,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, TA. 2011 ii Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr. Wb. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas kelompok yang berjudul Sterilisasi (vasektomi,Tubektomi) dan Aborsi untuk memyelesaikan tugas kelompok mata kuliah Masailul Fiqih pada semester VI. Solawat dan salam mudah-mudahan tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi agung Muhammad SAW, yang kita nantikan syafaatnya kelak di Yaumul Qiyamah. Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas mandiri ini. Sebagai manusia biasa tentulah tidak luput dari kesalahan terutama dalam penyusunan Tugas Mandiri ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharap kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan dilain kesempatan. Semoga Tugas Mandiri ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Wassalamualaikum Wr. Wb.
Metro, April 2011
penulis
iii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i KATA PENGANTAR .............................................................................. ii DAFTAR ISI ............................................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN.................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN...................................................................... 2 A. Pengertian Sterilisasi........................................................... 2 B. Macam - macam Sterilisasi ................................................ 2 1) Vasektomi...................................................................... 2) Tubektomi ..................................................................... 3 C. Pandangan islam terhadap sterilisasi (Vasektomi dan Tubektomi) ................................................ 4 D. Aborsi menurut pandangan hukum islam........................... 5 BAB III KESIMPULAN........................................................................ 9 DAFTAR PUSTAKA 1 BAB I PENDAHULUAN
Perkawinan merupakan hal yang penting dan merupakan salah satu kewajiban bagi setiap muslim jika ia sudah mampu atau siap. Seseorang akan akan bertambah lengkap kebahagiaannya, jika ia sudah hidup berkecukupan dan memiliki istri serta anak. Namun pada kenyataanya banyak orang tua yang tidak mau untuk memiliki anak atau keturunan yang mereka menyebutkan dengan berbagai alasan yang mereka anggap benar. Dizaman yang moderen ini terkadang tuntutan islam atau syariat islam tidak terlalu digubris dan terkadang dijadikan sebagai patokan saja bahwa saya adalah orang islam yang mengajarkan syariat islam. Faktanya banyak orang orang atau bahkan remaja melakukan hubungan seks dengan tidak menghiraukan perbuatan itu baik atau benar, sesuatu yang diajarka atau malah yang dilarang. Al qur an dan As sunah sudah jelas menyatakan batasan batasan bagi mereka yang menjalankan syariat islam. Disini penulis akan membahas permasalahan yang berkaitan dengan sterilisasi yang mengerucut pada vasektomi dan tubektomi yang merupakan usaha seseorang untuk mengurangi atau bahkan memandulkan lelaki atau wanita dengan jalan operasi (operasi) Pada umumnya agar tidak dapat menghasilkan keturunan. dan juga membahas tentang praktek aborsi atau usaha untuk menggugurkan atau mematikan keturunan menurut ajaran atau syariat islam khususnya dan umumnya pada hukum yang ada di indonesia. Jadi penulis akan membatasi untuk membahas tentang pengetahuan tentang sterilisasi, bagaimana islam menanggapi tentang hal tersebut dan bagaimana bangsa indonesia menanggapinya. 2 BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sterilisasi Seperti yang disebutkan diatas sterilisasi adalah suatu usaha memandulkan wanita atau pria, agar tidak dapat menghasilkan keturunan. Sterilisasi berbeda dengan cara cara / alat alat kontrasepsi lainnya yang pada umumnya hanya bertujuan menghindari/menjarangkan kehamilan untuk sementara waktu saja, atau memutuskan pertemuan antara sel jantan (sperma) dengan sel telur (ovum) pada wanita. Dilaksanakannya sterilisasi dikarnakan beberapa faktor diantaranya: a. Indikasi medis yang biasanya dilakukan pada wanita yang mengidap penyakit yang dianggap dapat membahayakan jiwanya. Diantaranya: 1. Penyakit jantung 2. Penyakit ginjal 