud kekompakan kerja (team work) dan timbul keinginan untuk mencapai hasil yang baik.
14. Stability of Turn-over of personnel (asas kestabilan masa jabatan)

Menurut asas ini, pemimpin perusahaan harus berusaha agar mutasi dan keluar masuknya karyawan tidak terlalu sering, karena akan mengakibatkan ketidakstabilan organisasi, biaya-biaya semakin besar, dan perusahaan tidak mendapatkan karyawan yang berpengalaman.

2.2. Pengertian ISO


ISO adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti sama (Suardi, 2003). Pertama kali ISO didirikan di Jenewa, Swiss, pada tahun 1947. ISO merupakan singkatan dari International Organization for Standardization. ISO adalah badan standar dunia yang dibentuk untuk meningkatkan perdagangan internasional yang berkaitan dengan perubahan barang dan jasa. ISO dapat disimpulkan sebagai koordinasi standar kerja internasional, publikasi standar harmonisasi internasional, dan promosi pemakaian standar internasional. Pada intinya, ISO bertujuan untuk mengharmonisasi standar-standar nasional di masing-masing negara menjadi satu standar internasional yang sama. ISO digunakan sebagai: (Rabbit & Bergh, 1994) Fondasi dari kegiatan perbaikan yang kontinu untuk kepuasan pelanggan.

Sistem dokumentasi yang benar dari perusahaan. Cara yang jelas dan sistematik dari manajemen mutu. Mendapatkan stabilitas dan konsistensi dalam kegiatan dan sistem. Kerangka kerja yang bagus untuk perbaikan mutu. Praktek manajemen yang lebih efektif dengan otoritas dan tanggung jawab yang jelas terhadap orang yang berkaitan dengan mutu proses dan produk. Pedoman untuk melakukan segala sesuatu dengan benar di setiap saat. Cara untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, mutu, dan kemampuan berkompetensi dari perusahaan. Persyaratan untuk melakukan bisnis internasional.

2.2.2. Pengertian ISO 9000 ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO 9000 yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional di bidang standardisasi. ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987 oleh International Organization for Standardization Technical Committee (ISO/TC) 176. ISO/TC inilah yang bertanggungjawab untuk standarstandar sistem manajemen mutu. ISO/TC 176 menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna menjamin bahwa standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to date dan relevan untuk organisasi. Revisi terhadap standar ISO 9000 telah dilakukan pada tahun 1994 dan tahun 2000.

adanya satu set prosedur yang mencakup semua proses penting dalam bisnis; adanya pengawasan dalam proses pembuatan untuk memastikan bahwa sistem menghasilkan produk-produk berkualitas; tersimpannya data dan arsip penting dengan baik; adanya pemeriksaan barang-barang yang telah diproduksi untuk mencari unit-unit yang rusak, dengan disertai tindakan perbaikan yang benar apabila dibutuhkan; secara teratur meninjau keefektifan tiap-tiap proses dan sistem kualitas itu sendiri.

Sebuah perusahaan atau organisasi yang telah diaudit dan disertifikasi sebagai perusahaan yang memenuhi syarat-syarat dalam ISO 9001 berhak mencantumkan label "ISO 9001 Certified" atau "ISO 9001 Registered". Sertifikasi terhadap salah satu ISO 9000 standar tidak menjamin kualitas dari barang dan jasa yang dihasilkan. Sertifikasi hanya menyatakan bahwa bisnis proses yang berkualitas dan konsisten dilaksanakan di perusahaan atau organisasi tersebut.

Walaupan standar-standar ini pada mulanya untuk pabrik-pabrik, saat ini mereka telah diaplikasikan ke berbagai perusahaan dan organisasi, termasuk perguruan tinggi dan universitas. 2.2.3. Kumpulan Standar dalam ISO 9000 ISO 9000 mencakup standar-standar di bawah ini:

ISO 9000 - Quality Management Systems - Fundamentals and Vocabulary: mencakup dasar-dasar sistem manajemen kualitas dan spesifikasi terminologi dari Sistem Manajemen Mutu (SMM). ISO 9001 - Quality Management Systems - Requirements: ditujukan untuk digunakan di organisasi manapun yang merancang, membangun, memproduksi, memasang dan/atau melayani produk apapun atau memberikan bentuk jasa apapun. Standar ini memberikan daftar persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah organisasi apabila mereka hendak memperoleh kepuasan pelanggan sebagai hasil dari barang dan jasa yang secara konsisten memenuhi permintaan pelanggan tersebut. Implementasi standar ini adalah satu-satunya yang bisa diberikan sertifikasi oleh pihak ketiga. ISO 9004 - Quality Management Systems - Guidelines for Performance Improvements: mencakup perihal perbaikan sistem yang terus-menerus. Bagian ini memberikan masukan tentang apa yang bisa dilakukan untuk mengembangkan sistem yang telah terbentuk lama. Standar ini tidaklah ditujukan sebagai panduan untuk implementasi, hanya memberikan masukan saja.

Masih banyak lagi standar yang termasuk dalam kumpulan ISO 9000, dimana banyak juga diantaranya yang tidak menyebutkan nomor "ISO 900x" seperti di atas. Beberapa standar dalam area ISO 10000 masih dianggap sebagai bagian dari kumpulan ISO 9000. Sebagai contoh ISO 10007:1995 yang mendiskusikan Manajemen Konfigurasi dimana di kebanyakan organisasi adalah salah satu elemen dari suatu sistem manajemen. ISO mencatat "Perhatian terhadap sertifikasi sering kali menutupi fakta bahwa terdapat banyak sekali bagian dalam kumpulan standar ISO 9000 ... Suatu organisasi akan meraup keuntungan penuh ketika standar-standar baru diintegrasikan dengan standar-standar yang lain sehingga seluruh bagian ISO 9000 dapat diimplementasikan".

2.2.4. Pengertian ISO 9001:2000 ISO 9001:2000 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen kualitas. ISO 9001:2000 menetapkan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu, yang bertujuan untuk menjamin bahwa organisasi akan

memberikan produk yang dapat menjamin kepuasan pelanggan. ISO 9001:2000 bukan merupakan standar produk. ISO 9001:2000 hanya merupakan standar sistem manajemen (Gaspersz, 2001, p.1). ISO 9001:2000 bukan merupakan standar produk, karena tidak menyatakan persyaratanpersyaratan yang harus dipenuhi oleh produk. ISO 9001:2000 hanya merupakan standar sistem manajemen mutu (Gaspersz, 2001,p.1). 2.2.5. Model Proses ISO 9001:2000 Model proses ISO 9001:2000 terdiri dari lima bagian utama yang menggambarkan sistem manajemen organisasi, yaitu (Gaspersz, 2001, p.3): 1. Sistem Manajemen Kualitas (Klausul 4 dari ISO 9001:2000). 2. Tanggung Jawab Manajemen (Klausul 5 dari ISO 9001:2000). 3. Manajemen Sumber Daya (Klausul 6 dari ISO 9001:2000). 4. Realisasi Produk (Klausul 7 dari ISO 9001:2000). 5. Analisis, Pengukuran, dan Peningkatan (Klausul 8 dari ISO 9001:2000). 2.2.6. Prinsip-Prinsip dasar ISO 9001:2000 ISO 9001:2000 disusun berlandaskan pada delapan prinsip dasar. Prinsip-prinsip ini digunakan oleh top management untuk membantu meningkatkan kinerja dari sebuah industri atau perusahaan. Berikut ini adalah 8 prinsip dasar ISO 9001:2000 (Gaspersz, 2001, p. 75-84): 1. Fokus Pelanggan Industri atau perusahaan sangat tergantung pada pelanggan. Karena itu, setiap industri atau perusahaan harus memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan baik kebutuhan dan keinginan sekarang maupun yang akan datang.

