You are on page 1of 21

Carbon....ApaAn thuuuu?

Sep 28, '07 3:25 AM 6 boron karbon nitrogen everyone for

C
Si Tabel periodik Karbon merupakan unsur kimia yang mempunyai simbol C dan nomor atom 6 pada tabel periodik. Karbon merupakan unsur non-logam, bervalensi 4, dan memiliki beberapa alotrop, termasuk grafit dan intan. Karbon terdapat di dalam semua makhluk hidup dan merupakan dasar kimia organik. Unsur ini juga memiliki keunikan dalam kemampuannya untuk membentuk ikatan kimia dengan sesama karbon maupun banyak jenis unsur lain, membentuk hampir 10 juta jenis senyawa yang diketahui.

10 11 12 13 14

4 5 6 Be B C 12 13 14 Mg Al Si 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Ca Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn Ga Ge 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 Sr Y Zr Nb Mo Tc Ru Rh Pd Ag Cd In Sn 56 * 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 Ba Lu Hf Ta W Re Os Ir Pt Au Hg Tl Pb 88 ** 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 Ra Lr Rf Db Sg Bh Hs Mt Ds Uuu Uub Uut Uuq

Lantanida

57 La 89 Aktinida Ac

Logam alkali

59 60 61 62 63 64 65 Pr Nd Pm Sm Eu Gd Tb 91 92 93 94 95 96 97 Pa U Np Pu Am Cm Bk Seri Kimia dari Tabel Periodik Alkali tanah Lantanida Metaloid Non-logam

58 Ce 90 Th

66 Dy 98 Cf

67 Ho 99 Es

68 Er 100 Fm

Aktinida Logam transisi Halogen Gas mulia

BAHAN KIMIA ORGANIK


Kimia organik ialah sebatian yang mengandungi karbon yang terikat padanya atom-atom hidrogen. Keunikan ikatannya menghasilkan berjuta-juta sebatian organik dengan setiap satunya mempunyai ciri-ciri berlainan. Semua bahan hidup adalah terdiri dari sebatian organik. Karbon,C, ialah ahli jadual Perkalaan Unsur kumpulan 6 dan kalaan 2. Dengan ini nombor atomnya 6 dan elektron valensinya ialah 4. Memandangkan ianya memerlukan 4 lagi elektron untuk membentuk konfigurasi elektron gas adi terdekat iaitu neon, Ne.( 2.8.) keempat- empatnya terlibat dalam pengongsian elektron dalam ikatan kovalen. Ikatan yang terhasil berbentuk tetrahedral.

Molekul teringkas hidrokarbon mengandungi 1 karbon dan 4 hidrogen yang dipanggil metana.

Selain dengan hidrogen, atom karbon juga boleh berpadu dengan karbon disebelahnya seperti dalam contoh-contoh di bawah.

heksana Kepelbagaian sebatian organik bertambah apabila rantai yang terhasil bercabang atau membentuk gelang siklik.

3- metil-heptana

siklo-heksana

Paduan antara atom karbon dengan atom karbon sebelahnya dalam satu rantai adalah samada secara movalen ( ikatan tunggal ), dwivalen (ikatan dubel ) dan trivalen (ikatan tripel ). Ikatan tunggal dikelaskan sebagai ikatan tepu kerana ianya bersifat lengai sementara ikatan dubel dan tripel pula ialah ikatan tak

tepu yang menyebabkan zarahnya bersifat reaktif.

etana, C2H6 7 ikatan monovalen

etena, C2H4 4 ikatan monovalen dan 1 ikatan dwivalen

etuna, C 2 ikatan monovalen dan 1 ikatan trivalen

undur latihan<sedang dibina>Hidrogen


Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Langsung ke: navigasi, cari

hi dr og Hidrogen (bahasa Latin: hydrogenium, dari bahasa en Yunani: hydro: air, genes: membentuk) adalah unsur

kimia pada tabel periodik yang memiliki simbol H dan hel nomor atom 1. Pada suhu dan tekanan standar, hidrogen iu tidak berwarna, tidak berbau, bersifat non-logam, m bervalensi tunggal, dan merupakan gas diatomik yang sangat mudah terbakar. Hidrogen adalah unsur paling ringan dan paling banyak terdapat di alam semesta. Unsur ini dikandung oleh air dan semua senyawa organik serta H makhluk hidup. Hidrogen mampu bereaksi secara kimia Tabel periodik dengan kebanyakan unsur lain. Li Keterangan Umum Unsur Nama, Lambang, Nomor atom hidrogen, H, 1 Seri kimia Golongan, Periode, Blok nonlogam 1, 1, s tak berwarna Penampilan

