You are on page 1of 24

STUDI RANGKAIAN KONTROL MOTOR KONVEYOR DI PT.

TRUBAINDO COAL MINING

PROPOSAL TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Pada Program Studi : Teknik Listrik Jurusan : Teknik Elektro Politeknik Negeri Samarinda

Oleh :

WAHYU GUSTI ANGGORO NIM : 09 612 076

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA SAMARINDA 2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu tercurahkan atas kehadirat ALLAH SWT karena berkat rahmat, taufik dan hidayah-NYA, sehingga proposal Tugas Akhir ini dapat diselesaikan walaupun serba kekurangan dan dalam kesederhanaan. Proposal tugas akhir ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam penyelesaian pendidikan Diploma III pada jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Samarinda. Judul Tugas Akhir yang diajukan adalah STUDI RANGKAIAN KONTROL MOTOR KONVEYOR DI PT. TRUBAINDO COAL MINING. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya disampaikan kepada semua pihak yang telah banyak membantu bimbingan serta dorongan baik motivasi hingga proposal ini dapat terealisasi, khususnya disampaikan kepada : 1. Orang tua dan keluarga. yang telah banyak memberikan bantuan moral maupun material serta doanya. 2. Bapak pembimbing yang telah banyak memberikan motivasi dan

saran dalam penyusunan proposal tugas akhir. 3. Masing MT, selaku sekertaris jurusan Teknik Elektro yang berperan dalam membimbing penulisan proposal tugas akhir ini. 4. Semua Dosen yang berada di Teknik Elektro yang dengan sabar memberikan pengarahan dan bimbingan pengajaran selama ini. 5. Teman teman di Politeknik Negeri Samarinda terutama jurusan Teknik Elektro angkatan 2009 khususnya kelas D yang telah

ii

memberikan motivasi dan semangat hingga proposal tugas akhir ini selesai. 6. Serta sahabat - sahabat saya yang telah memberikan banyak inspirasi, nasehat dan dukungannya. Saran yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan proposal tugas akhir ini. Semoga hasil yang dicapai dapat memberikan manfaat dan inspirasi bagi seluruh umat manusia dimuka bumi ini.

Samarinda, 16 Desember 2011

Penulis

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv BAB I PENDAHULUAN 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. Latar Belakang ......................................................................................... 1 RUMUSAN MASALAH ......................................................................... 2 TUJUAN .................................................................................................. 2 MANFAAT PENELITIAN ...................................................................... 3

BAB II DASAR TEORI 2.1. 2.2. 2.3. Konveyor .................................................................................................. 4 Motor Induksi 3 Fasa ................................................................................ 4 Peralatan Kontrol ...................................................................................... 6 Kontaktor .......................................................................................... 6 Transformator 220-24 Volt ............................................................... 7 Tombol Tekan ................................................................................... 7 Time Delay relay / Timer .................................................................. 7 Current Transformer (CT) ................................................................. 9 Relay ................................................................................................. 9 Ampermeter dan Voltmeter............................................................. 10 Lampu Indikator .............................................................................. 11 Sensor metal/logam ......................................................................... 11

2.3.1. 2.3.2. 2.3.3. 2.3.4. 2.3.5. 2.3.6. 2.3.7. 2.3.8. 2.3.9.

2.3.10. Pengaman ........................................................................................ 12 2.4. 2.5. PENGHANTAR ..................................................................................... 14 Kuat Hantar Arus (KHA) ....................................................................... 15

BAB III METODOLOGI 3.3. 3.4. 3.5. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 18 Desain Penelitian .................................................................................... 18 Analisis Data .......................................................................................... 18

iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Batu bara merupakan salah satu bahan bakar yang sangat vital saat ini. Batu bara digunakan sebagai bahan bakar alternatif dari minyak bumi yang saat ini sudah mulai berkurang jumlahnya. Batu bara akan digunakan sebagai sumber energi bertahun tahun kedepan. Di Indonesia terdapat banyak cadangan batu bara, di Kalimantan Timur khususnya terdapat banyak perusahaan batu bara, dari perusahaan skala kecil yang mengolah lahan puluhan hektar sampai perusahaan skala besar yang mengolah lahan sampai ratusan ribu hektar. Di area produksi batu bara diperlukan sarana untuk pengangkutan batu bara, pengangkutan batu bara yang paling efisien adalah dengan menggunakan konveyor. Konveyor konveyor tersebut memindahkan batu bara dari suatu tempat ke tempat lain atau dari suatu proses ke proses selanjutnya. Terdapat berbagai macam jenis atau model konveyor, diantaranya model PC ( portable parts conveyor ), model RBI ( roller bed floor-to-floor incline conveyor ), model PCA light duty ( portable part conveyor ), model SBI ( silinder bed floorto-floor incline conveyor), dan lain lain sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Konveyor konveyor tersebut tidak dapat bergerak dengan sendirinya, akan tetapi konveyor digerakan oleh motor listrik. Motor listrik yang biasa digunakan adalah motor induksi 3 fasa. Motor motor listrik tersebut dikontrol dengan

berbagai macam pengaturan. Berdasarkan uraian di atas maka diperlukan suatu pembelajaran khusus dalam melakukan penelitian yang mengkaji tentang rangkaian kontrol konveyor untuk memindahkan material berupa batu bara dengan judul STUDI RANGKAIAN KONTROL MOTOR KONVEYOR DI PT. TRUBAINDO COAL MINING.

1.2.

RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian di atas maka perumusan masalah dalam penulisan tugas

akhir ini adalah : 1. Bagaimana prinsip dan cara kerja dari rangkaian kontrol konveyor yang ada di PT. TRUBAINDO COAL MINING. 2. Menentukan besarnya komponen komponen yang digunakan dalam rangkaian kontrol motor konveyor.

1.3. TUJUAN Tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah : 1. Menjelaskan bagaimana proses pendistribusian batu bara. 2. Mengerti dan memahami kerja dari kontrol motor konveyor. 3. Membandingkan hasil penelitian dengan teori yang didapat dibangku kuliah.

1.4. MANFAAT PENELITIAN 1. Memberikan backup data kepada PT. TRUBAINDO COAL MINING agar dapat memaksimalkan dalam proses produksi terutama kerja dari konveyor pada coal terminal. 2. Dapat memahami rangkaian kontrol konveyor beserta komponenkomponen penunjang lainya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.

Konveyor Konveyor adalah alat mekanik yang berfungsi untuk menggerakkan atau

memindahkan material, dan merupakan suatu sistem yang terdiri dari suatu jalur dan sistem pengarah yang mengangkut material dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Konveyor pada umumnya digerakkan oleh motor listrik yang mengendalikan jalannya ban untuk memastikan bahwa pengangkut bergerak stabil.

2.2. Motor Induksi 3 Fasa Motor listrik adalah peralatan listrik yang mengubah tenaga listrik menjadi tenaga mekanik. Motor induksi 3 fasa merupakan motor yang paling umum digunakan pada peralatan industri. Karena konstruksinya yang sederhana, murah, dan mudah perawatannya. Motor induksi 3 fasa dapat berputar jika motor dicatu oleh arus bolak-balik pada statornya secara langsung dan pada rotornya dengan imbas atau transformator dari stator. Bila pada stator dicatu suatu sumber fasa banyak seimbang, stator tersebut akan menghasilkan suatu medan magnetik pada celah udara yang berputar pada kecepatan serempak, atau dengan kata lain bahwa bila

kumparan stator diberi sumber tegangan tiga phasa maka akan timbul medan putar pada kumparan stator. Dengan adanya medan putar tersebut maka pada rotor akan terjadi ggl induksi, karena pada kumparan rotor dihubung singkat maka pada kumparan rotor akan mengalir arus dan akan menimbulkan gaya.

Gambar 2.1 konstruksi motor induksi 3 fasa

Sifat-sifat motor induksi tiga fasa memiliki kelebihan dan kekurangan bila dibandingkan dengan jenis motor lainnya adalah : Kelebihan motor induksi a. Mempunyai konstruksi yang sederhana. b. Relatif lebih murah harganya bila dibandingkan dengan jenis motor yang lainnya. c. Menghasilkan putaran yang konstan. d. Mudah perawatannya. e. Untuk pengasutan tidak memerlukan motor lain sebagai penggerak mula. f. Tidak membutuhkan sikat-sikat, sehingga rugi gesekan bisa dikurangi.

