Professional Documents
Culture Documents
Lampiran:
1. ContohSuratPerjanjianKerja(Kontrak)
PengadaanBarangdanJasa
2
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
3
SURAT PERJANJIAN
PEKERJAAN JASA PEMELIHARAAN KEBERSIHAN
GEDUNG DAN HALAMAN KANTOR
NOMOR :
ANTARA
DENGAN
..
Pada hari ini , .. tanggal bulan ..tahun dua ribu ..........................,
kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1. N a m a : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
Berdasarkan Surat Keputusan .............................. Nomor ............... tanggal ............... tentang pengangkatan
pejabat perbendaharaan/pengelola keuangan pada (sebutkan instansinya) dalam hal ini bertindak untuk
dan atas nama Pemerintah R.I/ Pemerintah Daerah ........................... yang selanjutnya dalam perjanjian ini
disebut sebagai PIHAK PERTAMA..
2. N a m a : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
yang didirikan berdasarkan Hukum Republik Indonesia dengan Akta Notaris ................... Nomor ...........
tanggal .................... dengan segala perubahannya, bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi yang
selanjutnya dalam hal ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Pihak PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan telah setuju dan sepakat untuk mengikatkan diri dalam
suatu perjanjian pekerjaan jasa pemeliharaan Gedung dan Halaman Kantor untuk keperluan Kantor dengan
ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal dibawah ini :
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
4
Pasal 1
DASAR PERJANJIAN
(1) Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen
..
Nomor : .
Tanggal : .
Tentang : Penetapan Pemenang Pelelangan Pengadaan Pekerjaan Jasa Pemeliharaan Kebersihan
Gedung dan Halaman Kantor
(2) Pengumuman
Nomor : .
Tanggal : .
Tentang : Pengumuman Pemenang Pelelangan
(3) Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen
Nomor : .
Tanggal : .
Tentang : Penunjukkan Pemenang Pelelangan
(4) Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
Nomor : .
Tanggal : .
Pasal 2
TUGAS DAN KEWAJIBAN
PIHAK PERTAMA memberi tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima serta bersedia melaksanakan tugas
tersebut dan oleh karenanya menjadi kewajiban yang harus dipenuhi sesuai dengan dan oleh karenanya menjadi kewajiban yang
harus dipenuhi sesuai dengan dan berpedoman pada :
(1) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
Tanggal : .
(2) Pengumuman Pelelangan
Nomor : .
Tanggal : .
(3) Berita Acara Kualifikasi
Nomor : .
Tanggal : .
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
5
Pasal 1
DASAR PERJANJIAN
(1) Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen
..
Nomor : .
Tanggal : .
Tentang : Penetapan Pemenang Pelelangan Pengadaan Pekerjaan Jasa Pemeliharaan Kebersihan
Gedung dan Halaman Kantor
(2) Pengumuman
Nomor : .
Tanggal : .
Tentang : Pengumuman Pemenang Pelelangan
(3) Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen
Nomor : .
Tanggal : .
Tentang : Penunjukkan Pemenang Pelelangan
(4) Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
Nomor : .
Tanggal : .
Pasal 2
TUGAS DAN KEWAJIBAN
PIHAK PERTAMA memberi tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima serta bersedia melaksanakan tugas
tersebut dan oleh karenanya menjadi kewajiban yang harus dipenuhi sesuai dengan dan oleh karenanya menjadi kewajiban yang
harus dipenuhi sesuai dengan dan berpedoman pada :
(1) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
Tanggal : .
(2) Pengumuman Pelelangan
Nomor : .
Tanggal : .
(3) Berita Acara Kualifikasi
Nomor : .
Tanggal : .
(4) Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing)
Nomor : .
Tanggal : .
(5) Berita Acara Pelelangan
Nomor : .
Tanggal : .
(6) Berita Acara Evaluasi Penawaran Harga Perusahaan dan Pengajuan Peringkat (Rangking).
Nomor : .