Massa atom Konfigurasi elektron Jumlah elektron tiap kulit Fase Massa jenis Titik lebur Titik didih Kalor peleburan Kalor penguapan Kapasitas kalor

1,00794(7) g/mol 1s1 1 gas (0 C; 101,325 kPa) 0,08988 g/L 14,01 K (-259,14 C, -434,45 F) 20,28 K (-252,87 C, -423,17 F) (H2) 0,117 kJ/mol (H2) 0,904 kJ/mol (25 C) (H2) 28,836 J/(molK) Tekanan uap 1 10 100 1k 10 k 15 32,19 K 100 k 20 Ciri-ciri fisik

P/Pa pada T/K Suhu kritis

Hidrogen murni dapat dibentuk melalui elektrolisis air dan melalui pemrosesan minyak bumi. Hidrogen membentuk 3 isotop, protium, deuterium, dan tritium, mengandungi 0, 1, dan 2 neutron. Hidrogen digunakan dalam proses penghasilan metanol, amonia, dan asam klorida. Hidrogen juga pernah digunakan sebagai bahan bakar kapal udara, tetapi sifatnya yang mudah meledak apabila bercampur dengan oksigen dan terkena api menyebabkan hidrogen digantikan dengan gas helium. Sebelum bermulanya Perang Dunia II, pada pukul 19:25 6 Mei 1937, Jerman pernah kehilangan kapal udara Hindenburg karena gas hidrogen yang digunakan untuk mengisi Hindenburg meledak dan terbakar. Hidrogen dikenal sebagai unsur yang pertama tercipta dan terbanyak setelah pembentukan alam semesta. Dalam matahari molekul hidrogen diubah menjadi helium melalui proses fusi nuklir pada pada suhu 600 juta kelvin.

[sunting] Pranala luar


Konfigurasi Elektron Halaman ini menjelaskan bagaimana menuliskan konfigurasi elektron menggunakan notasi s,p dan d. Konfigurasi elektron dari atom Hubungan antara orbital dengan tabel periodik

Kita akan melihat bagaimana cara menuliskan konfigurasi elektron sampai pada orbital d. Halaman ini akan menjelaskan konfigurasi berdasarkan tabel periodik sederhana di atas ini dan selanjutnya pengaplikasiannya

pada konfigurasi atom yang lebih besar. Periode Pertama Hidrogen hanya memiliki satu elektron pada orbital 1s, kita dapat menuliskannya dengan 1s1 dan helium memiliki dua elektron pada orbital 1s sehingga dapat dituliskan dengan 1s2 Periode kedua Sekarang kita masuk ke level kedua, yaitu periode kedua. Elektron litium memenuhi orbital 2s karena orbital ini memiliki energi yang lebih rendah daripada orbital 2p. Litium memiliki konfigurasi elektron 1s22s1. Berilium memiliki elektron kedua pada level yang sama - 1s22s2. Sekarang kita mulai mengisi level 2p. Pada level ini seluruhnya memiliki energi yang sama, sehingga elektron akan menempati tiap orbital satu persatu. B 1s22s22px1 C 1s22s22px12py1 N 1s22s22px12py12pz1 Elektron selanjutnya akan membentuk sebuah pasangan dengan elektron tunggal yang sebelumnya menempati orbital. O 1s22s22px22py12pz1 F 1s22s22px22py22pz1 Ne 1s22s22px22py22pz2 Kita dapat melihat di sini bahwa semakin banyak jumlah elektron, semakin merepotkan bagi kita untuk menuliskan struktur elektron secara lengkap. Ada dua cara penulisan untuk mengatasi hal ini dan kita harus terbiasa dengan kedua cara ini. Cara singkat pertama : Seluruh variasi orbital p dapat dituliskan secara bertumpuk. Sebagai contoh, flor dapat ditulis sebagai 1s22s22p5, dan neon sebagai 1s22s22p6. Penulisan ini biasa dilakukan jika elektron berada dalam kulit dalam. Jika elektron berada dalam keadaan berikatan

