You are on page 1of 9

PIUTANG DAGANG DAN PIUTANG WESEL PENGERTIAN DAN PENGGOLONGAN PIUTANG

Pengetian Piutang Pengertian piutang didalam akuntansi meliputi semua hak perusahaan untuk menerima sejumlah uang dari pihak lain dimasa yang akan sebagai akibat transaksi yang sudah terjadi dimasa lalu. Penggolongan Piutang. Berdasarkan jangka waktu pelunasannya maka piutang digolongkan menjadi 2, yaitu piutang lancar dan piutang jangka oendek (short-term receivables) dan piutang jangka panjang (long-term receivables). Berdasarkan transaksi penyebabnya yaitu piutang dagang atau piutang usaha (trade receivables) dan piutang non dagang (nontrade receivables). Piutang dagang dan piutang usaha adalah piutang yang timbul akibat penjualan barang dagangan, produk jadi atau jasa kredit. Piutang dagang ini tidak disertai kesanggupan tertulis, jangka waktu pendek, (biasanya tidak lebih dari setengah tahun) dan mutasinya tinggi. Pada umumnya jumlah piutang dagang ini cukup besar. Piutang non-dagang adalah semua piutan yang akn berasal dari penjualan barang dagangan, produk jadi atau jasa. PENGUKURAN PIUTANG DAGANG DAN PENGHASILAN Masalah Akuntansi di Dalam Piutang Dagang Akuntansi piutang adalah masalah penilaian, sebagai aktiva moneter maka pada primsipnya piutang dagang akan dinilai sebesar jumlah kas yang akan diterima. Tiga faktor yang yang mempengaruhi jumlah kas yang diterima tersebut adalah nilai nominal piutang dagang, kemungkinan tertagihnya piutang dagang, dan jangka waktunya. Hubungan Piutang Dagang dan Penghasilan Pengukuran piutang dgang tidak lepas dari pengukuran penghasilan yang menyebabkan terjadinya piutang dagang tersebut. Hal yang menyebabkan besarnya pengahasilan bersih yang berasal dari penjualan tidak sebesar dari penjualan tidak sebesar harga pertkaran yang sudah disepakati adalah : Potongan dagang (trade discount) Adalah potongan yang diberikan oleh penjual kepada sekelompok pembeli tertentu karena pembeli tersebut akan menjual kembali barang tersebut. Karena potongan ini sudah pasti diambil maka penjual akan mencatat piutang dagang dan penjualan sebesar harga pertukaran setelah dikurangi potongan dagang tersebut.

Potongan kuantitas (quantity discount) Adalah potongan harga yang diberikan oleh penjual kepada pembeli karena pembeli

membeli dalam jumlah besar. Perlakuannya sama dengan piutang dagang. Potongan tunai (cash discount) Adalah potongan harga yang akan diberikan kepada pembeli apabila pembeli membayar tunai dalam masa tertentu. Potongan ini baru akan diberikan apabila pembeli memenuhi persyaratan tertentu, yaitu membayar dalam masa potongan. Dalam metode ini ada 3 metode pencatatan dan perlakuan, yaitu : 1. Metode harga bruto Pada saat penjualan piutang dagang dan hasil penjualan akan dicatat dan berdasarkan harga bruto (harga sebelum dikurangi potongan tunai). Potongan tunai baru akan diakui (dicatat) apabila piutang dagang tersebut dapat ditagih dalam masa potongan. Apabila tidak semua potongan tunai penjualan yang ditawarkan tersebut diambil dalam periode yang sama dengan hasil penjualan akan dinyatakan terlalu tinggi (overstated) karena tidak meperhitungkan potongan tunai penjualan yang baru akan diambil dalam periode berikutnya. Hal ini tidak akn menghasilkan proper matching revenue with expense. Jurnal penyesuainan untuk mencatat potongan tunai penjualan yang kemungkinan masih akan diambil oleh pembeli. 2. Metode harga netto Potongan penjualan sudah diakui pada saat penjualan, apabila terdapat potongan tunai penjualan yang tidak di ambil maka tidak akn diakui sebagai keuntungan. Sebaliknya apabila tidak semua potongan tunai penjualan yang ditawarkan tersebut diambil oleh pembeli maka metedo harga neto ini akan menghasilkan pengukuran yang terlalu rendah (understated) Contoh: Untuk penjualan kredit:

Piutang dagang...................... Rp 95.000.000 Penjualan........................ Rp 95.000.000

Untuk mencatat pelunasan piutang dagang dalam masa potongan Kas..................................... Rp 47.000.000

Piutang Dagang...........

