Professional Documents
Culture Documents
MEMBANGUN KARAKTER MASYARAKAT MINANGKABAU DI SUMATERA BARAT BERASASKAN ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH (ABSSBK)
OLEH : H MASOED ABIDIN
MUKADIMAH
Visi propinsi Sumatera Barat adalah ingin menjadikan masyarakat Sumatera Barat sejahtera dunia akhirat. Visi tersebut akan sulit dicapai bila tidak dirumuskan misi yang jelas, tujuan yang akan dicapai, dan sasaran yang hendak diraih, serta cara yang akan ditempuh untuk mewujudkan tujuan tersebut secara tepat. Berhasilnya teknik pencapaian tujuan dimaksud, di antaranya adalah pemahaman masyarakat dan para ninik mamak pemangku adat Minangkabau terhadap nilai-nilai adat dan agama dalam kehidupan seharihari. Ninik mamak sebagai pemimpin masyarakat adat Minangkabau sebagian besar berada di propinsi Sumatera Barat kini, sedang menghadapi perubahan besar, sebagai akibat dari proses globalisasi dan dunia informasi. Minangkabau sejak dahulu hingga sekarang, tatanan kehidupan masyarakatnya sangat ideal karena didasari nilai-nilai, norma-norma adat dan agama Islam yang menyeluruh, dalam satu ungkapan adat berbunyi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Adat dan syarak di Minangkabau merupakan benteng kehidupan dunia akhirat yang disebutkan dalam petatah adat kesudahan adat ka balairung, kasudahan syarak ka akhirat. Kesudahan adat, artinya keputusan adat itu berakhir pada musyawarah ninik mamak di balairung adat, sedangkan keputusan dari syarak atau agama baru akan dirasa akibatnya di akhirat nanti. Karena itu, adat yang mempedomani syarak niscaya akan terhindar dari perbuatan nista. Mamangan ini menyiratkan teguhnya benteng orang Minangkabau yang terkandung di dalam adat dan kokohnya perisai Islam yang di pagar oleh syarak.
3. nilai-nilai
persaudaraan
atau
ukhuwah
Islamiyah,
kesatuan
dan
5. raso pareso / akhlak / budi pekerti, 6. gotong royong / sosial kemasyarakatan. Keenam nilai-nilai tersebut sangat dipahami oleh para ninik mamak pemangku adat Minangkabau dan menjadi prilakunya sehari-hari, karena ninik mamak adalah suri teladan bagi anak kemenakannya. Konsep Pandangan Dunia dan Pandanagan Hidup (PDPH) yang merupakan inti Adat Minangkabau (Adat Nan Sabana Adat) memengaruhi sikap umum dan tata-cara pergaulan, yang lebih dikenal sebagai Adat nan Diadatkan dan Adat nan Taradat. Peristiwa yang menghasilkan Piagam Sumpah Satie Bukik Marapalam telah merubah konstruksi gagasan dasar dan penerapannya dalam Adat Minangkabau. Tampaknya dahulu itu telah terjadi asimilasi (atau pemesraan) yang cukup padu antara Islam dengan Kitabullah serta Adat Nan Sabana Adat (Konsep Dasar Adat sebagai PDPH) yang selanjutnya memengaruhi Adat Nan Taradat dan Adat Istiadat.
H Masoed Abidin
ABS-SBK sekarang menjadi konsep dasar Adat (Adat Nan Sabana Adat) diungkapkan, antara lain lewat Bahasa, yang direkam sebagai Kato Pusako. ABS SBK memengaruhi sikap umum dan tata-cara pergaulan masyarakat. Fenomena terjadi akhir-akhir ini sosok ninik mamak kurang dihargai oleh kemanakannya. Anak kemenakan seolah-olah tidak ambil pusing lagi dengan ninik mamaknya.
