You are on page 1of 22

MODUL 7

MEDAN MAGNET Tujuan Modul: Induksi magnetik disekitar kawat berarus listrik (hukum Biot Savart) dibuktikan dan dirumuskan Hukum Ampere dibuktikan dan dirumuskan Hukum Biot Savart dan hukum Ampere diaplikasikan untuk menentukan kuat medan magnet pada berbagai bentuk kawat berarus listrik Gaya magnetik (Lorentz) pada kawat berarus yang berada dalam medan magnet atau partikel bermuatan yang bergerak dalam medan magnet dirumuskan 1. Medan Magnetik di Sekitar Arus Listrik

Adalah :Daerah disekitar magnet yang masih terpengaruh gaya magnet. Di sekitar arus listrik selalu timbul medan magnet. \medan magnet yang timbul karena adanya arus listrik juga sering disebut medan elektromagnet. Hal ini bisa dibuktikan dengan sebuah perubahan dengan menggunakan magnet jarum yang diletakkan di dekat kawat berarsu listrik. Adanya medan magnet disekitar arus listrik mengakibatkan kedudukan magnet jarum tersebut menyimpang. Jenis magnet yang kita kenal di alam ini ada dua jenis yaitu magnet alam (tetap) dan magnet buatan(sementara). Macam dari magnet alam ada tiga jenis dilihat dari bentuknya dan kegunaannya yaitu magnet batang, magnet jarum dan magnet ladam. Bentuk batang biasanya digunakan pada speaker, bentuk magnet jarum untuk jarum kompas dan bentuk ketiga yaitu magnet ladam digunakan pada magnet sepeda (sumber listrik). Sedangkan elektromagnetik atau yang dimaksud dengan magnet sementara adalah magnet yang ditimbulkan pada besi, baja, nikel dan lain lainnya yang dapat dibuat sebagai magnet. Keuntungan elektromagnetik antara lain : a. Sifat kemagnetannya bisa diatur (bersifat fleksibel) b. Besar kecilnya (kekuatan)medan magnet dapat diatur. Disekitar magnet terdapat garis-garis medan yang ditunjukkan sbg garis-garis yang keluar dari kutub utara magnet menuju kutub selatanya. Medan magnetik dapat dilukiskan dengan garis garis gaya magnetik yang pola garisnya dapat dilihat pada gambar berikut.

(a)

Arah medan magnetik di sekitar magnet batang.

(b)

Arah medan magnetik di sekitar lingkaran kawat berarus listrik

(c)

Arah medan magnetik di dalam dan di sekitar kumparan berarus listrik.

2. Arah Medan Magnet Arah garis garis magnet atau arah induksi magnet yang ditimbulkan oleh aliran arus listrik tersebut dapat ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan kanan atau sekrup putar kanan.

Ibu jari

Ingat ! - Ibu jari adalah Arus - Empat jari lain adalah garis garis gaya magnet

Jari lain

3. Rumus Biot savart

B r P

Berdasarkan percobaan didapat:besarnya induksi magnet(B) disebuah titik P yang berjarak ( r ) dari sebuah elemen arus (i) yang panjangnya (l) adalah: Berbanding lurus dengan kuat arus i Berbanding lurus dengan elemen arus l Berbanding lurus dengan sinus sudut antara garis singgung dan titik P Berbanding terbalik dgn kuadrat jaraknya Shg dapat dirumuskan: B = k

i sin

k=

0 = permibilitas magnet dlm Vacum = 4.k = 12.57 x 10-7 Wb/Am

= 10-7 Weber/Amper meter

Dari rumus diatas dpt diturunkan beberapa persamaan untuk: a. Induksi magnet dekat kawat lurus panjang berarus B = Induksi magnet(Wb/m2 atau tesla) 0 = permibilitas magnet dlm Vacum = 4.k = 12.57 x 10-7 Wb/Am i = kuat arus ( A ) a = jarak titik kekawat

