You are on page 1of 23

Membangun Karakter Masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat berasaskan ABS-SBK

MEMBANGUN KARAKTER MASYARAKAT MINANGKABAU DI SUMATERA BARAT BERASASKAN ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH (ABSSBK)
OLEH : H MASOED ABIDIN

MUKADIMAH
Visi propinsi Sumatera Barat adalah ingin menjadikan masyarakat Sumatera Barat sejahtera dunia akhirat. Visi tersebut akan sulit dicapai bila tidak dirumuskan misi yang jelas, tujuan yang akan dicapai, dan sasaran yang hendak diraih, serta cara yang akan ditempuh untuk mewujudkan tujuan tersebut secara tepat. Berhasilnya teknik pencapaian tujuan dimaksud, di antaranya adalah pemahaman masyarakat dan para ninik mamak pemangku adat Minangkabau terhadap nilai-nilai adat dan agama dalam kehidupan seharihari. Ninik mamak sebagai pemimpin masyarakat adat Minangkabau sebagian besar berada di propinsi Sumatera Barat kini, sedang menghadapi perubahan besar, sebagai akibat dari proses globalisasi dan dunia informasi. Minangkabau sejak dahulu hingga sekarang, tatanan kehidupan masyarakatnya sangat ideal karena didasari nilai-nilai, norma-norma adat dan agama Islam yang menyeluruh, dalam satu ungkapan adat berbunyi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Adat dan syarak di Minangkabau merupakan benteng kehidupan dunia akhirat yang disebutkan dalam petatah adat kesudahan adat ka balairung, kasudahan syarak ka akhirat. Kesudahan adat, artinya keputusan adat itu berakhir pada musyawarah ninik mamak di balairung adat, sedangkan keputusan dari syarak atau agama baru akan dirasa akibatnya di akhirat nanti. Karena itu, adat yang mempedomani syarak niscaya akan terhindar dari perbuatan nista. Mamangan ini menyiratkan teguhnya benteng orang Minangkabau yang terkandung di dalam adat dan kokohnya perisai Islam yang di pagar oleh syarak.

PEMAHAMAN ADAT MINANGKABAU TERHADAP NILAI-NILAI ABSSBK. ABSSBK


Nilai-nilai universal dalam masyarakat Minangkabau berkaitan dengan nilai-nilai adat dan syarak dapat dikategorikan ke dalam 6 kelompok, yaitu: 1. nilai-nilai ketuhanan,
2. nilai-nilai kemanusiaan, 1 H Masoed Abidin

Membangun Karakter Masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat berasaskan ABS-SBK

3. nilai-nilai

persaudaraan

atau

ukhuwah

Islamiyah,

kesatuan

dan

persatuan, 4. nilai musyawarah dan demokrasi,

5. raso pareso / akhlak / budi pekerti, 6. gotong royong / sosial kemasyarakatan. Keenam nilai-nilai tersebut sangat dipahami oleh para ninik mamak pemangku adat Minangkabau dan menjadi prilakunya sehari-hari, karena ninik mamak adalah suri teladan bagi anak kemenakannya. Konsep Pandangan Dunia dan Pandanagan Hidup (PDPH) yang merupakan inti Adat Minangkabau (Adat Nan Sabana Adat) memengaruhi sikap umum dan tata-cara pergaulan, yang lebih dikenal sebagai Adat nan Diadatkan dan Adat nan Taradat. Peristiwa yang menghasilkan Piagam Sumpah Satie Bukik Marapalam telah merubah konstruksi gagasan dasar dan penerapannya dalam Adat Minangkabau. Tampaknya dahulu itu telah terjadi asimilasi (atau pemesraan) yang cukup padu antara Islam dengan Kitabullah serta Adat Nan Sabana Adat (Konsep Dasar Adat sebagai PDPH) yang selanjutnya memengaruhi Adat Nan Taradat dan Adat Istiadat.

H Masoed Abidin

Membangun Karakter Masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat berasaskan ABS-SBK

ABS-SBK sekarang menjadi konsep dasar Adat (Adat Nan Sabana Adat) diungkapkan, antara lain lewat Bahasa, yang direkam sebagai Kato Pusako. ABS SBK memengaruhi sikap umum dan tata-cara pergaulan masyarakat. Fenomena terjadi akhir-akhir ini sosok ninik mamak kurang dihargai oleh kemanakannya. Anak kemenakan seolah-olah tidak ambil pusing lagi dengan ninik mamaknya.

Peta Alam Semest &Petunjuk/Pedoman Hidup Manusia

Terkadang perkataan ninik mamak sering tidak diacuhkan oleh kemanakannya. Bahkan kehadiran ninik mamak di tengah-tengah anak kemanakannya seolah-olah tidak diperlukan lagi. Telah terjadi krisis kepercayaan terhadap ninik mamak oleh anak kemenakan. Ninik mamak seharusnya memegang kendali dan menentukan dalam pembentukan kepribadian anak kemenakan. Penyebab terjadinya krisis kepercayaan terhadap ninik mamak saat ini di antaranya adalah karena kurangnya pemahaman Ninik Mamak Pemangku Adat dan juga generasi Minangkabau terhadap nilai-nilai adat dan

Dilestarikan lewat
3 H Masoed Abidin

Membangun Karakter Masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat berasaskan ABS-SBK

syarak. Jika masalah ini dibiarkan berlanjut, maka masyarakat Minangkabau yang dikenal masyarakat beradat, hanya akan tinggal kenangan. Sejak dulu masyarakat Minangkabau sangat menjunjung tinggi adatnya yang kokoh karena dipagari oleh nilai-nilai agama atau syarak. Dasar pikiran yang berhubungan dengan nilai-nilai, yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, kesatuan dan persatuan, musyawarah dan demokrasi, serta nilai-nilai sosial kemasyarakatan di antaranya adalah : 1.