(di mana elektron berada di luar atom), terkadang ditulis dalam cara singkat, terkadang dengan cara penuh. Sebagai contoh, walaupun kita belum membahas konfigurasi elektron dari klor, kita dapat menuliskannya sebagai 1s22s22p63s23px23py23pz1. Perhatikan bahwa elektron-elektron pada orbital 2p bertumpuk satu sama lain sementara orbital 3p dituliskan secara penuh. Sesungguhnya elektron-elektron pada orbital 3p terlibat dalam pembentukan ikatan karena berada pada kulit terluar dari atom, sementara elektronelektron pada 2p terbenam jauh di dalam atom dan hampir bisa dikatakan tidak berperan sama sekali. Cara singkat kedua : Kita dapat menumpukkan seluruh elektron-elektron terdalam dengan menggunakan, sebagai contoh, simbol [Ne]. Di dalam konteks ini, [Ne] berarti konfigurasi elektron dari atom neon -dengan kata lain 1s22s22px22py22pz2. Berdasarkan cara di atas kita dapat menuliskan konfigurasi elektron klor dengan [Ne]3s23px23py23pz1. Periode ketiga Mulai dari neon, seluruh orbital tingkat kedua telah dipenuhi elekton, selanjutnya kita harus memulai dari natrium pada periode ketiga. Cara pengisiannya sama dengan periode-periode sebelumnya, kecuali adalah sekarang semuanya berlangsung pada periode ketiga. Sebagai contoh : cara singkat [Ne]3s2 [Ne]3s23px23py13pz [Ne]3s23px23py23pz

Mg S Ar

1s 2s 2p 3s 1s22s22p63s23px23py13pz1 1s22s22p63s23px23py23pz2

Permulaan periode keempat Sampai saat ini kita belum mengisi orbital tingkat 3 sampai penuh - tingkat 3d belum kita gunakan. Tetapi kalau kita melihat kembali tingkat energi orbital-orbital,

kita dapat melihat bahwa setelah 3p energi orbital terendah adalah 4s - oleh karena itu elektron mengisinya terlebih dahulu. K Ca 1s22s22p63s23p64s1 1s22s22p63s23p64s2

Bukti kuat tentang hal ini ialah bahwa elemen seperti natrium ( 1s22s22p63s1 ) dan kalium ( 1s22s22p63s23p64s1 ) memiliki sifat kimia yang mirip. Elektron terluar menentukan sifat dari suatu elemen. Sifat keduanya tidak akan mirip bila konfigurasi elektron terluar dari kalium adalah 3d1. Elemen blok s dan p

Elemen-elemen pada golongan 1 dari tabel periodik memiliki konfigurasi elektron terluar ns1 (dimana n merupakan nomor antara 2 sampai 7). Seluruh elemen pada golongan 2 memiliki konfigurasi elektron terluar ns2. Elemen-elemen di grup 1 dan 2 dideskripsikan sebagai elemen-elemen blok s. Elemen-elemen dari golongan 3 seterusnya hingga gas mulia memiliki elektron terluar pada orbital p. Oleh karenanya, dideskripsikan dengan elemen-elemen blok p. Elemen blok d

Perhatikan bahwa orbital 4s memiliki energi lebih rendah dibandingkan dengan orbital 3d sehingga orbital 4s terisi lebih dahulu. Setelah orbital 3d terisi, elektron selanjutnya akan mengisi orbital 4p. Elemen-elemen pada blok d adalah elemen di mana elektron terakhir dari orbitalnya berada pada orbital d. Periode pertama dari blok d terdiri dari elemen dari skandium hingga seng, yang umumnya kita sebut dengan elemen transisi atau logam transisi. Istilah "elemen transisi" dan "elemen blok d" sebenarnya tidaklah memiliki arti yang sama, tetapi dalam perihal ini tidaklah menjadi suatu masalah. Elektron d hampir selalu dideskripsikan sebagai, sebagai contoh, d5 atau d8 - dan bukan ditulis dalam orbital yang terpisah-pisah. Perhatikan bahwa ada 5 orbital d, dan elektron akan menempati orbital sendiri sejauh ia mungkin. Setelah 5 elektron menempati orbital sendirisendiri barulah elektron selanjutnya berpasangan.

d5 berarti

d8 berarti Perhatikan bentuk pengisian orbital pada level 3, terutama pada pengisian atom 3d setelah 4s. Sc Ti 1s22s22p63s23p63d14s2 1s22s22p63s23p63d24s2

V Cr

1s22s22p63s23p63d34s2 1s22s22p63s23p63d54s1

Perhatikan bahwa kromium tidak mengikuti keteraturan yang berlaku. Pada kromium elektron-elektron pada orbital 3d dan 4s ditempati oleh satu elektron. Memang, mudah untuk diingat jikalau keteraturan ini tidak berantakan - tapi sayangnya tidak ! Mn 1s22s22p63s23p63d54s2 semula) Fe 1s22s22p63s23p63d64s2 Co 1s22s22p63s23p63d74s2 Ni 1s22s22p63s23p63d84s2 Cu 1s22s22p63s23p63d104s1 Zn 1s22s22p63s23p63d104s2 (kembali ke keteraturan

(perhatikan!)

