You are on page 1of 15

BAHASA ROH TANDA ATAU KARUNIA

MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik dari Mata Kuliah

Pengantar Teologi Sistematik


Dosen : Dr. Ir. Eko Wahyu Suryaningsih, M.Th

Dibuat oleh NIM

: Sabda Wahyudi, SE :

SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA BAPTIS


SEMARANG 2011

DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................ Daftar Isi ......................................................................................................... Bab I : Pendahuluan ........................................................................................ Bab II : Landasan Teori tentang Bahasa Roh dan Karunia Roh .................... 1. Arti kata Bahasa Roh .................................................................... 2. Jenis Bahasa Roh........................................................................... 3. Definisi dari Karunia Rohani......................................................... Bab III : Bahasa Roh sebagai Tanda dan Karunia ......................................... 1. Bahasa Roh sebagai Tanda............................................................

i ii 1 2 2 3 3 5 5

a. Bahasa Roh sebagai tanda dari Baptisan Roh Kudus................ 5 b. Bahasa Roh sebagai tanda dari orang yang sudah diselamatkan 5 2. Bahasa Roh sebagai Karunia Rohani............................................... 8 Bab IV : Kesimpulan dan Saran........................................................................ 11 Kepustakaan ................................................................................................... 13

BAB I PENDAHULUAN

Topik bahasa roh merupakan topik yang selalu hangat dibicarakan, bahkan dengan banyaknya perbedaan pandangan mengenai topik ini banyak perpecahan terjadi dalam gereja Tuhan. Di antara orang kristen banyak muncul pertanyaan ketika sebagian orang mengalami sendiri bagaimana mereka merasa bisa berbahasa roh, sementara banyak orang yang tidak mengalami fenomena tersebut meragukan dan cenderung menganggap sesat. Memang cukup rumit ketika kita mencoba menggali kebenaran mengenai fenomena bahasa roh atau bahasa lidah dalam Alkitab. Kerumitan ini tidak jarang memunculkan pemahaman yang salah dan tanpa sadar terlalu dibesar-besarkan sehingga jemaat Tuhan justru kehilangan hal yang kebenaran penting yang

menyangkut persatuan kita dengan Kristus dan dasar untuk hidup kudus. Karena itu perlu bagi jemaat pada umumnya dan menjadi keinginan penulis pada khususnya untuk mempelajari lebih mendalam tentang fenomena ini, supaya memiliki pemahaman yang benar sehingga jemaat tidak dibingungkan dengan berbagai spekulasi penafsiran dan ajaran-ajaran yang cenderung menyesatkan Penulis memberankan diri untuk mengupas makalah dengan judul : Bahasa Roh, Karunia atau Tanda dengan maksud untuk menjawab pertanyaan pribadi penulis sendiri tentang topik bahasa roh sekaligus belajar dalam lingkup mata kuliah Teologi Sistematika. Beberapa sumber didapat dari alkitab berbagai terjemahan, buku-buku referensi, materi dari internet serta wawancara. Pokok bahasan yang dikupas dalam makalah ini meliputi topik bahasa roh, bahasa roh dalam kaitannya dengan baptisan Roh dan Karunia-Karunia Roh, serta berbagai pengajaran tentang Bahasa Roh.

BAB II LANDASAN TEORI TENTANG BAHASA ROH DAN KARUNIA ROH

1. Arti kata Bahasa Roh Bahasa Roh atau lebih tepatnya bahasa lidah, dalam bahasa Yunani sering disebut glssolalia. Meskipun ungkapan ini tidak ada dalam Perjanjian Baru Yunani , Glosolalia merupakan gabungan dari kata glssa yang berarti lidah, organ tubuh yang digunakan untuk berbicara, dan kata kerja lale,yang artinya berbicara, berkata, mengeluarkan suara dari mulut.1 Istilah bahasa lidah, bahasa asingatau bahasa roh, di dalam Perjanjian Baru menggunakan kata yang sama yaitu ' (glssa), yang artinya adalah "lidah". Contohnya dalam kitab Markus 16:17b tertulis :

....mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka. Ayat tersebut dalam bahasa Yunani dituliskan : ' (glssais lalsousin kainais) yang artinya "berbicara dengan lidah yang 'baru'". Dalam kitab Kisah Para Rasul 2:4 tertulis : Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasabahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya... Kalimat berkata-kata dalam bahasa lain dalam bahasa aslinya ditulis 'lalein heterais glssais', yang artinya "berbicara dengan lidah yang'lain'". Mulai Kisah Para Rasul 10:45 dan seterusnya tidak ada lagi kata 'heters' (yang lain) maupun 'kainos' (yang baru), melainkan kata kerja ( lale) yang artinya berbicara" dan ' (glssa'), yang artinya "lidah". Jadi, baik dalam Kisah Para Rasul maupun surat Korintus menggunakan kata dan ungkapan yang sama yang dewasa ini dikenal dengan ' atau glssolalia'. Karena itu dapat dikatakan Bahasa lidah di Kisah Para rasul dan Korintus adalah sama.2

1 2

http://www.id.wikipedia/wiki/glossolalia Enns, Paul, The Moody Handbook of Theology : Buku Pegangan Teologi Jilid 1 (Malang, Literatur Saat 2003) Hal-337

2.

Jenis Bahasa Roh Ada dua jenis bahasa lidah, yaitu bahasa lidah yang dimengerti oleh orang lain (Kisah 2:4) dan bahasa lidah yang harus ditafsirkan karena tidak dimengerti oleh orang lain (1 Korintus 14:2)3. Baik bahasa "lidah" atau karunia "lidah" dengan bahasa "roh" itu sama saja. Kedua-duanya diterjemahkan dari kata Yunani glssa. Dalam alkitab terjemahan lama sebelum tahun 1974 bahasa roh diterjemahkan dengan bahasa lidah. Karunia roh dalam Kisah Para Rasul 2:4 dimana karunia bahasa-bahasa tersebut dapat dimengerti oleh orang lain yang mendengar, serta bahasa roh yang tertulis dalam surat kiriman Paulus dimana bahasa roh tersebut tidak dimengerti oleh orang lain menggunakan kata yang sama yaitu glssa. Kata Bahasa lidah yang muncul dalam Kisah Para Rasul pasal 2 merupakan "bahasa-bahasa" (bentuk jamak), tidak berbeda dengan bahasa lidah dalam jemaat Korintus. Kedua-duanya tidak dimengerti oleh pembicara, dalam Kisah Para Rasul hanya dimengerti oleh orang lain, sedangkan dalam Korintus tidak dimengerti orang lain, oleh karena itu memerlukan penafsiran atau penerjemahan. Kata Yunani 'hermneia' di samping bermakna menafsirkan juga bermakna menterjemahkan (lihat, Yohanes 1:38; 1:42; 9:7; Ibrani 7:2)4

3.

Definisi dari karunia Rohani Ada dua kata yunani yang secara umum digunakan untuk mendefinisikan karunia-karunia Rohani, yaitu Pneumatikos dan Charisma. Kata pneumatikos yang berarti sesuatu yang dikaitkan dengan Roh Kudus.Kata Pneumatikos seperti yang dipakai dalam 1 Kor 12:11 lebih menekankan pada natur rohani dan asal-usul dari karunia rohani, dan menegaskan bahwa itu bukan bakat alamiah tetapi berasal dari Roh Kudus. Sedangkan kata Charisma berarti : pemberian berdasar anugerah. Jadi definisi karunia rohani adalah : pelimpahan Ilahi akan kemampuan khusus untuk pelayanan atas anggota tubuh kristus.5

3 4

http://www.sarapanpagi.org/roh-vf6.html http://www.sarapanpagi.org/roh-vf6.html 5 Paul,Op.cit.,332