NILAI-NILAI KETUHANAN YANG MAHA ESA

Nilai-nilai ketuhanan dalam adat dikategorikan dalam bidal yang meliputi:


a. Si Amat mandi di luhak, parigi bapaga bilah, samo dipaga kaduonyo, adat basandi syarak, syarak basandi kitabbullah, sanda manyanda kaduonyo.

menjaga adat yang Islami


b. Pangulu tagak di pintu adat, malin tagak di pintu syarak, manti tagak di pintu susah, dubalang tagak di pintu mati.

pembagian tugas yang baik, sesuai fungsi masing-masing, mesti bekerja dengan professional.
c. Indak dapek sarimpang padi, batuang dibalah ka paraku, indak dapek bakandak hati, kandak Allah nan balaku.

selalu berusaha, dinamis, tidak berputus asa, (rencana di tangan manusia keputusan di tangan Allah SWT).
d. Limbago jalan batampuah, itu nan hutang ninik mamak, sarugo dek iman taguah, narako dek laku awak.

kuat beramal karya yang baik, jauhi maksiyat.


e. Jiko bilal alah maimbau, sado karajo dibarantian, sumbahyang bakaum kito daulu.

menghidupkan surau, menjaga ibadah masyarakat, jamaah yang kuat dan memajukan pendidikan agama dengan baik,
f. Kasudahan adat ka balairung, kasudahan dunia ka akhirat, salah ka Tuhan minta taubat, salah ka manusia minta maaf.

menyesali kesalahan, mohon ampunan atas kekhilafan, dan berjanji tidak akan melakukan lagi
g. Tadorong jajak manurun, tatukiak jajak mandaki. Adat jo syarak kok tasusun, bumi sanang padi manjadi.

menjaga pelaksanaan adat dan agama selalu berjalan seiring.

NILAI-NILAI ADAT

DALAM

SYARAK

DI ANTARANYA

1. Mengabdi hanya kepada Allah. Allah Swt. berfirman:


(57 : ) Dan Aku (Allah) tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku (adz-Zariyat: 56) 4 H Masoed Abidin

Membangun Karakter Masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat berasaskan ABS-SBK

(5 : ) Pada hal tidak diperintahkan mereka, melainkan supaya mereka menyembah Allah dengan mengikhlaskan agama karena-Nya dengan menjauhi kesesatan, dan (supaya) mereka mendirikan shalat dan memberi zakat, karena yang demikian itulah agama yang lurus. (al-Bayinah: 5)

2. Tunduk dan patuh hanya kepada Allah. Allah berfirman:


(20 : ) Wahai ummat yang beriman, taatlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berpaling dari padanya, padahal kamu mendengar. (al-Anfal: 20) (6 :) Karena siapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya maka mereka itu adalah beserta ummat yang Allah beri nikmat atasnya, dari Nabi-Nabi, Shiddiqin, Syuhada dan Shalihin dan alangkah baiknya mereka ini sebagai sahabat karib. (an-Nisa: 69)

3. Berserah diri kepada ketentuan Allah. Allah berfirman:


(216 : ) Mungkin kamu benci kepada sesuatu, padahal ia itu satu kebaikan bagi kamu, dan mungkin kamu suka akan sesuatu tapi ia tidak baik kamu, dan Allah itu Maha Mengetahui dan kamu tidak mengetahuinya. (al-Baqarah: 216) (157 : ) Yang apabila terjadi terhadap mereka suatu kesusahan, mereka berkata: Sesungguhnya kami ini milik Allah dan sesungguhnya kepada-Nyalah kami akan kembali. (al-Baqarah: 156)

4. Bersyukur kepada Allah Allah berfirman


(7 : ) Dan (ingatlah) tatkala Tuhan kamu memberi tahu jika kamu berterima kasih niscaya Aku akan tambah nikmat bagi kamu, bila kamu tidak bersyukur akan nikmat maka azab-Ku itu sangat pedih. (Ibrahim: 6-7)

5. Ikhlas menerima keputusan Allah. Firman Allah :


(59 : ) Dan alangkah baiknya jika mereka ridha dengan apa yang Allah dan Rasul-Nya berikan kepada mereka, sambil mereka berkata: cukuplah Allah bagi kami, sesungguhnya Allah dan rasul-Nya akan beri kepada kamu karunia-Nya, sesungguhnya kami mencintai Allah. (al-Taubah: 59) ( ) Allah telah menentukan kepastian/ketetapan terhadap semua makhluk-Nya sebelum Allah menciptakan langit dan bumi 50.000 tahun. (HR. Muslim)

6. Penuh harap kepada Allah Allah berfirman:


5 H Masoed Abidin

Membangun Karakter Masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat berasaskan ABS-SBK

(28 : ) Dan jika engkau berpaling dari mereka, karena mengharapkan (menunggu) rahmat dari Tuhanmu, yang engkau harapkan, maka berkatalah kepada mereka dengan ucapan yang lemah lembut. (bani Israil: 28) (5 : ) Siapa saja yang mengharapkan pertemuan (dengan) Allah, maka sesungguhnya waktu (perjanjian) Allah akan datang, dan Dia yang Mendengar, yang Mengetahui. (alAnkabut: 5) (218 : ) Sesungguhnya ummat yang beriman dan berhijrah serta bekerja keras (berjihad) di jalan Allah, mereka itu (ummat yang) berharap rahmat Allah dan Allah itu Pengampun, Penyayang. (al-Baqarah: 218)

7.

Takut dengan rasa tunduk dan patuh Allah Berfirman : (18 : ) Sesungguhnya ummat yang memakmurkan masjid Allah ummat yang beriman kepada Allah dan hari kemudian dan mendirikan shalat dan membayarkan zakat. Maka Allahlah yang lebih berhak kamu takuti, jika memang kamu ummat yang beriman. (al-Taubah: 13 (44 : ) Janganlah kamu takut kepada manusia tetapi takutlah kepada-Ku (Allah) dan janganlah kamu jual ayat-ayat-Ku dengan harga yang murah (sedikit). (al-Maidah: 44) (28 : ) Tidak ada yang takut kepada Allah dari hamba-hamba-Nya kecuali ulama (berilmu). (Fathir: 28)

8. Takut terhadap siksaan Allah Allah Berfirman:


(103 : ) Sesungguhnya di dalam itu ada tanda bagi orang yang takut kepada azab akhirat: ialah hari yang dikumpulkan padanya manusia dan ialah hari yang akan disaksikan. (Hud: 103) (16 : ) (Mereka adalah) seperti syetan tatkala berkata kepada mereka: kufurlah setelah manusia itu kufur, ia berkata: Aku berlepas diri dari padamu, karena sesungguhnya aku takut kepada Allah Tuhan bagi alam semesta. (al-Hasyr: 16)

