You are on page 1of 17

Gunung berapi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Gunung berapi Mahameru atau Semeru di belakang. Latar depan adalah Kaldera Tengger termasuk Bromo, Jawa Timur, Indonesia. Letusan gunung berapi dapat berakibat buruk terhadap margasatwa lokal, dan juga manusia. Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus. Lebih lanjut, istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenomena pembentukan ice volcanoes atau gunung api es dan mud volcanoes atau gunung api lumpur. Gunung api es biasa terjadi di daerah yang mempunyai musim dingin bersalju, sedangkan gunung api lumpur dapat kita lihat di daerah Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah yang populer sebagai Bledug Kuwu. Gunung berapi terdapat di seluruh dunia, tetapi lokasi gunung berapi yang paling dikenali adalah gunung berapi yang berada di sepanjang busur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire). Busur Cincin Api Pasifik merupakan garis bergeseknya antara dua lempengan tektonik. Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung berapi yang aktif mungkin berubah menjadi separuh aktif, istirahat, sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati. Bagaimanapun gunung berapi mampu istirahat dalam waktu 610 tahun sebelum berubah menjadi aktif kembali. Oleh itu, sulit untuk menentukan keadaan sebenarnya dari suatu gunung berapi itu, apakah gunung berapi itu berada dalam keadaan istirahat atau telah mati. Apabila gunung berapi meletus, magma yang terkandung di dalam kamar magmar di bawah gunung berapi meletus keluar sebagai lahar atau lava. Selain daripada aliran lava, kehancuran oleh gunung berapi disebabkan melalui berbagai cara seperti berikut:

Aliran lava.

Letusan gunung berapi. Aliran lumpur. Abu. Kebakaran hutan. Gas beracun. Gelombang tsunami. Gempa bumi. Tingkat isyarat gunung berapi di Indonesia

Status

Makna

Tindakan

AWAS

Menandakan gunung berapi yang segera atau sedang meletus atau ada keadaan kritis yang menimbulkan bencana Letusan pembukaan dimulai dengan abu dan asap Letusan berpeluang terjadi dalam waktu 24 jam Menandakan gunung berapi yang sedang bergerak ke arah letusan atau menimbulkan bencana Peningkatan intensif kegiatan seismik Semua data menunjukkan bahwa aktivitas dapat segera berlanjut ke letusan atau menuju pada keadaan yang dapat menimbulkan bencana Jika tren peningkatan berlanjut, letusan dapat terjadi dalam waktu 2 minggu Ada aktivitas apa pun bentuknya Terdapat kenaikan aktivitas di atas level normal Peningkatan aktivitas seismik dan kejadian vulkanis lainnya Sedikit perubahan aktivitas yang diakibatkan oleh aktivitas magma, tektonik dan hidrotermal Tidak ada gejala aktivitas tekanan magma

Wilayah yang terancam bahaya direkomendasikan untuk dikosongkan Koordinasi dilakukan secara harian Piket penuh

Sosialisasi di wilayah terancam Penyiapan sarana darurat Koordinasi harian Piket penuh

SIAGA

Penyuluhan/sosialisasi Penilaian bahaya Pengecekan sarana Pelaksanaan piket terbatas

WASPADA

NORMAL

Pengamatan rutin

Level aktivitas dasar

Survei dan penyelidikan

[sunting] Jenis gunung berapi berdasarkan bentuknya


Stratovolcano Tersusun dari batuan hasil letusan dengan tipe letusan berubah-ubah sehingga dapat menghasilkan susunan yang berlapis-lapis dari beberapa jenis batuan, sehingga membentuk suatu kerucut besar (raksasa), kadang-kadang bentuknya tidak beraturan, karena letusan terjadi sudah beberapa ratus kali. Gunung Merapi merupakan jenis ini. Perisai Tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat diendapkan masih cair, sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam), bentuknya akan berlereng landai, dan susunannya terdiri dari batuan yang bersifat basaltik. Contoh bentuk gunung berapi ini terdapat di kepulauan Hawai. Cinder Cone Merupakan gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan vulkanik menyebar di sekeliling gunung. Sebagian besar gunung jenis ini membentuk mangkuk di puncaknya. Jarang yang tingginya di atas 500 meter dari tanah di sekitarnya. Kaldera Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat kuat yang melempar ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan. Gunung Bromo merupakan jenis ini.

