You are on page 1of 21

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI MASYARAKAT PROPINSI BANTEN TERHADAP PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus di Kabupaten Pandeglang dan Kotamadya Tangerang) Yusdi Daulay, SE, MM Oktaviani Rahayu Putri Ghea Sandea Wahyu Hidayat Shinta Oktarina Marni Pitria Khairunnisa Nur Afrida FAKULTAS EKONOMI UHAMKA ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap perbankan syariah. Sumber data dalam penelitian ini adalah data yang berasal dari kuesioner yang peneliti berikan kepada masyarakat di Kotamadya Tangerang dan Kabupaten Pandeglang Propinsi Banten. Metode yang digunakan adalah metode studi kasus, yaitu dengan mengamati dan menganalisa dan mengamati faktor-faktor mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap perbankan syariah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Uji validitas semua item pertanyaan valid, uji reliabilias semua variable reliabel, analisis faktor yang paling dominan yang mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap perbankan syariah adalah : Penerapan konsep bagi hasil dalam perbankan Syariah, Prinsip kerja wadiah dan mudharabah dapat digunakan untuk menghimpun dana dalam perbankan syariah, Prinsip kerja murabahah, salam, istishna' dan ijarah dapat digunakan untuk produk penyaluran dana dalam perbankan syariah, Lembaga keuangan Islam (dalam hal ini perbankan syariah) seharusnya ikut mendorong pencapaian di akhirat, selain pencapaian didunia, Lembaga keuangan Islam seharusnya ikut mendorong pencapaian kesejahteraan social masyarakat, selain pencapaian laba perusahaan, Tujuan aktivitas bisnis lembaga keuangan dalam perspektif Islam adalah membayar upah yang memadai bagi pekerja untuk hidup wajar, meskipun dapat mengurangi keuntungan pemegang saham , Sumber-sumber ajaran Islam (Al-Quran dan Al- Hadist) cukup memadai untuk dijadikan dasar untuk pengembangan sistem akuntansi saat ini , Prinsip-prinsip muamalah di bidang bisnis yang dianjurkan oleh Al-Quran dan Al-Hadist dapat diterapkan dalam mengembangkan suatu system akuntansi , Akuntabilitas lembaga keuangan dalam perspektif Islam seharusnya tidak dibatasi hanya pada aspek keuangan semata , Laporan keuangan dalam perspektif Islam seharusnya tidak hanya mencatat transaksi ekonomi saja, tetapi juga meliputi kejadian sosio-ekonomi , Laporan keuangan dalam perspektif Islam seharusnya menggunakan nilai sekarang (current value) dalam neraca untuk menghitung zakat secara wajar, dan Rekening (account) dan laporan tahunan lembaga keuangan Islam dalam hal ini perbankan syariah, seharusnya diaudit untuk memastikan bahwa organisasi tersebut menjalankan kegiatannya sesuai dengan syariat Islam (audit syariah). Oleh karena itu disarankan kepada pihak perbankan agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah, menjaga faktor-faktor yang dominan mempengaruhi persepsi masyarakat serta meningkatkan yang faktor-faktor yang lemah, agar bank syariah mampu bersaing dengan bank konvensional. Keyword : persepsi, masyarakat, perbankan syariah, propinsi banten
1

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perbankan syariah merupakan suatu perwujudan permintaan masyarakat yang membutuhkan suatu sistem perbankanalternatif yang menyediakan jasa perbankan/keuangan yang sehat dan memenuhi prinsipprinsip syariah. Perkembangan sistem keuangan syariah semakin kuat dengan ditetapkannya dasar dasar hukum operasional melalui UU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan yang telah dirubah dalam UU No. 10 tahun 1998, UU No. 23 tahun 1999 dan UU No. 9 tahun 2004 tentang Bank Indonesia. Sejarah berdirinya perbankan syariah dengan sistem bagi hasil, didasarkan pada dua alasan utama yaitu : (1) Adanya pandangan bahwa bunga (interes) pada bank konvensional hukumnya haram karena termasuk dalam kategori riba yang dilarang oleh agama, bukan saja pada agama Islam tetapi dilarang juga oleh agama lainnya. (2) Dari aspek ekonomi, penyerahan resiko usaha terhadap salah satu pihak dinilai melanggar norma keadilan. Dalam jangka panjang sistem perbankan konvensional akan menyebabkan penumpukkan kekayaan pada segelintir orang yang memiliki kapital besar (Sjahdeini, S. Remy, 1999). Perbedaan kedua sistem tersebut terletak pada distribusi resiko usaha. Pada sistem bunga, balas jasa modal ditentukan berdasarkan persentase tertentu dan resiko sepenuhnya ditanggung oleh salah satu pihak. Untuk hal nasabah sebagai deposan, resiko sepenuhnya berada pada pihak bank, sebaliknya apabila nasabah sebagai peminjam, resiko sepenuhnya berada ditangan peminjam. Sedangkan pada sistem syariah diterapkan sistem bagi hasil dimana jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau kerugian yang diperoleh yang didasarkan pada akad. Prinsip utama dari akad adalah keadilan antara pemberi modal dan pemakai modal. Prinsip ini berlaku baik bagi debitur maupun kreditur. Bank syariah merupakan lembaga keuangan yang usaha pokoknya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit serta jasa jasa lain dalam pembayaran yang beroperasi berdasarkan prinsip prinsip syariah (Heri Sudarsono). Dalam operasinya bank syariah mengikuti ketentuan ketentuan syariat Islam yang menyangkut bermuamalat secara Islam dengan cara menghindari praktikpraktik yang mengandung unsur riba dengan investasi atas dasar bagi hasil dan pembiayaan perdagangan. Operasi bank syariah sangat sesuai dengan pengembangan usaha menengah, karena penggunaan perangkat bagi hasil yang besar kecilnya ditentukan dengan besar kecilnya hasil usaha yang diperoleh. Instrumen penghimpunan dana yang biasanya ditawarkan oleh bank syariah (Perwaatmaja K dan SyafiI M, 1999), antara lain : 1. Giro Wadiah, merupakan rekening simpanan yang dapat digunakan oleh nasabah untuk menitipkan / menyimpan dana, dimana dana yang disimpan dapat diambil setiap saat dan nasabah berhak mendapatkan bonus dari keuntungan pemanfaatan dana giro oleh bank. 2. Deposito Mudharabah, suatu deposito berjangka dimana deposan menerima imbalan dalam bentuk bagi hasil keuntungan berdasarkan kesepakatan yang telah ditentukan bersama. 3. Tabungan Mudharabah, tabungan dimana penabung memperoleh imbalan berupa pembagian keuntungan (bagi hasil) sesuai dengan yang disepakati. 4. Al Qard Ul Hasan, merupakan jenis rekening yang dapat digunakan untuk mengelola dana dari zakat, infaq dan sadaqah (ZIS). Masyarakat memanfaatkan lebih dari satu jenis produk/jasa perbankan baik dari satu bank atau lebih. Jenis produk yang dominan adalah tabungan dengan diikuti pemanfaatan produk ATM. Jasa perbankan juga merupakan layanan yang banyak dimanfaatkan, dilihat dari komposisi jumlah nasabah menurut produk bank yang dimanfaatkan, nasabah penabung lebih dominan dibandingkan dengan produk pembiayaan (kredit). Alasan atau motivasi utama dalam memanfaatkan produk penghimpunan dana adalah keamanan, pelayanan yang cepat,