9. Berdoa memohon pertolongan Allah. Allah berfirman:


(186 :) Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang aku, maka katakanlah bahwa Aku dekat (hampir), Aku akan (60 :) Dan telah berkata Tuhan kamu: berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan doa untukmu. (al-mukmin: 60) (180 :) Dan bagi Allah nama-nama yang baik, oleh karena itu berdoalah kepada-Nya dengan menyebut nama-nama itu. (al-Araf: 180) (106 :) 6 H Masoed Abidin

Membangun Karakter Masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat berasaskan ABS-SBK

Jangan kamu berdoa kepada selain Allah, yang tidak bisa memberi manfaat kepadamu dan tidak bisa memudarakan (membahayakan). (Yunus: 106)

10. Cinta dengan penuh harap kepada Allah. Allah berfirman:


(8-7 :) Lantaran itu, apabila kamu telah selesai mengerjakan sesuatu tugas maka kerjakanlah tugas baru dengan baik. Dan kepada Tuhanmu maka hendaklah kamu berharap dengan rasa cinta. (al-Insyirah: 7-8) (32 : ) Mudah-mudahan Tuhan kita mengganti untuk kita (kebun) yang lebih baik dari pada itu. Sesungguhnya kepada Tuhan kitalah kita berpegang baik. (al-Qarim: 32)

Dalam adat diungkapkan indak dapek salendang pagi, ambiak galah ka paraku, indak dapek bakandak hati, kandak Allah juo nan balaku. Bahwa bimbingan syarak berlaku dalam adat, disebutkan: kasudahan
dunia ka akhirat, kasudahan adat ka balairung, syarak ka ganti nyawa, adat ka ganti tubuah.

2. NILAI-NILAI KEMANUSIAAN Nilai-nilai kemanusiaan ini dinyatakan dalam adat meliputi:


a) Duduak samo randah, tagak samo tinggi, duduak sahamparan, tagak
sapamatang.

menjaga kesetaraan dalam bermasyarakat. b) Sasakik sasanang, sahino samalu, sabarek sapikua. peduli dan solidaritas mesti dipelihara. c) Kaba baiak bahimbauan, kaba buruak bahambauan. setia kawan, dengan pengertian membagi berita baik kepada semua orang. d) Nan ketek dikasihi, nan samo gadang lawan baiyo, nan tuo dihormati. Nan
bungkuak ka tangkai bajak, nan luruih ka tangkai sapu, satampok ka papan tuai, nan ketek ka pasak suntiang, panarahan ka kayu api.

santun dan hormat terhadap orang yang lebih memungsikan semua elemen masyarakat yang ada.

tua,

e) Kok gadang jan malendo, panjang jan malindih, cadiak jan manjua. berbuat sesuai dengan aturan yang berlaku, cerdik tidak memakan lawan. f) Nan buto paambuih lasuang, nan pakak palapeh badia, nan lumpuah
pangajuik ayam, nan binguang pangakok karajo, nan cadiak lawan baiyo, nan pandai tampek batanyo, nan tahu tampek baguru, nan kayo tampek batenggang, nan bagak ka parik paga dalam nagari.

memberikan tugas sesuai dengan kemampuan, menghargai sesama.

NILAI-NILAI

KEMANUSIAAN DINYATAKAN DALAM SYARAK

ANTARA LAIN

H Masoed Abidin

Membangun Karakter Masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat berasaskan ABS-SBK

1. Kewajiban untuk menghargai persamaan.


Allah berfirman: . (13 : Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha mengenal. (al-Hujurat: 12)

2. Menghormati persamaan manusia lain.


Sabda Rasulullah ( ) Tidaklah termasuk muslim apabila bersikap penohok, pelaknat, sikap kejam dan pencaci (HR. Tirmidzi)

3. Mencintai sesama saudara muslim.


Sabda Rasulullah ( ) Tidaklah dikatakan seorang muslim, sehingga dia menyenangi apa yang disenangi oleh saudaranya, sebagaimana dia menyenangi apa yang disenanginya (HR. Bukari Muslim)

4. Pandai berterima kasih.


Sabda Rasulullah () Tidak dapat bersukur kepada Allah orang yang tidak pernah berterima kasih atas kebaikan orang lain (HR. Abu Daud dan Ahmad).

5. Memenuhi janji.
Allah berfirman (91 :) Dan penuhilah janji-janji tatkala kamu berjanji, dan janganlah kamu mengingkari itu sebab kamu telah menjadikan Allah sebagai pemelihara. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (al-Nahl: 91).

6. Tidak boleh mengejek dan meremehkan orang lain.


Firman Allah: (11 :) Janganlah kamu mengejek atau merendahkan diri orang lain, saudara atau teman dekatmu dengan membicarakan kekurangan atau membuka aib dan cacatnya, atau menjulukinya sampai menyakitkan hatinya, sesungguhnya perbuatan demikian adalah sikap yang tercela. 8 H Masoed Abidin

Membangun Karakter Masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat berasaskan ABS-SBK

7. Tidak mencari kesalahan.


Allah berfirman: (12 : ) Dan janganlah mengumpat atau menceritakan kesalahan sebagian dari kamu terhadap sebagian yang lain, sukakah kamu memakan daging saudaramu yang sudah menjadi bangkai, sedangkan kamu membencinya (al-Hujurat: 12)

8. Bergaul baik dengan menjaga persaudaraan dan persatuan.


Allah berfirman .(10 : ) Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat (alHujurat: 10).

9. Tidak boleh sombong.


Allah berfirman : (19 : ) Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong (Lukman: 18)

3. NILAI-NILAI PERSATUAN

DAN

KESATUAN

Nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam adat disebutkan ;


a. Tagak kampuang paga kampuang, tagak suku paga suku, tagak banagari paga nagari

menjaga persatuan dan bersama membangun nagari, sesuatu itu harus dimunculkan dari bawah.
b. Satinggi-tinggi tabang bangau, kumbalinyo ka kubangan juo, hujan ameh di rantau urang, hujan batu di kampuang awak, kampuang halaman tatap dikana juo

ada tempat kembali, semua akan kembali ke asal


c. d. Jauh bajalan banyak diliek, lamo hiduik banyak dirasoi

cari pengalaman yang baik


Malu tak dapek dibagi, suku tak dapek diasak, raso ayia ka pamatang, raso minyak ka kuali

suku tidak dapat ditukar


e. Takajuik urang tagampa awak, kaba baiak bahimbauan, kaba buruak bahambauwan

selalu berbuat baik menyatu dengan lingkungan di mana berada


f. Banabu-nabu bak cubadak, baruang-ruang bak durian, nan tangkainyo hanya sabuah, nan batangnyo hanyo satu, saikek umpamo lidi, sarumpun umpamo sarai, satandan umpamo pinang, sakabek umpamo siriah.

