You are on page 1of 24

BAB I

PENDAHULUAN

Sekarang ini, kita sering menemukan penyakit yang berhubungan dengan


kurangnya asupan gizi. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa kurangnya asupan gizi
sangat rentan terhadap anak – anak dan ibu hamil. Ini disebabkan oleh anak – anak
membutuhkan gizi yang adekuat untuk tumbuh kembangnya sedangkan ibu yang
sedang hamil membutuhkan gizi yang lebih banyak untuk pertumbuhan janinnya.
Apabila ibu yang sedang hamil mengalami malnutrisi , kita akan menemui berbagai
masalah seperti pertumbuhan janin terhambat. Dalam makalah ini, penulis akan
membahas tentang pertumbuhan janin terhambat lebih jauh lagi.

Pertumbuhan janin terhambat adalah janin dengan berat badan kurang atau
sama dengan 10 persentil, atau lingkaran perut ≤ 5 persentil atau FL/AC > 24. Dimana
FL adalah Femur Length dan AC adalah Abdominal Length. FL dan AC dapat diukur
menggunakan USG.

Prevalensi pertumbuhan janin terhambat adalah 3 – 10 % di dunia. Di


Indonesia, pada penelitian pendahuluan pada tahun 2004 -2005, prevalensinya adalah
4,4 %. Morbiditas dan mortalitas perinatal kehamilan dengan pertumbuhan janin
terhambat lebih tinggi daripada kehamilan normal. Mortalitas perinatal bayi – bayi
dengan pertumbuhan janin terhambat 7 -8 kali lebih tinggi daripada bayi normal. Kira
– kira 26% kejadian lahir mati berhubungan dengan pertumbuhan janin terhambat.

Pertumbuhan janin terhambat disebabkan oleh faktor fetal, faktor plasenta,


dan faktor maternal. Faktor fetal adalah kelainan kromosom, malformasi kongenital,
kehamilan multipel. Faktor maternal adalah malnutrisi, infeksi maternal, gangguan
aliran uteroplasenta, riwayat obstetrik jelek, hipoksia kronis, faktor uterin, kelainan
ginjal, sindrom antifosfolipid, dan lingkungan.

1
BAB II
PEMICU

Ny. Resti 18 thn yg berdomisili di Berastagi datang ke poliklinik ibu hamil


RS H.Adam malik pada tgl 19 juli 2008 dengan keluhan perut tidak bertambah besar.
Hal ini dialami sejak 2 minggu yg lalu. Selama ini pada saat kontrol ke bidan, gerakan
janin kuat dan dikatakan oleh bidan kehamilan Ny.resti baik2 saja. Ny.resti juga tidak
mengalami mulas- mulas ,keluar lendir dan darah maupun air dari kemaluan.
Tinggi badan : 155 cm
Berat badan : 42 kg
Berat badan sebelm lahir : 39 kg
Haid terakhir : 7 desember 07, siklus 28 hari
(kehamilan 30-32 minggu)
Status Presens :
Sens : compos mentis
TD : 120/80 mmHg
HR : 88x/menit
RR : 20x/menit
Temperatur : 370c
Anemia : (+)

Status Obstretikus :
Perut membesar simertris
Punggung janin : kiri
Tinggi fundus uteri: 26 cm
DJJ : 144x/menit
Bagian terbawah : kepala
Turunnya : 5/5
Apa yg terjadi pada Ny.resti ?

2
BAB III
MORE INFO

MORE INFO 1:
Hasil pemeriksaan laboratorium:
HB : 9,6 gr%
Hematokrit : 30%
MCV : 76 fl
MCH : 22 pg
MCHC: 34 gr/dl
FERRITIN : 5 gr/dl
Bagaimana pendapat anda mengenai keadaan Ny.resti sekarang dan
pemeriksaan apa yg diperlukan selanjutnya.

MORE INFO 2:
HASIL PEMERIKSAAN USG:
KESAN : hamil sesuai dengan 32 minggu + pertumbuhan janin terhambat tipe
asimetris.
Bagaimana kesimpulan anda mengenai keadaan Ny.resti?

3
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Anatomi Tulang Panggul dan Organ Reproduksi


4.1.1 Anatomi Tulang Panggul
Tulang – tulang panggul terdiri dari os koksa, os sakrum, dan os koksigis. Os
koksa dapat dibagi menjadi os ilium, os iskium, dan os pubis. Tulang – tulang ini satu
dengan lainnya berhubungan. Di depan terdapat hubungan antara kedua os pubis
kanan dan kiri, disebut simfisis. Dibelakang terdapat artikulasio sakro- iliaka yang
menghubungkan os sakrum dengan os ilium.Dibawah terdapat artikulasio sakro-
koksigea yang menghubungkan os sakrum dan os koksigis.

Pada wanita, di luar kehamilan artikulasio ini hanya memungkinkan


pergeseran sedikit, tetapi pada kehamilan dan waktu persalinan dapat bergeser lebih
jauh dan lebih longgar,misalnya ujung koksigis dapat bergerak kebelakang sampai
sejauh lebih kurang 2,5 cm.Hal ini dapat dilakukan bila ujung os koksigis menonjol
ke depan pada saat partus, dan pada pengeluaran kepala janin dengan cunam ujung os
koksigis itu dapat ditekan ke belakang.

