You are on page 1of 14

MAKALAH KOMUNIKASI ASI EKSKLUSIF

Oleh :

KELOMPOK B 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Adi Lukas K. (105070300111035) Rizhal Yahya (1050703001110310 Amelia Farina (105070300111042) Deritanti Fitria R. (105070300111040) Dwi Rahayu F. (105070300111023) Mifa Indra Rosyita(105070300111061) Nindy Sabrina (105070301111009) Nur Pratiwi H. (105070307111011) 9. Puji Lestari 10. Fatimatul Luvita 11. Asri Cahyani 12. Ludya Wahyu P. 13. Ika Candra K. 14. Suci Nur Pratiwi 15. Friskania Riftiana 16. Windri Lesmana (105070300111059) (105070300111017) (105070301111001) (105070300111004) (105070300111002) (105070300111010) (105070307111002) (105070307111005)

JURUSAN GIZI KESEHATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2011

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Di Era globalisasi, prevalensi ASI eksklusif dari tahun ke tahun terus menurun. Menuruut (WHO,2002), hanya 39% dari semua bayi di dunia yang mendapat ASI eksklusif. Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 1997-2007 memperlihatkan terjadinya penurunan prevalensi ASI eksklusif dari 40,2% pada tahun 1997 menjadi 39,5% dan menurun 32% pada tahun 2003 dan 2007. Alasan yang menjadi penyebab kegagalan praktek ASI eksklusif bermacam-macam seperti misalnya budaya memberikan makanan pralaktal, memberikan tambahan susu formula karena ASI tidak keluar, menghentikan pemberian ASI karena bayi atau ibu sakit, ibu harus bekerja, serta ibu ingin mencoba susu formula. Studi-studi di banyak negara berkembang mengungkapkan bahwa penyebab utama terjadinya gizi kurang dan hambatan pertumbuhan pada anak-anak usia 3-15 bulan berkaitan dengan rendahnya pemberian ASI dan buruknya praktek pemberian makanan pendamping ASI. Di Indonesia hanya 14% bayi mendapat ASI eksklusif sampai usia 5 bulan dan hanya 8% bayi mendapat ASIeksklusif sampai usia 6 bulan (Depkes, 2004). Menurut penelitian Mercy Corps sebesar 7,4% (ASI predominan pada bayi usia 0- 5 bulan) dan 28,9% (ASI saja dalam 24 jam terakhir pada bayi usia 0-5 bulan),18 dan penelitian Awal Sehat Untuk Hidup Sehat sebesar 9,2%.10 Survei yang dilakukan oleh Helen Keller International menyebutkan bahwa rata-rata bayi di Indonesia hanya mendapatkan ASI eksklusif selama 1,7 bulan. ASI (Air Susu Ibu) merupakan cairan putih yang dihasilkan oleh kelenjar payudara wanita melalui proses laktasi. ASI terdiri dari berbagai komponen gizi dan non gizi. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa ASI memberi semua energi dan gizi (nutrisi) yang dibutuhkan bayi selama 6 bulan pertama hidupnya. Penelitian yang dilakukan oleh Arifeen et al (2001), menunjukkan bahwa bayi yang diberi ASI tidak eksklusif mempunyai risiko 2.4 kali mengalami kematian apabila menderita ISPA dan 3.9 kali saat menderita diare. Namun, seiring dengan perkembangan jaman dan emansipasi wanita, banyak ibu yang bekerja sebagai wanita karir sehingga angka pemberian ASI eksklusif menurun. Dengan demikian, banyak terjadi angka kematian bayi dan gangguan penyakit serta pertumbuhan pada bayi. Untuk itu, kami ingin mengkaji bagaimana cara pemberian ASI eksklusif dengan sasaran wanita karir yang notabene sibuk dan jarang di rumah.

Rumusan Masalah 1. 2. 3. 4. Apakah yang dimaksud ASI eksklusif itu? Bagaimanakah hubungan antara pemberian ASI eksklusif terhadap kesehatan bayi? Bagaimanakah pemberian ASI eksklusif yang benar? Apakah manfaat pemberian ASI eksklusif bagi ibu dan juga bayi?