[sunting] Klasifikasi gunung berapi di Indonesia


Kalangan vulkanologi Indonesia mengelompokkan gunung berapi ke dalam tiga tipe berdasarkan catatan sejarah letusan/erupsinya.

Gunung api Tipe A : tercatat pernah mengalami erupsi magmatik sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600. Gunung api Tipe B : sesudah tahun 1600 belum tercatat lagi mengadakan erupsi magmatik namun masih memperlihatkan gejala kegiatan vulkanik seperti kegiatan solfatara. Gunung api Tipe C : sejarah erupsinya tidak diketahui dalam catatan manusia, namun masih terdapat tanda-tanda kegiatan masa lampau berupa lapangan solfatara/fumarola pada tingkah lemah. Teman-teman masih ingat kan, dengan kejadian Gunung Merapi yang meletus beberapa waktu lalu dan disusul dengan aktifnya beberapa gunung berapi lain di Indonesia? Ya, Indonesia memang dikelilingi banyak gunung berapi karena Indonesia terletak di kawasan Lautan Pasifik yang terkenal dengan deretan gunung berapinya

atau sering disebut dengan Ring of Fire. Gunung berapi ada yang berada di daratan, namun lebih banyak lagi yang berada di dasar laut. Beberapa letusan gunung berapi ternyata juga dapat mengakibatkan terbentuknya gunung berapi baru seperti Anak Krakatau. Hmm, sebenarnya, bagaimana ya cara terbentuknya sebuah gunung berapi? Awal Mulanya Gunung berapi terbentuk dari batuan cair panas yang disebut magma yang berasal dari perut bumi. Pada saat gunung meletus, magma naik ke permukaan melewati retakan-retakan yang ada di batuan padat dan kemudian meletus. Terkadang magma menghasilkan letusan yang sangat dahsyat. Magma mengalir seperti sungai api, sambil menyeret bebatuan, debu, abu, uap panas, dan gas panas lain yang dilaluinya. Magma yang meletus dari gunung berapi disebut lava. Lama kelamaan lava mendingin dan mengeras menjadi bebatuan. Dari lava yang menumpuk tersebut dapat terbentuk sebuah gunung baru. Beberapa gunung yang berasal dari gunung berapi memiliki lubang berbentuk mangkuk yang disebut kawah. Bentuk Gunung Berapi Bentuk dan ukuran gunung berapi bermacam-macam, di antaranya ada yang berbentuk kerucut, stratovolcano (kumpulan gunung berapi berbentuk kerucut), perisai, kaldera, dan berbentuk dataran tinggi. Bentuk kerucut adalah bentuk gunung berapi yang paling terkenal sehingga orang sering menganggap gunung yang berbentuk kerucut adalah gunung berapi. Gunung Fuji di Jepang merupakan salah satu contoh gunung berapi berbentuk kerucut. Gunung berapi perisai berbentuk seperti gundukan tanah yang tumpah di salah satu sisinya, sehingga bentuknya seperti lingkaran perisai. Gunung berapi dengan bentuk perisai ini ada yang berukuran kecil dan besar. Ukuran yang paling besar sering kali lebih besar dari ukuran stratovolcano. Contoh gunung berapi perisai dapat ditemui di Gunung Mauna Loa dan Kilauea di Hawaii. Bagian tengah gunung berapi terkadang runtuh karena letusan yang terjadi. Sebagian atau semua reruntuhan itu kemudian mengisi ruang magma. Akibatnya terbentuklah lubang di tanah yang disebut kaldera. Kaldera bisa berbentuk lingkaran atau oval, diameternya pun dapat lebih besar daripada diameter gunung berapi perisai. Apabila terjadi letusan baru, maka terbentuklah kerucut kecil di dalam kaldera. Beberapa kaldera ada juga yang lubangnya dipenuhi air. Gunung berapi tidak selamanya berbentuk seperti gunung, loh. Ketika gunung berapi meletus, lava dan berbagai macam bebatuan terkadang mengalir keluar seperti sungai dan menutupi area yang sangat luas, bahkan sampai ribuan kilometer persegi. Lava dan berbagai macam bebatuan tersebut kemudian membentuk dataran tinggi yang besar yang disebut gunung berapi dataran tinggi atau volcanic plateau. Apakah Semua Gunung Berapi Bisa Meletus? Beberapa gunung berapi yang selalu meletus disebut dengan gunung berapi aktif. Namun, ada juga gunung berapi yang sudah tidak dapat meletus lagi sejak zaman prasejarah yang disebut dengan gunung berapi mati.