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

dan kemudahan dalam bertransaksi. Alasan akan adanya hadiah, undian dan tingkat bunga tabungan bukan merupakan alasan atau motivasi utama masyarakat. Alasan utama masyarakat untuk menjadi nasabah bank syariah adalah alasan keagamaan dan karena bank syariah menetapkan prinsip kemitraan melalui produk pembiayaan. Bagi masyarakat yang memanfaatlkan produk dan jasa bank syariah, perilakunya dipengaruhi oleh pertimbangan aksebilitas bank, keamanan dan pertimbangan pelayanan, sebagaimana pertimbangan dalam memilih bank secara umum. Jenis produk bank syariah yang banyak digunakan adalah produk penghimpunan dana, yaitu tabungan mudharabah, tabungan wadiah dan deposito (mudharabah dan wadiah). Alasan yang mendasari kecenderungan ini adalah sistem perhitungan lebih mudah dan adanya kepastian bagi kedua belah pihak terhadap besarnya nilai margin yang disepakati. Sebagian besar nasabah syariah memutuskan untuk terus menjadi nasabah bank syariah. Dengan melihat latar belakang di atas, maka penulis bermaksud mengadakan penelitian dengan judul ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI MASYARAKAT PROPINSI BANTEN TERHADAP PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus di Kabupaten Pandeglang dan Kotamadya Tangerang). 1.2 Perumusan Masalah Dengan memperhatikan latar belakang masalah dalam penelitian ini maka pokok permasalahan dalam penelitian ini yaitu: Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat propinsi banten terhadap perbankan syariah (Studi Kasus di Kabupaten Pandeglang dan Kotamadya Tangerang)?. 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat Propinsi Banten terhadap perbankan syariah (Studi Kasus di Kabupaten Pandeglang dan Kotamadya Tangerang). TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi Menurut kamus Bahasa Indonesia (2001), persepsi adalah tanggapan, penerimaan langsung dari suatu serapan, atau merupakan proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya. Persepsi merupakan hal yang mempengaruhi sikap, dan sikap akan menentukan perilaku. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa persepsi akan mempengaruhi perilaku seseorang atau perilaku merupakan cermin persepsi yang dimilikinya. Feming dan Levie dalam Mahmudah (2006) menyatakan bahwa persepsi adalah suatu proses yang bersifat kompleks yang menyebabkan orang menerima atau meringkas informasi yang diperoleh dari lingkungannya. Persepsi bersifat: 1. Relatif, tidak absolut, tergantung pada pengalaman sebelumnya. 2. Selektif, tergantung pada pengalaman, minat, kebutuhan, dan kemampuan untuk mengadakan persepsi, dan 3. Teratur, sesuatu yang tidak teratur akan sukar untuk dipersepsikan. Persepsi didefinisikan sebagai tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu atau merupakan proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya. Menurut Gibson et al. dalam Mahmudah (2006), persepsi merupakan proses mental dan kognitif yang memungkinkan individu menafsirkan dan memahami informasi tentang lingkungan, baik untuk penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman. Menurut Pearson dalam Sutyastuti (2003), perbedaan persepsi disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut: 1. Faktor fisiologis yang mencakup gender, panca indera dan lain sebagainya.

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

2. Pengalaman dan peranan, yaitu apa yang dialami pada masa lalu dan peranan individu yang diajak diskusi. 3. Budaya yang merupakan sistem kepercayaan, nilai, kebiasaan, dan perilaku yang digunakan dalam masyarakat tertentu. 4. Perasaan dan keadaan misalnya sugesti tertentu dalam suatu hal. 2.2 Pengertian Bank Pengertian bank menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1999 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Di Indonesia, menurut jenisnya bank terdiri dari Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Dalam Pasal 1 ayat 3 Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 menyebutkan bahwa bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank konvensional dapat didefinisikan seperti pada pengertian bank umum pada pasal 1 ayat 3 Undang-Undang No. 10 tahun 1998 dengan menghilangkan kalimat dan atau berdasarkan prinsip syariah, yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. 2.3 Pengertian Bank Syariah Pada umumnya yang dimaksud dengan bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi disesuaikan dengan prinsipprinsip syariah (Heri Sudarsono, 2004). Mudrajad Kuncoro (2002) mendefinisikan bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip prinsip syariah Islam yaitu mengacu kepada ketentuan ketentuan yang ada dalam Al Quran dan Al Hadist. Dengan mengacu kepada AL Quran dan Al Hadist, maka bank syariah diharapkan dapat menghindari kegiatan kegiatan yang mengandung unsur unsur riba dan bertentangan dengan syariat Islam Syaikh mahmud Syalthut mengatakan bahwa syariah adalah peraturan dan hukum yang telah digariskan oleh Allah SWT untuk dipatuhi oleh kaum muslimin. Syariah ini merupakan salah satu penghubung antara Allah SWT dengan umat manusia, maka jelas bahwa bank syariah merupakan bank yang berdasarkan aturan aturan yang ada pada diri Islam. Prinsip utama yang diikuti oleh bank syariah adalah : 1. Larangan riba dalam berbagai bentuk transaksi. 2. Melakukan kegiatan usaha dan perdagangan berdasarkan perolehan keuntungan zakat. 3. Memberikan zakat. 2.4 Fungsi dan Peran Bank Syariah Dalam pembukaan standar akuntansi yang dikeluarkan oleh AAOIFI (Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institution) dijelaskan tentang fungsi dan peran bank syariah, sebagai berikut : 1. Manajer investasi, bank syariah dapat mengelola investasi dana nasabah. 2. Investor bank syariah, bank syariah dapat menginvestasikan dana yang dimiliki maupun dana nasabah yang dipercayakan kepadanya. 3. Penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran, bank syariah dapat melakukan kegiatan kegiatan jasa jasa layanan perbankan sebagaimana lazimnya. 4. Pelaksanaan kegiatan sosial sebagai ciri yang melekat pada entitas keuangan syariah, bank islam juga memiliki kewajiban untuk mengeluarkan dan mengelola (menghimpun, mengadministrasikan dan mendistribusikan) zakat serta dana dana sosial lainnya.

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

2.5 Tujuan Bank Syariah Beberapa tujuan bank syariah diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Menciptakan suatu keadilan dibidang ekonomi dengan meratakan pendapatan melalui kegiatan investasi agar tidak terjadi kesenjangan yang besar antara pemilik modal dengan pihak yang membutuhkan modal. 2. Meningkatkan kualitas hidup umat dengan membuka peluang berusaha lebih besar terutama kelompok miskin, yang diarahkan kepada kegiatan usaha yang produktif menuju terciptanya kemandirian usaha. 3. Menanggulangi masalah kemiskinan, berupa pembinaan nasabah yang lebih menonjol sifat kebersamaan dari siklus usaha yang lengkap, seperti program pembinaan pengusaha produsen, pembinaan konsumen, pengembangan modal kerja dan pengembangan usaha bersama. 4. Menyelamatkan ketergantungan umat islam terhadap perbankan nonsyariah (konvensional). 2.6 Kegiatan Bank Syariah Kerangka kegiatan muamalah secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: 1. Bidang sosial. 2. Bidang politik. 3. Bidang ekonomi Muamalah ekonomi mengatur tentang kegiatan konsumsi, simpanan dan investasi. Islam mengajarkan pola konsumsi yang moderat, yaitu tidak berlebihan tetapi juga tidak terlalu minimalis/kekurangan. Dengan konsumsi yang moderat, dimungkinkan akan terpupuk adanya tabungan yang dapat disalurkan untuk pembiayaan investasi, baik investasi sektor perdagangan, produksi maupun sektor jasa. Dengan keadaan yang seperti itu maka diperlukan adanya lembaga keuangan yang bertindak sebagai imtermediatory antara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana. Sehingga antara hakekatnya pola konsumsi, simpanan, investasi dan lembaga keuangan akan membentuk siklus kegatan ekonomi yang saling berkaitan. Salah satu kegiatan bank syariah yang menarik perhatian nasabah cukup besar adalah penghimpunan dana. Penghimpunan dana di bank syariah (giro, deposito dan tabungan) perkembangannya mencapai 160 persen. Sebagian besar masyarakat menyatakan setuju terhadap peranan perbankan dalam kehidupan sehari hari. Alasan utamanya adalah bahwa lembaga perbankan menguntungkan bagi masyarakat, dan dapat membantu permodalan. Masyarakat yang tidak setuju dengan keberadaan lembaga perbankan karena bunga bank (konvensional) termasuk dalam kategori riba sehingga dinilai haram. Sebagian besar masyarakat memanfaatkan lebih dari satu jenis produk/jasa perbankan baik dari satu bank atau lebih. Jenis produk yang dominan adalah tabungan dengan diikuti pemanfaatan produk ATM. Jasa perbankan juga merupakan layanan yang banyak dimanfaatkan dan dipinjam. Dilihat dari komposisi jumlah nasabah menurut produk bank yang dimanfaatkan, nasabah penabung lebih dominan dibandingkan dengan produk pembiayaan (kredit). Alasan atau motivasi utama adalah dalam memanfaatkan produk penghimpunan dana adalah keamanan, pelayanan yang cepat dan kemudahan dalam bertransaksi. Alasan adanya undian / hadiah dan tingkat bunga tabungan bukan merupakan alasan atau motivasi utama masyarakat. Penghimpunan dana di bank syariah dapat berbentuk giro, tabungan dan deposito. Prinsip operasional syariah yang diterapkan dalam penghimpunan dana masyarakat adalah prinsip wadiah dan mudharabah (Ir. Adiwarman Karim. S.E., M.B.A., M.A.E.P ). 2.7 Keunggulan Bank Syariah 1. Kuatnya ikatan emosional antara pemegang saham, bank dan nasabah sehingga dapat mengembangkan kebersamaan dalam menghadapai tantangan.