Tanggal : .
(7) Surat pengusulan Calon Pemenang Pelelangan
Nomor : .
Tanggal : .
(8) Surat Penawaran dari PIHAK KEDUA
Nomor : .
Tanggal : .
Seluruh dokumen seperti tersebut pada pasal (2) butir (1) sampai dengan (8) bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian
ini.
Pasal 3
TUGAS DAN KEWAJIBAN
Tugas yang dimaksud dalam Pasal (2), adalah Pengadaan Pekerjaan Jasa Pemeliharaan Kebersihan Gedung dan Halaman Kantor
.., uraian pekerjaan sesuai dengan yang tercantum dalam lampiran surat perjanjian ini, dengan ketentuan sebagai
berikut :
(1) PIHAK KEDUA menyetujui untuk melaksanakan Pekerjaan Jasa Pemeliharaan Kebersihan Gedung dan Halaman
Kantor, seperti yang tercantum dalam Surat Perintah Mulai Kerja Nomor. . ,tanggal
.., beserta lampirannya.
(2) PIHAK KEDUA wajib melaksanakan pekerjaan tersebut dengan hasil yang baik dan benar sesuai dengan isi dalam
lampiran perjanjian ini.
Pasal 4
HARGA PEKERJAAN
(1) Harga Borongan dari pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam pasal (3) Surat Perjanjian ini adalah sebesar
Rp..,- (.. ) sudah termasuk Pajak-
pajak.
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
6
(2) Harga Pekerjaan tersebut pada ayat (1) Pasal ini sudah termasuk keuntungan untuk perusahaan ini, Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak-pajak lainnya serta semua biaya yang timbul dalam proses pelaksanaan
pekerjaan menjadi tanggungan PIHAK KEDUA.
Pasal 5
CARA PEMBAYARAN
Pembayaran Harga Pekerjaan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA yaitu
PT/CV/Firma/Kop.,yang mempunyai Rekening : No. pada Bank
., sebagaimana dimaksud dalam Pasal (4) Surat Perjanjian ini, ditetapkan sebagai
berikut :
(1) Pembayaran oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dilakukan setiap bulan yaitu Rp.. : 12
Bulan = Rp. .,- (.. ..) setelah Berita Acara
Serah Terima Pekerjaan ditandatangani oleh Tim Penerima Barang/Jasa.
(2) Pembayaran Hasil Pekerjaan Jasa Pemeliharaan Kebersihan Gedung dan Halaman Kantor yang diterima oleh PIHAK
KEDUA, akan dilakukan melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara/Kas Daerah .
(3) Semua Pajak-pajak yang timbul akibat dari Surat Perjanjian ini menjadi tanggungan PIHAK KEDUA sepenuhnya.
Pasal 6
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
(1) Pengadaan Pekerjaan Jasa Pemeliharaan Kebersihan Gedung dan Halaman Kantor sebagaimana dimaksud dalam
Pasal (3) Surat Perjanjian ini harus diselesaikan oleh PIHAK KEDUA dalam jangka waktu 365 (tiga ratus enam puluh
lima) hari kalender sejak Surat Perintah Mulai Kerja Nomor. ., beserta lampirannya, tanggal
.., diterbitkan atau sampai dengan tanggal 31 Desember ..
Pasal 7
PENYERAHAN HASIL PEKERJAAN
(1) Untuk setiap penyerahan hasil pekerjaan setiap bulan harus dinyatakan dalam Berita Acara Serah Terima Pekerjaan.
(2) Tempat penyerahan dan pelaksanaan seluruh pekerjaan dilaksanakan di tempat PIHAK PERTAMA, yaitu di
..
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
7
Pasal 8
S A N K S I
Apabila PIHAK KEDUA setiap hari melakukan kelalaian/tidak melakukan kewajiban seperti tersebut dalam pasal (1) surat
perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA dikenakan sanksi denda sebesar 1 o/oo (satu permil) atau sebesarbesarnya 5% dari harga
keseluruhan yang diterima dari PIHAK PERTAMA seperti tersebut dalam Pasal (4) surat perjanjian ini.
