You are on page 1of 30

HASIL OBSERVASI TENTANG PENYIKAPAN TUGAS DAN REFLEKSI PROFESIONAL GURU

MAKALAH Untuk memenuhi Tugas Makalah matakuliah Profesi Keguruan Yang dibina oleh Bapak EN Efendi

Disusun oleh: Titik Muslikah Hanisha Marta Diyanti Robiatul Adawiyah (09320058) (09320096) (09320097)

Universitas Muhammadiyah Malang Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Matematika dan Komputasi Mei 2011

KATA PENGANTAR

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Esa maka telah selesailah makalah tentang Hasil Observasi Penyikapan Tugas dan Refleksi Profesional Guru untuk memenuhi tugas Makalah Profesi Keguruan. Dengan harapan bahwa makalah ini akan menjadi salah satu sumber pengetahuan dan dapat menumbuhkan semangat dalam belajar. Dan dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang membaca makalah ini. Terselesaikannya makalah ini adalah berkat dukungan dari orang orang yang ada disekitar kami. Dan tak lupa kami ucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada : 1. Bapak EN Effendi, selaku koordinator dosen matakuliah Profesi Keguruan. 2. Semua pihak yang telah membantu sehingga terselesaikannya makalah ini. Kami sadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, sebagaimana peribahasa mengatakan Tak Ada Gading Yang Tak Retak. Karenanya, saran dan kritik dari semua pihak untuk perbaikan sangat kami harapkan. Akhirnya, kami berharap dari karya yang sederhana ini kiranya dapat ditarik sebuah manfaat. Dari daerah, saya ingin memberikan sumbangsih kepada bangsa.

Malang, Mei 2011

Penyusun

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii DAFTAR ISI ....................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1 1.1 Latar Belakang...... 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................. 1 1.3 Tujuan ................................................................................ 2 1.4 Manfaat .............................................................................. 3

BAB II

PEMBAHASAN HASIL OBSERVASI ................................. 4 2.1 Dimensi- dimensiKemanusiaan..... 4 2.2 Pengembangan Pengetahuan atau Pemahaman, Nilai dan Sikap serta Ketrampilan dalam Rangka Perkembangan Pribadi Utuh... 6 2.3 Penyikapan tugas guru berdasarkan pemahaman dimensidimensi Kemanusiaan dan Pemahaman nilai dan sikap

serta ketrampilan dalam rangka perkembangan pribadi utuh. 8

BAB III

PENUTUP..28 3.1 Kesimpulan28 3.2 Saran..29

DAFTAR PUSTAKA30 LAMPIRAN

iii

iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah Guru sebagai pendidik profesional mempunyai citra yang baik dimasyarakat apabila dapat menunjukkan kepada masyarakat bahwa ia layak menjadi panutan atau teladan masyarakat sekelilingnya. Masyarakat terutama akan melihat bagaimana sikap dan perbuatan guru itu sehari-hari, apakah memang ada yang patut diteladani atau tidak. Tentang bagaimana guru meningkatkan pelayanannya, meningkatkan pengetahuannya,

memberi arahan dan dorongan kepada anak didiknya, dan bagaimana cara guru berpakaian dan berbicara serta cara bergaul baik dengan siswa, teman-temannya serta anggota masyarakat, sering menjadi perhatian masyarakat luas. Memahami penyikapan tugas dan refleksi profesionalitas seorang guru merupakan hal yang harus kita pegang teguh dan perlu dikembangkan. Maka kita perlu memahami konsep dasar tentang keprofesionalan seorang guru dan juga tentang penyikapan kita akan tugas-tugas seorang guru. Setelah kita paham tentang konsep dasar tersebut, kita juga harus tahu bagaimana keadaan di lapangan(di sekolah). Maka dari itu kita melakukan observasi ke sekolah agar kita dapat membandingkan konsep yang kita pahami tentang keprofesionalan guru dengan keadaan di lapangan(di sekolah).

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan pokok permasalahan pentingnya memiliki pola pikir kreatif adalah: 1. Bagaimanakah gambaran umum tentang dimensi-dimensi

kemanusian dan bagaimana keadaan di lapangan(sekolah SMK Putra Indonesia Malang)?

2.

Bagaimana pengembangan pengetahuan atau pemahaman, nilai dan sikap serta keterampilan dalam rangka perkembangan pribadi utuh?

3.

Bagaimana dampak jangka panjang dari keputusan dan tindakan guru dengan mengacu pada tujuan utuh pendidikan yang di lakukan SMK Putra Indonesia Malang?

4.

Bagaimana penyikapan tugas guru berdasarkan pemahaman dimensi-dimensi kemanusiaan dan pengembangan pengetahuan atau pemahaman, nilai dan sikap serta ketrampilan dalam rangka perkembangan pribadi utuh?