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Adanya fasilitas pembiayaan yang tidak membebani nasabah dengan kewajiban membayar biaya secara tetap. 3. Adanya ketekaitan secara religi, sehingga semua pihak yang terkait didalamnya berusaha untuk mengamalkan ajaran agamanya, maka seberapapun hasil yang diperoleh itu merupakan berkah dari Allah SWT. 4. Dengan sistem bagi hasil tidak akan ada diskriminasi terhadap nasabah atas kemampuan ekonominya, sehingga akseptabilitas bank syariah semakin besar. Menghilangkan cost push inflation dan persaingan antar bank syariah berlangsung secara wajar. 2.8 Produk Bank Syariah Salah satu produk yang ditawarkan oleh perbankan syariah adalah produk penghimpunan dana. Produk penghimpunan dana di bank syariah dapat berbentuk tabungan, giro dan deposito. Prinsip yang diterapkan pada produk penghimpunan dan adalah wadiah dan mudharabah. 2.8.1 Prinsip Wadiah. Al wadiah dalam segi bahasa dapat diartikan sebagai meninggalkan atau meletakkan sesuatu pada orang lain untuk dipelihara dan dijaga. Dari aspek teknis, wadiah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki. Prinsip wadiah yang diterapkan bank syariah adalah : 1. Prinsip wadiah yang diterapkan adalah wadiah yad dhamanah yang diterapkan pada produk rekening giro. Prinsipnya pihak yang dititipi (bank) bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan sehingga ia boleh memanfaatkan harta titipan tersebut. 2. Wadiah dhamanah berbeda dengan wadiah amanah. Dalam wadiah amanah pada prinsipnya harta titipan tidak boleh dimanfaatkan oleh yang dititipi. 3. Sedangkan dalam wadiah dhamanah pihak yang dititipi (bank) bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan sehingga ia boleh memanfaatkan harta titipan tersebut. 4. Karena wadiah yang diterapkan dalam produk giro perbankan ini juga disifati dengan yad dhamanah, maka implikasi hukumnya sama dengan qardh, dimana nasabah bertindak sebagai yang meminjamkan uang dan bank bertindak sebagai yang dipinjami. Ketentuan dari produk ini adalah : 1. Keuntungan atau kerugian dari penyaluran dana menjadi hak milik atau ditanggung bank, sedang pemilik dana tidak dijanjikan imbalan dan tidak menanggung kerugian. 2. Bank harus membuat akad pembukaan rekening yang isinya mencakup izin penyaluran dana yang disimpan dan yang disepakati selama tidak bertentangan dengan syariat islam. Khususnya bagi pemilik rekening giro, bank dapat memberikan buku cek, bilyet giro dan debit card. 3. Terhadap pembukaan rekening bank dapat mengenakan penggantian biaya administrasi untuk sekedar menutupi biaya yang benar benar terjadi. 4. Bank dimunginkan memberikan bonus kepada pemilik dana sebagai suatu insentif untuk menarik dana masyarakat namun tidak boleh diperjanjikan dimuka. 5. Ketentuan lain yang berkaitan dengan rekening giro tetap berlaku selama tidak melanggar syariat islam. 2.8.2 Prinsip mudharabah Dalam prinsip mudharabah, penyimpanan dana atau deposan bertindak sebagai shahibul maal (pemilik dana) dan bank sebagai mudharib (pengelola). Rukun mudharabah yaitu : ada mudharib, ada shahibul maal, ada usaha yang akan dibagi hasil, ada nisbah dan ada ijab Kabul. Prinsip mudharabah ini diaplikasikan pada produk tabungan berjangka dan deposito berjangka. Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh pihak shahibul maal, prisip mudharabah dibagi menjadi dua :

2.

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

1. Mudharabah Mutlaqah Dalam mudharabah mutlaqah tidak ada pembatasan bagi bank dalam menggunakan dana yang dihimpun. Bank memiliki kebebasan penuh untuk menyalurkan dana ini ke bisnis manapun yang diperkirakan menguntungkan. Ketentuan dari produk ini adalah : a. Bank wajib memberitahukan kepada pemilik dana mengenai nisbah dan tata cara pemberitahuan keuntungan dan / atau pembagian keuntungan secara resiko yang dapat ditimbulkan dari penyimpanan dana. b. Untuk tabungan mudharabah, bank dapat memberikan buku tabungan serta kartu ATM atau alat penarikan lainnya. Untuk deposito mudharabah bank wajib memberikan sertifikat atau tanda penyimpanan deposito kepada deposan. c. Ketentuan lain yang berkaitan dengan tabungan dan deposito sepanjang tidak melanggar syariat islam. 2. Mudharabah Muqayyadah Mudharabah muqayyadah ini ada dua jenis : a. Mudharabah Muqayyadah on Balance Sheet. Merupakan simpanan khusus dimana pemilik dana dapat menetapkan syarat syarat tertentu yang harus dipenuhi pihak bank. Karakteristik jenis simpanan sisi adalah : 1. Pemilik dana wajib menetapkan syarat syarat tertentu yang harus diikuti bank dan wajib membuat akad yang mengatur persyaratan penyaluran dana simpanan khusus. 2. Bank wajib memberitahukan kepada pemilik dana mengenai nisbah dan tata cara pemberitahuan keuntungan dan / atau pembagian keuntungan secara resiko yang dapat ditimbulkan dari penyaluran dana. 3. Bank menerbitkan bukti simpanan khusus sebagai bukti simpanan. 4. Untuk deposito mudharabah, bank wajib memberikan sertifikat kepada deposan. b. Mudharabah Muqayyadah off Balance Sheet. Bank bertindak sebagai perantara yang mempertemukan antara pemilik dana dengan pelaksana usaha. Pemilik dana dapat menetapkan syarat syarat yang harus dipatuhi oleh bank dalam mencari bisnis. Karakteristik jenis simpanan ini adalah : 1. sebagai tanda bukti simpanan bank menerbitkan bukti simpanan khusus. 2. Dana simpanan khusus harus disalurkan secara langsung kepada pihak yang diamanatkan oleh pemilik dana. 3. Bank menerima komisi atau jasa mempertemukan kedua belah pihak. Sedangkan antara pemilik dan pelaksana usaha berlaku nisbah bagi hasil. Instrumen penghimpunan dana yang banyak diminati oleh nasabah bank syariah adalah : Giro Wadiah, Deposito Mudharabah, Tabungan Mudharabah dan Al Qardh Ul Hasan. Qardh sendiri adalah pinjaman uang. Aplikasi qardh dalam perbankan ada tiga hal : 1. Pinjaman talangan haji, nasabah calon haji diberikan pinjaman oleh bank untuk memenuhi syarat penyetoran biaya haji. Nasabah akan melunasi sebelum keberangkatannya ke tanah suci. 2. Pinjaman tunai dari produk kartu kredit, nasabah diberi kebebasan dalam menarik uang milik bank. Nasabah akan mengembalikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. 3. Pinjaman kepada pengusaha kecil, dimana peminjam akan diberikan pembiayaan dengan skema bagi hasil.

