You are on page 1of 10

BAB II Pembahasan

2.1 Pengertian Object Oriented Programing (OOP) OOP (Object Oriented Programing) merupakan sebuah paradigma

pemrograman dimana dalam pemecahan masalahnya/analisa pemrogramannya dilihat dari sudut pandang objek (setiap entitas yang terlibat dalam pemrograman akan dianggap sebagai objek), mengenai bagaimana suatu objek tersebut dibangun/dibentuk, menerima pesan, memproses data dan mengirim pesan ke objek lainnya dengan cara memisahkan suatu objek menjadi class dan object.

2.2 Karakteristik atau Konsep Dasar Object Oriented Programing

2.2.1 Obyek dan Kelas Kelas adalah kumpulan atas definisi data dan fungsi-fungsi dalam suatu unit untuk suatu tujuan tertentu. Sebagai contoh class of dog adalah suatu unit yang terdiri atas definisi - definisi data dan fungsi-fungsi yang menunjuk pada berbagai macam perilaku/turunan dari anjing. Sebuah class adalah dasar dari modularitas dan struktur dalam pemrograman berorientasi object. Sebuah class secara tipikal sebaiknya dapat dikenali oleh seorang non-programmer sekalipun terkait dengan domain permasalahan yang ada, dan kode yang terdapat dalam sebuah class sebaiknya (relatif) bersifat mandiri dan independen (sebagaimana kode tersebut digunakan jika tidak menggunakan OOP). Dengan modularitas, struktur dari sebuah program akan terkait dengan aspekaspek dalam masalah yang akan diselesaikan melalui program tersebut. Cara seperti ini akan menyederhanakan pemetaan dari masalah ke sebuah program ataupun sebaliknya. Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan

(atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk

memanipulasi

keadaan

tersebut

(metoda/fungsi).

Class

diagram

menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class memiliki tiga area pokok : a. Nama (dan stereotype) b. Atribut c. Metoda Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut : Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan. Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya Public, dapat dipanggil oleh siapa saja

Class dapat merupakan implementasi dari sebuah interface, yaitu class abstrak yang hanya memiliki metoda. Interface tidak dapat langsung diinstansiasikan, tetapi harus diimplementasikan dahulu menjadi sebuah class. Dengan demikian interface mendukung resolusi metoda pada saat run-time. Sesuai dengan perkembangan class model, class dapat dikelompokkan menjadi package. Kita juga dapat membuat diagram yang terdiri atas package. 1. Asosiasi, yaitu hubungan statis antar class. Umumnya

menggambarkan class yang memiliki atribut berupa class lain, atau class yang harus mengetahui eksistensi class lain. Panah navigability menunjukkan arah query antar class. 2. Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan bagian (terdiri atas..). 3. Pewarisan, yaitu hubungan hirarkis antar class. Class dapat diturunkan dari class lain dan mewarisi semua atribut dan metoda class asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga ia

disebut anak dari class yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi. 4. Hubungan dinamis, yaitu rangkaian pesan (message) yang dipassing dari satu class kepada class lain. Hubungan dinamis dapat digambarkan dengan menggunakan sequence diagram yang akan dijelaskan kemudian. Contohnya :
public class PersegiPanjang { private double panjang; private double lebar; public void setPanjang (double p) { panjang = p; } public double getPanjang () { return panjang; } public void setLebar (double l) { lebar = l; } public double getLebar () { return lebar; } public double getLuas () { double luas = panjang*lebar; return luas; } public double getKeliling () { double kel = 2*(panjang*lebar); return kel; } }

2.2.2

Abstraksi Kemampuan sebuah program untuk melewati aspek informasi yang diproses olehnya, yaitu kemampuan untuk memfokus pada inti. Setiap objek dalam sistem melayani sebagai model dari pelaku abstrak yang dapat melakukan kerja, laporan dan perubahan keadaannya, dan berkomunikasi dengan objek lainnya dalam sistem, tanpa mengungkapkan bagaimana kelebihan ini diterapkan. Proses, fungsi atau metode dapat juga dibuat abstrak, dan beberapa teknik digunakan untuk mengembangkan sebuah pengabstrakan. Abstraksi merupakan sebuah proses yang

ditempuh pikiran untuk sampai pada konsep yang bersifat universal. proses ini berangkat dari pengetahuan mengenai obyek individual yang bersifat spasiotemporal (ruang dan waktu). Pikiran melepaskan sifat individual dari obyek dan membentuk konsep universal