Secara fungsional, panggul terdiri dari dua bagian yaitu pelvis mayor dan
pelvis minor. Pelvis mayor adalah bagian pelvis yang terletak diatas linea terminalis,
disebut juga dengan false pelvis. Bagian yang terletak dibawah linea terminalis
disebut pelvis minor atau true pelvis.

Pada ruang yang dibentuk oleh pelvis mayor terdapat organ –organ abdominal
selain itu pelvis mayor merupakan tempat perlekatan otot – otot dan ligamen ke
dinding tubuh. Sedangkan pada ruang yang dibentuk oleh pelvis minor terdapat
bagian dari kolon, rektum, kandung kemih, dan pada wanita terdapat uterus dan
ovarium. Pada ruang pelvis juga kita temui diafragma pelvis yang dibentuk oleh
muskulus levator ani dan muskulus koksigeus.

4
Perbedaan antara pelvis pria dan wanita

wanita pria
Ruangnya luas , dangkal Ruangnya sempit, dalam
Inlet pelvis oval, outlet bulat Inlet lebih kecil dan outlet
Tulang lebih ringan dan tipis Tulang lebih berat dan tebal
Sudut pubis lebih besar Sudut pubis lebih akut
Koksigis lebih fleksibel Koksigis kurang fleksibel
Tuberum iskium lebih pendek Tuberum iskium lebih panjang

4.1.2 Organ reproduksi


Organ reproduksi yang akan dibahas lebih dalam disini adalah organ
reproduksi wanita. Organ reproduksi wanita terdiri dari bagian interna yang

5
merupakan tempat terjadinya fertilisasi dan perkembangan fetus serta bagian eksterna
yang merupakan tempat masuk dan keluar.

Bagian interna adalah ovarium, oviduk atau sering disebut dengan tuba
fallopii, uterus dan vagina. Sedangkan bagian eksterna adalah mons pubis, labia
mayor, labia minor, klitoris, bulbus glandula vestibularis mayor (kelenjar Bartholini),
dan kelenjar mammae. Kedua bagian ini akan dibahas satu persatu dibawah.

4.1.2.1 Organ reproduksi bagian interna

Seperti yang telah dijelaskan diatas maka penulis akan menjabarkan tentang
ovarium terlebih dahulu lalu dilanjutkan dengan bagian – bagian lain. Ovarium adalah
organ yang terletak pada dinding lateral pelvis, sebelah lateral atas uterus. Ovarium
memiliki panjang 4 cm, lebar 0,4 cm, dan berat 3 gram. Ovarium dibungkus oleh
peritoneum yang disebut dengan mesovarium.Ovarium terdapat sepasang, masing –
masing di kiri dan di kanan rahim. Posisi ovarium ditunjang oleh mesovarium,
ligamentum latum, ligamentum ovarika dan ligamentum infundibulopelvikum
( ligamentum suspensorium). Fungsi dari ovarium adalah untuk menghasilkan sel
telur ( ovum), menghasilkan hormon –hormon seperti progesteron dan esterogen, dan
ikut serta mengatur haid.

Menurut strukturnya, ovarium dibagi atas dua yaitu kulit( korteks) atau zona
parenkimatosa dan inti ( medulla) atau zona vaskulosa. Bagian korteks terdiri dari
tunika albuginea, jaringan ikat di sela- sela jaringan, stroma, folikel primordial, folikel
de graaf, dan sel – sel warthad. Bagian Medulla terdiri dari stroma berisi pembuluh
darah, serabut saraf dan beberapa otot polos.

Pada wanita diperkirakan terdapat sekitar 100 ribu folikel primer. Pada kurun
reproduksi, tiap – tiap bulan satu folikel atau kadang – kadang dua folikel akan
matang lalu keluar pecah dan muncul ke permukaan korteks. Folikel de graaf yang
matang berisi ovum ( peristiwanya disebut ovulasi), stratum granulosum, teka interna,

6
teka eksterna, diskus proligerus, dan liquor folikuli. Seumur hidupnya seorang wanita
diperkirakan akan mengeluarkan sel telur kira - kira 400 butir.

Tuba Falopii adalah saluran yang keluar dari kornu rahim kanan dan kiri,
panjangnya 12 – 13 cm , diameter 3 – 8 mm. Bagian luarnya diliputi oleh peritoneum
viseral yang merupakan bagian dari ligamentum latum. Bagian dalam saluran dilapisi
silia, yaitu rambut getar yang berfungsi untuk menyalurkan telur dan hasil konsepsi.
Fungsi dari tuba falopii adalah sebagai saluran telur, menangkap dan membawa ovum
yang dilepaskan dari ovarium serta tempat terjadinya pembuahan ( konsepsi =
fertilisasi)

Tuba Falopii terdiri dari empat bagian yaitu pars interstisial ( intramuralis),
pars ismika yang merupakan bagian tengah tuba falopii yang sempit , pars ampularis
(dimana biasanya terjadi konsepsi) dan infundibulum yang merupakan ujung tuba
yang terbuka ke rongga perut. Di ujung infundibulum terdapat umbai – umbai
( fimbriae) yang berguna untuk menangkap sel telur (ovum), yang kemudian akan
disalurkan ke dalam tuba.