B=

i
2a
0

b. Induksi magnet disekitar arus melingkar 1. Besar induksi pada P yang berada pada sumbu kawat melingkar z p r B=

ia sin 2r
2

a o x i

2. Sedangkan induksi dipusat lingkaran(pada titik o) besarnya:

B=

i
0

2a
3. Jika kawat dililit dan terdiri dari N lilit maka besarnya: B=

iN
0

2a
c. Induksi magnet pada Selenoida dan Toroida 1. pada titik P yang berada di ujung Selenoide besarnya: B= P

iN
0

2l

2. pada titik P yang berada di pusat Selenoide besarnya B= P


N =n l

in

karena

maka: B=

in

4. Selenoide yang dilengkungkan sehingga membentuk suatu lingkaran disebut Toroide, maka besar induksi di titik P yang berada di pusat/sumbunya : besarnya: P

Lat soal: 1. Tentukan besar induksi magnet pada suatu titik yang berjarak 2 cm dari kawat lurus berarus 30 A: Jawab: Diket: a = 2 cm i = 30 A 0 = 4 x 10-7 Wb/Am Penyelesaian: B=

i
2a 30 2.10
2 0

B = 2x10

-7

B = 3 x 10-4 Wb/m2 2. Tentukan besarnya induksi magnet disuatu titik yang berjarak 2 cm dari kawat lurus panjang yang berarus listrik 30 Ampere ! Jawab : i 0 B = 2cm = 2 x 10-2 m = 30 A = 4 x 1010-7 Wb/Am = (0 x i) / (2 ) = (4 x 10-7 x 30) / (2 x 2 x 10-2) = 2 x 10-5 (30/2) = 3 x 10-4 Wb/m2 3. Suatu solenoideterdiri atas 300 lilitan berarus 2 A, panjang solenoide 30 cm. tentukanlah : a) induksi magnet di tengah solenoide

b) induksi magnet pada ujung solenoide Jawab : N i 0 n = 300 lilitan = 30 cm =0,3 m =2A = 4_r x 10-7 Wb/Am = N / = 300 / 0,3 = 1000 lilitan / meter a. induksi magnet di tengah solenoide B = 0 x I x n = (4 x 10-7)(2)(1000) = 8 x 10-4 Wb/m2 b. induksi magnet pada ujung solenoide B = (0 x i x n) / 2 = (8 x 10-4) / 2 = 4 10-4 Wb/m2 Soal 1. Hitung kuat arus listrik dari penghantar,jika suatu titik yang berjarak 5 cm memiliki induksi magnet kawat sebesar 10-5 Wb/m2 2. Suatu penghantar berarus 20 A dibentuk melingkar sebanyak 10 lilit, Hitung induksi dipusat lingkaran jika jarinya 10 cm 3. Sebuah kawat lurus yang diletakkan secara horizontal dialiri arus listrik dari arah barat daya timur laut. Kemana arah medan magnet diatas kawat tersebut ? 4. Sebuah kawat yang panjangnya 10 cm tegak lurus di dalam induksi magnet yang besarnya 0,1 T dan arus yang mengalir di dalam kawat tersebut 20 A. hitung besar gaya yang dialami kawat tersebut ! 5. Apa yang dimaksud dengan induksi magnet ? 6. Sebuah solenoide yang terdiri dari 100 lilitan dan dialiri arus 3 A. Panjang solenoide 20 cm. Hitunglah : 7. induksi magnet di tengah solenoide 8. induksi magnet di ujung solenoide

Modul 8
Tujuan : Gaya magnetik (Lorentz) pada kawat berarus yang berada dalam medan magnet atau partikel bermuatan yang bergerak dalam medan magnet dirumuskan Gaya Lorentz diaplikasikan pada persoalan FISIKA sehari-hari Menyebutkan macam-macam bahan magnetik GAYA LORENTZ 1. Besar gaya Lorentz Gaya lorentz adalah gaya yang ditimbulkan oleh medan magnetik pada arus listrik. Arah gaya lorentz adalah tegak lurus dengan arah arus dan arah medan magnetik. Seperti pada medan listrik, kuat atau lemahnya medan listrik dinyatakan dengan kuat medan listrik, dengan rumus : E = F / q Yaitu gaya persatuan muatan listrik, maka untuk medan magnetik dinyatakan dengan induksi magnetik yang besarnya didasarkan atas gaya lorentz. Jika kuat arus (i) dan induksi megnetik (B) membentuk sudut 90 denagn arah arus serta panjang kawat lurus yang panjangnya (l) maka besar gaya lorentz adalah Dengan F = gaya lorentz (N) i = kuat arus melalui penghantar (A) = panjang kawat penghantar (m) B = Medan magnet (Wbm-2)