Terkadang perkataan ninik mamak sering tidak diacuhkan oleh kemanakannya. Bahkan kehadiran ninik mamak di tengah-tengah anak kemanakannya seolah-olah tidak diperlukan lagi. Telah terjadi krisis kepercayaan terhadap ninik mamak oleh anak kemenakan. Ninik mamak seharusnya memegang kendali dan menentukan dalam pembentukan kepribadian anak kemenakan. Penyebab terjadinya krisis kepercayaan terhadap ninik mamak saat ini di antaranya adalah karena kurangnya pemahaman Ninik Mamak Pemangku Adat dan juga generasi Minangkabau terhadap nilai-nilai adat dan
Dilestarikan lewat
3 H Masoed Abidin
syarak. Jika masalah ini dibiarkan berlanjut, maka masyarakat Minangkabau yang dikenal masyarakat beradat, hanya akan tinggal kenangan. Sejak dulu masyarakat Minangkabau sangat menjunjung tinggi adatnya yang kokoh karena dipagari oleh nilai-nilai agama atau syarak. Dasar pikiran yang berhubungan dengan nilai-nilai, yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, kesatuan dan persatuan, musyawarah dan demokrasi, serta nilai-nilai sosial kemasyarakatan di antaranya adalah : 1.
pembagian tugas yang baik, sesuai fungsi masing-masing, mesti bekerja dengan professional.
c. Indak dapek sarimpang padi, batuang dibalah ka paraku, indak dapek bakandak hati, kandak Allah nan balaku.
selalu berusaha, dinamis, tidak berputus asa, (rencana di tangan manusia keputusan di tangan Allah SWT).
d. Limbago jalan batampuah, itu nan hutang ninik mamak, sarugo dek iman taguah, narako dek laku awak.
menghidupkan surau, menjaga ibadah masyarakat, jamaah yang kuat dan memajukan pendidikan agama dengan baik,
f. Kasudahan adat ka balairung, kasudahan dunia ka akhirat, salah ka Tuhan minta taubat, salah ka manusia minta maaf.
menyesali kesalahan, mohon ampunan atas kekhilafan, dan berjanji tidak akan melakukan lagi
g. Tadorong jajak manurun, tatukiak jajak mandaki. Adat jo syarak kok tasusun, bumi sanang padi manjadi.
NILAI-NILAI ADAT
DALAM
SYARAK
DI ANTARANYA
(5 : ) Pada hal tidak diperintahkan mereka, melainkan supaya mereka menyembah Allah dengan mengikhlaskan agama karena-Nya dengan menjauhi kesesatan, dan (supaya) mereka mendirikan shalat dan memberi zakat, karena yang demikian itulah agama yang lurus. (al-Bayinah: 5)
(28 : ) Dan jika engkau berpaling dari mereka, karena mengharapkan (menunggu) rahmat dari Tuhanmu, yang engkau harapkan, maka berkatalah kepada mereka dengan ucapan yang lemah lembut. (bani Israil: 28) (5 : ) Siapa saja yang mengharapkan pertemuan (dengan) Allah, maka sesungguhnya waktu (perjanjian) Allah akan datang, dan Dia yang Mendengar, yang Mengetahui. (alAnkabut: 5) (218 : ) Sesungguhnya ummat yang beriman dan berhijrah serta bekerja keras (berjihad) di jalan Allah, mereka itu (ummat yang) berharap rahmat Allah dan Allah itu Pengampun, Penyayang. (al-Baqarah: 218)
7.
Takut dengan rasa tunduk dan patuh Allah Berfirman : (18 : ) Sesungguhnya ummat yang memakmurkan masjid Allah ummat yang beriman kepada Allah dan hari kemudian dan mendirikan shalat dan membayarkan zakat. Maka Allahlah yang lebih berhak kamu takuti, jika memang kamu ummat yang beriman. (al-Taubah: 13 (44 : ) Janganlah kamu takut kepada manusia tetapi takutlah kepada-Ku (Allah) dan janganlah kamu jual ayat-ayat-Ku dengan harga yang murah (sedikit). (al-Maidah: 44) (28 : ) Tidak ada yang takut kepada Allah dari hamba-hamba-Nya kecuali ulama (berilmu). (Fathir: 28)
Jangan kamu berdoa kepada selain Allah, yang tidak bisa memberi manfaat kepadamu dan tidak bisa memudarakan (membahayakan). (Yunus: 106)
Dalam adat diungkapkan indak dapek salendang pagi, ambiak galah ka paraku, indak dapek bakandak hati, kandak Allah juo nan balaku. Bahwa bimbingan syarak berlaku dalam adat, disebutkan: kasudahan
dunia ka akhirat, kasudahan adat ka balairung, syarak ka ganti nyawa, adat ka ganti tubuah.
