You are on page 1of 44

Jaringan Pengikat

Albert 043

Utami Danniawati 044


Icha Putrika 045 Intan Nursamsi 046 Tiffani Anggiani 047 Mindy Frieda 048 Prlanita Giani 049

Definisi

Jaringan pengikat atau Connective tissue merupakan jenis kedua dari jaringan dasar. Ciri histologis jaringan pengikat :

1. terdiri dari macam-macam sel


2. terdapat substansi intraseluler 3. berasal dari jaringan mesenkhim

Fungsi Jaringan Ikat

Mengikat Menghubungkan dan mengisi celah antar jaringan Menyokong

Berfungsi khusus

Komponen Penyusun Jaringan Pengikat


Sel Substansi dasar Komponen fibriler

Sel

Jaringan pengikat mempunyai bermacam-macam sel terutama dalam jaringan pengikat longgar.

Substansi Dasar

Substansi dasar merupakan substansi yang amorf tempat komponen-komponen lain dari jaringan pengikat terendam.
Karl Meyer menyelidiki sifat-sifat kimiawi dari substansi interseluler yang menuntun kepada penemuan komponen utama dari substansi dasar semacam mukopolisakharida yang merupakan karbohidrat. Ternyata mukopolisakharid ini terdiri atas Asam hialuronik yang tidak bergugus sulfat dan Asam Khondroitin sulfurik.

Komponen Fibriler

Ada 3 jenis serat pada jaringan ikat : 1. Kolagen 2. Elastin

3. Retikular

Serat Kolagen:

Serat Kolagen adalah protein fibrosa kuat yang tebal dan tidak bercabang Serat kolagen paling banyak jumlahnya dan ditemukan hampir disemua jaringan ikat semua organ

Serat Elastin:

Serat elastin itu halus, dan bercabang halus Serat ini tidak sekuat serat kolagen Bila diregangkan kemudian doilepaskan serat-serat ini akan kembali ke ukuran aslinya Ditemukan dalam jumpah besar pada paru, vesica urinaria dan kulit Pada dinding aorta, serat-serat elastin memungkinkan pereganganpembuluh aorta tanpa erakibat distorsi yang penting bagi fungsinya

Serat Retikular

Serat retikular halus dan membentuk anyaman kerangka halus di hepar, limfonodus, limpa, organ homopoietik Serat retikular juga menunjang kapiler, saraf, dan sel-sel otot

Klasifikasi Jaringan Ikat

MESENKHIM EMBRIONAL MUKOSA

LONGGAR

JARINGAN IKAT

Fibroblas, Lemak, Plasmasit, Makrofag, Mastosit, Mesenkhim Muda, Sel Imigran

Teratur dan Tidak Teratur PADAT Elastis dan Tidak Elastis RETIKULER

DEWASA

BERPIGMEN

LEMAK

Lemak Putih dan Lemak Cokelat

Jaringan Pengikat Embrional


MESENKHIM

EMBRIONAL
MUKOSA

LONGGAR JARINGAN IKAT

Fibroblas, Lemak, Plasmasit, Makrofag, Mastosit, Mesenkhim Muda, Sel Imigran

Teratur dan Tidak Teratur PADAT Elastis dan Tidak Elastis RETIKULER

DEWASA

BERPIGMEN

LEMAK

Lemak Putih dan Lemak Cokelat

1. Jaringan Mesenkhim

Jaringan mesenkim awalnya terdapat sebagai jaringan pengisi antara lapisan entoderm dan ektoderm dalam embrio.
Jaringan ini kemudian berkembang menjadi jaringan dasar dewasa khususnya menjadi jaringan pengikat. Gambaran histologisnya sangat khas, karena sebagian besar tersusun secara longgar sel-sel yang mempunyai tonjolan sitoplasma yang saling berhubungan. Dalam keadaan hidup celah-celah antara sel diisi oleh mukopolisakharid. Kadang-kadang di antara sel-sel tersebut sudah tampak fibril halus.