Gunung berapi ternyata juga bisa tidur panjang loh. Mereka tidak meletus dalam waktu yang lama, namun mereka dapat meletus lagi. Gunung ini dinamakan gunung berapi tidur atau tidak aktif. Para ahli selalu mencoba menghitung atau memperkirakan kapan gunung berapi akan meletus. Para ahli mengebor dan membuat peta bagian dalam gunung berapi. Mereka juga menggunakan satelit untuk mempelajari gunung berapi dari luar angkasa.

http://udhnr.blogspot.com/2009/02/bentuk-dan-tipe-letusan-gunung-berapi.html . Tipe-Tipe gunungapi Berdasarkan bahan lepas yang dihasilkan

Gunungapi lava/gunungapi tameng (shield volcano) yang menghasilkan lava basalan.Gunungapi tameng dibentuk oleh lava yang sangat cair dari lava basalan atau andesitan.Ada dua tipe jenis gunungapi tameng,yaitu tipe Hawaii dan tipe Iceland yang dibedakan berdasarkan skala dan jalur retakan yang ada:

a) Tipe Hawaii : Tipe ini akan membentuk gunungapi tameng yang dibangun oleh leleran lava yang keluar dari beberapa retakan dan memencar membentuk suatu jalur celah yang cukup besar contoh : mauna Loa di Hawaii. b) Tipe Iceland : Dicirikan dengan lavanya yang keluar dari kawah utama dan mempunyai skala yang lebih kecil dari tipe Hawaii.contoh : Izu peninsula (Iceland),Hakone (jepang), dan fase pertama gunung Tambora (Sumbawa)

Gunungapi piroklastik,merupakan gunungapi yang dibentuk oleh bahan lepasgunungapi piroklastik.Contoh gunung Lamongan,Gunung Tambora (Sumbawa) Gunungapi gas yaitu gunungapi yang terjadi karena kegiatan magmatik umumnya membentuk mar yaitu suatu lekukan yang disebabkan oleh letusan tunggal yang bersifat meledak,dikelilingi oleh kawah berbentuk cincin dan umumnya terisi air.contoh : kaki uatar pegunungan tengger (jawa timur), Iwo Jima (Jepang).

2. Bentuk-bentuk Gunungapi

Bentuk kerucut, umumnya dijumpai pada gunungapi berlapis.Bentuk kerucut ini dapat dibangun oleh bahan lepas gunungapi.Onggokan batuapung akan membentuk kerucut batuapung. Bentuk kubah,biasanya dijumpai pada gunungapi lava.Kubah lava merupakan bentukan dari leleran lava kental yang keluar melalui celah dan dibatasi oleh sisi curam di sekelilingnya.Bentuk-bentuk kubah sangat dipengaruhi oleh viskositas lava.Contoh : disepanjang sesar lampung Bentuk maar yaitu pada gunungapi gas.

Bentuk datar tinggi dijumpai pada gungapi lava,berupa datartinggi yang relatif menonjol pada daerah sekitarnya yang tersusun oleh lava tebal dan umumnya bersifat basalan sehingga disebut juga dengan basal tinggi.Tapi ada juga yang dikenal dengan datar tinggi bahan lepas gunungapi,yang tersusun oleh endapan batuapung dan abu yang diletuskan dari celah dan mempunyai struktur kaldera atau lekuk ambrukan.Contoh : daerah disekitar danau Toba (Sumatera Utara). Bentuk barangko (barronco), yaitu alur-alur pada tubuh gunungapi yang kasar dan tak teratur yang disebabkan oleh erosi dan sesar Cinder Cones, merupakan tipe gunungapi yang sederhana yang terbentuk oleh partikel dan lava yang dikeluarkan oleh vent tunggal.Karena tekanan gas, lava tersembur keras ke udara dan pecah menjadi fragmen kecil yang padat sehingga jatuh sebagai cinder di sekitar vent yang kemudian membentuk melingkar atau cone yang oval.Sebagian cinder cone mempunyai kawah berbentuk mangkok dan jarang muncul lebih dari seratus kaki atau di bawah lingkungannya, cinder core ini kebanyakan terdapat di Amerika Utara bagian barat sebagai bagian dari terrain vulkanik dunia.