Tujuan : 1. 2. 3. 4. Mengetahui apakah ASI eksklusif itu. Mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif terhadap kesehatan bayi Memahami bagaimana cara pemberian ASI eksklusif yang benar Mengetahui manfaat pemberian ASI eksklusif bagi ibu dan bayi

Manfaat : 1. Para ibu memperoleh pengetahuan tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif bagi bayi serta mampu melakukannya dengan benar 2. 3. Peningkatan derajat kesehatan bayi dengan pemberian ASI eksklusif Mengurangi risiko kesakitan bayi melalui pemberian ASI eksklusif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


a. Pengertian ASI Eksklusif

ASI merupakan makanan terbaik unutk bayi. ASI mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan oleh bayi. Walaupun susu formula juga mengandung komposisi yang hampir sama dengan ASI, namun ada beberapa zat hanya ada di ASI dan tidak terdapat pada susu formula. Selain itu, jumlah kandungan zat gizi yang terdapat pada susu formula tidak sesuai dengan kebutuhan bayi. Oleh karena itu penting bagi bayi untuk mendapatkan ASI yang cukup. ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan/minuman pendamping lain termasuk air putih maupun susu formula selama enam bulan, untuk kemudian diteruskan hingga 2 tahun atau lebih, dan setelah enam bulan baru didampingi dengan makanan/minuman pendamping ASI (MP ASI) sesuai perkembangan cairan anak. ASI dalam jumlah cukup merupakan makana terbaik pada bayi dan dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan pertama sehingga dapat mencapai tumbuh kembang yang optimal. Permasalahan yang utama adalah perilaku menyusu yang kurang mendukung, faktor social budaya, kesadaran akan pentingnya ASI, gencarnya promosi susu formula, pelayanan kesehatan dan petugas kesehatan yang belum sepenuhnya mendukung PPASI, kurangnya rasa percaya diri ibu bahwa ASI cukup untuk bayinya dan ibu yang bekerja.
b. Manfaat ASI Eksklusif

ASI adalah makan yang terbaik untuk bayi. ASI tidak hanya memberikan manfaat untuk bayi tetapi juga untuk ibu. Manfaat ASI untuk Bayi 1. Nutrien (zat gizi) dalam ASI sesuai dengan kebutuhan bayi. Zat gizi yang terdapat dalam ASI antara lain: lemak, karbohidrat, protein, garam dan mineral, serta vitamin. ASI memberikan seluruh kebutuhan nutrisi dan energi selama 1 bulan pertama, separuh atau lebih nutrisi selama 6 bulan kedua dalam tahun pertama, dan 1/3 nutrisi atau lebih selama tahun kedua. 2. ASI mengandung zat protektif. Dengan adanya zat protektif yang terdapat dalam ASI, maka bayi jarang mengalami sakit.Zatzat protektif tersebut hanya terdapat dalam ASI dan tidak terdapat pada susu formula. Zat-zat protektif tersebut antara lain:

a. Laktobasilus bifidus : Mengubah laktosa menjadi asam laktat dan asam asetat, yang membantu memberikan keasaman pada pencernaan sehingga menghambat pertumbuhan mikroorganisme. b. Laktoferin : Mengikat zat besi sehingga membantu menghambat pertumbuhan kuman. c. Lisozim : Merupakan enzim yang memecah dinding bakteri dan anti inflamatori bekerjasama dengan peroksida dan askorbat untuk menyerang E-Coli dan Salmonela. d. Faktor anti streptokokus : Melindungi bayi dari kuman streptokokus. e. Antibodi. f. Imunitas seluler : ASI mengandung sel-sel yang berfungsi membunuh dan memfagositosis mikroorganisme, membentuk C3 dan C4, lisozim dan laktoferin. g. Tidak menimbulkan alergi. 3. Mempunyai efek psikologis yang menguntungkan bagi ibu dan bayi Pada saat bayi kontak kulit dengan ibunya, maka akan timbul rasa aman dan nyaman bagi bayi. Perasaan ini sangat penting untuk menimbulkan rasa percaya (basic sense of trust). 4. Menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan bayi menjadi baik. Bayi yang mendapatkan ASI akan memiliki tumbuh kembang yang baik terutama untuk otak. 0- sampai 2 tahun merupakan masa-masa perkembangan pesat otak dimana pada hal ini ASI sangat berpengaruh. Hal ini dapat dilihat dari kenaikan berat badan bayi dan kecerdasan otak bayi. 5. Mengurangi kejadian karies dentis. Insidensi karies dentis pada bayi yang mendapat susu formula jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bayi yang mendapat ASI. Kebiasaan menyusu dengan botol atau dot akan menyebabkan gigi lebih lama kontak dengan susu formula sehingga gigi menjadi lebih asam. 6. Mengurangi kejadian maloklusi. Penyebab maloklusi rahang adalah kebiasaan lidah yang mendorong ke depan

akibat menyusuidengan botol dan dot. Manfaat ASI untuk Ibu Berikut manfaat ASI untuk ibu menyusui : Hisapan bayi membantu rahim menciut, mempercepat kondisi ibu untuk kembali ke masa pra-kehamilan dan mengurangi risiko perdarahan Lemak di sekitar panggul dan paha yang ditimbun pada masa kehamilan pindah ke dalam ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing kembali Penelitian menunjukkan bahwa ibu yang menyusui memiliki resiko lebih rendah terhadap kanker rahim dan kanker payudara.