1.3

Tujuan Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai adalah : 1. Bagaimanakah gambaran umum tentang dimensi-dimensi

kemanusian dan bagaimana keadaan di lapangan(sekolah SMK Putra Indonesia Malang)? 2. Bagaimana pengembangan pengetahuan atau pemahaman, nilai dan sikap serta keterampilan dalam rangka perkembangan pribadi utuh? 3. Bagaimana dampak jangka panjang dari keputusan dan tindakan guru dengan mengacu pada tujuan utuh pendidikan yang di lakukan SMK Putra Indonesia Malang? 4. Bagaimana penyikapan tugas guru berdasarkan pemahaman dimensi-dimensi kemanusiaan dan pengembangan pengetahuan atau pemahaman, nilai dan sikap serta ketrampilan dalam rangka perkembangan pribadi utuh?

1.4

Manfaat Manfaat yang bisa di dapat dari penulisan makalah ini adalah: 1. Dengan adanya penulisan makalah ini kita sebagai calon guru dapat membandingkan suatu konsep tentang bagaimana penyikapan tugas dan refleksi keprofesionalan seorang guru dengan keadaan di lapangan (di sekolah). 2. Bagi pembaca, diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan dan bisa juga dapat di aplikasikan kedalam kehidupan sehari-hari. 3. Kami berharap makalah kami dapat menjadi acuan kepada pendidik bahwa penting untuk memahami penyikapan terhadap tugastugasnya sebagai seorang guru.

BAB II PEMBAHASAN HASIL OBSERVASI Berdasarkan hasil observasi maka kita peroleh hasil sebagai berikut : 2.1 Tentang dimensi- dimensi kemanusiaan Sesuai dengan konsep dimensi-dimensi kemanusiaan ada 4 macam yaitu : 1. Dimensi keindividualan Pada dasarnya konsep dimensi keindividualan adalah kesadaran manusia akan dirinya sendiri yang meliputi kesadaran akan adanya diri diantara realita, self respect, self narcisme, egoisme, mertabat kepribadian, perbedaan dan persamaan dengan orang lain dan kesadaran terhadap potensi-potensi pribadi yang menjadi dasar dari self realisasi. Tetapi pada kenyataan dilapangan tidak sepenuhnya sesuai dengan konsep. Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak hendik selaku guru kimia di SMK Putra Indonesia Malang. Beliau berkata bahwa ada guru yang biasanya tidak hadir dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini karena sikap ego dari guru, biasanya alasan mereka karena malas dan juga karena ada urusan lain yang tidak bisa di tinggal Karena merangkap jabatan. Tetapi Karena kita mempunyai prinsip untuk melayani peserta didik. Disekolah kami ada pihak guru piket yang siap menggantikan tugas yang seharusnya dilakukan oleh guru yang berhalangan hadir tersebut. Biasanya yang mereka lakukan adalah memberikan tugas dan memantau jalannya KBM. 2. Dimensi keberagamaan Pendidikan agama tidak hanya tanggung jawab guru agama, tetapi merupakan tanggung jawab semua guru di sekolah dan tanggung jawab setiap orang untuk saling menasehati pada kebenaran terhadap sesamanya. Sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan bapak Hendik Krisna Dani S,si. Beliau mengatakan bahwa, dalam lingkup sekolah sudah memiliki agenda tersendiri mengenai bidang

keagamaan. Misalkan pada hari besar keagamaan biasanya melakukan

kegiatan yang dilakukan yang dihadiri oleh seluruh siswa dan guruguru pengajar. Untuk sekedar memperingati atau melakuakn pengajian dan istigosah bersama. Siswa dan guru juga difasilitasi dengan tempat peribadatan. Jadi bisa menunaikan ibadah dengan baik meski dalam lingkungan sekolah.

3. Dimensi kesosialan Perwujudan manusia sebagai makhluk sosial terutama tampak dalam kenyataan bahwa tidak ada manusia yang mampu hidup sebagai manusia tanpa adanya bantuan dari orang lain. Semakin lama, ia akan memerlukan lingkup sosial yang lebih luas untuk mewujudkan eksistensi dirinya. Dalam kehidupan manusia selanjutnya, manusia berada dalam satu kesatuan hidup, misalnya warga kampung, warga kampus, warga suatu kelompok kebudayaan dan lainnya. Guru harus memiliki riwayat organisasi, hingga saat menjadi guru pun guru juga harus berorganisasi. Karena guru adalah pemimpin diskusi dikelas. Dan orang yang sering berorganisasi jelas jiwa sosial nya tinggi. Nah, timbul pertanyaan bagaimana dengan guru yang tidak pernah berorganisasi. Pak hendik menjawab Biasanya terlihat dari guru yang tidak interaktif dikelas hanya menerangkan saja, tidak mengajak peserta didik ikut dalam suasana dikelas. Untuk mengembangkan potensi sosialitas pada diri peserta didik, idealnya pendidik menciptakan suasana pembelajaran yang

memungkinkan terjalinnya interaksi dan interdependesi siswa. Komunikasi yang teraktif antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa membuka peluang bagi siswa untuk lebih banyak belajar peristiwa sosial tersebut. Penggunaan metode diskusi misalnya, dapat mendorong terciptanya suasana kebersamaan antara siswa, bersifat terbuka dan menghargai perbedaan pendapat sesama anggota kelompoknya.