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan survei. Metode deskriptif menurut Moch. Nazir (2003;54), adalah Suatu metode untuk meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskriptif, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. 3.2 TEKNIK PENGUMPULAN DATA 1. Data Primer Data primer merupakan data-data yang peneliti peroleh dari lapangan (field research). Dalam hal ini peneliti memperoleh dengan pengumpulan data kuisioner (daftar pertanyaan) dari masyarakat di Kota Tangerang dan Kabupaten Pandeglang Propinsi Banten. 2. Sampel Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling yaitu metode sampling dimana setiap unsur dalam populasi tidak memiliki kesempatan atau peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Sedangkan jenis non probability samplingnya adalah Judgement sampling (purposive sampling), yaitu metode sampling yang menggunakan ahli atau expert dalam suatu masalah tertentu sebagai sampel yang mewakili seluruh populasi. Sampel yang purposif adalah yang dipilih dengan cermat sehingga relevan dengan rancangan penelitian. Dalam penelitian yang menjadi sampel adalah masyarakat di Kota Tangerang dan Kabupaten Pandeglang Propinsi Banten. 3.3 Teknik Pengolahan Data Pengolahan data merupakan proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang paling sederhana dan mudah dibaca dan diinterpretasikan. Untuk menyederhanakan data penelitian menjadi informasi yang lebih sederhana dan mudah dipahami, dalam penelitian ini menggunakan metode statistik. Analisis akan dilakukan untuk masing-masing indikator untuk mengetahui faktorfaktor apa yang dipertimbangkan oleh masyarakat dalam mempersepsikan perbankan syariah. Prosedur yang dapat ditempuh adalah sebagai berikut: 1. Jumlah responden yang menjawab Sangat Setuju (SS), dan Setuju (S) untuk setiap indikator, responden dengan jawaban ini mengidentifikasikan bahwa indikator tersebut merupakan faktor-faktor mempengaruhi persepsi masyarakat propinsi Banten terhadap perbankan syariah. 2. Jumlah responden yang menjawab Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS) untuk setiap indikator, responden dengan jawaban ini mengidentifikasikan bahwa indikator tersebut tersebut merupakan faktor-faktor tidak mempengaruhi persepsi masyarakat propinsi Banten terhadap perbankan syariah. 3. Menguji Hipotesis uji chi kuadrat (X2) untuk mengetahui signifikansi perbedaan frekuensi responden yang menjawab selalu dipertimbangkan dan tidak selalu dipertimbangkan dengan bantuan software SPSS.13.0 Langkah-langkah yang dilakukan adalah: a. Rumusan Hipotesis Ho : Faktor-faktor tersebut tidak mempengaruhi persepsi masyarakat propinsi Banten terhadap perbankan syariah Hi : Faktor-faktor tersebut mempengaruhi persepsi masyarakat propinsi Banten terhadap perbankan syariah. b. Menentukan tingkat signifikansi () = 0,05 3.1

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

c. Menentukan kriteria pengujian, dalam penelitian ini menggunakan penguji satu sisi Ho Diterima, Hi ditolak jika X2 hitung X2 tabel, = 0,05 Ho Ditolak, Hi diterima jika X2 hitung > X2 tabel, = 0,05 4. Menguji masing-masing indikator yang dominan dengan perhitungan rata-rata (mean) dengan bantuan SPSS. PEMBAHASAN DAN ANALISIS 1. ANALISIS VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN PENELITIAN SEBELUM MEMBAHAS DAN MENGANALISIS HASIL PENELITIAN, PENULIS PERTAMA MELAKUKAN PENGUJIAN INSTRUMENT PENELITIAN (KUESIONER) APAKAH SUDAH VALID DAN RELIABLE UNTUK MENGUKUR FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI MASYARAKAT BANTEN TERHADAP PERBANKAN SYARIAH. PENELITI DALAM HAL INI MENGAJUKAN 22 (DUA PULUH DUA) PERTANYAAN/KUESIONER KEPADA MASYARAKAT DI PANDEGLANG DAN TANGERANG,. FAKTOR-FAKTOR TERSEBUT BISA DILIHAT DALAM TABEL DI BAWAH INI. TABEL 1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI MASYARAKAT BANTEN TERHADAP
PERBANKAN SYARIAH

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

12

13

14 15

Faktor-faktor Sistem bunga bank adalah riba dan bertentangan dengan agama. Sistem bunga bank tidak digunakan dalam perbankan syariah Penerapan konsep bagi hasil dalam perbankan Syariah Prinsip kerja wadiah dan mudharabah dapat digunakan untuk menghimpun dana dalam perbankan syariah Prinsip kerja murabahah, salam, istishna dan ijarah dapat digunakan untuk produk penyaluran dana dalam perbankan syariah Prinsip kerja seperti wakalah, kafalah, hawalah,rahn dan qardh dapat diterapkan pada produk jasa perbankan Penggunaan konsep zakat untuk mengukur kinerja Lembaga keuangan Islam (dalam hal ini perbankan syariah) seharusnya ikut mendorong pencapaian di akhirat, selain pencapaian didunia Lembaga keuangan Islam seharusnya ikut mendorong pencapaian kesejahteraan social masyarakat, selain pencapaian laba perusahaan. Tujuan aktivitas bisnis lembaga keuangan dalam perspektif Islam adalah memastikan semua stakeholder diperlakukan secara adil, meskipun berakibat laba menjadi rendah Tujuan aktivitas bisnis lembaga keuangan dalam perspektif Islam adalah menghindari kerusakan lingkungan oleh perusahaan, meskipun tidak ada aturan hokum yang memadai. Tujuan aktivitas bisnis lembaga keuangan dalam perspektif Islam adalah membayar upah yang memadai bagi pekerja untuk hidup wajar, meskipun dapat mengurangi keuntungan pemegang saham. Laporan keuangan yang dibuat berdasarkan prinsipprinsip akuntansi konvensional dapat memberikan informasi secara tepat dan benar untuk menunjukkan pertanggungjawaban perusahaan atas tuntutan Islam (keputusan pada syariah Islam) Laporan keuangan yang dibuat berdasarkan prinsipprinsip akuntansi konvensional dapat menghalangi pengalokasian kesejahteraan yang adil dan wajar diantara kelompok stakeholder (pemegang saham, pemilik, manajer, pekerja dan penerima zakat Laporan keuangan yang dibuat berdasarkan prinsipprinsip akuntansi konvensional dapat menghalangi pembuatan keputusan agar sesuai dengan syariat Islam.

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

10

16 17 18 19

Sumber-sumber ajaran Islam (Al-Quran dan Al- Hadist) cukup memadai untuk dijadikan dasar untuk pengembangan sistem akuntansi saat ini. Prinsip-prinsip muamalah di bidang bisnis yang dianjurkan oleh Al-Quran dan Al-Hadist dapat diterapkan dalam mengembangkan suatu system akuntansi. Akuntabilitas lembaga keuangan dalam perspektif Islam seharusnya tidak dibatasi hanya pada aspek keuangan semata. Laporan keuangan dalam perspektif Islam seharusnya tidak hanya mencatat transaksi ekonomi saja, tetapi juga meliputi kejadian sosio-ekonomi. Laporan keuangan dalam perspektif Islam seharusnya juga mengakui dan mengukur eksternalitas (seperti dampak lingkungan dan social sebagai akibat dari kegiatan organisasi). Laporan keuangan dalam perspektif Islam seharusnya menggunakan nilai sekarang (current value) dalam neraca untuk menghitung zakat secara wajar. Rekening (account) dan laporan tahunan lembaga keuangan Islam dalam hal ini perbankan syariah, seharusnya diaudit untuk memastikan bahwa organisasi tersebut menjalankan kegiatannya sesuai dengan syariat Islam (audit syariah).

20

21

22

a. UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL FAKTOR-FAKTOR TABEL 2 Reliabiliti Analisis-Scale (Alpha) faktor-faktor yang mempengaruhi pesepsi masyarakat Banten terhadap perbankan syariah Corrected ItemFaktor-faktor Total No Correlation 1 Sistem bunga bank adalah riba dan bertentangan dengan agama. 0,285 2 Sistem bunga bank tidak digunakan dalam perbankan syariah 0,418 3 Penerapan konsep bagi hasil dalam perbankan Syariah 0,407 Prinsip kerja wadiah dan mudharabah dapat digunakan untuk 0,423 4 menghimpun dana dalam perbankan syariah Prinsip kerja murabahah, salam, istishna dan ijarah dapat 0,517 5 digunakan untuk produk penyaluran dana dalam perbankan syariah Prinsip kerja seperti wakalah, kafalah, hawalah,rahn dan qardh 0,321 6 dapat diterapkan pada produk jasa perbankan Penggunaan konsep zakat untuk mengukur kinerja 0,372 7 Lembaga keuangan Islam (dalam hal ini perbankan syariah) 0,306 seharusnya ikut mendorong pencapaian di akhirat, selain pencapaian 8 didunia Lembaga keuangan Islam seharusnya ikut mendorong pencapaian 0,440 9 kesejahteraan social masyarakat, selain pencapaian laba perusahaan. Tujuan aktivitas bisnis lembaga keuangan dalam perspektif Islam 0,457 10 adalah memastikan semua stakeholder diperlakukan secara adil, meskipun berakibat laba menjadi rendah Tujuan aktivitas bisnis lembaga keuangan dalam perspektif Islam 0,595 11 adalah menghindari kerusakan lingkungan oleh perusahaan, meskipun tidak ada aturan hokum yang memadai.