Cinder cones

Composite Volcanoes, kadang-kadang dinamakan stratovolcanoes,biasanya saaling bersisisan,berbentuk kerucut simetris yang besar sengan lapisan berasal daria aliran lava,debu vulkanik,cinder,block dan bomb yang dimungkinkan muncul di sekitar 8000 kaki di atas pusatnya.Contoh composite volcano adalah gunung fuji di Jepang,Gn st Helens,Gunung Merapi,Gunung Agung.Gunung Rinjani. Pada puncak composite volcano kebanyakan terdapat kawah yang berisikan vent utama atau kumpulannya.lava yang mengalir memecah dinding kawah atau melalui sisi cone.Bagian terpenting dari composite volcano adalah sebuah sistem conduit (saluran), dimana magma dari reservoir di bawah kerak bumi meningkat ke permukaan volcano dibangunoleh ekumulasi material yang tererupsi melalui conduit dengan meningkatnya ukuran lava,cinder,debu serta yang lainnya, yang menambah kemiringan volcano. Apabila composite volcano sedang tidak aktif, erosi atau pengikisan terjadi pada cone.Magma yang telah keras/beku mengisi saluran (sumbat vulkanik) mengikuti jalur pada cone,dan rekahan (dikes) membuka dimana prosesnya akan berkurang perlahan-lahan oleh adanya erosi.Sampai akhirnya,

dari proses lengkapnya hanya tersisa plug dan dike di bawah permukaan tanah, tinggal volcano dengan kenampakan bagian yang hilang.

Composite volcano

Shield Volcano, merupakan tipe gunungapi yang terbentuk kebanyakan dari aliran lava cair, aliran setelah tertuang ke segala arah dari vent pusat atau kumpulan vent, yang meluas,menumpahkan vent dari daratan,domical shape, dengan profil dengan tameng prajurit.Aliran tsb terbentuk secara perlahan dengan akresi ribuan lava cair yang disebut lava basalt, yang melebar seiring bertambahnya jarak.lava juga biasanya bererupsi dari vent selama retakan yang berkembang di pinggir cone.

Shield volcano

Lava Domes, tipe ini terbentuk relative kecil, berbentuk seperti umbi lava, konsekuensinya, timbunan lava yang berasal dari sekitar vent.Sebuah dome (kubah) tumbuh besar dengan ekspansi dari dalam.ketika tumbuh, permukaan luarnya dingin dan keras,kemudian hancur, menumpahkan fragmen di sis-sisinya. Beberapa dome berbentuk tonjolan karang atau spine yang bentuk lainnya pendek,aliran lava bersisisan (steep side).Volcanic dome biasanya berada dalam kawah atau pada sisi composite volcano.

Lava dome 3. Struktur Gunungapi

Main Vent

Merupakan tempat yang diterobos oleh batuan cair dari magma chamber ke permukaan.Ini seperti pipa dimana lava dapat mengalir.Terkadang main vent memiliki cabang, jika mereka mencapai permukaan dari bentukan secondary cone atau fumarole.Ketika gunungapi meletus, lava, gas, dan fragmen batuan menuju ke main vent dan bergerak keluar melalui crater.Ketika letusan berhenti,lava dapat turun kembali ke pipa atau membentuk danau lava di dalam crater.

Lava Flow

Aliran lava merupakan letusan yang berupa molten rock di bawah permukaan bumi yang keluar dari vulkanik vent (magma).Lava berwarna merah panas saat keluar dari vent,tetapi secara cepat berubah menjadi warna merah gelap. Abu-abu, hitam atau warna yang lain berdasarkan pengaruh proses yang dialaminya.Lava yang sangat panas mengandung gas yang terdiri dari besi dan magnesium berupa cairan, yang mengalir seperti tar panas.sedangkan yang agak dingin, mengandung silicon, sodium dan potassium yang berupa cairan dan mengalir seperti madu yang kental.

Struktur gunungapi

Strata lava dan Abu

Strata lava dan abu merupakan lapisan yang terbentuk pada gunungapi ketika lava dan abu dari gunungapi aktif terlempar keluar.Abu berisikan fragmen kecil batuan, beberapa sama baiknya

dengan partikel debu kecil, bongkahan lainnya dapat lebih besar dari kepalan tangan.Abu gunungapi biasanya keluar dari gung berapi sebelum lava. Abu yang mengendap ke bawah dan membentuk kumpulan di pinggir yang curam.