F=Bxixl

Jika kawat penghantar berarus membentuk sudut antara arus dan arah medan magnetik rumusnya menjadi : B t F = B i sin Dengan F = gaya lorentz (N) i = kuat arus melalui penghantar (A) = panjang kawat penghantar (m) B = medan magnet (Wbm-2 ) = sudut terkecil antara I dan B

Gaya yang bekerja pada dua kawat penghantar yang berarus Dua kawat yang sejajar dan berarus listrik akan saling berinteraksi (mempengaruhi) Jika arah arus dua penghantar sama maka akan terjadi gaya tolak dan jika arah arusnya berlawanan maka gayanya akan saling tarik Besar gaya interaksi dapat ditulis:

F =F L L atau
1 1

2 2

.i .i =
0 1

2 .a

F=

.i .i
0 1

.L

2a

Dimana: F = gaya interaksi (N/m) i1 dan i2 = kuat arus pada masing-masing kawat a. = jarak antara kedua kawat 0 = permibilitas ruan hampa ( 4.10-7 Wb/Am) L = panjang kawat
Bila muatan listrik q bergerak dalam medan magnet yang homogen dengan kecepatan v2 maka besar gaya magnet yang mempengaruhi muatan tersebut adalah : F = B i sin karena

i=q/t

i x = (q / t) x = q x ( x t ) = q x v Maka: F = B q v sin

Dengan F = gaya lorentz (N) i = kuat arus melalui penghantar (A) = panjang kawat penghantar (m) B = medan magnet (Wbm-2) = sudut terkecil antara I dan B v = kecepatan muatan di dalam medan magnet (m/s) q = muatan listrik (C)

2. ARAH GAYA LORENTZ Arah gaya lorentz yang dialami sebuah partikel bermuatanyang bergerak dalam sebuah medan magnet adalah tegak lurus dengan arah medan magnet dan arah dari kecepatan partikel bermuatan tersebut.
i x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x V x x x + x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x V x x - x x x x x x x x x x x x x x x x x F x x x x x F x x x x x x x x x

a. arah menjauhi kita


i O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O V O O O O + O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O V O O O - O O O O O O O O O O O O O O O O O O

O O F O O O O

O O F O O O O

b. arah mendekati kita Medan magnet (B) dengan arah ke dalam buku tulis / digambar dengan tanda x dan jika arahnya ke luar kertas digambar dengan tanda o. hal ini dianalogikan dengan gambar anak panah. Arah Gaya Lorentz : 1. Kaidah Tangan Kanan i F B Jika keempat jari tangan kanan dikepalkan, arah kepalan menunjukkan arah arus (i), dari arah medan lewat sudut terkecil, maka arah ibu jari (garis tebal) menunjukkan arah gaya (F) 2. Kaidah Tangan Kiri Ibu jari (garis tebal) menunjukkan arah gaya (F), jari telunjuk menunjukkan arah medan magnet (B), dan jari tengah menunjukkan arah arus (i) i F B

3. Penerapan gaya magnet ( gaya Lorentz)


Gaya magnetik di manfaatkan dalam pengubahan energi listrik menjadi energi mekanik,misalnya pada motor,generator,dll. Q F i R B i P O Prisip kerja motor: Kawat PQRS berbentuk empat persegi dengan poros o_o kawat tersebut dialiri arus idan diletakkan diantara medan magnet U dan S sehingga kawat PQ mendapat gaya keatas sedangkan kawat RS kebawah sehingga kawat berputar. Pada kawat PQ berlaku Pada kawat RS berlaku F = Bi(PQ) F = Bi(RS) S F i O

S
B

Kawat PQRS akan berputar oleh momen kopel () maka

= BiA

dan jika PQRS membentuk sudut maka momen kopel menjadi: = BiA sin dan jika PQRS banyaknya N lilit maka momen kopel menjadi: = NBiA sin N = Banyaknya lilitan kawat B = Besar induksi magnet ( tesla atau Wb/m2) I = Arus yang mengaliri kawat (A) = Sudut kawat terhadap garis medan