Uterus adalah struktur otot yang cukup kuat, bagian luarnya ditutupi oleh
peritoneum sedangkan rongga dalamnya dilapisi oleh mukosa rahim. Panjang dari
ovarium adalah 7,5 cm, lebar 4 cm, dan tebal 2,5 cm. Dalam keadaan tidak hamil,
rahim terletak dalam rongga panggul kecil diantara kandung kemih dan dubur. Bentuk
uterus seperti lampu pijar atau buah pear (antefleksi). Uterus terdiri dari 3 bagian
yaitu badan rahim ( korpus uteri) bentuk segitiga, leher rahim ( serviks uteri) bentuk
silinder, dan rongga rahim ( kavum uteri). Antara vesika urinaria dengan uterus
terdapat rongga yang disebut dengan excavatio vesiko uterina. Antara rektum dan
uterus juga terdapat rongga yang disebut dengan excavatio rekto uterina yang
memiliki nama lain yaitu cavum Duoglassi.

7
Serviks terbagi atas dua bagian yaitu pars supravaginal dan pars vaginal. Pars
vaginal disebut juga dengan porsio, terdiri dari bibir depan dan bibir belakang portio.
Saluran yang menghubungkan orifisium uteri interna ( oui ) dan orifisium uteri
eksterna ( oue ) disebut kanalis servikalis, dilapisi oleh kelenjar – kelenjar serviks.

Dinding uterus terdiri dari lapisan serosa ( lapisan peritoneum) yang terdapat
diluar, lapisan otot ( lapisan miometrium) yang terdapat di tengah, dan lapisan
mukosa ( endometrium) yang terdapat di dalam. Endometrium dapat dibagi lagi dalam
beberapa lapisan yaitu stratum basalis, stratum spinosum, dan stratum kompaktum
( bila terjadi penebalan). Beberapa literatur ada yang membagi lapisan endometrium
dengan lapisan fungsional dan lapisan basalis. Pada lapisan fungsional terdapat arteri
spiralis dan pada lapisan basalis terdapat arteri rekta.

Suplai darah uterus dialiri oleh arteri uterina yang berasal dari arteri iliaka
interna ( arteri hipogasterika) dan arteri ovarika. Fungsi utama uterus adalah setiap
bulan berfungsi dalam siklus haid, tempat janin tumbuh dan berkembang, dan
berkontraksi terutama pada saat bersalin.

Vagina ( liang senggama) adalah liang atau saluran yang menghubungkan


vulva dengan rahim, terletak di antara saluran kemih dan liang dubur. Di bagian ujung
atasnya terletak mulut rahim.ukuran panjang dinding depan 8 cm dan dinding
belakang 10 cm. Bentuk dinding dalamnya berlipat – lipat, disebut rugae, sedangkan
ditengahnya ada bagian yang kebih keras disebut kolumna rugarum. Dinding vagina
terdiri dari lapisan mukosa, otot, dan lapisan jaringan ikat. Berbatasan dengan serviks
membentuk ruangan lengkung, antara lain forniks lateral kiri dan kanan, forniks
anterior, dan forniks posterior. Suplai darah vagina diperoleh dari arteri uterina, arteri
vesikalis inferior, arteri hemoroidalis mediana, dan arteri pudendus interna. Pada
orifisium vaginalis dapat dijumpai mukosa membran tipis yang disebut himen.
Himen dapat dibagi atas emapat yaitu himen annulus, himen septat, himen cribiform
dan parous introitus. Apabila himen telah pecah oleh karena partus maka sisa – sisa
dari himen disebut dengan karunkula himenalis.

8
Fungsi paling penting dari vagina adalah sebagai saluran keluar untuk
mengalirkan darah haid dan sekret lain dari rahim dan sebagai alat untuk
bersenggama. Selain itu , vagina juga berfungsi sebagai jalan lahir pada wakru
bersalin.

4.1.2.2 Organ reproduksi bagian eksterna

Mons pubis / Mons veneris adalah daerah yang menggunung diatas simfisis,
yang akan ditumbuhi rambut kemaluan ( pubis) apabila wanita berangkat dewasa.
Pada wanita rambutnya melengkung sedangkan pada pria rambutnya meruncing
keatas.

Labia mayora ( labia majus, bibir besar kemaluan) merupakan dua lipatan
besar dari mons pubis sampai perineum. Bagian luar berambut dan bagian dalam
selaput lendir. Pada bagian depan dan belakang bersatu membentuk komisura anterior
dan komisura posterior. Labia mayora homolog dengan skrotum pada pria.

Labia minor ( labia minus, bibir kecil kemaluan) adalah bagian dalam bibir
besar yang berwarna merah jambu. Disini dijumpai frenulum klitoris, preputium, dan
frenulum pudenti. Labia minor terletak dibawah komisura anterior.Labia minor terdiri
dari korpora kavernosa yang berhubungan dengan ramus pubicum melalui dua crura.
Glans klitoris dibentuk oleh korpus spongiosum vaginae. Celah antara labia minor di
belakang glans klitoris disebut vestibulum vaginae. Labia minor homolog dengan
penis pada pria.

