You are on page 1of 63

USULAN RENCANA KEGIATAN MASYARAKAT (RKM) PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN (PPIP) TAHUN 2011

JENIS KEGIATAN : JALAN SETAPAK RABAT BETON

LOKASI : DESA KECAMATAN KABUPATEN : TOTORAN : PASEKAN : INDRAMAYU

DISUSUN OLEH : MASYARAKAT DESA : PASEKAN

Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2011

CHECK LIST PEMERIKSAAN KELENGKAPAN DOKUMEN USULAN RKM


Desa Kecamatan : Totoan : Pasekan Kabupaten Provinsi : Indramayu : Jawa Barat

Pemeriksaan Isi Proposal Desa No. Uraian Layak 1. Surat Pengantar 2. Cover/Sampul Proposal 3. Daftar Isi 4. Uraian/Penjelasan RKM 5. Analisis Prioritas Kegiatan 6. Pemetaan Batas Tapak 7. Peta lokasi Infrastruktur 8. Berita Acara Musyawarah I 9. Daftar Hadir Musyawarah I 10. Berita Acara Musyawarah II 11. Daftar Hadir Musyawarah II 12. Berita Acara Pemilik Lahan Untuk Hibah Berita Acara Swadaya/ Sumbangan Masyarakat Ada Kurang Salah Tidak Ada Penjelasan dan Rekomendasi

13.

14. Daftar Sumbangan (Lamp. BA)

KESIMPULAN PEMERIKSAAN : Bahwa dokumen usulan RKM desa tersebut diatas dinyatakan *):

1. LAYAK atau TELAH MEMENUHI SYARAT maka bisa dilanjutkan dengan proses verifikasi 2. KURANG LAYAK atau BELUM MEMENUHI SYARAT maka perlu diperbaiki dulu oleh desa

Dibuat di : Diperiksa Oleh, Nama Jabatan

Tanggal :

Tanda Tangan 1.

1.

Satker PIP kabupaten

2.

2.

3. 3.

4.

4.

5. 5.

DAFTAR ISI

1. Latar Belakang Kegiatan 2. Maksud, Tujuan, dan Sasaran Kegiatan 2.1 Maksud 2.2 Tujuan 2.3 Sasaran 3. Rincian Kegiatan 3.1 Jenis (Paket) Kegiatan 3.2 Lokasi Kegiatan 3.3 Waktu Pelaksanaan Kegiatan 3.4 Pelaksana Kegiatan 3.5 Jumlah Pemanfaat 3.6 Ketersediaan Lahan dan Bahan 4. Rencana Operasi dan Pemeliharaan 5. Rencana Pendanaan Operasi dan Pemeliharaan 6. Lampiran

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU KECAMATAN PASEKAN

KANTOR KUWU TOTORAN


SURAT PENGANTAR USULAN RENCANA KEGIATAN MASYARAKAT (RKM)
Lampiran : 1 bundel Tanggal : ................................ 2011

Kepada Yth. Ketua Tim Pelaksana Kabupaten : Selaku Tim Verifikasi Usulan Kegiatan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Tahun 2011

Dengan hormat, Melalui surat ini, kami sampaikan bahwa kami telah mengajukan Usulan Rencana Kegiatan Masyarakat Desa : Totoran yang merupakan pelaksanaan dari Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Tahun 2011. Usulan Kegiatan ini merupakan hasil dari Musyawarah Desa II yang telah diselenggarakan di : Desa Kecamatan Kabupaten Pada tanggal : Totoran : Pasekan : Indramayu :

dan telah ditindaklanjuti sesuai dengan pedoman pelaksanaan. Adapun Usulan Kegiatan ini kami ajukan agar dapat dilakukan proses verifikasi di tingkat kabupaten sesuai dengan mekanisme yang telah ditentukan. Demikian surat ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Ketua OMS

( RIYANTO )

Tembusan : 1. Kepala Satuan Kerja Tingkat Kabupaten Indramayu 2. Tenaga Ahli Manajemen Kabupaten (TAMK) 3. Camat Pasekan 4. Kepala Desa Totoran 5. BPD 6. Arsip

USULAN RENCANA KEGIATAN MASYARAKAT


Desa Kecamatan 1. : Totoran : Pasekan Kabupaten Provinsi : Indramayu : Jawa Barat

Latar Belakang Kegiatan Desa Totoran adalah desa yang terletak di Kabupaten Indramayu sebagian besar

masyarakatnya berprofesi dibidang perikanan. Desa Totoran termasuk dalam wilayah Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu. Luas wilayah Desa Totoran mencapai 625 Ha yang terdiri dari tanah sawah dan tanah darat yang datar. Kondisi Prasarana dan Sarana Perdesaan yang ada di Desa Totoran secara umum sebagai berikut : Kerusakan badan jalan gang yang diakibatkan banyak keluar masuk kendaraan pengangkut mengakibatkan kerusakan. Kondisi jalan setapak hampir sebagian besar berupa tanah atau diperkeras seadanya sehingga pada musim hujan tanahnya becek dan kotor serta bila musim kemarau banyak debu. Begitu pula dengan sebagian jalan gang laginya yang rusak parah akibat tidak ada perawatan atau pemeliharaan dari masyarakat setempat. 2.

Maksud, Tujuan, dan Sasaran Kegiatan 2.1 Maksud Rabat Beton Hasil yang diharapkan dengan jalan setapak rabat beton yaitu melancarkan akses

transprortasi penduduk ke jalan utama dalam menjalankan kegiatan sehari-hari, roda perekonomian masyarakat dapat meningkat, dan terpenuhinya hak masyarakat dalam memperoleh sarana dasar. 2.2 Tujuan Rabat Beton Pembangunan infrastruktur jalan untuk mempermudah akses/pencapaian ke jalan utama. 2.3 Sasaran Pada kegiatan yang dilakukan pada Program Infrastruktur Perdesaan (PPIP) 2011, diharapkan akan menjadikan perbaikan sarana dan prasarana Desa Totoran yang pada pelaksanaan pembangunannya melibatkan masyarakat setempat sehingga menciptakan lapangan

kerja, meningkatkan produksi dan pemasaran hasil bumi maupun kelancaran aktifitas kegiatan sehari-hari. 3.

Rincian Kegiatan 3.1 Jenis (Paket) Kegiatan Pembangunan Jalan Setapak Rabat Beton

3.2 Lokasi Kegiatan Jalan Setapak di blok Mekar Sari, P = 850 m

3.3 Waktu Pelaksanaan Kegiatan Rencana waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan pembangunan infrastruktur selama 4 Minggu (30 Hari Kalender). 3.4 Pelaksana Kegiatan Pelaksanaan kegiatan dan penanggung jawab pelaksanaan kegiatan adalah OMS dengan susunan sebagai Berikut : Ketua Sekretaris Bendahara Anggota : RIYANTO : WASNIAH : SUHAKIM MUIS : 1. ANIKA 2. MARMO Kader Desa : CITO

3.5 Jumlah Pemanfaat a. Jumlah 413 KK (berdasarkan kepala keluarga) b. Jumlah 3102 jiwa c. Jumlah 65% orang miskin (dari pemanfaat seluruhnya) 3.6 Ketersediaan Lahan dan Bahan a. b. c. d. e. Luas Lahan Kondisi Lahan Kepemilikan Lahan Jenis dan Jumlah Bahan Ketersediaan Bahan : 850 m2 : Tidak tertata dengan baik : Tanah Desa : : Tersedia dan mudah didatangkan.

4.

Rencana Operasi dan Pemeliharaan Untuk menjaga pelestarian dari infrastruktur terbangun akan dilakukan pemeliharaan

secara

berkala

dan

dilakukan

secara

bersama-sama

masyarakat

Desa

Totoran.

Pengoperasionalisasian dan pengelolaannya dilakukan melalui rembug warga setempat, dan disepakati sebesar Rp.3.200.000,00 (Tiga Juta Dua Ratus Ribu Rupiah). Penanggung jawab dari kegiatan Operasi dan Pemeliharaan tergabung dalam Kelompok Pemelihara dan Pemanfaat (KPP) yang terdiri dari : Ketua Sekretaris Bendahara Anggota : NURAYAM : WARSA : WARPAN : 1. DAUD 2. TARMIDI 5.

Rencana Pendanaan Operasi dan Pemeliharaan Pendanaan Operasi dan Pemeliharaan terhadap infrastruktur terbangun akan dibebankan

kepada kesanggupan masyarakat secara berkesinambungan sejak dimulainya pelaksanaan program dan seterusnya, dikoordinasikan oleh Kelompok Pemelihara dan Pemanfaat (KPP) yang telah dibentuk. 6.

Lampiran : a. Daftar penerima manfaat (langsung dan/atau tidak langsung sesuai jenis kegiatan) b. Ceklist Kelengkapan Dokumen Usulan RKM c. Formulir Verifikasi d. Analisis Prioritas Usulan Kegiatan

Disiapkan oleh Organisasi Masyarakat Setempat (OMS) berdasarkan hasil keputusan Musyawarah Desa II, Desa : Totoran, Kecamatan : Pasekan, Kabupaten : Indramayu, Provinsi : Jawa Barat. 1. 2. 3. 4. 5. 6. RIYANTO WASNIAH SUHAKIM MUIS ANIKA MARMO CITO (Ketua OMS ) (Sekertaris OMS) (Bendahara OMS) (Anggota OMS ) (Anggota OMS ) (Kader Desa)

Mengetahui :

Kepala Desa Totoran

Fasilitator Masyarakat

(DINOTO)

(HERU KHAERUDIN, S.Pd.I)

PEMETAAN BATAS TAPAK


Desa Kecamatan Kabupaten Provinsi : Totoran : Pasekan : Indramayu : Jawa Barat

Berdasarkan hasil pemetaan pada Kegiatan PPIP Tahun 2011 yang dilakukan oleh masyarakat dan perangkat Desa pada hari ., tanggal ., bulan Nopember, 2011, maka bersama ini disampaikan Pertimbangan berupa Pemetaan Batas Tapak Desa sebagai berikut : A. Statistik No. 1 2 3 4 5 6 7 8 Data Penduduk Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Wanita Jumlah Penganggur Jumlah Keluarga Pra KS dan KS 1 Jumlah Keluarga Sejahtera (Non Pra / KS 1) Jumlah RT Jumlah RW Jumlahh Dusun Data Yang Diperiksa PODES BKBN Desa Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010

B. Lokasi Sasaran Program Lain No. 1 2 3 4 5 6 7 C. Batas Wilayah No 1 2 3 4 5 6 7 8 Batas Desa Sumber daya sarana dan prasarana Keadaan fisik lingkungan Luas dan Tata Letak Lahan termasuk peruntukannya Penyebaran Daerah Permukiman Aliran air Lembaga yang ada di Desa Sekolah Posyandu, Puskesmas Masukan dalam Peta Ada tapi tidak baik Rusak Bangunan, pertanian Belum merata Saluran sekunder BPD, LSM, Karang Taruna, TP.PKK 1 Unit 1 Posyandu Program/Tahun 2008 2009 2010