Rp 47.000.000

Untuk mencatat pelunasan piutang dagang setelah < melewati masa potongan Kas ..................................... Rp 25.000.000 Pitang dagang............. 23.750.000 Potongan penjualan Yang tidak diambil..... 1.250.000 Pada akhir periode saldo potongan penjualan yang tidak diambil tersebut (setelah jurnal penyesuaian) akan disajikan didalam laporan laba-rugi, sebagai pengurang rekening penjualan atau penghasilan lain-lain. Saldo piutang dagang sebesar Rp 23.750.0000 tersebut terlalu kecil karena sudah dikurangi dengan potongan penjualan yang tidak dapat diambil lagi oleh pembeli, yait sebesar 5% X Rp 15.000.000 (saldo piutang dagang yang sudah melewati masa potongan) = Rp 750.000. unuk itu dibuat juranal penyesuaian: Piutang dagang...................... Rp 750.000 Potongan penjualan Yang tidak diambil.............. Rp 750.000 Rp Rp

Rekening yang tidak diambil sebesar Rp 2.000.000 terdiri atas : Potongan penjualan yang tidak diambil atas piutang dagang Dagang yang sudah ditagih setelah masa Potongan = 5% X Rp. 25.000.000........................... Rp 1.250.000 Potongan penjualan yang sudah tidak dapat diambil saldo piutang dagang yang sudah melewati potongan yaitu: 5% X Rp 15.000.000....................................... = 3. Metode cadangan (allowance method) Dalam metode ini pada saat terjadinya penjualan secar kredit prusahaan akan mencatat adanya piutang dagang dan penjualan sebesar harga bruto. Disamping itu juga akan dicatat adanya cadangan potongan penjualan. Cadangan potongan penjualan ini akan berkurang pada saat potongan benar-benar terjadi. Sebaliknya apabila terdapat pembeli yang tidak mengambil dan atau tidak akan menhgambil potongan Rp 750.000

penjualan yang ditawarka perusahaan maka pada akhir perode perlu dibuat jurnal penyesuaian untuk mnghapus cadanangan penjualan yang tidak diperlukan lagi. Dari data pada ontoh metode harga bruto tersebut apabila perusahaan memakai

metode cadangan maka akan dicatat: Untuk mencatat penjualan secara kredit Piutang dagang...................................... Rp 100.000.000 Penjualan...................................... Rp 100.000.000

Dan Potongan penjualan................................. Rp 5.000.000 Cadangan penjualan....................... Rp 5.000.000

Untuk mencatat pelunasan piytang dagang dalam masa potongan Kas........................................................... Rp 47.500.000 Cadangan potongan penjualan............... Rp 2.500.000 Piutang dagang............................ Rp 50.000.000

Untuk mencatat pelunasan piutang dagang setelah melewati masa potongan Kas...................................................... Rp 25.000.000 Piutang dagang........................ Rp 25.000.000

Saldo rekening penjualan Potongan yang sudah diberikan

Yaitu 5% X Rp 50.000.000...................... = Rp 25.000.000 Potongan yang masih diberikan, Yaitu 5% X Rp 10.000.000................. = Rp 500.000 + Potongan penjualan yang akan disajikan Di dalam laporan rugi-laba..................... = Rp 3.000.000

Dengan demikian saldo rekening potongan penjualan tersebut terlalu sebesar: Per catatan...................................... Rp 5.000.000 Yang sesungguhnya......................... Rp 3.000.000 _