ASI lebih hemat waktu karena tidak usah menyiapkan dan mensterilkan botol susu, dot, dan lain sebagainya ASI lebih praktis karena ibu bisa jalan-jalan ke luar rumah tanpa harus membawa banyak perlengkapan seperti botol, kaleng susu formula, air panas, dan lain sebagainya ASI lebih murah, karena tidak perlu selalu membeli susu kaleng dan perlengkapannya Dapat membantu untuk menunda kehamilan berikutnya

c. Manajemen ASI Eksklusif pada Ibu yang Bekerja

Pemberian ASI perah saat ibu bekerja memberikan kesempatan untuk tetap menyusui saat ibu berada di dekat bayi, beberapa kasus kegagalan pppemberian ASI hingga anak 2 tahun karena saat bekerja ibu tidak memberikan ASI sehingga suplai ASI berkurang dan meningkatkan angka penyapihan dini (earli weaning). Walaupun ibu bekerja, ibu masih dapat memberikan ASI kepada bayinya dengan menggunakan ASI perah. ASI perah adalah ASI yang diambil dengan cara diperah dari payudara untuk kemudian disimpan dan nantinya diberikan pada bayi. Memompa ASI saat bekerja menimbulkan rasa kedekatan ibu pada anak, penghematan keuangan keluarga, mengurangi risiko kesehatan yang diasosiasikan dengan pemberian susu formula, ibu lebih jarang meninggalkan kantor karena anak yang diberi ASI relative lebih jarang sakit dibandingkan anak yang tidak diberi ASI. ASI peras tak bisa menggantikan tindakan menyusui itu sendiri. Seperti diketahui, tindakan menyusui punya banyak pengaruh untuk pertumbuhan mental dan fisik bayi. Oleh karena itu bila ibu sedang tidak bekerja, ibu dapat menyusui bayi secara langsung atau si bayi bisa dibawa ke tempat di mana ibunya berada. Kegiatan menyusui dapat dilakukan pada malam hari, pagi hari sebelum berangkat, dan waktu luang ibu. Keadaan ini akan membantu produksi ASI tetap tinggi.

1. Teknik Memerah ASI Sebelum memerah ASI, lakukan beberapa persiapan untuk memerah antara lain : Cuci bersih kedua tangan dengan benar dengan menggunakan sabun Usahakan rileks dan pilihlan tempat atau ruangan untuk memerah ASI yang tenang dan nyaman Kompres payudara dengan air hangat. Gunakan handuk kecil, waslap, atau akin lembut lainnya. Untuk teknik memerah ASI ada beberapa metode yang dapat dilakukan yakni metode massage, stroking, shaking, let-down reflex (LDR), dan dengan menggunakan pompa.

a. Massage Massage dilakukan dengan cara 2 jari, ayitu telunjuk dan jari tengah. Tangan kanan mengurut payudara kiri dan tangan kiri mengurut payudara kanan. Bila payudara besar, gunakan keempat jari. Dengan teknan ringan, lakukan gerakan melingkar dari dasar payudara dengan gerakan spiral ke arah putting susu. b. Stroke Dengan menggunakan jari-jari tangan, tekan-tekanlah payudara secara lembut. Dari dasar payudara kea rah putting susu dengan garis lurus, kemudain dilanjutkan secara bertahap ke seluruh bagian payudara. Dnegan menggunakan sisir yang bergigi lebar, sisirlah payudara secara lembut, dari dasar payudara kea rah putting susu. Dengan ujung jari, lakukan stroke dari dasar payudara ke putting susu. c. Shake Dengan posisi tubuh condong ke depan, kocok/goyangkan payudara dengan lembut menggunakan tangan, biarkan daya tarik bumi meningkatkan stimulasi pengeluaran ASI. Untuk menjamin pengeluaran ASI lancer, lakukan perawatan pemijatan payudara secara rutin, dan kompres dengan air hangat dna air dingin secara bergantian. d. Let-down reflex (LDR) Sering disebut dengan milk ejection reflex yaitu sebuah proses hormonal yang menyebabkan ASI mengalir deras. Ibu biasanya merasakan sensali geli atau seperti kesemutan beberapa saat ketika sedang menyusui bayi.Menurut buku The Breastfeeding Answer Book, saat sedang menyusu, gerakan ritmik rahang, bibir, dan lidah bayi mengirimkan sinyal pada bagian hipotalamus (otak) ibu sehingga hormone prolaktin dan oksitosin dilepaskan, dan masuk ke dalam aliran darah. Hormon ini yang menyebabkan otot-otot kecil yang mengelilingi gudang ASI (alveoli) menekan ASI ke dalam saluran sehingga menuju reservoir ASI (Lactiferous sinuses) yang terletak 1 inci di belakang putting dan keluar dari payudara. e. Memerah dengan pompa Memerah menggunakan pompa sangat mudah. Ibu cukup mengatur posisi sehingga dapat bersandar dengan santai, jangan sampai bahu tegang.