2. Kepemimpinan Pemimpin dari industri atau perusahaan harus mampu menetapkan tujuan dan arah dari industri atau perusahaan. Selain itu, pemimpin dari industri atau perusahaan harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal agar orang-orang dapat menjadi terlibat secara penuh dalam mencapai tujuan-tujuan industri atau perusahaan. 3. Keterlibatan Personel Keterlibatan personel merupakan faktor yang penting. Dengan melibatkan seluruh personel, manfaat yang diterima industri atau perusahaan akan lebih besar. Manfaat-manfaat yang diperoleh apabila industri atau perusahaan menerapkan prinsip keterlibatan personel adalah: Orang-orang dalam industri atau perusahaan menjadi termotivasi,memberikan komitmen, dan terlibat. Orang-orang dalam industri atau perusahaan lebih giat dalam melakukan inovasi agar tujuantujuan industri atau perusahaan tercapai. Orang-orang dalam industri atau perusahaan menjadi bertanggung jawab terhadap kinerja mereka. 4. Pendekatan Proses Suatu hasil yang diinginkan akan tercapai secara lebih efisien, apabila aktivitas dan sumbersumber daya yang berkaitan dikelola sebagai suatu proses. Salah satu metode yang dipakai untuk pendekatan proses adalah PDCA. PDCA secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut: Plan : Tetapkan tujuan dan proses yang diperlukan untuk menyerahkan hasil yang sesuai dengan persyaratan pelanggan Do : Implementasi proses Check : Memantau dan mengukur proses terhadap kebijakan tujuan dan persyaratan bagi

produk dan laporkan hasilnya Action : Lakukan tindakan perbaikan secara berkelanjutan 5. Pendekatan Sistem Terhadap Manajemen Pengidentifikasian, pemahaman, dan pengelolaan, dari proses-proses yang saling berkaitan sebagai suatu sistem, akan memberikan kontribusi pada efektivitas dan efisiensi terhadap industri atau perusahaan dalam mencapai tujuan-tujuannya. 6. Peningkatan Terus-Menerus Peningkatan terus-menerus dari kinerja organisasi secara keseluruhan harus menjadi tujuan tetap dari organisasi. Peningkatan terus-menerus dilakukan untuk meningkatkan efektivitas organisasi untuk memenuhi kebijakan dan tujuan dari organisasi. 7. Pendekatan Faktual dalam Pembuatan Keputusan Keputusan yang efekif adalah berdasarkan pada analisis data dan informasi. Analisis data dan informasi berguna untuk menghilangkan akar penyebab masalah, sehingga masalah-masalah mutu dapat terselesaikan secara efektif dan efisien. harus ditujukan untuk meningkatkan kinerja organisasi dan efektivitas implementasi sistem manajemen mutu. 8. Hubungan Pemasok yang Saling Menguntungkan Suatu industri dan pemasoknya adalah saling tergantung, dan suatu hubungan yang saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan bersama dalam menciptakan nilai tambah. 2.2.7. Langkah-Langkah Dalam Menerapkan ISO 9001:2000 Berikut ini dapat dilihat langkah-langkah yang diperlukan dalam menerapkan ISO 9001:2000 (Gaspersz, 2001): Tahap Persiapan Tahap persiapan ini meliputi persiapan pembentukan tim pengembangan mutu dan pelatihan

dasar untuk memahami sistem manajemen mutu sesuai standar. Tahap Pengembangan Tahap pengembangan ini melibatkan aktivitas industi atau perusahaan, meninjau semua dokumentasi yang ada dan mengembangkan sistem mutu dalam organisasi. Pelatihan yang lebih detil lagi mungkin diperlukan untuk pelatihan karyawan dalam kunci-kunci pengembangan mutu. Jika industi atau perusahaan berskala cukup besar, bisa dipertimbangkan untuk menggunakan konsultan eksternal untuk membantu mempersiapkan sistem manajemen mutu. Tahap Implementasi Sistem manajemen mutu yang telah dikembangkan perlu diimplementasikan dalam proyek yang sebenarnya untuk selanjutnya dikaji dalam tahap berikutnya. Tahap Audit Audit sistem manajemen mutu dilaksanakan setelah implementasi berjalan untuk jangka waktu yang telah ditentukan. Tujuan dari audit sistem manajemen mutu adalah untuk memastikan apakah semua operasional dalam organisasi sudah berjalan sesuai dengan prosedur. Tahap Sertifikasi Tahap ini meliputi sertifikasi oleh Badan Sertifikasi yang terakreditasi. Setelah melalui tahap ini, industi atau perusahaan resmi sebagai pemegang sertifikat ISO. 2.2.8. Pengertian Sistem Mutu sistem manajemen mutu adalah kesatuan dari berbagai komponen (komponen dalam hal ini adalah prosedur, manual, struktur organisasi, kebijakan dan sebagainya) untuk melakukan pengaturan aktifitas-aktifitas yang mempengerahui mutu produk atau pelayanan yang dihasilkan organisasi. Banyak orang yang mempersepsikan sistem manajemen mutu sebagai sekumpulan dokumen prosedur, manual, instruksi kerja yang terkait dengan mutu. Atau lebih sederhana lagi sebagai satu bundle dokumen mutu. Persepsi tersebut sebetulnya tidak terlalu salah, karena komponen dari sistem manajemen manapun adalah hal hal yang bersifat mengatur yang biasanya dalam

bentuk tertulis. Masalahnya adalah apakah sistem tersebut dapat secara efektif diterapkan atau tidak. Apakah segala aturan tertulis tersebut dapat diterapkan dan membuat kinerja mutu organisasi menjadi baik atau tidak. Bila seseoran ditanya mana sistem manajemen mutu organisasi anda? dan dia menunjukkan satu set prosedur, manual dan dokumen lainnya, dia tidak salah. Telunjuknya sudah menunjuk pada obyek yang tepat. Tetapi bila ternyata segala aturan dalam prosedur, manual jauh berbeda dari apa yang dilakukan oleh orang orang dalam organisasi tersebut, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa sistem manajemen mutu yang ditunjuk bukan sistem manajemen organisasi tersebut. Atau kesimpulan yang lebih ringan, sistem manajemen mutu yang ditunjuk tidak ada gunanya bagi organisasi tersebut.

