You are on page 1of 2

Dampak Positif Dan Negatif Budaya Mudik Khas Indonesia*

Tugas Terstruktur Antropologi Budaya Oleh: Syukiran Al-kautsar NIM: 1209404064


*Dari berbagai sumber

Indonesia merupakan Negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Karena Indonesia merupakan Negara kepulauan, Mereka tersebar di berbagai pulau. Alasan utama mereka tidak lain adalah untuk mencari penghidupan dengan menggantungkan harapan dan mengadu nasib di daerah yang mereka tuju. Pulau jawa merupakan sasaran empuk mereka. Tak ayal saat musim mudik tiba, yaitu saat-saat menjelang hari raya idul fitri berbagai kendaraan membeludak pada trayek-trayek perjalanan darat, udara, dan laut, serta baik dari jenis angkutan umum atau kendaraan pribadi. Budaya mudik lebaran alias pulang kampung menjadi sesuatu yang menarik untuk dicermati dari segala aspek. Istilah umum di Malaysia Balik Kampung seprti di lagunya balik kampung, hati riang Budaya ini patut juga dilestarikan karena dapat memberikan dampak positif yang cukup besar disamping juga ada beberapa dampak negatifnya. Budaya mudik lebaran ini sangat identik dengan mengunjungi kedua orang tuan sanak saudara, mertua, bahkan teman sekalipun. Tujuan dari kunjungan ini disamping bermaaf-maafan juga saling menjalin tali silaturahim yang mungkin sudah sekian lama tidak terjalin dengan baik. Walaupun demikian, sebEnarnya bermaaf-maafan ini dapat dilakukan kapan saja. Dampak positif lainnya dari aspek ekonomi adalah masuknya devisa dari luar negeri dalam jumlah yang cukup besar dari TKI kita di luar negri. Disamping itu juga makin luasnya peredaran uang dari daerah perkotaan ke daerah pedesaan sehingga menambah semarak di desa-desa. Mudik atau pulang kampung yang telah menjadi tradisi mayoritas umat islam, tidak hanya kita yang melakukan mudik tapi semua warga indonesia yang ketika itu tengah merantau keluar kota, pulau maupun provinsi demi bekerja menghidupi keluarga mereka yang berada di kampung halaman mereka melakukannya. Mudik tersebut mereka lakukan demi bertemu dengan sanak saudara mereka yang telah lama mereka tinggalkan di kampung halaman mereka. Setiap tahunnya lebih dari 2,3 juta kendaraan bermotor yang digunakan pemudik untuk mencapai

kampung halaman mereka di berbagai kota, belum lagi pemudik dengan mengunakan mobil pribadi, bus, kereta api, kapal laut dan perusahaan jasa lainnya. Padahal hal itu memiliki dampak negatif , karena sangat beresiko terjadinya kecelakaan saat di perjalanan, karena pada saat itu semua masyarakat serentak bergerak menuju kampung halaman mereka hal itu menyebabkan volume kendaraan yang berlebihan akan memenuhi jalan dan menimbulkan kemacetan dan juga dengan kondisi jalan yang rusak dapat membahayakan pemudik. Namun demikian ada beberapa dampak negatif yang cukup signifikan, diantaranya: arus urbanisasi yang cukup besar sehabis lebaran, angka kriminalitas yang semakin besar, jumlah angka kecelakaan yang meningkat tajam karena kurang hati-hati di jalan waktu mudik. Oleh karena itu pembinaan dari pemerintah sangat diperlukan untuk menjaga keselamatan mereka selama diperjalanan ketika mudik, dan juga dengan perbaikan jalan demi kelancaran para pemudik pulang ke kampung halaman mereka, ketika satu permasalahan mudik selesai belum lagi saat masyarakat yang mudik berniat kembali lagi ketempat mereka bekerja, bisa saja mereka membawa 2 atau lebih dari anggota keluarga mereka ke kota tempat mereka bekerja, hal itu menyebabkan perpidahan penduduk dari desa kekota tidak terkontrol yang menjadikan kepadatan penduduk di kota-kota besar semakin bertambah, tata ruang di kota semakin tidak teratur karena terdapat bangunan-bangunan liar yang dibangun oleh pendatang yang merantau dan tidak memiliki tempat tinggal, tentu itu sangat mengganggu keindahan kota,dan merugikan daerah setempat. Pertanyaannya, apakah mudik itu perlu dilakukan dilihat dari dampak baik dan buruknya?

You might also like