You are on page 1of 16

BENTUK BENTUK BADAN USAHA

1. Perusahaan Perseorangan
Usaha ini dimiliki, dikelola dan dipimpin oleh seseorang yang bertanggung jawab penuh terhadap semua resiko dan aktivitas perusahaan atau dapat diartikan juga badan usaha kepemilikannya dimiliki oleh satu orang. Pemisahan modal dari kekayaan pribadi pada perusahaan perseorangan dalam likuidasi tidak ada artinya, sebab semua harta kekayaan menjadi jaminan dari semua utang perusahaan. Contoh perusahaan perseorangan seperti toko kelontong, tukang bakso keliling, pedagang asongan, dan lain sebagainya. Kebaikan perusahaan perseorangan : Pemilik bebas dalam mengambil keputusan, sehingga keputusan dapat secara cepat dilaksanakan. Seluruh keuntungan perusahaan menjadi hak pemilik perusahaan sepenuhnya. Sifat kerahasiaan perusahaan dapat terjamin, baik dalam hal keuangan maupun dalam masalah proses produksi. Biasanya pemilik perusahaan lebih giat berusaha untuk mencapai tujuan perusahaan yang menjadi miliknya itu.

Keburukan perusahaan perseorangan : Tanggung jawab pemilik perusahaan tidak terbatas. Di sini seluruh harta milik pribadi menjadi jaminan terhadap hutang perusahaan. Sumber keuangan perusahaan terbatas, sebab usaha-usaha untuk memperoleh sumber dana sangat tergantung pada kemampuan pemilik perusahaan saja. Kelangsungan usaha perusahaan kurang terjamin, sebab jika seandainya pemilik meninggal atau terkena hukuman penjara maka perusahaan akan berhenti pula aktivitasnya. Pengelolaan manajemennya lebih kompleks sebab semua aktivitas manajemen seperti pencairan kredit, pembelanjaan, ketenaga kerjaan serta pemasaran dilakukan oleh pemilik sendiri.

2. Firma (Fa)
Firma merupakan suatu persekutuan bisnis antara dua orang atau lebih dengan naa bersama untuk menjalankan usaha, di mana tanggung jawab masing-masing anggota firma (firman) tidak terbatas, sedangkan laba yang akan diperoleh dari usaha tersebut akan dibagi bersama-sama, demikian pula sebaliknya jika menderita kerugian. Firman ini diatur di dalam pasal 16 KUHD yang diperkuat dengan pasal 16 dan 18 KUHP. Kebaikan firma : - Kemampuan manajemen lebih besar karena adanya pembagian kerja di antara para anggota. - Pendirian firma relative lebih mudah karena tidak memerlukan akte pendirian. - Kebutuhan modal lebih mudah terpenuhi, lebih mudah memperoleh kredit karena mempunyai kemampuan financial yang lebih besar. Keburukan firma : Tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh hutang perusahaan, kekayaan pribadi menjadi jaminan bagi hutang-hutang firma. Kerugian yang diakibatkan oleh seorang anggota harus ditanggung bersama oleh anggota yang lain. Kelangsungan perusahaan tidak menentu, sebab jika salah seorang anggota membatalkan perjanjian untuk menjalankan usaha bersama, secara otomatis firma menjadi bubar.

3. Perseroan Komanditer / Commanditaire Vennotschaap (CV)


CV adalah suatu bentuk badan usaha bisnis yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat keterlibatan yang bebeda diantara anggotanya. Satu pihak dalam CV mengelola usaha secara aktif yang melibatkan harta pribadi dan pihak lainnya hanya menyertakan modal saja tanpa harus melibatkan harta pribadi ketika krisis financial. Yang aktif mengurus perusahaan CV disebut sekutu aktif, dan yang hanya menyetor modal disebut sekutu pasif. Dinyatakan menurut pasal 19 KUHD, ialah suatu bentuk perjanjian kerja sama untuk berusaha bersama antara orang-orang yang bersedia memimpin, mengatur perusahaan, serta bertanggung jawab penuh dengan kekayaan pribadinya, dengan orang-orang yang memberikan pinjaman dan tidak bersedia memimpin perusahaan serta bertanggung jawab terbatas pada kekayaan yang diikut sertakan dalam perusahaan itu. Keanggotaan dalam CV : a. Sekutu pinjaman (General Partner) Disebut pula sekutu komplomenter atau sekutu pemelihara, yaitu anggota yang aktif dalam kepengurusan CV, turut memimpin perusahaan dan bertanggung jawab secara tidak terbatas terhadap hutang-hutang perusahaan. Sekutu ini biasanya memasukkan modalnya lebih besar dibanding sekutu lainnya. b. Sekutu terbatas (Limited Partner) Anggota yang bertanggung jawab terbatas terhadap hutang perusahaan sebesar modal yang disetorkan dan mereka tidak diperbolehkan aktif dalam perusahaan. c. Sekutu diam (Silent Partner) Sekutu ini tidak aktif dalam menjalankan kegiatan perusahaan, namun dikenal umum sebagai sekutu dalam CV tersebut. d. Sekutu rahasia (Secret Partner) aktif dalam menjalankan kegiatan perusahaan, namun tidak diketahui oleh umum bahwa mereka sebenarnya termasuk anggota CV.

