You are on page 1of 10

GELOMBANG BUNYI

I. GELOMBANG

Gelombang adalah suatu gejala terjadinya penjalaran suatu gangguan melewati suatu medium dimana setelah gangguan ini lewat keadaan medium akan kembali ke keadaan semula seperti sebelum gangguan ini datang.
Gelombang dapat dipantulkan (refleksi), dibiaskan (refraksi), difokuskan, dipolarisasi dan sebagainya. Penelitian eksperimental tentang gelombang cahaya tentang hukum pemantulan (refleksi) yaitu : - Sinar yang direfleksikan dan yang direfraksikan terletak pada satu bidang yang dibentuk oleh sinar datang dan normal bidang batas dititik datang . - Sudut refleksi ?r terhadap normal sama dengan sudut masuk ?a terhadap normal untuk semua panjang gelombang dan untuk setiap pasangan material.

Gambar di atas menunjukan proses pemantulan pada permukaan sferis dengan radius kelengkungan R dan cekungnya menghadap sinar datang. Pusat lengkungan permukaannya terletak pada R atau biasa disebut dengan titik fokus. Setiap gelombang yang datang mengenai permukaan cekung akan memotong di titik fokus. Peristiwa pemantulan gelombang pada permukaan datar dan cekung diperlihatkan pada Gambar dibawah ini:

Definisi yang paling umum dari bunyi (sound) adalah bahwa bunyi merupakan sebuah gelombang longitudinal yang menjalar dalam suatu medium. Bunyi dapat berjalan merambat melalui gas, cairan atau benda padat. Gelombang bunyi paling sederhana adalah gelombang sinusoidal yang mempunyai frekuensi, amplitudo dan panjang gelombang tertentu. Telinga manusia peka terhadap gelombang dalam jangkauan frekuensi dari sekitar 20 sampai 20.000 Hz, gelombang tersebut dinamakan jangkauan dengar manusia (audible range), tetapi juga dikenal istilah bunyi untuk gelombang serupa dengan frekuensi di atas pendengaran manusia atau di atas 20.000 Hz dengan nama ultrasonik dan dibawah jangkauan manusia atau dibawah 20 Hz dengan nama infrasonik. Gelombang bunyi biasanya menjalar menyebar ke semua arah dari sumber bunyi dengan amplitudo yang bergantung pada arah dan jarak dari sumber itu. Gelombang bunyi menjalar seperti gelombang menjalar lainnya, memindahkan energi dari satu daerah ruang ke daerah lainnya. Intensitas (intensity) sebuah gelombang (I) didefinisikan sebagai laju rata-rata suatu gelombang menjalar terhadap waktu pada saat energi diangkut oleh gelombang itu, per satuan luas, menyebrangi permukaan yang tegak lurus terhadap arah perambatan. Dengan kata lain intensitas (I) adalah daya rata-rata persatuan luas.

I.2 Macam-macam gelombang Secara umum gelombang dapat dikelasifikasikan menjadi dua kategori, yaitu gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. I.2.1 Gelombang mekanik Gelombang mekanik adalah gelombang yang memerlukan suatu medium untuk menjalar, persamaan gelombang mekanik dapat diturunkan dari persamaan gerak Newton. Contoh gelombang mekanik antara lain adalah gelombang pada system massa-pegas, gelombang pada tali dan gelombang akustik (bunyi). Pada gelombang tali besaran merupakan perubahan posisi (perpindahan atau simpangan), sedangkan pada gelombang akustik berupa perubahan tekanan (tekanan akustik). gelombang akustik di udara merupakan gelombang longitudinal dimana arah selalu sejajar dengan arah perambatan gelombang, sedangkan gelombang tali merupakan gelombang transversal karena arah selalu tegak lurus pada arah perambatan. I.2.2 Gelombang elektromagnetik Gelombang elektromagnetik ialah gelombang tidak memerlukan medium untuk menjalar, persamaan gerak gelombang elektromagnetik dapat diturunkan dari persamaan Maxwell. Contoh gelombang elektromagnetik diantaranya adalah gelombang radio, gelombang cahaya dan sinarx. Pada gelombang elektromagnetik, adalah medan listrik dan medan magnetic. Gelombang elektromagnetik disebut gelombang transversal karena arah selalu tegak lurus pada arah perambatan gelombang. II. Bunyi dan Pendengaran Bunyi terdengar karena adanya gangguan yang menjalar ke telinga pendengar. Karena gangguan ini selaput gendang di telinga bergetar dan getaran ini diubah menjadi denyut listrik yang dilaporkan ke otak melalui urat syaraf pendengaran. Bunyi dijalarkan sebagai gelombang mekanik longitudinal yang dapat menjalar dalam medium padat, cair ataupun gas. Medium gelombang bunyi ini adalah molekul yang membentuk bahan medium mekanik ini.Karena adanya gangguan gelombang bunyi yang bersifat longitudinal, molekul melakukan getaran dengan arah yang sejajar dengan arah penjalaran bunyi. Jelas bahwa bunyi tidak akan terdengar secara

