You are on page 1of 15

Laporan Microcontroler

“Membuat Sensor Suhu yang ditampilkan melalui led


dengan LM35 dan Mikrokontroller ATMega 8535 ”

Disusun oleh:
Kelompok : Maxtor
Adi Pramono (2B / 01 / 0731130019 )
Lina Ernani (2B / 15 / 0731130046)
Nurul Furqon R (2B / 20 / 0731130073)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

POLITEKNIK NEGERI MALANG


2008
A. Tujuan
1. Menampilkan suhu pada 7 segmen common anoda dengan kendali
microcontroler Atmega 8535.
2. Mengetahui cara menampilkan angka pada 7 segmen yang ditulis secara
array dalam hexadecimal.
3. Pemprograman bahasa C untuk memprogram microcontroller AT mega
8535 dengan bantuan Code Vision AVR.
4. Memprogram microcontroller Atmega 8535 sebagai Analog to Digital
converter.
5. Implementasi IC LM 35 sebagai presicion temperature sensor.

B. Teori dasar input output


7 segmen common anoda piranti display yang mempuyai input dalam
bentuk level tegangan , jika tegangan pada pin tersebut adalah “high” maka
led yang terhubung pada pin tersebut mati dan sebaliknya jika tegangan pada
pin tersebut “low” maka led yang tersebut akan menyala.

Logika diatas dapat kita gunakan untuk mengkontrol 7 segmen untuk


menanmpilkan angka sesuai dengan kebutuhan kita dengan menggunakan
kontrol microcontroller Atmega 8535. Dengan menghubungkan salah satu
port I/O microcontroller pada 7 segmen kita dapat mengatur logika pin yang
ada pada port I/O ter sebut sehingga menampilkan angka pada 7 segmen
sesuai dengan kebutuhan kita.
Dibawah ini adalah tabel hubungan antara angka hexadecimal
microcontroller dan output tampilan pada 7 segmen display.
Nyala 0
P P P P P P P P
Mati 1 7 6 5 4 3 2 1 0 tampilan
desim Hexadesi
al mal . g f e d c b a 7 segmen

b
c

1 0xF9 1 1 1 1 1 0 0 1

a
b
e g
d
2 0xA4 1 0 1 0 0 1 0 0

a
b
c
d
3 0xB0 1 0 1 1 0 0 0 0

f b
g c

4 0x99 1 0 0 1 1 0 0 1

a
f
g c
d
5 0x92 1 0 0 1 0 0 1 0

a
f
e g c
d
6 0x82 1 0 0 0 0 0 1 0
a
b
c

7 0xF8 1 1 1 1 1 0 0 0

a
f b
e g c
d
8 0x80 1 0 0 0 0 0 0 0

a
f b
g c
d
9 0x90 1 0 0 1 0 0 0 0

a
f b
e c
d
0 0xC0 1 1 0 0 0 0 0 0

Jika kita menghubungan pin input pada suatu rangkaian analog untuk
diambil level tegangannya, kemudian kita memprogram microcontroller sebagai
ADC ( Analog to Digital Converter ), maka nilai tegangan analog tersebut akan
di konversi menjadi tegangan dalam bentuk sinyal digital dengan menggunakan
metode sampling kemudian hasil sampling tersebut dikuantisasi terhadap
tegangan referensi. Hasil tersebut dikodekan dalam bentuk kode biner dan
disimpan dalam suatu register.
Jika kita menghubungkan input dari ADC pada suatu sensor suhu maka
kita dapat mengkonversi nilai tegangan dari output sensor ke dalam kode biner
yang kemudaian kita dapat tampilkan nilai biner tersebut pada sebuah 7 segmen
display.
Cara kerja system tersebut adalah sensor pertama – tama menangkap suhu
dari lingkungan kemudian mengkonversi menjadi suatu level tegangan tertentu.
Setiap perubahan suhu pada lingkungan akan menyebabkan perubahan level
tegangan pada output sensor. Selanjutnya level tegangan tersebut masuk pada
input ADC untuk dikonversi menjadi data digital untuk diproses lebih lanjut. Data
hasil konversi ADC tersebut akan digunakan untuk menggerakkan led untuk
menunjukkan nilai tertentu sesuai dengan data hasil konversi tersebut.