tidak boleh berpecah belah, jauhi silang sengketa


9 H Masoed Abidin

Membangun Karakter Masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat berasaskan ABS-SBK

g. h.

elok di ambiak jo mupakat, buruak di buang jo etongan

utamakan musyawarah
randah tak dapek dilangkahi tinggi tak dapek dipanjek.

keputusan musyawarah mengikat


i. bersilang kayu dalam tungku sinan nasi mangko masak, dengan tepat dan benar.

perbedaan pendapat tidak boleh membawa perpecahan

NILAI-NILAI PERSATUAN

DAN

KESATUAN

DALAM SYARAK MELIPUTI:

1. Bersatu tidak boleh bercerai-cerai.


Firman Allah : . .(103-102 :) Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dengan sebenar-benar takwa, dan jangan sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan berserah diri kepada Allah dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali Allah, dan janganlah kamu bercerai-cerai dan ingatlah akan nikmat Allah kepada kalian ketika kamu dulu bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hati kamu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara (QS. Ali Imran; 102-103).

2. Orang yang beriman ibarat sebuat bangunan yang kuat.


Sabda Rasulullah saw () Seorang mukmin terhadap mukmin lainnya, bagi suatu bangunan yang menopang satu bagian terhadap bagian lainnya (HR. Bukhri dan Muslim. Firman Allah SWT .(112 : ) Mereka diliputi kehinaan dimana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tlai (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas (QS. Ali Imran: 112).

4. NILAI-NILAI DEMOKRASI

DAN

MUSYAWARAH

Nilai-nilai demokrasi dan musyawarah dalam adat meliputi beberapa aspek


a. Bulek aia ka pambuluah, bulek kato ka mufakek, bulek dapek digolongkan, pipiah buliah dilayangkan.

Taat pada kesepakatan hasil musyawarah


b. Kato nan banyak dari bawah, banyak indak buliah dibuang, saketek indak buliah disimpan. 10 H Masoed Abidin

Membangun Karakter Masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat berasaskan ABS-SBK

Peranan masyarakat berpatisipasi, mulai dari lapisan terendah, kedudukannya sama dalam hukum
d. Kamanakan barajo ka mamak, mamak barajo ka pangulu, pangulu barajo ka mufakek, mufakek barajo ka nan bana, bana badiri sandirinya, manuruik alua jo patuik.

taati hukum dan aturan yang berlaku


e. Pikia palito hati, tanang hulu bicaro, aniang saribu aka, dek saba bana mandatang

sebelum berbuat lakukan penelitian dan kaji segala kemungkinan, sebab dan akibat dari satu perbuatan
f. Suri tagantuang batanuni, luak taganang batakuak barabahkan, janji babuek batapati. nan basawuak, kayu

tetapi janji, lakukan sesuatu menurut patut dan pantas


g. Duduak basamo balapang-lapang, duduak surang basampik-sampik, kato surang babulati, kato basamo dipaiyokan

bina kerukunan bersama


h. Baiyo-iyo jo adiak, batido-tido jo kakak, elok diambiak jo mufakek, buruak dibuang jo etongan.

teguhkan persaudaraan, kembangkan dialog


i. Sabalik bapaga kawek, randah tak dapek dilangkahi, tinggi tak dapek dipanjek.

hidup mesti berperaturan, tidak boleh berbuat seenak diri sendiri


j. Galugua buah galugua, tumbuah sarumpun jo puluik-puluik, badampiang jo batang jarak, basilang kayu dalam tungku, sinan nasi nasi mangko masak.

tidak perlu cemas untuk berbeda pendapat, perbedaan tidak menimbulkan perselisihan, di sini terdapat dinamika hidup
k. Saukua mangko manjadi, sasuai mangko takana, nan bana kato saiyo, nan rajo kato mufakek

permusyawaratan perwakilan, teguh melaksanakan kesepakatan

Nilai-nilai demokrasi dan musyawarah di dalam syarak meliputi beberapa aspek yang jelas dalam tata cara dan perilaku melaksanakan musyawarah yang menguatkan pelaksanaan ABS-SBK, di antaranya lemah lembut, dan tidak berlaku keras dan tegang.
Firman Allah SWT
.(159 :) Maka disebabkan rahmat dari Allahlah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah ia menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya (QS. Ali Imran: 159). Firman Allah SWT .(38 : ) 11 H Masoed Abidin

Membangun Karakter Masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat berasaskan ABS-SBK

Sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka, dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka (QS. AlSyura: 38). Sabda Rasulullah SAW Tidak akan gagal orang yang mengerjakan istikharah dan tidak pula menyesal orang yang melakukan musyawarah Sabda Rasulullah Orang-orang yang melakukan musyawarah akan tentram (aman)

5. NILAI-NILAI AKHLAK / BUDI PEKERTI Nilai-nilai budi pekerti / akhlak dalam adat meliputi:
a. Nan kuriak kundi, nan merah sago, nan bayiak budi, nan indah baso

Budi pekerti dan bahasa sopan santun diperlukan


b. Satali pambali kumayan, sakupang pambali katayo, sakali lancuang ka ujian, salamo hiduik urang tak picayo

jangan pernah berbuat salah, selalu menjaga diri


c. Batanyo lapeh arak, barundiang sudah makan d. Raso dibaok nayiak, pareso dibaok turun

memikirkan akibat sebelum berbuat


e. Sulaman manjalo todak, naiak sampan turun parahu, punyo padoman ambo tidak, angin bakisa ambo tau

selalu mempergunakan akal sehat sebelum berbuat


f. Bajalan paliharo kaki, bakato paliharo lidah

hati-hati selalu
g. Pisang ameh baok balayia, masak sabuah di dalam peti, utang ameh dapek dibayia, utang budi dibaok mati.

selalu berbuat baik, hidup dengan berjasa dan pandai membalas jasa
h. Dek ribuik rabahlah padi, dicupak Datuak Tumangguang, jikok hiduik indak babudi, duduak tagak ka mari tangguang.

tidak melupakan tata kerama bergaul menurut adat dan agama

Nilai-nilai budi pekerti dan akhlak dalam syarak sangat banyak ditemukan, di antaranya supaya selalu berjalan benar, menjauh dari kesesatan.
Firman Allah SWT (256 : ) Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dari pada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Taghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada 12 H Masoed Abidin

Membangun Karakter Masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat berasaskan ABS-SBK

buhul tali tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. al-Baqarah: 256) Firman Allah SWT (2 : ) Dialah yang menciptakan kamu, maka diantara kamu ada yang kafir dan diantaramu ada yang beriman. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan (QS. Al-Taghabun: 2) Firman Allah SWT : ) .(286 Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya, (mereka berdoa): ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum kafir (QS. Al-Baqarah: 286). Sabda Rasulullah SAW ( ) Permudahlah jangan mempersulit dan gembirakanlah jangan menakut-nakuti (HR. Bukari).