Dari definisi karunia Roh kita melihat ada dua hal penting disini, yaitu karunia rohani bukanlah bakat yang alamiah yang muncul sejak lahir. Dan yang yang paling penting adalah karunia tersebut digunakan untuk perkembangan Tubuh Kristus. Sebagai contoh jika seseorang merasa memiliki karunia bahasa roh maka seharusnya orang tersebut menggunakan bahasa roh sebagai alat untuk membangun jemaat Tuhan. Tokoh Reformator John Calvin mengatakan semua karunia Roh diberikan kepada orang percaya dengan satu tujuan utama yaitu untuk membangun Tubuh Kristus, sehingga penerapan karunia apapun kalau bukan bertujuan membangun Tubuh Kristus adalah pelanggaran dari tujuan Roh Kudus memberikan karunia-karunia tersebut.6

Fu, Timotius, Bahasa Roh menurut Calvin dan Implikasinya bagi Gereja Masa Kini, Veritas, jurnal teologi dan pelayanan,(malang, SAAT, April 2009)hal-62

BAB III BAHASA ROH SEBAGAI TANDA DAN KARUNIA

1. Bahasa Roh sebagai Tanda. Ada beberapa pemahaman yang keliru dalam memahami fenomena bahasa Roh dalam Alkitab. Beberapa pemahaman yang salah tersebut antara lain : a. Bahasa Roh sebagai tanda dari Baptisan Roh Kudus. Bagi aliran Pentakosta dan karismatik seseorang akan mengalami bahasa roh ketika dia mengalami Baptisan Roh Kudus. Bagi mereka Baptisan Roh kudus adalah second blessing setelah orang percaya kepada Tuhan Yesus.7 Bagi mereka, orang Kristen yang sudah percaya pada Yesus belum tentu dapat berbahasa Roh karena mereka belum menerima Baptisan Roh ini. Contoh yang sering diberikan adalah para murid Yesus sendiri. Sebelum peristiwa Pentakosta, mereka sudah percaya pada Yesus, namun mereka baru bisa berbahasa Roh setelah menerima Baptisan Roh yang terjadi pada peristiwa Pentakosta itu. Bagi mereka kelahiran kembali dan menerima Roh Kudus adalah dua pengalaman berbeda dan tidak sama.8 Pemahaman ini sangat lemah mengingat tidak ada satu ayat pun dalam alkitab yang memberikan nasehat supaya seseorang dibaptis dengan Roh Kudus, juga dalam nubuatan perjanjian lama. Pada dasarnya baptisan Roh Kudus adalah menjadikan orang percaya sebagai anggota tubuh Kristus. Dan itu terjadi satu kali pada saat terjadinya peristiwa Pentakosta, dimana jemaat Kristen pertama kali terbentuk dan
dinyatakan sebagai bagian dari Tubuh Kristus (1 Kor 12:13, Ef 4:5)9 b. Bahasa Roh sebagai tanda dari orang yang sudah diselamatkan.

Beberapa saudara dari golongan injili yang merasa mengalami pengalaman berkata-kata dalam bahasa lidah atau yang berlatar belakang Pentakosta ada yang menganggap Bahasa lidah adalah
7 8

Ryrie, Charles, Teologi Dasar 2(Yogyakarta, Andi Offset 1991) hal-138 J wesley Brill, Dasar yang Teguh (Kalam hidup, cetakan kelima) hal-168 9 Charles, Op.Cit.,139