2.2.9. Langkah-langkah penerapan sistem mutu 9001:2008 Berikut ini adalah langkah- langkah dalam penerapan sistem manajemen mutu iso 9001 : 2008 : 1. Mulailah dengan sebuah program pelatihan tentang pentingnya kesadaran dengan baik. Pelatihan ini sebaiknya dipisah antara manajemen puncak, manajemen menengah, dan tingkat manajemen yang lebih rendah. Dalam pelatihan ini perlu dibahas tentang pengertian sistem manajemen mutu, persyaratan2 standar sistem manajemen mutu iso 9001 : 2008, dan perubahan yang bisa kita capai dengan menerapkan sistem manajemen mutu ini. Pelatihan ini bisa dilakukan secara internal atau menggunakan jasa konsultan. 2. Melakukan gap analisis Gap analisis adalah penelitan lengkap dari kondisi perusahaan saat ini dengan persyaratan standar iso 9001 : 2008. Tahap ini merupakan tahapan yang paling penting dari seluruh proses implementasi iso 9001 : 2008 sehingga sangat disarankan menunjuk seorang konsultan dalam melakukan gap analisis ini. 3. Setelah melakukan gap analisis, maka perlu diadakan pertemuan yang yang bertujuan untuk menentukan kebijakan mutu dan sasaran mutu yang akan menjadi penggerak perusahaan dalam melakukan peningkatan kinerjanya. 4. Berdasarkan gap analisis, kebijakan mutu, dan sasaran mutu, maka kita perlu mengembangkan dokumen seperti SOP, instruksi kerja, daftar check list, dll. 5. Setelah dokumen tersebut disetujui dan disyahkan secara resmi oleh wakil manajemen, maka perlu dilakukan pelatihan terhadap karyawan terkait. 6. Kepala departemen dan wakit manajemen harus memantau serta memberikan saran kepada pengguna demi berjalannya sistem manajemen mutu secara efektif dan efisien.

7. Bentuk tim yang berasal dari karyawan yang bertugas sebagai auditor internal. Konsultasikan dengan consultan anda dalam pembentukan tim auditor internal ini dan adakan pelatihan tentang bagaimana cara melakukan audit internal berdasarkan sistem manajemen mutu iso 9001 : 2008. 8. Jadwalkan dan lakukan audit internal. Untuk audit internal yang pertama kali bisa melibatkan konsultan yang berfungsi sebagai fasilisator sehingga proses audit internal berjalan dengan benar. 9. Adakan pertemuan manajemen yang berfungsi untuk mengkaji dan membahas point2 penting seperti kebijakan mutu dan sasaran, hasil audit, kinerja pemasok, keluhan pelanggan, dan keefektivan perubahan proses. 10. Pilih badan sertifikasi sistem manajemen mutu iso 9001 : 2008 yang sesuai dengan anggaran dan kebutuhan spesifik perusahaan anda. 11. Adakan pre-audit yang berguna untuk melakukan penilaian awal terhadap sistem manajemen mutu sebelum melakukan audit sertifikasi. 12. Adakan audit sertifikasi setelah yakin bahwa tidak ada ketidak sesuaian lagi. 13. Setelah proses tersebut diatas maka sertifikat sistem manajemen mutu iso 9001 : 2008 beserta rekomendasi perbaikan sistem manajemen mut dapat kita dapatkan. 2.2.10. Prinsip sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 8 Prinsip Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 : 1. Fokus pada pelanggan 2. Kepemimpinan 3. Keterlibatan personel 4. Pendekatan proses 5. Pendekatan sistem untuk pengelolaan 6. Peningkatan berkesinambungan 7. Pengambilan keputusan berdasarkan fakta 8. Hubungan saling menguntungkan dengan pemasok

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Organisasi 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Singkat Perusahaan PT. Indonesia Printer merupakan perusahaan percetakan besar di Indonesia, terletak di utara Jakarta dengan spesialisasi pembuatan majalah, buku tahunan, buku profil perusahaan, dan kelender ini telah memproduksi hasil cetaknya sejak tahun 1983.

Indonesia printer didirikan, dimulai dengan 1 unit mesin cetak warna, dengan 5 karyawan yang mengemban visi untuk menjadi perusahaan percetakan terkemuka dengan produk berkualitas tinggi. Pada tahun 1990 PT Indonesia Printer pindah ke tempat yang baru dengan luas 1500 meter persegi. Bangunan dengan fasilitas pra-cetak dan mesin finishing. Kemudian 1993 mulai menerima pesanan cetak dari pelanggan luar negeri. Dan pada tahun 1994 - 1996 PT. Indonesia printer meraih penghargaan sebagai "Best Printer" di Inggris, hal ini menunjukkan pengakuan internasional terhadap kualitas dari mesin cetak dan sumber daya manusia di PT. Indonesia Printer. Tahun 1998 PT. Indonesia printer mendapat kesempatan dan dipercaya oleh media dan

penerbitan untuk mencetak majalah, dengan hasil cetaknya mencapai 35 judul. Dan saat ini setiap bulannya mampu mencetak sekitar 60 judul majalah. Tidak dapat dipungkiri Indonesia printer sebagai pelopor pencetakan double loop wire binding. Sejak tahun 2005 hingga saat ini PT. Indonesia printer sudah mencetak 80% dari judul majalah yang ada di Indonesia. Tahun 2008 Indonesia Printer mendirikan cabang untuk melengkapi divisi alat tulis. PT. Indonesia Printer saat ini mempekerjakan 400 karyawan, dengan luas tanah 11.500 meter persegi yang terdiri dari 2 gedung. Gedung IP 1 berada di Blok A dimana merupakan pusat perkantoran dan untuk percetakan offset sedangkan gedung 2 berada di Blok B dimana merupakan proses selanjutnya dari percetakan yaitu Finishing dan juga Web. Tahun 2010 PT. Indonesia printer mulai memasuki pencetakan web offset dengan menambah mesin web ofset Goss M-600 pertama di Indonesia, ditambah inline foiler MAN Roland 706 pertama di Asia Tenggara, dan Heidelbreg XL Speedmaster 105. Penjabaran diatas adalah sejarah singkat dari perusahaan PT. Indonesia Printer. Adapun visi dan misi PT. Indonesia Printer sebagai berikut:

Visi : untuk menjadi perusahaan

percetakan terdepan yang menawarkan konsep one-stop

printing dan menyediakan solusi terbaik kepada pelanggan dengan fokus terhadap efisiensi dan dukungan teknologi terdepan.

Misi : Indonesia Printer

perusahaan percetakan dengan tradisi yang menbanggakan dan

berkomitmen sepenuh hati dengan menyediakan jasa pencetakan berkualitas tinggi kepada pelanggan.