FORMULIR VERIFIKASI USULAN


Kabupaten Kecamatan : Indramayu : Pasekan Kriteria 1. Usulan merupakan hasil keputusan Musyawarah Desa II, dibuktikan dengan Salinan Berita Acara Musyawarah Desa II Catatan : Desa : Totoran

Jenis Kegiatan : Rabat Beton Penilaian Ya Tidak

2. Tumpang tindih atau berkaitan dengan proyek pemerintah lainnya Catatan :

3. Ada masalah kepemilikan tanah/ganti rugi Catatan : 4. Banyaknya penerima manfaat 2/3 jumlah penduduk desa Catatan :

5. Ada daftar penerima manfaat dan daftar tersebut sesuai dengan jumlah penerima manfaat yang ditemukan di lapangan Catatan :

6. Sebanyak 60 % penerima manfaat adalah masyarakat miskin Catatan :

7. Swadaya Masyarakat, jelaskan Catatan :

8. Layak secara lingkungan a. Tidak menyebabkan erosi, longsor, atau banjir b. Tidak menyebabkan kerusakan dan kelangsungan hidup tumbuhan c. Tidak menyebabkan kerusakan dan kelangsungan hidup hewan Catatan :

Kriteria 9. Layak secara teknis a. Menggunakan teknologi yang relatif sederhana b. Banyak melibatkan tenaga kerja masyarakat setempat. c. Bahan, alat, dan tenaga ahli mudah didatangkan. d. Dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat. Catatan :

Penilaian Ya Tidak

10. Kesimpulan usulan Layak dengan syarat / Alasan tidak layak (coret yang tidak sesuai):

Tanggal :

2011

Dibuat oleh:

Ketua Tim Pelaksana Kabupaten

(..........................................................)

DAFTAR PENERIMA MANFAAT


Hasil Yang Diharapkan No Kegiatan Infrastruktur Lokasi Dampak Kegiatan Penerima Manfaat 413 KK

1.

Jalan Beton

Setapak

Rabat Blok Sari

Mekar Jalan menjadi kuat dan baik. Transportasi di dalam dan keluar blok menjadi lancar. Transportasi lancar, Perekonomian masyarakat meningkat.

Totoran, Tanggal

............................ 2011

Fasilitator Masyarakat

Ketua OMS

Kader Desa

(Heru Khaerudin, S.Pd.I)

(RIYANTO)

(CITO)

Kuwu Desa Totoran

(DINOTO)

MATRIKS PEMETAAN SWADAYA


No 1 INFORMASI Peta dan Profil Keluarga Miskin URAIAN IDENTIFIKASI MASALAH a. Identifikasi kantung-kantung kemiskinan di tingkat dusun/RW Desa Totoran meliputi : Jompo Miskin Janda Miskin Yatim Piatu Pengangguran Balita Gizi buruk Rumah tidak layak huni Anak usia sekolah miskin b. Identifikasi karakterisitik kemiskinan (penyebab kemiskinan) antara lain : Tingkat pendidikan yang masih rendah. Sempitnya lapangan pekerjaan. Kepala keluarga yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Minimnya akses untuk permodalan kalaupun ada suku bunga masih dirasakan terlalu tinggi bagi masyarakat. Tidak memiliki keahlian khusus (skil). c. Identifikasi profil rumah tangga miskin (pendapatan, pola belanja, asal usul) : Pendapatan rata-rata kepala keluarga yang memiliki pekerjaan tidak tetap (serabutan/musiman) perbulan adalah sebesar Rp. 450.000, Pola Belanja rumah tangga miskin sangat sederhana, mereka akan memanfaatkan uangnya hanya untuk kebutuhan pokok saja. Asal Usul atau sumber penghasilan rata-rata mereka peroleh dari pekerjaan yang tidak tetap. d. Identifikasi demografi masyarakat miskin (jumlah KK miskin, Usia, Pendidikan, Gender, dll) : Jumlah KK miskin di Desa Totoran berjumlah 625 KK. Dengan Usia rata-rata 40-60 tahun. Pendidikan rata-rata tidak tamat SD. e. Identifikasi keterlibatan masyarakat miskin dalam program sebelumnya : berupa program bantuan PNPM, Raskin dan Jamkesmas masih dirasakan kurang memenuhi kebutuhan masyarakat yang tidak mampu secara ekonomi. a. Orang yang dipercaya, dianggap jujur oleh masyarakat, diantaranya : Riyanto, Nurayam, Muis, Sulaiman, Rumi, Ardian. b. Figur-figur relawan, ikhlas tanpa pamrih, diantaranya : Riyanto, Cito, Marmo, Irawan, Wasniah. c. Memiliki kepedulian, empati yang tinggi terhadap nasib masyarakat miskin. Diantaranya : Ilman, Wasniah, Rumi, Jupri, Yani, Cito d. Pemuda dan perempuan yang aktif serta memiliki komitmen ke masyarakat, Diantaranya : Eman, Warsa, Retno, Warpan. e. Figur - figur pemimpin formal dan pemimpin informal masyarakat. Diantaranya : Warsa, Warpan, Ferry, Iskandar.

Peta dan Profil Potensi Relawan dan Sumber Daya Manusia

Peta dan Profil Masalah Infrastruktur

Peta dan Profil Masalah dan Potensi Ekonomi Masyarakat

Peta dan Profil masalah serta potensi, sosial dan budaya

f. Berpotensi keahlian : yang ada di Desa Totoran mayoritas memiliki keahlian dalam bidang pertanian, namun keahlian mereka masih tradisional. g. Kemampuan ekonomi : masyarakat Desa Totoran mayoritas ditopang dari sektor tambak. a. Akses transportasi : yang masih dirasakan minim, hampir setengah luas dari total luas jalan desa masih dalam kondisi tanah. b. Akses sarana ekonomi (pasar, pertokoan dll) : Desa Totoran belum memiliki pasar induk (utama) untuk kegiatan transaksi perdagangannya. Pertokoan sembako hampir tersebar disetiap bloknya. c. Akses pertanian (drainase) : Banyak saluaran irigasi yang rusak dan perlu diperbaiki untuk meningkatkan hasil pertanian. Kurangnya saluran irigasi yang menunjang pertanian. d. Akses Air Bersih : masih dirasakan kurang mayoritas penduduk memanfaatkan sumur gali untuk keperluan sehariharinya. e. Akses Pendidikan : Minimnya sarana pendidikan baik itu formal maupun non formal. Masih minimnya tenaga pengajar. f. Akses Kesehatan : masih dirasakan sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan seluruh warga desa. Baik dari segi sarana maupun tenaga medisnya. g. Perumahan : Sebagian besar masyarakat Desa Totoran masih memiliki rumah dengan kondisi semi permanen dan akses infrastuktur penunjang belum memadai seperti tidak adanya saluran pembungan air limbah rumah tangga. a. Akses usaha (pengusaha, pabrik, lokasi, bahan baku, pasar dll) : di Desa Totoran kebanyakan jenis usaha yang dilakukan adalah pedagang kecil. b. Akses modal : cukup tersedia, namun tidak banyak yang manfaatkannya karena bunga pinjaman masih dirasakan sangat tinggi dan proses prosedur administrasi peminjamannya dirasakan rumit bagi masyarakat desa, hingga lebih memilih jalan pintas untuk mendapatkan modal kepada tengkulak/rentenir. c. Kelembagaan eknomi, keuangan : cukup tersedia pada radius yang tidak jauh dari Desa Totoran, namun tidak banyak yang memanfaatkannya karena bunga pinjaman masih dirasakan sangat tinggi dan proses prosedur administrasi peminjamannya dirasakan rumit bagi masyarakat desa, hingga lebih memilih jalan pintas untuk mendapatkan modal kepada tengkulak/rentenir. a. Nilai - nilai sosial : Masih dipertahankan oleh sebagian masyarakat namun seiring perubahan teknologi sedikit banyak mempengaruhi nilai sosial masyarakat desa. b. Masalah sosial : Masalah sosial yang terjadi di Desa Totoran disebabkan karena banyaknya jumlah : penganggur, anak putus sekolah, buta huruf, rumah tidak layak huni. c. Kondisi gizi dan kesehatan : Rentan terhadap penyakit, terutama saat musim hujan dan peralihan musim.

Peta dan Profil Kelembagaan Setempat

d. Hubungan dengan desa lain : dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat Desa Totoran dalam keperluan berbagai aspek sosial maupun kedinasaan (Kondusif). a. Organisasi masyarakat, pemuda, perempuan dll : Peranannya dimasyarakat dalam menampung aspirasi dirasakan belum berjalan maksimal. b. Organisasi sosial, keagamaan, politik : Terbentuk dari adanya pemahan bersama dan tujuan yang sama, namun peranannya dimasyarakat belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakatnya. c. Organisasi pemerintahaan lokal : Memegang peranan yang sangat vital dalam mengelola tatanan masyarakat di Desa Totoran, namun belum ditunjang secara maksimal dengan sarana kerja yang memadai. d. Norma - norma lokal (tradisi, kebiasaan, kepercayaan dll) : Masih dipertahankan oleh sebagian masyarakat namun seiring perubahan teknologi sedikit banyak mempengaruhi nilai sosial masyarakat desa. Hal yang masih berjalan : Toleransi, Tenggang rasa, Gotong royong. a. Prioritas masalah mendesak ditangani : adalah kebutuhan akan sarana dan prasarana yang menyangkut infrastruktur dasar bagi masyarakat Desa Totoran antara lain : Banyaknya jalan - jalan yang masih tanah dan rusak. Saluran pembuangan air limbah tidak memadai. Sarana penghubung/jembatan. Akses air bersih. Rumah tidak layak huni. Saluran Irigasi pertanian. Pemberian bea siswa bagi masyarakat yang tidak mampu dan santunan anak yatim. Pengobatan gratis. b. Peluang - peluang yang ada : Sumber daya manusia yang ada di Desa Totoran mampu untuk mengelola dan membangun desanya dan sumber daya alam masih produktif untuk dapat dimanfaatkan. Sedangkan peranan lembaga keuangan (kekuatan modal) masih berpeluang untuk memperluas sektor perkreditan usaha rakyat.

Peta dan Profil Kebutuhan Masyarakat

Demikian Daftar Prioritas ini dibuat untuk dijadikan dasar pertimbangan dalam pelaksanaan PPIP Tahun 2011 di Desa kami, khususnya bagi proses penyusunan Usulan Prioritas Desa.

Pasekan, Tanggal November 2011

Mengetahui :
Fasilitator Masyarakat Ketua Tim Pemetaan Pimpinan Pertemuan

(Heru Khaerudin, S.Pd.I.)

(..........................................) TAMK

(..........................................)