2. Jaringan Mukosa

Jaringan mukosa merupakan jaringan embrional hanya terdapat dalam tali pusat, humor vitreus dalam bola mata.

Bentuk sel yang menyusunnya berbentuk oval stelat dengan inti berbentuk sesuai dengan bentuk selnya.
Di antara sel-selnya tampak serabutserabut kolagen dan terdapat bahan yang lebih cair yang menyerupai lendir. Pada tali pusat bahan tersebut dinamakan Wharton jelly.

MESENKHIM EMBRIONAL MUKOSA

LONGGAR

JARINGAN IKAT

Fibroblas, Lemak, Plasmasit, Makrofag, Mastosit, Mesenkhim Muda, Sel Imigran

Teratur dan Tidak Teratur PADAT Elastis dan Tidak Elastis RETIKULER

DEWASA

BERPIGMEN

LEMAK

Lemak Putih dan Lemak Cokelat

Jaringan Pengikat Dewasa


MESENKHIM EMBRIONAL MUKOSA

JARINGAN IKAT

LONGGAR

Fibroblas, Lemak, Plasmasit, Makrofag, Mastosit, Mesenkhim Muda, Sel Imigran

Teratur dan Tidak Teratur PADAT DEWASA RETIKULER

Elastis dan Tidak Elastis

BERPIGMEN Lemak Putih dan Lemak Cokelat

LEMAK

A. Jaringan Pengikat Dewasa Longgar


Strukturnya longgar karena komponen sel-selnya dipisahkan oleh substansi interseluler yang nyata. Jaringan pengikat longgar dengan pembuluh kapilernya trsebar luas di seluruh tubuh biasanya memberikan tempat kedudukan bagi sel-sel epitel di atasnya untuk bertumpu atau di sekitar sel-sel kelenjar, serabut saraf. Jaringan pengikat longgar berfungsi untuk menyokong dan memberikan nutrisi kepada sel-sel otot. Gambaran histologisnya yaitu adanya bermacam-macam sel yang tersebar berjauhan di antara serabut-serabut kolagen dan elastis yang tersusun tidak teratur. Biasanya serabut kolagen berada sebagai berkas-berkas bercabang dan serabut elastis yang lebih tipis tampak lebih kemerahmerahan.

Jenis sel yang terdapat di dalam jaringan pengikat longgar yaitu : fibroblas, sel lemak, plasmasit, makrofag, mastosit, sel-sel mesenkhimbelum berdiferensiasi, sel imigran dan sel pigmen.

Fungsi Jaringan Pengikat Longgar


1.Membentuk membran yang membatasi jantung 2.Mengikatkan kulit pada jaringan dibawahnya. 3.Mengelilingi pembuluh darah dan saraf yang menyusup ke organ. 4.Pengikat lapisan epitelium pipih membentuk lembar mesonterium. 5.Membantu melekatkan organ pada otot dinding tubuh. 6.Memberi bentuk organ dalam seperti limfa, sumsum tulang dan hati.

FIBROBLAS

LEMAK

JARINGAN PENGIKAT DEWASA LONGGAR

PLASMASIT

MAKROFAG

MASTOSIT
MESENKIM MUDA

Jaringan Pengikat Dewasa Longgar


1.

Fibroblas : berbentuk kumparan, berfungsi mensintesis protein untuk pertumbuhan dan pembelahan sel.

2. Sel lemak : menyerupai cincin stempel, dalam jumlah banyak disebut jaringan lemak. 3. Plasmasit : berbentuk bulat panjang. Berasal dari perkembangan limfosit B sehingga menandakan aktivitas respon imun.