3.1.2

Struktur Organisasi dan Tata Kerja Struktur organisasi menunjukan kerangka dan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan

diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda dalam suatu organisasi, struktur organisasi memperlihatkan susunan-susunan fungsi-fungsi,

departemen-departemen atau posisi-posisi organisasi dalam menunjukan bagaimana hubunganya. Secara garis besar struktur organisasi dalam menunjukan bagaimana hubungannya. Secara garis besar struktur organisasi pada PT. Indonesia Printer dapat digambarkan sebagai berikut :

DIREKTUR UTAMA Fungsi Jabatan : Bertangung jawab penuh atas jalannya perusahaan meliputi mengkoordinasi, mengarahkan dan membina karyawan agar mencapai tujuan perusahaan. Tugas Pokok : Memimpin, mengarahkan, mengkoordinasi, aktivitas perusahaan serta membina karyawan agar motivasi kerja karyawan tetap tinggi untuk mencapai tujuan perusahaan. Mengawasi, mengarahkan, membina para kepala bagian untuk menjalankan tugas, tanggung jawab masing-masing dengan baik. Menjalankan fungsi manajemen mulai dari planning, directing, organizing, staffing dan controlling pada setiap program dan aktifitas yang ditetapkan perusahan Mengkomunikasikan dan mengkoordinasi setiap kebijakan perusahaan kepada komisaris maupun bawahan sesuai dengan batas kewenangan masing- masing. Mengikuti rapat-rapat yang diadakan komisaris perusahaan sesuai dengan kewenangnnya masing-masing. Kewenangan : Merencanakan, mengatur, mengarahkan, mengawasi semua aktifitas perusahaan agar tercapai tujuan perusahaan, Membuat peraturan/kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan pengaturan karyawan baik aktifitas karyawan atau produksi, Memberikan sanksi kepada karyawan yang melanggar peraturan perusahaan dan bila perlu melakukan PHK jika karyawan tersebut melakukan pelanggran berat sesuai aturan perusahaan dan UU ketenagakerjaan Indonesia dan atau karyawan tidak mencapai tingkat produktifitas kerja sesuai yang ditetapkan perusahaan, Menetapkan kebijakan perusahaan secara menyeluruh, demi kelancaran jalannya perusahaan, Memiliki kekuasaan sepenuhnya dalam menetapkan tindakan apapun demi tercapainya tujuan perusahaan. Manager Marketing Fungsi Jabatan :

Menyusun, mendefinisikan kembali dan membangun tenaga marketing dengan wawasan yang tinggi semata-mata untuk menjadikan image perusahaan sebagai satu-satunya perusahaan yang dapat menyelesaikan masalah percetakan. Tugas Pokok : Memimpin departemen marketing Membuat perencanaan jangka pendek, menengah dan panjang : Menetapkan target penjualan jangka pendek, menengah dan panjang Mencapai target penjualan jangka pendek, menengah dan panjang Menetapkan pasar sasaran dalam jangka pendek, menengah dan panjang

Membuat strategi pemasaran dalam jangka pendek, menengah dan panjang Memberikan pengawasan, pendidikan dan pengarahan kepada bawahan : Pengarahan perseorangan anggota team marketing Mendidik anggota team mengenai kemajuan teknologi Mendampingi anggota team dalam promosi pertama

Menetapkan standart perekrutan anggota team marketing, Meningkatkan dan menjaga hubungan dengan pelanggan melalui keprofesionalan dan personal handling, Memotivasi anggota team, Melakukan analisa pasar. Kewenangan : Mewakili perusahan dalam lobi strategis dan negosisai, Memberikan estimasi harga kepada pelanggan/calon pelanggan, Memberikan reward and punishment kepada anggota team, Memutuskan penerimaan tenaga marketing yang baru,

Mengawasi Pekerjaan masing-masing anggota team, Menetapkan besaranya biaya yang dibutuhkan oleh anggota team. Appraisal Fungsi Jabatan : Penentu / penilai harga order perusahaan Tugas Pokok : Menghitung harga order, Meneruskan order dari klien yang sudah siap dan mendapat persetujuan ke bagian produksi, Melayani klien yang memerlukan informasi mengenai percetakan, Menghitung cost produksi dengan tepat. Kewenangan : Menentukan harga Manajer Personalia

Fungsi Jabatan : Pencegahaan ( primer, sekunder, dan tertier ) Penyaluran Penyesuaian Perbaikan Pengembangan Pemeliharaan dalam bidang SDM

Tugas Pokok :

Memimpin SDM sesuai dengan arahan pimpinan perusahaan Merencanakan fungsi dan program kerja :
-

Bimbingan dan konseling serta pelatihan dan mengatur pelaksanaannya sesuai dengan dana dan tenaga yang tersedia, Menyusun sistem/norma kebijakan rekrutmen dan merencanakan serta melaksanakan rekrutmen Sumber Daya Manusia sesuai dengan kebutuhan, Melaksanakan tugas konselor bagi karyawan baik secara individual maupun kelompok, Melaporkan hambatan dan permasalahan yang ada kepada Pimpinan/General Manager.

Membuat surat sanksi secara tertulis terhadap karyawan yang melanggar tata tertib perusahaan, Menyusun laporan dan saran pengembangan kepada pimpinan/ General Manager dengan penuh rasa tanggung jawab, Melaksanakan tugas pimpinan dan adminitrasi, Memberikan pengarahan harian kepada seluruh staff/bawahan sebagai mitra kerja sesuai dengan kondisinya, Memantau dan memeriksa hasil kerja dilingkungan SDM atas dasar hasil pelaksanaan tugasnya sebagai pembinaan karyawan, Memberi nasehat atau teguran lisan dan tertulis kepada staff/karyawan yang memerlukan, baik yang melalaikan tata tertib disiplin maupun tata terib perusahaan yang lain, Melaksanakan tugas sebagai konselor bagi karywan dengan segala kewajib.an dan tanggung jawabnya Kewenangan : Menasehati, menegur dan menilai staff/bawahan Mengolah dan menganalisis data evaluasi kinerja tingkat pelaksana dan manajerial, Memberi peringatan tertulis atau sanksi lainnya kepada staff/bawahan, Melakukan konsultasi dengan pimpinan dan memberikan saran kepada pimpinan baik secara, lisan maupun tertulis,

Membuat laporan hasil kerja kepada pimpinan. Staff Manajemen dan Pengembangan SDM Fungsi Jabatan : Pencegahaan ( primer, sekunder, dan tertier ) Penyaluran Penyesuaian Perbaikan Pengembangan Pemeliharaan dalam bidang SDM Tugas Pokok : Melaksanakan program penngembangan SDM sesuai dengan arahan Kepala personalia dan pimpinan perusahaan, Membantu merencanakan fungsi dan program kerja :
-

Melaksananakan bimbingan dan konseling serta pelatihan dan mengatur pelaksanaannya sesuai dengan dana dan tenaga yang tersedia, Menyusun sistem/norma kebijakan rekrutmen dan merencanakan Sumber Daya Manusia sesuai dengan kebutuhan, Melaksanakan tugas konselor bagi karywan baik secara individual maupun kelompok, Melaporkan hambatan dan permasalahan yang ada kepada Kepala Personalia dan pimpinan perusahaan.