(..........................................) Perwakilan Peserta Perwakilan Peserta Kepala Desa

(..........................................)

(..........................................)

(DINOTO)

Berita Acara Kesanggupan Swadaya Masyarakat


Terhadap Usulan Kegiatan : Jalan Setapak Rabat Beton Pada hari ini ..........., tanggal ........., bulan Desember, tahun 2011, bertempat di Balai Desa, DESA TOTORAN, KECAMATAN PASEKAN, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, berdasarkan Hasil Musyawarah Desa III, kami yang bertandatangan di bawah ini mewakili dan atas nama Masyarakat Desa menyatakan bahwa jika Usulan dari Desa kami disetujui dalam Musyawarah Desa III untuk didanai melalui PPIP Tahun 2011, kami sepakat dan sanggup memberikan swadaya sebagaimana di bawah ini: No 1 Bentuk Swadaya Bahan : a. b. c. d. e. 2 Lahan : a. b. c. d. e. 3 Lainnya : a. b. c. d. e. Volume Satuan Nilai (Rp) Keterangan

Rincian dari Swadaya tersebut, termasuk nama-nama Penyumbang sebagaimana tercantum dalam Lampiran Berita Acara ini.

Swadaya atau Sumbangan Masyarakat sebagaimana tersebut di atas akan direalisasikan setelah Adanya Keputusan Penetapan Usulan yang didanai oleh PPIP Tahun 2011 melalui Musyawarah Desa III sampai pada Tahap Pelaksanaan Kegiatan. Jika swadaya tersebut di atas tidak dapat direalisasikan maka kami menyadari dan bersedia menerima sanksi berupa Pemutusan atau Pemberhentian Bantuan Dana PPIP Tahun 2011 untuk desa kami.

Demikian Berita Acara ini kami buat dengan sebenarnya dan atas dasar Musyawarah Masyarakat Desa agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Pasekan, tanggal: ........................ 2011

Fasilitator Masyarakat

Ketua OMS

( HERU KHAERUDIN, S.Pd.I )

( RIYANTO )

Atas Nama Masyarakat Desa


No. Nama Alamat Lengkap Jenis Kelamin Jabatan (dalam masyarakat) Tanda Tangan

DAFTAR SUMBANGAN DANA PEMELIHARAAN


No. Nama Sumbangan Wajib Sukarela Jumlah Paraf

TOTAL

PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN (PPIP 2011)

ORGANISASI MASYARAKAT SETEMPAT (OMS)


Sekretariat : Kantor Kepala Desa Totoran, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa barat

DESA TOTORAN KEC. PASEKAN KAB. INDRAMAYU

USULAN PRIORITAS DESA TAHUN 2011-2013

LOKASI : DESA KECAMATAN KABUPATEN

: TOTORAN : PASEKAN : INDRAMAYU

DISUSUN OLEH : MASYARAKAT DESA : TOTORAN

Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur Hadirat Allah SWT, atas Hidayah dan Inayah-Nya bahwasanya Organisasi Masyarakat Setempat ( OMS ) bersama-sama Unsur Aparat Desa, Tim Perumus Program Partisipatif, dan para relawan Desa Totoran Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu telah dapat mewujudkan tersusunanya Perencanaan Jangka Menengah Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP) dan Rencana Tahunan (Renta) yang merupakan rencana pembangunan yang tergali dari aspiratif segenap warga Desa Totoran. Dalam penyusunan UPD ini sangat erat kaitannya dengan pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP) yang direcanakan pemerintah di Desa Totoran yang mana UPD ini berisikan rencana-rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh OMS dan segenap unsur masyarakat yang tentunya disesuaikan dengan kebutuhan nyata masyarakat sebagai tindak lanjut dari penanganan permasalahan yang terjadi di tingkat warga masyarakat setempat. Kami menyadari bahwa sebagai produk manusia tidak ada yang sempurna sehingga kritik dan saran dari pihak-pihak terkait sangat kami nantikan untuk penyempurnaan di masa-masa yang akan datang. Dengan segala kerendahan hati, kami atas nama anggota Organisasi Masyarakat Setempat ( OMS ), mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat dan aparat desa yang senentiasa mendorong serta mendukung terjadinya kelancaran semua pelaksanaan kegiatan ini, karena tanpa bantuan dan partisipasinya dari semua pihak, UPD ini tidak mungkin akan terwujud dan mendapat dukungan juga pengakuan dari segenap warga masyarakat. Terakhir, semoga apa yang telah kita kerjakan dengan didasari kejujuran, keikhlasan, saling percaya, rasa adil, dan kebijaksanaan Insya Allah bermanfaat di kemudian hari khususnya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin dan umumnya bagi pembangunan masyarakat Desa Totoran.

Totoran, ...... November 2011

Hormat Kami, OMS Desa Totoran

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Sasaran D. Ruang Lingkup E. Visi dan Misi F. Sitematika Pembahasan G. Prinsip II. PROFIL DESA TOTORAN A. Data Penduduk B. Data Monografi Desa Totoran C. Data Infrastruktur D. Kelembagaan E. Rumusan Prioritas Masalah dan Pemecahan III. PROFIL OMS A. Gambaran Umum 1. Latar Belakang Pembentukan OMS 2. Visi dan Misi OMS 3. Organisasi OMS 4. Peran, Tugas, dan Fungsi OMS B. Kondisi Kemiskinan Desa Totoran IV. DESKRIPSI DAN ANALISA MASALAH V. KESIMPULAN

PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN (PPIP 2011)

ORGANISASI MASYARAKAT SETEMPAT (OMS)


Sekretariat : Kantor Kepala Desa Totoran, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa barat

DESA TOTORAN KEC. PASEKAN KAB. INDRAMAYU

SURAT PENGANTAR USULAN PRIORITAS DESA (UPD) DESA TOTORAN


Lampiran : 1 bundel Tanggal : .... 2011

Kepada Yth. Ketua Tim Pelaksana Kabupaten: Selaku Tim Verifikasi Usulan Kegiatan Program pembangunan Infrastruktur Perdesaan Tahun 2011 Dengan hormat, Melalui surat ini, kami sampaikan bahwa kami telah mengajukan Usulan Prioritas Desa Totoran yang akan menjadi masukan dokumen perencanaan pembangunan desa. Usulan Kegiatan ini merupakan Hasil dari Musyawarah Desa II yang telah selenggarakan di : Desa : Totoran Kecamatan : Pasekan Kabupaten : Indramayu Pada tanggal : 2011 dan telah ditindaklanjuti sesuai dengan pedoman pelaksanaan. Adapun Usulan Kegiatan ini kami ajukan agar dapat dilakukan proses verifikasi di Tingkat Kabupaten sesuai dengan mekanisme yang telah ditentukan. Demikian surat ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Ketua OMS

( RIYANTO )

Tembusan : 1. Kepala Satuan Kerja Tingkat Kabupaten 2. Tenaga Ahli Manajemen Kabupaten (TAMK) 3. Camat 4. Kepala Desa 5. BPD 6. Arsip

USULAN PRIORITAS DESA TOTORAN (TAHUN 2011 2013) I. PENDAHULUAN


Desa Kecamatan : Totoran : Pasekan Kabupaten Provinsi : Indramayu : Jawa Barat

A. Latar Belakang Terjadinya krisis ekonomi beberapa tahun belakangan ini ternyata telah memberikan kesadaran baru, yaitu adanya kepedulian yang meningkat terhadap pendayagunaan potensi sumberdaya, khususnya sumberdaya manusia. Keadaan ini tentu merupakan hal yang sangat menggembirakan, karena selain akan terjadinya optimalisasi semua potensi sumberdaya tersebut, juga akan muncul inovasi baru dalam memanfaatkan sumberdaya manusia ataupun sumberdaya alam. Dalam konteks pembangunan nasional, hal ini menunjukan bahwa keberhasilan pembangunan daerah akan semakin menentukan pencapaian sasaran pembangunan secara nasional. Oleh karena itu pendayagunaan sumberdaya manusia dan sumberdaya alam secara optimal di daerah menjadi isu sentral di dalam pelaksanaan pembangunan di segala bidang. Program bottom up planning sebagai perencanaan partisipatif dari bawah merupakan alat pembelajaran masyarakat agar lebih mampu untuk menganalisa keadaannya sendiri, mengidentifikasi potensi wilayahnya, merumuskan kebutuhan-kebutuhan nyata, serta

menyepakati rencana-rencana kegiatannya secara sistematis dan strategis guna memperbaiki kondisi kehidupannya. Maka dengan demikian masyarakat adalah berperan sebagai sasaran di dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan maupun tujuan penanggulangan kemiskinan. Jadi pada dasarnya penanggulangan kemiskinan bukan merupakan daftar keinginan sekelompok atau pihak tertentu saja yang ada di tingkat masyarakat melainkan benar-benar berbasis pada kebutuhan nyata dari seluruh lapisan masyarakat yang tersusun secara strategis, jelas dan terarah dalam realisasi penanggulangannya. Keterlibatan masyarakat dalam hal ini tidak hanya terbatas dalam pengertian ikut serta secara fisik saja (mencakup dana, tenaga, material) melainkan juga berorientasi pada keterlibatan kelompok masyarakat retan (kelompok miskin dari yang termiskin yang termajinalkan) untuk turut aktif menyampaikan aspirasinya dan terlibat langsung dalam proses pengambilan keputusan. Dengan demikian mereka akan terdorong untuk bisa menentukan sendiri kegiatankegiatan yang benar-benar dibutuhkan untuk memperbaiki kondisi kehidupan dan

penghidupannya.

Dalam kenyataannya bahwa permasalahan-permasalahan kemiskinan yang terjadi di tingkat masyarakat sifatnya tidak stagnan, namun terus berkembang dinamis sesuai dengan perkembangan dinamika kehidupan dan perubahan sosial yang terjadi. Persoalan-persoalan dan sasaran yang telah teridentifikasi serta tersusun dalam suatu program pada tahun sebelumnya belum tentu masih menjadi suatu penanganan utama yang harus dipecahkan. Melihat kenyataan seperti ini, maka tidaklah salah dan pesimis, akan tetapi menjadi tuntutan bagi OMS sebagai lembaga lokal penggerak pemberdayaan masyarakat untuk tanggap terhadap persoalan Pembangunan Lingkungan yang terus berkembang di tingkat masyarakat sehingga bisa mengkaji ulang (review) terhadap persoalan-persoalan yang telah tersusun dalam program penangulangan kemiskinan di wilayahnya. UPD ini tersusun sebagai hasil revisi dari RUPD yang telah disusun sebelumnya dengan mengacu kepada indikator kesepakatan bersama negara-negara anggota PBB dalam perumusan permasalahan-permasalahan yang ada di negara-negara dalam kategori belum berkembang. Hasilnya terangkum dalam Millenium Development Goals (MDGs) atau Tujuan-Tujuan Pembangunan di Abad Dua ribu menuju keselarasan perencanaan dan program pemberdayaan masyarakat dalam menanggulangi permasalahan-permasalahan kemiskinan, kesehatan,

pendidikan, pemberdayaan perempuan, perbaikan lingkungan, dan kemitraan dalam channeling program. Pelaksanaan perencanaan partisipatif dalam perakteknya merupakan serangkaian kegiatan rembug-rembug yang dilakukan warga untuk menghasilkan suatu rencana tindak yang komprehensif dalam rangka penanggulangan kemiskinan. Sehingga pelaksanaan Perencanaan Partisipatif UPD adalah tanggung jawab bersama semua warga masyarakat di dalam penanganannya dikoordinasi oleh Organisasi Masyarakat Setempat ( OMS ), yang selanjutnya dikomunikasikan ke pemerintah setempat baik di tingkat desa, kecamatan sampai pada pemerintahan kota/kabupaten, serta menyebarluaskannya kepada seluruh warga setempat sebagai pedoman untuk menyusun usulan kegiatan perencanaan pembangunan di tingkat desa.