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

11

Tujuan aktivitas bisnis lembaga keuangan dalam perspektif Islam 0,506 12 adalah membayar upah yang memadai bagi pekerja untuk hidup wajar, meskipun dapat mengurangi keuntungan pemegang saham. Laporan keuangan yang dibuat berdasarkan prinsipprinsip akuntansi 0,306 konvensional dapat memberikan informasi secara tepat dan benar 13 untuk menunjukkan pertanggungjawaban perusahaan atas tuntutan Islam (keputusan pada syariah Islam) Laporan keuangan yang dibuat berdasarkan prinsipprinsip akuntansi 0,357 konvensional dapat menghalangi pengalokasian kesejahteraan yang 14 adil dan wajar diantara kelompok stakeholder (pemegang saham, pemilik, manajer, pekerja dan penerima zakat Laporan keuangan yang dibuat berdasarkan prinsipprinsip akuntansi 0,274 15 konvensional dapat menghalangi pembuatan keputusan agar sesuai dengan syariat Islam. Sumber-sumber ajaran Islam (Al-Quran dan Al- Hadist) cukup 0,475 16 memadai untuk dijadikan dasar untuk pengembangan sistem akuntansi saat ini. Prinsip-prinsip muamalah di bidang bisnis yang dianjurkan oleh Al0,404 17 Quran dan Al-Hadist dapat diterapkan dalam mengembangkan suatu system akuntansi. 18 Akuntabilitas lembaga keuangan dalam perspektif Islam seharusnya 0,446 tidak dibatasi hanya pada aspek keuangan semata. 19 Laporan keuangan dalam perspektif Islam seharusnya tidak hanya 0,432 mencatat transaksi ekonomi saja, tetapi juga meliputi kejadian sosioekonomi. 20 Laporan keuangan dalam perspektif Islam seharusnya juga 0,398 mengakui dan mengukur eksternalitas (seperti dampak lingkungan dan social sebagai akibat dari kegiatan organisasi). 21 Laporan keuangan dalam perspektif Islam seharusnya menggunakan 0,416 nilai sekarang (current value) dalam neraca untuk menghitung zakat secara wajar. 22 Rekening (account) dan laporan tahunan lembaga keuangan Islam 0,455 dalam hal ini perbankan syariah, seharusnya diaudit untuk memastikan bahwa organisasi tersebut menjalankan kegiatannya sesuai dengan syariat Islam (audit syariah). Reliability Coefficients N of Cases = 200 Alpha = 0,843 N of Items = 22 Sumber : Data yang sudah diolah dari SPSS a) Validitas Tingkat korelasi r tabel pada penelitian ini dicari dengan melihat r tabel untuk kasus sebanyak 200 (N of cases) maka df = 200 2 = 198 dengan tingkat signifikansi 5 % diperoleh angka sebesar 0.139. Terlihat bahwa ke-22 butir pertanyaan tersebut mempunyai r hasil (dengan melihat nilai corrected item correlation) yang bertanda positif dan semuanya mempunyai nilai yang lebih

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

12

besar dari r tabel. Dengan demikian maka ke-22 butir pertanyaan tersebut valid untuk mengukur validitas faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat banten terhadap perbankan syariah. b) Reliabilitas Dari data tersebut terlihat bahwa r Alpha positif sebesar 0.843 dan lebih besar dari r tabel (0.139). dengan demikian, maka 22 butir pertanyaan tersebut reliable untuk mengukur reliabilitas faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat banten terhadap perbankan syariah. Jadi setelah dijadikan uji validitas dan reliabilitas factor-faktor, maka ke-22 (dua puluh dua) butir pertanyaan tersebut valid dan reliable untuk mengukur masing-masing faktor yang terreduksi, dan untuk mengukur faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat banten terhadap perbankan syariah. 2. Analisis Desktriptif Analisis deskriptif ini merupakan olahan data penelitian yang diperoleh oleh peneliti dari hasil menyebarkan kuesioner kepada masyarakat di Pandeglang dan Tangerang. Dari hasil pengumpulan data yang diperoleh dari kuesioner, peneliti mencoba menganalisis alumni dengan membagi karakteristik sebagai berikut: a. Jenis Kelamin Tabel 3
Jenis Kelamin Frequency 89 111 200 Percent 44.5 55.5 100.0 Valid Percent 44.5 55.5 100.0 Cumulative Percent 44.5 100.0

Valid

Laki-laki Perempuan Total

Dari tabel diatas terlihat bahwa responden yang menjadi sampel adalah responden laki-laki dengan frekwensi 89 kali atau 44.5 %, sedangkan responden perempuan frekwensinya 111 kali atau 55.5%. b. Agama Tabel 4
Agama Frequency 199 1 200 Percent 99.5 .5 100.0 Valid Percent 99.5 .5 100.0 Cumulative Percent 99.5 100.0

Valid

Islam Non Islam Total

Dari tabel diatas terlihat bahwa responden yang menjadi sampel adalah responden yang beragama islam dengan frekwensi 199 kali atau 99.5 %, sedangkan responden perempuan frekwensinya 1 kali atau 0.5%. c. Tingkat Pendidikan Tabel 5
Tingkat Pendidikan Cumulative Percent 70.0 76.0 100.0

Valid

SD - SMA Diploma Sarjana Total

Frequency 140 12 48 200

Percent 70.0 6.0 24.0 100.0

Valid Percent 70.0 6.0 24.0 100.0

Dari tabel diatas terlihat bahwa responden yang menjadi sampel adalah responden dengan tingkat pendidikan sebagai berikut, yaitu berpendidikan SD SMA sebanyak 140 orang atau 70%, berpendidikan diploma sebanyak 12 orang atau 6% dan Sarjana 48 orang atau 24%.

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

13

d. Pengenalan terhadap Bank Syariah Tabel 5


Mengenal Bank Syariah Frequency 152 48 200 Percent 76.0 24.0 100.0 Valid Percent 76.0 24.0 100.0 Cumulative Percent 76.0 100.0

Valid

Ya Tidak Total

Dari tabel diatas terlihat bahwa responden yang menjadi sampel adalah responden dengan tingkat pengenalan terhadap perbankan syariah sebanyak 152 orang atau 76% mengenal bank syariah dan sebanyak 48 orang tidak mengenal bank syariah.. 3. Faktor Analisis Untuk mencari faktor softskill terhadap kebutuhan dunia kerja, penulis mencoba menggunakan teknik analisis faktor (faktor analysis) terhadap 22 faktor yang penulis ajukan dalam kuesioner kepada alumni. Dalam analisis pertama ini, muncul tabel KMO and bartletts Test Tabel 6
KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square df Sig. .799 1124.693 231 .000

Pada tabel di atas, KMO and bartletts Test muncul angka KMO Measure of Sampling Adequace (MSA) adalah 0,799. Oleh karena angka MSA di atas 0,5, maka kumpulan variabel faktor-faktor tersebut dapat diproses lebih lanjut. Angka chi square (X2) juga cukup signifikan dengan angka sebesar 1124.693 dengan signifikansi 0,000. Tabel 7
Total Variance Explained Initial Eigenvalues % of Variance 24.331 8.013 7.328 5.534 5.220 4.995 4.810 4.375 4.002 3.863 3.507 3.327 2.932 2.742 2.443 2.408 2.158 1.941 1.682 1.623 1.440 1.326 Extraction Sums of Squared Loadings Total % of Variance Cumulative % 5.353 24.331 24.331 1.763 8.013 32.345 1.612 7.328 39.673 1.218 5.534 45.207 1.148 5.220 50.427 1.099 4.995 55.422 1.058 4.810 60.233

Component 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

Total 5.353 1.763 1.612 1.218 1.148 1.099 1.058 .962 .880 .850 .772 .732 .645 .603 .538 .530 .475 .427 .370 .357 .317 .292