2.2.3 Enkapsulasi Dalam istilah berorientasi-objek, enkapsulasi berkaitan dengan penyembunyian informasi. System-sistem yang tidak berorientasi-objek berdasarkan pada rutin dan subprogram yang berbagi-pakai data global, atau yang menerima data yang dikirimkan oleh pemanggil.Pendekatan berorientasi-objek, di pihak lain, mengadopsi konsep bahwa data dan fungsi mestinya dipaketkan bersama ke dalam sebuah kapsul tunggal. Bentuk kelas ini melayani maksud tersebut. Sebuah kelas terdiri dari elemen data dan elemen pemrosesan. Elemen data sebuah kelas disebut attribute, dan operasi pemrosesan disebut metodenya. Atribut dan metode merupakan anggota kelas: atribut adalah anggota data dan metode adalah fungsi anggota. Maksud enkapsulasi disini adalah menyembunyikan detail

implementasi sementara memusatkan pada antarmuka. Tujuannya adalah membuat sebuah abstraksi yang memaksa programmer berpikir secara konseptual. Biasanya, anggota anggota data dari sebuah kelas terlihat

oleh penggunanya. Jika sebuah anggota data harus dibuat agar dapat diakses oleh client kelas, maka kelas tersebut menyediakan sebuah metode yang memeriksanya dan mengembalikan nilainya. Saat sebuah kelas mengekspos anggota data, ia dikatakan memecahkan enkapsulasi.

2.2.4 Inheritance (Pewarisan) Inheritance atau Pewarisan adalah keuntungan besar dalam

pemrograman berbasis object karena suatu sifat atau method didefinisikan dalam superclass, sifat ini secara otomatis diwariskan dari semua subclasses. Jadi, Anda dapat menuliskan kode method hanya sekali dan mereka dapat digunakan oleh semua subclass. Dari konsep penurunan ini suatu kelas bisa diturunkan menjadi kelas baru yang masih mewarisi sifat-sifat kelas orangtuanya. Hal ini dapat dianalogikan dengan kelas manusia. Manusia merupakan turunan dari orang tuanya dan sifat-sifat orang tua diwarisi olehnya. Bisa ditarik kesimpulan bahwa semua kelas di dunia selalu memiliki hirarki yang menggambarkan silsilah kelas tersebut. Pendeklarasiannya : Class < nama base class> { <deklarasi member untuk base class> }; class <nama derive class> : public <nama base class> { <deklarasi member untuk derive class>;

Contohnya :

# include <iostream.h> # include <conio.h> class x { int a; protected: int b; public: int c void f1(); }; void x::f1() { cout << metode f1() dieksekusi << endl; }; class y : public x { int d; public: float e; void f2(); }; void y::f2() { cout << metode F2() dieksekusi << endl ; }; void main() { clrscr(); x obj1; y obj2; obj2.f1(); obj2.f2(); ... // tubuh dari program }

2.2.5 Polimorfisme Polimorfisme (polymorphism) erat kaitannya dengan Pewarisan. Polimorfisme adalah pemikiran bahwa objek dinamis suatu kelas dasar dapat berperilaku seperti kelas turunan. Ketika objek tersebut menunjuk kelas dasar, objek tersebut berperilaku seperti kelas dasar, tetapi ketika objek tersebut menunjuk kelas turunan, objek tersebut berperilaku seperti kelas turunan. Dalam hal ini objek dapat memiliki beberapa bentuk, tergantung pada saat itu kelas mana yang ditunjuk. Yang perlu menjadi catatan, bahwa perubahan perilaku ini dari kelas dasar kepada kelas turunan, tidak dapat objek kelas turunan menunjuk kelas dasar. Polimorfisme dimungkinkan karena adanya mekanisme ikatan dinamis (dynamic binding). Ikatan dinamis adalah ikatan yang terjadi pada saat program dijalankan (run-time). Ikatan yang terjadi pada saat kompile disebut ikatan statis. Ikatan dinamis hanya dapat terjadi antara suatu objek dinamis dengan metode yang dinamis juga, dalam hal ini metode virtualnya (maya).

Contoh : #include<iostream.h> #include<conio.h> class dasar{ public : void cetak(); }; void dasar::cetak() { cout<<metode cetak dari class dasar<<endl; }; classturunan:public dasar { public : void cetak(); }; void turunan::cetak() { Cout<<metode cetak dari class turunan<<endl; }; void main() { clrscr(); dasar d; turunan t; tcetak(); }

2.2.6 Hak Akses OOP memberikan beberapa tipe hak akses terhadap variable (atribut), methode bahkan class. Tipe tipe hak akses tersebut yaitu Public, Private, atau Protected. Ini adalah salah satu bagian terpenting dari OOP, sehingga programmer yang hendak belajar OOP wajib memahami konsep pengaksesan data ini dalam OOP.

2.3 Keunggulan Menggunakan Pemrograman OOP Dengan Pemrograman Terstruktur 2.3.1 Maintenability

Kemampuan untuk mudah dikelola. Maksudnya jika terjadi kesalahan pada program yang besar maka solusinya adalah memecah program tersebut menjadi modul-modul kecil (modularitas).

Modularitas melekat pada OOP karena kelas-kelas yang ada merupakan suatu modul sehingga kelas-kelas yang mempunyai fungsi sama akan disimpan pada namespace yang sama pula.

2.3.2 Extensibility

Kemampuan dapat di perluas, yaitu Class-class yang ada dapat diperluas dengan menambahkan method atau data, atau mengubah prilaku dari method.

2.3.4 Reusibility

Kemampuan untuk dapat dipergunakan kembali bagi mereka yang memerlukan fungionalitas yang sama yang disediakan oleh kode.

You might also like