B. Tujuan Tujuan penyusunan perencanaan partisipatif adalah : 1. Memberi dan menentukan arah kegiatan pembangunan di Desa 2. Menselaraskan program penangulangan kemiskinan masyarakat dengan program nasional yang berbasis kepada MDGs; 3. Mengidentifikasi dan menganalisa persoalan dan jenis-jenis usulan rencana kegiatan berdasarkan pada kekuatan dan potensi yang ada serta kebutuhan riil masyarakat; 4. Mengidentifikasi rencana program masyarakat dalam penanggulangan kemiskinan sesuai klasifikasi swadaya dan partisipasi masyarakat;

5. Sebagai alat/instrumen untuk mengakses sumber dana kepada instansi-instansi dan lembagalembaga donor dalam bentuk kemitraan channeling guna merealisasikan kebutuhan riil masyarakat yang tertuang dalam UPD; 6. Membangun dan menumbukembangkan kembali kebersamaan sosial warga terhadap nilainilai kerelawan, kepedulian pada persoalan-persoalan kemiskinan yang berkembang di lingkungan komunitasnya; 7. Mengoptimalkan sumber daya guna memecahkan persoalan-persoalan kemiskinan yang muncul dan berkembang di masyarakat.

C. Sasaran Sasaran adalah warga miskin dan tempat-tempat perekonomian Desa Totoran yang

merupakan hasil dari pendataan pada kegiatan Identifikasi yang terekap dalam Usulan kegiatan.

D. Ruang Lingkup Dalam pelaksanaan penanggulangan persoalan-persoalan kemiskinan yang teridentifikasi di masyarakat, maka dilakukan tiga pendekatan pengelolaan permasalahan agar lebih memudahkan tingkat pengawasan dan pemecahkan persoalan tersebut. Ketiga pendekatan tersebut tidak lain adalah: 1. Pendekatan dalam penanggulangan permasalahan Kelestarian Lingkungan 2. Penanganan prasarana dan sarana lingkungan permukiman warga yang menunjang kegiatan usaha produktif dan tatanan permukiman yang sehat

E. Visi dan Misi Visi Dengan kondisi dan keadaan masyarakat Desa yang berpendidikan masih sangat rendah disbanding dengan Desa-desa lain yang ada di Kabupaten Indramyu serta menurut mata pencaharian penduduk sebagian besar kaum buruh tani, yang memiliki penghasilan masih sangat rendah. Dengan dasar di atas Desa Totoran mempunyai visi : Terciptanya Masyarakat Desa Totoran yang sejahtera yang berlandaskan Sosial dan Nilai-nilai kebersamaan dalam mewujudkan masyarakat yang mandiri

Misi Memberdayakan masyarakat, terutama masyarakat miskin dalam upaya penanggulangan kemiskinan melalui :

1. Meningkatkan taraf hidup warga masyarakat Desa Totoran khususnya warga miskin dalam pemenuhan kebutuhan pangan, sandang maupun papan; 2. Memfasilitasi penyediaan modal uasaha bagi warga masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Swadaya Masyarakat agar terjadi peningkatan pendapatan keluarga; 3. Memfasilitasi keterampilan berusaha, termasuk pengembangan jaringan pemasaran dan peningkatan mutu produksi bagi peningkatan Sumber Daya Manusia dan pengembangan manajerial kewirausahaan warga; 4. Menyediakan sarana dan prasarana dasar pendukung kegiatan ekonomi, sosial dan budaya; 5. Meningkatkan kepedulian sosial masyarakat terhadap anggota masyarakat lainnya yang sangat membutuhkan pertolongan; 6. Memfasilitasi pelayanan kesehatan masyarakat terhadap instansi-instansi yang terkait; 7. Memfasilitasi dan Menyediakan sarana-sarana penunjang bagi proses kelancaran program pendidikan dasar sembilan tahun khususnya bagi anak yang tidak mampu. 8. Membangun kemitraan dan menjalin kerja sama dengan lembaga-lembaga lokal maupun kelompok-kelompok peduli dari pihak luar

F. Sistimatika Pembahasan UPD yang berisi tentang perencanaan-perencaan Partisipatif ini tersusun melalui proses sebagai berikut : Sebagai referensinya digunakan dari hasil kegiatan Identifikasi dari Tim Organisasi Masyarakat Setempat ( OMS ) yang sebelumnya telah dibahas dan dikaji dalam serangkaian rembug-rembug warga Mengidentifikasi rumusan masalah, faktor penyebab terjadinya masalah dan kendala utamanya Menganalisa permasalahan dan menentukan prioritas dari semua permasalahan yang ada Menentukan rencana kegiatan untuk jangka menengah 3 (tiga) tahun (Rencana Strategi) dan Rencana Tahunan (Rencana Aksi) Setelah perumusan rencana Kegiatan Jangka Menengah tersusun (UPD), selanjutnya dilakukan Musawarah tingkat desa Hasil Musawarah Tingkat Desa kemudian disosialisasikan kepada seluruh masyarakat. Konsultasi dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait Penyebarluasan UPD (Program Jangka Menengah) kepada masyarakat dan pihak-pihak terkait.

G. Prinsip UPD ini disusun berdasarkan prinsip yang diambil dari konsep PPIP, yaitu : 1. Demokrasi Dalam setiap proses pengambilan keputusan yang menyakut kepentingan masyarakat miskin, dilakukan secara kolektif dan demokratis. 2. Partisipatif Dalam setiap langkah kegiatan dilakukan secara partisipatif sehingga mampu membangun rasa kepemilikan dan proses belajar melalui bekerja bersama, partisipatif yang berarti upaya melibatkan segenap komponen masyarakat, khususnya kelompok masyarakat yang rentan yang selama ini tidak memiliki akses dalam program dan kegiatan setempat. 3. Transparansi dan Akuntabilitas Dalam proses manajemen program selalu menerapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas sehingga masyarakat senentiasa bertanggung jawab terhadap pilihan keputusan dan pelaksanaannya. Termasuk terbuka dalam setiap pemeriksaan serta menyebarluaskan hasil pemeriksaan tersebut. 4. Desentralisasi Dalam setiap proses pengambilan keputusan dilakukan sedekat mungkin dengan kemanfaatannya bagi masyarakat banyak.

II. PROFIL DESA TOTORAN


1. Profil Desa Totoran Wilayah Desa Totoran merupakan bagian dari Kecamatan Pasekan dengan luas 625 Ha. Kawasan perencanaan dibatasi oleh batas administrasi yaitu. Sebelah Utara Sebelah Barat : Desa Pagirikan : Desa Karanganyar

Sebelah Selatan : Desa Pabean Ilir Sebelah Timur : Desa Pabean Ilir

1.1 Data Penduduk Wilayah Desa Totoran yang terdiri dari 625 KK dengan jumlah penduduk sebanyak 3.102 Jiwa yang terdiri dari penduduk laki laki dan perempuan, dan menurut jumlah penduduk usia. Sedangkan menurut jumlah penduduk paling banyak penduduk yang berusia 5 samapi 19 tahun, ini menunjukan bahwa Desa Totoran yang paling sedikit jumlahnya penduduk yang berumur 19 tahun ke atas dengan jumlah penduduk sebanyak 126 orang a. Menurut pendidikan 00 04 05 09 10 14 15 19 19 Tahun keatas Jumlah : 574 orang : 483 orang : 225 orang : 126 orang : 126 orang : 3.102 orang

Sedangkan menurut klasifikasi kelompok tenega kerja yang paling banyak yaitu usia 15 60 yaitu 2.167 dan yang sedikit yaitu usia 27 sampai 40, ini maka menandakan bahwa tingkat usia kerja produktif sangat minim dibandingkan dengan usia 15 samapai 60 ini akan menimbulkan tingkat kemiskinan yang tinggi. Lebih jelasnya dapat dilihat dibawah ini a. Menurut Tenaga Kerja Penduduk Usia 15 60 tahun Ibu Rumah Tangga Penduduk Masih Sekolah Tenaga Kerja : 2.167 orang : 915 orang : 467 orang : 2.117 orang

Tingkat pendidikan penduduk wilayah Desa Totoran paling banyak adalah tamatan SD atau sederajat yang berjumlah 1.366 sedangkan untuk penduduk yang tidak tamat sekolah di Desa Totoran berjumlah 13. Untuk lebih rincinya dapat dilihat sebagai berikut. a. Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan : Taman Kanak kanak Tamat SD/Sederajat Tamat SLTP/Sederajat Tamat SLTA/Sederajat D1D3 S1 1.2 Data Monografi Desa Totoran Sedangkan penduduk Desa Totoran sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai buruh tani yang berjumlah 688 orang, sedangkan mata pencahrian sebagian besar lagi penduduk Desa Totoran adalah Pedagang, Pertenak, dan Montir. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat di bawah ini. Petani Buruh / Tani Buruh / Swasta Pegawai Negeri Pedagang Bidan dll Montir TKI Pemudi Ojeg Pemulung Pensiunan Tidak Bekerja : 76 orang : orang orang orang orang orang orang