4. Dimensi kesusilaan Sebagai seorang guru sangat penting untuk memahami norma dan nilai yang ada. Karena tugas seorang guru tidak hanya memiliki beban mengajar tetapi juga memiliki bebeal moral terhadap peserta didiknya. Selain itu, peserta didik harus memiliki pengetahuan tentang nilai-nilai dalam kehidupan dan mengeksternalisasikannya. Pendidik tertentu pula memberikan contoh dan dengan kesabaran mengarahkan perilaku peserta didiknya pada nilai-nilai yang dianut. Menanamkan kesadaran bagi peserta didik terhadap kewajibannya sebagai anggota masyarakat di samping mengetahui juga haknya secara individual. Menurut bapak hendik, sangat penting untuk memahami norma dan nilai. Karena guru sebagai panutan bagi peserta didiknya. Dalam lingkungan sekolah SMK Putra Indonesia Malang, tidak ada yang melanggar norma atau nilai sejauh ini. Karena selain ada kode etik guru pihak sekolah juga memiliki tata tertib guru layaknya peserta didik yang juga memiliki tata tertib. Nah, jika ada yang melanggar ada pihak tertentu yang berwenang dalam menangani kasus. Yaitu ada pihak kurikulum, dalam hal ini kurikulum yang berwenang dalam bidangnya. Mengenai bagaimana mengetahui guru yang sudah sesuai dalam pelaksanaan tugas, disekolah SMK Putra Indonesia Malang.

Melakukan tindakan dengan menyebarkan angket ke peserta didik. Pihak sekolah disini memiliki pihak kurikulum yang membentuk supervise yang juga bekerja sama dengan pihak BK. 2.2 Pengembangan Pengetahuan atau Pemahaman, Nilai dan Sikap serta Ketrampilan dalam Rangka Perkembangan Pribadi Utuh Dalam rangka mengembangkan pengetahuan atau pemahaman, nilai dan sikap serta ketrampilan dalam rangka perkembangan pribadi utuh, seorang guru harus memiliki kompetensi profesional seorang guru yaitu seperangkat kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru agar ia dapat melaksanakan tugas mengajarnya dengan berhasil. Sesuai dengan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia NO. 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan pasal 28 ayat 3 yang berisi: Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi: a. Kompetensi pedagogic b. Kompetensi kepribadian c. Kompetensi professional d. Kompetensi sosial Menurut hasil wawancara dengan bapak Khoirul Anam S,pd. Beliau juga memegang teguh kompetensi dasar yang ada dalam peratutan pemerintah tersebut. Beliau juga berpendapat kompetensi tersebut sudah cukup bagi guru, sehingga bila kompetensi-kompetensi tersebut dipenuhi berarti guru tersebut sudah melaksanakan tugas keprofesionalan. Maka, untuk mencapai tujuan tersebut guru harus benar-benar memahami serta merealisasikan. Berbeda dengan pendapat dari bapak Hendik Krisna Dani S,si yang kami wawancara di sela-sela istirahat. Beliau memang setuju dengan keempat kompetensi tersebut, tetapi beliau memiliki suatu kompetensi lagi yang dirasa juga penting dimiliki oleh seorang guru. Yaitu, seorang guru juga harus bisa merasakan menjadi siswa. Setelah memahami bagimana menjadi siswa lalu kita bisa menentukan dan menerapkan metode apa yang sesuai dengan kondisi siswa dan kemauan siswa. Tetapi disini saya tekankan, bukan lalu memanjakan siswa dan menuruti semua kemauan siswa artinya kita dituntut untuk bisa merasakan bagimana menjadi siswa yang baik dan memilah milah mana yang baik untuk siswa. Saat kita bisa merasakan menjadi siswa kita pasti tau guru yang baik dan enak dalam mengajar itu seperti apa, jadi kita bisa secaa tidak langsung mengajar dengan baik yang bisa disenangi oleh peserta didik kita. Bapak hendik juga menambahkan criteria apa saja yang harus dimiliki oleh seorang guru. Beliau berkata, saya memiliki criteria tersendiri, jelas yang pertama seorang calon guru harus memiliki