2. Cara Menyimpan ASI ASI dapat disimpan dengan cara membekukan di freezer atau mendinginkan ke dalam lemari es. Penyimpanan ASI di dalam ruangan dengan suhu 27-32 C kolostrum dapat disimpan selama 12 jam, sedangkan ASI pada suhu 19-25 C dapat tahan selama 4-8 jam. Bila ASI disimpan di dalam lemari es pada suhu 0-4 C akan tahan selama 1-2 hari.

Penyimpanan di dalam lemari pembeku (freezer) di dalam lemari es 1 pintu ASI tahan selama 2 bulan, sedangkan dalam freezer di lemari es 2 pintu (pintu freezer terpisah) tahan selama 34 bulan. Setelah di pompa, simpanlah ASI botol steril dengan tutup yang rapat, cangkir plastic, atau dengan kantong ASI. Untuk mengetahui layak atau tidak layaknya ASI tersebut, tuliskan label tanggal pengeluaran ASI pada wadah penyimpanan ASI. Simpanlah asi dalam jumlah 60 -120 ml . Jangan menambahkan ASI yang baru diperah kedalam ASI yang sudah membeku. Jangan membekukan kembali ASI yang sudah dicairkan. Untuk wadah penyimpanan ASI sebaiknya ASI disimpan pada waadah yang terbuat dari stainlees steel,kaca dengan tutup yang rapat, semi kaca atau plastic dengan permukaan yang keras (jenis yang tembus pandang dan tidak buram) dan tutup yang rapat, kantong plastic khusus ASI, atau kantong plastic makanan bening. Kondisi wadah tempat penyimpanan harus tidak mudah bocor, bias dibersihkan atau disterilkan. Untuk ASI yang disimpan dalam keadaan beku tidak boleh dipanaskan langsung atau dengan microwave. Ada teknik-teknik tertentu untuk mencairkannya antara lain : 1. Pindahkan ASI ke bagian lemari es non freezer hingga mencair 2. Pindahkan ke air dingin 3. Pindahkan ke dalam baskom air hangat 4. Panaskan di atas panci berisi air dengan api kecil 5. Atau gunakan bottle warmer Karakteristik Sasaran Sasaran pada penyuluhan kali ini adalah ibu-ibu menyusui dengan aktivitas kerja yang tinggi. Mereka rata-rata berusia antara 22-30 tahun. Sebagian besar telah menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi, namun ada juga lulusan SMA/SMK dengan lama pendidikan sekitar 10-12 tahun bahkan hanya tamat SD atau SMP. Kelompok ibu ini menghabiskan waktu antara 5-8 jam mereka untuk bekerja. Hampir semua sektor pekerjaan mampu dilakukan oleh kelompok ini, baik sektor pemerintah maupun non-pemerintah. Kelompok ibu yang bekerja pada sektor pemerintah cenderung tidak memiliki kesempatan dan tidak mendapat fasilitas dalam pelaksanaan pemberian ASI ekslusif. Selain itu, faktor kesibukan juga mempengaruhi hal ini. Ketersediaan waktu yang kurang bagi keluarga membuat mereka kesulitan untuk memberikan ASI ekslusif pada bayi mereka. Pada dasarnya, perasaan ibu bekerja ingin tetap menyusui penuh bayinya dan tidak tega, merasa berat meninggalkan bayinya di rumah, ibu ingin menunggui dan menyusui bayinya sendiri tetapi karena tuntutan pemenuhan kebutuhan keluarga, dan keinginan untuk aktualisasi diri maka