6. NILAI-NILAI SOSIAL KEMASYARAKATAN Nilai-nilai sosial kemasyarakatan adat dan syarak meliputi antara lain
a.
Nan buto pahambuih lasuang, nan lumpuah pengajuik ayam, nan pakak palatuih badia

fungsi ham asasi manusia b. Barek samo dipikua, ringan samo dijinjiang, nan barek
makanan bahu, nan ringan makanan jinjiang.

suka bergotong royong, memelihara kerja sama c. Takajuik urang tagampa awak, kaba baiak bahimbauan, kaba
buruak bahambauan.

sifat tolong menolong d. Bungka ameh manahan asah, ameh batua manahan uji, kato batua manahan sudi, hukum batuah manahan bandiang. kualitas, ekonomi, professional, menegakkan nilai-nilai keadilan e. Nan tak untuak jan diambiak, nan bakeh yo diunyi, turuik alua
nan luruih, tampuah jalan nan pasa

menjaga keseimbangn antara hak dan kewajiban f. Sawahlah diagiah pamatang, ladanglah diagiah bamintalak,
lah tantu hinggo jo batehnya, lah tahu rueh jo buku

mematuhi aturan yang ada


13 H Masoed Abidin

Membangun Karakter Masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat berasaskan ABS-SBK

g. Ketek taraja-raja, gadang tarubah tidak, lah tuo jadi parangai. Pendidikan di rumah tangga tentang perilaku dan budi pekerti sangat penting. Menanamkan perilaku bertanggung jawab sejak kecil h. Kato sapatah dipikiri, jalan salangkah ma adok suruik Hati-hati dalam berucap dan bertindak memikirkan hal yang akan disampaikan sebelum berbicara i.Syarak mangato, adat mamakai, syarak mandaki, adat manurun Ketetapan syarak dipakai dalam adat, perjalanan adat penghulu seiring dengan ulama j.Sasakik sasanang, sahino samalu, nan ado samo dimakan, kok indak
samo ditahan, barek samo dipikua, ringan samo dijinjiang. Ka bukik samo mandaki, ka lurah samo manurun, tatilungkuik samo makan tanah, talilantang samo makan angin.

Rasa kebersamaan, gotong royong wajib ditumbuhkan di tengah masyarakat Minangkabau (Sumbar), menggerakkan potensi moril materil, untuk membangun nagari, dan menghapus kemiskinan

NILAI-NILAI SOSIAL KEMASYARAKATAN 1. Saling tolong menolong.


Firman Allah SWT

DALAM

SYARAK

SEBAGAI BERIKUT:

(2 : ) Saling tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan takwa dan janganlah kamu tolong menolong berbuat dosa dan permusuhan (QS. Al-Maidah: 2). Sabda Rasulullah SAW () Tolonglah saudaramu yang berbuat zalim dan yang dizalimi (HR. Bukari) Sabda Rasulullah ( ) Tidak termasuk umatku orang yang tidak mengasihi generasi muda dan tidak menghormati orang tua (HR. Abu Daud dan Tirmizi). Sabda Rasulullah Hindarkanlah atau cegahlah dia dari bertindak aniaya itulah cara menolongnya

2. Tidak boleh memisahkan diri dari masyarakat (jamaah).


Sabda Rasulullah SAW ; () Kamu harus hidup dalam jamaah siapa saja yang mengasingkan diri dari jamaah, dia akan menyendiri masuk ke dalam api neraka (HR. Tirmizi).

3. Waspada dan menjaga keselamatan bersama.


14 H Masoed Abidin

Membangun Karakter Masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat berasaskan ABS-SBK

Allah berfirman .(25 :) Takutlah kamu kepada fitnah yang tidak hanya menimpa kepada orang yang zalim saja (QS. al-Anfal: 25) Allah SWT berfirman (3 :) Saling menasehatilah tentang kebenaran dan saling menasehatilah dengan kesabaran (al-Ashr: 3) Sabda Rasulullah SAW ( ) Jika kamu dimintai nasehat oleh salah seorang saudaramu, maka berikanlah nasehatmu kepadanya (HR. Bukhari) Sabda Rasulullah SAW: : : Agama itu nasehat, kemudian ditanyakan kepada beliau, bagi siapa nasehat itu? Rasulullah menjawab: bagi Allah, bagi kitab-kitabnya, bagi rasulnya, bagi para pemimpin muslim, dan jamaah pada umumnya (HR. Muslim)

4. Berlomba mencapai kebaikan.


Allah SWT berfirman (146 : ) Dan saling berlombalah kamu untuk berbuat kebaikan di mana kamu berada (QS. alBaqarah: 146) Sabda Rasulullah SAW ( ) Bertakwalah selalu kepada Allah dimana saja kamu berada, dan iringilah selalu perbuatan salahmu dengan kebaikan, semoga dapat terhapus kesalahan tersebut, dan pergaulilah manusia dengan selalu bersikap ikhlas (terpuji). (HR. Hakim dan Tarmizi).

5. Tidak boleh mencela dan menghina.


Allah SWT berfirman .(11 :) Wahai umat yang beriman, janganlah hendaknya terjadi suatu kaum menghina kaum yang lainnya, boleh jadi yang dihina ternyata lebih baik keadaannya daripada yang menghina. Demikian juga janganlah para wanita itu menghina kelompok wanita yang lainnya, karena boleh jadi wanita yang dicela itu lebih baik dari yang mencela. Janganlah saling mencerca dan janganlah berolok-olok dengan sebutan-sebutan yang jelek. Seburuk-buruk sebutan fasik sesudah orang itu beriman (al-Hujurat: 11).