background pendidikan, kita lihat dan kita akumulasi ijazah yang dimiliki. Setelah itu kita lihat apakah dia kompeten di bidangnya atau tidak. Bapak hendik juga menambahkan bahwasanya beliau pernah menjadi salah seorang guru yang menyeleksi calon guru yang ingin menjadi guru di SMK Putra Indonesia Malang. Yang pertama yang menjadi kriterianya adalah: 1. Akan mengambil guru yang memiliki sertifikasi pengalaman beroraganisasi. Beliau berkata saya mengambil criteria yang pertama karena menurut saya guru tidak lain adalah pemimpin diskusi dalam kelas. Jadi harus di dukung kemampuan berorganisasi yang kompeten. Dan setelah itu dengan memiliki background organisasi kita bisa menciptakan suasana kelas yang kondusif. 2. Berpenampilan yang sesuai dengan kondisi budaya sekolah. 3. Cepat tanggap saat diajukan pertanyaan. 4. Sesuai dengan kebutuhan yang ingin dicapai oleh sekolah yaitu sesuai dengan visi misi yang dibuat sekolah. 5. Menguasai bahan ajar. Artinya saat interview calon guru jelas saya uji kematangan ilmu atau pengetahuan yang dia miliki sesuai dengan bidang yang di ambil. Misalkan kita membutuhkan seorang guru matematika, jadi kita harus memilih guru yang benar-benar berkompeten di bidang matematika, kita harus mengakumulasi dari ijazah itu setidaknya harus menguasai kemampuan berhitung dan menguasai seluk beluk matematika. 2.3 Dampak jangka panjang Keputusan dan Tindakan Guru Dampak jangka panjang menurut bapak hendik hendik adalah tergantung pada visi misi yang dibuat oleh sekolah. Visi dan misi dari SMK Putra Indonesia Malang adalah sebagai berikut:

MISI Terwujudnya SMK Putra Indonesia Malang sebagai lembaga pendidikan kejuruan yang mampu menghasilkan sumber daya manusia unggul, kompeten, berdaya saing tinggi, berahklak mulia, dan berwawasan global.

VISI 1. Meningkatkan profesionalisme dan akuntabilitas SMK Putra Indonesia Malang. 2. Melaksanakan system pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi yang mengarah pada pola konstruktivistik, dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. 3. Mengutamakan mutu layanan pendidikan kejuruan sesuai dengan tuntunan masyarakat dan dunia usaha / dunia industri. 4. Meningkatkan peran serta masyarakat dan dunia usaha / dunia industri dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan. 5. Memanfaatkan bahasa internasonal sebagai sarana menuju lembaga pendidikan yang menghasilkan tamatan berwawasan global. 6. Mengambangkan sekolah sebagai tempat pelatihan yang adaptif, fleksibel dan berwawasan nasional. 7. Memberikan pengabdian kepada masyarakat. 8. Mengembangkan nilai-nilai keagamaan dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan. Menurut bapak Hendik misi itu tetap karena visi itu merupakan trend

watching yang kita lihat 5 tahun kedepan. Tetapi kalau visi itu setiap tahun bisa kita evaluasi misalnya visi pertama telah kita capai maka nanti untuk visi selanjutnya dapat kita perbaiki dengan mengacu pada visi sebelumnya. Karena visi itu tidak boleh statnand sedangkan yang statnand untuk 5 tahun kedepan adalah misi. Nah, dalam visi dan misi yang dimiliki oleh setiap sekolah inilah sebagai salah satu acuan dari kitaseorang guru tentang apa yang akan

dilakukan, atau yang sedang dilakukan dalam jangka pendek dan jangka panjang selain berdasarkan atas peraturan pemerintah. Setelah itu muncul pertanyaan baru, apakah sebelum merumuskan visi dan misi sekolah, pihak sekolah sudah mengetahui dampak jangka panjang yang akan terjadi nanti. Menurut bapak Hendik jelas pihak management sekolah harus tahu, karena kalau tidak pasti sekolah akan ketinggalan pasar. Dengan demikian dapat kita tarik kesimpulan bahwa dampak jangka panjang keputusan dan tindakan guru baik yang akan, sedang maupun yang telah dilakukan mengacu pada visi dan misi yang dimiliki oleh sekolah yang dalam hal ini adalah SMK Putra Indonesia dan juga berdasarkan tujuan utuh pendidikan.