menjaga kesetaraan dalam bermasyarakat. b) Sasakik sasanang, sahino samalu, sabarek sapikua. peduli dan solidaritas mesti dipelihara. c) Kaba baiak bahimbauan, kaba buruak bahambauan. setia kawan, dengan pengertian membagi berita baik kepada semua orang. d) Nan ketek dikasihi, nan samo gadang lawan baiyo, nan tuo dihormati. Nan
bungkuak ka tangkai bajak, nan luruih ka tangkai sapu, satampok ka papan tuai, nan ketek ka pasak suntiang, panarahan ka kayu api.
santun dan hormat terhadap orang yang lebih memungsikan semua elemen masyarakat yang ada.
tua,
e) Kok gadang jan malendo, panjang jan malindih, cadiak jan manjua. berbuat sesuai dengan aturan yang berlaku, cerdik tidak memakan lawan. f) Nan buto paambuih lasuang, nan pakak palapeh badia, nan lumpuah
pangajuik ayam, nan binguang pangakok karajo, nan cadiak lawan baiyo, nan pandai tampek batanyo, nan tahu tampek baguru, nan kayo tampek batenggang, nan bagak ka parik paga dalam nagari.
NILAI-NILAI
ANTARA LAIN
H Masoed Abidin
5. Memenuhi janji.
Allah berfirman (91 :) Dan penuhilah janji-janji tatkala kamu berjanji, dan janganlah kamu mengingkari itu sebab kamu telah menjadikan Allah sebagai pemelihara. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (al-Nahl: 91).
3. NILAI-NILAI PERSATUAN
DAN
KESATUAN
menjaga persatuan dan bersama membangun nagari, sesuatu itu harus dimunculkan dari bawah.
b. Satinggi-tinggi tabang bangau, kumbalinyo ka kubangan juo, hujan ameh di rantau urang, hujan batu di kampuang awak, kampuang halaman tatap dikana juo
g. h.
utamakan musyawarah
randah tak dapek dilangkahi tinggi tak dapek dipanjek.
NILAI-NILAI PERSATUAN
DAN
KESATUAN
4. NILAI-NILAI DEMOKRASI
DAN
MUSYAWARAH
Peranan masyarakat berpatisipasi, mulai dari lapisan terendah, kedudukannya sama dalam hukum
d. Kamanakan barajo ka mamak, mamak barajo ka pangulu, pangulu barajo ka mufakek, mufakek barajo ka nan bana, bana badiri sandirinya, manuruik alua jo patuik.
sebelum berbuat lakukan penelitian dan kaji segala kemungkinan, sebab dan akibat dari satu perbuatan
f. Suri tagantuang batanuni, luak taganang batakuak barabahkan, janji babuek batapati. nan basawuak, kayu
tidak perlu cemas untuk berbeda pendapat, perbedaan tidak menimbulkan perselisihan, di sini terdapat dinamika hidup
k. Saukua mangko manjadi, sasuai mangko takana, nan bana kato saiyo, nan rajo kato mufakek
Nilai-nilai demokrasi dan musyawarah di dalam syarak meliputi beberapa aspek yang jelas dalam tata cara dan perilaku melaksanakan musyawarah yang menguatkan pelaksanaan ABS-SBK, di antaranya lemah lembut, dan tidak berlaku keras dan tegang.
Firman Allah SWT
.(159 :) Maka disebabkan rahmat dari Allahlah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah ia menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya (QS. Ali Imran: 159). Firman Allah SWT .(38 : ) 11 H Masoed Abidin
Sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka, dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka (QS. AlSyura: 38). Sabda Rasulullah SAW Tidak akan gagal orang yang mengerjakan istikharah dan tidak pula menyesal orang yang melakukan musyawarah Sabda Rasulullah Orang-orang yang melakukan musyawarah akan tentram (aman)
5. NILAI-NILAI AKHLAK / BUDI PEKERTI Nilai-nilai budi pekerti / akhlak dalam adat meliputi:
a. Nan kuriak kundi, nan merah sago, nan bayiak budi, nan indah baso
hati-hati selalu
g. Pisang ameh baok balayia, masak sabuah di dalam peti, utang ameh dapek dibayia, utang budi dibaok mati.
selalu berbuat baik, hidup dengan berjasa dan pandai membalas jasa
h. Dek ribuik rabahlah padi, dicupak Datuak Tumangguang, jikok hiduik indak babudi, duduak tagak ka mari tangguang.