Cumulative % 24.331 32.345 39.673 45.207 50.427 55.422 60.233 64.607 68.609 72.472 75.979 79.306 82.238 84.980 87.424 89.831 91.989 93.930 95.612 97.235 98.674 100.000

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

14

Dari tabel di atas ke-22 variabel telah diuji dalam analisis faktor yang menghasilkan total varian masing-masing adalah 22 x 1 = 22. Varian faktor 1 (kesatu) trsebut adalah 5.353/22 x 100% = 24.331% yang mengandung arti bahwa faktor 1 (kesatu) memberikan penjelasan sebesar 24.331%, faktor 2 (kedua) adalah 1.763/22 x 100% = 8.013% yang juga mengandung arti bahwa faktor 2 (kedua) memberikan penjelasan sebesar 8.013%, faktor 3 (ketiga) adalah 1.612/22 x 100% = 7.328% yang mengandung arti bahwa faktor 3 (ketiga) memberikan penjelasan sebesar 7.328%, faktor 4 (empat) adalah 1.218/22 x 100% = 5.534% yang mengandung arti bahwa faktor 4 (empat) memberikan penjelasan sebesar 5.534%, faktor 5 (lima) adalah 1.148/22 x 100% = 5.220% yang mengandung arti bahwa faktor 5 (lima) memberikan penjelasan sebesar 5.220%, faktor 6 (enam) adalah 1.099/22 x 100% = 4.995% yang mengandung arti bahwa faktor 6 (enam) memberikan penjelasan sebesar 4.995%, faktor 7 (tujuh) adalah 1.058/22 x 100% = 4.810% yang mengandung arti bahwa faktor 7 (tujuh) memberikan penjelasan sebesar 4.810% dari total jumlah varian ke 7 (tujuh) faktor sebesar 60.223%. Nilai eigen values menunjukkan kepentingan relatif masing-masing faktor dalam menghitung varian ke 22 variabel dianalisis. Susunan eigen values selalu diurutkan dari terbesar sampai yang terkecil dengan kriteria bahwa angka eigen values di bawah angka 1 tidak digunakan untuk menghitung faktor yang terbentuk. Selanjutnya, dari tabel di atas terlihat bahwa ada 7 (tujuh) faktor yang akan terbentuk, angka eigen values di atas angka 1, sedangkan selebihnya eigen values sudah di bawah angka 1. Tabel 8
Scree Plot

E e vl e i na g u

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Component Number

Jika tabel total Variance Explained sebelumnya menjelaskan jumlah faktor yang terbentuk dengan perhitungan angka, maka tabel Scree Plot menampakkannya dengan grafik. Terlihat pada tabel bahwa dari angka 1 (satu) ke faktor ke 2 (dua), ke faktor 3 (tiga) dan ke faktor 4 (empat), faktor arah garis turun sangat tajam, sedangkan mulai faktor 4 (empat) dan seterusnya turun dengan datar atau landai saja tidak turun dengan tajam. Tabel 9 Component Matrix(a) Component 1 2 3 4 5 6 7 Sistem bunga bank adalah riba dan bertentangan .331 .205 .518 .157 .008 -.291 -.203 dengan agama Sistem bunga bank tidak digunakan dalam .479 .124 .611 -.114 -.289 -.082 .086 perbankan syariah

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

15

Penerapan konsep bagi hasil dalam perbankan Syariah Prinsip kerja wadiah dan mudharabah dapat digunakan untuk menghimpun dana dalam perbankan syariah Prinsip kerja murabahah, salam, istishna' dan ijarah dapat digunakan untuk produk penyaluran dana dalam perbankan syariah Prinsip kerja seperti wakalah, kafalah, hawalah,rahn dan qardh dapat diterapkan pada produk jasa perbankan Penggunaan konsep zakat untuk mengukur kinerja Lembaga keuangan Islam (dalam hal ini perbankan syariah) seharusnya ikut mendorong pencapaian di akhirat, selain pencapaian didunia Lembaga keuangan Islam seharusnya ikut mendorong pencapaian kesejahteraan social masyarakat, selain pencapaian laba perusahaan. Tujuan aktivitas bisnis lembaga keuangan dalam perspektif Islam adalah memastikan semua stakeholder diperlakukan secara adil, meskipun berakibat laba menjadi rendah Tujuan aktivitas bisnis lembaga keuangan dalam perspektif Islam adalah menghindari kerusakan lingkungan oleh perusahaan, meskipun tidak ada aturan hokum yang memadai Tujuan aktivitas bisnis lembaga keuangan dalam perspektif Islam adalah membayar upah yang memadai bagi pekerja untuk hidup wajar, meskipun dapat mengurangi keuntungan pemegang saham. Laporan keuangan yang dibuat berdasarkan prinsipprinsip akuntansi konvensional dapat memberikan informasi secara tepat dan benar untuk menunjukkan pertanggungjawaban perusahaan atas tuntutan Islam (keputusan pada syariah Islam) Laporan keuangan yang dibuat berdasarkan prinsipprinsip akuntansi konvensional dapat menghalangi pengalokasian kesejahteraan yang adil dan wajar diantara kelompok stakeholder (pemegang saham, pemilik, manajer, pekerja dan penerima zakat Laporan keuangan yang dibuat berdasarkan prinsipprinsip akuntansi konvensional dapat menghalangi pembuatan keputusan agar sesuai dengan syariat Islam

.465 .508

.371 .107

.196 -.278

-.243 .078

.157 .482

-.215 .117

.228 .072

.593

.242

-.123

.025

.183

.147

-.130

.380

.043

-.073

.155

.097

-.169

.590

.429 .380

.230 .051

-.127 -.042

-.097 -.605

.532 .005

-.058 .191

-.102 -.169

.545

-.228 -.146

-.331

.099

-.137

.165

.541

.166

-.272

-.156

-.133

-.079

-.210

.694

-.246 -.027

.165

-.181

.084

-.059

.584

.200

-.233

-.099

-.245

-.113

-.246

.372

-.063

.084

.570

.305

-.160

-.252

.398

.463

.101

.281

-.257

.388

-.011

.303

.644

.059

.136

-.085

.352

.136

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

16

Sumber-sumber ajaran Islam (Al-Quran dan Al- .560 -.381 .393 -.075 .160 .306 -.013 Hadist) cukup memadai untuk dijadikan dasar untuk pengembangan sistem akuntansi saat ini. Prinsip-prinsip muamalah di bidang bisnis yang .494 -.350 .477 -.136 .117 .133 .078 dianjurkan oleh Al-Quran dan Al-Hadist dapat diterapkan dalam mengembangkan suatu system akuntansi. Akuntabilitas lembaga keuangan dalam .514 .087 .012 .001 -.169 .599 .006 perspektif Islam seharusnya tidak dibatasi hanya pada aspek keuangan semata Laporan keuangan dalam perspektif Islam .530 -.332 -.196 .295 -.102 -.068 .066 seharusnya tidak hanya mencatat transaksi ekonomi saja, tetapi juga meliputi kejadian sosioekonomi. Laporan keuangan dalam perspektif Islam .489 -.183 -.221 .069 -.196 .135 .495 seharusnya juga mengakui dan mengukur eksternalitas (seperti dampak lingkungan dan social sebagai akibat dari kegiatan organisasi). Laporan keuangan dalam perspektif Islam .504 -.076 -.419 -.016 -.277 -.018 -.124 seharusnya menggunakan nilai sekarang (current value) dalam neraca untuk menghitung zakat secara wajar. Rekening (account) dan laporan tahunan lembaga .564 -.449 .020 .077 -.047 .140 -.246 keuangan Islam dalam hal ini perbankan syariah, seharusnya diaudit untuk memastikan bahwa organisasi tersebut menjalankan kegiatannya sesuai dengan syariat Islam (audit syariah). Extraction Method: Principal Component Analysis. a 7 components extracted. Setelah diketahui bahwa 7 (tujuh) faktor adalah jumlah yang paling optimal, maka tabel Rotated Component Mastrix menunjukkan distribusi ke 22 variabel tersebut pada 7 (tujuh) faktor yang terbentuk. Angka yang ada pada tabel tersebut adalah faktor loading, atau besar korelasi antara satu variabel dengan faktor 1, faktor 2, faktor 3, faktor 4, faktor 5, faktor 6 dan faktor 7. Tabel 10 Komponen Faktor 1 No. Variabel Faktor-Faktor Factor Loading 1. Penerapan konsep bagi hasil dalam perbankan Syariah 0,465 Prinsip kerja wadiah dan mudharabah dapat digunakan untuk menghimpun 2. 0,508 dana dalam perbankan syariah Prinsip kerja murabahah, salam, istishna' dan ijarah dapat digunakan untuk 3. 0,593 produk penyaluran dana dalam perbankan syariah Lembaga keuangan Islam (dalam hal ini perbankan syariah) seharusnya ikut 4. 0,380 mendorong pencapaian di akhirat, selain pencapaian didunia Lembaga keuangan Islam seharusnya ikut mendorong pencapaian kesejahteraan 5. 0,545 social masyarakat, selain pencapaian laba perusahaan. Tujuan aktivitas bisnis lembaga keuangan dalam perspektif Islam adalah 6. membayar upah yang memadai bagi pekerja untuk hidup wajar, meskipun dapat 0,584 mengurangi keuntungan pemegang saham.