Pasal 9
KENAIKAN HARGA
(1) Pada dasarnya PIHAK KEDUA tidak berhak menuntut kenaikan harga, kecuali apabila terjadi kebijaksanaan
Pemerintah dibidang moneter yang secara langsung mempengaruhi Harga Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal (4) Surat Perjanjian ini.
(2) Apabila terjadi kebijaksanaan Pemerintah dibidang Moneter sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini, PIHAK
KEDUA dapat mengajukan kenaikan Harga dengan ketentuan bahwa PIHAK KEDUA tidak diijinkan meminta
keuntungan tambahan atas kenaikan harga tersebut.
(3) Besarnya kenaikan Harga yang dapat diajukan oleh PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) Pasal ini,
akan disesuaikan dengan pedoman yang dikeluarkan oleh Pemerintah.
Pasal 10
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
(1) Dalam hal terjadi keadaan memaksa (force majeure), PIHAK KEDUA wajib memberitahukan secara tertulis kepada
PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender, terhitung sejak keadaan memaksa (force
majuere) tersebut terjadi.
(2) Yang dimaksud dengan keadaan memaksa (for majeure) antara lain adalah : gempa bumi, kebakaran, perang, hura-
hara, pemogokan dan Kebijaksanaan Pemerintah dibidang Moneter, yang semuanya berkaitan langsung dan
mempengaruhi terhadap pelaksanaan pekerjaan.
(3) Atas pemberitahuan PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA akan memberikan persetujuan atau penolakan secara
tertulis mengenai keadaan memaksa (force majeure) tersebut dalam jangka waktu 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak
diterimanya pemberitahuan dari PIHAK KEDUA.
(4) Apabila keadaan memaksa (force majeure) ditolak oleh PIHAK PERTAMA, maka berlaku ketentuan-ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal (8) Surat Perjanjian ini.
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
8
Pasal 11
JAMINAN PELAKSANAAN
(1) Sebelum kedua belah pihak menandatangani Surat Perjanjian ini, PIHAK KEDUA wajib menyerahkan Jaminan
Pelaksanaan sebesar 5% (lima persen) dari Harga Borongan sebagaimana dimaksud dalam Pasal (4) Surat Perjanjian
Pemborongan ini, atau sebesar Rp. , (. .. )
yang dikeluarkan oleh Bank Umum atau Perusahaan Asuransi Kerugian, dan bermasa lakunya sekurang-kurangnya
365 (tiga ratus enam puluh lima) hari kalender terhitung sejak tanggal penandatanganan Surat Perjanjian ini atau
sekurang-kurangnya sampai dengan tanggal ..
(2) Jaminan Pelaksanaan akan dikembalikan kepada PIHAK KEDUA setelah Surat Perjanjian Pemborongan ini berakhir
atau setelah kedua belah pihak memenuhi segala kewajibannya.
(3) Jaminan Pelaksanaan ini akan menjadi milik Negara apabila :
a. PIHAK KEDUA mengundurkan diri setelah menandatangani Surat Perjanjian ini.
b. PIHAK KEDUA tidak memenuhi segala kewajiban dalam jangka waktu sebagaimana ditentukan dalam Surat
Perjanjian ini.
Pasasl 12
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak sebagai akibat dari pelaksanaan Surat perjanjian ini, maka PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk menyelesaikannya dengan cara musyawarah dan mufakat.
(2) Apabila dengan cara musyawarah dan mufakat perselisihan tersebut belum dapat diselesaikan, maka kedua belah
pihak sepakat untuk menyelesaikannya melalui pengadilan.
Pasal 13
DOMISILI HUKUM
Untuk melaksanakan Surat Perjanjian ini, kedua belah pihak sepakat memilih Domisili Hukum yang tetap dan tidak berubah di
Kantor Pengadilan Negeri .