2.4 Penyikapan tugas guru berdasarkan pemahaman dimensi-dimensi Kemanusiaan dan Pemahaman nilai dan sikap serta ketrampilan dalam rangka perkembangan pribadi utuh Guru adalah orang dewasa yang secara sadar bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar, dan membimbing peserta didik. Orang yang disebut guru adalah orang yang memiliki kemampuan merancang program pembelajaran serta mampu menata dan mengelola kelas agar peserta didik dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan. Menurut Bapak Hendyk tugas dari seorang guru memang tidak hanya saat mengajar, tetapi masih banyak tugas atau beban yang lain yang harus ditanggung seorang guru. Pelaksaan tugas guru bisa dilihat pada bagaimana dia mengajar, metode apa yang digunakan saat mengajar dan bagaimana sikap dia terhadap tugas tersebut serta bagaimana sikap dia terhadap peserta didiknya.

10

Metode yang dipakai oleh Bpk Hendyk sangat beragam dan sesuai dengan RPP. Tetapi yang paling penting adalah bagaimana kita bisa mengendalikan kelas itu dengan baik. Antara kelas yang satu dengan yang lain pasti suasananya sudah berbeda, karena memang karakteristik dari siswanya juga berbeda. Kita pun dalam menyikapi tiap kelas juga harus berbeda sesuai dengan karakteristik siswanya. Selain itu kita harus bisa mengkondisikan kelas tersebut agar bisa kondusif. Misalnya pada kelas tersebut besifat kondusif sekali yaitu siswanya diam. Berarti kita harus bisa memancingnya dengan diskusi-diskusi yang aktif. Dan apabila kelas itu sudah aktif (dalam artian aktif berdiskusi, bukan aktif yang tidak baik), maka selanjutnya bisa kita tingkatkan ke wawasan dunia luar yang uptodate. Mengenai sikap saat mengajar, Bapak Hendyk mengaku bahwa kita melihat bagaimana karakteristik siswanya. Tidak harus kita bersifat sabar atau otoriter. Selain itu kita tidak bisa memberikan yang sama kepada setiap kelas. Tetapi tergantung pada karakteristik masing- masing siswa. Tetapi sejauh ini disekolah kami, sudah tidak ada lagi guru yang bersifat terlampau otoriter atau bahkan sampai melakukan kekerasan, karena guruguu di SMK Putra Indonesia sudah paham akan hukum dan juga adanya tata tertib yang di buat sekolah khusus untuk guru. Yang jelas kami menerapkan sikap yang disiplin terhadap siswa-siswa kami tegas Bapak Hendyk. Selain mengajar seorang guru juga harus membuat silabus dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Pembuatan RPP harus sesuai dengan visi dan misi sekolah. Visi dan misi sekolah tergantung pada Peraturan Pemerintah yaitu pasti mengacu pada validasi kurikulum. Dan validasi kuikulum itu diberikan oleh diknas. Tentu saja pihak sekolah ingin mempunyai nilai yang unggul dibandingkan sekolah lain. Maka dari itu sekolah biasanya memodifikasi kurikulum yang sudah ada dengan cara menambah materi atau mempermudah dan yang jelas tidak mengurang ivisi dari validasi kurikulum yang telah ditetapkan diknas.

11

Setelah guru membuat kurikulum, maka akan diperiksa oleh pihak kurikulum sekolah apakah sesuai dengan misi dan visi sekolah apa belum. Jika belum sesuai maka RPP akan dikembalikan ke guru yang bersangkutan untuk diperbaiki lagi. Dan jika sudah sesuai maka kurikulum RPP itulah yang dipakai sebagai pedoman dalam pembelajaran selama satu semester kedepan.

12

LAMPIRAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Pertemuan ke-4)

Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester Materi Pokok Sub Materi Alokasi Waktu

: Kimia : SMA/SMK : XII/2 : Benzena dan Turunannya : Kegunaan dan Dampak Benzena dan Turunannya : 2 x 45 menit

I.

Standar Kompetensi Memahami senyawa organik dan reaksinya, benzena dan turunannya, dan makromolekul

II. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan sruktur, cara penulisan, tata nama, sifat dan kegunaan benzena dan turunannya. III. Indikator Mendeskripsikan kegunaan dan bahaya senyawa benzena dan turunannya dalam kehidupan sehari-hari Tujuan Pembelajaran: 1. Siswa dapat menjelaskan kegunaan senyawa benzena dan

turunannya. 2. Siswa dapat menjelaskan bahaya senyawa benzena dan turunannya.

13

IV. Analisis Materi A. Materi Prasyarat Sifat Fisik dan Sifat Kimia Benzena Jenis-jenis Senyawa Turunan Benzena

B. Materi yang Dikembangkan Kegunaan Benzena dan Turunannya Kegunaan benzena yang terpenting adalah sebagai pelarut dan sebagai bahan baku pembuatan senyawa-senyawa aromatik lainnya yang merupakan senyawa turunan benzena. Masing-masing dari senyawa turunan benzena tersebut memiliki kegunaan yang beragam bagi kehidupan manusia. Berikut ini beberapa senyawa turunan Benzena dan kegunaannya: 1. Toluena Toluena digunakan sebagai pelarut dan sebagai bahan dasar untuk membuat TNT (trinitotoluena), senyawa yang digunakan sebagai bahan peledak (dinamit).