e. Sekutu senior dan sekutu yunior (Senior and Yunior Partner) Keanggotaan sekutu ini pada umumnya didasarkan pada lamanya investasi atau lamanya mereka bekerja dalam perusahaan. f. Dormant (Sleeping Partner) Sekutu yang tidak ikut dalam kegiatan perusahaan dann juga tidak dikenal oleh umum sebagai sekutu dalam CV.

Kebaikan Perseroan Komanditer : Pendiriannya relatif mudah. Kemampuan manajemennya lebih besar. Mudah memperoleh kredit. Modal yang dikumpulkan lebih besar.

Keburukan Perseroan Komanditer : Kelangsungan hidupnya tidak menentu. Sulit untuk menarik kembali modalnya, terutama bagi sekutu pimpinan. Sebagian sekutu mempunyai tanggung jawab tidak terbatas.

4. Perseroan Terbatas (PT)


Sering pula disebut dengan Naamloze Vennootschap (NV), adalah suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan yang mempunyai modal usaha yang terbagi atas beberapa saham, dimana tiap sekutu / pesero turut mengambil bagian sebanyak satu atau lebih saham. Kekayaan PT terpisah dari kekayaan pribadi masingmasing pemegang saham. Kepada para pemegang saham hanya dibayarkan deviden jika PT mendapatkan laba. Untuk mendirikan suatu PT diperlukan adanya Akte Notaris antara lain, Nama PT, Modal PT dan sebagainya. Akte harus mendapatkan pengesahan dari menteri kehakiman, kemudian didaftarkan pada pengadilan negeri dan di umumkan dalam berita Negara. Para pemegang saham ini adalah pemilik PT dan pemegang kekuasaan tertinggi ada pada rapat umum pemegang saham (RUPS).

Jenis-jenis saham : a. Saham Biasa (Common Stock) Yaitu saham yang tidak mempunyai kelebihan hak dari jenis saham yang lain, artinya para pemilik akan memperoleh deviden hanya apabila perusahaan memperroleh laba. b. Saham Preferan (Prefered Stock) Saham ini memiliki preferensi atau hak istimewa. Hak istimewa terrsebut yaitu : Pembagian Deviden yang didahulukan Pembagian Deviden Kumulatif Pembagian Kekayaan yang didahulukan c. Saham Bonus Yaitu saham yang diberikan secara cuma-Cuma kepada para pemegang saham lainnya, karena keuntungan-keuntungan perusahaan yang lalu dalam bentuk cadangan terlalu besar dan perlu dikurangi dengan memberinya dalam bentuk saham-saham baru yang disebut Saham Bonus. d. Saham Pendiri Yaitu saham yang diberikan kepada para pendiri perseroan karena jasa-jasanya pada masa pendirian perusahaan tersebut. e. Saham Kosong Yaitu saham-saham yang dibeli kembali oleh perseroan dari para pemegang saham yang kemudian disimpan dan tidak ikut serta lagi dalam modal perseroan. Kebaikan Perseroan Terbatas : Adanya tanggung jawab yang terbatas dari para pemegang saham terhadap hutanghutang perusahaan. Mudah mendapatkan tambahan dana/modal, misalkan dengan mengeluarkan saham baru. Kelangsungan hidup PT lebih terjamin, sebab pemiliknya dapat berganti-ganti. Terdapat efisiensi pengelolaan sumber dana dan efesiensi pimpinan, karena pimpinan yang kurang cakap dapat diganti dengan yang lebih cakap.