: 1.366 : : : : 157 147 17 4

: 688 orang : : 37 orang 21 orang

: 96 orang : : : : : : : - orang 6 orang - orang - orang - orang - orang - orang

Pertanian di Desa Totoran dengan jumlah penduduk yang mempunyai kepemilikan tanah lahan pertanian sebanyak 8 orang dengan jenis komoditas yang ditanam di desa ini antaranya sawah, ubi kayu dll. Sedangkan hasil pertanian terbanyak adalah komoditas padi. Untuk menunjang penduduk desa dalam segi perekonomian terutama pendistribusian hasil hasil pertanian perlu sarana dan prasarana transportasi untuk menunjang kegiatan tersebut. Jalan merupakan presarana transportasi yang sudah ada di desa ini. Panjang jalan di Desa Totoran sepanjang 4,5 km jalan aspal yang kondisinya rusak. Sedangkan

sarana transportasi yang modal angkutan yang bisa masuk ke Desa Totoran berupa truk untuk mengangkut hasil hasil pertanian dan lain lain dan juga sepeda, roda tiga, sepeda motor serta mobil pribadi yang membantu kegiatan penduduk desa tersebut setiap harinya. 1.3 Data Infrastruktur a. Jalan Panjang Jalan Aspal Panjang Jalan Tanah Panjang Jalan Makadam b. Jembatan Jembatan Beton Jembatan Kayu Lainnya (sebutkan) c. Saluran Irigasi Panjang Areal yang diairi d. Air Minum Hidran umum HIPPAM Sumur Dalam e. Sanitasi Jamban Komunal (MCK) Lainnya (sebutkan) f. Prasarana dan Sarana lainnya Kantor Puskemas Pembantu Gedung Sekolah Pasar Posyandu 1.4 Kelembagaan Kelembagaan di Desa Totoran tidak berjalan dengan tuposinya kadang sama sekali tidak ada anggotanya cuman nama lembaganya yang masih terpangpang di depan kantor balai Desa Totoran. : : : : : 1 unit - unit 1 unit - unit 1 unit : : : - unit - unit - unit : : : - unit Kapasitas : - unit - unit - liter : : 7,5 km : : : 1 unit 35 m - unit : : : 4,5 km 3,5 km 1,5 km

- Ha

1.5 Rumusan Prioritas Masalah dan Pemecahan Masalah Hasil dari indentifikasi dapat memberikan gambaran sebaran permasalahan yang di hadapi suatu wilaya atau masyarakat samapai pada hal yang terkecil. Setelah dilakukan kegiatan mengindentifikasi maka langkah selanjutnya adalah menganalisa masalah dari setiap item permasalahannya yang muncul dan sedang dihadapi oleh masyarakat dengan tujuan agar keputusan penaganan masalah yang ada dapat dilandasi kajian skala prioritas dengan mempertimbangkan hal hal sebagai berikut Simpul masalah artinya suatu masalah tersebut dapat dipecahkan, maka berdampak kepada beberapa masalah dapat ikut terpecahkan juga.

III. PROFIL OMS

A. Gambaran Umum 1. Latar Belakang Pembentukan OMS Organisasi Masyarakat Setempat ( OMS ) Desa Totoran dibentuk pada Musyawarah Desa I, dengan langkah-langkah pembentukannya adalah sebagai berikut : a. Dilakukan terlebih dahulu sosialisasi (materi lebih difokuskan mengenai kelembagaan OMS) di tingkat desa oleh Fasilitator yang difasilitasi dalam pelaksanaannya oleh pihak desa dengan maksud memberikan informasi, pengertian dan pemahaman tentang PPIP 2011 dan Kelembagaan OMS. Adapun para Peserta yang diundang dan hadir pada acara sosialisasi terdiri dari unsur-unsur tokoh masyarakat, tokoh agama, karang taruna, kelompok perempuan/ PKK, ketua RT/RW, lembaga-lembaga yang ada di tingkat desa dan perwakilan masyarakat yang tergabung dalam relawan-relawan. b. Mengadakan kegiatan pengkajian tentang kemiskinan, kelembagaan dan kepemimpinan dalam bentuk kegiatan FGD yang dilaksanakan di tingkat RW dan Desa, sehingga dari kegiatan ini muncul kesepakatan mengenai kriteria - kriteria kepemimpinan yang merupakan sebagai barometer terhadap seleksi pemilihan calon Organisasi Masyarakat Setempat (OMS). Adapun kriteria kepemimpinan hasil kesepakatan FGD/DKT adalah orang yang mempunyai sifat dan prilaku jujur, amanah, adil, dan bijaksana, bertanggung jawab, mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap masyarakat, tidak pernah berurusan dengan pihak berwajib (pernah dihukum penjara), ikhlas, peduli, dan berwawasan.

2. Visi dan Misi OMS Organisasi Masyarakat Setempat (OMS) berdiri sebagai respon masyarakat terhadap kondisi-kondisi kemiskinan dan pembangunan yang ada di Desa Totoran, Oleh karena itu, visi dan misi Perkumpulan Organisasi Masyarakat Setempat ( OMS ) adalah : Visi Organisasi Masyarakat Setempat ( OMS ) ialah Meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa melalui pembinaan dan pengembangan potensi sumberdaya manusia ( SDM ), penggalian potensi Sumber Daya Alam ( SDA ) yang bermitra dan bersinergi dengan pelaku pembangunan yang lain. Misi Organisasi Masyarakat Setempat ( OMS ) adalah menumbuhkan nilai-nilai kepedulian terhadap sesama untuk meluruskan niat, membulatkan tekad dalam menanggulangi kemiskinan dan memberdayakan masyarakat desa yang berkesinambungan.

3. Organisasi OMS Organisasi Masyarakat Setempat ( OMS ) adalah merupakan lembaga dari himpunan masyarakat warga yang anggota-anggotanya dipilih berdasarkan kriteria nilai-nilai luhur kemanusiaan yang berperan secara penuh sebagai Organisasi masyarakat warga yang terbentuk atas dasar kesamaan kepentingan, tujuan, kebutuhan nyata masyarakat yang bekerjasama secara damai di dalam menaggulangi persoalan kemiskinan di tingkat wilayah. Sehingga setiap kebijakan-kebijakan dan aturan main di dalam pengorganisasian dilakukan secara musyawarah dan mufakat artinya menjadi suatu keputusan bersama yang harus dijunjung tinggi oleh seluruh anggota OMS. Dalam mengemban amanah masyarakat dan melaksanakan peran serta fungsinya, OMS mengacu pada mekanisme yang berlaku dan aturan main yang telah disepakati oleh masyarakat. Untuk memperlancar jalan peran fungsinya, secara operasional OMS di bantu secara langsung oleh Masyarakat. Dengan penuh kesadaran Organisasi Masyarakat Setempat ( OMS ), bahwa penanggulangan kemiskinan tidak mungkin bisa dipecahkan oleh sekelompok orang atau satu organisasi saja melainkan harus adanya kerjasama dan dukungan dari berbagai unsur,kelompok dan organisasi lainnya, mengingat bahwa persoalan kemiskinan bersifat multidimensi dimana satu dimensi dengan dimensi lainnya (dimensi ekonomi,sosial dan aset) sifatnya komplek, menyeluruh dan saling kerkaitan serta satu sama lainnya saling mengunci. Maka dari itu dalam rangka

penanggulangan kemiskinan di tingkat wilayah, OMS menjalin hubungan sinergis dengan kelompok-kelompok peduli dan lembaga-lembaga lokal yang ada agar tujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien bagi tercapainya kesejahteraan masyarakat. Struktur Organisasi OMS dapat dilihat pada Bagan dibawah ini : Susunan Struktur Keorganisasi OMS Desa Totoran
Ketua RIYANTO

Sekertaris WASNIAH Bendahara SUHAKIM MUIS

Anggota 1. MARMO 2. ANIKA

ANGGOTA MASYARAKAT

4. Peran, Tugas, dan Fungsi OMS Adapun yang menjadi peran, fungsi, dan tugas pokok OMS dalam mengemban amanah masyarakat sebagai motor penggerak pemberdayaan adalah sebagai berikut : a. Merumuskan dan menetapkan kebijakan serta aturan main (termasuk sangsi) secara demokratis dan partisipatif mengenai hal-hal yang bermanfaat untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa Totoran. b. Mengorganisasi masyarakat untuk bersama-sama merumuskan visi, misi, rencana startegis, dan rencana Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan. c. Merencanakan, malaksanakan, dan melaporkan pelaksanakan keputusan-keputusan yang telah diambil OMS. d. Mendorong berlangsungnya proses pembangunan partisipatif sejak tahap penggalian ide dan aspirasi, atau penilaian kebutuhan, perencanaan, pengambilan keputusan, pelaksanaan, pemeliharaan hingga monitoring dan evaluasi. e. Memverifikasi penilaian yang telah dilakukan oleh unit-unit pelaksanaan dan memutuskan proposal mana yang diprioritaskan didanai oleh dana BLM atau dana-dana lain yang dihhimpun oleh OMS, atas dasar kriteria dan prosedur yang disepakati dan ditetapkan bersama. f. Memonitor, mengawasi dan memberi masukan untuk berbagai kebijakan maupun program pemerintah lokal yang berkaitan dengan kepentigan masyarakat miskin maupun pembangunan desa. g. Menjalin dan mendorong peran serta berbagai unsur masyarakat, khususnya masyarakat miskin dan kaum perempuan, melalui proses serta hasil keputusan yang adil dan demokratis. h. Membangun transparansi kepada masyarakat khususnya dan pihak luar umumnya melalui berbagai media seperti papan pengumuman, sirkulasi laporan kegiatan dan keuangan bulanan/tri wulan serta serta rapat-rapat terbuka dan lainnya. i. Membangun akuntabilitas kepada masyarakat dengan mengauditkan diri melalui auditor eksternal/independen serta menyebarluaskan hasil auditnya kepada seluruh lapisan masyarakat. j. Membuka akses dan kesempatan selaus-luasnya kepada masyarakat untuk melakukan kontrol terhadap kebijakan,keputusan,kegiatan dan keuangan yang dibawah kendali OMS. k. Memfasilitasi aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam perumusan kebutuhan dan usulan program penanggulangan kemiskinan dan pembangunan wilayah Desa, untuk dapat dikomunikasikan, dikoordinasikan dan diintegrasikan dengan program serta kebijakan pemerintah desa, kecamatan dan kabupaten.