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

17

7. 8. 9. 10. 11.

No. 1.

Sumber-sumber ajaran Islam (Al-Quran dan Al- Hadist) cukup memadai untuk 0,560 dijadikan dasar untuk pengembangan sistem akuntansi saat ini. Prinsip-prinsip muamalah di bidang bisnis yang dianjurkan oleh Al-Quran dan 0,494 Al-Hadist dapat diterapkan dalam mengembangkan suatu system akuntansi. Laporan keuangan dalam perspektif Islam seharusnya tidak hanya mencatat 0,530 transaksi ekonomi saja, tetapi juga meliputi kejadian sosio-ekonomi. Laporan keuangan dalam perspektif Islam seharusnya menggunakan nilai 0,504 sekarang (current value) dalam neraca untuk menghitung zakat secara wajar. Rekening (account) dan laporan tahunan lembaga keuangan Islam dalam hal ini perbankan syariah, seharusnya diaudit untuk memastikan bahwa organisasi 0,564 tersebut menjalankan kegiatannya sesuai dengan syariat Islam (audit syariah). Sumber : Data yang sudah diolah dari SPSS Variabel faktor-faktor Penerapan konsep bagi hasil dalam perbankan Syariah, Prinsip kerja wadiah dan mudharabah dapat digunakan untuk menghimpun dana dalam perbankan syariah, Prinsip kerja murabahah, salam, istishna' dan ijarah dapat digunakan untuk produk penyaluran dana dalam perbankan syariah, Lembaga keuangan Islam (dalam hal ini perbankan syariah) seharusnya ikut mendorong pencapaian di akhirat, selain pencapaian didunia, Lembaga keuangan Islam seharusnya ikut mendorong pencapaian kesejahteraan social masyarakat, selain pencapaian laba perusahaan, Tujuan aktivitas bisnis lembaga keuangan dalam perspektif Islam adalah membayar upah yang memadai bagi pekerja untuk hidup wajar, meskipun dapat mengurangi keuntungan pemegang saham , Sumber-sumber ajaran Islam (Al-Quran dan Al- Hadist) cukup memadai untuk dijadikan dasar untuk pengembangan sistem akuntansi saat ini , Prinsip-prinsip muamalah di bidang bisnis yang dianjurkan oleh Al-Quran dan Al-Hadist dapat diterapkan dalam mengembangkan suatu system akuntansi , Akuntabilitas lembaga keuangan dalam perspektif Islam seharusnya tidak dibatasi hanya pada aspek keuangan semata , Laporan keuangan dalam perspektif Islam seharusnya tidak hanya mencatat transaksi ekonomi saja, tetapi juga meliputi kejadian sosioekonomi , Laporan keuangan dalam perspektif Islam seharusnya menggunakan nilai sekarang (current value) dalam neraca untuk menghitung zakat secara wajar, dan Rekening (account) dan laporan tahunan lembaga keuangan Islam dalam hal ini perbankan syariah, seharusnya diaudit untuk memastikan bahwa organisasi tersebut menjalankan kegiatannya sesuai dengan syariat Islam (audit syariah). menempati faktor pertama karena kedua belas vaiabel tersebut menunjukkan korelasi yang kuat pada faktor 1. Tabel 11 Komponen Faktor 2 Variabel Faktor-Faktor Factor Loading Laporan keuangan yang dibuat berdasarkan prinsipprinsip akuntansi konvensional dapat menghalangi pengalokasian kesejahteraan yang adil dan 0,463 wajar diantara kelompok stakeholder (pemegang saham, pemilik, manajer, pekerja dan penerima zakat Laporan keuangan yang dibuat berdasarkan prinsipprinsip akuntansi konvensional dapat menghalangi pembuatan keputusan agar sesuai dengan 0,644 syariat Islam Sumber : Data yang sudah diolah dari SPSS Variabel faktor-faktor : Laporan keuangan yang dibuat berdasarkan prinsipprinsip akuntansi konvensional dapat menghalangi pengalokasian kesejahteraan yang adil dan wajar diantara kelompok stakeholder (pemegang saham, pemilik, manajer, pekerja dan penerima zakat, dan Laporan keuangan yang dibuat berdasarkan prinsipprinsip akuntansi konvensional dapat menghalangi pembuatan keputusan agar sesuai dengan syariat Islam

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

18

No. 1. 2.

No. 1.

No. 1.

No. 1.

menempati faktor kedua karena kelima variabel tersebut menunjukkan korelasi yang kuat pada faktor 2. Tabel 12 Komponen Faktor 3 Variabel Faktor-Faktor Factor Loading Sistem bunga bank adalah riba dan bertentangan dengan agama 0,518 Sistem bunga bank tidak digunakan dalam perbankan syariah 0,611 Sumber : Data yang sudah diolah dari SPSS Variabel faktor-faktor Sistem bunga bank adalah riba dan bertentangan dengan agama, dan Sistem bunga bank tidak digunakan dalam perbankan syariah, menunjukkan korelasi yang kuat pada faktor 3. Tabel 13 Komponen Faktor 4 Variabel Faktor-Faktor Factor Loading Laporan keuangan yang dibuat berdasarkan prinsipprinsip akuntansi konvensional dapat memberikan informasi secara tepat dan benar untuk 0,570 menunjukkan pertanggungjawaban perusahaan atas tuntutan Islam (keputusan pada syariah Islam) Sumber : Data yang sudah diolah dari SPSS Variabel faktor-faktor Laporan keuangan yang dibuat berdasarkan prinsipprinsip akuntansi konvensional dapat memberikan informasi secara tepat dan benar untuk menunjukkan pertanggungjawaban perusahaan atas tuntutan Islam (keputusan pada syariah Islam), menunjukkan korelasi yang kuat pada faktor 4. Tabel 14 Komponen Faktor 5 Variabel Faktor-Faktor Factor Loading Penggunaan konsep zakat untuk mengukur kinerja 0,532 Sumber : Data yang sudah diolah dari SPSS Variabel faktor-faktor Penggunaan konsep zakat untuk mengukur kinerja, menunjukkan korelasi yang kuat pada faktor 5. Tabel 15 Komponen Faktor 6 Variabel Faktor-Faktor Factor Loading Akuntabilitas lembaga keuangan dalam perspektif Islam seharusnya tidak 0,559 dibatasi hanya pada aspek keuangan semata

Variabel faktor-faktor Akuntabilitas lembaga keuangan dalam perspektif Islam seharusnya tidak dibatasi hanya pada aspek keuangan, menunjukkan korelasi yang kuat pada faktor 6. Tabel 16 Komponen Faktor 7 No. Variabel Faktor-Faktor Factor Loading Prinsip kerja seperti wakalah, kafalah, hawalah,rahn dan qardh dapat diterapkan 1. 0,590 pada produk jasa perbankan Laporan keuangan dalam perspektif Islam seharusnya juga mengakui dan 2. mengukur eksternalitas (seperti dampak lingkungan dan social sebagai akibat 0,495 dari kegiatan organisasi). Variabel faktor-faktor Prinsip kerja seperti wakalah, kafalah, hawalah,rahn dan qardh dapat diterapkan pada produk jasa perbankan, Laporan keuangan dalam perspektif Islam

