You are on page 1of 5

DI S U S U N OLEH : KELOMPOK ANGGOTA 1. 2. 3. 4. 5. 6.

PRODI : II :

EIBI PRAMITHA MIRANDA DELLA AGUSTIN MUMUN YASMIN EKA PUTRA M.ZULFIKAR : BIMBINGAN DAN KONSELING

MATA KULIAH : STATISTIKA D.PENGAMPUH : Dra.EVI RATNA KARTIKA WATI M.Sc

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan tugas observasi pada pengamen remaja ini dapat diselesaikan. Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah STATISTIKA dengan judul MERETAS KEHIDUPAN DI TROTOAR JALAN Terima kasih disampaikan Ibu Dra.Evi Ratna Kartika Wati M.Sc, selaku dosen mata kuliah Statistika yang telah membimbing dan memberikan kuliah demi lancarnya tugas ini. Demikianlah tugas ini disusun semoga bermanfaat.

Indralaya,

Oktober 2011

Penyusun

DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................................... i Daftar Isi............................................................................................................................ ii BAB I : PENDAHULUAN I.1 Definisi judul...................................................................................................1 I.2 Sub topik judul bahasan......................................................................................1 BAB II : PEMBAHASAN

BAB III : PENUTUP III.1 Kesimpulan.....................................................................................................20 III.2 Saran...............................................................................................................20 Daftar Pustaka......................................................................................................... 21

BAB I PENDAHULUAN I.1 Definisi judul Kemandirian hidup adalah cita-cita semua orang yang memiliki rasa tanggung jawab atas dirinya, keluarganya dan lingkungannya. Kegigihan untuk mencapai Kemandirian Hidup pada akhirnya dapat menjadikan pribadi orang tersebut menjadi seorang yang SUKSES. Namun untuk mencapai cita-cita mulia ini, tentunya bukanlah hal yang mudah untuk wujudkannya. Perlu upaya ekstra, tidak hanya kerja keras tetapi juga harus kerja cerdas, dengan segala pengorbanan yang harus kita ikhlaskan. No Pain No Gain demikian ungkapan yang sering kita dengar, bahwasanya kalo tidak ada upaya, tentu tidak akan ada hasil. Demikian pula sama hal nya dengan apa yang telah dan sedang dilakukan oleh para pengamen remaja di jalanan. Dari trotoar yang satu kemudian masuk ke dalam bus dengan berdiri dengan tegap dan gagah mereka mulai memainakan alat musik yang mereka bawa. Meretas Kehidupan di Trotoar Jalan merupakan istilah yang pantas diberikan kepada mereka. Karena di dalam istilah tersebut mempunyai makna yang cukup mendalam terhadap rutinitas kegiatan yang mereka lakukan. Dalam kamus besar Bahasa indonesia, meretas merupakan menebangi pohon untuk membuat jalan, menebangi pohon untuk membuat jalan, kemudian membersihkan ilalang dan belum lagi terhindar dari ancaman ular berbisa atau hewan buas lainnya. Berarti secara tersirat, apabila dianalogikan dengan kehidupan maka makna yang timbul dari kata meretas ialah berjuang hidup pada kondisi di suatu lingkungannya yang sangat keras. Mereka mengais rupiah demi rupiah dan terkadang tak ada satupun rupiah yang mereka dapatkan. Belum lagi mendapat tantangan dari lingkungan disekitar mereka yang bisa saja mengancam keselamatan jiwa mereka. I.2 Sub topik dari judul bahasan Berdasarkan judul dari hasil observasi pengamen remaja yakni Meretas Kehidupan di Trotoar Jalan, maka timbul beberapa sub topik yang ingin dibahas penyusun yakni meliputi : 1. Bagaimana para pengamen remaja meretas kehidupan mereka? 2. Bagaimana cara mereka berinteraksi dengan lingkungan ?

BAB II PEMBAHASAN II.1 Cara pengamen remaja meretas kehidupan Masa remaja adalah periode yang penting. Periode ini dianggap sebagai masa penting karena memiliki dampak langsung dan dampak jangka panjang dari apa yang terjadi pada masa ini. Selain itu, periode ini pun memiliki dampak penting terhadap perkembangan fisik dan psikologis individu, dimana terjadi perkembangan fisik dan psikologis yang cepat dan penting (hurlock.1980). Kondisi inilah yang menuntut individu untuk bisa menyesuaikan diri secara mental dan melihat pentingnya menetapkan suatu sikap, nilai-nilai dan minta yang baru. Para pengamen remaja berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di seputaran simpang empat rumah sakit R.K Charitas terlihat masih terjadi perkembangan fisik, hal ini terlihat dari bentuk tubuh yang mulai berubah yakni mulai tumbuhnya jakun pada pengamen pria dan bentuk dada dan pinggul yang mulai membesar pada pengamen wanita. Hal itu hanya dilihat dari perkembangan fisik nya saja. Namun, pada perkembangan psikologisnya seperti hasil observasi yang diperoleh mereka lebih jauh berkembang dan tidak sesuai dengan usia yang mereka miliki. Hal ini terlihat, karena dalam observasi yang dilakukan terlihat adanya pembatasan dan penguasaan wilayah yang dilakukan oleh pengamen lainnya yang lebih tua ataupun senior. Dengan begitu, para pengamen remaja mau tidak mau harus mengikuti peraturan yang ada di kawasan tersebut. Hal ini dilakukan demi bisa mendapatkan uang untuk bertahan hidup.

You might also like