You are on page 1of 26

Pengolahan Bahan Baku Pakan Unggas

Ir. Zulfan, M. Sc

Pengolahan Bahan Baku Pakan Unggas yag Berasal dari Hewan/Ikan sebagai Sumber Protein Hewani

(1) Pengumpulan (2). Pensortiran (3). Pencincangan (4). Perebusan (5). Penirisan (6). Pengepresan (7). Pengeringan (8). Penggilingan

Pembuatan Tepung Ikan


(1). Ikan (ikan murah, ikan afkir, sisa hasil olahan) yang tidak busuk, dikumpulkan (2). Disortir/dibersihkan dari benda-benda lain, seperti kertas, plastik, dll (3). Dicuci (4). Direbus selama 30 menit (5). Dicincang-cincang hingga ukuran menjadi lebih kecil (6). Ditiriskan dan dipress (7). Dikeringkan (8). Digiling

Pembuatan Tepung Daging


(1). Daging-daging sisa RPH/RPA yang tidak busuk dikumpulkan (2). Disortir/dibersihkan dari benda-benda lain, seperti kertas, plastik, dll (3). Dicuci (4). Direbus selama 30 menit (5). Dicincang-cincang hingga ukuran menjadi lebih kecil (6). Ditiriskan dan dipress (7). Dikeringkan (8). Digiling hingga menjadi tepung daging, dengan alat atau disk mill

Pembuatan Tepung Kepala Udang (rese)

(1). Kepala udang dikumpulkan (2). Direbus (3). Ditiriskan, (4). Dikeringkan (5). Digiling hingga menjadi tepung.

Pembuatan tepung keong mas dan tepung bekicot


(1). Keong mas/bekicot dikumpulkan (2). Direbus selama 1 jam, (3). Didinginkan (4). Ditiriskan (5). Jika ingin dibuat tepung daging bekicot/keong mas saja, isinya dicungkil dan dikeluarkan dari cangkangnya. Jika ingin dibuat tepung bekicot/keong mas keseluruhan (daging dan cangkangnya) maka tidak perlu dicungkil, tetapi diketuk-ketuk saja. (6). Dicuci : air garam sebanyak 2-3 kali, dengan air bersih sebanyak 2-3 kali. (7). Dicincang-cincang : agar cepat kering (8). Ditiriskan kembali (9). Dikeringkan (10).Penggilingan

Pembuatan Tepung Darah


(1). Darah dikumpulkan dari Rumah Potong Hewan (RPH) atau Rumah Potong Ayam (RPA) (2). Disortir/dibersihkan dari benda-benda lain, seperti plastik, kertas, dll (3). Dimasak sampai mengental (4). Didinginkan (5). Dipotong kecil-kecil (6). Dikeringkan (7). Digiling

Pembuatan Tepung Bulu


(1). Bulu unggas dikumpulkan (2). Disortir/dibersihkan (3). Dicuci sampai bersih (4). Dicincang kecil-kecil (5). Direndam dalam larutan NaOH (kaustik soda) 1 % (10 g NaOH dilarutkan dalam 1 liter air) selama 4 jam atau lebih. (6). Tambahkan larutan HCl (asam klorida) 1 % (10 g NaOH dilarutkan dalam 1 liter air) sebanyak 4 bagian, 3,5 bagian lagi ditambah sedikit demi sedikit sambil diaduk-aduk sesekali dites dengan kertas lakmus biru. Bila kertas lakmus berubah tepat menjadi merah, maka proses penetralan telah selesai. Perbandingan larutan NaOH 1 % dengan HCl 1 % adalah 5 : 7,5. (7). Disaring dan ditiriskan (8). Direbus, selama 6 jam (untuk menghilangkan keratin yang sulit dicerna) (9). Ditiriskan (10).Dikeringkan (11).Digiling hingga menjadi tepung, gunakan disk mill atau hammer mill

Pengolahan Bahan Baku Pakan Unggas yag Berasal dari Hewan/Ikan sebagai Sumber Mineral

Pembuatan Tepung Tulang


(1). Tulang dikumpulkan dari RPH/ RPA

(2). Disortir/dibersihkan dari benda-denda lain (3). Dipotong kecil-kecil, kira-kira 10 cm (4). Direbus, 4 jam untuk membersihkan kotoran dan menghilangkan bau yang kurag sedap (5). Ditiriskan (6). Dikeringkan (7). Diremukkan, diketuk-ketuk (8). Rendam dalam air kapur 10 % (100 gram kapur dilarutkan dalam 1 liter air) selama 1,5 bulan. (9). Dicuci dengan air tawar sampai kapurnya hilang (10).Direbus kembali selama 4 jam pada suhu 60 oC, lalu 4 jam lagi pada suhu 70 oC, dan terakhir 4 jam lagi pada suhu 100 oC (11). Pisahkan tulang dari gelatin (12).Tulang dikeringkan dengan alat pengering pada suhu 100 oC (13). Digiling hingga menjadi tepung, dengan menggunakan alat hammer mill