Keburukan Perseroan Terbatas : PT merupakan subyek pajak tersendiri dan deviden yang diterima oleh para pemegang saham dikenakan pajak lagi sebagai pendapatan dari pemegang saham tersebut. Mendirikan suatu PT tidak mudah atau lebih rumit, memerlukan Akte Notaris dan izin khusus untuk usaha tertentu yang kesemuanya itu memerlukan biaya yang besar. Kurang terjaminnya rahasia perusahaan, karena semua kegiatan perusahaan harus dilaporkan kepada para pemegang saham, terutama yang menyangkut laba perusahaan. Jenis-jenis Perseroan Terbatas : PT Tertutup PT Terbuka PT Kosong PT Asing

5. Perseroan Terbatas Negara (PERSERO)


PERSERO ini sebelumnya adalah Perusahaan Negara (PN). Terjadi karena PN mengadakan penambahan modal yang ditawarkan kepada pihak swasta. Contoh : PT (PERSERO) Pupuk Kujang, PT (PERSERO) Aneka Gas dan Industri. Tujuan PERSERO yaitu mencari laba maksimum dengan menggunakan faktor-faktor produksi secara efisien. Dasar Hukum yang mengubah Perusahaan Negara menjadi PERSERO ialah : - Instruksi Presiden RI no. 17 tanggal 28 Desember 1967 - Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang no. 1 tahun 1969 - Peraturan Pemerintah RI no. 12 tahun 1969

6. Perusahaan Negara Umum (PERUM)


Tujuan dari PERUM juga mencari keuntungan, tetapi kesejahteraan masyarakat tidak boleh diabaikan. PERUM diatur dalam Instruksi Presiden RI no. 17 tanggal 28 DESEMBER 1967, menyatakan PERUM terutama ditujukan untuk melayani kepentingan umum; bidang usahanya biasanya disebut jasa-jasa vital (Public Utilities). PERUM dimiliki oleh pemerintah. PERUM dipimpin oleh suatu direksi yang bertanggung jawab atas segala hubungan hukum dengan pihak lain dan diatur menurut hukum perdata.

7. Perusahaan Negara Jawatan (PERJAN)


PERJAN ditujukan terutama untuk pelayanan kepada masyarakat atau untuk kesejahteraan umum (Public Service). PERJAN dapat memiliki fasilitas-fasilitas Negara, sebab merupakan bagian dari Departement/Direktorat Jenderal. PERJAN mempunyai hubungan hukum public, yaitu apabila terjadi persengketaan maka PERJAN berkedudukan sebagai Pemerintah.

8. Perusahaan Daerah (PD)


Yaitu perusahaan yang modal atau sahamnya dimiliki oleh pemerintah daerah, kekayaan perusahaan dipisahkan dari kekayaan Negara. Tujuan PD ini adalah mencari keuntungan yang nantinya akan digunakan untuk membangun daerahnya. Kepengurusan PD diserahkan kepada Gubernur / Kepala Daerah, sesuai dengan Surat Keputusan MenterI Negeri no 18/1969.

9. Koperasi Merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota, dengan bekerjasama secara kekeluargaan, menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya. Unsur-unsur yang terkandung dalam koperasi : 1. Berasaskan kekeluargaan atau gotong royong 2. Mengembangkan kesejahteraan anggotanya, kesejahteraan masyarakat dan daerah 3. Keanggotaan koperasi bersifat sukarela atau atas dasar kekeluargaan 4. Pembagian hasil usaha didasarkan atas keseimbangan jasa 5. Kekuasaan tertinggi dalam kehidupan koperasi berada ditangan rapat anggota 6. berusaha Dasar perekonomian di Indonesia adalah pasal 33 UUD 1945 dan pancasila serta MPR. Jadi kehidupan ekonomi Indonesia harus mencerminkan kehendak dan jiwa Pancasila. Singkatnya dapat dikatakan : a. Pemerintah ikut campur tangan terutama dalam perencanaan ekonomi dan pemerintah memberi subsidi atau bantuan. b. Adanya pajak pendapatan dan pajak kekayaan. c. Kepentingan masyarakat lebih diutamakan daripada kepentingan individu. d. Usaha dan daya inisiatif swasta mendapat kebebasan dan hak hidup, pemerintah memberi pengarahan dalam pelaksanaannya. e. Hak milik perseorangan berfungsi sosial, artinya hak milik perseorangan tetap diakui tetapi dalam penggunaanya harus dibatasi oleh kepentingan masyarakat. Dalam pasal 33 UUD 1945 yang merupakan sendi utama tapi perekonomian, terdapat dasar ekonomi yang diatur. Oleh karena itu kemakmuran diusahakan secara kekeluargaan. Maksud dari usaha bersama berdasarkan kekeluargaan ialah bentuk usaha : KOPERASI.

