You are on page 1of 11

TUGAS : KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP

HUBUNGAN ANTARA SOSIAL BUDAYA,EKONOMI,PENDIDIKAN DI DESA OTI KEC.SINDUE TOBATA DALAM KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP

Di susun oleh : YUSNA A 501 09 020

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEJURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITASTADULAKO

2011
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan Kehadirat Allah S.W.T yang telah berkenan memelihara dan membimbing penulis,sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini

walaupun dalam bentuk yang masih sangat sederhana. Makalah ini berjudul HUBUNGAN ANTARA SOSIAL BUDAYA, EKONOMI, PENDIDIKAN, KONDISI LINGKUNGAN DI DESA OTI KECAMATAN SINDUE TOBATA yang disusun sebagai salah satu syarat dalam mengikuti mata kuliah Kajian Lingkungan Hidup. Dan tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyakbanyaknya kepada bapak selaku dosen pembimbing mata kuliah ini yang telah sabar memberikan arahan dan ilmunya sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini disusun dengan tujuan untuk membantu mahasiswa dalam mempelajari dan memahami tentang masalah lingkungan hidup disekitar kita serta untuk mencapai tujuan pembelajaran yaitu meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan kemampuan mahasiswa sehingga dapat memberi bekal untuk belajar lebih lanjut. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu,kritik dan saran dari teman-teman dan dosen pembimbing yang bersifat membangun,penulis harapkan demi kesempurnaan penyusunan makalah ini.

Palu, 17 Desember 2011 Penulis

YUSNA

DAFTAR ISI

Halamam Judul ............................................................................................................. Kata Pengantar ............................................................................................................... Daftar isi ........................................................................................................................ Bab. I Pendahuluan ........................................................................................................ 1.1 Latar Belakang................................................................................................... 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 1.3 Tujuan ............................................................................................................... Bab. II Pembahasan......................................................................................................... 2.1 Sosial Budaya di desa Oti Kec.Sindue Tobata ................................................. 2.2 Ekonomi di desa Oti Kec.Sindue Tobata........................................................... 2.3 Pendidikan di desaOti Kec.Sindue Tobata ........................................................ Bab. III Kesimpulan ........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Sosial Budaya di desa Oti Kec.Sindue Tobata Upacara adat Menurut Kepala adat, sekarang masih sering dilaksanakan upacara adat di desa Oti Kec.Sindue Tobata misalnya upacar yang dilakukan untuk menghilangkan gangguan roh halus pada orang yang sedang sakit.Tetapi generasi muda sudah tidak berminat untuk belajar tentang tradisi yang ada di desa tersebut. Kerjasama dan solidaritas Berbeda dengan upacara adat,masyarakat di desa tersebut masih memegang teguh asasasas kekeluargaan,misalnya dengan bergotong royong.Ketika salah satu kepala keluarga sedang mengadakan hajatan atau pesta syukuran, mereka bersama-sama saling ikut membantu dalam mempersiapkan segala sesuatu yang di perlukan untuk mempersiapkan acara tersebut.Bentuk gotong royong dalam tahun terakhir adalah gotong royong kerja dalam membenahi desa, membantuh ketika ada warga yang berduka,atau sedang mengadakan pesta pernikahan. Konflik Menurut kepala desa, konflik yang sering terjadi berkaitan dengan lahan, masalah keluarga,serta konflik yang di sebabkan oleh kenakalan anak muda.Konflik lahan sering terjadi, namun cenderung menurun karena mulai ada kejelasan hak atas lahan (saling ada pengakuan atas hak lahan). Konflik keluarga belakangan ini sudah tidak sering terjadi dan frekuensi sejak dulu sama.Menurut orang kurang mampu konflik lahan terjadi karena saling mengaku satu dengan yang lain (sama-samamengaku lahan sebagai miliknya). Permasalahan keluarga yang disebut adalah kenakalan remaja. Menurut responden kurang mampu dalam 5 tahun terakhir jumlah konflik cenderung meningkat.Yang mengakibatkan peningkatan konflik yaitu kenakalan remaja. Untuk menangani konflik di dalam desa digunakan hukum adat. Kalau konflik melibatkan pihak luar sebagai langkah pertama digunakan hukum adat.Kalau tidak dapat diselesaikan oleh lembaga adat akan dilimpahkan ke hukum negara.Cara penegakan keputusan lembaga adat tidak begitu jelas.Kepala adat mengatakandiharuskan membayar, tanpa penjelasan cara apa yang dapat digunakan oleh lembaga adat untuk mengharuskan masyarakat turut dalam keputusan lembaga adat. Selama ini, menurut Kepala Adat, lebih dari separuh kasus dapat diselesaikan oleh lembagaadat. Situasi umum masyarakat Responden kurang mampu menyatakan kondisi hidupnya dalam 5 tahun terakhir sudah mengalami perubahan.Ketika ditanya tentang masalah yang dihadapinya dijawab bahwa tidak ada masalah, hanya seperti masyarakat biasa saja.Kiranya jawaban ini