langsung jika kita berada di bulan, karena tidak ada molekul yang dapat bertindak sebagai medium gelombang. Untuk dapat berkomunikasi, kita harus menggunakan gelombang lain yaitu gelombang elektromagnetik yang dapat menjalar dalam ruang vakum. Bunyi yang dapat didengar sebenarnya adalah gelombang mekanik longitudinal dengan frekuensi dalam daerah pendengaran manusia yaitu berkisar antara 20 cps sampai kira-kira 20.000 cps. Gelombang mekanik longitudinal dengan frekuensi di bawah daerah pendengaran disebut gelombang infrasonic. Gelombang semacam ini biasa dihasilkan oleh sumber yang besar biasanya gempa bumi. Untuk frekuensi di atas daerah pendengaran, gelombang mekanik longitudinal ini disebut gelombang ultrasonic. Gelombang ultrasonic ini dapat dihasilkan oleh getaran mekanik pada kwarsa yang diberi tegangan listrik bolak-balik dengan frekuensi ultrasonic. Dengan cara seperti ini orang dapat menghasilkan gelombang mekanik dengan frekuensi setinggi 6 x 108 cps, dengan panjang gelombang kira-kira sebesar 5 x 10-5 cm, sama besarnya dengan panjang gelombang cahaya. Gelombang ultrasonic ini sering dipergunakan untuk pemeriksaan kualitas produksi di dalam industri. Sumber gelombang bunyi atau gelombang sonic ialah benda yang bergetar pada frekwensi pendengaran. Gelombang bunyi dapat dihasilkan. Gelombang bunyi dapat dihasilkan getaran tali atau semacamnya (misalnya, gitar, biola, tali suara manusia, dan sebagainya), oleh kolom udara yang bergetar (misalnya, organ, seruling atau alat pelat atau membran yang bergetar (misalnya, gong, gendang, pengeras suara), oleh kolom udara yang bergetar, benda ini berganti-ganti merapatkan udara disekitarnya pada waktu molekul udara bergerak ke arah depan, dan meregangkan udara pada arah gerak ke arah belakang. Tumbukan antara molekul udara merupakan intraksi yang menjalarkan gangguan ini keluar dari sumber. Setelah masuk ke telinga, gelombang ini terdengar sebagai bunyi.
Gelombang Ultrasonik Gelombang ultrasonik didefinisikan sebagai gelombang bunyi yang memiliki frekuensi diatas batas pendengaran manusia, atau lebih dari 20.000 Hz. Spektrum akustik dibagi dalam tiga daerah frekuensi ditunjukan pada gambar dibawah ini:

Ultrasonik merambat dalam bentuk gelombang, sama dengan merambatnya cahaya, tapi tidak seperti gelombang cahaya yang dapat merambat dalam ruang hampa udara (vacuum), gelombang ultrasonik memerlukan medium untuk merambat seperti pada medium udara, cair dan padat. Energi gelombang suara berkurang sepanjang perambatannya dari sumbernya. Karena gelombang suara menyebar keluar dalam bidang yang lebar, energinya tersebar kedalam area yang luas. Fenomena tersebut dikenal sebagai atenuasi. Gelombang suara audio akan merambat lebih jauh dan lebih lebar dari ultrasonik dengan energi yang sama, karena panjang gelombang audio lebih panjang dari panjang gelombang

