You are on page 1of 5

TANAMAN JATI BELANDA (Guazauma Ulmifolia ) Merupakan tanaman obat yang berfungsi menguruskan badan atau menurunkan berat

badan. Jati Belanda ( Guazauma Ulmifolia ) berasal dari Amerika. di Pulau jawa tumbuhan ini tumbuh liar. Nama lain jati belanda adalah jati londo asing guasima (Mexico),Bastard cedar (Inggris). Kandungan dan Manfaat Jati Belanda adalah mengandung kafein,sterol dan amsa fenolat. Tanin dan musilago yang terdapat dalam jati belanda mengendapkan mukosa protein yang ada di dalam permukaan usus halus. Sehingga mengurangi penyerapan makanan. Obesitas dapat terhambat. Menurut penelitian Jati Belanda berfunsi untuk menurunkan kadar kolesterol ( Monica 2000, dalam suharmiati dan herti, 2003)
Daun jati belanda berkhasiat sebagai obat pelangsing tubuh dan bijinya sebagai obat mencret,obat penyakit cacing,kaki gajah, menciutkan urat darah. Pemakaian jati belanda dalam jangka panjang tidak mempengaruhi fungsi lever atau hati. Tanaman lain yang berfungsi menurunkan berat badan, melarutkan lemak, anti diare. http://mahkotadewa.net/kesehatan/teh_daun_jati_belanda.html

JATI BELANDA (Guazoma ulmifollia)


Merupakan tanaman obat yang berfungsi menguruskan badan. Ramuan terbaru diresepkan dari daun jati belanda (Guazoma umifolia), Kemuning (Murraya paniculata), dan kunci pepet (Kaempferia agustiafolia). Sifat kimia dan efek farmakologis tanaman ini sebagai berikut :

Kandungan kimia: o kulit: asam, damar, zat samak o Tanaman/daun : zat pahit, glikose dan lemak. Efek farmakologis : anti diare, astringen, dan menguruskan badan dengan cara melarutkan lemak.

http://www.etalasemuslim.com/product_info.php?products_id=46

Jati Belanda: Pengontrol Kolestrol

Deskripsi: Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk, var. Tomentosa Schum.) bermanfaat dalam pengobatan tradisional maupun modern. Secara tradisional maupun modern, daun jati belanda memang berkhasiat dalam mengatasi masalah kesehatan. Banyak produk obat yang dihasilkan dari daun Jati Belanda.

Umumnya, ekstrak daun Jati Belanda dimanfaatkan untuk obat pengontrol kolesterol.

Kandungan: - tanin - lendir - zat pahit - damar - musilago (daun)

Khasiat: Daun jati belanda dipercaya bisa meluruhkan lemak dan menurunkan kadar kolesterol dalam darah. http://berkebundirumah.blogspot.com/2011/01/jati-belanda-pengontrol-kolestrol.html