Bulbus vestibuli terdiri dari jaringan erektil dan dua bagian memanjang.
Bulbus vestibuli homolog dengan spongiosum penis dan terletak lateral vaginae
dengan panjang kurang lebih 2,5 cm. Bagian posterior berhubungan dengan glandula
vestibularis mayor. Glandula vestibularis mayor ( kelenjar Bartholin) homolog dengan

9
glandula bulbourethal pada pria. Kelenjar Bartholin terdiri dari dua kelenjar kecil dan
bulat terletak di sisi orifisium vaginae.

Kelenjar mammae adalah modifikasi dari kelenjar keringat dari kulit. Setiap
lobus terdapat duktus laktiferus pada puting. Pada bagian bawah dari puting terdapat
dilatasi dari duktus laktiferus yang disebut dengan sinus laktiferus. Aliran air susu
dimulai dari kelenjar alveolar masuk ke dalam duktus tubular lalu duktus interlobular
setelah itu masuk ke dalam duktus laktiferus. Dari duktus laktiferus masuk ke sinus
latiferus yang akan bermuara ke dalam duktus laktiferus dan akhirnya ke luar melalui
puting.

4.2 Fisiologi Kehamilan dan Perkembangan Janin


4.2.1 Fisiologi kehamilan

Penghantaran ovum ke dalam oviduk , ovarium menghasilkan ovum lalu ujung


oviduk yang melebar dan pada ujungnya terdapat fimbriae menangkap ovum dan
disalurkan ke dalam oviduk.Di dalam oviduk, ovum dengan cepat didorong oleh
kontraksi peristaltik dan gerakan silia ke arah ampulla. Ovum hanya dapat bertahan
selama 24 jam setelah ovulasi dan sperma setelah dua hari sehingga sperma ditaruh
dalam 48 jam sebelum sampai 24 jam setelah ovulasi masih mungkin membuahi
ovum yang dikeluarkannya.

Penghantaran sperma ke oviduk, sperma berada dalam kanalis servikalis


selama 2 – 3 hari lalu masuk ke dalam uterus dengan bantuan kontraksi miometrium
dan gerakan silia yang berlawanan sperma masuk ke dalam ampula. Di ampula terjadi
fertilisasi antara sperma dan ovum.

Selama 3 - 4 hari setelah fertilisasi zigot terdpat di ampula. Disini terjadi


pembelahan menjadi morula dan setelah 6 – 7 hari morula akan berubah menjadi
blastokista. Blastokista adalah suatu lapisan sel – sel berbentuk bola yang

10
mengelilingi suatu rongga berisi cairan dengan inner membrane cell. Blastokista
diselubungi oleh suatu simpai yang disebut dengan trofoblas yang mampu
menghancurkan dan mencairkan jaringan. Ketika Blastokista mencapai rongga rahim ,
jaringan endometrium berada dalam masa sekresi. Jaringan endometrium ini banyak
mengandung sel – sel desidua, yaitu sel – sel besar yang mengandung banyak
glikogen serta mudah dihancurkan oleh trofoblas. Blastokista yang berisi massa sel
dalam ( inner – cell mass) akan mudah masuk kedalam sel desidua dan menyebabkan
luka kecil yang kemudian sembuh dan menutup kembali. Itulah sebabnya, kadang –
kadang pada saat nidasi terjadi sedikit perdarahan akibat luka desidua ( tanda
Hartman).

Trofoblas akan menghancurkan desidua termasuk arteri spiralis dan vena di


dalamnya dan membentuk ruang yang terisi darah. Pertumbuhan berjalan terus
sehingga membentuk ruang intervillus sehingga vili korialis seakan – akan terapung
dan sebagian vilikorialis meluas, menembus ruang – ruang berisi darah untuk
menambatkan plasenta bagian janin ke jaringan endometrium dan sebagian menonjol
pada genangan darah ibu. Setiap villus dikelilingi korion ( memisahkan darah ibu dan
janin di ruang intervillar) dan akhirnya keseluruhan sistem struktur ibu dan janin
saling mengunci dan membentuk plasenta.

Karakteristik plasenta adalah terbentuk lengkap pada kehamilan lebih kurang


16 minggu, letak normal didepan atau belakang dinding uterus agak ke atas ke arah
fundus, bentuk bundar atau hampir bundar, diameter 15-20 cm, tebal lebih kurang 2,5
cm, berat lebih kurang 500 gr.

Perubahan anatomi dan fisiologi wanita hamil, penulis akan menjabarkan satu
persatu dimulai dari perubahan anatomi yang akan membahas dari uterus, uterus akan
membesar pada bulan pertama di bawah pengaruh hormon estrogen & progesteron
yang kadarnya meningkat disebabkan oleh hipertropi otot polos, serabut kolagen
menjadi higroskopik akibat estrogen meningkat sehingga uterus mengikuti
pertumbuhan janin.

11
Serviks uteri, pada kehamilan mengalami perubahan karena pengaruh hormon
estrogen. Jika korpus uteri banyak mengandung jaringan otot, maka serviks banyak
mengandung jaringan ikat (banyak kolagen). Akibat kadar estrogen meningkat dan
hipervaskularisasi maka konsistensi serviks menjadi lunak.

Vagina dan vulva , akibat hormon estrogen dan hipervaskularisasi


mengakibatkan vagina tampak lebih merah agak kebiruan tanda ini disebut tanda
Chadwick.