Secondary Cone

Merupakan kerucut yang brau terbentuk pada gunungapi, ketika saluran utama membentuk cabang.Lapisan batuan and abu yang membentuk gunung berapi sering retak dan terlemahkan oleh ledakan yang terjadi selama letusan gunung berapi.jika retakan ini membentuk garis/jalur dari main vent ke permukaan,magma mampu bergerak ke saluran baru dan mencapai permukaan.Karena letusan, abu dan lava menyebar ke udara seperti air mancur

Magma chamber

Magma chamber atau dapur magma merupakan daerah sebagai tempat induk magma berada.Ukuran magma chamber baik yang berhubungan langsung dengan gunungapi ataupun yang terpisah hanya berupa tubuh magma dapat mencapai ratusan ribu kilometer kubik.Pembentukan magma chamber primer pada kerak sangat dipengaruhi oleh ukuran, pola dan kecepatan gerak rekahan,disamping macam batuan dan ketebalan kerak bumi.Titik potong dua rekahan akan mempermudah jalannya magma,sedangkan jalur gerus akan memperlambat pergerakannya karena selain sifat bidang rekahan yang rapat,juga adanya milonit.
Fumarole

Fumarole merupakan retak pada terusan permukaan dimana uap panas dan gas dapat keluar.Magma di bawah permukaan memanaskan air sampai titik dimana air berubah menjadi uap panas dan mampu melarutkan mineral dari batuan di sekitarnya. Ketika gas mencapai permukaan maka gas tersebut panas dan bertekanan rendah.Gas ini mendingin dan mngembang,mengendapkan mineral yang terlarut di sekitar saluran.

Crater

Crater gunungapi merupakan struktur amblesan yang terjadi di permukaan gunungapi karena kegiatan gunungapi biasanya membuat lubang di bagian atas saluran. Kawah dibentuk dari lava, gas, dan debu yang meledak kea rah aras dari main vent.materila jatuh kembali ke bumi di sekitar saluran dan secara perlahan menumpuk membentuk rim di sekitarnya.Di dalam kawah selalu tetap bersih disebabkan adanya gaya gerakan ke atas material yang secara konstan memindahan runtuhan yang jatuh. 4. Letusan Gunungapi Tipe-tipe letusan Gunungapi

Tipe strombolian Contoh pada gunungapi Irazu di Costa Rica tahun 1965. Material halus dari lava cair menyembur dari kawah membentuk suatu gugusan cahaya di langit.terkumpul di cekungan gunung, lava cair tsb kemudian meluncur ke bawah membentuk suatu aliran yang berapi.

Sebaliknya,aktivitas letusan gunungapi Paricutin pada tahun 1947 menunjukkan tipe vulcanian, dimana awan tebal yang terdiri dari abu dan letusan gas dari kawah kemudian timbul hingga di atas puncak.Abu yang terdiri dari gas tersebut membentuk awan keputih-putihan pada dekat puncak.

Tipe VesuvianTipe letusan vesuvian disesuaikan dengan letusan gunung Vesuvius di Italia pada tahun 79 Bc, abu seta gas pada kuantitas yang sangat besar keluar pada saat letusan kemudian terdapat awan yang berbentuk kembang kol melambung tinggi diatas gunungapi tersebut.

letusan gunung Vesuvius

Tipe Peelean

Di erupsi Pelean atau awan terang seperti yang terjadi di letusan Gunung Mayon Philipina 1968, material yang sangat besar dan banyak gas seperti debu, abu, gas dan fragmen-fragmen lava keluar dari tengah kawah, jatuh ke bawah, membentuk seperti lidah. Massa yang sangat besar dan bercahaya yang meluncur menuruni kemiringan dengan kecepatan yang sebanding dengan 100 mil per jam. Erupsi semacam itu akan menyebabkan kerusakan yang sangat besar dan akan menyebabkan kematian pada populasi area tersebut seperti di St Pierre tahun 1902 saat terjadi letusan Gunung Peele

Letusan Gunung Peele

Tipe Erupsi hawaii

Erupsi tipe Hawaii dapat terjadi sepanjang celah dan retakan yang merupakan vent yang linier, seperti pada letusan gunung Mauna di Hawaii 1950,Atau letusan dapat terjadi di tengah vent.Di erupsi tipe celah, lava cair menyembur dari celah di zona rift gunungapi dan membentuk aliran lava yang menuruni lereng. Sedangkan erupsi di veent sentral membentuk suatu semburan lava yang membumbung sampai beberapa ratus kaki.