3. Sifat Kemagnetan Bahan

Pada dasarnya medan magnet dapat terjadi karena beberapa hal, diantaranya adalah karena adanya suatu pengantar yang dialiri oleh arus listrik. Medan magnet ini akan menginduksi daerah sekitarnya sehingga timbul medan magnet disekitar penghantar berarus tersebut. Medan magnet juga dapat ditimbulkan oleh bahan

magnet tetap (permanen). Bahan ini mempunyai sifat kemagnetannya, bahan dapat dibedakan menjadi tiga yaitu : 1. Bahan Feromagnetik Sifat kemagnetan bahan feromagnetik sangat besar, mampu menarik dengan kuat garis garis gaya magnet luar. Dalam medan magnet bahan ini menimbulkan induksi yang besar, karena permeabilitas bahan () jauh lebih besar dari . Contoh bahan bahan feromagnetik adalah baja, ferit, besi, nikel, dan kobalt. Jika bahan ini diberi medan magnet luar maka elektron elektron mengusahakan dirinya sedemikian rupa hingga resultan medan atomis tiap atom / molmagnet rbeda dengan bahan paragmagnetik, bahan ini akan tetap bersifat megnetik (memiliki medan magnet). Karena itu bahan ini sangat baik sebagai sumber magnet permanen.

B Sebelum Sewaktu diberi Sesudah = resultan medan magnet atomis Gb. skema pemberian medan magnet ke bahan feromagnetik

induksi magnetik yang dihasilkan oleh solenoide bertambah besar (bisa ribuan kali) jika solenoide tersebut diisi dengan bahan feromagnetik. Permeabilitas bahan ini adalah > 2. 0. sifat kemagnetan bahan feromagnetik ini akan hilang pada Bahan Paramagnetik temperatur yang kita sebut temperatur curie (untuk besi T curie = 1043 K). Sifat kemagnetan bahan paramagnetik lemah sehingga hanya mampu menarik sedikit garis garis gaya magnet luar. Dalam medan magnet ini menimbulkan induksi yang sedikit lebih besar dari ruang hampa karena permeabilitas bahan () sedikit lebih besar dari 0. contoh bahan paramagnetik adalah alumunium, tembaga, platina, dan oksigen padat. 3. Bahan Diamagnetik Sifat kemagnetan bahan diamagnetik sedikit menolak pengaruh gaya magnet dari luar. Dalam medan magnet bahan ini garis garis gaya magnet dari luar sebab permeabilitas bahan () lebih kesil dari 0. contoh bahan diamagnetik adalah seng, bismuth, emas, dan sodium klorida.

Bahan feromagnetik

Bahan paramagnetik

Bahan diamagnetik

Contoh Soal
1 .Sebuah kawat penghantar bearus listrik 5 A arahnya keluar bidang gambar, memotong tegak lurus garis garis gaya magnet dengan besar induksi magnet B = 2 x 10-4. bila kawat yang terpengaruh B panjangnya 4 cm, tentukan besar gaya magnetik yang timbul pada kawat ! Jawab : i B F =5A = 2 x 10-4 Tesla = 4 cm = 4 x 10-2 m = B i sin = (2 x 10-4)(5)(4 x 10-2)(sin 90) = (4 x 10-5)(1) = 4 x 10-5 N 2. Sepotong kawat beraliran listrik berada di dalam medan magnet homogen dari 1 Wb / m2 tegak lurus dengan gaya lorentz. Hitung kuat arus di dalam kawat tersebut jika gaya yang timbul 2 N dan panjang kawat 10 cm ! Jawab : B F F 2 2 i = 10 cm = 0,1 m = 1 Wb / m2 =2N = B i sin = (1)(i)(0,1)(sin 90) = (0,1)(i)(1) = 20 A

Soal
1. Dalam sebuah medan magnet homogen 2,2 x 10-2 Wb/m2 diletakkan sebuah kawat panjangnya 2 m yang dialiri arus sebesar 10 A. Sudut yang dibentuk arah arus dan arah medan magnetnya 30. Hitung besarnya gaya yang bekerja pada kawat !