Tujuan umum seluruh kebijakan pemerintah dalam bidang perekonomian yaitu melaksanakan ketetapan MPR No. IV/MPR/1978 tentang garis-garis besar Haluan Negara (GBHN). Disebutkan bahwa, pembangunan Nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila didalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat dalam suasana perikemanusiaan bangsa yang aman tenteram, tertib dann dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, besahabat, tertib dan damai. Macam-macam Koperasi : Koperasi Konsumsi, yaitu perkumpulan koperasi yang berusaha memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Contohnya : teh, kopi, guula, beras, sabun. Koperasi Produksi, yaitu koperasi yang berusaha untuk menghasilkan barang atau jasa. Contohnya : koperasi produk sepatu, batik, asuransi, dan lain-lain. Jenis Koperasi Produksi : a. Koperasi Industri, misalkan koperasi Tekstil, Koperasi Batik. b. Koperasi Angkutan, misalkan KOPATA (Koperasi Angkutan Kota) c. Koperasi Pertanian, misalkan Koperasi Cengkeh, Koperasi Karet. d. Koperasi Peternakan e. Koperasi Perikanan Koperasi Kredit (Koperasi Simpan-Pinjam) Koperasi Desa (Koperasi Serba Usaha) Koperasi Primer, Koperasi yang anggotanya palin sedikit 20 orang. Koperasi Pusat, gabungan dari beberapa Koperasi Primer yang berhubungan dengan jenis usahanya. Gabungan Koperasi, penggabungan dari beberapa Koperasi Pusat. Induk Koperasi, penggabungan dari beberapa buah gabungan koperasi.

10. Joint Venture (Patungan)


Merupakan suatu kerja sama antara beberapa perusahaan yang berasal dari beberapa Negara, menjadi satu perusahaan untuk mencapai konsentrasi kekuatan-kekuatan ekonomi yang lebih padat. Menurut UUPMA no. 1 tahun 1967, menyebutkan bahwa perusahaan patungan harus berbentuk perseroan terbatas (PT). Perusahaan patungan ini modalnya berupa saham dari para pendiri dengan perbandingan tertentu, resiko ditanggung bersama antara masing-masing partner.

11.Trust
Trust terbentuk dari gabungan beberapa perusahaan (merger) menjadi satu dan masingmasing perusahaan yang bergabung telah melemburkan diri, sehingga gabungan dari perusahaan tersebut merupakan sebuah perusahaan yang besar. Trust dapat mengeluarkan saham atau obligasi. Tanggung jawab anggota / pengurus adalah sebatas modal tertanam/ yang ditanamkan. Anggota /pengurus ini dapat berrganti-ganti, begitu pula sahamnya dapat dipindahkan.

12.Holding Company
Terjadi apabila ada suatu perusahaan dalam kondisi yang kuat finansialnya kemudian membeli saham-saham dari suatu perusahaan lain, atau dengan kata lain di sini terjadi pengambil alihan kekuasaan dan kekayaan dari suatu perusahaan ke Holding Company.

13.Sindikat
Yaitu suatu kerja sama antara beberapa orang untuk melaksanakan proyek khusus di bawah satu perjanjian. Masing-masing anggota dapat menjual barabg hasil produksinya kepada para anggota lainnya. Perjanjian Sindikat terdiri atas : a. Perjanjian yang dibuat bersama-sama dengan perusahaan yang sahamnya akan dibeli oleh sindikat. b. Perjanjian yang menyebutkan tentang keanggotaan dan cara-cara mendapatkan laba atau menanggung rugi, disesuaikan dengan modal yang mereka tanamkan.