penggenapan dari Markus 16: 17-18 :Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh. Ayat ini adalah nubuatan Kristus tentang akan terjadinya peristiwa pentakosta dan kurang tepat jika ayat ini dipakai untuk menunjukkan bahwa orang percaya pasti berbahasa Roh. Jika ayat ini ditafsirkan dengan cara ini maka seharusnya setiap orang percaya tidak hanya bisa berbahasa roh saja, tetapi juga tidak mati karena bisa ular, tidak celaka karena racun dan semua punya kemampuan menyembuhkan. 10 Lalu apa fungsi bahasa Roh sebagai tanda dalam kehidupan orang percaya? Yang pertama menurut kitab Markus 16:17 adalah bahasa roh yang muncul sebagai salah satu tanda dari tanda-tanda lain, yaitu mujizat dan pengusiran roh jahat yang dilakukan para rasul pada zaman jemaat mula-mula, yang merupakan tanda bahwa Roh Kudus benar-benar turun ke dunia. Dan Roh kudus tersebut tidak hanya datang bagi bangsa Israel, tetapi juga kepada bangsa-bangsa lain. Konsep ini diperjelas dalam surat Paulus kepada jemaat Korintus : Karena itu karunia bahasa roh adalah tanda, bukan untuk orang beriman, tetapi untuk orang yang tidak beriman (1 Kor 14:22). Apakah yang dimaksudkan Paulus ketika ia berbicara bahwa bahasa roh adalah tanda? Di dalam ayat 20, Paulus memperingati orang Korintus, Saudara-saudara, janganlah sama seperti anak-anak dalam pemikiranmu. Jadilah anak-anak dalam kejahatan, tetapi orang dewasa dalam pemikiranmu! Dengan perkataan lain, Paulus memberitahukan mereka, Ketahuilah Alkitabmu! Tidakkah kau tahu tujuan dari bahasa roh? Paulus kemudian menarik perhatian mereka
10

Penulis berkesempatan mewawancarai seorang anggota Pekerja Persekutuan Siswa dan Mahasiswa di solo yang terkenal injili .Dalam pertemuan tim inti mereka mengakui ada fenomena bahasa lidah yang muncul secara spontan di kalangan anggota tim, dan mereka yakin ini adalah tanda bagi setiap orang percaya bahwa mereka yang sudah lahir baru sebenarnya diperlengkapi untuk mampu berkata-kata dalam bahasa yang baru, meski praktek bahasa roh tidak dilakukan waktu persekutuan umum.

kepada Perjanjian Lama. Dalam ayat 21, sang Rasul mengutip Yes 28:1112b. Konteks Yesaya 28 adalah penghakiman. Orang-orang Israel telah berulang-ulang berkeras kepala menolak peringatan Tuhan melalui nabiNya. Karena mereka tidak dengar-dengaran akan Firman Tuhan yang dikatakan kepada mereka dalam bahasa mereka sendiri, yaitu, bahasa Ibrani, mereka akan mendengarnya dalam bahasa lain, yaitu, Asyur. Maka mereka akan mendengarkan firman Tuhan yang begini: Harus ini harus itu, mesti begini mesti begitu, tambah ini tambah itu! supaya dalam berjalan mereka telentang, sehingga luka, tertangkap dan tertawan (Yes 28:13). Itu adalah perkataan penghukuman terhadap orang Israel yang tidak percaya. Oleh karena itu, bahasa roh adalah tanda bagi orang Yahudi yang tidak percaya. Orang Yahudi berpikir bahwa mereka adalah bangsa satu-satunya yang diberikan keselamatan oleh Allah. Karunia bahasa roh dimaksudkan untuk mengoreksi konsep yang salah ini.11 Di dalam Kisah Rasul-rasul 10:11-16 Petrus melalui sebuah penglihatan diperintahkan Tuhan untuk memakan makanan yang menurut hukum taurat adalah haram. Sampai tiga kali Tuhan memerintahkan hal ini dan Tuhan menyatakan bahwa apa yang menajiskan adalah yang keluar dari mulut orang, bukan yang dimakan. Apa yang dinyatakan halal oleh Allah berarti Halal. Hal ini untuk mempersiapkan Petrus untuk melayani Kornelius, seorang yang haram di mata orang Yahudi. Ketika Kornelius memanggil Petrus, dengan patuh pada Tuhan, Petrus pergi melihatnya, dan Alkitab berkata Ketika Petrus sedang berkata demikian, turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu. Dan semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus tercengang-cengang, karena melihat, bahwa karunia Roh Kudus

dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga, sebab mereka mendengar orang-orang itu berkta-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah (Kis 10:44-46).