ADC (Analog to Digital Converter)

1. Register ADMUX(ADC Multiplexer)

Mengatur tegangan referensi ADC,format data,dan saluran ADC

7 6 5 4 3 2 1 0

REFS1 RERF0 ADLAR MUX4 MUX3 MUX2 MUX1 MUX0

Bit 7:6 – REFS1:0: Reference Selection Bits

REFS1 REFS0 VREF

0 0 Pin VRef

0 1 Vcc

1 0 Not Used

1 1 2,56 V

Bit 5 – ADLAR : ADC Left Adjust Result

Untuk mengatur format penyimpanan data ADC pada register ADCL dan ADCH.

ADLAR ADCH ADCL

0 D9 – D8 D7 – D0

1 D9 – D2 D1 – D0
Bit 4:0 – MUX4:0 : Analog Channel and Gain Selection Bits

Bit – bit MUX4:0 dapat digunakan untuk menentukan pin masukan analog ADC
pada mode konversi tunggal atau untuk menentukan pin- pin masukan analog dan nilai
penguatannya (gain) pada mode penguat beda

MUX4 MUX3 MUX2 MUX1 MUX0 SINGLE END


Input

0 0 0 0 0 ADC0

0 0 0 0 1 ADC1

0 0 0 1 0 ADC2

0 0 0 1 1 ADC3

0 0 1 0 0 ADC4

0 0 1 0 1 ADC5

0 0 1 1 0 ADC6

0 0 1 1 1 ADC7

2. ADCSRA (ADC Control and Status Register)

Management sinyal control

7 6 5 4 3 2 1 0

ADEN ADCS ADATE ADIF ADIE ADPS2 ADPS1 ADPS0

• Bit7 - ADEN (ADC Enable)


Jika bit ADEN diset 1 = ADC Aktif,

0 = ADC non Aktif

• Bit6 - ADCS

‘1’ = Saat operasi

‘0’ = Selesai operasi

• Bit5 – ADATE (ADC Auto Trigger Enable)

‘1’ = Aktif start otomatis saat tepi positif (pemicu ADC diaktifkan)

• Bit4 – ADIF (ADC Interrupt Flag)

Penanda akhir konversi

‘0’ = Belum siap dibaca

‘1’ = Siap dibaca data ADCnya

• Bit3 – ADIE (ADC Interrupt Enable)

‘0’ = Interupsi selesai belum aktif

‘1’ = Interupsi penanda telah selesai konversi ADC diaktifkan

• Bit2:0 – ADPS2:0 (ADC Prescaler Select Bits)

Digunakan untuk menetukan factor pembagi frekuensi Kristal yang kemudian


hasilnya digunakan sebagai frekuensi clock ADC.(Pengatur clock ADC).
ADPS2 ADPS1 ADPS0 Faktor Pembagi

0 0 0 2

0 0 1 2

0 1 0 4

0 1 1 8

1 0 0 16

1 0 1 32

1 1 0 64

1 1 1 128

3. SFIOR

Pengaturan sumber pemicu ADC //start ADC

ADTS2 ADTS1 ADTS0 - ACME PUD PSR2 PSR10

Bila ADATE = 0 //REG ADCSRA ADTS2 – ADTS3 tidak berfungsi

ADTS2 ADTS1 ADTS0 Sumber pemicu/start

0 0 0 Free Running Mode

0 0 1 Analisis Komparator

0 1 0 External Interupsi Request

0 1 1 Timer/counter 0 compare match


ADATE = 1
1 0 0 Timer/counter 0 over flow

Timer/counter 1 compare match


1 0 1
B

1 1 0 Timer/counter 1 over flow

1 1 1 Timer/counter 1 capture event


LM 35 ( Precision Temperature Sensor)

IC LM 35 adalah sebuah IC yang mempunyai kemampuan mengubah suhu lingkungan


menjadi level tegangan tertentu. Untuk setiap perubahan 10C akan terjadi perubahan level
tegangan output sebesar 10mV. IC LM 35 juga mempunyai tegangan supply rendah yaitu
5 V dan mempunyai impendasi output rendah, sehingga arus output cukup rendah.
Kemampuan jelajah suhu yang cukup besar yaitu mulai -550C sampai +1500C untuk tipe
komersial