Ovarium, pada permulaan kehamilan terdapat korpus luteum gravialatis


sampai terbentuk plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu, diameter lebih kurang
3 cm kemudian mengecil setelah plasenta terbentuk.

Mammae, estrogen menimbulkan hipertropi sistem saluran, sedangkan


progesteron menambah sel-sel asinus pd mamma. Somatomammatropin
mempengaruhi petumbuhan sel-sel asinus dan perubahan dalam sel sehingga terjadi
pembuatan kasien, laktalbumin dan laktaglobulin menjadi laktasi.

Selain terjadi perubahan anatomi juga terdapat perubahan pada fisiologi yaitu
pa -da sirkulasi darah, dipengaruhi oleh adanya sirkulasi ke plasenta, uterus yang
membesar dengan pembuluh darah yang membesar pula. Selain itu terjadi
peningkatan volume darah, keluaran jantung, volume stroke, volume diastolik akhir,
resting pulse dan persentase plasma darah. Sedangkan terjadi penurunan hematokrit,
tekanan darah, suplai darah ke uterus, cadangan kardiak, dan resistensi vaskular.

Sistem pernapasan , sering mengeluh sesak napas, biasanya kehamilan 32


minggu ke atas oleh karena usus-usus tertekan oleh uterus yang membesar kearah
diafragma sehingga kurang leluasa bergerak akibat pembesaran rahim.Metabolisme

12
asal yang meningkat dan ukuran yang membesar menyebabkan oksigen yang
digunakan ibu sebelum melahirkan bayi adalah kira – kira 20 % diatas normal dan
sepadan dengan karbon dioksida yang dibentuk. Efek ini akan menyebabkan ventilasi
ibu per menit meningkat. Selain itu, kadar progesteron juga menyebabkan ventilasi
ibu per menit meningkat karena progesteron meningkatkan sensitivitas pusat respirasi
terhadap karbon dioksida.

Saluran pencernaan, pada bulan pertama terdapat perasaan enak akibat


terdapat kadar estrogen yang tinggi dan tonus otot-otot digestivus menurun sehingga
motilitas menurun. Hal ini juga dapat menyebabkan heartburn. Konstipasi dan
hemoroid sering terjadi pada orang hamil dan juga morning sickness.

Traktus urinarius, ginjal berkembang dan menyaring lebih banyak darah


karena volume darah meningkat. Hal ini menyebabkan ginjal dan kandung kemih
menjadi lebih mudah terinfeksi. Kandung kencing yang tertekan akan menyebabkan
sering berkemih.

Kulit , terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi dipengaruhi oleh MSH


(melaphore stimulating hormon) yang tinggi.Garis – garis gelap yang terpigmentasi
pada abdomen disebut linea nigra. Pigmen ini mengubah muka dan leher ibu hamil.
Dimana pigmentasi ini akan hilang setelah melahirkan.

Perubahan pada sistem tubuh disimpulkan pada tabel dibawah ini.

Trimester pertama Trimester kedua Trimester ketiga


Bayi mulai berkembang Berat badan bayi Pertumbuhan bayi
meningkat semakin meningkat
Perubahan kulit Heartburn Tangan, kaki dan
dan rambut telapak kaki bengkak
Lingkaran perut Kram pada kaki sesak
menebal
Mual dan fatique Relaksasi pelvis Lebih sering berkemih

13
4.2.2 Perkembangan Janin

Umur kehamilan 4 minggu, panjang fetus 7,5 – 10 mm, terjadi rudimental


mata, telinga, dan hidung. Umur kehamilan 8 minggu , panjang fetus 2,5 cm,
terbentuk hidung, kuping, jari jemari, dan kepala menekur ke dada. 12 minggu,
panjang fetus 9 cm, daunkuping lebih jelas, kelopak mata melekat, leher mulai
terbentuk, alat kandunga luar terbentuk namun belum berdifferensiasi. 16 minggu,
panjang fetus 16 – 18 cm, genitalia eksterna terbentuk dan dapat dikenal, kulit tipis
dan bewarna merah. 20 minggu, panjang fetus 25 cm, kulit lebih tebal, rambut mulai
tumbuh di kepala, dan rambut halus ( lanugo) tumbuh di kulit. 24 minggu, panjang
fetus 30 -32 cm, kedua kelopak mata tumbuh alis dan bulu mata serta kulit
keriput,kepala besar, bila lahir dapat bernafas tetapi hanya bertahan hidup beberapa
jam saja. 28 minggu, panjang fetus 35 cm , kulit warna merah ditutupi verniks
kaseosa, bila lahir dapat bernafas , menangis pelan dan lemah serta bayi imatur. 32
minggu, panjang fetus 40 – 43 cm, kulit merah dan keriput, bila lahir kelihatan seperti
orang tua kecil ( little oldman). 36 minggu, panjang fetus 46 cm, muka berseri tidak
keriput, bayi prematur. 40 minggu, panjang fetus 50 – 55 cm , bayi cukup bulan, kulit
licin, verniks kaseosa yang banyak, rambut kepala tumbuh baik, organ- organ baik.
Pada pria, testis sudah berada dalam skrotum, sedangkan pada wanita, labia mayora
berkembang dengan baik.Tulang – tulang kepala menulang. Pada 80% kasus telah
terjadi center- osifikasi pada epifisis tibia proksimal.