Terlalu besar.................................... Rp 2.000.000

Cadangan potongan penjualan Cadangan yang diperlukan adalah 5% X Rp 10.000.000 < saldo piutang dagang yang masih dalam jangka waktuu potongan lebih dari atau = Rp 500.000 Dengan demikian saldo rekening ini terlalu besar: Saldo per catatan.................................. Rp 2.500.000 Yang diperlukan.................................... Rp 500.000 _

Terlalu besar......................................... Rp 2.000.000

Untuk menyesuaikan saldo kedua rekening tersebut dibuat juranal penyesuaian: Cadangan potongan penjualan............................ Rp 2.000.000 Potongan Rp. 2.000.000 penjualann...................................

Pada akhirnya ketiga metode pencatatan tersebut akan melaporkan rugi-laba dn neraca yang sama. Untuk memilih metode yang tepat hendaknya memperhatikan kecenderungan para pembeli terhadap potongan penjualan yang ditawarkan yaitu: a. Sebagian besar pembeli tidak mengambl potongan penjualan yan ditwarkan. Dalam hal ini sebaiknya dipilih metode harga bruto. b. Sebagian besar pembeli mengambil potongan penjualan yang ditawarkan. Dalam hal ini sebaiknya dipilih harga neto. Retur Penjualan Retur penjualan atau pengambilan penjualan (sales retur) adalah dari penjualan yang tidak dapat direalisasi, karena barangnya diterima kembal. Untuk mengukur retur

penjualan ini dapat dilakukan dengan 2 metode yaitu metode langsung dan metode cadangan.

1.

Metode langsung Dalam metode ini adanya retur penjualan baru akan diakui pada saat retur penjualan terebut betul-betul terjadi. Pada saat itu (pada saat barang yang telah dijual tersebut diterima kmbali)perusahaan akan membuat nota debet yang akan dicatat: Retur penjualan.......................................... XXX Piutang dagang..................................... XXX

Dalam kenyataan sering kali terjadi baha retur penjualan tersebut baru terjadi dalam metode berikutnya. Dalam keadaan yang demikian ini maka pengakuan retur penjualandengan metode langsung akan berakibat: a. Penghasilan diakui terlalu tinggi (overstated) dan b. Piutang dagang juga diakui terlalu tinggi (oversated) Kelemahan metode langsung ini dapat diatasi dengan metode cadangan. 2. Metode Cadangan Dalam metode cadangan ini pada akhir periode pengakuan retur penjualan tidak hanya dilakukan terhadap retur penjualan yang sudah betul-betul terjadi, akan tetapi juga terhadap retur penjualan yang mungkin akan terjadi terhadap saldo piutang dagang yang ada pada tanggal neraca. Berikut ini jurnal penyesuaiannya:

Retur penjualan............................................ XXX Cadangan retur penjualan........................ XXX

Saldo rekening retur penjualan tersebut akan disajikan didalam laporan rugi-laba sebagai pengurang penjualan, sedangkan saldo rekening cadangan retur penjualan akan disajikan didalam neraca sebagai pengutang rekenin piutanag dagang.

Baiaya Angkut Penjualan Biaya angkut yang ditanggung oleh perusahaan (penjualan) dalam hubungannya dengan pengangkutan barang yang dijual. Jadi apabila biaya angkut tersebut akan ditanggung oleh penjual. Didalam praktek seringkali terjadi bahwa biaya angkut ini

akan ditanggung penjual, akan tetapi pembeli harus membayar terlebih dahulu dan nantinya akan diperhitungkan (dikurangkan) terhadap jumlah yang harus dibayar.

Pada saat menerima pelunasan piutang dagang tersebut penjual akan mencatat: Kas.............................................................. XXX Biaya Angkut Penjualan.............................. XXX Piutang Dagang..................................... XXX

Apabila pada akhir periode masih terdapat saldo piutang dagang berati masih terdapat biaya angkut penjualan yang sudah menjadi tanggungan (kewajiban) perusahaan akan tetapi belum dicatat. Dalam hal ini harus dibuat jurnal penyesuaian: Biaya Angkut Penjualan............................... XXX Cadangan Angkut Biaya............................... XXX

Cadangan biaya angkut penjualan tersebut akan disajikan didalam neraca sebagai pengurang rekening piutang dagang.