Mauna Loa

Tipe erupsi Phreatik

Erupsi tipe phreatik (semburan Uap) dikendalikan oleh ledakan uap hasil dari tanah yang dingin atau permukaan air yang bersinggungan dengan hot rock atau magma. Yang membedakan tipe ini dengan tipe lain adalah tipe ini hanya mengeluarkan fragmen batuan dari saluran vulkanik, tidak ada magma yang dikeluarkan. Aktivitas phreatik secara umum lemah tetapi juga beruabh

menjadi dahsyat seperti pada tahun 1965 saat letusan gunungapi Taal di Philipina.

Gunungapi Taal

Tipe Erupsi Plinian

Erupsi yang paling kuat adalah tipe plinian.Tipe ini ditandai dengan ledakan lava kental.Contoh erupsi Plinian yang paling besar seperti pada 18 mei 1980 di Gunung St. Helens atau tahun 1991 di Pinatubo PHilipina.letusan tersebut membawa abu dan gas sejauh 10 mil ke udara, aliran piroklastik yang sangat cepat dan mematikan juga merupakan ciri letusan dari erupsi Plinian,

Gunung St Helens Tipe tipe letusan Gunungapi menurut Escher, berdasarkan tekanan gas, derajat kecairan magma dan kedalaman dapur magma : 1.Tipe Hawaii, ciri-cirinya : lava cair, dapur magma yang dangkal, tekanan gas rendah. Contoh : gunungapi perisai di Hawaii, yaitu Kilaueaa dan Maunaloa 2.Tipe stromboli, ciri-cirinya : lava cair, dapur magma dangkal tapi lebih dalam dari tipe Hawaii,

tekanan gas sedang. 3.Tipe Volcano, ciri-cirinya : lava agak cair, terbentuk awan debu berbentuk bunga kol, tekanan gas sedang. Contoh : Gunung Raung dan Vesuvius. 4.Tipe Merapi, ciri-cirinya : lava agak kental, dapur magma agak dangkal, tekanan gas rendah, terdapat sumbat lava dan kubah lava.

Gunung Merapi 5.Tipe Peele, ciri-cirinya : viskositas lava hampir sama dengan tipe merapi, tekanan gasnya cukup besar, peletusan mendatar, Contoh : Gunung Peele 6.Tipe Vincent, ciri-cirinya : lava agak kental, tekanan gas sedang, kawahnya terdapat danau. Contoh : gunung kelud. 7.Tipe Perret, ciri-cirinya : tekanan gas sangat kuat, lava encer, penyebab kaldera. Contoh : gunung krakatau.
http://www.crayonpedia.org/mw/Tenaga_Endogen_dan_Tenaga_Eksogen_7.1

Pembentukan Muka Bumi


[ Oleh Karismanto Rahmadika, murid SMP Negeri 14 Bandung ] Bentuk-bentuk permukaan bumi terbentuk lewat proses pembentukan dan perombakan permukaan bumi yang berlangsung cukup lama. Perubahan permukaan bumi terjadi oleh tenaga geologi yang terdiri dari tenaga endogen dan tenaga eksogen.

Tenaga Endogen
Tengaga Endogaen juga bisa disebut juga tenaga tektonik. Tenaga Endogen adalah tenaga yangberasala dari dalam bumi. Tenaga Endogen terdiri dari proses diatropisme dan proses vulkanisme. Tenaga Endogen sering menekan di sekitar lapisan-lapisan batuan pembentuk kulit bumi (litosfer)

Proses Diastropisme

Proses Diastropisme adalah proses strutual yang mengakibatkan terjadinya lipatan dan patahan tanpa dipengaruhi magma tapi tenaga dari dalam bumi.
Proses lipatan

Kalau tenaga endogen yang menekan litosfer arahnya mendatar dan bertumpukan yang mengakibatkan permukaan bum melipat menybabkan terbentuknya puncak dan lembah.Bentuk permukaan bumi dari hasil proses ini ada dua, yaitu : puncak lipatan (antiklin) lembah lipatan (sinklin)
Proses Patahan