Nilai-nilai budi pekerti dan akhlak dalam syarak sangat banyak ditemukan, di antaranya supaya selalu berjalan benar, menjauh dari kesesatan.
Firman Allah SWT (256 : ) Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dari pada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Taghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada 12 H Masoed Abidin
buhul tali tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. al-Baqarah: 256) Firman Allah SWT (2 : ) Dialah yang menciptakan kamu, maka diantara kamu ada yang kafir dan diantaramu ada yang beriman. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan (QS. Al-Taghabun: 2) Firman Allah SWT : ) .(286 Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya, (mereka berdoa): ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum kafir (QS. Al-Baqarah: 286). Sabda Rasulullah SAW ( ) Permudahlah jangan mempersulit dan gembirakanlah jangan menakut-nakuti (HR. Bukari).
6. NILAI-NILAI SOSIAL KEMASYARAKATAN Nilai-nilai sosial kemasyarakatan adat dan syarak meliputi antara lain
a.
Nan buto pahambuih lasuang, nan lumpuah pengajuik ayam, nan pakak palatuih badia
fungsi ham asasi manusia b. Barek samo dipikua, ringan samo dijinjiang, nan barek
makanan bahu, nan ringan makanan jinjiang.
suka bergotong royong, memelihara kerja sama c. Takajuik urang tagampa awak, kaba baiak bahimbauan, kaba
buruak bahambauan.
sifat tolong menolong d. Bungka ameh manahan asah, ameh batua manahan uji, kato batua manahan sudi, hukum batuah manahan bandiang. kualitas, ekonomi, professional, menegakkan nilai-nilai keadilan e. Nan tak untuak jan diambiak, nan bakeh yo diunyi, turuik alua
nan luruih, tampuah jalan nan pasa
menjaga keseimbangn antara hak dan kewajiban f. Sawahlah diagiah pamatang, ladanglah diagiah bamintalak,
lah tantu hinggo jo batehnya, lah tahu rueh jo buku
g. Ketek taraja-raja, gadang tarubah tidak, lah tuo jadi parangai. Pendidikan di rumah tangga tentang perilaku dan budi pekerti sangat penting. Menanamkan perilaku bertanggung jawab sejak kecil h. Kato sapatah dipikiri, jalan salangkah ma adok suruik Hati-hati dalam berucap dan bertindak memikirkan hal yang akan disampaikan sebelum berbicara i.Syarak mangato, adat mamakai, syarak mandaki, adat manurun Ketetapan syarak dipakai dalam adat, perjalanan adat penghulu seiring dengan ulama j.Sasakik sasanang, sahino samalu, nan ado samo dimakan, kok indak
samo ditahan, barek samo dipikua, ringan samo dijinjiang. Ka bukik samo mandaki, ka lurah samo manurun, tatilungkuik samo makan tanah, talilantang samo makan angin.
Rasa kebersamaan, gotong royong wajib ditumbuhkan di tengah masyarakat Minangkabau (Sumbar), menggerakkan potensi moril materil, untuk membangun nagari, dan menghapus kemiskinan
DALAM
SYARAK
SEBAGAI BERIKUT:
(2 : ) Saling tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan takwa dan janganlah kamu tolong menolong berbuat dosa dan permusuhan (QS. Al-Maidah: 2). Sabda Rasulullah SAW () Tolonglah saudaramu yang berbuat zalim dan yang dizalimi (HR. Bukari) Sabda Rasulullah ( ) Tidak termasuk umatku orang yang tidak mengasihi generasi muda dan tidak menghormati orang tua (HR. Abu Daud dan Tirmizi). Sabda Rasulullah Hindarkanlah atau cegahlah dia dari bertindak aniaya itulah cara menolongnya
Allah berfirman .(25 :) Takutlah kamu kepada fitnah yang tidak hanya menimpa kepada orang yang zalim saja (QS. al-Anfal: 25) Allah SWT berfirman (3 :) Saling menasehatilah tentang kebenaran dan saling menasehatilah dengan kesabaran (al-Ashr: 3) Sabda Rasulullah SAW ( ) Jika kamu dimintai nasehat oleh salah seorang saudaramu, maka berikanlah nasehatmu kepadanya (HR. Bukhari) Sabda Rasulullah SAW: : : Agama itu nasehat, kemudian ditanyakan kepada beliau, bagi siapa nasehat itu? Rasulullah menjawab: bagi Allah, bagi kitab-kitabnya, bagi rasulnya, bagi para pemimpin muslim, dan jamaah pada umumnya (HR. Muslim)