Membuat surat sanksi secara tertulis terhdapa karyawan yang melanggar tata tertib perusahaan, dengan persetujuan atasan, Menyususn laporan dan saran pengembangan kepada Kepala Personalia dan Pimpinan perusahaan dengan penuh rasa tanggung jawab, Melaksanakan tugas yang diberikan pimpinan dan administrasinya,

Membantu Kepala personalia sewaktu memberikan pengarahan harian kepada seluruh staff/bawahan sebagai mitra kerja sesuai dengan kondisinya, Memantau dan memeriksa hasil kerja di lingkungan SDM atas dasar hasil pelaksanaan tugasnya sebagai pembinaan karyawan, Memberi nasehat atau teguran lisan dan tertulis kepada staf/karyawan yang memerlukan, baik yang melalaikan tata tertib disiplin maupun tata terib perusahaan yang lain dengan persetujuan dari Kepala Personalia, Melaksanakan tugas sebagai konselor bagi karyawan dengan segala kewajiban dan tanggung jawabnya. Kewenangan : Mengolah dan menganalisis data evaluasi kinerja tingkat staff dan pelaksana, Melakukan konsultasi dengan pimpinan dan memberikan saran kepada pimpinan baik secara lisan maupun tertulis, Membuat laporan hasil kerja kepada pimpinan dan kepala personalia, Melaporkan pelanggaran aturan dan tata tertib perusahaan /norma budaya kerja yang dilakukan karyawan kepada kepala personalia. Staf Bagian UMUM ( General Affairs ) Fungsi Jabatan : Pencegahaan ( primer, sekunder, dan tertier ) Penyaluran Penyesuaian Perbaikan Pengadministrasian Personalia Pengaturan bagian umum, dapur, security dan pengemudi

Tugas Pokok :

Mengatur pencatatan dan pendapatan administrasi personalia meliputi, absensi/presensi kehadiran pegawai ,cuti,bio data karyawan, gaji dan kompensasi dan administrasi lain yang berhubungan dengan kepersonaliaan,

Mengatur alur dan tata cara adminitrasi surat menyurat dari dan ke perusahaan serta mendistribusikannya ke bagian yang dituju dengan persetujuan atasan dan atau pimpinan perusahaan,

Membantu manajer personalia dalam mengatur jadwal cuti,shift dan lembur karyawan, Membantu Manajer Personalia dalam mengatur adminitrasi kepersonaliaan dan data-data karyawan bila ada permasalahan yang berhubungan dengan aturan kepegawaian,

Mendata semua inventaris perusahaan secara detil dan dilakukan secara berkala,

Membantu mengatur jadwal perawatan inventaris perusahaan sesuai dengan permintaan masingmasing bagian dan melaporkannya kepada atasan dan pimpinan perusahaan,

Membuat laporan berkala kepada manajer personalia mengenai kepersonaliaan, security, office boy, pengemudi berkenaan dengan pelaksanaan tugas masing-masing.

Kewenangan :

Mencatat dan mendokumentasikan data personalia serta menjaga kerahasiaan data sesuai dengan ketetapan perusahaan,

Menyimpan dan tidak membolehkan siapapun meminta data personalia yang besifat rahasia tanpa persetujuan Manajer personalia,

Melaporkan pelanggaran aturan dan tata tertib perusahaan/norma budaya kerja yang dilakukan karyawan kepada Manajer Personalia.

Purchasing Fungsi Jabatan : ... Tugas Pokok : Melakukan pembelian yang dibutuhkan dalam proses produksi dan untuk operasional kantor
-

Mengecek barang persediaan dengan kebutuhan produksi. Mengecek kebutuhan ATK dalam kebutuhan perusahaan.

Memilih supplier untuk barang-barang persediaan produksi dan ATK


-

Mencari pemasok untuk kebutuhan produksi. Meminta price list adari masing-masing supplier. Melakukan pemilihan supplier.

Melaporkan daftar pemasok perusahaan kepada atasan


-

Membuat daftar pemasok dan list barang dari masing-masing pemasok beserta price. Meminta otorisasi atas barang yang akan dibeli pada pemasok yang telah dipilh.

Menyetujui purchase order dari bagian gudang


-

Memeriksa dan mengecek daftar dari purchase order yang dibuat oleh bagian gudang dengan daftar stock gudang harian.

Kewenangan : Menolak purchase order yang diajukan oleh bagian gudang setelah mengecek dan memeriksa laporan stock gudang harian, Memilih supplier sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Staf Purchasing

Fungsi Jabatan : Membantu Purchasing Manager dalam melakukan tugas pembelian. Tugas Pokok : Membantu purchasing manager dalam melakukan pembelian
-

Menyiapkan purchase order. Meminta otorisasi purchase order kepada atasan.

Mengirimkan purchasing order kepada supplier, Membuat bukti penerimaan barang.

Kewenangan : ... Kepala Gudang Fungsi Jabatan : ... Tugas Pokok : Membuat dan memberikan laporan harian persediaan bahan baku, bahan penolong dan barangbarang lain yang digudangkan kepada Manager Purchasing,
-

Melaporkan jenis persediaan dan atau kuantitas persediaan yang terdapat di gudang setiap hari.

Memberikan informasi jenis persediaan dan atau kuantitas epersediaan yang telah menipis atau habis,
-

Membuat rincian barang yang harus dipesan atau dibeli. Menyerahkan surat permintaan pembelian persediaan yang telah di otorisasi ke bagian purchasing .

Membuat laporan persediaan bulanan


-

Mencatat mutasi barang persediaan baik secara komputer dan secara manual. Mencetak laporan persediaan.

Menyerahkan laporan persedian ke bagian purchasing, PPIC dan marketing. Mengumpulkan data untuk laporan khusus penggunaan persediaan dari klien/customer.

Memberikan informasi mengenai persediaan barang yang kadaluwarsa, Mengawasi, menyediakan, melayani permintaan barang persediaan dari bagian produksi, CTP, finishing
-

Menerima bukti barang keluar berupa surat perintah pengeluaran barang dari PPIC.

Kewenangan : Meminta kepada wakil/staf gudang untuk membuat laporan harian barang atau laporan lain yang berhubungan dengan penggunaan dan/persediaan barang, Menolak barang yang dikirim supplier jika tidak sesuai dengan pesanan pembelian (purchasing order), Mengatur pemakaian barang persediaan, Menolak permintaan barang persediaan bila bukti barang keluar tidak lengkap. Wakil Kepala Gudang Fungsi Jabatan : ... Tugas Pokok : Membuat dan memberikan laporan harian persediaan bahan baku, bahan penolong dan barangbarang lain yang digudangkan kepada kepala gudang,
-

Melaporakan jenis persediaan dan atau kuantitas persediaan yang terdapat di gudang tiap hari.

Memberikan informasi jenis persediaan dan atau kiuntitas persediaan yang telah menipis atau habis,
-

Membuat rincian barang ysng harus dipesan atau dibeli. Meminta otorisasi kepala gudang atas surat permintaan pembelian persediaan. Menyerahakan surat permintaan pembelian persediaan yang telah di otorisai ke bagian purchasing.

Membuat laporan persediaan bulanan,


-

Mencatat mutasi barang persediaan baik secara komputer dan secara manual. Mencetak laporan persediaan. Menyerahkan laporan persediaan ke bagian purchasing, PPIC dan marketing . Mengumpulan data untuk laporan khusus penggunaan persediaan dari klien/customer.