4. Sel makrofag : bentuknya oval namun tidak tetap, berasal dari monosit dalam darah. Punya kemampuan memangsa (fagositosis) yang berperan dalam pertahanan tubuh. 5. Mastosit : bentuknya ovoid dengan inti bulat di tengah. Berasal dari sel basofil, mengandung histamin dan enzim yang bersangkutan dengan gejala alergi anafilaksis.

6. Sel mesenkhim muda : biasanya belum terdiferensiasi maka terkadang di dalam jaringan pengikat dapat berkembang jaringan pengikat baru. 7. Sel imigran : sel yang merupakan pendatang dari luar terhadap jaringan pengikat longgar, misalkan limfosit dan monosit.

Jaringan Pengikat Dewasa


MESENKHIM EMBRIONAL MUKOSA

JARINGAN IKAT

LONGGAR

Fibroblas, Lemak, Plasmasit, Makrofag, Mastosit, Mesenkhim Muda, Sel Imigran

Teratur dan Tidak Teratur PADAT DEWASA RETIKULER

Elastis dan Tidak Elastis

BERPIGMEN Lemak Putih dan Lemak Cokelat

LEMAK

B. Jaringan Pengikat Dewasa Padat

Tergantung pada keteraturan komponen serabut penyusunnya, jaringan pengikat padat dibedakan dalam : jaringan pengikat padat ireguler dan jaringan pengikat padat reguler.

BERDASARKAN KETERATURAN KOMPONEN JARINGAN PENGIKAT DEWASA PADAT BERDASARKAN SERABUT YANG PALING MENONJOL

JARINGAN PENGIKAT PADAT TERATUR JARINGAN PENGIKAT PADAT TIDAK TERATUR JARINGAN PENGIKAT PADAT KOLAGEN REGULER JARINGAN PENGIKAT PADAT ELASTIS REGULER

Berdasarkan Keteraturan Komponen

1. Jaringan Pengikat Padat Reguler/Teratur

Gambarannya sangat berbeda karena komponen fibriler berjalan dalam arah yang sama sesuai dengan kebutuhan mekanik yang diperlukan. Tergantung pada serabut yang paling menonjol dibedakan menjadi : jaringan pengikat padat kolagen reguler dan jaringan pengikat padat elastis.

2. Jaringan Pengikat Padat Ireguler/tidak teratur

Berfungsi sebagai pembungkus berbagai organ, tendo, serabut saraf, otot dan sebagai dermis pada kulit. Gambaran jaringan ini menunjukkan lalu lalangnya serabut kolagen dari berbagai ukuran dengan sel-sel yang tidak begitu banyak jumlahnya.

Berdasarkan Serabut yang Paling Menonjol

1. Jaringan Pengikat Padat Kolagen Reguler

Sebagian besar serabut-serabutnya dari jenis kolagen misalnya terdapat sebagai tendo, ligamentum, fascia, aponeurosis dan cornea. Pada tendo terlihat jelas kolagen tersusun memanjang padat. Di antara berkas-berkas serabut kolagen terdapat fibroblas yang seakan-akan terhimpit. Badan sel menjadi lebih panjang dengan tonjolan-tonjolan yang melebar di antara berkas kolagen. Karena tonjolan-tonjolannya seperti sayap maka disebut Flugel Zell (sel say)

2. Jaringan Pengikat Padat Elastis Reguler

Jaringan pengikat ini misalnya terdapat sebagai : ligamentum flavum, ligamentum vocale, ligamentum nuchae dan ligamentum stylohyoideum.

Pada potongan memanjang tampak berkas-berkas serabut elastis tersusun sangat rapat dengan selsel fibroblas tersebar di antaranya.
Pada potongan melintang jelas sekali adanya selsel fibroblas yang terhimpit di antara berkasberkas serabut elastis yang berbentuk bulat atau bersudut-sudut. Jaringan padat elastis dapat juga berbentuk sebagai lembaran misalnya fascia scarpae pada dinding perut atau sebagai membrana fenestra pada dinding aorta.

