You are on page 1of 2

Model Supervisi yang Konvensional (Tradisional)

Model supervisi yang konvensional ini tidak lain dari refleksi kondisi masyarakat pada saat kekuasaan yang otoriter dan feodal akan berpengaruh pada sikap pemimpin yangotokrat dan korektif. Pemimpin biasanya cenderung mencari-cari kesalahan yang ada padaorang lain. Perilaku supervisi yang dilakukan dengan cara mengadakan inspeksi untuk mencari kesalahan dan menemukan kesalahan orang lain. B ahkan terkadang bersifatmemata-matai, sehingga sering disebut supervisi yang korektif. Memang sangat mudahuntuk mengoreksi kesalahan orang lain, tetapi lebih sulit lagi untuk melihat segisegi positif dalam hubungan dengan hal-hal yang baik.

1 8

Pekerjaan seorang supervisor yang bermaksud hanya untuk mencari kesalahanadalah suatu permulaan yang tidak berhasil. Mencari-cari kesalahan dalam membimbingsangat bertentangan dengan prinsip dan tujuan supervisi pendidikan. Akibatnya guru-gurumerasa tidak puas dan ada dua sikap yang tampak dalam kinerja guru yaitu sikap acuh tak acuh (masa bodoh) dan sikap menantang (agresif).Praktek mencari kesalahan dan menekan bawahan ini masih tampak sampaisekarang. B ukan berarti tidak boleh menunjukkan kesalahan, masalahnya bagaimana carakita mengkomunikasikan apa yang dimaksudkan sehingga para guru menyadari bahwa diaharus memperbaiki kesalahan. Para guru akan dengansenang hati melihat dan menerima bahwa ada yang harus diperbaiki dari dirinya. Jadi, caranya harus taktis paedagogis ataumemakai bahasa penerimaan bukan bahasa penolakan. 2 .

Model Supervisi yang Bersifat Ilmiah

Model supervisi yang bersifat ilmiah memiliki ciri-ciri yang pertama , dilaksanakansecara bersamaan dan kontinyu. Kedua , sistematis dan menggunakan prosedur serta teknik tertentu. Ketiga , menggunakan instrumen pengumpulan data. Dan keempat , ada data yangobyektif diperoleh dari keadaan yang riil.Dengan menggunakan merit ratting, check list, atau skala penilaian, para siswaatau mahasiswa menilai proses kegiatan pembelajaran atau perkuliahan guru/dosen didalam ruang kelas. Hasil penelitian diberikan kepada guru-guru sebagai umpan balik terhadap penampilan mengajar guru pada semester yang lalu. Data ini tidak berbicarakepada guru, tapi dari data tersebut diharapkan guru kemudian mengadakan perbaikandalam dirinya. Penggunaan alat perekam data ini berhubungan erat dengan penelitian. Namun demikian, hasil perekam data secara ilmiah belum merupakan jaminan untuk melaksanakan supervisi yang lebih manusiaw

You might also like