Memberikan informasi mengenai persediaan brang yang kadaluwarsa, Menyediakan, melayani permintaan barang persediaan dari bagian produksi, CTP, finishing.
-

Menerima bukti barang keluar berupa surat perintah pengeluaran barang dari PPIC. Staf Gudang

Fungsi Jabatan : ... Tugas Pokok : Membantu membuat dan memberikan laporan harian persediaan bahan baku, bahan penolong dan barang-barang lain yang digudangkan kepada kepala gudang/wakil kepala gudang,
-

Melaporakan jenis persediaan dan atau kuantitas persediaan yang terdapat di gudang tiap hari.

Membantu memberikan informasi jenis persediaan dan atau kuantitas persediaan yang telah menipis atau habis,
-

Membantu membuat rincian barang yang harus dipesan atau dibeli. Meminta otorisasi kepala gudang atau wakil kepala gudang atas surat permintaan pembeliaan persediaan. Menyerahkan surat permintaan pembeliaan persediaan yang telah di otorisasi ke bagian purchasing.

Membantu membuat laporan persediaan bulanan,


-

Mencatat mutasi barang persediaan baik secara komputer dan secara manual. Mencetak laporan persediaan. Menyerahkan laporan persedian ke bagian purchasing, PPIC dan marketing.

Mengumpulkan data untuk laporan khusus penggunaan persediaan dari klien/customer.

Membantu memberikan informasi mengenai persediaan barang yang kadaluwarsa, Membantu menyediakan, melayani permintaan barang persediaan dari bagian produksi, CTP, finishing. Delivery Fungsi Jabatan : ... Tugas Pokok : Mengatur pengiriman barang dengan tepat waktu,
-

Mengatur dan memberi tugas pengiriman barang kepada bawahan. Mempersiapakan barang yang akan dikirim. Memonitor barang yang telah dikirim ke klien. Mengecek surat jalan barang yang akan dikirim.

Kewenangan : Memberi teguran dan sanksi kepada bawahan bila terjadi pelanggaran disiplin dan melakukan kesalahan,
-

Memotivasi bawahan. Kepala CTP

Fungsi Jabatan : Mengkordinasi pembuatan proof/dummy dari file yang diterima oleh klien, sampai klien setuju untuk naik cetak. Termasuk men setting warna dan ukuran dari file / pekerjaan dari klien. Tugas Pokok : Mengkordinasikan dan membagi tugas sebagai berikut :
-

Mensetting file dari klien. Menerima file FA dari klien berupa CD + dummy (kadang-kadang). Mensetting file via computer.

Mensave pekerjaan (file) yang sudah jadi PDF ke server utama.

Membuat proofing :
-

Setelah file terkirim di server, lalu di setting untuk di proof. Memproof file klien via mesin plotter. Memotong dan menempel proofing(dummy) sesuai permintaan klien. Revisi file

Menerima kembali file baru dari klien/surat keterangan revisi. Mensetting kembali file yang sudah pernah dikerjakan.

Kewenangan : Merubah warna sesuai dengan perminataan klien (via telefon), Merubah ukuran sesuai dengan permintaan klien (via telefon), Merubah dan mensetting proofing sesuai ukuran dari dummy (proofing), Memproof kembali bila ada file yang salah dan telah di revisi. Staff CTP Fungsi Jabatan : Membantu Kepala Montage untuk mengatur dan membagi pekerjaan yang masuk, Untuk diselesaikan sampai proofing maupun proses plate. Tugas Pokok : Membantu ka.bag dalam mengatur pekerjaan yang dipersiapkan untuk proses, yaitu :
-

Proofing ( copy file CD dari customer ). Mencek preflight file. Print sesuai dengan aplikasi yang digunakan. Proofing akhir sebelum mempersiapkan proses selanjutnya ke bagian produksi.

Membantu mengatur pekerjaan yang masuk . Kewenangan :

Menjaga agar copy file tidak rusak. Operator Signastation Fungsi Jabatan : Menjalankan mesin CTP/ mesin signastation (computer to plate ). Tugas Pokok : Mengoperasikan mesin CTP :
-

Montage signa sesuia dummy. Mengecek hasil montage di IBM prep ( warna, tesk). Membuat plate. Mengecek hasil plate.

Kewenangan : Membuat plate sesuai dummy, Mengecek ukuran plate. Asisten Operator CTP (Signa) Fungsi Jabatan : Menjalankan mesin signastation yang menghasilkan plate yang dipakai untuk mencetak/memperbanyak hasil cetakan. Tugas Pokok : Memontage file menjadi plate :
-

Membuka program computer. Menentukan ukuran file yang akan dibuat beserta ukuran bahan dan jarak. Memasang crop kemudian memasukan file nya. Mengirim hasil montage ke mesin signa.

Mengecek file sebelum di plate :


-

Buka program untuk mengecek.

Lihat dan samakan antara file dan dami yang ada. Lihat komposisi warna yang benar.

Menjadikan file ke plate :


-

Mengirim mesin ke mesin besar. Memasukan plat dan mengecek ulang.

Kewenangan : Menentukan tinggi jepitan/ bottom, Menentukan jarak, Berhak mengecek file, Mengambil plate yang dibutuhkan. Kepala Montage Fungsi Jabatan : Mempersiapkan, menyusun, mengkoordinasi job order-sebelum pre cetak Tugas Pokok : Mengarahkan tugas montage kepada bawahan Membantu mempersiapkan plat cetak : Menyusun dummy (tingkat kesalahan) Montase (mencakup lay-out) Cek montase/cek film sebelum naik cetak Menyusun jadwal job order yang siap cetak

Kewenangan : Memberi tugas Montase kepada bawahan Menegur bawahan apabila salah dalam menjalankan pekerjaan Mengarahkan tugas montage kepada bawahan sesuai order Menentukan waktu pekerjaan monting

Staf Montage ( Monting ) Fungsi Jabatan : Membuat monting mulai cek warna sampai dengan plate Tugas Pokok : Membuat monting Membersihkan meja kerja sebelum dipakai Menggaris ukuran jadi film yang akan di monting Memberi spray mount pada film Mengecek masukan pada film

Kewenangan : Menjaga tidak ada kotoran yang masuk pada film yang akan di monting Menentukan bilamana film itu ukurannya lebih besar atau kecil Menjaga Ketepatan pemasukan film Staff Montage Fungsi Jabatan : Mempersiapkan hasil-hasil job yang di montage untuk dilanjutkan penyelesaian job akhir menjadi plate untuk cetak/mencetak offset Tugas Pokok : Mempersiapkan job montage Memprioritaskan job yang urgent sekali Mempersiapkan pembuatan plat / ekspo plat Membuat ekspos plat/nge-plat Merapikan hasil montage ke dalam media plat Mencetak kembali hasil plat yang dibuat, dan menyerahkan ke bagian produksi untuk memproses selanjutnya setelah mendapat persetujuan atasan/Kepala Montage Kewenangan :