6. Menepati janji.
Firman Allah SWT: (1 :) 15 H Masoed Abidin
Wahai umat yang beriman, penuhilah selalu janji-janjimu (QS. al-Maidah: 1) Firman Allah SWT: (177 : Dan orang-orang yang selalu menyempurnakan janji-janjinya, jika ia membuat perjanjian (QS. al-Baqarah: 177)
7. Bersikap adil.
Allah SWT berfirman: (29 : ) Katakanlah: telah memerintahkan Tuhanku agar berbuat adil (QS. al-Araf: 29) Allah SWT berfirman: .(8 : ) Wahai umat yang beriman, hendaklah kamu menjadi manusia yang lurus karena Allah dan menjadi saksi, dan janganlah kebencian atas suatu kaum menyebabkan kamu tidak adil. Berlaku adilah kamu, karena adil itu lebih dekat kepada takwa (kebaktian). Bertakwalah kamu kepada Allah, karena sesungguhnya Allah amat mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan. (QS. al-Maidah: 8). Allah SWT berfirman: (199 : ) Berilah maaf dan anjurkanlah orang untuk berbuat adil dan hindarilah pergaulan dengan orang-orang bodoh (kecuali untuk mendidik mereka). (QS. al-Araf: 199) Sabda Rasulullah SAW: ( ) Bertakwalah selalu kepada Allah dimana saja kamu berada, dan iringilah selalu perbuatan salahmu dengan kebaikan, semoga dapat terhapus kesalahan tersebut, dan pergaulilah manusia dengan selalu bersikap ikhlas (terpuji) (HR. al-Hakim dan Tirmizi).
Tidak termasuk umatku orang yang tidak mengasihi generasi muda dan tidak menghormati orang tua (HR. Abu Daud dan Tirmizi) Sabda Rasulullah: Hindarkanlah atau cegahlah dia dari bertindak aniaya itulah cara menolongnya. Sabda Rasulullah: ( ) Seorang muslim adalah saudara muslim yang lainnya, karena itu tidak menganiaya saudaranya, tidak merendahkan derajatnya dan tidak menanggapinya sepele dan hina (HR. Abu Daud).
HUBUNGAN KERABAT
DI
MINANGKABAU
Kekerabatan di Minangkabau tumbuh karena rasa kekeluargaan dan rasa malu. Seseorang akan dihargai oleh sukunya atau keluarganya apabila ia berhasil menyatu dengan kaumnya dan tidak membuat malu kaummya. Hubungan kekerabatan masyarakat Minangkabau yang kompleks senantiasa dijaga dengan baik oleh ninik mamak dan penghulu di Nagari. Seseorang akan dianggap ada apabila ia berhasil menjadi sosok yang diperlukan di kaumnya dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kelompoknya. Nilai-nilai ideal dalam kehidupan yang mesti dihidupkan terus dalam menata kehidupan bernagari, antara lain adalah,
a. rasa memiliki bersama, 17 H Masoed Abidin
b. kesadaran terhadap hak milik, c. kesadaran terhadap suatu ikatan, d. kesediaan untuk pengabdian, e. dampak positif dari satu ikatan perkawinan, seperti mengurangi sifat-sifat buruk turunan serta mempererat mata rantai antar kaum.