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
9
Pasal 14
PENUTUP
Demikian Surat Perjanjian Pekerjaan Pemeliharaan Kebersihan Gedung dan Halaman Kantor ini, dibuat 2 (dua) rangkap
diantaranya bermaterai cukup dan masing-masing merupakan Asli serta mempunyai kekuatan Hukum yang sama dan
ditandatangani oleh kedua belah pihak di ...
. Pada hari, tanggal, bulan dan tahun sebagaimana tersebut di atas.
PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA,
PT/CV/Firma/Kop... Pejabat Pembuat Komitmen
..
..
. .
NIP.
Lampiran Surat Perjanjian No. .
Tanggal..
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
10
PEKERJAAN JASA PEMELIHARAAN KEBERSIHAN
GEDUNG DAN HALAMAN KANTOR
No. URAIAN PEKERJAAN JUMLAH SATUAN JUMLAH HARGA
1 Pemeliharaan Gedung Kantor
I.1 Pemeliharaan Kebersihan Gedung
a. Pembersihan Lantai ruang kantor/lab
b. Pembersihan Water Closet/Kamar mandi
c. Pembersihan Kaca ruang kantor/lab
d. Pengisian sabun wastafel
e. Pengisian Pengharum ruangan
f. Pewangi Pesawat Telephone
g. Kelengkapan Sarana Kamar Mandi
h. Pembersihan Talang Gedung
I.2 Pemeliharaan Kebersihan Halaman Kantor
a. Pembuatan & Pembersihan rumput
b. Pembersihan Parit
c. Membuat Semak liar di trace jalan
d. Menyapu sampah
e. Pembersihan Taman
13.644 M2
1 Paket
36.416 M2
1 Paket
Terbilang :
JUMLAH
PPN 10%
TOTAL
Terbilang :
JUMLAH
PPN 10%
TOTAL
..
6. Denda Keterlambatan : Untuk setiap hari keterlambatan atau absen melaksanakan Pekerjaan
maka PIHAK KEDUA dikenakan denda sebesar satu permil (1 o/oo)
dari harga borongan dan diperhitungkan pada saat penagihan
pembayaran.
Demikian Surat Perintah Mulai Kerja ini untuk dilaksanakan secara baik dengan penuh tanggung jawab.
Ketentuan/persyaratan lainnya akan dituangkan dalam Surat Perjanjian Pekerjaan Jasa Pemeliharaan Kebersihan
Gedung dan Halaman Kantor.
Tempat/tgl..............
Yang Menerima Perintah, Yang Memberi Perintah,
PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA,
.. Pejabat Pembuat Komitmen
..
. .
Ketua NIP.
Lampiran Surat Perjanjian No. .
Tanggal..
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
13
PEKERJAAN JASA PEMELIHARAAN KEBERSIHAN
GEDUNG DAN HALAMAN KANTOR
No. URAIAN PEKERJAAN JUMLAH SATUAN JUMLAH HARGA
1 Pemeliharaan Gedung Kantor
I.1 Pemeliharaan Kebersihan Gedung
a. Pembersihan Lantai ruang kantor/lab
b. Pembersihan Water Closet/Kamar mandi
c. Pembersihan Kaca ruang kantor/lab
d. Pengisian sabun wastafel
e. Pengisian Pengharum ruangan
f. Pewangi Pesawat Telephone
g. Kelengkapan Sarana Kamar Mandi
h. Pembersihan Talang Gedung
I.2 Pemeliharaan Kebersihan Halaman Kantor
a. Pembuatan & Pembersihan rumput
b. Pembersihan Parit
c. Membuat Semak liar di trace jalan
d. Menyapu sampah
e. Pembersihan Taman
13.644 M2
1 Paket
36.416 M2
1 Paket
Terbilang :
JUMLAH
PPN 10%
TOTAL
..