2. Kumparan ABCD panjang 10 cm lebar 5 cm berada pada medan magnet 4x10-2 tesla dengan arus 10 A dan 20 lilit. Hitung momen kopel yang dihasilkan

Modul 9
Tujuan: Dapat memahami ggl Induksi Dapat menentukan arah arus induksi Dapat menentukan besar ggl induksi pada kawat Dapat menentukan besar ggl induksi pada lilitan

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
Induksi elektromagnetikadalah gejala terjadinya arus listrik dalam suatu pengahantar. Arus listrik yang terjadi disebut arus induksi atau arus imbas. 4. Gaya Gerak Listrik Jika suatu kawat penghantar digerakkan arah suatu medan magnet maka akan timbul suatu gaya gerak listrik pada kawat penghantar tersebut. Gaya gerak listrik yang timbul pada ujung ujung penghantar karena adanya perubahan medan magnetik disebut gaya gerak listrik induksi (GGL) atau arus induksi. Terjadinya GGL induksi juga dapat terjadi pada kumparan kawat dengan magnetnya yang bergerak.
x x x
R x dx = v dt

x x x x x

x x x x x

x x x x x

x x x x x

x x x x x

B ke dalam

x x

Timbulnya GGl induksi dapat dijelaskan dengan gambar diatas. Bila penghantar PQ difgerakkan dalam medan magnetik B, elektron elektron akan mengalami gaya lorentz sebesar F = q x B. Peristiwa ini mengakibatkan antara P dan Q timbul beda potensial karena Q lebih negatif dibanding P. akibatnya timbul medan listrik E yang arahnya ke bawah. Medan listrik menghambat gerak elektron yang akan turun ke bawah (Q). gerak elektron yang turun ke bawah menyebabkan timbulnya gaya magnet sebesar F = q v B. Dalam keadaan seimbang gaya listrik dan gaya magnetik besarnya sama. Arah Arus Induksi

Arah arus induksi dapat di tentukan dengan menggunakan kaidah tangan kanan ( Hk Lentz ) yang bunyinya : arah arus induksi dlm sustu penghantar itu sedemikian, sehingga menghasilkan medan magnet baru yang melawan perubahan garis-garis I B v gaya magnetsemula yang menimbulkanya.

Menentukan besarnya GGL Induksi Jika sebuah penghantar dengan panjang ( l ) digerakan dengan kecepatan tetap ( v ) melintas jarak ( s ) didalam medan magnet yang besarnya ( B ) maka besarnya usaha yang dilakukan adalah: W = - B.i.l.s 1 Maka usaha yang menimbulkan energi listrik besarnya: W = I2 .r.t .2 Pers 1 I2 .r.t I.r Sehingga: = = = pers 2 - B.i.l.s - B.l.v

= - B.l.v

Tanda merupakan arah ars GGL induksi yang di timbulkan Besar GGL induksi dari perubahan flux () magnet = B.A Sehingga: B=

Pers diatas dfimasukan pada pers = - B.l.v maka hasilnya:

Pers diatas adalah Hk Farady yang berbunyi: GGL induksi yang terjadi dalam suatu rangkaian besarnya berbanding lurus dengan cepat perubahan flux magnet yang dilingkupinya. Dapat ditulis:

d
t

atau

d
dt

GGl induksi dapat diperbesar dengan cara : menambah jumlah lilitan memperbesar kekuatan magnet mempercepat gerakan magnet memasukkan besi lunak ke depan kumparan sebagai inti Besar GGL induksi sebanding dengan perubahan jumlah garis gaya di dalam kumparan tiap satuan waktu.

= N

d
dt

Dengan = GGl induksi N = jumlah lilitan d/dt = laju perubahan fluks magnetik

Besar GGL induksi dari perubahan kuat Arus (i) pada kumparan

= L

di
t

atau

= L

di
dt

Dengan = GGl induksi L = Induktansi ( Henry ) di/dt = laju perubahan Arus pada kumparan t = perubahan arus listrik

Flux magnet pada kumparan Kumparan jika dialiri arus listrik akan menghasilkan flux yang dapat dihitung: =
L.i N

atau

L= N
i

Jika luas selenoid atau toroide = A, dan terdiri dari N lilit serta mengingat bahwa: = B.A maka: L=