Kekurangan motor induksi a. Putarannya sulit diatur. b. Arus asut yang cukup tinggi, berkisar antara 5 s/d 7 kali arus nominal motor.

2.3. Peralatan Kontrol


2.3.1. Kontaktor Kontaktor adalah jenis saklar yang bekerja secara magnetik yaitu kontak bekerja apabila kumparan diberi energi. The National Manufacture Assosiation (NEMA) mendefinisikan kontaktor magnetis sebagai alat yang digerakan secara magnetis untuk menyambung dan membuka rangkaian daya listrik. Tidak seperti relay, kontaktor dirancang untuk menyambung dan membuka rangkaian daya listrik tanpa merusak. Beban-beban tersebut meliputi lampu, pemanas, transformator, kapasitor, dan motor listrik.

Gambar 2.2 Sistem kerja kontaktor

2.3.2. Transformator 220-24 Volt Transformator merupakan suatu peralatan listrik yang digunakan untuk mengubah besaran tegangan arus listrik bolak-balik (AC), seperti menaikkan atau menurunkan tegangan listrik (voltase). Transformator bekerja berdasarkan prinsip fluks listrik dan magnet dimana antara sisi sumber (primer) dan beban (sekunder) tidak terdapat hubungan secara fisik tetapi secara elektromagnetik (induksielektromagnet).

2.3.3. Tombol Tekan Tombol tekan, berfungsi sebagai perintah untuk menghidupkan, mematikan, memulai, menghentikan. dan lain - lain, sifatnya yang hanya sementara mengontak jika ditekan dan putus bila dilepas. membuatnya sangat universal untuk di gunakan.

Gambar 2.3 Tombol Tekan

2.3.4. Time Delay relay / Timer TDR (Time Delay Relay) sering disebut juga relay timer atau relay penunda batas waktu banyak digunakan dalam instalasi motor terutama instalasi yang

membutuhkan pengaturan waktu secara otomatis. Peralatan kontrol ini dapat dikombinasikan dengan peralatan kontrol lain, contohnya dengan MC (Magnetic Contactor), Thermal Over Load Relay, dan lain-lain.

Gambar 2.4. Timer Secara prinsip timer mempunyai dua fungsi penundaan yaitu tunda on (On delay) dan tunda off (Off delay). Timer jenis On delay mempunyai prinsip kerja sebagai berikut : Apabila timer diberi tegangan maka dengan menunggu waktu anak kontak akan berubah posisi (Kontak NO akan menutup dan kontak NC akan membuka), dan bila sumber tegangan diputuskan maka anak kontak langsung kembali pada posisi semula.

Gambar 2.5 Timer On Delay

Timer jenis Off delay mempunyai prinsip kerja sebagai berikut :

Apabila timer diberi tegangan maka anak kontak langsung berubah posisi (Kontak NO langsung menutup dan kontak NC langsung membuka), dan bila sumber tegangan diputuskan maka dengan menunggu waktu setting anak kontak akan kembali pada posisi semula.

Gambar 2.6 Timer Off Delay

2.3.5. Current Transformer (CT) Current Transformer atau CT adalah salah satu type trafo instrumentasi yang menghasilkan arus di sekunder dimana besarnya sesuai dengan ratio dan arus primernya tetapi prinsip prinsip dasar transformatornya tetaplah sama seperti transformator daya. 2.3.6. Relay Prinsip kerjanya adalah rangkaian pembuat magnet untuk menggerakkan penutup dan pembuka saklar internal didalamnya. Tetapi yang membedakannya dari peralatan kontaktor tersebut adalah kekuatan saklar internalnya dalam menghubungkan besaran arus listrik yang melaluinya biasanya berfungsi untuk membantu kerja dari kontaktor atau untuk melayani beban beban yang kecil. Rangkaian tersebut dapat dilihat pada Gambar : 9

10

Gambar 2.7 Kontak pada relay

2.3.7. Ampermeter dan Voltmeter Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik yang ada dalam rangkaian tertutup. Amperemeter biasanya dipasang seri dengan elemen listrik.

Gambar 2.8 ampermeter

Voltmeter merupakan alat/perkakas untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik. Voltmeter disusun secara paralel terhadap letak komponen yang diukur dalam rangkaian.