l. Menerapkan nilai-nilai dasar universal kemanusiaan (kejujuran, keadilan, keikhlasan, kesetaraan) dan prinsip-prinsip dasar kemasyarakatan (demokrasi, partisipatif, trnsparansi dan akuntabilitas), dalam setiap keputusan maupun pelaksanaan kegiatan penanggulangan kemiskinan serta pembangunan di desa. m. Menghidupkan serta menumbuhkembangkan kembali nilai-nilai luhur dalam kehidupan masyarakat, pada setiap tahapan dan proses pengambilan keputusan serta pelaksanaan kegiatan penanggulangan kemiskinan dan/atau pembangunan desa dengan bertumpu pada kondisi budaya masyarakat setempat (kearifan lokal). n. Merencanakan dan menetapkan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan penciptaan lapangan kerja baru,pengembangan ekonomi rakyat dan peningkatan kualitas lingkungan serta permukiman yang berkaitan dengan upaya-upaya perbaikan kesejahteraan masyarakat miskin. o. Memfasilitasi net working (jaring) kerja sama setempat dengan berbagai potensi sumber daya yang ada dengan sumber-sumber luar masyarakat setempat. B. Kondisi Kemiskinan Desa Totoran Jumlah KK miskin yang ada di Desa Totoran 65% dari jumlah 1 KK yang ada di Desa Totoran yang biasa disebut dengan keluarga pra sejahtera, angka ini menunjukan bahwa tingkat kemiskinan di Desa Totoran boleh dikatakan cukup tinggi yang membawa konsekuensi penanganan secara bersama. Adapun menjadi penyebab timbulnya kemiskinan karena diakibatkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah: tingkat pendapatan yang rendah, pengangguran, jumlah tanggungan keluarga yang cukup besar, pendidikan yang rendah, dan kesehatan yang buruk serta yang lainnya. Mengacu kepada pola pembangunan partisipatif yang berkembang dewasa ini bahwa masyarakat sebagai pelaku pembangunan masyarakat dituntut agar mampu memecahkan permasalahan yang ada melalui penyususnan program mulai dari penggalian gagasan, identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring serta evaluasi untuk

menanggulangi permasalahan di tingkat wilayahnya. Salah satu bentuk kegiatan dalam pola partisipatif yang ada di PPIP untuk membuat suatu perencanaan program agar efektif dan tepat sasaran dari realisasi program yang telah direncanakan, maka harus diketahui terlebih dahulu barometer atau acauan yang akan digarap sampai muncul masalah, seperti halnya menentukan acauan kriteria kemiskinan desa dilakukan melalui kajian Kemiskinan dalam suatu kegiatan rembug FGD hingga muncul ciri-ciri kemiskinan yang ada di wilayahnya antara lain yang telah disepakati di tingkat desa, yakni sebagai berikut:

Acuan Kriteria Miskin Desa Totoran Penghasilan rendah; Tanggunan keluarga banyak; Tidak punya rumah; Rumah tidak layak huni; Pendidikan rendah; Pengangguran; Kesehatan buruk; Kondisi sarana dan prasana lingkungan permukiman buruk; Aset kepemilikan rendah.

Kriteria Kemiskinan Desa Totoran Berdasarkan hasil dari FGD di tingkat RW dan dirembugkan hasilnya di tingkat desa, dari acuan kriteria miskin, maka dapat dirumuskan Kriteria Kemiskinan Desa yang disepakati berdasarkan kapada kategori masalah yang muncul dan berkembang dimasyarakat, yaitu sebagai berikut : No Ciiri-ciri Kemiskinan 1 Warga yang Penghasilan a. Rendah b. c. 2 Tanggungan Keluarga banyak a. b. c. 3 Tidak punya Rumah a. b. c. 4 Pendidikan a. rendah/kemampuan b. menyekolahkan c. 5 Tidak bekerja/pengangguran a. (SDM) b. c. 6 Rumah tidak layak huni a. Kriteria Kemiskinan Rp. 300.000/bulan Rp. 400.000- Rp. 700.000 Rp. 750.000- Rp. 1.000.000 6 orang-9 orang 3 orang-5 orang 1 orang-2 orang Menumpang di famili Mengontrak tapi tetap Mengontrak tapi tidak tetap Tidak bisa menyekolahkan Tamat Sekolah Dasar Tamat sekolah Lanjutan Pertama Jompo miskin/Tidak mampu bekerja Tidak punya keterampilan Punya keterampilan khusus Lantai (1) Tanah (2) Palupuh (3) Papan Atap (1) Bocor-bocor (2) Seng (3) Genteng Dinding (1) Bilik (2) Papan/Triplek (3) Tembok Kategori II I III I I III I II III II I III II II III I II III I III III I II III

b.

c.

Kesehatan buruk

a.

b.

c.

Aset kepemilikan rendah

a.

b.

Kondisi sarana dan prasana a. lingkungan permukiman buruk b.

c.

Pola makan sehari-hari (1) Makan 1 kali (2) Makan 2 kali (3) Makan 3 kali Gizi (1) Berat badan tidak sesuai usia (2) Berat badan sesuai usia (3) Kelebihan berat badan Pengobatan (1) Tidak mampu berobat (2) Berobat ke PKM/mantri (3) Berobat ke Dokter Lahan (1) Kurang dari 5 tumbak (2) 6 tumbak-10 tumbak (3) lebih dari 10 tumbak Modal usaha (1) Rp.100.000-Rp. 500.000 (2) Rp.550.000-Rp. 1.000.000 (3) Lebih dari Rp. 1.000.000 Sampah (1) Di buang ke sungai (2) Di bakar (3) Di tempat sampah Air Bersih (1) Sungai (2) Sumur (3) PDAM MCK (1) Sungai (2) MCK Umum (3) MCK Pribadi

I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III

IV. DESKRIPSI DAN ANALISA MASALAH

Deskripsi dan identifikasi masalah merupakan tahapan kedua yang dilakukan di dalam perencanaan partisifpatif, dimana kajian masalah sebagai suatu manifestasi data-data dari hasi Identifikasi sebagai bahan utama langkah strategis agar kegiatan penanganan masalah secara tepat dapat menyentuh akar permasalahannya, yang akhirnya penanganan akan kebutuhan riil masyarakat dapat tergali dengan tepat dan akurat. Hasil dari Identifikasi dapat memberikan gambaran sebaran permasalahan yang dihadapi suatu wilayah atau masyarakat sampai pada hal yang terkecil. Setelah dilakukan kegiatan

mengidentifikasi maka langkah selanjutnya adalah menganalisa masalah dari setiap item permasalahannya yang muncul dan sedang dihadapi oleh masyarakat dengan tujuan agar keputusan penaganan masalah yang ada dapat dilandasi kajian skala prioritas dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : Simpul masalah, artinya bahwa apabila suatu masalah tersebut dipecahkan, maka berdampak kepada beberapa masalah dapat ikut terpecahkan juga. Tingkat kemendesakan, artinya bahwa apabila masalah tersebut tidak dipecahkan maka dampaknya akan menyebabkan timbulnya maslah lain yang gawat Dampak, artinya berapa banyak warga miskin yang terkena masalah.

Sehingga dengan mempertimbangkan dan melihat hal tersebut diatas maka dalam menangani dan menyelesaikan segala persoalan tidak menimbulkan konflik dan rasa tidak puas, akan tetapi dilandasi pula dengan rasa kebersamaan, persaudaraan, solidaritas dan senasib sepenanggungan.

V. KESIMPULAN

Dari hasil kegiatan penyusunan UPD di Desa Totoran dapat disimpulkan bahwa sebagian besar usulan kegiatan yang dihimpun dari masing-masing dusun (RT/RW), baik itu yang menyangkut usulan pembangunan sarana dan prasarana lingkungan. menjadi priorits berikutnya dimana usulan tersebut menyangkut peningkatan kesejahteraan bagi warga miskin dan diprioritaskan kepada Masyarakat desa yang telah disepakati oleh panitian penyusun. Dari sejumlah usulan yang telah disusun, rencananya akan dilaksanakan OMS dalam jangka waktu tiga tahun dan telah terperinci kedalam rencana tahunan (Renta), yaitu mulai dari tahun 2011 sampai tahun 2013. Adapun dalam pelaksanaannya setiap tahun akan dilakukan evaluasi dan kegiatan review program partisipatif (UPD) sebagai tindak lanjut dari dinamika perubahan masalah yang terjadi di tingkat wilayah.

PETA , PROFIL MASALAH DAN POTENSI SOSIAL DAN BUDAYA


Desa Kecamatan Kabupaten Provinsi : Totoran : Pasekan : Indramayu : Jawa Barat

Berdasarkan kesepakatan peserta dalam diskusi mengenai pembahasan hasil pemetaan swadaya di tingkat desa pada hari .... tanggal .. bulan November tahun 2011 pukul .. bertempat di Balai Desa maka bersama ini ditetapkan dan disahkan daftar prioritas masalah, potensi sosial dan budaya masyarakat sebagai berikut :

Profil dan Karakterisitik Masalah No Potensi Sosial dan Budaya Prioritas Masalah Lokasi (Dusun) Nilai Sosial/Budaya/ Adat Tingkat Pendidikan/ Pelatihan Akses Modal/pasar

Beserta daftar prioritas prioritas masalah, potensi sosial dan budaya desa ini juga dilampirkan risalah/notulensi pertemuan, daftar hadir peserta pertemuan.

Demikian Daftar Prioritas ini dibuat untuk dijadikan dasar pertimbangan dalam pelaksanaan PPIP di Desa kami, khususnya bagi proses penyusunan usulan kegiatan pembangunan.
Tanggal, ......... November 2011 Fasilitator Masyarakat Ketua OMS

( Heru Khaerudin, S.Pd.I ) Kader Desa

( RIYANTO) Kepala Desa

( CITO )

( DINOTO)

PETA, PROFIL MASALAH DAN POTENSI EKONOMI MASYARAKAT


Desa Kecamatan Kabupaten Provinsi : Totoran : Pasekan : Indramayu : Jawa Barat

Berdasarkan kesepakatan peserta dalam diskusi mengenai pembahasan hasil pemetaan swadaya di tingkat desa pada hari ..... tanggal . bulan November tahun 2011 pukul ... bertempat di Balai Desa maka bersama ini ditetapkan dan disahkan daftar prioritas masalah, potensi ekonomi masyarakat sebagai berikut :

Profil dan Karakterisitik Masalah Lokasi (Dusun) Akses Usaha (pemasaran, bahan baku, pabrik, dll) Akses Modal

No

Potensi Ekonomi Desa

Prioritas Masalah

Kelembagaan Ekonomi/ Keuangan

Beserta daftar prioritas prioritas masalah, potensi ekonomi desa ini juga dilampirkan risalah/notulensi pertemuan, daftar hadir peserta pertemuan.

Demikian Daftar Prioritas ini dibuat untuk dijadikan dasar pertimbangan dalam pelakasanaan PPIP di Desa kami, khususnya bagi proses penyusunan usulan kegiatan pembangunan.
Tanggal November 2011

Fasilitator Masyarakat

Ketua OMS

( Heru Khaerudin, S.Pd.I ) Kader Desa

( RIYANTO) Kepala Desa

( CITO)

( D I N O T O)

PETA DAN PROFIL KELEMBAGAAN


Desa Kecamatan Kabupaten Provinsi : Totoran : Pasekan : Indramayu : Jawa Barat

Berdasarkan kesepakatan peserta dalam diskusi mengenai pembahasan hasil pemetaan swadaya di tingkat desa pada hari .. tanggal ... bulan November 2011 pukul ... bertempat di Balai Desa maka bersama ini ditetapkan dan disahkan daftar prioritas masalah kelembagaan masyarakat sebagai berikut :
Jenis Lembaga (Ormas/LSM/Keaga maan/politik, pemuda/perempuan, dll) Profil dan Karakterisitik Masalah Ekonomi Sosial Budaya

No

Nama Kelembagaan

Potensi

Prioritas Masalah

Beserta daftar prioritas prioritas masalah, potensi kelembagan masyarakat desa ini juga dilampirkan risalah/notulensi pertemuan, daftar hadir peserta pertemuan.

