You are on page 1of 3

Peluang Energi Terbarukan Indonesia, Pengganti Energi Fosil

(Vibiznews - Commodity) Pernyataan Menteri ESDM,Darwin Zahedy Saleh setelah membuka Riau Energi Expo 2011,di Riau,yang menyatakan kalo cadangan energi dari fosil di Indonesia ternyata hanya bisa bertahan untuk 23 tahun kedepan,terlebih jika tidak ada efisiensi maka cadangan tersebut akan lebih cepat lagi habis membuat kita semua harus lebih lagi memikirkan energi alternatif yang sifatnya renewable atau dapat diperbaharui.Memang kita sudah waktunya untuk tidak terlalu menggantungkan diri pada non-renewable atau fosil base energi, dalam hal ini minyak bumi, gas, dan batu bara,kita sudah harus mengembangkan energi alternatif yang dapat diperbaharui,jika tidak kita akan mengalamai krisis energi di masa mendatang. Sumber sumber energi dapat tergantikan (renewable energy), seperti angin, sinar matahari dan hydropower, menawarkan alternatif energi yang jauh lebih bersih dari bahan bakar fosil. Energi tersebut menghasilkan sedikit atau tidak sama sekali polutan atau gas-gas yang mengakibatkan efek rumah kaca, dan energi tersebut tidak akan pernah habis. Untuk hal tersebut maka sudah saatnya kita mulai menngembangkan Pembangkit Listrik yang energinya berasal energi yg dapat tergantikan ini. 1. Energi Matahari Matahari merupakan sumber energi yang sangat potensial. Sinar matahari atau yang sering disebut sebagai energi solar dapat digunakan untuk menghangatkan rumah, memberi penerangan, membangkitkan energi listrik, pemanas air, dan proses industri lainnya. Sebagian besar energi yang dapat tergantikan baik secara langsung maupun tidak langsung berasal dari energi matahari. Sebagai contoh,sudah banyak sekarang dipasang panel-panel surya matahari untuk menyimpan energi panas matahari tersebut dan digunakan untuk berbagai macam kebutuhan yang lain.,bahkan dapat dijadikan pembangkit listrik untuk daerah-daerah terpencil dengan mendirikan banyak panel-panel surya tersebut.

2. Energi Angin Untuk Indonesia,secara geografis diberbagai tempat di Indonesia Angin terjadi karena pergerakan udara panas/hangat naik dan digantikan dengan udara dingin. Energi angin telah digunakan selama berabad-abad pada kapal layar dan menggerakkan kincir angin pada ladang-ladang gandum. Saat ini, energi angin ditangkap menggunakan turbin angin untuk menghasilkan listrik dan dapat juga diubah menjadi energi yang lain.

3. Hydropower (Sumber daya air) Untuk pembangkit listrik tenagad air (PLTA) Indonesia memang sudah memiliki,tapi perlu ditambah dengan PLTA yang baru.Masih banyak aliran air sungai di Indonesia yang belum dimanfaatkan untuk PLTA .Air terjun memiliki daya yang sangat besar. Air merupakan salah satu sumber daya alam yang tak ada habisnya, secara konstan tersedia melalui siklus global, penguapan (evaporasi) dan pengembunan (presipitasi). Panas dari sinar matahari, menyebabkan air danau dan air laut menguap, membentuk awan. Air kemudian jatuh kembali ke bumi melalui hujan atau salju, dan mengalir melalui sungai kemudian kembali ke laut. Aliran air ini dapat digunakan untuk menggerakkan roda atau kincir yang digerakkan melalui proses mekanik, melalui turbin dan generator, ditampung dalam bendungan seperti yang terdapat dibanyak tempat dibeberapa negara, dan menghasilkan energi listrik.

4. Energi Biomasa (Biomass Energi) Yang dimaksud dengan energi biomassa adalah energi yang tersimpan dalam tumbuh mahluk hidup atau agregatnya. Energi dari biomassa menjadi penting pada saat orang membakar kayu untuk

memasak atau menghangatkan tubuh. Kayu dibeberapa negara berkembang, masih merupakan sumber bahan bakar yang utama, tetapi ada banyak lain, yang merupakan sumber energi biomassa, seperti sisa pakan, gandum, dan tanaman lainnya, hasil hutan dan residu, komponen organik dari hasil buangan industri dan rumah tangga, juga gas methan yang keluar dari pembuangan akhir. Biomasa dapat digunakan sebagai pembangkit energi listrik dan sebagai bahan bakar untuk sarana transportasi, atau sebagai produk manufaktur lainnya, yang saat ini masih menggunakan bahan bakar fossil.