3. Hipertensi dan sebagainya b. Sosial Ekonomi yang biasanya dilakukan karena dengan alasan tidak sanggup memenuhi kewajiban bila mereka melahirkan anak, karena terlalu miskin. c. Permintaan Sendiri, dikarnakan mungkin suami atau istri ingin mengarahkan kegiatan yang lebih banyak di rumah tangganya, maka ia tidak menginginkan anak walaupun ekonominya mampu. B. Macam macam sterilisasi 1. Vasektomi Vasektomi yaitu sterilisasi atau pemandulan pada laki laki yang tujuanya agar tidak memiliki anak atau keturunan. Vasektomi atau vas ligation dilakukan dengan cara memotong saluran mani (vas deverens) kemudian kedua ujungnya 3 diikat, sehingga sel sperma tidak bisa keluar melalui penis. Vasektomi yang dilakukan pada pria termasuk operasi ringan, yang tidak membutuhkan perawatan serius rumah sakit dan tidak mengurangi atau mengganggu kehidupan suami istri. Pria yang di sterilisasi testisnya masih berfungsi, sehingga lelaki masih mempunyai semua hormon yang diperlukan. Juga kepuasan sek sebagaimana biasa. Demikian kelenjar kelenjar yang membuat cairan putih tidak berubah, sehingga tidak mengganggu hubungan suami istri, karena yang keluar hanyalah cairan cairan putih yang berbentuk lendir. 2. Tubektomi Tubektomi (Tubal Ligation) adalah sterilisasi yang dilakukan pada wanita atau pemandulan pada wanita yang tujuannya tidak memiliki keturunan. caranya yaitu dengan memotong kedua saluran sel telur (Tuba Palupii) dan menutup keduanya, sehingga sel telur tidak dapat keluar dan sel sperma tidak dapat masuk kedalam bertemu dengan sel telur agar tidak terjadi pembuahan atau kehamilan. ada beberapa cara yang sering dilakukan dalam proses sterilisasi pada wanita: antara lain : a. Cara Radiasi; yaitu merusak fungsi ovarium, sehingga tidak dapat menghasilkan hormon hormon. Yang mengakibatkan wanita menjadi manupause. b. Cara Operatif; yang terdiri dari beberapa teknik yaitu : 1) Ovarektomi yaitu mengangkat atau memiringkan ovarium yang efeknya sama dengan radiasi. 2) Tubektomi yaitu mengangkat seluruh tuba agar tidak bisa hamil lagi, karena saluran tersebut sudah bocor. 3) Ligasi tuba yaitu mengikat tuba, sehingga tidak bisa dilewati ovum c. Cara Penyumbatan Tuba yaitu menggunakan zat zat kimia untuk menyumbat lubang tuba, dengan teknik suntikan. 4 C. Pandangan Islam terhadap sterilisasi ( Vasektomi dan Tubektomi) Sterilisasi baik pria (Vasektomi) maupun wanita (Tubektomi) menurut islam pada dasarnya itu dilarang/ haram hukumnya karena ada beberapa hal yang prinsipal diantaranya ; 1. Sterilisasi (Vasektomi/tubektomi) bersifat pemandulan tetap. Hal ini bertentangan dengan tujuan pokok perkawinan menurut islam, yaitu: Perkawinan lelaki dan wanita selain bertujuan kebahagiaan suami istri dalam hidupnya di dunia dan akhirat, juga untuk mendapatkan keturunan yang sah yang diharapkan untuk menjadi anak yang saleh sebagai penerus cita citanya. 2. Mengubah ciptaan Tuhan dengan jalan memotong dan menghilangkan sebagian tubuh yang sehat dan berfungsi (saluran mani/telur) 3. Melihat aurat orang lain ( aurat besar). Pada prinsipnya islam melarang orang melihat aurat orang lain, meskipun sama jenisnya. Sabda Rasulullah SAW: '' _'' .= '' , `, -'-'' =-- `, .='' -,= _'' .=''=-,` -= ','' -,`'' _ .= , - `, -=','' -,`'' _ -'-'' _'' -'-'' Artinya : Bersabda Rasulullah SAW; Janganlah laki laki melihat aurat laki laki lain dan janganlah bersentuhan seorang laki laki dengan laki laki lain dibawah sehelai selimut, dan tidak pula seorang wanita dengan wanita lain dibawah kain ( selimut). ( Hadis Riwayat Ahmad, Muslim, Abu Daud, dan Tirmidzi). tetapi apabila suami istri dalam keadaan yang sangat terpaksa (darurat/emergency), seperti ingin menghindari penurunan penyakit dari bapak/ibu terhadap anak keturunannya yang bakal lahir, atau terancamnya jiwa si 5 ibu bila ia mengandung atau melahirkan bayi, maka sterilisasi diperbolehkan dalam islam. Hal ini berdasarkan kaidah hkum islam yang menyatakan : -' ,==-'' _,-- - , ='' Artinya: Keadaan darurat itu membolehkan hal hal yang dilarang. Apabila melihat aurat itu dibutuhkan untuk kepentingan medis misalnya pemeriksaan kesehatan, pengobatan, operasi dan sebagainya maka islam membolehkannya, karena keadaan ini sudah sampai ketingkat darurat, asal benar benar diperlukan untuk kepentingan medis dan melihat sekedarnya saja atau seminimal mungkin. '-- ----,-'' _,-' '- Artinya: Sesuatu yang diperbolehkan karena terpaksa, adalah menurut kadar halangannya