ultrasonik. Dengan alasan tersebut, gelombang ultrasonik lebih terarah dari sumbernya daripada gelombang audio yang mempunyai frekuensi yang lebih rendah. Gelombang ultrasonik memiliki sifat yang sama dengan gelombang audio, tetapi memiliki panjang gelombang yang lebih pendek. Artinya gelombang ultrasonik dapat di refleksikan oleh permukaan yang kecil, seperti kerusakan didalam sebuah material. Karena sifatnya tersebut menjadikan gelombang ultrasonik sangat berguna untuk pengujian tak merusak untuk material. Gelombang ultrasonik adalah gelombang yang timbul akibat getaran mekanik dengan frekuensi diatas batas ambang pendengaran manusia yakni diatas 20 kHz. Gelombang ultrasonik merambat dalam dua bagian. Jika gelombang bolak-balik terjadi terus menerus secara periodik maka akan menghasilkan deretan gelombang periodik dimana pada setiap gerak periodik, partikel-partikel yang berada pada titik-titik yang sama pada gelombang tersebut akan berada dalam fase yang sama. Jarak antara dua nilai puncak gelombang yang berurutan (gelombang transversal) atau jarak dari dua bagian pemampatan gelombang yang berurutan (gelombang longitudinal) disebut panjang gelombang (?). Waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu gelombang penuh atau waktu yang ditempuh sepanjang gelombang tersebut disebut periode (T). Hubungan antara panjang gelombang dengan periode ini adalah : ? = v .T Besarnya panjang gelombang ini sangat penting untuk menentukan batas resolusi pencitraan sistem. Dua bentuk struktur yang berdekatan panjang gelombangnya tidak bisa diidentifikasikan secara terpisah pada pencitraan ultrasonik. Kecepatan bunyi dalam medium bergantung pada kerapatan (?) dan kompressibilitas medium (B). Material dengan molekul berat cenderung bergerak lebih lambat dibandingkan molekul ringan saat terjadinya perubahan tekanan dalam medium. Material yang sangat kompressibel seperti gas akan meneruskan gelombang bunyi lebih lambat sehingga penambahan intensitas atau kompressibilitas cendrung akan menurunkan kecepatan bunyi.

Kecepatan bunyi melalui beberapa medium dapat dilihat pada tabel diatas, dimana kecepatan bunyi bergantung kepada kerapatan dan kompressibilitas medium. Material dengan molekul berat, kecepatan bunyinya cendrung lebih lambat dibandingkan molekul ringan dan material yang sangat kompressibel seperti gas, dengan jarak simpangan molekul yang panjang akan merambatkan gelombang menjadi lebih lambat.

II.1 Persamaan gelombang Misalnya gangguan ini merupakan suatu besaran sembarang yang menjalar dalam suatu medium dengan kecepatan sepanjang sumbu x dari suatu system koordinat kartesian. Misalkan pada saat t = 0, besaran merupakan suatu fungsi dari x yang dapat ditulis sebagai: = f(x) (1) Setelah selang waktu t gangguan ini akan menjalar sejauh t. Selama menjalar baik besarnya maupun bentuknya dianggap tidak berubah sehingga besaran sekarang menjadi : = f(x .t) (2) bila besaran yang dinyatakan oleh persamaan (2) diturunkan dua kali terhadap x, maka akan diperoleh: u = -vt =f(u) /x= f/u u/x=f^,(u)(1)= f^,(u) (^2 )/(x^2 )= ( /x)/x = (f^,(u))/x= (f^,(u))/u u/x=f^(,,) (u)(1)= f^(,,) (u) (^2 )/(x^2 )= f^(,,) (x-vt) (3) Sedangkan jika diturunkan dua kali terhadap t, maka akan diperoleh : /t= f/u u/t=f^,(u)(-v)= -vf^,(u) (^2 )/(t^2 )= ( /t)/t = ([-vf^,(u)])/t=(-v)f^(,,) (u) u/t=(-v)f^(,,) (u)(-v) ( ^2 )/(t^2 )=v^2 f^(,,) (x-vt) (4) Dari kedua persamaan di atas diperoleh hubungan antara turunan kedua terhadap x dan turunsan kedua terhadap t : (^2 )/(t^2 )=v^2 (^2 )/(x^2 ) (5) Persamaan diferensial yang ditunjukkan pada persamaan (5) adalah persamaan dasar dari suatu gelombang. Jadi bila ada suatu persamaan mempunyai bentuk seperti persamaan di atas maka berarti bahwa kita berhadapan dengan suatu bentuk gelombang. Fungsi = f(x + vt) juga merupakan suatu gelombang karena memenuhi persamaan (5). berbeda dengan gelombang = f(x- vt) yang merambat dalam arah x positif, = f(x + vt) ini adalah gelombang yang merambat dalam arah x negative. II.2 Gelombang bunyi Gelombang bunyi merupakan gelombang tiga dimensi, karena medium gelombangnya bersifat tiga dimensi. Jadi gelombang bunyi dapat menjalar di dalam ruang tiga dimensi. Suatu sumber titik dipermukaan air (medium dua dimensi) menghasilkan gelombang lingkaran; artinya, muka gelombangnya berbentuk lingkaran. Dalam medium tiga dimensi, sumber titik menghasilkan