5. Hidrogen Hidrogen memiliki potensi yang amat besar sebagai bahan bakar dan sumber energi, namun tehnologi yang dibutuhkan untuk mewujudkan potensi ini masih jauh dari harapan. Hidrogen merupakan unsur utama di bumi, seperti air, dua pertiga bagiannya merupakan unsur hidrogen, dialam biasanya ditemukan dalam senyawa element lainnya. Setelah dipisahkan dari element lain, hidrogen dapat digunakan untuk menggerakkan kendaraan, menggantikan gas alam untuk pemanas ruangan atau memasak, atau pembangkit energi listrik.

6. Energi Geothermal Panas dalam perut bumi, menghasilkan tekanan uap dan air panas yang dapat digunakan sebagai generator dan menghasilkan energi listrik, atau untuk aplikasi lainnya di negara empat musim dapat digunakan sebagai pemanas ruangan, dan penggerak mesin-mesin industri. Energi geothermal dapat ditarik dari dalam perut bumi dengan pengeboran, atau dari reservoar geothermal dekat permukaan.Untuk Indonesia sendiri,memiliki potensi yang besar sekali untuk energi geothermal ,tapi pemanfaatannya sangat belum maksimal.Ini harus menjadi fokus pemerintah supaya potensi geothermal Indonesia dapat dimanfaatkan untuk keperluan energi di masa mendatang.

7. Energi Dari Laut (Ocean Energy) Lautan menyediakan beberapa bentuk energi terbarukan (renewable energy), dan satu dengan yang lainnya digerakkan oleh energi yang berbeda. Energi gelombang, atau pasang surut air laut dapat digunakan untuk membangkitkan energi listrik, dan energi panas air laut (ocean thermal energy) yang berasal dari panas yang tersimpan dalam air laut, dapat juga dikonversikan menjadi energi listrik. Untuk saat ini energi dari lautan masih belum ekonomis dibandingkan dengan energi terbarukan lainnya, tetapi lautan memiliki potensi yang besar dikemudian hari.Untuk hal ini Indonesia masih memerlukan tehnologi dan juga modal yang besar agar dapat mengembangkan energi dari"deep sea water" tersebut.

Pasokan potensial seperti energi panas bumi, matahari, angin, tenaga air mikro dan energi biomassa diperkirakan akan menghasilkan kapasitas listrik sebesar 160 gigawatttujuh kali lebih besar dari kapasitas listrik Indonesia saat ini. Sebagai contoh, pada saat ini terdapat 4.200 megawatt listrik tenaga air yang telah dihasilkan, yang masih dibawah nilai 6% dari perkiraan potensial sebesar 76.000 megawatt di Indonesia. Indonesia sendiri kaya dengan potensi panas bumi: rencana saat ini telah merancang agenda pembangunan instalasi listrik dengan kapasitas 9500 megawatt pada tahun 2025, dibandingkan dengan 800 megawatt yang telah digunakan saat ini. Seminar WALHI/BPPT mengidentifikasikan kendala-kendala dalam mencapai target 20% sumber energi terbaharui, dan menekankan pentingnya perencanaan pemerintah dan dukungan peraturan bagi sumber energi tersebut.

Tidak semua sumber terletak dekat wilayah yang membutuhkannya. Sebagai contoh, 25% potensi

tenaga hidroelektris terdapat di Papua Barat yang memiliki tingkat kebutuhan energi yang lebih rendah. Sama halnya dengan pembangkit tenaga listrik batu bara akan lebih efektif apabila terletak di lokasi yang tidak jauh dengan tambang batu bara. Gambaran seperti ini cukup jelas di Indonesia dibanding tempat lainnya karena batubara dengan kualitas paling tinggi dijual kepada pembeli dari luar negeri. Sementara batubara dengan kualitas rendah tetap menjadi konsumsi publik di dalam negeri yang banyak mengandung debu dan uap. Hal ini berarti bahwa sejumlah dana yang cukup signifikan akan terbuang percuma dalam membawa batubara dari Kalimantan yang membutuhkan energi lebih rendah ke Jawa. Dalam kenyataan, usulan penting untuk meningkatkan potensial energi biru tersebut adalah dengan membuat perencanaan yang lebih rinci dan terdesentralisasi di tingkat lokal dan propinsi dibandingkan dibuat dalam skala pemenuhan target nasional. (Jhony Kolang/JK/vbn)

You might also like