2. Stirena Stirena digunakan sebagai bahan dasar pembuatan polimer sintetik polistirena melalui proses polimerisasi. Polistirena banyak digunakan untuk membuat insolator listrik, boneka, sol sepatu serta piring dan cangkir.

14

Struktur Polistirena 3. Anilina Anilina merupakan bahan dasar untuk pembuatan zat-zat warna diazo. Anilina dapat diubah menjadi garam diazonium dengan bantuan asam nitrit dan asam klorida.

Garam diazonium selanjutnya diubah menjadi berbagai macam zat warna. Salah satu contohnya adalah Red No.2 yang memiliki struktur sebagai berikut:

Struktur Zat Pewarna Red No.2

15

Red No.2 dulunya digunakan seabagai pewarna minuman, tetapi ternyata bersifat sebagai mutagen. Oleh karena itu, sekarang Red No.2 digunakan sebagai pewarna wol dan sutera. 4. Benzaldehida Benzaldehida digunakan sebagai zat pengawet serta bahan baku pembuatan parfum karena memiliki bau yang khas. Benzaldehida dapat berkondensasi dengan asetaldehida (etanal), untuk menghasilkan sinamaldehida (minyak kayu manis). 5. Fenol Dalam kehidupan sehari-hari fenol dikenal sebagai karbol atau lisol yang berfungsi sebagai zat disenfektan. 6. Asam Benzoat dan Turunannya Terdapat beberapa turunan dari asam benzoat yang tanpa kita sadari sering kita gunakan, diantaranya adalah: Asam asetil salisilat atau lebih dikenal dengan sebutan aspirin atau asetosal yang biasa digunakan sebagai obat penghilang rasa sakit (analgesik) dan penurun panas (antipiretik). Oleh karena itu aspirin juga digunakan sebagai obat sakit kepala, sakit gigi, demam dan sakit jantung. Penggunaan dalam jangka panjang dapat menyebabkan iritasi lapisan mukosa pada lambung sehingga menimbulkan sakit maag, gangguan ginjal, alergi, dan asma.

7.

Asam asetil salisilat

8.

Natrium benzoat yang biasa ggunakan sebagai pengawet makanan dalam kaleng.

16

NNatrium Benzoat Metil salisilat adalah komponen utama obat gosok atau minyak angin.

Metil Salisilat Asam tereftalat merupakan bahan serat sintetik polyester.

Asam Tereftalat Parasetamol (asetaminofen) memiliki fungsi yang sama dengan aspirin tetapi lebih aman bagi lambung. Hampir semua obat yang beredar dipasaran menggunakan zat aktif parasetamol.

Penggunaan parasetamol yang berlebihan dapat menimbulkan gangguan ginjal dan hati.

17

Parasetamol

Dampak Benzena Terhadap Kesehatan. Telah disebutkan bahwa benzena memiliki sifat racun atau kasinogenik, yaitu zat yang dapat membentuk kanker dalam tubuh manusia jika kadarnya dalam tubuh manusia berlebih. Beberapa penelitian menunjukan bahwa benzena merupakan salah satu penyebab leukemia, penyakit kanker darah yang telah banyak menyebabkan kematian. Dampak kesehatan akibat paparan Benzena berupa depresi pada sistim saraf pusat hingga kematian. Paparan Benzena antara 50150 ppm dapat menyebabkan sakit kepala, kelesuan, dan perasaan mengantuk. Konsentrasi Benzena yang lebih tinggi dapat menyebabkan efek yang lebih parah, termasuk vertigo dan kehilangan kesadaran. Paparan sebesar 20.000 ppm selama 5 10 menit bersifat fatal dan paparan sebesar 7.500 ppm dapat menyebabkan keracunan jika terhirup selama 0,5 1 jam. Dampak yang ringan dapat berupa euforia, sakit kepala, muntah, gaya berjalan terhuyung-huyung, dan pingsan. C. Materi Pengayaan Kegunaan dari senyawa turunan lain dari benzena, yaitu senyawa polisiklik seperti naftalena dan antrasena.

V.