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

19

seharusnya juga mengakui dan mengukur eksternalitas (seperti dampak lingkungan dan social sebagai akibat dari kegiatan organisasi). menunjukkan korelasi yang kuat pada faktor 7. Dari ke 22 variabel faktor-faktr yang dimasukkan dalam analisis faktor (factor analysis) pada akhirnya terbentuk 7 faktor antara lain : faktor-faktor yang terdiri atas variabel-variabel : 1. Faktor Pertama yang terdiri dari variabel-variabel Penerapan konsep bagi hasil dalam perbankan Syariah, Prinsip kerja wadiah dan mudharabah dapat digunakan untuk menghimpun dana dalam perbankan syariah, Prinsip kerja murabahah, salam, istishna' dan ijarah dapat digunakan untuk produk penyaluran dana dalam perbankan syariah, Lembaga keuangan Islam (dalam hal ini perbankan syariah) seharusnya ikut mendorong pencapaian di akhirat, selain pencapaian didunia, Lembaga keuangan Islam seharusnya ikut mendorong pencapaian kesejahteraan social masyarakat, selain pencapaian laba perusahaan, Tujuan aktivitas bisnis lembaga keuangan dalam perspektif Islam adalah membayar upah yang memadai bagi pekerja untuk hidup wajar, meskipun dapat mengurangi keuntungan pemegang saham , Sumber-sumber ajaran Islam (Al-Quran dan Al- Hadist) cukup memadai untuk dijadikan dasar untuk pengembangan sistem akuntansi saat ini , Prinsip-prinsip muamalah di bidang bisnis yang dianjurkan oleh Al-Quran dan AlHadist dapat diterapkan dalam mengembangkan suatu system akuntansi , Akuntabilitas lembaga keuangan dalam perspektif Islam seharusnya tidak dibatasi hanya pada aspek keuangan semata , Laporan keuangan dalam perspektif Islam seharusnya tidak hanya mencatat transaksi ekonomi saja, tetapi juga meliputi kejadian sosio-ekonomi , Laporan keuangan dalam perspektif Islam seharusnya menggunakan nilai sekarang (current value) dalam neraca untuk menghitung zakat secara wajar, dan Rekening (account) dan laporan tahunan lembaga keuangan Islam dalam hal ini perbankan syariah, seharusnya diaudit untuk memastikan bahwa organisasi tersebut menjalankan kegiatannya sesuai dengan syariat Islam (audit syariah) 2. Faktor kedua yang terdiri atas variabel-variabel : Laporan keuangan yang dibuat berdasarkan prinsipprinsip akuntansi konvensional dapat menghalangi pengalokasian kesejahteraan yang adil dan wajar diantara kelompok stakeholder (pemegang saham, pemilik, manajer, pekerja dan penerima zakat, dan Laporan keuangan yang dibuat berdasarkan prinsipprinsip akuntansi konvensional dapat menghalangi pembuatan keputusan agar sesuai dengan syariat Islam 3. Faktor ketiga yang terdiri dari variabel-variabel: Sistem bunga bank adalah riba dan bertentangan dengan agama, dan Sistem bunga bank tidak digunakan dalam perbankan syariah, 4. Faktor keempat yang terdiri dari variabel-variabel: Laporan keuangan yang dibuat berdasarkan prinsipprinsip akuntansi konvensional dapat memberikan informasi secara tepat dan benar untuk menunjukkan pertanggungjawaban perusahaan atas tuntutan Islam (keputusan pada syariah Islam) 5. Faktor kelima yang terdiri dari variabel-variabel: Penggunaan konsep zakat untuk mengukur kinerja

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

20

6. Faktor keenam yang terdiri dari variabel-variabel: Akuntabilitas lembaga keuangan dalam perspektif Islam seharusnya tidak dibatasi hanya pada aspek keuangan 7. Faktor ketujuh yang terdiri dari variabel-variabel: Prinsip kerja seperti wakalah, kafalah, hawalah,rahn dan qardh dapat diterapkan pada produk jasa perbankan, Laporan keuangan dalam perspektif Islam seharusnya juga mengakui dan mengukur eksternalitas (seperti dampak lingkungan dan social sebagai akibat dari kegiatan organisasi). Hasil dari analisis faktor di atas menunjukkan bahwa faktor dominan atau yang paling kuat bagi kebutuhan dunia kerja adalah faktor-faktor yang menurut peneliti dikelompokkan kepada tujuh kelompok yang terkait dengan prinsip dasar yang digunakan oleh perbankan syariah, dan mengenain akuntabilitas perbankan syariah, hal-hal tersebut menjadi faktor yang paling kuat yang mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap perbankan syariah. KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Hasil dalam penelitian ini, faktor yang paling dominan yang mempengaruhi persepsi masyarakat banten terhadap perbankan syariah adalah : Penerapan konsep bagi hasil dalam perbankan Syariah, Prinsip kerja wadiah dan mudharabah dapat digunakan untuk menghimpun dana dalam perbankan syariah, Prinsip kerja murabahah, salam, istishna' dan ijarah dapat digunakan untuk produk penyaluran dana dalam perbankan syariah, Lembaga keuangan Islam (dalam hal ini perbankan syariah) seharusnya ikut mendorong pencapaian di akhirat, selain pencapaian didunia, Lembaga keuangan Islam seharusnya ikut mendorong pencapaian kesejahteraan social masyarakat, selain pencapaian laba perusahaan, Tujuan aktivitas bisnis lembaga keuangan dalam perspektif Islam adalah membayar upah yang memadai bagi pekerja untuk hidup wajar, meskipun dapat mengurangi keuntungan pemegang saham , Sumber-sumber ajaran Islam (Al-Quran dan Al- Hadist) cukup memadai untuk dijadikan dasar untuk pengembangan sistem akuntansi saat ini , Prinsip-prinsip muamalah di bidang bisnis yang dianjurkan oleh Al-Quran dan Al-Hadist dapat diterapkan dalam mengembangkan suatu system akuntansi , Akuntabilitas lembaga keuangan dalam perspektif Islam seharusnya tidak dibatasi hanya pada aspek keuangan semata , Laporan keuangan dalam perspektif Islam seharusnya tidak hanya mencatat transaksi ekonomi saja, tetapi juga meliputi kejadian sosio-ekonomi , Laporan keuangan dalam perspektif Islam seharusnya menggunakan nilai sekarang (current value) dalam neraca untuk menghitung zakat secara wajar, dan Rekening (account) dan laporan tahunan lembaga keuangan Islam dalam hal ini perbankan syariah, seharusnya diaudit untuk memastikan bahwa organisasi tersebut menjalankan kegiatannya sesuai dengan syariat Islam (audit syariah). Tetapi juga diperoleh hasil yang tidak terlalu kuat yang dapat mempengaruhi persepsi masyarakat antara lain : Prinsip kerja seperti wakalah, kafalah, hawalah,rahn dan qardh dapat diterapkan pada produk jasa perbankan, Laporan keuangan dalam perspektif Islam seharusnya juga mengakui dan mengukur eksternalitas (seperti dampak lingkungan dan social sebagai akibat dari kegiatan organisasi). 5.2 Saran-Saran Ada beberapa saran dari penelitian ini : 1. Perbankan syariah harus selalu meningkatkan seluruh aspek yang dominan dalam mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap perbankan, serta meningkatkan dan mengembangkan seluruh aspek yang masih lemah.

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

21

2.

Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk lebih mempertanjam serta menambah variabel yang dapat diteliti untuk melihat variabel apa saja yang mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap perbankan syariah.

DAFTAR PUSTAKA Antonio, M. Syafii ( 2001 ), BankS yariah dan Teori ke Praktek, Gema Insani Press, Jakarta. _______________ ( 1999 ), Bank Syariah : Suatu Pengenalan Umum, Tazkia Inztitute, Jakarta. Imam Ghozali. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang. Universitas Diponegoro. Karim, Adiwarman ( 2004 ), Bank Islam : Anilisis Fiqih dan keuangan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Santoso, Singgih, SPSS Mengolah Data Statistik Secara Profesional, PT. Elexmedia Komputindo, Jakarta, 1999. Sudarsono, Heri ( 2003 ), Bank Lembaga Keuangan Syariah : Deskripsi dan Ilustrasi, Ekonisia, Yogyakarta. ____________ ( 2003 ), Fiqih Ekonomi Keuangan Islam, Darul Haq, Jakarta.

You might also like