6. Denda Keterlambatan : Untuk setiap hari keterlambatan atau absen melaksanakan Pekerjaan
maka PIHAK KEDUA dikenakan denda sebesar satu permil (1 o/oo)
dari harga borongan dan diperhitungkan pada saat penagihan
pembayaran.
Demikian Surat Perintah Mulai Kerja ini untuk dilaksanakan secara baik dengan penuh tanggung jawab.
Ketentuan/persyaratan lainnya akan dituangkan dalam Surat Perjanjian Pekerjaan Jasa Pemeliharaan Kebersihan
Gedung dan Halaman Kantor.
Tempat/tgl..............
Yang Menerima Perintah, Yang Memberi Perintah,
PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA,
.. Pejabat Pembuat Komitmen
..
. .
Ketua NIP.
Lampiran Surat Perjanjian No. .
Tanggal..
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
14
KONTRAK PERJANJIAN PEKERJAAN
PENGADAAN KOMPUTER/PC
PADA
Nomor : ..
Pada hari ini , .. tanggal bulan ..tahun dua ribu ..........................,
kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1. N a m a : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
Berdasarkan Surat Keputusan .............................. Nomor ............... tanggal ............... tentang pengangkatan
pejabat perbendaharaan/pengelola keuangan pada (sebutkan instansinya) dalam hal ini bertindak untuk
dan atas nama Pemerintah R.I/ Pemerintah Daerah ........................... yang selanjutnya dalam perjanjian ini
disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
2. N a m a : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
yang didirikan berdasarkan Hukum Republik Indonesia dengan Akta Notaris ................... Nomor ...........
tanggal .................... dengan segala perubahannya, bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi yang
selanjutnya dalam hal ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan setuju dan sepakat untuk mengikatkan diri dalam suatu
Perjanjian Pekerjaan Pengadaan Komputer/PC untuk keperluan Kantor Tahun Anggaran
200 dengan nilai Kontrak yang telah ditetapkan dan pasti; dan kedua belah pihak juga menyatakan setuju untuk
melaksanakan pekerjaan ini sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku di Indonesia, dengan ketentuan dan
syarat-syarat sebagaimana tercantum dibawah ini.
Pasal 1
Tugas /Lingkup Pekerjaan
PIHAK KESATU memberikan tugas Pekerjaan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima tugas/ pekerjaan
dari PIHAK KESATU berupa Pekerjaan Pengadaan Komputer/PC sebanyak 3 (tiga) unit pada
... Tahun Anggaran .. seperti tertera pada Surat
Keputusan Penetapan Penyedia Barang/Jasa (SKPPBJ) Nomor : . Tanggal .
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
15
Pasal 2
Ketentuan Dan Dasar Pelaksanaan Pekerjaan
Pekerjaan Tersebut dalam Pasal 1 harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA, berdasarkan.
1. Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen
..
Nomor : .
Tanggal : .
Tentang : Penetapan Pemenang Pengadaan Komputer/PC
2. Pengumuman
Nomor : .
Tanggal : .
Tentang : Pengumuman Pemenang Pelelangan
3. Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen
Nomor : .
Tanggal : .
Tentang : Penunjukkan Pemenang Pelelangan
4. Surat Perintah Penawaran harga dari PT/CV/Firma/Kop.................
Nomor : .
Tanggal : .
Pasal 3
Itikad Baik
5. PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA bertindak berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan dengan
hak-hak yang terdapat dalam kontrak;
6. PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur tanpa menonjolkan
kepentingan masing-masing pihak. Jika selama Kontrak salah satu pihak merasa dirugikan, maka
diupayakan tindakan yang terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.
Pasal 4
Syarat-syarat Umum
1. Yang dimaksud dengan PIHAK KESATU adalah Pihak Pemberi Pekerjaan, dalam hal ini Pejabat Pembuat
Komitment .. Tahun Anggaran ..