14.Kartel
Merupakan bentuk persekutuan antara beberapa perusahaan sejenis di bawah suatu perjanjian tertentu. Masing-masing perusahaan tetap berdiri sendiri, mempunyai kedudukan sama dan setiap waktu dapat membatalkan perjanjian yang telah dibuat. Ada beberapa jenis Kartel sesuai dengan macam perjanjiannya : - Kartel Daerah Untuk membagi daerah pemasarannya sendiri-sendiri. - Kartel Produksi Untuk menentukan luas produksi masing-masing perusahaan. - Kartel Kondisi Mengenai syarat-syarat penjualan , termasuk syarat penyerahan barang dan tempat penjualan serta masalah pemberian potongan harga/potongan kuantitas. - Kartel Harga Mengatur tentang penetapan harga minimum dari barang yang di jual. Untuk mengurangi adanya persaingan harga di antara anggota. - Kartel Pembagian Laba Menentukan cara pembagian laba untuk masing-masing anggota.

15.Yayasan
Yaitu suatu badan usaha yang berbadan hukum (harta terpisah dari harta pemilik) sehingga yayasan bisa bertindak atas nama dirinya sendiri. Pada umumnya yayasan ini bergerak dengan tujuan sosial, dalam mengumpulkan dananya yayasan berusaha mengumpulkan uang atau barang dari sumbangansumbangan, wakaff dan sebagainya untuk mencapai tujuannya. Contohnya: panti asuhan, rumah sakit, sekolah dan lain sebagainya.

16.Perusahaan Asuransi
Bisnis asuransi dapat dimiliki oleh pemerintah maupun swasta. Perusahaan asuransi bisa berbentuk Perseroan Terbatas, Firma atau penanggung perseroan. Definisi asuransi menurut pasal 246 kitab Undang-Undang Hukum Perniagaan : Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri pada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak tertentu. Perusahaan asuransi terutama mengurus soal dokumen hukum yang disebut KONTRAK yang merumuskan keadaan di mana perusahaan asuransi akan membayar yang ditanggung dan jumlah yang akan di bayarkan. Beberapa tindakan pemerintah yang penting dalam pembinaan perasuransian di Indonesia tersebut adalah : 1. Keputusan Presiden RI no.55 tahun 1971, tentang ketentuan perijinan usaha asuransi kerugian. 2. Keputusan Presiden RI no.65 tahun 1969 yang dilengkapi dengan SK Menteri Keuangan no.578 tahun 1969. Peraturan ini untuk pembinaan usaha perasuransian di dalam negeri dan mencegah mengalirnya premi asuransi ke luar negeri.

Syarat-syarat perjanjian Asuransi : 1. 2. 3. 4. Tujuannya harus legal Harus ada penawaran dan penerimaan Harus ada imbalan Pihak-pihaknya kompeten

Beberapa istilah dalam Asuransi : 1. Polis (Pilicy) Dokumen yang memuat kontrak antara pihak yang ditanggung dengan penanggung atau perusahaan asuransi dan berisi hak serta kewajiban dari pihak-pihak yang membuat kontrak. 2. Klaim (Claim) Tuntutan kerugian dari pihak tertanggung kepada pihak penanggung. 3. Nota Penutupan (Cover Note) Suatu nota penutupan yang dibuat dan dikeluarkan oleh penanggung, sementara menunggu selesainya pembuatan polis. 4. Pihak-pihak (Parties) pihak yang mengasuransikan = penanggung, yaitu perusahaan yang memberikan jaminan asuransi. 5. Premi (Premium) Pembayaran uang tetap yang dilakukan oleh tertanggung terhadap perusahaan penanggung. 6. Penerima (Beneficiary) Orang yang menerima pembayaran atau kerusakan. 7. Penyelesaian (Settlement) Jumlah uang yang dibayarkan kepada penerima. 8. Pendapatan (Proceeds) Jumlah uang yang dibayarkan kepada penerima. Di dalam suatu perusahaan asuransi yang cukup besar, terdapat beberapa departemen, yaitu : Departemen Keagenan Departemen Underwriting Departemen Hukum Departemen Investasi Departemen Klaim Departemen Aktuaris dan Statistik Departemen Akunting Departemen Teknik

17.Leasing (Sewa Guna Usaha)