Untuk Indonesia, kriteria janin cukup bulan boleh dikategorikan yaitu cukup
bulan, dalam kandungan yang lamanya 40 pekan , serta sehat dan sempurna, tumbuh
dengan panjang 48 -50 cm dan berat badan 2750 – 3000 gram.

Pernafasan janin, janin dalam kandungan sudah mengadakan gerakan –


gerakan pernafasan, namun air ketuban tidak masuk ke dalam alveoli paru – parunya.
Pusat pernafasan ini dipengaruhi oleh kadar O2 dan CO2 di dalam janin.

Sirkulasi darah janin, sistem sirkulasi darah janin yaitu foramen ovale, duktur
arteriosus Botalli, arteri umbilikales lateralis dan duktus venosus Arantii. Darah yang

14
kaya O2 dan nutrisi yang berasal dari uri masuk ke tubuh janin melalui vena
umbilikalis. Melalui duktus venosus Arantii sebaian besar darah tersebut mengalir ke
vena kava inferior lalu masuk ke atrium kanan jantung.Sebagian kecil darah tadi
mengalir ke hati dan seterusnya ke vena kava inferior seperti tadi. Dalam atrium
kanan, sebagian besar darah ini akan mengalir secara fisiologis ke atrium kiri melalui
foramen ovale.Dari atrium kiri, darah mengalir ke ventrikel kiri yang selanjutnya
dipompakan ke aorta. Hanya sebagian kecil darah dari atrium kanan mengalir ke
ventrikel kanan bersama – sama dengan darah yang datang dari vena kava
superior.Karena tekanan dari paru – paru yang berkembang, maka sebagian besar
darah dari ventrikel kanan ini, yang semestinya mengalir ke paru – paru melalui aa.
pulmonales, akan mengalir melalui duktus Botalli ke aorta.Sebagian kecil darah
menuju paru – paru kemudian melalui vv, pulmonales ke atrium kiri. Dari aorta, darah
akan mengalir ke seluruh tubuh membawa O2 dan nutrisi pada sel – sel organ tubuh
janin.

Saluran pencernaan janin telah siap terbentuk pada kehamilan 16 minggu.


Janin telah dapat menelan air ketuban dalam jumlah yang banyak yang diabsorpsi
oleh mukosa saluran pencernaan. Mekonium yang ada dalam saluran pecernaa
berwarna hijau tua karena penghancuran bilirubin. Hati telah berfungsi pada
kehamilan 16 minggu, yaitu untuk hemopoesis dan metabolisme hidrat arang.
Glikogen, vitamin A, dan vitamin D disimpan di hati.

Saluran kemih (traktus urinarius), ginjal janin mulai terbentuk pada kehamilan
12 minggu, dimana dalam kandung kemih telah ada air kemih yang diekskresikan ke
dalam air ketuban. Pada bayi baru lahir, kapasitas kandung kemihkira – kira 45 cc dan
produksi air kemih rata – rata 0,05 – 0,10 cc per menit.
Berat janin sesuai dengan minggu kehamilan.

15
4.3 Faktor – Faktor yang Menghambat Pertumbuhan Janin

Pertumbuhan janin terhambat (PJT) adalah janin dengan berat badan kurang
atau sama dengan 10 persentil, atau lingkaran perut ≤ 5 persentil atau FL/AC > 24.
Dimana FL adalah Femur Length dan AC adalah Abdominal Length. FL dan AC dapat
diukur menggunakan USG.

PJT dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu simetris dan asimetris. Tipe
simetris adalah dimana ukuran badan secara proposional kecil, gangguan
pertumbuhan terjadi sebelum umur kehamilan 20 minggu, sering oleh karena
kelainan kromosom atau infeksi. Sedangkan tipe asimetris adalah diman ukuran
badan tidak proposional, gangguan pada trimester ketiga, sering oleh karena
insufisiensi plasenta.

Klasifikasi Pertumbuhan Janin terhambat

16
Tipe I simetris Tipe II Asimetris
Penyebab Intrinsik atau ekstrinsik : Hanya ekstrinsik :
genetik ,teratogenik, insufisiensi plasenta
infeksi intra uterin
Frekuensi 20 % 80%
Mulai Di awal kehamilan Biasanya trimester ketiga
Bagaimana organ Sering mikrosefalus Berat > panjang
terganggu Timus > hati > jantung
> otak
Rasio otak dengan liver
6:1
Efek terhadap sel : Berkurang Berkurang
jumlah
ukuran Normal Subnormal
Pertumbuhan plasenta Biasannya normal Subnormal
Kelainan fetus Sering, multipel Tidak ada
Evaluasi USG : Pertumbuhan lambat Pertumbuhan datar
BPD
AC, lingkar perut kecil kecil
HC- AC Sama dengan AGA fetus Lebih besar dari 1.
“No brain sparing” Setelah 37 minggu
biasanya dengan
“ Relative brain sparing”