Proses datropisme juga dapat menyababkan truktur lapisan-lapian batuan retak-retak dan patah. Lapiasan batuan yang mengalami proses patahan ada yang mengalami pemerosotan yang membentuk lemdh patahan dan ada yang terangkat membentuk puck patahan. Lembah patahan disebut slenk atau graben sedangkan puncak patahan dinamakan horst.
Vulkanisme

Tenaga tektonik dapat mengakibatkan gejala vulaknisme. Gejala vulkanisme berhubungan dengan aktivtas keluarnya magma di gunungapi. Proses keluarnya magma ke permukaan bumi disebut erupsi gunungapi. Proses vulkanisme terjadi karena adanya magma yang keluar dari zona tumbukan antarlampang. Beberapa gunugapi ditemukan berada di tengah lempeng yang disebsbkan oleh tersumbatnya panas di kerak bumi gejala ini disebut titik panas (hotspot).Para ilmuan menduga aliaran magma mendesak keluar membakar kerak bumi dan melutus di permukaan.
Istilah-Istilah vulkanisme : 1. Vulkanologi : ilmu kebumian yang memplajari gunungapi 2. Magma : bahan silikat cair pijar yang terdiri atas bahan padat,cair,dan gas yang terdapat di lapisan litosfer bumi. Suhu normal magma bersikar 900 C-1200 C. 3. Erupsi : proses keluarnya magma dari lapisan litosfer sampai ke permukan bumi. Erupsi sebuah gunungapi dapdt berupa lelehan (efusif) melalui retakan pada lapisan-lapisan batu. Dan ledakan sumburan (ekaplosif) melalui kepundan atau corong gunung api. 4. Intrusi magma : proses penerobosan magma melalui retakan-retakan lapisan batuan, tetapi tidak sampai ke permukaan bumi. Apabila intrusi magma membeku maka akan terbentuk batuan intrusiva. 5. Lava : magama yang keluar sampai ke permukaan bumi. 6. Lahar : lava yang telah bercampur dengan bahan-bahan di permukaan bumu. 7. Eflata / bahan piroklastik : bahan-bahan yang lepas dari gunungapi ketika terjadi letusan eksplosif.

8. Kawah : lubang pada tubuh gunungapi sebagai tempat keluarnya magma. Kawah yang cukup besar disebut kaldera. Bila kaldera terisi air yang cukup banyak mak akan terbentuk danau kawah atau danau vulkanik. Kawah dan kaldera yang di Indonesia, antara lain Kawah Takubanperahu (Jawa Barat), Kawah Gunung Tengger (Jawa Tengah), dan Kaldera Gunung Batur (Bali). Bentuk-Bentuk Gunungapi

Berdasarkan bentuk letusanya, gunung api dapat dibedakan menjadi tiga bentuk yang berbeda yaitu :
1. Gunungapi Prisai : Gunungapi perisai berbentuk seperti perisai (shields) terbentuk oleh letusan yang sangat cair (efusief), yaitu berupa lelehan lava yang sangat luas dan landai. Ciri gunungapi perisai adalah lerengnya sangat landai bahkan hampir datar, Contohnya, Gunung Mauna Loa dan Gunung Mauna Kea di Hawai. 2. Gunungapi Maar :Gunungapi maar terbentuk dari letusan berupa ledakan (eksplosif) yang dahsyat yang terjadi sekali, dengan mengeluarkan bahan-bahan berupa eflata. Gunung maar biasanya punya dapur magma yang dangkal dan magma yang terdiri dari bahan-bahan padat dan gas yang padat. Contoh gunung maar adalah : Gunung Lamongan (Jawa Timur), Gunung Pinakate (Meksiko), Gunung Monte Muovo (Italia), Gunungapi Starto (Kerucut) 3. Gunung api Starto : Gunung api starto terbentuk akibat letusan yang berulang-ulang dan berseling-seling antara bahan padat dan lelahan lava. Sebagian besar gunung di Indonesia adalah gunung starto seperti :Gunung Semeru, Gunung Merapi, Gunung Agung, Gunung Kerinci, Gejala Vulkanisme

Gejala Vulakanik ada dua yaitu :