Yaitu, suatu kegiatan pembiayaan barang-barang modal yang digunakan oleh penyewa guna imbalan atas penggunaan barang modal dengan menggunakan dana yang berasal dari pendapatan barang modal yang bersangkutan. Dasar Hukum Usaha Leasing: - No. Kep. 122/MK/IV/2/1974 - No. Kep. 32/M/SK/2/1974 - No. Kep. 30/Kpb/I/74 Usaha Leasing dapat dilakukan oleh : 1. Lembaga Keuangan Bank Hal ini diatur oleh undang-undang Nomor 14 tahun 1967 tentang pokok-pokok perbankan serta adanya izin dari Menteri Keuangan. 2. Lembaga Keuangan Bukan Bank telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. Kep. 38/MK/IV/1972 Harus mempunyai tata usaha/pembukuan tersendiri 3. Perusahaan Nasional Berbentuk Perseroan Terbatas Modal Saham dimiliki oleh Warga Negara Indonesia Modal Saham sedikit-dikitnya 50 juta rupiah 4. Perusahaan Campuran Berbentuk Perseroan Terbatas Modal disetor sedikit-dikitnya 150 juta rupiah Dalam jangka waktu sepuluh tahun, mayoritas pemilikan sahan berada ditangan Warga Negara Indonesia

Manfaat dari adanya Transaksi leasing : - Merupakan pembiayaan jangka menengah dan memungkinkan pembiayaan barang modal berdasarkan umur ekonomisnya. - Memungkinkan pendaya gunaan investasi dana secara optimal. - Sewa Guna Usaha merupakan pembiayaan berdasarkan arus dana dengan demikian investasi awal dapat ditekan serendah mungkin dan sisanya dapat dibayarkan secara berkala berdasarkan pertimbangan tambahan arus dana yang dihasilkan oleh barang modal yang dibiayai.

18.Franchise (Waralaba)
Bisnis Warabala ini merupakan metode distribusi secara berkesinambungan yang melibatkan dua pihak untuk menyalurkan barang atau jasa. Warabala juga merupakan hubungan dua pihak yang saling tergantung satu dengan yang lain. - Secara umum Warabala dapat didefinisikan : Franchise yaitu, pemberian lisensi atas suatu format bisnis secara keseluruhan, dimana pihak pemilik hak guna nama (franchisor) memberikan lisensi atas sejumlah penyalur atau penerima hak guna nama (franchisee) untuk memasarkan suatu produk/jasa dan melakukan bisnis yang dikembangkan oleh franschisor dengan menggunakan merk nama, merk dagang,merk jasa, keahlian khusus dan cara melakukan bisnis yang dimiliki oleh franchisor. - International Franchise Association mengajukan definisi : Franchise adalah hubungan perjanjian antara franchisor dan franchisee, dimana franchisor menawarkan atau berkewajiban untuk memelihara kesenimbungan kepentingan franchisee dalam hal pengetahuan, keterampilan, pelatihan bidang bisnis franchise dan franchisee berhak untuk beroperasi dengan nama dagang, format atau prosedur yang dimiliki dan dibawah pengawasan franchisor. - Kalangan komersial modern lebih mempersempit definisi tersebut menjadi : Franchise adalah berkas perjanjian dari kepentingan suatu organisasi, dimana franchisor bertindak sebagai pihak yang mengembangkan pola atau formula untuk pabrik/penjualan produk atau jasa untuk perusahaan lain sebagai franchisee.

19.Perusahaan Modal Ventura


Hubungan usaha antara industri besar atau menengah dengan industri kecil dapat dijalin melalui 4 (empat)model kemitraan, yaitu : 1. Kemitraan Hulu-Hilir (forwardLinkage) Menempatkan industri kecil sebagai penyedia barang atau jasa untuk industri besar dan menengah yang terkait. 2. Kemitraan Hilir-Hulu (Backward Linkage) Menempel industri kecil sebagai penyedia barang kebutuhan bahan mentah serta suku cadang bagi usaha besar dan menengah. Modal ini mengantisipasi adanya monopoli dari perusahaan besar yang biasanya ingin menguasai seluruh aktivitas usaha. 3. Kerjasama pemilikan Saham Dilakukan dengan cara memberikan prioritas penjualan saham go public pada kalangan industri kecil. Saham ini diupayakan terus meningkat sehingga memberi peluang bagi mereka untuk duduk dijajaran anggota Dewan komisaris 4. Kerjasama Bapak-Anak Angkat Kerjasama ini dapat secara forward maupun backwar, dengan titik berat yaitu keharusan untuk membina dan ikut serta menjamin kelangsunga hidup sesame mitra usaha, jadi industri besar/menengah dituntut untuk memiliki tanggung jawab sosial

You might also like