Sabda Nabi ; - ,` +-',` -'+---- ,-' '-+-,-, ,- '='', ,- . `='' ' ' '='' _, -, -=, -, -''---' -'+--'' _--'' - '-'' 6 '- .' ',`' , _ ,,-' =-,, _-='' .,= _= ''' -' ', _-= = - '=- . '-- -', ,-- - '--'' = Artinya; Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang halal itu jelas pula. Diantara yang halal dan yang haram itu terdapat hal hal yang masih samar hukumnya, yang tidak diketahui orang. Maka barang siapa meninggalkan hal hal yanmg diragukan itu, niscahya orang itu telah memelihara agamanya dan kehormatannya. Dan barang siapa yang jatuh kedalam hal hal yang diragukan itu jatuhlah ia kedalam hal yang haram; sama dengan pengembala yang mengembalakan ternaknya di pinggir tanah larangan, hamper hamper ia masuk kedalamnya. Ingatlah! Tiap tiap raja mempunyai padang larangan. Ingatlah! Padang larangan Allah segala yang diharamkan. (HR. Muslim dari Al Numan bin Basyir) D. Aborsi menurut pandangan hukum islam Menurut Sardikin Ginaputra ( fakultas Kedokteran UI) Abortus adalah pengakhiran kehamilan atau hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan. Sedangkan menurut Maryono Reksopadi (Fakultas Hukum UI) abortus ialah pengeluaran hasil konsepsi dari rahim sebelum waktunya (sebelum dapat lahir secara ilmiah). Abortus (pengguguran) ada 2 macam :yaitu: 1. Abortus Spontan (spontaneus abortus) yaitu abortus yang tidak disengaja yang terjadi karena penyakit sypilis, kecelakaan dan sebagainya 2. Abortus yang disengaja (abortus provacatus) yang dibedakan atas 2 macam yakni: 1) Abortus artificialis therapicus yaitu aborsi yang dilakukan oleh dokter atas dasar indikasi medis 7 2) Abortus provocatus criminalis yaitu aborsi yang dilakukan atas dasar indikasi medis. Apabila aborsi dilakukan sebelum diberi ruh/ nyawa pada janin (embrio) yaitu sebelum 4 bulan terdapat pendapat ulama diantaranyan ; - ada ulama yang membolehkan abortus dengan alasan belum ada makhluk yang bernyawa menurut Muhammad Ramli dalam kitabnya Al Nihaya (meninggal 1596). - Ada ulama yang memendangnya makruh, dikarnakan janin sedang mengalami pertumbuhan. - Dan ada yang haram menurut Ibnu Hajar dalam bukunya Al Tuhfah dan Al ghazali dalam bukunya Ihya Ulumuddin. - Sedangkan janin yang berumur lebih dari 4 bulan para ulama telah ber ijma bahwa aborsi haram dilakukan. Jadi pada dasarnya ajaran islam itu melarang mengadakan penggugura kandungan karena abortus merupakan tindakan yang melenyapkan nyawa yang sudah nyata wujudnya, maka sudah termasuk pembunuhan. Kecuali abortus yang dilakukan semata mata bertujuan untuk menyelamatkan nyawa seorang ibu atas anjuran dokter yang terpercaya. -' ,==-'' _,-- - , ='' Artinya: Keadaan darurat itu membolehkan hal hal yang dilarang. Kalau umat islam dihadapkan pada dua alternatif yang susah dipecahkan karena mengandung larangan, maka ia harus melakukan salah satu masalah yang lebih sedikit resikonya dari yang lainnya. Seperti Kaidah Fiqiyah yang berbunyi : '-+-=' -'- '- '- '-+-=' =, '- ---- '- '-' 8 Artinya : Manakah berhadapan dua macam mafsadah (kesulitan), maka yang dipertahankan adalah yang lebih besar resikonya, sedangkan yang lebih ringan dikorbankan
9 BAB III KESIMPULAN
Sterilisasi merupakan suatu tindakan yang menyebabkan seorang wanita tidak bisa hamil lagi. baik menggunakan metode vasektomi maupun tubektomi. yang tujuannya memandulkan wanita atau pria dengan jalan perusakan sel reproduksi maupun pematongan. Menurut ajaran islam sterilisasi ini tidak diperbolehkan atau haram hukumnya jika disengaja. namun jika dalam keadaan yang darurat yang bisa menyebabkan kematian, maka sterilisasi diperbolehkan. Aborsi merupakan usaha untuk mengangkat janin dengan jalan mematikan atau pengakhiran kehamilan / hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan. Menurut islam abortus haram hukumnya atau tidak diperbolehkan, karena tindakan yang melenyapkan nyawa yang sudah nyata wujudnya, maka sudah termasuk pembunuhan. Kecuali abortus yang dilakukan semata mata bertujuan untuk menyelamatkan nyawa seorang ibu atas anjuran dokter yang terpercaya.