menggambarkan bahwa kondisi hidup masyarakat desa Oti Kec.Sindue Tobata sudah bisa mencukupi kebutuhan hidup mereka.Usaha utama adalah berkebun dan hasilnya cukup buat kebutuhan sehari-hari.Usaha sampingan mereka adalah sebagai buruh harian.Responden kurang mampu menilai untuk mendapatkan pendidikan, pelayanan kesehatan dan makanan dia mampu. Ketika ditanya apakah mampu mendapatkan uang dijawab mampu dan tidak, yang menggambarkan penghasilan uang tunai tidak tentu.Bantuan yang dibutuhkan, menuru mereka adalah perumahan, pendidikan dan ekonomi. Bantuan di bidang ekonomi tidak dijelaskan lebih rinci, tetapi kiranya diharapkan ada usaha tetap. Ibu Bidan menjelaskan bahwa ketika orang tidak punya biaya untuk pengobatan mereka mengharap Asuransi Kesehatan (Askes) yang diberikan pada aparat desa atau kartu sehat bagi orang kurang mampu. tidak ada penjelasan lebih lanjut berapa banyak orang dapat Askes dan kartu sehat.

B. Ekonomi dan Sumber Daya Alam di desa Oti Kec.Sindue Tobata Tata guna lahan dan hutan Menurut Ketua BPD jenis tata guna lahan yang ada di Desa Oti Kec.Sindue adalah: Ladang kebun sayur -buahan; kebun kelapa;

Tipe tata guna lahan yang ada di desa oti Kec.sindue yang paling banyak adalah berkebun kokoa dan kelapa.Luas perkebunan oleh Sekretaris Desa diperkirakan lebih dari separuh luas wilayah desa. Luas ladang, kebun buah-buahan dan kebun sayur juga tidak berubah. Berdasarkan wawancara rumah tangga diketahui bahwa luasan ladang, kebun buah-buahan dan kebun sayur sangat terbatas. Keterjangkauan terhadap lahan Ketika ditanya tentang akses dan kepemilikan lahan dijawab bahwa semua rumah tangga punya akses dan memiliki lahan. Namun konflik yang sering terjadi berkaitan dengan lahan, terutama mengenai lahan sawah di sekitar Lubak Manis. Lahan yang ditinggalkan di wilayah desa lama sangat luas, hanya terletak jauh dari lokasi. Pendapatan uang Tujuh rumah tangga menyebut gaharu sebagai mata pencaharian utama dan tiga rumah tangga sebut upah sebagai buruh lepas. Sebagai usaha lain delapan responden menyebut ladang, tapi hanya mengharapkan hasil untuk kebutuhan rumah tangga. Sembilan responden mengatakan hasil sawah tidak cukup untuk kebutuhan beras selama 1 tahun. Tiga responden menyebut tunjangan sebagai aparat desa atau adat sebagai sumber pendapatan tambahan. Hanya satu responden yang mempunyai sumber pendapatan baru dalam 5 tahun terakhir, yaitu tunjangan sebagai aparat desa. Sembilan responden lain mengatakan tidak punya usaha

