You are on page 1of 4

LIMA TINGKATAN PENCEGAHAN PENYAKIT ( leavel and Clark ) DALAM MENANGANI GIZI BURUK

Oleh :

Nama Kelas Nim

: Fahriani : L.2 : 10.101.424

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR MAKASSAR 2011

pencegahan gizi buruk

1. HEALTH PROMOTION

Gizi buruk atau lebih dikenal dengan gizi di bawah garis merah adalah keadaan kurang gizi tingkat berat yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dari makanan sehari-hari dan terjadi dalam waktu yang cukup lama. Masalah gizi adalah masalah kesehatan masyarakat yan gpenanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja tetapi masalah gizi juga menyangkut aspek pengetahuan serta perilaku yang kurang mendukung pola hidup sehat. Penyebab langsungMakanan dan penyakit dapat secara langsung menyebabkan gizi kurang. Timbulnya gizi kurang tidak hanya dikarenakan asupan makanan yang kurang, tetapi juga penyakit. Anak yang mendapat cukup makanan tetapi sering menderita sakit, pada akhirnya dapat menderita gizi kurang atau bahkan gizi buruk. Termasuk pula anak yang tidak memperoleh cukup makan, maka daya tahan stubuhnya akan melemah dan akan mudah terserang penyakit Peran penyuluh kesehatan sebaiknya harus lebih dioptimalkan lagi dalam memberi pemahaman pada para ibu di Indonesia yang sebagian besar masih berpendidikan rendah terutama yang tinggal di daerah pelosok. Padahal, tingkat pendidikan ibu sangat mempengaruhi kualitas asuhan gizi anak termasuk pemberian Air Susu Ibu dan pemberian makanan bayi serta anak.

2. SPECIFIC PROTECTION Untuk mencegah dan menghindari terjadinya kasus gizi buruk terhadap para bayi dan balita, para ibu-ibu harus rajin memeriksanakan kesehatan anaknya ke Posyandu setiap bulannya. Jika orang tuanya malas atau berhalangan membawa anaknya ke Posyandu, maka

sebaiknya agar para kader Posyandu harus lebih berperan aktif dengan melakukan Posyandu berjalan atau memeriksa langsung para bayi dan balita dengan mengunjungi ke rumah masing-masing. Peran aktif para kader Posyandu tersebut sangat penting Untuk mencegah terjadinya gizi buruk sebaiknya anak diberi ASI sampai berumur 6 bulan setelah itu mulai dikenalkan dengan makanan tambahan pendamping ASI selain itu anak juga diberi makanan yang bervariasi seimbang antara kandungan protein, vitamin, lemak dan mineralnya. 3. EARLY DIAGNOSIS AND PROMPT TREATMENT
( pencegahan ini Dilakukan bila pejamu sakit, setidak tidaknya diduga sakit / penyakitnya masih ringan / ditemukan gejala-gejala)

Sebaiknya harus deteksi dini. Melalui tanda umum tersebut, para ibu
dapat mengetahu apakah kebutuhan gizi anaknya sudah terpenuhi secara seimbang. Para ibu juga sebaiknya harus mengenal dan mengetahui apa itu izi buruk, yang seperti apa , dan mengetahui gejala-gejala yang biasa ditimbulkan seperti seiring berat badan dan tinggi yan gtidak bertambah seiring dengan bertambahnya usia anak tersebut. Dan Jika ada keluhan yang berkaitan dengan gizi anak, ibu harus segera berkonsultasi dengan dokter.

4. DISABILITY LIMITATION (Pembatasan kecacatan / kelemahan ) Semua anak mempunyai kerentanan yang sama untuk jatuh ke dalam kondisi kurang gizi. Program penanganan pun harus dilakukan secara intensif, meningkatkan asupan gizi kepada semua penderita gizi buruk termasuk pemberian gizi tambahan dalam bentuk makanan tambahan padat gizi diantaranya pemberian susu dan biskuit tinggi protein dan kalori. Selain memberi tambahan gizi, kesadaran orang tua tentang pentingnya kesehatan dan pemberian asupan gizi harus ditingkatkan. Ini karena penyebab balita gizi buruk disebabkan banyak hal. Diantaranya minimnya kesadaran orang tua memberikan asupan gizi

kepada balita. Selain itu juga dipicu persoalan ekonomi yakni minimnya pendapatan atau ketersediaan makanan bergizi juga menyebabkan balita mudah terserang gizi buruk. Karena itu penangannya memang harus serius dan dilakukan secara menyeluruh 5. REHABILITATION Sebaiknya Bagi anak dengan status gizi buruk yang sudah memperlihatkan gejala klinis harus dirujuk ke klinik gizi untuk di tangani lebih lanjut. Bagi balita yang tidak dapat ditangani di klinik gizi akan ditangani melalui perawatan di Rumah Sakit Umum Tindakan rehabilitasi sangat penting, tidak ada jaminan bahwa setelah anak penderita kurang gizi dirawat dan sembuh, mereka tidak jatuh lagi kekondisi kurang gizi sebagaimana sebelumnya.para penderita kurang gizi, pada umumnya datang dari keluarga yang sering mengalami kondisi rawan pangan, yang belum banyak tahu akan potensi gizi yang terkandung dalam makanan, sebaiknya perbaikan gizi tidak hanya di serahkan kepada institusi-institusi seperti dinas kesehatan, rumah sakit, puskesmas, serta petugas staf gizi saja akan tetapi keluarga memiliki pengaruh kuat dalam merawat dan mengasuh anaknya dalam pola hidup sehat

You might also like