C. Gambar Rangkaian
D. Flow Char
start
PORTB=
ratusan

Input pin
ADC.0
PORTB=
puluhan

Process conversi
ADC PORTB=
(ADCH) satuan

Leve=data_templ=
ADCH

Satuan=
data_temp%10

Data_temp/=10
puluhan=
data_temp%10

Data_temp/=10
ratusan=
data_temp%10

E. Program
#include<mega8535.h>
#include<delay.h>
void conversi_digital_desimal (unsigned char level);
void tulis_7segmen (unsigned int ratusan, unsigned int puluhan,
unsigned satuan) ;
unsigned char level;
unsigned char
aray[]={0xc0,0xf9,0xa4,0xb0,0x99,0x92,0x82,0xf8,0x80,0x90};
unsigned char satuan,puluhan,ratusan=0;
void main (void)
{
PORTB=0x00;
DDRB=0xff;
ADMUX=0xe0;
ADCSRA=0x84;
SFIOR=0x1f;
while(1)
{
ADMUX=0x00|0xe0;
ADCSRA|=0x40;
while((ADCSRA&0x10)==0);
{
ADCSRA|=0x10;
level=ADCH;
level+=10;
conversi_digital_desimal (level);
};
};
}
void conversi_digital_desimal (unsigned char level)
{
unsigned data_temp;
data_temp=level;
satuan=data_temp%10;
data_temp/=10;
puluhan=data_temp%10;
data_temp/=10;
ratusan=data_temp%10;
tulis_7segmen(ratusan,puluhan,satuan);
}
void tulis_7segmen (unsigned int ratusan, unsigned int puluhan,
unsigned int satuan)
{
PORTB=aray[ratusan];
delay_ms(600);
PORTB=aray[puluhan];
delay_ms(600);
PORTB=aray[satuan]&0x7F;
delay_ms(1800) ;
}
F. Analisis
1. Code DDRB=0xff PORTB=0x00 menunjukkan perintah port B sebagai
output dan nilai awalnya adalah 0x00 yang berati semua led pada 7
segmen display menyala.
2. Code ADCMUX=0xE0 berarti tegangan referensi yang digunakan adalah
tegangan 2,56V dan pin input ADC terletak pada ADC.0 atau pin nomor
40.
3. Code ADCSRA=0x84 adalah perintah untuk mengaktifkan fungsi ADC
pada PORT A, serta mengatur frekuensi sampling dari ADC sebesar 1/16
dari frekuensi oscilator.
4. Register SFIOR yang mempuyai nilai 0x1f berfungsi mengatur mode kerja
dari sumber picu start sampling ADC. Mode kerja diatas diset pada
free running yang berarti ADC melakukan sampling terhdapa tegangan
input ADC secara terus menerus.
5. Perintah didalam while adalah fungsi yang melakukan sampling ADC
kemudian menyimpannya di register ADCH.
6. Perintah level=ADCH berarti kita mengkopi nilai ADCH ke variabel level
7. Pada baris selanjutnya terdapat subprogram yang memproses nilai dari
variabel level untuk dipisahkan antara nilai ratusan, puluhan dan satuan.
8. Subprogram tulis_7segmen berfungsi mengatur format penulisan masing –
masing nilai ratusan, puluhan dan satuan untuk ditampilkan pada 7
segmen.
9. Perintah pada penjelasan nomor 1 sampai nomor 8 akan diulangi terus
menerus sampai ada interupsi reset dari pin reset, dan eksekusi program
kembali mulai baris yang pertama.

B. Kesimpulan
1. Microcontroller ATmega 8535 mempunyai fungsi ADC yang build in
dengan chip microcontroller tersebut.
2. Microcontroller dapat difungsikan sebagai pengendali 7 segmen display
dengan cara mengatur logika dari pin-pin dari port I/O microcontroller
tersebut.
3. Pemilihan keluaran / respons output dari microcontroller dapat
dikendalikan dari luar dengan cara membaca level tegangan analog dari
pin input ADC.
4. Cara penulisan code untuk 7 segmen common anoda dan common katoda
berbeda hal ini dikarenakan logikan pin yang dibutuhkan untuk
mengendalikan led – led pada dua 7 segmen tersebut berbeda.
5. Microcontroller ATMega 8535 dapat digunakan sebagai decoder / driver
input dari sensor suhu menggunakan IC LM 35.

You might also like