baru sejak tahun 1998.Hasil hutanyang juga dapat menghasilkan uang yaitu rotan,dan kayu hitam (eboni). Kondisi rumah penduduk Hampir semua rumah sudah memiliki aliran listrik dan rata-rata sudah mempunyai rumah permanen,tetapi ada juga sebagian warga yang masih memiliki rumah semi permanen. Infrastruktur ekonomi Sejak beberapa tahun jalan dari desa Oti ke Kota Palu sudah dapat dilalui taksi darat sehingga transportasi lebih lancar dan biayanya relatif kecil (Rp 15.000 - Rp 20.000). Sudah ada prasarana ekonomi seperti pasar. Keterjangkauan energi Sumber energi utama untuk masak adalah kayu bakar dan minyak tanah. Karena minyak tanah harus dibeli, dan harga semakin naik dikatakan oleh Sekretaris Desa bahwa semakin sulit dijangkau oleh warga. Sedangkan kayu bakar dianggap masih terjangkau. Masyarakat desa Oti sudah menggunakan sambungan ke jaringan PLN sebagai sumber listrik.

C. Pendidikan di desa Oti Kec.Sindue Tobata Pendidikan dalam bahasa Yunani berasal dari kata padegogik yaitu ilmu menuntun anak. Orang Romawi melihat pendidikan sebagai educare, yaitu mengeluarkan dan menuntun, tindakan merealisasikan potensi anak yang dibawa waktu dilahirkan di dunia. Bangsa Jerman melihat pendidikan sebagai Erziehung yang setara dengan educare, yakni : membangkitkan kekuatan terpendam atau mengaktifkan kekuatan atau potensi anak. Dalam bahasa Jawa, pendidikan berarti panggulawentah (pengolahan - Red), mengolah, mengubah kejiwaan, mematangkan perasaan, pikiran, kemauan dan watak, mengubah kepribadian sang anak. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pendidikan berasal dari kata dasar didik (mendidik), yaitu : memelihara dan memberi latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Sedangkan pendidikan mempunyai pengertian : proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perbuatan, cara mendidik. Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan sebagai daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya. Pendidikan merupakan salah satu sarana dalam meningkatkan mutu pendidikan pada kalangan generasi penerus bangs serta menambah wawasan pengetahuan mereka.

Infrastruktur dan pelayanan pendidikan di desa Oti Di desa Oti Kec Sindue sudah terdapat sekolah Taman Kanak-kanak,SDN,SMPN,dan SMK..Jumlah Siswa setiap sekolah sudah mencapai batas maksimal.Bagi anak yang ingin melanjutkan di SMA mereka melanjutkannya di daerah yang memiliki sekolah tersebut misalnya di SMAN 1 Sindue Mutu pendidikan Kepala Sekolah dari setiap sekolah tersebut menilai mutu pendidikan tahun terakhir ini meningkat, dari segi tingkat pendidikan guru, keaktifan guru, persentase kelulusan dan jumlah orang yang bisa baca dan tulis. Pernah diadakan pelatihan oleh pemerintah untuk orang dewasa. Selama ini ada sedikit murid yang meninggalkan sekolah untuk sementara waktu karena keterbatasan biaya. Sedangkan tidak ada murid yang putus sekolah.Ada juga generasi muda di desa tersebutyang sudah tamat melanjutkan pendidikannya di Perguruan-perguruan Tinggi yang ada di kota palu.

D. Hubungan antara sosial budaya,ekonomi,pendidikan dalam kondisi lingkungan di Desa Oti Kec.Sindue Tobata

Berdasarkan hasil penelitian bahwa antara sosial budaya,ekonomi,dan pendidikan di desa Oti Kec.Sindue Tobata memiliki hubungan yang sangat erat.Hal ini di karenakan bahwa semua aspek ini saling bergantungan antara satu dengan yang lain.Tanpa sosial budaya masyarakat akan pincang dalam menigkatkan mutu pendidikan dan ekonomi,begitupun sebaliknya. Dalam meningkatkan semua aspek yang ada memerlukan kerja sama yang baik antara masyarakat agar pencapaiannya bisa mendapat kesempurnaan.