Kegiatan Pembelajaran A. Model, Pendekatan, dan Metode Model : Induktif-Deduktif

Pendekatan : Konsep Metode : Diskusi

18

B. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran a. Pembukaan Guru mengucapkan salam pembuka dan memeriksa kehadiran siswa (absensi) Guru menuliskan enam nama senyawa turunan benzena di papan tulis sebagai apersepsi, yaitu: 1. Toluena 2. Stirena 3. Anilina 4. Benzaeldehida 5. Asam Asetil salisilat 6. Natrium Benzoat b. Kegiatan Inti Guru memberitahukan bahwa pada pertemuan kali ini kita akan melanjutkan materi tentang Benzena dan Turunannya

khususnya mengenai kegunaan dan dampak senyawa benzena dan turunannya. Guru meminta siswa untuk membuka situs Web Pembelajaran BenZena.Com tentang Kegunaan Benzena dan Dampak Benzena. Sekarang, kalian buka kembali Web Pembelajaran BenZena. Com, dan baca informasi mengenai kegunaan senyawa benzena dan dampaknya. Kemudian siswa dan guru mendiskusikan kegunaan benzena dan bahayanya bagi kesehatan manusia. Guru membagi siswa ke dalam enam kelompok dan memberikan tugas untuk mendiskusikan tentang kegunaan dan dampak senyawa turunan benzena. Masing-masing kelompok

mendapatkan satu senyawa turunan benzena yang berbeda, seperti yang ada di papan tulis. Guru memberikan waktu pada siswa untuk mencari informasi dari Web Pembelajaran BenZena.Com, atau situs lainnya di internet

19

yang membahas kegunaan senyawa turunan Benzena dari setipa kelompok. Waktu yang diberikan adalah 10 menit. Setelah siswa mendapatkan informasi yang diperlukan, guru kembali memberikan siswa waktu untuk mendiskusikan informasi yang telah mereka peroleh dengan kelompoknya selama 10 menit. Kemudian guru meminta perwakilan dari setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Setiap kelompok diberikan waktu selama 5 menit. c. Penutup Siswa dibimbing oleh guru untuk kembali mengulang kesimpulan konsep apa yang telah di pelajari pada pertemuan kali ini. Apa kegunaan utama dari Benzena? Mengapa benzena sangat berbahaya bagi kesehatan manusia? Bagaimana kegunaan dan dampak toluena, stirena, anilina, benzaldehida, aspirin, dan natrium benzoat sebagai senyawa turuan benzena? Guru meminta siswa untuk kembali mempelajari tentang meteri Benzena dan Turunannya di rumah, sebagai persiapan untuk ujian pada pertemuan selanjutnya. VI. Alat dan Sumber Buku Kimia SMA kelas XII Web Pembelajaran BenZena.Com mengenai Benzena dan Turunannya Situs lain yang berkaitan dengan kegunaan dan bahaya senyawa benzena dan turunannya.

VII. Evaluasi
20

1. Senyawa turunan benzena yang digunakan sebagai bahan pengawet makanan adalah .... a. asam salisilat b. natrium benzoat c. toluena d. anilina e. metal salisilat 2. Di bawah ini adalah kegunaan dari senyawa asam asetil salisilat, kecuali.... a. sebagai obat penghilang rasa sakit b. sebagai obat penurun panas c. sebagai obat penyakit lambung d. sebagai obat penyakit jantung e. sebagai obat sakit kepala 3. Suatu senyawa memiliki kegunaan sebagai berikut: sebagai zat pengawet sebagai bahan baku pembuatan parfum sebagai bahan dasar pembuatan minyak kayu manis

Senyawa tersebut merupakan senyawa turunan benzena yaitu.... a. benzil alkohol b. benzaldehida c. metilbenzena d. nitrobenzena e. asam benzoat 4. Stirena merupakan senyawa turunan benzena yang merupakan bahan dasar untuk membuat polimer polistirena yang berupa plastik untuk membuat barang-barang di bawah ini, kecuali.... a. Insulator listrik b. Cangkir c. Sol sepatu d. Piring e. Botol minuman
21

5. Benzena dikatakan bersifat racun karena hal-hal di bawah ini, kecuali.... a. bersifat karsinogenik b. dapat menyebabkan penyakit leukemia c. dapat menyebabkan kerusakan sistem saraf pusat d. dapat mengganggu sistem pernafasan e. dapat menyebabkan kanker

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

22

Mata Pelajaran : Seni Budaya Satuan Pendidikan Kelas / Semester : SMK :X/1

KKM Pertemuan ke-

: 7,00 :1

Alokasi Waktu : 2 X 45 menit

Standar Kompetensi Mengapresiasi Karya Seni Rupa Kompetensi Dasar Mengidentifikasi keunikan gagasan dan teknik dalam berkarya seni rupa dan teknik dalam berkarya seni rupa murni dan senirupa terapan I. Indikator : 1. Menjelaskan pengertian seni dan budaya 2. Menjelaskan fungsi seni secara umum 3. Menjelaskan cabang-cabang seni rupa. 4. Membuat contoh gambar salah satu cabang seni II. Tujuan Pembelajaran 5. Siswa Dapat menjelaskan pengertian seni dan kebudayaan. 6. Siswa dapat menjelaskan fungsi-fungsi seni secara umum 7. Siswa dapat menjelaskan cabang-cabang kesenian. 8. Siswa dapat Membuat contoh gambar salah satu cabang seni III. Materi Pembelajaran 1. Seni berasal dari bahasa Sansekerta dari kata sani yang artinya pemberian, pelayanan. Secara istilah definisi seni adalah ciptaan manusia yanng ada dalam lapisan masyarakat dari zaman dahulu sampai sekarang. Budaya juga berasal dari bahasa sansekerta dari kata buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari kata budi, dimana buddhayah artinya hal-hal yang