10

11

Gambar 2.9 voltmeter 2.3.8. Lampu Indikator Lampu indikator atau biasa disebut lampu tanda digunakan sebagai indikasi atau penandaan bekerjanya suatu peralatan atau untuk mengetahui kondisi sumber tegangan yang tersedia pada area tersebut.

Gambar 2.10 Lampu indicator

2.3.9. Sensor metal/logam Detektor logam adalah suatu alat yang digunakan untuk mendeteksi logam, dimana alat tersebut menggunakan beberapa metode antara lain sensor ultrasonik, ground penetrating radar dan lainlain. Sistem detektor logam tersebut hanya mendeteksi ada tidaknya logam tetapi tidak dapat membedakan jenis logam apa yang telah dideteksi. Sensor induktif akan bekerja apabila ada suatu logam

11

12

yang berada di antara sensor tersebut, maka akan terjadi perubahan induksi dan karakteristik dari rangkaian osilator akan berubah. Perubahan karakteristik osilator akan mengakibatkan perubahan frekuensi dan tegangan pada output sensor kedua.

2.3.10. Pengaman 2.3.10.1. MCB ( Mini Circuit Breaker ) Main Circuit Breaker (MCB), pemutus hubungan listrik secara otomatis bilamana daya/tegangan melampaui standar yang ditentukan .Gunanya untuk mencegah terjadinya hubungan pendek yang dapat merusak peralatan listrik. MCB banyak digunakan untuk pengaman sirkit satu fasa dan tiga fasa.

Gambar 2.11 MCB ( mini circuit breaker )

2.3.10.2. MCCB MCCB merupakan alat pengaman yang dalam proses operasinya mempunyai dua fungsi yaitu sebagai pengaman dan sebagai alat untuk penghubung.

12

13

Jika dilihat dari segi pengaman, maka MCCB dapat berfungsi sebagai pengaman gangguan arus hubung singkat dan arus beban lebih. Pada jenis tertentu pengaman ini mempunyai kemampuan pemutusan yang dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan.
MCCB memiliki rating arus yang relatif tinggi dan dapat disetting sesuai kebutuhan. Spesifikasi MCCB pada umumnya dibagi dalam 3 parameter operasi yang terdiri dari: Ue (tegangan kerja), spesifikasi standar MCCB digambarkan sebagai berikut:

Ue = 220 V sampai 690 V

Ie (arus kerja), spesifikasi standar MCCB digambarkan sebagai berikut:

Ie = 40 A - 2500 A

Icn (kapasitas arus pemutusan), spesifikasi standar MCCB digambarkan sebagai berikut:

Icu = 35 kA - 100 kA

Gambar 2.12 MCCB ( Moulded Case Circuit Breaker )

13

14

2.3.10.3. TOR ( Thermal Overload Relay ) Thermal overload relay adalah peralatan yang berfungsi untuk memutuskan rangkaian akibat adanya gangguan beban lebih. Kerja dari peralatan ini menggunakan bimetal, yaitu suatu bahan yang akan melengkung apabila temperatur yang berada dibahan tersebut naik. Fungsi dari overload relay adalah untuk proteksi motor listrik dari beban lebih. Seperti halnya sekring (fuse) pengaman beban lebih ada yang bekerja cepat dan ada yang lambat. Sebab waktu motor start arus dapat mencapai 57 kali nominal, sehingga apabila digunakan pengaman yang bekerja cepat, maka pengamannya akan putus setiap motor dijalankan.

Gambar 2.13 TOR ( Thermal Overload Relay )

2.4.

PENGHANTAR Penghantar/konduktor adalah salah satu komponen utama peralatan

instalasi listrik, yang berperan untuk menyalurkan arus dari satu bagian ke bagian lain dan juga untuk menghubungkan bagian-bagian yang dirancang bertegangan yang sama.

14

15

2.4.1. Kabel Kabel adalah panjang dari satu atau lebih inti penghantar baik yang berbentuk solid maupun serabut yang masing-masing dilengkapi dengan isolasinya sendiri-sendiri dan membentuk suatu kesatuan. 2.4.1.1. Kabel NYAF Kabel NYAF adalah kabel dengan penghantar tembaga berisolasi PVC berinti serabut/fleksibel. 2.4.1.2. Kabel NYY Kabel NYY adalah kabel dengan penghantar tembaga berisolasi inti PVC memiliki selubung dalam PVC dan berwarna hitam. 2.4.1.3. Kabel NYFGbY Kabel NYFGbY adalah kabel dengan penghantar tembaga berisolasi PVC dilengkapi perisai dari pita baja yang dilingkupi dengan spiral baja dan selubung luar PVC berwarna hitam.