11

http.://theologia.mystudylight.com/tag/bahasa-lidah

2. Bahasa Roh sebagai Karunia Rohani. Bahasa roh sendiri dalam kitab 1 korintus 12 adalah termasuk dalam 9 karunia-karunia Roh yang disebutkan dalam perikop tersebut dimana karunia berbahasa Roh diikuti dengan karunia yang mendukung karunia tersebut, yaitu karunia menafsirkan bahasa Roh (1 Kor 12:10) . Penggunaan Bahasa Roh dalam kehidupan berjemaat diatur tersendiri dalam kitab 1 korintus pasal 14, karena ternyata dalam jemaat korintus terdapat kekacauan dalam ibadah dikarenakan ketidak tertiban jemaat yang merasa memiliki karunia berbahasa roh. Berikut ini adalah penjelasan rasul Paulus mengenai hal-hal penting tentang bahasa Roh, yaitu : 1. Bahasa Roh adalah bukan bahasa manusia. Pada ayat 2 dijelaskan : ...oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia. Jadi seseorang ketika mengucapkan bahasa Roh, sebenarnya ia tidak sedang berbicara sendiri, melainkan Roh yang ada di dalam dirinya itulah yang berbicara. Jadi Bahasa Roh tidak dapat diajarkan dan dilatih. 2. Bahasa Roh tidak dapat dimengerti oleh yang mengucapkan. Dalam ayat 14 tertulis : Sebab jika aku berdoa dengan bahasa roh, maka rohkulah yang berdoa, tetapi akal budiku tidak turut berdoa. dan dijelaskan ayat 16:. Sebab, jika engkau mengucap syukur dengan rohmu saja, bagaimanakah orang biasa yang hadir sebagai pendengar dapat mengatakan "amin" atas pengucapan syukurmu? Bukankah ia tidak tahu apa yang engkau katakan? Karena itu Paulus mengharuskan adanya tafsiran apabila ada yang berbahasa Roh. 3. Bahasa Roh diucapkan dalam kondisi sadar dan teratur. Jika seseorang dikendalikan oleh Roh Kudus maka seharusnya hidupnya makin tertib dan sadar (lihat ef 15:18). Dalam ayat 27 dijelaskan : Jika ada yang berkata-kata dengan bahasa roh, biarlah dua atau sebanyak-banyaknya tiga orang, seorang demi seorang, dan harus ada seorang lain untuk menafsirkannya. Ada beberapa hal penting disini :

i.

Kata : jika ada... berarti menunjukkan bahwa bahasa roh tidak harus selalu ada dalam kebaktian. Kata : biarlah dua atau sebanyak-banyaknya tiga orang.. menunjukkan tidak semua berbahasa roh. Bandingkan dengan konsep bahwa bahasa roh muncul sebagai tanda pada setiap orang beriman. Kata : ..seorang demi seorang.. menunjukkan keteraturan dalam giliran, dan adanya kesadaran diri, bukan dalam keadaan tidak sadar atau trance.

ii.

iii.

4. Jika ada yang berbahasa Roh harus ada yang menterjemahkan Dalam ayat 27c: ...dan harus ada seorang lain untuk menafsirkannya dijelaskan bahwa harus ada seorang yang lain yang menafsirkannya, sehingga dipahami oleh semua jemaat. 5. Jika tidak ada yang menterjemahkan, sebaiknya berdiam diri. Dalam ayat 28 dikatakan : Jika tidak ada orang yang dapat menafsirkannya, hendaklah mereka berdiam diri dalam pertemuan Jemaat dan hanya boleh berkata-kata kepada dirinya sendiri dan kepada Allah. Jelas sekali disini bahasa roh yang tidak diterjemahkan hanya berguna bagi dirinya sendiri, sehingga tidak perlu dan bahkan tidak boleh digunakan dalam ibadah berjemaat, karena berpotensi menimbulkan kekacauan dan ketidak teraturan. Dari uraian diatas jelas bahwa ada 2 hal penting yang dijelaskan rasul Paulus dalam suratnya bahwa tidak semua jemaat berbahasa Roh dan jika ada yang berbahasa Roh harus diatur sedemikian rupa dan berguna untuk membangun jemaat, bukan pribadi. Bandingkan dengan fenomena penggunaan dari bahasa-bahasa yang sering dipraktekkan dalam gereja beraliran kharismatik masa kini yang mereka anggap bahasa Roh, cenderung mendorong seluruh jemaat menggunakannya bahkan melatihkannya dan tidak memenuhi kaidahkaidah yang diperintahkan rasul Paulus. Bagi mereka yang mampu mengucapkannya menjadi pengalaman spiritual tersendiri namun bagi jemaat yang (secara jujur) merasa tidak mampu mengucapkannya menjadi merasa tersisih dan terkucil karena merasa tidak memiliki tanda-tanda sebagai orang