BAB III KESIMPULAN

Desa Oti Kec.Sindue Tobata memiliki sosial budaya yang sudah mulai memudar dalam hal upacara adat.Tetapi pada sifat gotong royang mereka masih kuat.Sedangkan pada ekonomi dan pendidikan mereka mulai meningkat.

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pada tahun 1991 masyarakat desa Oti kec.Sindue tobata memiliki kehidupan sosial dan ekonomi yang sangat tergantung kepada sumber daya alam Oleh karena itu kesejahteraan penduduknya juga sangat tergantung kepada kebijakan pemerintahan kabupaten dalam pengelolaan sumber daya alam.Bagaimana tingkat kesejahteraan masyarakat pada era desentralisasi? Pertanyaan ini pasti menjadi pertanyaan banyak orang yang mencermati dampak dari desentralisasi. Untuk sementara kita dapat mengacu kepada laporan BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional).Bagaimana pengaruh desentralisasi terhadap upaya pengentasan kemiskinan? Sejak akhir tahun 1996, ada banyak perubahan terjadi di tingkat nasional yang pada akhirnya berdampak kepada kehidupan di tingkat kabupaten bahkan tingkat desa.Dampak juga dapat dirasakan pada kehidupan di daerah-daerah yang saat ini menjadi bagian dalam wilayah Kabupaten Donggala. Beberapa kejadian penting yang dapat dicatat adalah sebagai berikut: is politik nasional sejak akhir tahun 1996 yang diakhiri dengan jatuhnya kekuasaan mantan Presiden Soeharto, yang menandai berakhirnya era orde baru dan dimulainya era reformasi; -besaran dan kemarau panjang yang terjadi pada tahun 1997 dan 1998; -undang Desentralisasi pada bulan Mei 1999 sebagai awal dimulainya era otonomi daerah yang memberikan lebih banyak kekuasaan pada pemerintah kabupaten dan kota; Kebijakan Kehutanan Daerah yang membolehkan masyarakat menebang hutan untuk kepentingan komersil dengan rincian sebagai berikut: - kebijakan IUPHHK (Perda No 6 Tahun 2001 tentang Pemberian Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu) diterapkan dari Desember 2001 sampai Maret 2002 Pemkab Malinau telah menerbitkan 11 IUPHHK; lima aktif pada 2004. Seluruh peristiwa-peristiwa tersebut telah memberikan dampak kepada perubahan kehidupan di masyarakat. Survei dilaksanakan pada bulan November 2003 dengan tujuan untuk mendapatkan: -desa yang dianggap miskin di Kabupaten Donggala

B. Rumusan masalah 1. Bagaimana sosial budaya yang ada di desaOti Kec.Sindue Tobata? 2. Bagaimana ekonoim yang ada di desaOti Kec.Sindue Tobata? 3. Bagaimana Pendidikan yang ada di desa Oti Kec.Sindue Tobata? 4. Bagaimana hubungan antara sosial budaya,ekonomi,pendidikan yang ada di desa Oti Kec.Sindue Tobata?

C. Tujuan : 1. Untuk mengetahui sosial budaya yang ada di desaOti Kec.Sindue Tobata? 2. Untuk mengetahui ekonoim yang ada di desaOti Kec.Sindue Tobata? 3. Untuk mengetahui Pendidikan yang ada di desa Oti Kec.Sindue Tobata? 4. Untuk mengetahui hubungan antara sosial budaya,ekonomi,pendidikan yang ada di desa Oti Kec.Sindue Tobata?

DAFTAR PUSTAKA
http://andlovep hobe.blogspot.co/2009/10/sistem-sosial-budaya.html http://www.scribd.com/doc/22738648/lingkungan- sosial-budaya

You might also like