ibu meninggalkan bayinya untuk bekerja. Beberapa alasan mengapa ibu-ibu memutuskan untuk bekerja antara lain : a. Faktor ekonomi Penghasilan keluarga yang kurang (200.000-400.000/bulan) merupakan alasan ibu memutuskan untuk bekerja. Sebagian besar anggota kelompok ini bekerja sebagai buruh pabrik. b. Faktor kesempatan kerja Kesempatan karier yang datang membuat ibu memutuskan untuk kembali bekerja, terutama pada sektor formal misalnya pegawai negeri maupun bekerja di pusat perkantoran. Jumlah pendapatan yang cukup besar dan bersifat tetap mendorong ibu untuk mengambil kesempatan ini. c. Faktor waktu Wanita memiliki peran yang berbeda dengan pria. Pria dituntut menggunakan sebagian besar waktunya untu mencari nafkah, sedangkan wanita memiliki waktu luang yang lebih banyak. Karena faktor-faktr tertentu, wanita masa kini juga dituntu untuk bekerja. Peran ganda wanita dalam mengurus keluarga dan bekerja mendorong wanita untuk lebih pintar mengatur waktu agara dapat menjalankan kedua tugas tersebut.

BAB III METODE KEGIATAN Satuan Penyuluhan Pentingnya Asi Eksklusif A. Identifikasi Masalah Mendapatkan Air Susu Ibu atau ASI adalah proses pemenuhan hak pertama yang harus diterima oleh anak ketika baru lahir dan sebelum mendapatkan hak yang lain. Namun pada kenyataannya hak dasar anak ini banyak yang belum terpenuhi. Penyebabnya bermacam-macam, salah satunya adalah aktivitas ibu sehari-hari yang padat sehingga tidak memungkinkan untuk memberikan ASI sewaktu-waktu saat bayi membutuhkannya. Alasan tersebut sering digunakan untuk tidak memberikan ASI pada bayi, sehingga mengakibatkan bayi tidak terpenuhi kebutuhan nutrisinya. Hal ini banyak terjadi pada anak di dunia, tidak terkecuali Indonesia. Di saat banyak ibu yang berprofesi sebagai wanita karier, mereka cenderung menggantikan peran ASI eksklusif dengan susu formula untuk bayi. Padahal ketika hak pertama bayi tidak terpenuhi maka selanjutnya dapat berdampak pada tumbuh kembang anak yang tidak optimal. Konvensi Hak Anak menyebutkan bahwa setiap anak memiliki hak untuk hidup dan tumbuh berkembang secara optimal. Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif akan lebih terjamin ketahanan dan kelangsungan hidupnya. Untuk mendukung hal itu, setiap perempuan juga memiliki hak memperoleh pengetahuan dan dukungan yang mereka butuhkan dalam memberikan ASI terutama ASI eksklusif, yaitu pemberian ASI saja pada bayi hingga usia 6 bulan.

Pengantar Bidang Studi : Ilmu Gizi Topik Sasaran Jam : Pentingnya ASI Eksklusif : Wanita karier (Ibu yang bekerja) : 13.00 WIB

Hari/Tanggal : Selasa, 20 Desember 2011 Waktu Tempat : 50 menit : Graha Medika

B. Tujuan Intruksional Umum (Tiu)

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 50 menit, diharapkan masyarakat khususnya para ibu yang kesehariannya bekerja dapat mengerti, memahami tentang pentingnya ASI bagi ibu dan anak.

C.

Tujuan Intruksional Khusus (Tik) Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 50 menit, diharapkan masyarakat akan

dapat : a) Memahami dan mengerti arti dari ASI eksklusif 6 bulan b) Mengerti manfaat ASI eksklusif bagi ibu c) Mengerti manfaat ASI eksklusif bagi anak d) Mengerti cara pemberian ASI yang baik dan benar

D. Materi Terlampir

E. Media : Power point

F. Metode Example non Example : penampilan gambar

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN No 1 Waktu 5 Menit Kegiatan Penyuluhan Pembukaan: a. Memberi salam b. Menjelaskan tujuan penyuluhan c. Menyebutkan materi/ pokok bahasan yang akan disampaikan Kegiatan Peserta Menjawab salam Mendengarkan dan memperhatikan

2.

2 menit

Pembagian kelompok

Peserta berkumpul sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan

3.