Pada elemen seng proses pengisian orbital d selesai. Pengisian sisa periode 4 Orbital selanjutnya adalah 4p, yang pengisiannya sama seperti 2p atau 3p. Kita sekarang kembali ke elemen dari galium hingga kripton. Sebagai contoh, Brom, memilki konfigurasi elektron 1s22s22p63s23p63d104s24px24py24pz1. Rangkuman Menuliskan konfigurasi elektron dari hidrogen sampai kripton Gunakan tabel periodik untuk mendapatkan nomor atom yang berarti banyaknya jumlah elektron. Isilah orbital-orbital dengan urutan 1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s, 3d, 4p sampai elektron-elektron selesai terisi. Cermatilah keteraturan pada orbital 3d ! Isilah orbital p dan d dengan elektron tunggal sebisa mungkin sebelum berpasangan. Ingat bahwa kromium dan tembaga memiliki konfigurasi elektron yang tidak sesuai dengan keteraturan. Menuliskan struktur elektron elemen-elemen "besar" pada blok s dan p Pertama kita berusaha untuk mengetahui jumlah elektron

terluar. Jumlah elektron terluar sama dengan nomor golongan. Sebagai contoh, seluruh elemen pada golongan 3 memiliki 3 elektron pada level terluar. Lalu masukkan elektron-elektron tersebut ke orbital s dan p. Pada level orbital ke berapa ? Hitunglah periode pada tabel periodik. Sebagai contoh, Yodium berada pada golongan 7 dan oleh karenanya memiliki 7 elektron terluar. Yodium berada pada periode 5 dan oleh karenanya elekton mengisi pada orbital 5s dan 5p. Jadi, Yodium memiliki konfigurasi elektron terluar 5s25px25py25pz1. Bagaimana dengan konfigurasi elektron di dalamnya ? Level 1, 2, dan 3 telah terlebih dahulu terisi penuh, dan sisanya tinggal 4s, 4p, dan 4d. Sehingga konfigurasi seluruhnya adalah : 1s22s22p63s23p63d104s24p64d105s25px25py25pz1. Jikalau kita telah menyelesaikannya, hitunglah kembali jumlah seluruh elektron yang ada apakah sama dengan nomor atom. Contoh yang kedua, Barium , berada pada golongan 2 dan memiliki 2 elektron terluar. Barium berada pada periode keenam. Oleh karenanya, Barium memilki konfigurasi elektron terluar 6s2. Konfigurasi keseluruhannya adalah : 1s22s22p63s23p63d104s24p64d105s25p66s2. Kita mungkin akan terjebak untuk mengisi orbital 5d10 tetapi ingatlah bahwa orbital d selalu diisi setelah orbital s pada level selanjutnya terisi. Sehingga orbital 5d diisi setelah 6s dan 3d diisi setelah 4s.

Gugus fungsional
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Langsung ke: navigasi, cari Dalam kimia organik, gugus fungsional adalah kelompok

gugus khusus pada atom dalam molekul, yang berperan dalam memberi karakteristik reaksi kimia pada molekul tersebut. Senyawa yang bergugus fungsional sama memiliki reaksi kimia yang sama atau mirip. Berikut adalah daftar gugus fungsional yang sering dijumpai. Di dalam penulisan rumus, simbol R dan R' selalu menyatakan ikatan hidrogen atau rantai hidrokarbon, atau suatu gugus atom. Kelas kimiawi Gugus Rumus Rumus struktural

Asil halida

Haloformil

RCOX

Alkohol

Hidroksil

ROH

Aldehida

Aldehida

RCHO

Alkana

Alkil

RH

Alkena

Alkenil

R2C=CR2

Alkuna

Alkinil

RCCR'