Pravulkanik

Pravulkanik adalah tanda-tanda atau gejala di suatu daerah akan terjadi letusan gunungapi. Tanda-tanda akan terjadinya letusan gunungapi adalah :
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Kenaikan suhu udara di sekitar gunungapi drastis (dari suhu rendah tiba-tiba naik jadi panas) Banyak tumbuhan kering dan hewan turun dari gunung. Meningkatnya bau belerang yang menyengat Pascavulkanik (postvulcanic) Pascavulkanik adalah gejala dimana gunungapi menampakan aktifitas atau sedang dalam fase istirahat. Gejalanya antara lain : Ditemukannya mata air panas, yang bisa dijadikan obat kulit, seperti mata air di Banten (Jawa Tangah) dan di Ciatar (Jawa Barat) Ditmuaknya gas gunungapi berupa : Uap air (fumarola) Gas belerang (sulfatar) Gas karbondioksida (mofet) adanya semburan air panas (geyser) yang keluar darirekahan batuan seperti di Cisolok Sukabumi (Jawa Barat)

Tenaga Eksogen
Proses eksogenmerupakan tenaga dari luar.
Pelapukan

Pelpukan merupakan tenaga perombak (pengkikisan) oleh media penghancur. Proses pelapukan dapat dikatakan sebagai proses penghancuran massa batuan melalui media penghancuran, berupa:
1. 2. 3. 4. 5. Sinar matahari Air Gletser reaksi kimiawi kegiatan makhluk hidup (organisme)

Peroses pelapukan terbagi jadi tiga, yaitu : Pelapukan Mekanik Pelapukan mekanik (fisik) adalah proses pengkikisan dan penghancuran bongkahan batu jadi bongkahan yang lebih kecil,tetapi tidak mengubah unsur kimianya. Proses ini disebabkan oleh sinar matahari, perubahan suhu tiba-tiba, dan pembekuan air pada celha batu Pelapukan Kimiawi Pelapukan adalah penghcuran dan pengkikisan batuan dengan mengubah susunan kimiaai batu yang terlapukkan. Jenis pelapukan kimiawi terdiridari dua macam, yaitu proses oksidasi dan proses hidrolisis. Pelapukan Organik Pelapukan organik dihasilkan oleh aktifitas makhluk hidup, seperti pelapukan oleh akar tanaman (lumut dan paku-pakuan) dan aktivitas haewn (cacing tanah dan serangga).
Erosi

Erosi seperti pelapukan adalah tenaga perombak (pengkikisan). Tapi yang membedakan erosi dengan pelapukan adalah erosi adalah pengkikisan oleh media yang bergerak, seperti air sungai, angin, gelombang laut, atau gletser. Erosi dibedakan oleh jenis tenaga perombaknya yaitu :Erosi air, Erosi angin (deflasi), Erosi gelombang laut (abarasi / erosi marin ), Erosi gletser (glasial)'

Tahapan dalam Erosi Air

Proses pengkikisan oleh air yang mengalir terjadi dalam empat tingkatan yang berbeda sesuai dengan kerusakan tanah atau batuan yang terkena erosi, sebbagai berikut.
1. Erosi percik, yaitu proses pengkikisan oleh percikan air hujan yang jatuh ke bumi. 2. Erosi lembar, yaitu proses pengkikisan lapisan tanah paling atas sehingga kesuburannya berkurang. Pengkikisan lembar ditandai oleh : 1. warna air yang mengalir berwarna coklat

2. warna air yang terkikis menjadi lebih pucat 3. kesuburan tanah berkurang 3. Erosi alur, adalah lanjutan dari erosi lembar. Ciri khas erosi alur adalah adanya alur-alur pada tanah sebsgai tempat mengalirnya air 4. 'Erosi 'parit, adalah terbentuknya parit-parit atau lembah akibat pengkikisan aliran air. Bila erosi parit terus berlanjut, maka luas lahan kritis dapat meluas, dan pada tingkat ini tanah sudah rusak.

Bentuk Permukaan Bumi Akibat Erosi

Pengkikisan oleh air dapat mengakibatkan :


1. 2. 3. 4. tebing sungai semakin dalam lembah semakin curam pembentukan gua memperbesar badan sungai

Erosi angin biasanya terjadi di gurun. Bentuk permukaan bumi yang terbentuk antara lain :
1. Batu jamur 2. Ngarai

Abrasi biasanya terjadi di pantai, membentuk :


1. 2. 3. 4. Dinding pantai yang curam relung ( lekukan pada dinding tebing) gua pantai batu layar

You might also like