6. Menepati janji.
Firman Allah SWT: (1 :) 15 H Masoed Abidin

Membangun Karakter Masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat berasaskan ABS-SBK

Wahai umat yang beriman, penuhilah selalu janji-janjimu (QS. al-Maidah: 1) Firman Allah SWT: (177 : Dan orang-orang yang selalu menyempurnakan janji-janjinya, jika ia membuat perjanjian (QS. al-Baqarah: 177)

7. Bersikap adil.
Allah SWT berfirman: (29 : ) Katakanlah: telah memerintahkan Tuhanku agar berbuat adil (QS. al-Araf: 29) Allah SWT berfirman: .(8 : ) Wahai umat yang beriman, hendaklah kamu menjadi manusia yang lurus karena Allah dan menjadi saksi, dan janganlah kebencian atas suatu kaum menyebabkan kamu tidak adil. Berlaku adilah kamu, karena adil itu lebih dekat kepada takwa (kebaktian). Bertakwalah kamu kepada Allah, karena sesungguhnya Allah amat mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan. (QS. al-Maidah: 8). Allah SWT berfirman: (199 : ) Berilah maaf dan anjurkanlah orang untuk berbuat adil dan hindarilah pergaulan dengan orang-orang bodoh (kecuali untuk mendidik mereka). (QS. al-Araf: 199) Sabda Rasulullah SAW: ( ) Bertakwalah selalu kepada Allah dimana saja kamu berada, dan iringilah selalu perbuatan salahmu dengan kebaikan, semoga dapat terhapus kesalahan tersebut, dan pergaulilah manusia dengan selalu bersikap ikhlas (terpuji) (HR. al-Hakim dan Tirmizi).

8. Tidak boleh bermusuh-musuhan.


Rasulullah SAW bersabda: : : .( ) Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda; janganlah kamu saling mendengki, saling membenci, saling mencari kesalahan yang lain, saling mengumpat dan jangan pula saling menipu. Tetapi jadilah kam hamba-hamba Allah penuh persaudaraan (HR. Bukhari dan Muslim). Sabda Rasulullah SAW ( ) Mencerca seorang muslim adalah fasiq, dan membunuh seorang muslim adalah kufur (HR. Bukhri dan Muslim) Sabda Rasulullah SAW: () Tolonglah saudaramu yang berbuat zalim dan yang dizalimi (HR. Bukhari). Sabda Rasulullah: .() 16 H Masoed Abidin

Membangun Karakter Masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat berasaskan ABS-SBK

Tidak termasuk umatku orang yang tidak mengasihi generasi muda dan tidak menghormati orang tua (HR. Abu Daud dan Tirmizi) Sabda Rasulullah: Hindarkanlah atau cegahlah dia dari bertindak aniaya itulah cara menolongnya. Sabda Rasulullah: ( ) Seorang muslim adalah saudara muslim yang lainnya, karena itu tidak menganiaya saudaranya, tidak merendahkan derajatnya dan tidak menanggapinya sepele dan hina (HR. Abu Daud).

9. Tidak boleh bermarah-marahan.


Rasulullah SAW bersabda: Tidak halal bagi seorang muslim mendiamkan saudaranya (sesama muslim) lebih dari tiga hari (HR. Bukari, Muslim, Abu Daud, Tirmizi, Muwatha dan Ahmad). Allah SWT berfirman: (8 :) Wahai umat yang beriman, hendaklah kamu menjadi manusia yang lurus karena Allah dan menjadi saksi dan janganlah kebencian atas suatu kaum menyebabkan kamu tidak adil. Berlaku adillah kamu, karena adil itu lebih dekat kepada takwa (kebaktian). Bertakwalah kamu kepada Allah, karena sesungguhnya Allah amat mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan. (QS. al-Maidah: 8). Allah SWT berfirman: .(199 :) Berilah maaf dan anjurkanlah orang untuk berbuat adil dan hindarilah pergaulan dengan orang-orang bodoh (kecuali untuk mendidik mereka).

HUBUNGAN KERABAT

DI

MINANGKABAU

HARMONIS DAN TERJAGA BAIK.

Kekerabatan di Minangkabau tumbuh karena rasa kekeluargaan dan rasa malu. Seseorang akan dihargai oleh sukunya atau keluarganya apabila ia berhasil menyatu dengan kaumnya dan tidak membuat malu kaummya. Hubungan kekerabatan masyarakat Minangkabau yang kompleks senantiasa dijaga dengan baik oleh ninik mamak dan penghulu di Nagari. Seseorang akan dianggap ada apabila ia berhasil menjadi sosok yang diperlukan di kaumnya dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kelompoknya. Nilai-nilai ideal dalam kehidupan yang mesti dihidupkan terus dalam menata kehidupan bernagari, antara lain adalah,
a. rasa memiliki bersama, 17 H Masoed Abidin

Membangun Karakter Masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat berasaskan ABS-SBK

b. kesadaran terhadap hak milik, c. kesadaran terhadap suatu ikatan, d. kesediaan untuk pengabdian, e. dampak positif dari satu ikatan perkawinan, seperti mengurangi sifat-sifat buruk turunan serta mempererat mata rantai antar kaum.

Pembangunan Nagari-nagari harus memakai pola keseimbangan dan pemerataan. Peningkatan usaha ekonomi masyarakat Nagari dipacu dengan mengkaji potensi Nagari. Menghidupkan koperasi syariah di nagari menjadi semakin strategis untuk mendukung peningkatan produktivitas, penyediaan lapangan kerja yang lebih luas, dan peningkatan pendapatan bagi masyarakat di nagari, terutama keluarga miskin. Kekekrabatan dijaga oleh ninik mamak dan penghulu yang berhimpun di dalam KAN, karena ;
a) b) c) dibalut dengan satu sistem pandangan banagari, cinta kepada Nagari yang sama dipunyai, kegiatan pembangunan yang dipersamakan.

