You are on page 1of 11

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER

MODUL 4 ROUTING

NAMA KELOMPOK : Rahman (0934010192) Wahyu Subandrio (0934010195)

ASISTEN PRAKTIKUM : Fathi AS Kafi R (0736010042)

LABORATORIUM JARINGAN KOMPUTER FTI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2011

LEMBAR PENGESAHAN
Laporan resmi telah diperiksa dan disetujui: Praktikum Modul Judul Sesi Kelompok : Jaringan Komputer :4 : Routing :i :9

Surabaya, 14 Desember 2011 Mengetahui,

Asisten Praktikum

DASAR TEORI
Routing adalah proses dimana suatu item dapat sampai ke tujuan dari satu lokasi ke lokasi lain. Beberapa contoh item yang dapat dirouting :mail, telepon call, dan data. Di dalam jaringan, Router adalah perangkat yang digunakan untuk melakukan routing trafik. Untuk dapat me"routing" segala sesuatu, Router, atau segala sesuatu yang dapat melakukan fungsi routing. Membutuhkan informasi sebagai berikut:
Alamat Tujuan/Destination Address - Tujuan atau alamat item yang akan dirouting. Mengenal sumber informasi - Dari mana sumber (router lain) yang dapat dipelajari oleh router dan memberikan jalur sampai ke tujuan. Menemukan rute - Rute atau jalur mana yang mungkin diambil sampai ke tujuan. Pemilihan rute - Rute yang terbaik yang diambil untuk sampai ke tujuan. Menjaga informasi routing - Suatu cara untuk menjaga jalur sampai ke tujuan yang sudah diketahui dan paling sering terjadi.

Static Routing Router meneruskan paket dari sebuah network ke network yang lainnya berdasarkan rute (catatan: seperti rute pada bis kota) yang ditentukan oleh administrator. Rute pada static routing tidak berubah, kecuali jika diubah secara manual oleh administrator. kekurangan dan kelebihan static routing:
1. Dengan menggunakan next hop ( + ) dapat mencegah trjadinya eror dalam meneruskan paket ke router tujuan apabila router yang akan meneruskan paket memiliki link yang terhubung dengan banyak router.itu disebabkan karena router telah mengetahui next hop, yaitu ip address router tujuan ( ) static routing yang menggunakan next hop akan mengalami multiple lookup atau lookup yg berulang. lookup yg pertama yang akan dilakukan adalah mencari network tujuan,setelah itu akan kembali melakukan proses lookup untuk mencari interface mana yang digunakan untuk menjangkau next hopnya. 2. Dengan menggunakan exit interface ( + ) proses lookup hanya akan terjadi satu kali saja ( single lookup ) karena router akan langsung meneruskan paket ke network tujuan melalui interface yang sesuai pada routing table ( ) kemungkinan akan terjadi eror keteka meneruskan paket. jika link router terhubung dengan banyak router, maka router tidak bisa memutuskan router mana tujuanya karena tidak adanya next hop pada tabel routing. karena itulah, akan terjadi eror.

Routing static dengan menggunakan next hop cocok digunakan untuk jaringan multiaccess network atau point to multipoint sedangkan untuk jaringan point to point, cocok dengan menggunakan exit interface dalam mengkonfigurasi static route. Recursive route lookup adalah proses yang terjadi pada routing tabel untuk menentukan exit interface mana yang akan digunakan ketika akan meneruskan paket ke tujuannya. Dynamic Routing Dynamic router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute

pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router. Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing. Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi yang secara dinamis mengikuti perubahan kondisi jaringan. Protokol routing mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat. Protokol routng didesain tidak hanya untuk mengubah ke rute backup bila rute utama tidak berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh admin. Router saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel routing. Pemeliharaan jalur dilakukan berdasarkan pada jarak terpendek antara device pengirim dan device tujuan. Dibawah ini adalah dinamik routing yang sering digunakan :
1. Routing Information Protocol (RIP) Kelebihan : - RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing dan menggunakan metode Triggered Update. - Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update). - Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan Kekurangan : - Jumlah host Terbatas - RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route dan tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM). - Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada 2. Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) Kelebihan : Support = 255 hop count Kekurangan : Jumlah Host terbatas 3. Open Shortest Path First (OSPF) Kelebihan : - Tidak menghasilkan routing loop serta mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus dan dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan. - Membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area dan waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat. Kekurangan : Membutuhkan basis data yang besar dan lebih rumit. 4. Enchanced Interior Gatway Routing Protocil (EIGRP) Kelebihan : - Melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop. - Memerlukan lebih sedikit memori dan proses dan memerlukan fitur loopavoidance Kekurangan : Hanya untuk Router Cisco 5. Exiterior Gateway Protocol (EGP) Kelebihan : Sangat sederhana dalam instalasi

Kekurangan : Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi

SOAL
1. Restore backup modul 3! 2. Hapus ip dhcp dan ip pool! 3. Setting IP Address ether2 dengan alamat IP Address 192.168 ( sesuai urutan ).1! 4. Lakukan ping 172.16.34.209 kemudian ping 192.168.11.2 lalu ping 192.168.11.254! 5. Backup settingan anda dan Reset configuration!

JAWABAN
1. Restore backup modul 3

2. Hapus semua settingan DHCP (pool, dhcp-server, dan dhcp-server network) Setting eth0 pada terminal linux menjadi static dan masuk ke alamat 192.168.46.1 melalui putty.

Remove ip pool

Remove dhcp-server

Remove dhcp-server network

3. Setting IP Address ether2 dengan alamat IP Address 192.168 ( sesuai urutan ).1

4. Lakukan ping ke client dan server

5. Backup settinggan mikrotik dan reset konfigurasi.

Reset konfigurasi

KESIMPULAN
Routing berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yaitu router statis dan router dinamis. Router Statis adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan. Router Dinamis adalah sebuah router yang memiliki dab membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.forumbebas.com/thread-145679.html http://www.mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=11 http://fiyaphyong.blogspot.com/2010/10/routing-pada-jaringan-komputer-meliputi.html Kafi Ramadhani, 2011, Modul Praktikum Jaringan Komputer.

You might also like