Etiologi pertumbuhan janin terhambat adalah faktor fetal, faktor plasenta, dan
faktor maternal. Faktor fetal adalah kelainan kromosom, malformasi kongenital,
kehamilan multipel, infeksi dalam kandungan (toxoplasmosis, rubella, CMV, herpes,
sifilis;TORCH), tidak kelenjar pankreas. Faktor maternal adalah malnutrisi, infeksi
maternal, gangguan aliran uteroplasenta, riwayat obstetrik jelek, hipoksia kronis,
faktor uterin, kelainan ginjal, sindrom antifosfolipid, merokok,alkohol, kafein,obat
tradisional, multipel sex partner, hipertensi dan penyakit ginjal kronik serta
lingkungan. Merokok dapat menyebabkan suplay O2 ke bayi menurun dan
meningkatkan resiko abortus, perdarahan dan morning sickness. Alkohol
menyebabkan fetal alkohol sindrom ( retardai mental), masalah kelakuan dan
hiperaktif. Kafein mempengaruhi kecepatan pernafasan bayi. Pada ibu yang hipertensi
dan hipoglikemia akan menyebabkan sekresi katekolamin dari fetus , ini

17
menyebabkan terjadinya glukoneogenesis dan menurunnya insulin pada fetal sehingga
pertumbuhan janin terhambat. Selain ketiga faktor diatas terdapat penyebab lain yaitu
sosial ekonomi rendah dan idiopatik.

Differensial diagnosis dari pertumbuhan janin terhambat adalah salah waktu,


preterm gestation, oligohidramnion, ibunya obesitas, dan polihidramnion.

4.4 Nutrisi Masa Kehamilan

Folat, ekstra folat dibutuhkan pada bulan pertama dan trimester tiga.
Keperluan akan folat meningkat untuk eritropoesis pada ibu, pertumbuhan plasenta
dan fetus serta mencegah neuro tube diasease dan anemia megaloblastik. Sumber
folat adalah sayuran 32 % dimana kentang 10 %, sereal 32 % dimana roti 11 %,
sarapan sereal 14 %, susu dan produk susu lainnya 10 %, buah – buahan 7 %, daging
5 %, teh 4 %, dan telur 2 %. ( sumber : Contribution of food groups to total folate
content per head, Great Britain 1998)

Protein,penting untuk menyokong sintesis jaringan ibu dan fetus. Protein yang
dibutuhkan adalah 60 g. Besi yang terkandung pada fetus ( kira – kira 300 mg),
plasenta ( 50 g), dan rata – rata kehilangan darah postpartum ( 200 mg) totalnya 550
mg. Hb maternal berkurang kira – kira 10 % karena hemodilusi fisiologi dan serum
besi , saturasi transfering, dan feritin juga menurun. Zat besi dibutuhkan pada
trimester kedua dan ketiga.

Kalsium, dengan adanya zat ini penyerapan menjadi lebih efisien. Tanpa
adanya perubahan terhadap intake vitamin D atau terpapar sinar matahari, konsentrasi
plasma kalsitriol, bentuk aktif dari vitamin yang telah dikonversikan diginjal akan
meningkat. Ekstra kalsium yang paling mudah didapat berasal dari susu 0,5 liter kira
– kira 600 mg kalsium.

18
Makanan yang harus dihindari adalah kafein, teh, suplementasi vitamin A,
nikotin dan obat- obatan yang bersifat terogenik. Obat – obatan yang harus dihindari
adalah sulfonamid karena menyebabkan kern ikterus, tetrasiklin karena menyebabkan
kerukan email gigi anak, aminoglikosida yang dapat menyebabkan sitotoksisitas,
klorampenikol yang dapat menyebabkan gray baby, metronidazol karena bersifat
teratogenik, ciprofloksasin yang dapat merusak kartilago fetus sehingga anak pendek,
talidomid menyebabkan phocomelia,dll.

Makanan beraneka ragam dan menu yang terus ganti setiap hari sangat
membantu nutrisi ibu dan janin karena kebutuhan gizinya dapat melengkapi gizi yang
kurang di menu sebelumnya.

4.5 Pemeriksaan Laboratorium Penunjang

Diagnosa pertumbuhan janin terhambat adalah tinggi fundus uteri 3cm atau
lebih di bawah normal, pertambahan berat badan ibu < 5 kg pada umur kehamilan 24
minggu atau < 8 kg pada umur kehamilan 32 minggu( untuk ibu dengan BMI < 30),
estimasi berat badan < 10 persentil, HC/AC >1, AFI ≤ 5cm, dan ibu merasa gerakan
janin berkurang. Tetapi diagnosa dari pertumbuhan janin terhambat didukung oleh
pemeriksaan laboratorium seperti yang dijabarkan dibawah ini.

USG, ultrasonografi yaitu pengukuran diameter biparietal serial, volume total


intrauterin, rasio antara lingkar kepala dengan lingkar perut ( ratio HC/AC), volume
cairan amnion dan miscellaneous.

Hormonal yaitu pemeriksaan kadar estriol secara serial, pemeriksaan HPL


( Human Plasenta Lactogen) dan test loading dehidroepiandrosterone sulfat. Tes
kecepatan jantung fetus yaitu non stress test dan test percobaan oksitosin ( stress
test ). Pergerakan pernafasan janin dan pergerakan janin.

19
Pemeriksaan cairan amnion yaitu rasio lesitin dan sphingomyelin, phospatidil
gliserol, C-peptide, somatomedin, prolaktin, katekolamin, glukokortikoid, dan alfa
feto protein. Selain itu ada pemeriksaan enzim plasenta.