2.5.

Kuat Hantar Arus (KHA) KHA adalah arus maksimum yang dapat dialirkan dengan kontinyu oleh

penghantar pada keadaan tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu melampaui nilai tertentu.( PUIL 2000 pasal 5.5.3.1) Dari ketentuan PUIL 2000 diatas untuk mencapai KHA pada suatu penghantar digunakan persamaan : Keterangan: ( ) 15

16

Untuk menentukan besarnya kapasitas daya tiga fasa pada motor arus bolak-balik, maka digunakan persamaan : ( )

Untuk menentukan besarnya arus nominal, maka digunakan persamaan :

(PUIL 2000 pasal 5.5.6.1) Setelan maksimum gawai proteksi untuk masing - masing motor adalah sebagai berikut : Pemutus Daya (PD). 1) Motor sangkar 2) Motor serempak 3) Motor rotor lilit : 250 % x Inominal : 200 % x Inominal : 150 % x Inominal

( )

16

BAB III METODOLOGI

3.1. Waktu dan lokasi penelitian Pengambilan data lapangan diambil pada bulan Januari 2012 sampai Juli 2012 dan lokasi penelitian adalah di PT. TRUBAINDO COAL MINING.

3.2. Jenis dan sumber data Jenis data yang diperlukan dalam penelitian adalah : 1. 2. Berupa gambar diagram pendistribusian batu bara. Jumlah beban keseluruhan yang terpasang pada rangkaian kontrol konveyor. 3. 4. 5. Name plate dari setiap motor-motor listrik. Data peralatan dari komponen - komponen panel kontrol. Jenis penghantar yang digunakan beserta besarannya.

Sumber data 1. Berupa tinjauan pustaka, buku-buku referensi, dan situs yang terkait dalam proses suatu penelitian. Seperti rangkaian kontrol konveyor.

18

3.3. Teknik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data yang diperoleh penulis berkonsultasi dan melakukan pengkajian dengan pembimbing lapangan untuk mendapatkan data yang diperlukan dengan menanyakan hal-hal yang perlu diketahui meliputi pengambilan desain literature, kapasitas komponen-komponen penunjang dan melakukan pengamatan secara langsung rangkaian kontrol konveyor di PT. TRUBAINDO COAL MINING.

3.4.

Desain Penelitian Memulai dengan riset awal dilapangan, yaitu mencari data tentang

pendistribusian batu bara. Setelah itu memulai analisa data yang didapat dari lapangan. Kemudian memulai konsultasi dengan dosen pembimbing dan pembimbing lapangan, bersamaan dengan itu juga mengerjakan laporan tugas akhir.

3.5.

Analisis Data Untuk menunjang hasil studi maka dilakukan langkah langkah sebagai

berikut : 1. Menghitung besarnya kapasitas daya yang diperlukan pada rangkaian kontrol konveyor. 2. Mendata berapa kapasitas komponen komponen rangkaian kontrol konveyor 3. Menghitung besarnya luas penampang penghantar.

18

19

4. Mengitung besarnya pengaman yang digunakan dari panel utama sampai ke beban. 5. Dan membandingkan hasil perhitungan dengan data dilapangan.

19

DAFTAR PUSTAKA

1. Siswoyo. 2008 Teknik Listrik Industri jilid 2. Jakarta : Penerbit Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. 2. Anonim. Kontaktor(online). http://bkl-listriksmk1kdw.blogspot.com/2008/12/kontaktor.html, diakses 15 desember 2011). 3. Anonim. Voltmeter(online). http://id.wikipedia.org/wiki/Voltmeter, diakses 15 desember 2011). 4. Anonim. Ampermeter(online). http://id.wikipedia.org/wiki/Amperemeter, diakses 15 desember 2011). 5. Anonim. MCB(online). http://archipeddy.com/khas/mcb.html, diakses 15 desember 2011). 6. Panjaitan, R. 2000 Mesin listrik arus bolak-balik. Bandung : Tarsito.
7. BSN, Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL). Jakarta. 2000

You might also like