Amida

Karboksamida

RCONR2

Amina primer

RNH2

Amina sekunder Amina Amina tersier

R2NH

R3N

Ion amonium 4

R4N+

Senyawa azo

Azo (Diimida)

RN2R'

Turunan toluen

Benzil

RCH2C6H5 RBn ROCOOR

Karbonat

Ester karbonat

Karbosilat

Karbosilat

RCOO

Asam karboksilat

Karboksil

RCOOH

Sianat Sianat Tiosianat Eter Eter

ROCN RSCN ROR'

Ester

Ester

RCOOR'

Haloalkana

Halo

RX

Hidroperoksida Hidroperoksi

ROOH

Ketimina primer

RC(=NH)R'

Ketimina sekunder Imina Aldimina primer

RC(=NR)R'

RC(=NH)H

Aldimina sekunder Isosianida Isosianida

RC(=NR')H RNC

Isosianat Isosianat Isotiosianat

RNCO

RNCS

Keton

Keton

RCOR'

Nitrat

Nitrat

RONO2

Nitril

Nitril

RCN

Nitrit

Nitrit

RONO

Senyawa nitro

Nitro

RNO2

Senyawa nitroso

Nitroso

RNO

Peroksida

Peroksi

ROOR

Turunan benzena

Fenil

RC6H5

Fosfina Fosfodiester

Fosfino Fosfat

R3P HOPO(OR)2

Asam fosfonat

Fosfono

RP(=O)(OH)2

Fosfat

Fosfat

ROP(=O)(OH)2

Turunan piridin

Piridil

RC5H4N

Sulfida Sulfona Sulfonil

RSR' RSO2R'

Asam sulfonat Sulfoksida

Sulfo Sulfinil

RSO3H RSOR'

Tiol

Sulfhidril

RSH

Links : Molecules of the Month, A to Z Index of Structures, Top 50 Prescription Medicines, Gallery, Library of Inorganic Structures (over 1600 structures), Interactive 3D Periodic Table, 3D Stereo Glasses, Desktop Wallpaper, Medical advice and Search 3Dchem.com Home >Interactive 3D Periodic Table of the Elements.

Click on the two different representation of the Periodic Table of Elements to open a new window with interactive 3D models.

This first image shows the common view of the Periodic Table of Elements. Chemists discovered in the 1860s that if the elements are arranged in the order of the mass of their atoms, chemical properties recur regularly. Dmitri Mendeleyev in 1869 published his Periodic Table, in which he arranged the elements then known in rows and columns to show this regularity, as shown above highlighting in this case the trends in covalent radii of the elements.

The second image shown below is the "New Vision of the Periodic Table of the Elements" by the Oxford Professor Philip Stewart which shows the elements arranged in a spiral galaxy. Find out more at www.chemicalgalaxy.co.uk

Keterangan Umum Unsur Nama, Lambang, Nomor atom Seri kimia Golongan, Periode, Blok karbon, C, 6 non-logam 14, 2, p hitam (grafit) tak berwarna (intan) Penampilan

Massa atom

12,0107(8) g/mol

Konfigurasi elektron Jumlah elektron tiap kulit Fase

1s2 2s2 2p2 2, 4 padat Ciri-ciri fisik

Massa jenis (sekitar suhu kamar) (grafit) 2,267 g/cm Massa jenis (sekitar suhu kamar) (intan) 3,513 g/cm Titik lebur Titik didih Kalor peleburan Kalor peleburan Kalor penguapan Kapasitas kalor Kapasitas kalor ? 4300-4700 K (? C, ? F) subl. ? ca. 4000 K (? C, ? F) (grafit) ? 100 kJ/mol (intan) ? 120 kJ/mol ? 355,8 kJ/mol (25 C) (grafit) 8,517 J/(molK) (25 C) (intan) 6,115 J/(molK) Tekanan uap (grafit) P/Pa pada T/K 1 10 2839 100 3048 1k 3289 10 k 3572 100 k 3908

Ciri-ciri atom Struktur kristal Bilangan oksidasi Elektronegativitas Energi ionisasi heksagonal 4, 2 (oksida asam lemah) 2,55 (skala Pauling) pertama: 1086,5 kJ/mol ke-2: 2352,6 kJ/mol ke-3: 4620,5 kJ/mol Jari-jari atom Jari-jari atom (terhitung) Jari-jari kovalen Jari-jari Van der Waals 70 pm 67 pm 77 pm 170 pm Lain-lain

You might also like