Demikian Daftar Prioritas ini dibuat untuk dijadikan dasar pertimbangan dalam pelakasanaan PPIP di Desa kami, khususnya bagi proses penyusunan usulan kegiatan pembangunan.

Fasilitator Masyarakat

Ketua OMS

( Heru Khaerudin, S.Pd.I ) Kader Desa

( RIYANTO) Kepala Desa

( CITO)

( DINOTO)

PRIORITAS MASALAH, POTENSI INFRASTRUKTUR DESA


Desa Kecamatan Kabupaten Provinsi : Totoran : Pasekan : Indramayu : Jawa Barat

Berdasarkan kesepakatan peserta dalam diskusi mengenai Pembahasan Hasil Pemetaan Swadaya di Tingkat Desa pada hari .. tanggal bulan November tahun 2011, pukul bertempat di Balai Desa maka bersama ini ditetapkan dan disahkan Daftar Prioritas Masalah dan Potensi Infrastruktur Desa sebagai berikut :

Profil dan Karakterisitik Potensi Masalah Infrastruktur Akses Prioritas Uraian No Potensi dan Masalah Wilayah Lokasi tempat tinggal (Dusun / RW) Prasarana dan sarana dasar permukiman usaha, Akses modal dan lembaga ekonomi/ke uangan Akses Kesehatan, pendidikan dan sosial Kelembag aan dan Organisasi Masyarak at

Data Kondisi Prasarana dan Sarana

Kondisi No Prasarana dan Sarana (sebutkan lokasi dan data lainnya)

Masalah (sebutkan lokasi dan data lainnya)

Potensi (sebutkan lokasi dan data lainnya)

Beserta daftar prioritas prioritas masalah, potensi Infrastruktur ini juga dilampirkan risalah/notulensi pertemuan, daftar hadir peserta pertemuan, Peta Kemiskinan serta Profil Wilayah yang dirumuskan masyarakat dan lampiran lainnya.

Demikian Daftar Prioritas ini dibuat untuk dijadikan dasar pertimbangan dalam pelaksanaan PPIP Tahun 2011 di Desa kami, khususnya bagi proses penyusunan Usulan Prioritas Desa.

Fasilitator Masyarakat

Ketua OMS

( Heru Khaerudin, S.Pd.I ) Kader Desa

( RIYANTO) Kepala Desa

( CITO)

( DINOTO)

HASIL IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DESA TOTORAN KECAMATAN PASEKAN KABUPATEN INDRAMAYU No Lokasi (Dusun/RW) Jumlah KK Jumlah KK Miskin Permasalahan dan Potensi a. Infrastruktur
Permasalahan infrastruktur dasar yang ada pada blok ini adalah kondisi jalan desa yg masih dalam kondisi tanah mempengaruhi aktivitas masyarakat sehingga potensi desa pada sektor perikanan dan perdagangan tidak mendapatkan akses transportasi yg memadai.

Kebutuhan a. Infrastruktur
Rabat beton jalan lingkungan

Jumlah Pemanfaat (KK)

b. Ekonomi
Potensi ekonomi di bidang pertanian, sebagian besar masyarakatnya adalah Petani Tambak. jalan menuju pusat distribusi Kurang menunjang/rusak dan cukup jauh. Sehingga memperlambat menuju jalan utama.

b. Ekonomi
Pengembangan di bidang perikanan, terutama teknologi hasil pertanian, pembibitan (pompanisasi atau lainnya)

1.

Blok

94

65

87 c. Sosial
Perlu adanya lembaga sosial yang mempunyai kegiatan riil di masyarakat.

c. Sosial
Tingkat partisipasi dalam program yang sudah berjalan kurang, karena kurang motivator.Ditambah dengan sebagian besar masyarakatnya adalah buruh tani sehingga swadaya waktu yang dirasa kurang.

d. Kelembagaan
Terdapat perwakilan anggota dari BPD, tetapi belum bisa mengakomodir kebutuhan masyarakat secara keseluruhan.

d. Kelembagaan
Kesadaran dari anggota/pelaku dalam kelembagaan sangat di butuhkan untuk menggali potensi yang ada.

HASIL IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DESA TOTORAN KECAMATAN PASEKAN KABUPATEN INDRAMAYU No Lokasi (Dusun/RW) Jumlah KK Jumlah KK Miskin Permasalahan dan Potensi a. Infrastruktur
Permasalahan Infrastruktur dasar yang ada pada blok ini antara lain : A. Kondisi jalan desa yang rusak berat mempengaruhi aktivitas masyarakat sehingga potensi desa pada sektor pertanian dan perdagangan hasil pertanian tidak mendapatkan akses. B. Saluran pembungan air limbah yang ada masih belum memadai.

Kebutuhan a. Infrastruktur
A. Pengerasan dan Pengaspalan jalan, B. Saluran pembuangan air.

Jumlah Pemanfaat (KK)

b. Ekonomi
Potensi ekonomi di bidang pertanian, sebagian besar masyarakatnya adalah Buruh Tani. jalan menuju pusat distribusi Kurang menunjang/rusak dan cukup jauh. Sehingga memperlambat menuju jalan utama.

b. Ekonomi
Pengembangan di bidang perikanan, terutama teknologi hasil pertanian, pembibitan (pompanisasi atau lainnya). .

2.

Blok

80

56

60 c. Sosial
Perlu adanya lembaga sosial yang mempunyai kegiatan riil di masyarakat.

c. Sosial
Tingkat partisipasi dalam program yang sudah berjalan kurang, karena kurang motivator. Ditambah dengan sebagian besar masyarakatnya adalah buruh tani.

d. Kelembagaan
Terdapat perwakilan anggota dari LPM, tetapi belum bisa mengakomodir kebutuhan masyarakat secara keseluruhan.

d. Kelembagaan
Kesadaran dari anggota/pelaku dalam kelembagaan sangat di butuhkan untuk menggali potensi yang ada.

HASIL IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DESA TOTORAN KECAMATAN PASEKAN KABUPATEN INDRAMAYU No Lokasi (Dusun/RW) Jumlah KK Jumlah KK Miskin Permasalahan dan Potensi a. Infrastruktur
Permasalahan infrastruktur dasar yang ada pada Blok ini yaitu kondisi jalan desa yang masih dalam kondisi tanah mempengaruhi aktivitas masyarakat sehingga potensi desa pada sektor pertanian dan tambak, hasil pertanian tidak mendapatkan akses transportasi yang memadai.

Kebutuhan a. Infrastruktur
A. Pavinglisasi jalan desa, B. Saluran Pembuangan Air

Jumlah Pemanfaat (KK)

b. Ekonomi
Potensi ekonomi di bidang pertanian, sebagian besar masyarakatnya adalah Petani Tambak. jalan menuju pusat distribusi Kurang menunjang/rusak sehingga memperlambat menuju jalan utama.

b. Ekonomi
Pengembangan di bidang perikanan, terutama teknologi hasil pertanian, pembibitan (pompanisasi atau lainnya) .

3.

Blok

91

64

78

c. Sosial
Tingkat partisipasi dalam program yang sudah berjalan kurang, karena kurang motivator.Ditambah dengan sebagian besar masyarakatnya adalah buruh tani.

c. Sosial
Perlu adanya lembaga sosial yang mempunyai kegiatan riil di masyarakat.

d. Kelembagaan
Terdapat perwakilan anggota dari BPD, tetapi belum bisa mengakomodir kebutuhan masyarakat secara keseluruhan.

d. Kelembagaan
Kesadaran dari anggota/pelaku dalam kelembagaan sangat di butuhkan untuk menggali potensi yang ada.

HASIL IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DESA TOTORAN KECAMATAN PASEKAN KABUPATEN INDRAMAYU No Lokasi (Dusun/RW) Jumlah KK Jumlah KK Miskin Permasalahan dan Potensi a. Infrastruktur
Permasalahan infrastruktur dasar yang ada pada Blok ini yaitu saluran pembuangan air limbah masih belum memadai sehingga dapat mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat, kondisi jalan menjadi becek bahkan air bisa menggenang dalam waktu lama dan kekuatan jalan menjadi tidak bertahan lama.

Kebutuhan a. Infrastruktur
Pembuatan Saluran Pembuangan Air Limbah

Jumlah Pemanfaat (KK)

b. Ekonomi
Potensi ekonomi di bidang pertanian, sebagian besar masyarakatnya adalah Petani Tambak. jalan menuju pusat distribusi Kurang menunjang/rusak sehingga memperlambat menuju jalan utama.

b. Ekonomi
Pengembangan di bidang perikanan, terutama teknologi hasil pertanian, pembibitan (pompanisasi atau lainnya).

4.

Blok

90

67

55 c. Sosial
Perlu adanya lembaga sosial yang mempunyai kegiatan riil di masyarakat.

c. Sosial
Tingkat partisipasi dalam program yang sudah berjalan kurang, karena kurang motivator.Ditambah dengan sebagian besar masyarakatnya adalah buruh tani.

d. Kelembagaan
Terdapat perwakilan anggota dari BPD, tetapi belum bisa mengakomodir kebutuhan masyarakat secara keseluruhan.

d. Kelembagaan
Kesadaran dari anggota/pelaku dalam kelembagaan sangat di butuhkan untuk menggali potensi yang ada.

HASIL IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DESA TOTORAN KECAMATAN PASEKAN KABUPATEN INDRAMAYU No Lokasi (Dusun/RW) Jumlah KK Jumlah KK Miskin Permasalahan dan Potensi a. Infrastruktur
Permasalahan infrastruktur dasar yang ada pada Blok ini yaitu gedung sekolah yang kurang memadai sehingga sarana untuk belajar mengajar dirasa sangat kurang.

Kebutuhan a. Infrastruktur
A. Renovasi gedung sekolah dan perpustakaan

Jumlah Pemanfaat (KK)

b. Ekonomi
Potensi ekonomi di bidang pertanian, sebagian besar masyarakatnya adalah Petani Tambak. jalan menuju pusat distribusi Kurang menunjang/rusak sehingga memperlambat menuju jalan utama.

b. Ekonomi
Pengembangan di bidang perikanan, terutama teknologi hasil pertanian, pembibitan (pompanisasi atau lainnya)

5.

Blok

89

62

60 c. Sosial
Perlu adanya lembaga sosial yang mempunyai kegiatan riil di masyarakat.

c. Sosial
Tingkat partisipasi dalam program yang sudah berjalan kurang, karena kurang motivator. Ditambah dengan sebagian besar masyarakatnya adalah buruh tani.

d. Kelembagaan
Terdapat perwakilan anggota dari BPD, tetapi belum bisa mengakomodir kebutuhan masyarakat secara keseluruhan.

d. Kelembagaan
Kesadaran dari anggota/pelaku dalam kelembagaan sangat di butuhkan untuk menggali potensi yang ada.