Biaya Penagihan Pada dasarnya prinsip biaya penagihan adalah sama dengan prinsip pengakuan biaya angkut penjualan, yaitu harus di akui didalam periode dimana penjualan terjadi.

Biaya Penagihan ........................................... XXX Cadangan biaya penagihan........................ XXX

KERUGIAN PIUTAN DAN CADANGAN KERUGIAN PIUTANG Pengertian dan Pengakuan Kerugian Piutang Kerugian piutang (bad debt) adalah krugian yang timbul akibat adanya piutang dagang yang tidak dapat ditagih. Pengakuan terhadap kerugian piutang dapat dilakukan dengan 2 metode, yaitu metode langsung (direct method) dan metode cadangan (allowance method). 1. Metode langsung Dalam metode ini adanya kerugian piutang baru diakui pada saat piutang dagang dihapus (betul-betul tidak dapat ditagih). Pada saat itu akan dicatat:

Kerugian Piutang................................ XXX Piutang Dagang................................. XXX

Dalam hal ini laporan rugi-laba sudah mencerminkan proper matching with expenses. 2. Metode Cadangan Dalam metode ini pengakuan kerugian piutang tidak usah menunggu terjadinya penghapusan hutang. Kerugian piutang akan diakui dalam periode dimana penjualan yang mengakibatkan kerugian piutang tersebut diakui. Cadangan kerugian piutang ini dibentuk (bertambah) dengan adanya kerugian piutang yang diakaui dan pakai (berkurang) pada saat betul-betul terjadi penghampusan piutang. Pengukuran kerugian piutang dalam metode ini dilakukan pada tiap-tiap akhir periode, melalui jurnal penyesuaian: Kerugian Piutang................................. XXX Piutang Dagang................................ Pada saat terjadi penghapusan piutang akan dicatat: Cadangan Piutang Dagang................... XXX Piutang Dagang............................ XXX XXX

Jadi cara penyajian rekening piutang dagang adalah: Piutang dagang........................... XXX Cadangan kerugian piutang......... XXX Nilai piutang dagang................... XXX Penentuan kerugian piutang Penentuan kerugian piutang yang akan disajikan dalam laporan laba-rugi dan penentuan cadangan kerugian piutang yang sajikan di dalam neraca. Untuk menentukan besarnya besarnya kerugian piutang dan cadangan krugian piutang tersebut dapat dilakukan melalui 2 pendekatan, yaitu pendekatan rugi-laba (income statment approch) dan pendekatan neraca (balance sheet approch). A. Pendekatan rugi-laba Dalam pendekatan ini yang ditentukan terlebih dahulu adalah besarnya kerugian piutang yang akan disajikan dalam laporan rugi-laba, sedngkan besarnya piutang yang akan disajika dalam neraca baru akan ditentukan kemudian. Penentuan besarnya besarnya kerugian piutang dan pendekatan ini adalah sebagai berikut:

a. Menentukan besarnya kerugian piutang yang akan disajikan didalam laporan rugilaba. Penentuan kerugian piutang ini dapat dilakukan dengan beberapa metode (cara), yaitu: a) Secara intuisi b) Persenntase tertentu dari penjualan bersih c) Persenntase tertentu dari penjualan kredit bersih Penentuan angka persentase ini dilakukan berdasarkan pengalaman dari periode-periode yang lalu. Menentukan besarnya cadangan kerugian piutang yang akan disjikan dalam neraca, Sama dengan saldo cadangan kerugian piutang (sebelum penyesuaian) yang ada ditambah kergian piutang yang diakaui.

B. Pendekatan Neraca Pendekatan ini yang ditentukan terlebih dahulu adalah besarnya cadangan kerugian piutang yang akan disajikan di dalam neraca.

You might also like