yang sudah diselamatkan dan mengalami baptisan Roh Kudus. Jika kondisinya demikian sulit untuk dikatakan bahwa bahasa-bahasa tersebut adalah

karunia, karena justru tidak mendatangkan damai sejahtera tapi justru mendatangkan perpecahan.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Dari pembahasan permasalahan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Adalah keliru jika menganggap bahasa roh adalah tanda dari orang yang telah menerima baptisan Roh, karena sebenarnya dari konsep baptisan Roh kudus sendiri bukanlah sebagai second blessing, melainkan pernyataan kesatuan orang percaya sebagai kesatuan Tubuh Kristus, yang otomatis diterima pada waktu seseorang dilahirkan kembali. b. Pernyataan Kristus dalam Markus 16:17 bukanlah pernyataan nubuatan bagi setiap pribadi bahwa semua orang kristen akan memiliki tanda-tanda berbahasa roh, tetapi lebih sebuah pernyataan bahwa kelak ketika Roh Kudus hadir tanda-tanda tersebut muncul dalam kehidupan jemaat mulamula, khususnya tanda-tanda yang dibuat para rasul untuk menyatakan kemuliaan Allah, bukan pada setiap jemaat. c. Bahasa Roh merupakan tanda, sebagai pernyataan kasih Allah bagi semua bangsa bahwa Roh Allah telah dicurahkan tidak hanya kepada bangsa Israel saja, tetapi juga kepada bangsa-bangsa kafir. d. Bahasa roh adalah salah satu karunia dari 9 macam karunia yang disebut dalam kitab 1 Korintus yang fungsinya adalah untuk membangun jemaat. Jika digunakan dalam berjemaat maka harus ada penafsirnya dan segala sesuatu harus berjalan teratur.

Saran-saran: a. Kita perlu menguji dan mempelajari lebih lanjut tentang fenomena bahasa roh yang kerap dimunculkan dalam tiap-tiap ibadah Karismatik, apakah memang benar-benar dari Tuhan ataukah hanya merupakan ekspresi dari ketidak sadaran diri dan spiritual ecstacy. b. Kita harus mengikuti ajaran Paulus yaitu mengejar yang paling utama yaitu Kasih. Kasih diatas segalanya. Karunia-karunia dan bahasa roh dapat berakhir, tetapi kasih itu kekal, tidak berakhir (1 Kor 13:8), sehingga

kehadiran Roh Kudus dalam diri orang percaya dapat menghasilkan buahbuah yang baik, yang membangun dan mendewasakan jemaat.

DAFTAR PUSTAKA

Brill, J Wesley, Dasar yang Teguh. Bandung: Kalam Hidup

Enns, Paul, The Moody Handbook of Theology : Buku Pegangan Teologi Jilid1 .Malang : Literatur SAAT 2003 Fu, Timotius, Bahasa Roh menurut Calvin dan Implikasinya bagi Gereja Masa Kini, Veritas, jurnal teologi dan pelayanan. Malang: SAAT (April 2009) Ryrie, Charles C, Teologi Dasar jilid 2 . Yogyakarta: Andi Offset 2008

Sagala, Mangapul, Roh Kudus dan Karunia-karunia Roh. Jakarta : Perkantas 2002

http.://theologia.mystudylight.com/tag/bahasa-lidah

http://www.sarapanpagi.org/roh-vf6.html

http://www.id.wikipedia.org/wiki/glossolalia

You might also like