Daun adalah bagian tanaman yang sering dimanfaatkan. Salah satu di antaranya adalah Jati Belanda. Khasiat herba ini telah teruji, seperti kemampuannya menekan risiko diare, mengatasi masalah berat badan, hingga mengontrol laju kolesterol. Sejak zaman dulu masyarakat Indonesia, terutama yang tinggal di Pulau Jawa, telah mengenal dan memakai air rebusan daun jati belanda sebagai bahan baku jamu pelangsing tubuh, biasa disebut galian singset (bahasa Jawa). Pengalaman sekaligus bukti empiris inilah yang ditangkap perusahaan jamu, sehingga saat ini hampir semua jamu pelangsing selalu mengambil khasiat daun jati belanda. Setyoko dari Kebun Tanaman Obat Sekarwangi, menjelaskan bahwa untuk menjadikan ramuan dapat dilakukan dengan mengeringkan daunnya. Selanjutnya digiling untuk dibuat serbuk. Setelah menjadi serbuk, ambil 20 gram, lalu seduh dengan air panas. Saring dan minum dua kali sehari. Namun, mereka yang bermasalah dengan ginjal sebaiknya menghindari ramuan ini, katanya. Banyak penelitian membuktikan bahwa daun jati bermanfaat untuk menurunkan berat badan. Belakangan daun jati belanda dipercaya memiliki manfaat lebih dari itu, yakni berpotensi untuk dikembangkan sebagai herba pengontrol kolesterol. Nyata menurun Yosie Andriani H.S. di Laboratorium Biokimia Institut Pertanian Bogor pernah melakukan penelitian guna mengetahui pengaruh daun jati belanda (dalam bentuk ekstrak air, ekstrak etanol, dan fraksi aktif steroid) terhadap kadar lipid darah (TPC, trigliserida, LDL, dan HDL/high density lipoprotein). Penelitian menggunakan kelinci sebagai hewan percobaan pada empat kelompok perlakuan. Masing-masing kelompok terdiri atas lima ekor. Ternyata pemberian ekstrak daun jati belanda (dalam tiga bentuk ekstrak air, ekstrak etanol, dan fraksi aktif steroid) berpengaruh terhadap kadar lipid darah (TPC, trigliserida, LDL, dan HDL). Kadar TPC, LDL, dan trigliserida pada perlakuan kontrol (tanpa pemberian daun jati) terlihat sangat tinggi (berbeda nyata) dibandingkan dengan kadar TPC, LDL, dan trigliserida yang diberi perlakuan daun jati. Fakta ini menunjukkan adanya penurunan kadar TPC, LDL, dan trigliserida akibat pemberian daun jati belanda. Persentase penurunan kadar TPC tertinggi terjadi dalam pemberian daun jati belanda pada perlakuan ekstrak etanol (62 persen), diikuti perlakuan ekstrak air (55 persen), dan fraksi aktif steroid (36 persen). Naikkan HDL Pemberian ekstrak daun jati belanda juga berdampak pada peningkatan HDL. HDL dapat menurunkan kadar kolesterol dalam sel dengan cara mengambil kelebihan kolesterol dari jaringan untuk kemudian diproses di hati lalu dibuang bersama cairan empedu. Gan (1987) menyebutkan, HDL memiliki efek protektif terhadap pembuluh darah jantung. Lebih lanjut, dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa daun jati belanda terbukti mampu menurunkan kadar lipid darah. Ini berarti daun jati belanda bisa dijadikan obat alternatif antihiperlipidemia. Fakta ini beberapa tahun terakhir ditanggapi oleh para pengusaha jamu dengan mengembangkan produk berbahan baku daun jati belanda. Tak heran, banyak tersedia produk olahan fitofarmaka berbahan dasar herba ini, seperti dalam bentuk serbuk dalam kapsul maupun seduhan, layaknya teh. Dijelaskan Setyoko, pada prinsipnya herba ini sangat aman, tentu saja jika diolah dengan murni dan bersih, tanpa campuran bahan kimia. Agar lebih yakin, tak ada salahnya coba

mengolah dan meramunya sendiri, guna memastikan bebas dari campuran bahan kimia, tambahnya. Selain daunnya, bagian lain dari pohon jati belanda yang berkhasiat obat adalah kulit, buah, dan bijinya. Bagian dalam kulitnya biasa dipakai sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit cacing, bengkak kaki atau kaki gajah. Buahnya digunakan sebagai obat batuk rejan. Rebusan bijinya yang sudah dibakar seperti kopi dapat diminum sebagai obat sembelit. Namun, tetap perlu kehati-hatian dalam menggunakan daun dan biji jati belanda sebagai obat. Pasalnya, bila terlalu berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan usus. Karena itu, selain bagian daunnya, pemanfaatan bagian lain jati belanda saat ini relatif jarang dan memang belum ada uji toksiknya. Jika Anda tertarik untuk menaman jati belanda, sebenarnya relatif mudah. Tanaman ini tidak butuh air banyak dan tak memerlukan perawatan khusus. Cukup Diseduh Meramu daun jati belanda relatif mudah. Daun yang sudah dikeringkan cukup diseduh dengan air panas, seperti halnya membuat teh. Sering juga daun ini dibuat ekstrak atau serbuk. Berikut beberapa contoh ramuan: Pereda Diare Daun jati belanda kering digiling untuk dijadikan serbuk. Ambil 20 gr serbuk ini dan seduh dengan air panas. Kemudian saring dan minum dua kali sehari. Jika suka, bisa dicampur kencur dan madu secukupnya. Catatan: Orang yang bermasalah dengan ginjal sebaiknya menghindari ramuan ini. Peluruh kolesterol Ambil beberapa lembar daun jati belanda kering. Seduh dengan air panas secukupnya, seperti membuat teh. Saring sebelum diminum. Agar tidak hambar, tambahkan satu sendok madu atau gula batu. Pelangsing Ambil tujuh lembar daun jati belanda segar lalu cuci bersih. Tambahkan sepotong rimpang bangle, temulawak, atau kunir putih. Rebus dengan satu setengah gelas air bersih sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring dan minum. Saat meramunya harus bersamaan dengan temulawak atau kunir putih guna mengurangi efek iritasi lambung. Selama mengonsumsi ramuan ini, tetaplah minum banyak air putih.
http://jokondo.com/?p=676

http://etd.eprints.ums.ac.id/1393/1/K100030033.pdf

You might also like