23

berkaitan dengan akal pikiran manusia. Sedangkan culture berasal dari bahasa latin dari kata colere yang artinya mengolah atau mengerjakan. Pengertian seni menurut pendapat beberapa para ahli, yaitu : Leo Tolstoy, seni adalah suatu kegiatan manusia yang secara sadar dengan perantara tanda-tanda lahiriah tertentu, menyampaikan perasaan-perasaan yang telah dihayatinya kepada orang lain sehingga ikut merasakan perasaanperasaan seperti yang ia alami. Ki Hajar Dewantara, seni adalah perbuatan manusia yang timbul dari perasaannya dan bersifat indah sehingga dapat menggerakkan jiwa dan perasaan orang lain. Ensiklopedia, seni adalah penciptaan benda atau segala hal yang karena keindahan bentuknya orang senang melihat atau mendengar. Shopenhauer, seni adalah suatu usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan. 2. Fungsi seni adalah : sebagai sarana hiburan, pendidikan, ekonomi, untuk memenuhi kebutuhan manusia baik fisik (ex : baju, rumah, perabotan, dll) maupun non fisik (lagu, drama, novel, sinetron), dll 3. Cabang-cabang seni rupa, yaitu : Seni murni adalah salah satu cabang seni rupa yang mengkhususkan diri pada kreatifitas dan ekspresi pribadi. Tetapi seni murni juga dapat diperjualkan belikan dan juga bisa berfungsi sebagai benda pajang dalam suatu ruangan. Cabang-cabang seni murni, yaitu : Seni lukis Seni keramik Seni patung Seni kria Seni grafis

Desain, sering disebut dengan seni industri atau seni pakai. Berbeda dengan seni murni, desain lebih mengarah pada unsur guna, ekonomi, produksi dan kebutuhan masyarakat. Cabang-cabang desain, yaitu : Desain produk Desain grafis Desain arsitektur Desain interior

24

Ilmu-ilmu seni

III. Model Pembelajaran : IV. Metode Metode : diskusi, tanya jawab, pemberian tugas Picture and Picture Example non Examples

V. Langkah Pembelajaran Kegiatan awal : Alokasi waktu : 10 menit Apersepsi dan motivasi tentang lingkungan sekolah yang bernilai seni Mengabsen siswa Menjelaskan tujuan pembelajaran

Kegiatan inti : Alokasi waktu : 70 menit Guru mengajak siswa berinteraksi tentang seni dan lingkungan sekitar sebagai perkenalan Guru menyajikan materi : (a) Arti seni budaya (b) Fungsi seni (c) Cabang-cabang seni rupa Guru membagi kelompok berpasangan 2 orang. Siswa mulai mencari hal-hal baru yang ada di sekitar lingkungan sekolah tentang seni dan berbagai fungsinya. Siswa berdiskusi lalu membuat contoh-contoh seni dari ke-4 cabang. Suruhlah seseorang dari pasangan itu menceritakan hasil diskusi di depan kelas Siswa lain mendengar dan siap memberi kritikan dan mengomentari Guru menjelaskan kembali materi yang belum dipahami Guru mengarahkan siswa dengan memberi penguatan dan membuat kesimpulan bersama. Kegiatan akhir

25

Alokasi waktu : 10 menit Siswa mengumpulkan hasil kerjanya Guru dan siswa membuat kesimpulan dari materi hari ini Dari ke-4 cabang

IX. Sumber belajar XII. Agus S, Seni Rupa Desain SMA kelas X, Erlangga, 2004 (hal 10-14) Agus S, Seni Rupa Desain SMA kelas XI, Erlangga, 2004 (hal 10-34) http://id.wikipedia.org/wiki/Abad_Prasejarah" http://images.google.co.id/images Sri Hermawati D. A, dkk, Seni Budaya, Dinas Pendidikan Nasonal, 2009 (hal 274 -280) Yayat Nusantara, Seni Budaya kelas XII, Erlangga 2006 (hal 1-17)

Alat dan Bahan Buku gambar A3 Pensil

XIII. Penilaian Sikap Penilaian proses Hasil akhir

26

You might also like