Kekerabatan yang erat telah menjadi benteng yang kuat dalam menghadapi berbagai tantangan. Kekerabatan tidak akan wujud dengan meniadakan hak-hak individu orang banyak. Pepatah Arab menyebutkan, - Tamak dan loba akan mempertajam permusuhan antara sesama. Bakhil akan meruntuhkan perasaan persaudaraan dan perpaduan. Setiap Muslim wajib mengagungkan Allah dan menghargai nikmatNya yang menjadi sumber dari rezeki, kekuatan, kedamaian dan membimbing manusia keluar dari kegelapan menuju cahaya.
Allah adalah pelindung bagi orang-orang yang beriman yang mengeluarkan mereka dari berbagai kegelapan kepada nur(hidayah-Nya). Dan orang-orang kafir itu pelindung-pelindung mereka ialah taghut ( sandaran kekuatan selain Allah) yang mengeluarkan mereka daripada nur (hidayah Allah) kepada berbagai kegelapan. (Al-Baqarah, 257).

Watak yang dibentuk oleh ABS-SBK telah menjadi Pandangan Dunia dan Pandangan Hidup (PDPH) yang melahirkan lembaga tigo tungku sajarangan yang menata kebijakan bagi pengaturan kegiatan kehidupan masyarakat untuk kemaslahatan anak nagari Minangkabau.
18 H Masoed Abidin

Membangun Karakter Masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat berasaskan ABS-SBK

Dengan demikian masing-masing anggota masyarakat pelaku kegiatan sosial, budaya dan ekonomi pada tingkat sektoral, maupun tingkat perorangan, dapat mengembangkan seluruh potensi dan kreativitasnya sehingga terciptalah manusia dan masyarakat Minangkabau yang unggul dan tercerahkan.

MASYARAKAT BERADAT YANG BERADAB HANYA MUNGKIN JIKA DILANDASI KITABULLAH


Pokok pikiran alam takambang jadi guru telah meletakkan landasan filosofis Adat Minangkabau atas dasar pemahaman yang mendalam tentang bagaimana bekerjanya alam semesta serta dunia ini termasuk manusia dan masyarakatnya, sesuai sunnatullah. Secara jujur, kita harus mengakui bahwa adat tidak mungkin lenyap, manakala orang Minangkabau memahami dan mengamalkan fatwa adatnya. Kayu pulai di Koto alam, batangnyo sandi ba sandi, Jikok pandai kito di
alam, patah tumbuah hilang baganti.

Secara alamiah (natuurwet) adat itu akan selalu ada, jika patah dia akan tumbuh (maknanya hidup dan dinamis), mengikuti perputaran masa yang tidak mengenal kosong. Selalu terisi, dengan dinamika akal dan kekuatan ilmu (raso jo pareso). Diperkuat sendi keyakinan akidah tauhid, bahwa yang hilang akan berganti. Apa yang ada di tangan kita akan habis, apa yang ada di sisi Allah akan kekal abadi (lihat juga QS.16, an-Nahl : 96.). Kearifan menangkap perubahan yang terjadi, sakali aie gadang, sakali
tapian baralieh, sakali tahun baganti, sakali musim bakisa.

Setiap perubahan tidak akan mengganti sifat adat, selama adat itu berjalan dengan aturan Allah SWT. Penampilan adat di alam nyata mengikut zaman dan waktu. Kalau d balun sabalun kuku, kalau dikambang saleba alam,
walau sagadang biji labu, bumi jo langit ado di dalam.

Perputaran harmonis dalam patah tumbuh hilang berganti, menjadi sempurna dalam adat di pakai baru, kain dipakai usang. Adat adalah aturan satu suku bangsa. Menjadi pagar keluhuran tata nilai yang dipusakai. Bertanggungjawab penuh menjaga diri dan masyarakat kini, jikalau tetap dipakai, dan akan mengawal generasi yang akan datang. Dengan keyakinan

19

H Masoed Abidin

Membangun Karakter Masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat berasaskan ABS-SBK

bahwa kekuasaan dan kebenaran hakiki ada pada Allah Subhanahu wa Taala, sebagai landasan masyarakat bertauhid. Adat Minangkabau dibangun di atas Peta Realitas yang dikonstruksikan secara kebahasaan (linguistic construction of realities) yang direkam terutama lewat bahasa lisan berupa pepatah, petatah petitih, mamang, bidal, pantun yang secara keseluruhan dikenal juga sebagai Kato Pusako. Pengonstruksian kebahasaan itu berlaku lewat berbagai upacara Adat serta kehidupan masyarakat se-hari-hari, Kato Pusako menjadi rujukan di dalam penerapan PDPH di dalam kehidupan masyarakat Minangkabau. Dengan perkataan lain, Adat yang bersendi kepada Nan Bana adalah Peta Realitas sekaligus Pedoman serta Petunjuk Jalan Kehidupan Masyarakat Minangkabau.

CATATAN SEJARAH
Alhamdulillah, Minangkabau sebagai kelompok etnis kecil pernah berada di puncak piramida bangsa ini (the pinnacle of the countrys culture, politics and economics). Putera-puteri terbaik berasal dari budaya Minangkabau pernah menjadi pembawa obor peradaban (suluah bendang) bangsa Indonesia ini. ABS-SBK merupakan landasan yang memberikan lingkungan sosial budaya yang melahirkan kelompok manusia unggul dan tercerahkan. ABS-SBK adalah nilai utama yang dapat membina anak nagari yang tumbuh berkembang menjadi generasi nan ka mambangkik batang tarandam,
nan pandai manapiak mato padang, nan bagak manantang mato ari, nan abeh malawan dunia urang, dan di akhiraik isuak masuak Sarugo.