Bertanggung jawab pada hasil akhir job yang di plate Mengecek plat yang akan di ekspos dan langsung memperbaiki kembali plat yang rusak Meneliti hasil pekerjaan pembuatan plat sebelum diserahkan pada bagian produksi Staf Arsip Film Montage/CTP Fungsi Jabatan : Mengurusi arsip-arsip dan CD baik dari bagian Montage ataupun CTP (bila diperlukan) Tugas Pokok : Menyiapkan arsip film untuk proses cetak Menyiapkan arsip film untuk proses cetak Kontak/copy film Membuat plate dari film Membuat catatan katalog arsip film ( sistem file arsip film)

Kewenangan : Mengembalikan film/CD kr klirn dengan persetujuan Ka. CTP Menyiapkan arsip film untuk dicetak Mengatur file arsip film dan plate

Kepala Produksi Cetak Fungsi Jabatan : Mengkoordinasikan pekerjaan antar bagian produksi agar lebih lancar dan terarah Membina karyawan di bagian produksi Tugas Pokok : Membuat jadwal produksi cetak Mengawasi karyawan bagian produksi Mengawasi jalannya proses produksi

Melakukan penilaian hasil produksi Kewenangan : Menentukan urutan pekerjaan yang akan turun cetak Menentukan mesin yang akan dipergunakan Memberikan penilaian atas hasil cetakan Memberikan izin kasbon dan cuti bagi karyawan di bagian produksi Memberikan teguran/sangsi bagi karyawan yang melanggar peraturan/perintah kerja Membuat laporan hasil produksi Operator Cetak Fungsi Jabatan : Mencetak sesuai contoh yang diberikan oleh atasan Tugas Pokok : Mencetak Periksa apa yang mau dikerjakan (plate/contoh) Tes cetak stel register Cek ulang, kalau ada kejanggalan tanya ke atasan Menyerahkan hasil cetak pada Manager Produksi untuk mendapat persetujuan

Menjaga dan merawat mesin yang dipegang Kewenangan : Menjalankan / mengoperasikan mesin cetak Supervisor Produksi Cetak Digital Fungsi Jabatan : Mengatur produksi digital printing dan membantu administrasi digital printing Tugas Pokok : Menetukan dan mengatur jadwal kerja digital printing

Mengatur operator printing digital Mengirim file ke printer Membuat laporan keungan divisi indigo Kewenangan : Mengatur jadwal kerja digital printing Mengkalkulasi harga cetakan digital printing Menyimpan uang hingga diberikan kepada atasan Kepala Finishing Fungsi Jabatan : Menerima dan mengkordinir pendelegasian pekerjaan dari bagian cetak dan melanjutkannya ke proses penyelesaian hingga barang jadi dan diterima oleh klien Tugas Pokok : Menerima delegasi pekerjaan dari bagian cetak Medelegasikan pekekerjaan untuk proses finishing selanjutnya Mengawasi setiap tahapan di bagain finishing Membantu staff/pekerja (bawahan) yang mengalami kesulitan Membuat laporan dan memberikan usulan untuk pekerjaan di masa depan Kewenangan : Mengatur pekerjaan dan waktu/kecepatan dalam proses finishing Mengatur/mendelegasikan pekerjaan ke supplier finishing Memberikan sanksi/teguran kepada bawahan dan supplier finishing bila terjadi kesalahan/teguran dalam proses finishing Supervisor Finishing Luar Fungsi Jabatan : Menerima delegasi pekerjaan dari bagian cetak berdasarkan job order dan menyalurkannya ke sub- sub bagian finishing

Tugas Pokok : Membuat jadwal (skedul) kerja di bagian finishing Menerima delegasi pekerjaan dari bagian cetak (produksi) Membagi pekerjaan sesuai dengan sub-sub bagian dan mesin yang akan digunakan finishing Mengawasi pekerjaan di bagian finishing, baik yang menggunakan mesin maupun yang secara manual Membuat surat jalan finishing Membuat laporan kerja ke atasan Kewenangan : Mengatur pembagian kerja ke sub-sub bagian finishing dan mesin-mesin yang akan digunakan Mengatur antrian jalannya mesin Menilai hasil pekerjaan yang sudah dilakukan (baik/tidak) Menunda pekerjaan yang sedang dilakukan dan menggantikannya dengan pekerjaan yang dianggap lebih penting. Mengatur pekerjaan agar tepat waktu Mengawasi pekerjaan di bagian finishing luar Kepala finishing dalam Fungsi Jabatan : Mendelegasikan pekerjaan dari supervisor ke bawahan di lapangan Tugas Pokok : Membagi tugas harian Membuat contoh/ sample pekerjaan Memberikan informasi persetujuan pekerjaan dari atasan ke bawahan Mennjalankan perintah dari atasan Kewenangan : Memberikan perintah kepada bawahan untuk melaksanankan pekerjaan

Supervisor finishing putri Fungsi Jabatan : Mengawasi pekerjaan putri Tugas pokok : Mengawasi pekerjaan di bidang finishing putri Menjelaskan prosedur pengerjaan pekerjaan Bertanggung jawab atas semua pekerjaan di bagian finishing putri Membuat laporan hasil kerja Kewenangan : Memberikan persetujuan atas pekerjaan Memberikan penilaian atas pekerjaan Mengatur pengerjaan pekerjaan Memberikan teguran/sanksi bila ada kesalahan Staf Packing Fungsi Jabatan : Mengerjakan packing sebagai bagian proses akhir finishing hingga pengiriman Tugas pokok : Menghitung jumlah barang jadi Mengatur pengepakan barang Mengatur jalannya mesin shrink dan mesin hitung Mengajukan pesanan kardus, plastic shrink dan peralatan Mengatur pengalokasian/pengiriman barang sesuai permintaan klien Kewenangan : Menentukan jumlah barang yang akan di packing Mengetahui nama dan spesifikasi barang yang akan di packing

Memberikan perintah kepada asisten untuk mengerjakan pekerjaan Maintenance Fungsi Jabatan : Merawat dan memperbaiki setiap mesin Tugas Pokok : Ganti oli mesin Mempersiapkan oli mesin yang sesuai dengan tipe mesin Drum untuk oli bekas Pompa oli Selang

Memperbaiki Mesin/service Tools dan alat-alat harus disiapkan Spareparts harus ready stock, berkordinasi dengan bagian Menyediakan peralatan listrik (multi tester, sekring, dll ) Memperbaiki mesin sesuai permintaan

Kewenangan : Menentukan jenis oli yang harus dipakai Mematikan dan menghidupkan mesin Memberhentikan mesin bila sudah jatuh tempo Ganti oli Menentukan sparepart yang harus diganti Memberhentikan mesin bila tidak layak jalan PPIC/ Perencanaan Fungsi Jabatan : Menerima delegasi pekerjaan dari bagian marketing dan membuat rencana kerja