Pembangunan Nagari-nagari harus memakai pola keseimbangan dan pemerataan. Peningkatan usaha ekonomi masyarakat Nagari dipacu dengan mengkaji potensi Nagari. Menghidupkan koperasi syariah di nagari menjadi semakin strategis untuk mendukung peningkatan produktivitas, penyediaan lapangan kerja yang lebih luas, dan peningkatan pendapatan bagi masyarakat di nagari, terutama keluarga miskin. Kekekrabatan dijaga oleh ninik mamak dan penghulu yang berhimpun di dalam KAN, karena ;
a) b) c) dibalut dengan satu sistem pandangan banagari, cinta kepada Nagari yang sama dipunyai, kegiatan pembangunan yang dipersamakan.
Kekerabatan yang erat telah menjadi benteng yang kuat dalam menghadapi berbagai tantangan. Kekerabatan tidak akan wujud dengan meniadakan hak-hak individu orang banyak. Pepatah Arab menyebutkan, - Tamak dan loba akan mempertajam permusuhan antara sesama. Bakhil akan meruntuhkan perasaan persaudaraan dan perpaduan. Setiap Muslim wajib mengagungkan Allah dan menghargai nikmatNya yang menjadi sumber dari rezeki, kekuatan, kedamaian dan membimbing manusia keluar dari kegelapan menuju cahaya.
Allah adalah pelindung bagi orang-orang yang beriman yang mengeluarkan mereka dari berbagai kegelapan kepada nur(hidayah-Nya). Dan orang-orang kafir itu pelindung-pelindung mereka ialah taghut ( sandaran kekuatan selain Allah) yang mengeluarkan mereka daripada nur (hidayah Allah) kepada berbagai kegelapan. (Al-Baqarah, 257).
Watak yang dibentuk oleh ABS-SBK telah menjadi Pandangan Dunia dan Pandangan Hidup (PDPH) yang melahirkan lembaga tigo tungku sajarangan yang menata kebijakan bagi pengaturan kegiatan kehidupan masyarakat untuk kemaslahatan anak nagari Minangkabau.
18 H Masoed Abidin
Dengan demikian masing-masing anggota masyarakat pelaku kegiatan sosial, budaya dan ekonomi pada tingkat sektoral, maupun tingkat perorangan, dapat mengembangkan seluruh potensi dan kreativitasnya sehingga terciptalah manusia dan masyarakat Minangkabau yang unggul dan tercerahkan.
Secara alamiah (natuurwet) adat itu akan selalu ada, jika patah dia akan tumbuh (maknanya hidup dan dinamis), mengikuti perputaran masa yang tidak mengenal kosong. Selalu terisi, dengan dinamika akal dan kekuatan ilmu (raso jo pareso). Diperkuat sendi keyakinan akidah tauhid, bahwa yang hilang akan berganti. Apa yang ada di tangan kita akan habis, apa yang ada di sisi Allah akan kekal abadi (lihat juga QS.16, an-Nahl : 96.). Kearifan menangkap perubahan yang terjadi, sakali aie gadang, sakali
tapian baralieh, sakali tahun baganti, sakali musim bakisa.
Setiap perubahan tidak akan mengganti sifat adat, selama adat itu berjalan dengan aturan Allah SWT. Penampilan adat di alam nyata mengikut zaman dan waktu. Kalau d balun sabalun kuku, kalau dikambang saleba alam,
walau sagadang biji labu, bumi jo langit ado di dalam.
Perputaran harmonis dalam patah tumbuh hilang berganti, menjadi sempurna dalam adat di pakai baru, kain dipakai usang. Adat adalah aturan satu suku bangsa. Menjadi pagar keluhuran tata nilai yang dipusakai. Bertanggungjawab penuh menjaga diri dan masyarakat kini, jikalau tetap dipakai, dan akan mengawal generasi yang akan datang. Dengan keyakinan
19
H Masoed Abidin
bahwa kekuasaan dan kebenaran hakiki ada pada Allah Subhanahu wa Taala, sebagai landasan masyarakat bertauhid. Adat Minangkabau dibangun di atas Peta Realitas yang dikonstruksikan secara kebahasaan (linguistic construction of realities) yang direkam terutama lewat bahasa lisan berupa pepatah, petatah petitih, mamang, bidal, pantun yang secara keseluruhan dikenal juga sebagai Kato Pusako. Pengonstruksian kebahasaan itu berlaku lewat berbagai upacara Adat serta kehidupan masyarakat se-hari-hari, Kato Pusako menjadi rujukan di dalam penerapan PDPH di dalam kehidupan masyarakat Minangkabau. Dengan perkataan lain, Adat yang bersendi kepada Nan Bana adalah Peta Realitas sekaligus Pedoman serta Petunjuk Jalan Kehidupan Masyarakat Minangkabau.