Ketika jalan lah di alieh urang lalu dan di masa adat dan syarak mulai dikucawaikan, maka bagian peran yang berada di tangan etnis Minangkabau nyaris tak terdengar. Para penghulu ninik mamak, para ulama suluh bendang, dan para cerdik cendekia, menjadi sasaran keluhan dan pertanyaan umat banyak. Orang Minangkabau terkenal kuat agamanya dan kokoh adatnya. Seorang anak Minangkabau di mana saja berdiam tidak akan senang di sebut tidak beragama, dan tidak beradat. Orang yang tidak beradat dan tidak beragama Islam, di samakan kedudukannya dengan orang tidak
20 H Masoed Abidin

Membangun Karakter Masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat berasaskan ABS-SBK

berbudi pekerti Di sebutkan indak tahu di nan ampek. Sama artinya dengan bodoh. Sangat menarik pemakaian angka-angka di Minangkabau, lebih nyata bilangan genap, realistis seperti kato nan ampek (4), undangundang nan duopuluah (20), urang nan ampek jinih, nagari nan ba ampek suku, cupak nan duo (2), cupak usali jo cupak buatan, rumah basandi ganok, tiang panjang jo tonggak tapi, basagi lapan (8) atau sapuluah (10) artinya angka genap. Datang agama Islam, di ajarkan pula pitalo langik nan tujuah (7), sumbayang nan limo wakatu, rukun Islam nan limo (5), maka secara batinnya antara adat dan agama saling melengkapi dari yang genap sampai yang ganjil. Adat Minangkabau dinamis, menampakkan raso (hati, arif, intuitif) dan pareso (akal, rasio, logika), hasil nyata dari alam takambang jadi guru, makin kokoh dengan keyakinan yang diisi oleh agama Islam yang benar (haq dari Rabb). Dapatlah disimpulkan dengan ABS-SBK telah terjadi semacam lompatan kuantum (quantum leap) di dalam budaya Minangkabau, dengan bertumbuh-kembangnya manusia-manusia unggul dan tercerahkan yang muncul menjadi tokoh-tokoh yang berperan penting dalam sejarah kawasan ini. Karena mereka hidup dengan perilaku beradat yang dipagari oleh arama (syarak). Peristiwa sejarah yang menghasilkan Piagam Sumpah Satie Bukik Marapalam dapat diibaratkan bagaikan siriah nan kambali ka gagangnyo, pinang nan kambali ka tampuaknyo. Dengan Adat Basandi Syarak Syarak, dan Syarak Bansandi Kitabullah (ABS-SBK) maka tali hubungan antara Adat Sebagai Pedoman serta Petunjuk Jalan Kehidupan itu dibuhul-eratkan kembali dengan keimanan kepada Allah SWT, Nan Sabana Nan Bana, Nan Badiri Sandirinyo. KHULASAH
Rarak kalikih dek mindalu, tumbuah sarumpun jo sikasek, Kok hilang raso jo malu, bak kayu lungga pangabek, pangabek Nak urang Koto Hilalang, nak lalu ka Pakan Baso, malu jo sopan kalau lah hilang, habihlah raso jo pareso. pareso

Membina masyarakat dengan memahamkan adat, yang menjangkau pikiran dan rasa yang dipunyai setiap diri, kemudian di bimbing oleh agama

21

H Masoed Abidin

Membangun Karakter Masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat berasaskan ABS-SBK

yang mengisi keyakinan sahih (Islam), menanam rasa malu (haya), raso dan pareso, iman kepada Allah, yakin kepada hari akhirat. Mengenali hidup akan mati, memancangkan benteng aqidah (tauhid) dari rumah tangga dan lingkungan (surau) menjadi gerakan mencerdaskan umat, sesuai pantun adat di Minangkabau,
Indak nan merah pado kundi, indak nan bulek pado sago, Indak nan indah pado budi, indak nan indah pado baso, Anak ikan dimakan ikan, gadang di tabek anak tanggiri, ameh bukan pangkaik pun bukan, budi sabuah nan di haragoi, Dulang ameh baok ba laia, batang bodi baok pananti, utang ameh buliah di baie, utang budi di baok mati, Pucuak pauh sadang tajelo, panjuluak bungo galundi, Nak jauah silang sangketo, Pahaluih baso jo basi, Anjalai tumbuah di munggu, sugi-sugi di rumpun padi, nak pandai rajin baguru, nak tinggi naiakkan budi.

Tidak ada yang lebih indah daripada budi dan basabasi. Yang dicari bukan emas dan bukan pula pangkat, akan tetapi budi pekerti yang paling dihargai. Hutang emas dapat di bayar, hutang budi dibawa mati. Agar jauh silang sengketa, perhalus basa dan basi (budi pekerti yang mulia). Jika ingin pandai rajin belajar, jika ingin tinggi (mulia), naikkan budi pekerti.

Alangkah indahnya satu masyarakat yang memiliki adat yang kokoh dan agama (syarak) yang kuat. Tidak bertentangan satu dan lainnya, malahan yang satu menguatkan yang lainnya dengan mengamalkan
kokgadang indak malendo, kok cadiek indak manjua, tibo di kaba baik baimbauan, tibo di kaba buruak ba hambauan.

Alangkah indahnya masyarakat yang hidup dalam rahmat kekerabatan dengan benteng aqidah kuat, berusaha baik di dunia fana dan membawa amal shaleh kealam baqa. Labuah nan pasa terbentang panjang, tepian tempat mandi terberai (terserak dan terdapat) di mana-mana, gelanggang untuk yang muda-muda serta tempat sang juara (yang mempunyai keahlian, prestasi) dapat mengadu ketangkasan secara sportif berdasarkan adat main kalah menang (rules of game). Masyarakatnya hidup aman dan makmur, dengan anugerah alam dan minat seni yang indah.
Rumah gadang basandi batu, atok ijuak dindiang ba ukie, 22 H Masoed Abidin

Membangun Karakter Masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat berasaskan ABS-SBK

cando bintangnyobakilatan, tunggak gaharu lantai candano, taralinyo gadiang balariak, bubungan burak katabang, paran gambaran ula ngiang, bagaluik rupo ukie Cino, batatah dengan aie ameh, salo manyalo aie perak, tuturan kuro bajuntai, anjuang batingkek ba alun-alun, paranginan puti di sinan , Lumbuang baririk di halaman, rangkiang tujuah sa jaja, sabuah si Bayau-bayau, panenggang anak dagang lalu, sabuah si Tinjau Lauik, panengggang anak korong kampuang, birawari lumbuang nan banyak, makanan anak kamanakan.

Artinya, ada perpaduan ilmu rancang, seni ukir, budaya, material, mutu, keyakinan agama yang menjadi dasar rancang bangun berkualitas punya dasar social, cita-cita keperibadian, masyarakat dan idea ekonomi yang tidak mementingkan nafsi-nafsi, tapi memperhatikan pula ibnusabil (musafir, anak dagang lalu) dan anak kemenakan di korong kampung, nan
elok di pakai, nan buruak di buang, usang-usang di pabaharui, lapuak-lapuak di kajangi,

maknanya sangat selektif dan moderat.


Kayu Tanam, 29 Agustus 2010 M / 19 Ramadhan 1431 H

23

H Masoed Abidin

You might also like