HASIL IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DESA TOTORAN KECAMATAN PASEKAN KABUPATEN INDRAMAYU No Lokasi (Dusun/RW) Jumlah KK Jumlah KK Miskin Permasalahan dan Potensi a. Infrastruktur
Permasalahan infrastruktur dasar yang ada pada Blok ini yaitu gedung sekolah yang kurang memadai sehingga sarana untuk belajar mengajar dirasa sangat kurang.

Kebutuhan a. Infrastruktur
Renovasi gedung sekolah dan perpustakaan

Jumlah Pemanfaat (KK)

b. Ekonomi
Potensi ekonomi di bidang pertanian, sebagian besar masyarakatnya adalah Petani Tambak. jalan menuju pusat distribusi Kurang menunjang/rusak sehingga memperlambat menuju jalan utama.

b. Ekonomi
Pengembangan di bidang perikanan, terutama teknologi hasil pertanian, pembibitan (pompanisasi atau lainnya)

6.

Blok

88

62

66 c. Sosial
Perlu adanya lembaga sosial yang mempunyai kegiatan riil di masyarakat.

c. Sosial
Tingkat partisipasi dalam program yang sudah berjalan kurang, karena kurang motivator. Ditambah dengan sebagian besar masyarakatnya adalah buruh tani.

d. Kelembagaan
Terdapat perwakilan anggota dari BPD, tetapi belum bisa mengakomodir kebutuhan masyarakat secara keseluruhan.

d. Kelembagaan
Kesadaran dari anggota/pelaku dalam kelembagaan sangat di butuhkan untuk menggali potensi yang ada.

HASIL IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DESA TOTORAN KECAMATAN PASEKAN KABUPATEN INDRAMAYU No Lokasi (Dusun/RW) Jumlah KK Jumlah KK Miskin Permasalahan dan Potensi a. Infrastruktur
Permasalahan akses jalan ke jalan Kabupaten yang rusak. Menghambat aktivitas perdagangan dan pertanian.

Kebutuhan a. Infrastruktur
Renovasi gedung sekolah dan perpustakaan

Jumlah Pemanfaat (KK)

b. Ekonomi
Potensi ekonomi di bidang pertanian, sebagian besar masyarakatnya adalah Petani Tambak. jalan menuju pusat distribusi Kurang menunjang/rusak sehingga memperlambat menuju jalan utama.

b. Ekonomi
Pengembangan di bidang perikanan, terutama teknologi hasil pertanian, pembibitan (pompanisasi atau lainnya)

7.

Blok

87

58 c. Sosial
Tingkat partisipasi dalam program yang sudah berjalan kurang, karena kurang motivator. Ditambah dengan sebagian besar masyarakatnya adalah buruh tani.

c. Sosial
Perlu adanya lembaga sosial yang mempunyai kegiatan riil di masyarakat.

60

d. Kelembagaan
Terdapat perwakilan anggota dari LPM, tetapi belum bisa mengakomodir kebutuhan masyarakat secara keseluruhan.

d. Kelembagaan
Kesadaran dari anggota/pelaku dalam kelembagaan sangat di butuhkan untuk menggali potensi yang ada.

CHECKLIST PEMERIKSAAN DAMPAK LINGKUNGAN (JALAN PERDESAAN)


Desa Kecamatan Kabupaten Provinsi Jumlah Penduduk Luas Wilayah Jumlah Kepala Keluarga : Totoran : Pasekan : Indramayu : Jawa Barat : 3201 Jiwa : 625 Ha : 625 KK

No A. Lokasi Proyek

Daftar Pertanyaan

Ya

Keterangan

Lokasi Proyek berada pada Kawasan Khusus / Rawan terhadap Lingkungan - Kawasan Cagar Budaya - Kawasan Lindung - Daerah Rawa - Hutan Bakau - Muara Sungai - Kawasan Penyangga - Kawasan Lindung Pengembangan Biodiversity B. 1 Dampak Langsung Proyek Terhadap Lingkungan Kerusakan Areal Bersejarah / Cagar Budaya; Perubahan Fisik Lingkungan akibat Pekerjaan Jalan ? Kerusakan Lingkungan Hidup (misalnya : Kawasan Lindung / Daerah Khusus) ? Perubahan dan atau Pengalihan Aliran Air di sungai yang mengakibatkan Pengendapan Sungai ? Penurunan Kualitas Air Permukaan akibat Buangan Limbah yang 4 berasal dari Barak Pekerja dan Penggunaan Zat Kimia dalam Pekerjaan ? 5 Peningkatan Polusi Udara akibat Kegiatan Pemecahan Batu, Pengerukan dan Penimbunan serta Polusi dari Bahan Kimia dari Kegiatan Pengaspalan ? Gangguan Kebisingan dan Getaran selama Proses Pelaksanaan Pekerjaan ?

7 8

Perpindahan Penduduk dengan Paksa (Involuntary) ? Polusi udara tinggi menyebabkan infeksi saluran pernafasan atas dan stress di sekitar Lokasi Proyek ? Ketidaknyamanan berlalu - lintas di Lokasi akibat Pekerjaan yang bersinggungan dengan Jaringan Jalan yang sudah ada ? Sanitasi yang buruk dan limbah padat di lokasi kerja, dan

10

kemungkinan penularan penyakit dari para pekerja kepada masyarakat sekitar ?

11 12 13 14

Terbentuknya tempat berkembang - biaknya nyamuk pembawa penyakit ? Relokasi penduduk di sepanjang daerah milik jalan ? Peningkatan resiko kecelakaan akibat bertambahnya volume lalu lintas kendaraan ? Peningkatan polusi suara dan udara akibat dari volume kendaraan ? Peningkatan resiko pencemaran air yang berasal dari bensin / solar,

15

minyak pelumas dan tumpahan minyak serta material lainnya dari kendaraan yang melintas ?

PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN (PPIP 2011)

ORGANISASI MASYARAKAT SETEMPAT (OMS)


SURAT KEPUTUSAN
NOMOR : 02/OMS-SKP/TKD/XI/2011 TENTANG PEMBENTUKAN PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA KEGIATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN TAHUN ANGGARAN 2011 KETUA ORGANISASI MASYARAKAT SETEMPAT DESA TOTORAN KECAMATAN PASEKAN KABUPATEN INDRAMAYU PROVINSI JAWA BARAT

DESA TOTORAN KECAMATAN PASEKAN KABUPATEN INDRAMAYU


Alamat : Kantor Kepala Desa Totoran, Kec. Pasekan, Kab. Indramayu, Propinsi Jawa Barat

KETUA OMS DESA TOTORAN

MENIMBANG : a. Surat Penetapan OMS DESA TOTORAN KECAMATAN PASEKAN Kabupaten Indramayu Nomor : ........................ tangal ..... Desember 2011 b. Dalam rangka menciptakan transparansi dan peningkatan peran masyarakat dalam penyelenggaraan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Tahun 2011 sesuai Pedoman Pelaksanaan c. Dalam rangka pengadaan barang/jasa sesuai kebutuhan yang tercantum dalam Rencana Anggaran dan Biaya untuk DESA TOTORAN KECAMATAN PASEKAN Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat d. Perlu dibentuk Panitia Pengadaan Barang/Jasa yang anggotanya dari masyarakat setempat yang dianggap mampu melaksanakannya MENGINGAT : a. Pedoman Umum Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedoman Pelaksanaan Rural PPIP MEMUTUSKAN MENETAPKAN : KEPUTUSAN KETUA OMS DESA TOTORAN TENTANG PEMBENTUKAN PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA KEGIATAN PPIP PERTAMA : Membentuk Panitia Pengadaan Barang/Jasa untuk kegiatan PPIP untuk DESA TOTORAN KECAMATAN PASEKAN Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat, dengan susunan keanggotaan sebagai berikut : No. 1. 2. 3. 4. 5. Nama RIYANTO WASNIAH SUHAKIM MUIS ANIKA MARMO Kedudukan dalam Panitia Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota Bendahara merangkap Anggota Anggota Anggota

KEDUA

: Tugas, wewenang dan tanggung jawab Panitia Pengadaan Barang/Jasa adalah sebagai berikut: a. Menyiapkan data terkait dengan jenis, jumlah dan kualifikasi material/jasa kegiatan yang dibutuhkan sesuai RAB dan DED; b. Melaksanakan proses pengadaan material/jasa sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan; c. Mengundang toko/supplier/penyedia jasa untuk memasukkan penawaran; d. Melakukan penilaian terhadap semua penawaran yang masuk dan menyusun calon pemenang; e. Melakukan klarifikasi dan negosiasi terhadap harga penawaran dari toko/supplier/penyedia jasa; f. Mengumumkan pemenang pengadaan barang/jasa. : Dalam melaksanakan tugasnya, Panitia Pengadaan Barang/Jasa bertanggungjawab kepada Ketua OMS. : Masa kerja Panitia Pengadaan Barang/Jasa terhitung sejak tanggal ditetapkannya Surat Keputusan ini sampai dengan SPK ditandatangani. : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa segala sesuatunya akan diperbaiki sebagaimana mestinya jika di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini.

KETIGA KEEMPAT KEENAM

Salinan Surat Keputusan ini disampaikan kepada Yth.: 1. Kepala DESA TOTORAN KECAMATAN PASEKAN Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat 2. Kepala BPD DESA TOTORAN KECAMATAN PASEKAN Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat

DITETAPKAN DI : PASEKAN PADA TANGGAL : DESEMBER 2011

KETUA OMS DESA TOTORAN

(RIYANTO)

PEMERINTAHAN KABUPATEN INDRAMAYU KECAMATAN PASEKAN DESA TOTORAN


SK KEPALA DESA TOTORAN Nomor : 142/09/11/SK/PPIP tanggal Nopember 2011 Tentang Pengesahan dan Pengangkatan KPP PPIP Tahun 2011 DESA TOTORAN KECAMATAN PASEKAN
Menimbang : Berdasarkan hasil Musyawarah Desa III yang dilaksanakan pada tanggal . Desember 2011, telah disetujui dan disepakati pembentukan dan pengurus KPP DESA TOTORAN a. Menetapkan KPP Desa Totoran untuk melaksanakan pengelolaan pemanfaatan dan pemeliharaan infrastruktur terbangun sesuai dengan pedoman pelaksanaan, dengan nama-nama pengurus sebagai berikut : Ketua : NURAYAM Sekretaris : WARSA Bendahara : WARPAN Anggota : 1. TARMIDI 2. DAWUD : Keputusan ini berlaku sejak tanggal .... Desember 2011 dengan ketentuan bahwa keputusan ini dapat berubah jika personil yang ditetapkan tersebut terdapat perubahan sesuai keputusan masyarakat dalam musyawarah.

Menetapkan Pertama

Kedua

Tembusan : 1. Kepala Satker PIP Kabupaten Indramayu Ditetapkan di Pada tanggal : Totoran : Desember 2011

KEPALA DESA TOTORAN

( DINOTO)

You might also like