Jaringan Pengikat Dewasa


MESENKHIM EMBRIONAL MUKOSA

JARINGAN IKAT

LONGGAR

Fibroblas, Lemak, Plasmasit, Makrofag, Mastosit, Mesenkhim Muda, Sel Imigran

Teratur dan Tidak Teratur PADAT DEWASA RETIKULER

Elastis dan Tidak Elastis

BERPIGMEN Lemak Putih dan Lemak Cokelat

LEMAK

C. Jaringan Pengikat Retikuler

Sebagian besar jaringan ini tersusun oleh serabut retikuler. Biasanya terdapat sel retikuler primitif atau sel makrofag. Serabut bersama selselnya membentuk kerangka atau stroma dalam jaringan limfoid dan jaringan mieloid (sumsum tulang).

Jaringan Pengikat Dewasa


MESENKHIM EMBRIONAL MUKOSA

JARINGAN IKAT

LONGGAR

Fibroblas, Lemak, Plasmasit, Makrofag, Mastosit, Mesenkhim Muda, Sel Imigran

Teratur dan Tidak Teratur PADAT DEWASA RETIKULER

Elastis dan Tidak Elastis

BERPIGMEN Lemak Putih dan Lemak Cokelat

LEMAK

D. Jaringan Pengikat Berpigmen

Termasuk jaringan pengikat khusus yang tidak banyak terdapat dalam tubuh, di antaranya terdapat sebagai Tunica suprachoroidea dan Lamina fusca pada sclera bola mata.

Jaringan Pengikat Dewasa


MESENKHIM EMBRIONAL MUKOSA

JARINGAN IKAT

LONGGAR

Fibroblas, Lemak, Plasmasit, Makrofag, Mastosit, Mesenkhim Muda, Sel Imigran

Teratur dan Tidak Teratur PADAT DEWASA RETIKULER

Elastis dan Tidak Elastis

BERPIGMEN Lemak Putih dan Lemak Cokelat

LEMAK

E. Jaringan Pengikat Lemak

Fungsinya sebagai pelindung terhadap gangguan suhu dan mekanik, serta mempunyai arti penting dalam metabolisme.

JARINGAN PENGIKAT LEMAK

JARINGAN PENGIKAT LEMAK PUTIH JARINGAN PENGIKAT LEMAK COKLAT

1. Jaringan Pengikat Lemak Putih


Merupakan jaringan lemak yang biasa terdapat. Berbentuk bulat dan tersusun sangat rapat.

Jaringan lemak jenis ini banyak terdapat sebagai jaringan di bawah kulit.
Kelompok sel-sel lemak tersebut biasanya membentuk lobulus yang dipisahkan oleh jaringan pengikat padat. Sel-sel lemak yang menyusun biasanya mempunyai sebuah rongga yang besar yang diisi oleh lemak sehingga disebut sel lemak unilokuler, inti sel terdesak ke tepi.

2. Jaringan Pengikat Lemak Coklat

Warna jaringan lemak ini mulai cokelat sampai kemerahmerahan. Warna cokelat disebabkan oleh kepadatan sitokhrom dan juga karena banyak mengandung pembuluh darah. Jaringannya tersusun oleh sel-sel lemak yang lebih kecil ukurannya dari sel lemak pada jaringan lemak putih. Sel lemak berbentuk poligonal. Sitoplasmanya lebih jelas terlihat dengan sejumlah tetes-tetes lemak yang menempati dalam rongga yang jumlahnya lebih dari sebuah sehingga disebut sel lemak multilokuler, inti yang bulat terletak eksentrik. Kalau jaringan lemak putih atau kuning dapat berasal dari jaringan pengikat longgar yang tersebar di seluruh tubuh sepanjang hidupnya, maka jaringan lemak cokelat terbatas pada tempat-tempat tertentu dan terbentuk pada waktu embrio saja. Sehingga jaringan lemak cokelat tidak akan bertambah setelah lahir.

You might also like