.N
0

.A

Energi yang tersimpan pada induktor Jika induktor dialiri arus listrik maka akan menyimpan energi yang besarnya: W = .L.i2 Dimana: W = Energi yang tersimpan(J) L = Induktansi(H) I = Kuat arus(A)

Contoh Soal
1. Sebuah kumparan mempunyai 600 lilitan. Fluks magnet yang dikurungnya mengalami perubahan 5 x 10-3 Wb selama 2 x 10-2 detik. Berapa GGl induksi yang terjadi pada kumparan ? Jawab : N = 600 lilitan d = 5 x 10-5 Wb dt = 2 x 10-2 = -N d / dt = (-600)(5 x 10-5)(2 x 10-2) = -1,5 volt Jadi, GGl induksi yang terjadi = 1,5 volt (dinyatakan positif)

2. Dalam sebuah medan magnet homogen 2,4 x 10-2 Wb / m2 diletakkan sebuahy kawat yang panjangnya 1,5 m yang dialiri arus sebesar 40 A. sudut yang dibentuk oleh arah arus dan arah medan magnetnya 30. Hitung besarnya gaya yang bekerja pada kawat ! Jawab : i B F F F F = 40 A = 1,5 m = 2,4 x 10-2 Wb / m2 = 30 = B i sin = (2,4 x 10-2)(40)(1,5)(sin 30) = (1,44)(0,5) = 0,72 N

Soal:
1. Sebuah kumparan dialiri arus yang berubah-ubah dari 2A menjadi 8A dalam waktu 5 detik. Hitung GGL induksi yang timbul jika induksi kawat sebesar 0.05 H. 2. Kumparan terdiri 2000 lilit diletakkan dlm medan magnet yang berubah-ubah dengan persamaan d = 2t2 + 5. Hitung GGL induksi yang dibangkitkan.

MODUL 10
TRANSFOR MATOR Tujuan: Siswa dapat memahami fungsi trafo
Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis trafo

Siswa dapat menghitung besaran-besaran trafo Menghitung efisiensi trafo Transformator adalah alat yang menggunakan prinsip GGL Induksi
Transformator berfungsi untuk mentranfer daya dari bagian primer ke bagian sekunder pada trafo Bagian primertrafo merupakan lilitan yang mendapat arus sumber, sedang bagian skunder trafo terdiri dari lilitan yang di hubungkan dengan beban Macam-macam trafo Dilihat dari penggunaanya trafo dibagi atas: Trafo impedansi Yaitu trafo yang di gunakan sebagai penyesuai impedansi antar bagian dalam suatu rangkaian Trafo Daya Adalah trafo yang digunakan untuk memberikan daya pada suatu rangkaian Besaran besaran pada trafo Besar tegangan input
d V1 = -N1 dt

Besar tegangan output


d V2 = -N2 dt

Perbandingan tegangan terhadap lilitan dan arus trafo

V :N :I V N I
1 1 2 2

2 1

Daya pada trafo

P1 = P2 V1.I1 = V2.I2

Efisiensi Trafo Karena trafo sebagai taransfer daya idealya daya primer sama dengan daya skunder, akan tetapi hal ini mustahil terjadi dikarenakan adaya faktor kerugian daya dari trafo yang disebabkan adanya histerisis Sehingga trafo memiliki efisiensi yang besarnya: =

atau

P x1 0 0% P
2 1

V I VI
2 1

2 1

x1 00%

Atau dapat ditulis: V2.I2 = V1.I1 = efisiensi trafo (0< <1) V1 = Tegangan primer (V) V2 = Tegangan sekunder (V) I1 = Arus primer (A) I2 = Arus sekunder (A) N1 = banyaknya lilitan primer N2 = banyaknya lilitan sekunder

Soal latihan: 1. Sebuah trafo memiliki lilitan primer 1000 lilit dan lilitan skunder 25 lilit dan efisiensi 85% hitung tegangan skundernya jika bagian primer dihubungkan pada tegangan 220 PLN

2. Sebuah trafo memiliki lilitan primer 1000 lilit dan lilitan skunder 25 lilit dan efisiensi 85% hitung daya skundernya jika bagian primer dihubungkan pada tegangan 220 PLN dengan arus 2.5 A

You might also like