CATATAN SEJARAH
Alhamdulillah, Minangkabau sebagai kelompok etnis kecil pernah berada di puncak piramida bangsa ini (the pinnacle of the countrys culture, politics and economics). Putera-puteri terbaik berasal dari budaya Minangkabau pernah menjadi pembawa obor peradaban (suluah bendang) bangsa Indonesia ini. ABS-SBK merupakan landasan yang memberikan lingkungan sosial budaya yang melahirkan kelompok manusia unggul dan tercerahkan. ABS-SBK adalah nilai utama yang dapat membina anak nagari yang tumbuh berkembang menjadi generasi nan ka mambangkik batang tarandam,
nan pandai manapiak mato padang, nan bagak manantang mato ari, nan abeh malawan dunia urang, dan di akhiraik isuak masuak Sarugo.
Ketika jalan lah di alieh urang lalu dan di masa adat dan syarak mulai dikucawaikan, maka bagian peran yang berada di tangan etnis Minangkabau nyaris tak terdengar. Para penghulu ninik mamak, para ulama suluh bendang, dan para cerdik cendekia, menjadi sasaran keluhan dan pertanyaan umat banyak. Orang Minangkabau terkenal kuat agamanya dan kokoh adatnya. Seorang anak Minangkabau di mana saja berdiam tidak akan senang di sebut tidak beragama, dan tidak beradat. Orang yang tidak beradat dan tidak beragama Islam, di samakan kedudukannya dengan orang tidak
20 H Masoed Abidin
berbudi pekerti Di sebutkan indak tahu di nan ampek. Sama artinya dengan bodoh. Sangat menarik pemakaian angka-angka di Minangkabau, lebih nyata bilangan genap, realistis seperti kato nan ampek (4), undangundang nan duopuluah (20), urang nan ampek jinih, nagari nan ba ampek suku, cupak nan duo (2), cupak usali jo cupak buatan, rumah basandi ganok, tiang panjang jo tonggak tapi, basagi lapan (8) atau sapuluah (10) artinya angka genap. Datang agama Islam, di ajarkan pula pitalo langik nan tujuah (7), sumbayang nan limo wakatu, rukun Islam nan limo (5), maka secara batinnya antara adat dan agama saling melengkapi dari yang genap sampai yang ganjil. Adat Minangkabau dinamis, menampakkan raso (hati, arif, intuitif) dan pareso (akal, rasio, logika), hasil nyata dari alam takambang jadi guru, makin kokoh dengan keyakinan yang diisi oleh agama Islam yang benar (haq dari Rabb). Dapatlah disimpulkan dengan ABS-SBK telah terjadi semacam lompatan kuantum (quantum leap) di dalam budaya Minangkabau, dengan bertumbuh-kembangnya manusia-manusia unggul dan tercerahkan yang muncul menjadi tokoh-tokoh yang berperan penting dalam sejarah kawasan ini. Karena mereka hidup dengan perilaku beradat yang dipagari oleh arama (syarak). Peristiwa sejarah yang menghasilkan Piagam Sumpah Satie Bukik Marapalam dapat diibaratkan bagaikan siriah nan kambali ka gagangnyo, pinang nan kambali ka tampuaknyo. Dengan Adat Basandi Syarak Syarak, dan Syarak Bansandi Kitabullah (ABS-SBK) maka tali hubungan antara Adat Sebagai Pedoman serta Petunjuk Jalan Kehidupan itu dibuhul-eratkan kembali dengan keimanan kepada Allah SWT, Nan Sabana Nan Bana, Nan Badiri Sandirinyo. KHULASAH
Rarak kalikih dek mindalu, tumbuah sarumpun jo sikasek, Kok hilang raso jo malu, bak kayu lungga pangabek, pangabek Nak urang Koto Hilalang, nak lalu ka Pakan Baso, malu jo sopan kalau lah hilang, habihlah raso jo pareso. pareso
