You are on page 1of 5

Charles Jencks

Sumber gambar : http://www.charlesjencks.com/biography.html

DNA for KEW Gardens, London (2003) Sumber gambar : http://www.charlesjencks.com/kew.html Sementara Jencks dalam karyanya The Architecture of The Jumping Universe (1996) menjadikan teori-teori kontemporer tentang alam semesta seperti teori chaos dengan butterfly

effect-nya, fractal, kompleksitas, nonlinearity, dll. sebagai dasar pemikiran arsitektur. Memadukan sain dengan perkembangan arsitektur dengan tujuan memberi pemahaman bahwa arsitektur mencerminkan pula pandangan tentang alam semesta. Jencks menggunakan pula istilah Form Follow World View. The Butterfly Effect little changes can have extraordinary and unpredictable consequences. The universe is much more like a butterfly than a Newtonian machine. The universe is selforganizing, unpredictable, creative, and self-transforming. Every living thing has the property of self-repair, a small version of its great power of self-organizing. As buildings reveal a way of life, this new world view will be most visibly expressed in architecture. Architects express the ideals of an age. Architecture is built meaning. We may speak or write our thoughts. Architecture reveals what we believe, how we want to live. It fatefully expresses who we are. ( Charles Jencks, The Architecture of The Jumping Universe, 1996 : 11 13 ) Fraktal merupakan struktur yang memiliki substruktur yang masing-masing substruktur memiliki substruktur lagi dan seterusnya. Setiap substruktur adalah replika kecil dari struktur besar yang memuatnya. Contoh fraktal dalam arsitektur adalah penerapan permainan perulangan bentuk geometris dengan keragaman dimensi dan peletakan sebagai bagian struktur , atau juga denah dengan bentuk dasar lingkaran dengan 2 ukuran berbeda bertumpu pada pergerakan spiral pada susunan tangga, dll. Bagi Jencks karya Frank O. Gehry, Vitra International Headquarters, di Birsfelden, Switzerland (1992 4), dianggap memiliki kedalaman dan kreativitas melalui paduan yang saling melengkapi antara bentuk-bentuk dinamis, biomorfik pada bangunan dengan fungsi ruang ceremonial meeting dengan bentuk-bentuk formal, teratur, grid pada bangunan fungsi kantor. Struktur dalam bangunan menentukan dan memiliki kesatuan dengan bentuk luarnya. Setiap putusan desain merupakan hasil pertalian antar aspek di dalamnya.

Vitra International Headquarters, Birsfelden, Switzerland (1992 4) Sumber gambar : http://www.netropolitan.org/gehry/vitra.html Sedangkan karya Peter Eisenman menunjukkan kedinamisan alam melaluipemanfaatan kemajuan teknologi komputer sebagai bagian dari proses desain. Kita ketahui Eisenman sebagai salah satu pencetus Arsitektur Dekonstruksi cenderung memanfaatkan pendekatan bentuk pragmatis (menurut kategorisasi bentuk Broadbent) dalam karya-karyanya. Pada tahun 1997 (Yakob Sutanto, Arsitektur + Tempo, Kompas 17 April 2005 : 33) Eisenman Architects di New York menjadikan kedinamisan tempo sebagai konsep dalam Virtual House melalui simulasi digital.

Virtual House (1997) Sumber gambar : http://prelectur.stanford.edu/lecturers/eisenman/ Prinsip arsitektur yang perlu diterapkan di tengah kompleksitas jaman ini menurut Jencks (1996 : 167 169) adalah : * Alam dan bahasa alam merupakan pendekatan desain. Desainer sebagai the originators of the second nature, melakukan penyesuaian dengan alam juga beradaptasi dengan kemajuan teknologi * Representasi kedinamisan sifat dasar alam semesta * Kreativitas memuat permainan imajinasi dan pendekatan intelektual. Desain berkait dengan organizational depth, multivalence, kompleksitas dan the edge of chaos, serta merupakan higher organization out of order and chaos * Penerapan keragaman, bottom-up participatory system , yang mampu memaksimalkan perbedaan. o If the universe is a whole and societies as parts, are inherently self-organizing and in the end chaotic, the survival strategy will depend on a variety of models, species and approaches. The conclusion must be that one should foster a difference which will reach a maximum point of self-organizing criticality, that is, just before it explodes in complication

* Keragaman, perbedaan pemikiran desain dapat dipadukan melalui metodemetode yang mampu mengakomodir keragaman * Beragam kebijakan berorientasi lingkungan dan kearifan lokal menjadi dasar desain. * Arsitektur memuat kompleksitas permasalahan, mengakomodir beragam tuntutan yang kontradiktif. Sebagai bahasa - arsitektur mengadopsi simbol, makna alam, baik lokal maupun universal o It should have a double-coding of these concerns with aesthetic and conceptual codes * Sain, khususnya sain kontemporer sebagai penyingkap tanda-tanda alam dijadikan pendekatan dalam arsitektur. o A cosmogenic architecture must embody imagination in action, it must dramatize creative processes, or it is nothing. Its spiritual role is to portray the laws and be emergent that is surprise Pemikiran Jencks membuka peluang kita untuk lebih luas memandang arsitektur sebagai mikrokosmos yang mencerminkan makrokosmos, seperti yang telah dipaparkan Mangunwijaya. Pandangan tentang alam semesta selalu berubah dinamis sejalan perkembangan jaman, begitu pula dengan pemikiran dalam arsitektur. Perkembangan sain dan teknologi dapat menjadi sumber inspirasi dan penunjang utama dalam proses desain, selain juga aspek ekologis (konsep ekodesain). ( Informasi lain tentang Jencks dapat diakses di www.charlesjencks.com )

You might also like