Pembuatan Tepung Kerang


(1). Pengumpulan (2). Pensortiran (3). Pencincangan : jika ukuran terlalu besar (4). Pemanasan: bisa dengan cara pengukusan, perebusan atau pembakaran bahan (5) Penirisan : jika pemanasan dilakukan dengan perebusan (6). Pengeringan : (7). Penggilingan

PENGOLAHAN BAHAN BAKU PAKAN UNGGAS YANG BERASAL DARI TANAMAN

Pengolahan Bahan Baku Pakan yang berasal dari Bagian Tanaman yang Tidak Mengandung Zat Anti Nutrisi

Bahan baku pakan yang berasal dari biji-bijian (biji jagung, sorgum, gandum, kacang hijau, menir)

Biji jagung, sorgum, gandum dan menir (beras pecah) yang telah dilepas dari tongkolnya dikeringkan hingga kadar airnya turun di bawah 14 %. Jika telah kering, maka digiling agak halus dengan menggunakan disc mill hingga menjadi jagung giling atau tepung jagung atau jagung pecah. Sebelum dikeringkan tidak perlu melalui proses pemanasan sebab bahan ini tidak mengandung zat anti nutrisi.

Bahan baku pakan yang berasal dari daundaunan (tepung daun turi, tepung pepaya, tepung rumput gajah, dll)

Bahan dikumpulkan Daun yang berukuran besar dipotongpotong hingga berukuran kecil. Dikeringkan Digiling hingga menjadi tepung.

Bahan baku yang telah diekstrak minyaknya (bungkil kedele, bungkil kelapa, bungkil kacang tanah, bungkil biji kapuk dan bungkil lainnya)

Bungkil merupakan limbah dari pabrik setelah diambil minyaknya. Bungkil ini karena telah melalui proses pemanasan di pabrik pembuatan bahan produknya, maka kandungan zat anti nutrisi yang mungkin ada maka sudah hilang, sehingga kita tidak perlu memanaskannya lagi. Pengolahan yang hanya perlu kita lakukan adalah penggilingan untuk memperhalus atau memperkecil ukurannya. Gunakan alat disc mill.

Pengolahan Bahan Baku Pakan yang berasal dari Bagian Tanaman yang Mengandung Zat Anti Nutrisi (Zat Berbahaya)

Bahan baku pakan yang berasal dari daundaunan (tepung daun lamtoro, tepung daun ubi, dll)

Bahan dikumpulkan Daun yang berukuran besar dipotong-potong hingga berukuran kecil. Daun direbus, tujuannya untuk menghilangkan zat antinutrisi (racun) yang ada dalam daun, seperti asam prusid dan sianida dalam daun ubi, mimosin dalam daun lamtoro. Setelah itu, ditiriskan, lalu dikeringkan. Setelah kering, digiling hingga menjadi tepung.

Bahan baku pakan yang berasal dari biji-bijian (kacang kedele, kacang tanah, biji kecipir, biji karet, dll)

Kacang kedele mentah mengandung zat antinutrisi (zat anti tripsin), antitripsin dan tannin pada biji kecipir, asam prusid pada biji karet dan aflatoksin pada kacang tanah. Kacang kedele, kacang tanah ataupun biji karet harus dipanaskan /digonseng (disangrai) terlebih dahulu untuk menghilangkan zat-zat anti nutrisi. Kemudian didinginkan baru digiling. Biji kecipir harus direndam dulu selama 10 jam, lalu direbus selama 30 menit, dikeringkan dan digiling.

Bahan baku pakan yang berasal dari akarakaran (Tepung ubi kayu, ubi jalar)

Dikupas kulitnya, ubi kayu atau ubi jalar, sebaiknya direbus terlebih dahulu, dikeringkan, baru digiling hingga menjadi tepung.

Dryer (Alat Pengering)


Untuk mengeringkan bahan baku pakan

Diperlukan jika ingin pengolahan beberapa bahan baku pakan, seperti ikan, keong mas, bekicot, tepung ubi, ampas tahu, dll

Alat Penggongseng/Pemanas
Untuk memanaskan beberapa bahan baku pakan, khususnya yang mengandung zat antinutrisi, seperti kacang kedele

Diperlukan jika ingin mengolah beberapa bahan baku pakan, seperti kacang kedele

Alat Penggiling (Disk Mill)


Untuk menggiling bahan baku pakan yang tidak keras, seperti bijian-bijian, bungkil, ikan kering dengan tulang kecil dan lunak, dll

Diperlukan untuk menggiling bahan baku pakan

Alat Penghancur dan Penggiling (Hammer Mill)


Untuk memecah dan menggiling bahan baku pakan yang keras, seperti kulit kerang, tulang, tepung ikan dengan tulang yang besar dan keras, dll

Alat Peniris

Alat Perebus

You might also like