Membina masyarakat dengan memahamkan adat, yang menjangkau pikiran dan rasa yang dipunyai setiap diri, kemudian di bimbing oleh agama
21
H Masoed Abidin
yang mengisi keyakinan sahih (Islam), menanam rasa malu (haya), raso dan pareso, iman kepada Allah, yakin kepada hari akhirat. Mengenali hidup akan mati, memancangkan benteng aqidah (tauhid) dari rumah tangga dan lingkungan (surau) menjadi gerakan mencerdaskan umat, sesuai pantun adat di Minangkabau,
Indak nan merah pado kundi, indak nan bulek pado sago, Indak nan indah pado budi, indak nan indah pado baso, Anak ikan dimakan ikan, gadang di tabek anak tanggiri, ameh bukan pangkaik pun bukan, budi sabuah nan di haragoi, Dulang ameh baok ba laia, batang bodi baok pananti, utang ameh buliah di baie, utang budi di baok mati, Pucuak pauh sadang tajelo, panjuluak bungo galundi, Nak jauah silang sangketo, Pahaluih baso jo basi, Anjalai tumbuah di munggu, sugi-sugi di rumpun padi, nak pandai rajin baguru, nak tinggi naiakkan budi.
Tidak ada yang lebih indah daripada budi dan basabasi. Yang dicari bukan emas dan bukan pula pangkat, akan tetapi budi pekerti yang paling dihargai. Hutang emas dapat di bayar, hutang budi dibawa mati. Agar jauh silang sengketa, perhalus basa dan basi (budi pekerti yang mulia). Jika ingin pandai rajin belajar, jika ingin tinggi (mulia), naikkan budi pekerti.
Alangkah indahnya satu masyarakat yang memiliki adat yang kokoh dan agama (syarak) yang kuat. Tidak bertentangan satu dan lainnya, malahan yang satu menguatkan yang lainnya dengan mengamalkan
kokgadang indak malendo, kok cadiek indak manjua, tibo di kaba baik baimbauan, tibo di kaba buruak ba hambauan.
Alangkah indahnya masyarakat yang hidup dalam rahmat kekerabatan dengan benteng aqidah kuat, berusaha baik di dunia fana dan membawa amal shaleh kealam baqa. Labuah nan pasa terbentang panjang, tepian tempat mandi terberai (terserak dan terdapat) di mana-mana, gelanggang untuk yang muda-muda serta tempat sang juara (yang mempunyai keahlian, prestasi) dapat mengadu ketangkasan secara sportif berdasarkan adat main kalah menang (rules of game). Masyarakatnya hidup aman dan makmur, dengan anugerah alam dan minat seni yang indah.
Rumah gadang basandi batu, atok ijuak dindiang ba ukie, 22 H Masoed Abidin
cando bintangnyobakilatan, tunggak gaharu lantai candano, taralinyo gadiang balariak, bubungan burak katabang, paran gambaran ula ngiang, bagaluik rupo ukie Cino, batatah dengan aie ameh, salo manyalo aie perak, tuturan kuro bajuntai, anjuang batingkek ba alun-alun, paranginan puti di sinan , Lumbuang baririk di halaman, rangkiang tujuah sa jaja, sabuah si Bayau-bayau, panenggang anak dagang lalu, sabuah si Tinjau Lauik, panengggang anak korong kampuang, birawari lumbuang nan banyak, makanan anak kamanakan.
Artinya, ada perpaduan ilmu rancang, seni ukir, budaya, material, mutu, keyakinan agama yang menjadi dasar rancang bangun berkualitas punya dasar social, cita-cita keperibadian, masyarakat dan idea ekonomi yang tidak mementingkan nafsi-nafsi, tapi memperhatikan pula ibnusabil (musafir, anak dagang lalu) dan anak kemenakan di korong kampung, nan
elok di pakai, nan buruak di buang, usang-usang di pabaharui, lapuak-lapuak di kajangi,
23
H Masoed Abidin