gelombang bola , artinya, muka gelombang, yaitu tempat kedudukan titik-titik dalam medium dengan fase sam mempunyai bentuk bola. Suatu sumber berupa pelat yang bergetar akan menghasilkan gelombang dengan muka gelombang berupa bidang datar. Gelombang semacam ini disebut gelombang bidang datar. II.3 Persamaan gelombang bunyi Bila gelombang bunyi menjalar dalam suatu medium, maka akan terjadi suatu gangguan yang menyebabkan partikel-partikel dalam medium itu bergerak. =_x a_x+_y a_y+_z a_z ( 6) u = /t= u_x a_x+ u_y a_y+u_z a_z (7 ) Dengan : = Perpindahan partikel u = Kecepatan partikel a_i = Vektor satuan dalam arah i Gerakan partikel-partikel ini akan menyebabkan perubahan volume sehingga terjadi perubahan rapat massa dan perubahan tekanan. Perubahan rapat massa biasanya dinyatakan dalam kondensasi, yaitu fraksi perubahan rapat massa sedangkan perubahan tekanan biasanya dinyatakan dengan tekanan akustik, yaitu selisi tekanan sebelum dan sesudah terjadinya gelombang seperti terlihat pada Persamaan (3) dan persamaan (4). s= (-_0)/_0 p=P- P_0 Dengan : s =Kondensasi p =Tekanan Akustik =Rapat Massa sesaat (pada saat ada gelombang) _0=Rapat massa mula-mula P =Tekanan sesaat (pada saat ada gelombang) P_0=Tekanan mula-mula (tekanan kesetimbangan) Dengan deret Taylor tekanan sesaat dapat dinyatakan dengan : P= P_0+ (P/)_(_0 )+ 1/2 ((^2 P)/(^2 ))_(_0 ) (-_0)^2+ Bila fluktuasi tekanan ini kecil sekali, maka tekanan akustik dapat dinyatakan dengan: P=P- P_0= (P/)_(_0 ) (-_0 )=_0 (P/)_(_0 ) ((-_0))/_0 Bila didefinisikan modulus Bulk sebagai : B=_0 (P/)_(_0 ) Maka terdapat hubungan linier antara tekanan akustik dan kondensasi yang dapat dipandang sebagai hukum Hooke untuk akustik, yaitu : p=B s Dalam suatu volume atur berlaku persamaan kontinuitas, yaitu bahwa laju massa yang masuk dikurangi laju massa yang keluar adalah sama dengan laju jumlah massa yang terjadi didalam volume atur, persamaan kontinuitas dalam semua arah menjadi:

-[(u_x )/x+(u_y )/x+(u_z )/x]=/t Yang dapat ditulis dalam notasi vector: -u=/t Karena = _0 (1+s) dimana _0konstan dan s << 1, maka persamaan kontinuitas menjadi: -_0 (1+s) u=(_0 (1+s) )/t (s )/t+u=0 II.4 Kecepatan jalar gelombang bunyi jika terjadi pemampatan pada suatu keadaan karena adanya tumbukan antar molekul, daerah pemampatan ini akan menjalar ke kanan. Pada waktu yang berbeda, terjadi peregangan. Jarak antara molekul menjadi besar karena adanya interaksi antara molekul, maka peregangan inipun menjalar ke kanan. Jika gelombang dan pemampatan ini sampai di selaput gendang di dalam telinga manusia, selaput gendang tersebut akan bergetar. Getaran akan dilaporkan ke otak, dan manusia mendengar bunyi karena getaran udara. Kecepatan jalar gelombang bunyi ini bergantung pada interaksi antara dan sifat inersia medium. Interaksi antara molekul dinyatakan oleh modulus benda B. Modulus benda B merupakan konstanta pembanding antara perubahan tekanan dengan perubahan volume. P= -B V/V (8) Sifat inersia medium dinyatakan oleh kerapatan massa gas _0dalam keadaan setimbang, sehingga kecepatan jalar bunyi diberikan oleh v= (B/_0 ) (9) Di dalam gas, modulus benda B = P0, sehingga kecepatan bunyi dalam gas diberikan oleh v= (( P_0)/_0 ) Di sini adalah konstanta yang disebut hasil bagi kalor jenis gas. Konstanta ini harganya bergantung pada macam gas, sedang P0 adalah tekanan dalam keadaan setimbang. Untuk medium padat berbentuk batang panjang atau kawat, modulus benda diganti dengan modulus Young. Untuk medium padat, di mana luas penampang tidak dapat diabaikan, konstanta interaksinya akan bergantung pada modulus benda B dan modulus geser M. dalam hal ini kecepatan gelombang longitudinal dalam bahan padat diberikan oleh v= (( B+3M/4)/_0 ) Bahan cair dan gas tidak dapat menahan gaya tangensial, sehingga M = 0. Akibat lainya ialah bahwa di dalam medium ini tidak dapat dijalarkan gelombang transversal. Kecepatan jalar gelombang longitudinal Jika pemampatan ditimbulkan pada suatu tempat di dalam zat, maka timbul penjalaran dengan kecepatan tetap v, bergantung pada sifat tertentu zat itu, yang sekarang akan dilanjutkan untuk menentukannya.

Tinjaulah sebagai benda bebas kolom termampatkan yang dalam keadaan sebelum dimampatkan panjangnya vt dan volumenya V = Avt. Jika menyatakan kerapatan bahan dalam keadaan normal atau sebelum dimampatkan, massa benda bebas itu adalah Avt. Pada saat t, laju perubahan massa adalah Avt/t=Av. Seluruh kolom yang termampatkan berkecepatan v0 yang besarnya sama dengan kecepatan pengetar. Jadi, Laju pertambahan momentum kolom yang termampatkan adalah Avv_0 Benda bebas ini mengalami gaya A(P+ P) ke arah kanan dan gaya AP ke arah kiri. Sehingga, gaya yang tidak berimbang pada kolom termampatkan adalah A P. Dari hukum Newton kedua, gaya tak berimbang ini sama dengan laju perubahan momentum, A P=Avv_0 atau P=v^2 v_0/v Benda bebas sebelum dimampatkan yang bervolume V=Avt telah mengalami pemampatan (-V) = Av0t. ini berarti V/V= (Av_0 t)/Avt= v_0/v Sehingga P= v^2 ( (-V)/V) Yang dapat ditulis v =((-1)/(V/V V)) Rumus ini pertama kali didapatkan oleh Newton yang mengangap besaran V/V P sebagai ketermampatan isotherm. Setelah itu ditunjukkan oleh Laplace bahwa ungkapan itu adalah ketermampatan adiabatic. Agar dapat dimengerti kenapa demikian, tinjaulah kolom bahan yang berpenampang A yang dibatasi oleh dua bidang datar, yang pertama ditengah-tengah suatu penampang dan yang lain ditengah peregangan. Kedua bidang itu berjarak /2, dengan menyatakan panjang gelombang. Andaikan temperature pada pusat pemampatan melebihi temperature pada pusat peregangan sebesar Q. Jadi, kalor yang dihantarkan sejauh /2 dalam waktu /2v

GELOMBANG BUNYI

NAMA KELAS NO

: DEVI PUSPA SARI : XII IPA 4 : 17

SMA NEGERI 3 JEMBER TAHUN AJARAN 2011/2012

DAFTAR PUSTAKA
www.google.com/GELOMBANG BUNYI A

You might also like