5 menit

Penampilan gambar : gambar ditampilkan

Memperhatikan gambara yang ditampilkan

menggunakan power point 4. 3 menit Memberikan petunjuk dan kesempatan analisa Mendengarkan dan memperhatikan petunjuk daripenyuluh 5. 10 menit Mempersilahkan peserta untuk berdiskusi 6. 15 menit Mendengarkan dan mengkritisi pembacaan analisa peserta 7. 10 menit Komentar diklarifikasi penjelasan 8. 5 menit Memberikan kesimpulan Mendengarkan dan memperhatikan 9. 5 menit Penutup: Mengakhiri penyuluhan, mengucapkan terima kasih dan salam Menjawab salam yang dan Membacakan hasil analisa per kelompok Diskusi kelompok

muncul Mendengarkan klarifikasi diberi dari penyuluh

Metode yang Digunakan Dalam pembelajaran ini metode yang digunakan adalah dengan metode Example Non Example yang menggunakan gambar-gambar yang menunjukkan contoh gambar yang salah dan contoh gambar yang benar tentang suatu prinsip, konsep, dan prosedur. Alur proses pembelajaran metode Example Non Example: Gambar ditampilkan lalu diberikan petunjuk dan kesempatan analisa bagi peserta. Setelah itu Peserta diberikan kesempatan untuk melakukan diskusi kelompok yang beranggotakan 2-3 orang. Setelah diskusi, peserta membacakan hasil analisa dan komentar yang muncul diklarifikasi dan diberi penilaian. Pada akhir pembelajaran akan ditarik kesimpulan dari hasil diskusi. Media yang Digunakan Media yang digunakan dalam pembelajaran dengan menggunkan metode Example Non Example ini adalah Microsoft Power Point (ppt) yang di dalamnya terdapat gambar-gambar

yang berisi contoh-contoh yang benar ataupun yang salah mengenai suatu prinsip, konsep, dan prosedur.

BAB IV DAFTAR PUSTAKA Anonymous. Makalah Manajemen Laktasi. http://www.scribd.com/. Diakses pada Selasa 13 Desember 2011. Anonymous.2002. Pemberian ASI Eksklusif atau ASI saja:Satu-Satunya Sumber Cairan Yang Dibutuhkan Bayi Usia Dini. http://www.linkagesproject.org/media/publications/ENAReferences/Indonesia/Ref4.7%20.pdf. Diakses pada Selasa 13 Desember 2011. Anonymous.2010.Tips Memberikan ASI Eksklusif Untuk Wanita Karir. http://id.88db.com/. Diakses pada Selasa 13 Desember 2011. Artayani, Ida Ayu Gede. Faktor - Faktor yang Mendorong Wanita Bekerja pada Usaha Kerajinan Gerabah di Desa Binoh Kelurahan Ubung Kaja Denpasar. http://jurnal.isidps.ac.id/index.php/artikel/article/view/198. Diakses tanggal 16 Desember 2011 pukul 11.56. Evawan, Yaritonang. Peran Asi bagi Diakses tanggal Bayi. 14

http://www.damandiri.or.id/file/evawanyaritonangipbbab2.pdf. Desember 2011 pukul 19.00.

Fikawati Sandra dan Syafiq Ahmad. 2010. Kajian Implementasi Dan Kebijakan Air Susu Ibu Eksklusif Dan Inisiasi Menyusu Dini Di Indonesia. MAKARA, KESEHATAN, VOL. 14, NO. 1, JUNI 2010: 17-24. Kementrian Kesehatan RI.

http://www.bppsdmk.depkes.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=170 :banyak-sekali-manfaat-asi-bagi-bayi-dan-ibu&catid=38:berita&Itemid=82. Diunduh pada tanggal 26 Desember 2011 pukul 12.00. Netci.2008.CARA PEMBERIAN ASI EXCLUSIVE 100% TANPA SUSU FORMULA WALAU MAMANYA BEKERJA (hal-hal yang banyak tidak diketahui oleh para ibu muda yang berkarier).http://xa.yimg.com/kq/groups/15673815/1622131773/name/pemberian+asi +100%25+tanpa+susu+formula.doc. Diakses pada Selasa 13 Desember 2011. Rejeki,sri.2008. Wilayah Studi Fenomenologi: Pengalaman Menyusui Eksklusif Ibu Bekerja di Kendal Jawa Tengah.

http://www.scribd.com/document_downloads/direct/52378448?extension=pdf&ft=132387 5206&lt=1323878816&uahk=Q0FcqBgRe5UhqTOjgAgsLJyuPfk. Diakses tanggal 14 Desember 2011.

You might also like