Dari bagian Montase hingga finishing Tugas Pokok : Membuat rencana kerja dan mendelegasikannya dari bagian Montase hingga finishing Membuat contoh pekerjaan dan potongan bahan Menghitung bahan yang akan digunakan Memesan barang ke bagian pembeliaan Mengawasi pekerjaan yang sudah diturunkan Kewenangan : Menetapkan pekerjaan dari bagian Montase hingga finishing Menetapkan mesin dan jumlah bahan yang digunakan Memberikan sanksi/teguran kepada setiap bagian yang berkaitan dengan proses produksi jika terjadi keterlambatan pekerjaan Memberi Info pekerjaan yang harus segera diselesaikan

3.1.3 Kegiatan Usaha

Dalam pelaksanaan kegiatan usaha yang dilaksanakan PT Indonesia Printer sebagai jasa percetakan offset. Perusahaan ini memiliki produk poster, sticker, leaflet, pamflet, layer, majalah, kalender dinding, kelender meja, katalog, spanduk atau banner, undangan, dan segala bentuk produk cetak. Dalam pelaksanaannya untuk sampai menjadi sebuah produk dan sampai ke konsumen ada tahapan yang mesti dilalui. 1. File dari klien diterima team CTP (computer to Plate) untuk diolah menjadi data dalam bentu VDF dan dibuatkan platnya.

2. Dari CTP diteruskan ke bagian cetak untuk diproses cetak. Setelah menjadi

produk cetak selanjutnya diproses untuk finishing.


3. finishing disesuaikan dengan permintaan dari klien.

Finishing tersebut bisa meliputi jahit kawat, jahit benang, hard cover, soft cover, lipat, dan sebagainya. Setelah menjadi produk maka didistribusikan ke tempat sesuai permintaan klien.

3.2 3.2.1

Pelaksanaan Kegiatan KKP Bidang Pekerjaan yang Dilakukan Bidang pekerjaan yang penulis lakukan selama KKP yaitu penulis bekerja sama dengan

sekretaris ISO PT Indonesia printer. Meliputi fiiling, dokumentasi, melakukan kunjungan ke departemen dalam sosialisasi ISO, membantu pelaksanaan meeting departemen atau ISO, melakukan pendataan tentang ketidak sesuaian pekerjaan di lapangan, melakukan monitoring terhadapa pelaksanaan SOP (standar oprasional prosedur). 3.2.2 Kendala yang Dihadapi dalam Pekerjaan Selama melakukan kegiatan KKP penulis menemukan beberapa kendala yang timbul, dimana permasalahan tersebut harus segera diadakan pemecahannya agar tidak menghambat kegiatan pekerjaan dalam menangani kepuasan pelanggan terhadap kepuasan pelanggan. Kendala-kendala tersebut antara lain:

1. Dalam pembuatan arsip masih bentuk kertas yang kemungkinan akan rusak atau hilang, 2. Kurangnya pemahaman pegawai dalam menangani keluhan pelanggan sehingga agak lama ditemukan masalah yang terjadi masalah yang terjadi pada produk. 3. Masih sering terjadi keterlambatan dalam proses pengiriman barang. 4. Serviceability yang lebih ditekankan dari sisi pelayanan pengaduan yang bersifat teknik dan non teknik pelanggan dirasakan masih kurang, karena pelanggan tidak pernah mendapat informasi yang jelas mengenai keluhan mereka.
5. Mesin yang digunakan dalam pembuatan produk kurang terawat karena mesin

beroperasi selama 24 jam. 3.2.3 Cara Mengatasi Kendala Dari kendala-kendala yang ada, maka penulis memberikan cara mengatasi kendala yaitu sebagai berikut: 1. Secepatnya harus meningkatkan pelayanan pada unsur yang belum memenuhi harapan yaitu serviceability dan sistem pengiriman barang harus di jadwalkan dengan benar dari PPIC (planning proses inventori control). 2. Sebaiknya melakukan penelitian secara berkala untuk mengetahui kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan yang diberikan dan hasilnya perlu dievaluasi serta ditindak lanjuti.

3. Sebaiknya sistem pengarsipan PT Indonesia Printer lebih teratur dan urut sehingga mempermudah dalam pencarian data. 4. Mengguanakan sistem IT dalam pengelolahan data sehingga membantu karyawan lebih efisien dan cepat dalam bekerja serta terstruktur dengan jelas.
5. Melakukan perawatan secara berkala terhadap mesin-mesin yang digunakan dalam proses

pembuatan produk.

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Dengan penerapan sistem mutu ISO disebuah perusahaan dapat membantu pelaksanaan sistem kerja yang lebih terstruktur. Proses bekerja lebih menjadi lebih jelas karena ISO menuntut adanya SOP yang jelas, Adanya penjadwalan pekerjaan sehingga hasil sesuai keinginan pelanggan. Dalam ISO setiap jabatan telah memiliki tugas dan fungsi yang berbeda sehingga tidak terjadi tumpang tindi. Sistem mutu juga mengatur perubahan dan penanganan tindakan ketidak sesuaian pekerjaan. 4.2 Saran-saran

Dalam kesempatan ini penulis akan memberikan saran-saran yang berguna demi kemajuan perusahaan di PT Indonesia Printer Jakarta Utara sebagai berikut : 1. Melakukan training secara periodik dalam hal sosialisasi ISO mutu. 2. Adanya meeting disetiap departemen dan melaporkan hasilnya kepadanya MR (Manajemen Representatif). 3. Setiap departemen sebaiknya memiliki 2 PIC yang paham ISO. 4. PPIC sebaiknya melakukan penjadwalan dari awal sampai akhir proses dan pengiriman. 5. Adanya komitmen direksi dan manajemen sehingga pelaksanaan ISO lebih konsekuen.

DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahmat Fathoni. (2006). organisasi & manajemen sumber daya manusia. Jakarta: PT.Rineka Cipta. Maringan Simbolon. (2005). Dasar-dasar Administrasi dan Manajemen. Jakarta: Ghalia Indonesia. Terry, George R. (2005) Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Siswanto. (2006). Pengantar Manajemen. Jakarta: Bumi aksara. Malayu Hasibuana. (2005). Dasar, Pengertian, Masalah manajemen. Jakarta: PT Bumi Aksara.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Biodata Mahasiswa NIM Nama Lengkap Jenis Kelamin Tempat dan Tanggal Lahir Agama Kewarganegaraan Alamat Lengkap : 21090586 : Dwi Pratiwi : Perempuan : Jakarta, 19 September 2011 : Islam : Indonesia : Jl. Kampung Gusti Kebun Sayur No.36 Rt 008 Rw 014

Jakarta Utara 14450 No. Telp : 085719824009/021-94621944

II. Pendidikan a. Formal 1. SD Negeri 08 Petang Jakarta Utara, Lulus Tahun 2004 2. SLTP Negeri 112 Jakarta Utara, Lulusan Tahun 2006 3. SMK TUNAS HARAPAN Jakarta Barat, Lulusan Tahun 2009 b. Informal III. Riwayat Pengalaman Berorganisasi a. Anggota PMR (Palang Merah Remaja) SMK TUNAS HARAPAN pada tahun 2005

Jakarta, Desember 2011 Saya yang bertanda tangan

Dwi Pratiwi

You might also like