4.6 Penanggulangan ( farmako dan non farmako)

Penanggulangan non farmako adalah dengan mengkonsumsi makanan yang


bergizi terutama dengan protein tinggi dan menu setiap hari diganti agar kebutuhan
akan masing – masing zat gizi terpenuhi. Selain itu juga bisa dengan bed rest.

Asupan gizi harian pada ibu hamil dari buku ABC of Nutrition.

Terminasi kita lakukan bila rasio FL/AC ≥ 26, janin termasuk pertumbuhan
janin terhambat berat, pulsatile index ≥ 1,8 pada arteri atau vena umbilikalis yang
disertai AEDF/REDF ( AEDF = Absent of End Diastolic Fluid, REDF = Reverse of
End Diastolic Fluid), AFI ≤ 4 , Biophysic score memburuk dan dari hasil
kardiotopografi dijumpai deselerasi lambat.

Terminasi mutlak bila umur kehamilan ≥ 37 minggu , umur kehamilan 32 – 36


minggu kita konservasi selama 10 hari berhasil pada 50 % kasus, dan < 32 minggu

20
perawatan konservasi tidak menjanjikan sebagian besar kasus berakhir dengan
terminasi.

BAB V
ULASAN

Ada beberapa hal masih belum jelas dalam hal, ibu yang menderita diabetes
akan memiliki anak dengan pertumbuhan janin terhambat atau dengan makrosomia,
karena keterbatasan kepustakaan dan kesulitan materi.

Setelah mendapat penjelasan dari narasumber dalam pleno disimpulkan bahwa


ibu yang mengalami diabetes mellitus dapat memiliki anak , baik dengan
pertumbuhan janin terhambat maupun makrosomia. Hal ini dibedakan berdasarkan

21
sistem vaskularisasi. Apabila ibu tersebut mengalami diabetes yang telah merusak
sistem vaskularisasi maka anak dari ibu tersebut akan mengalami pertumbuhan janin
terhambat sedangkan pada ibu yang menderita diabetes tanpa kelainan sistem
vaskularisasi maka anak dari ibu tersebut akan berpeluang untuk menjadi
makrosomia.

Ditemukan perbedaan antara buku histologi junquiera dengan buku ilmu


kandungan Sarwono yaitu pada histologi junquiera pembagian lapisan endometrium
hanya dibagi atas dua yaitu lapisan basalis dan lapisan fungsional sedangkan pada
buku ilmu kandungan Sarwono, endometrium dibagi atas tiga lapisan yaitu stratum
kompaktum, stratum spinosum, dan stratum basalis. Dan setelah membaca buku –
buku lainnya ditemukan bahwa kedua buku tersebut benar, karena stratum
kompaktum dan stratum spinosum adalah lapisan fungsional.

BAB VI
KESIMPULAN

Ny.resti mengalami anemia dan malnutrisi yang menyebabkan insufisiensi


plasenta sehingga terjadi hipoksemia, perubahan metabolisme, perubahan endokrin.
Hipoksemia menyebabkan redistribusi dari aliran darah. Perubahan metabolisme yaitu
oksidasi dari asam amino meningkat , oksidasi laktat meningkat , dan oksidasi

22
glukosa menurun . Perubahan endokrin adalah kortisol meningkat, insulin dan IGF-1
menurun dan GH menurun. Ketiga perubahan ini akan mempengaruhi pertumbuhan
janin dan menyebabkan pertumbuhan janin terhambat tipe asimetris.

DAFTAR PUSTAKA

Baziad, Ali, Djamaloeddin, Erdjan Akbar, Handaya dkk. Anatomi Panggul dan Isinya
dan Haid dan Siklusnya. Hanifa Wiknjosastro, Abdul Bari Saifuddin dan Trijatmo
Rachimhadhi.Ilmu Kandungan.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.2007; 6 – 13 dan 113.

23
Junqueira,Luiz Carlos dan Jose Carneiro.Sistem Reproduksi Wanita.dr.Frans
Dany(eds).Histologi Dasar Teks dan Atlas edisi 10.Jakarta: EGC.2007.432-450.

Mochtar,Rustam.Anatomi Alat – Alat kandungan dan Fisiologi Pertumbuhan


Janin.Delfi Lutan.Sinopsis Obstetri.Jakarta : EGC.1998; 5 -12 dan 30 – 34.

Putz,Reinhard dan Reinhard Pabst.Ekstremitas Bawah , Pelvis.Liliana


Sugiarto.Sobotta: Atlas Anatomi Manusia edisi 22,jilid 2.Jakarta:EGC.2006;264.

Saifuddin, Abdul Bari, Agus Abadi, Ariawan Soejoenoes,dkk.Anatomi Jalan Lahir


dan Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah.Hanifa Wiknjosastro, Abdul Bari
Saifuddin dan Trijatmo Rachimhadhi.Ilmu Kebidanan.Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.2006; 102 – 103 dan 781 -782.

Truswell, A Stewart.Nutrition for Pregnancy.Patrick G Wall, Clara E’o


Reilly, Christopher R.Pennington, and Nigel Reynolds. ABC of
Nutrition. Australia : BMJ Publishing Group.2003;20 – 23.

24

You might also like