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
16
2. Yang dimaksud dengan PIHAK KEDUA adalah Pelaksana Pekerjaan, dalam hal ini adalah (sebutkan nama
orangnya) .. yang bertindak untuk dan atas nama Direktur PT.
,
3. Kontrak Perjanjian adalah Pelaksanaan Pekerjaan Pengadaan Komputer/PC antara PIHAK KESATU dengan
PIHAK KEDUA.
4. Syarat-syarat Pelaksanaan Pekerjaan adalah sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2 kontrak Perjanjian
ini;
5. Pekerjaan yang diadakan adalah sebagaimana lampiran Kontrak Perjanjian Pekerjaan Pengadaan
computer/PC;
6. Surat/Kontrak Perjanjian ini didukung oleh semua dokumen yang terkait dengan pekerjaan pengadaan seperti
dimaksud dalam Pasal 1, dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Kontrak Perjanjian ini;
7. PIHAK KEDUA menjamin dan melindungi PIHAK KESATU dari segala tuntutan atau klaim dari pihak manapun
apabila terjadi pelanggaran hak paten, hak cipta dan merk.
Pasal 5
Persyaratan Teknis Pekerjaan
Perincian dari nama, Mutu, jenis, volume dan spesifikasi teknis Pengadaan Komputer/PC pada
Tahun Anggaran .. adalah sebagaimana yang diminta
oleh PIHAK KESATU seperti dalam Dokumen Kontrak Pengadaan dan tertera dalam Keputusan Penetapan Penyedia
Barang Nomor .. tanggal yang merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari Kontrak Perjanjian ini.
Pasal 6
Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
Seluruh pelaksanaan pekerjaan seperti yang dimaksud dalam Pasal 1 tersebut diatas, harus 100% selesai
dilaksanakan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal Kontrak diterbitkan dan
seluruh pekerjaan harus selesai dan diserahkan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK KESATU paling lambat tanggal
Pasal 7
Pengawasan dan Pemeriksaan Pekerjaan
1. Untuk melaksanakan pengendalian pekerjaan yang terdiri atas pengawasan, pengoreksian, dan pengujian
pekerjaan dilakukan oleh Panitia Pemeriksa/Penguji Barang dan Jasa.
2. PIHAK KEDUA harus mengetahui segala petunjuk teknis dan pengarahan serta perintah dari Panitia
Pemeriksa/Penguji seperti tersebut pada ayat 1 diatas.
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
17
Pasal 8
Harga Kontrak Pekerjaan
Harga Borongan /kontrak pekerjaan tersebut dalam pasal 1 Kontrak Perjanjian adalah sebesar Rp.
. ..) termasuk biaya
pengiriman (transportasi) serta perhitungan perhitungan pajak sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan dibebankan pada anggaran DIPA No. tanggal 31 Desember Tahun Anggaran
Pasal 9
Tata Cara Pembayaran dan Syarat-syarat
Pembayaran Harga Borongan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, dilakukan oleh PIHAK KESATU kepada PIHAK
KEDUA, sebagai berikut :
1. Pembayaran PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA dapat dilakukan sekaligus 100% dari nilai kontrak yang
dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK KESATU,
dengan terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan/pengujian oleh Panitia Pemeriksa /Penguji yang dibuktikan
dengan Berita Acara Pemeriksaan/Pengujian.
2. Pembayaran atas barang/peralatan yang telah dilakukan serah terima barang/pekerjaan dan dinyatakan baik
serta memenuhi syarat, akan dilakukan PIHAK KESATU setelah PIHAK KEDUA mengajukan Surat Permintaan
Pembayaran (tagihan) yang dilampiri :
a. Kwitansi dalam rangkap 7 (tujuh) rangkap KESATU bermaterai Rp. 6.000,-
b. Berita Acara Serah Terima Barang/Pekerjaan
c. Berita Acara Pemeriksaan/Pengujian.
d. Faktur Pajak
3. Pelaksanaan Pembayaran dilakukan dengan pengujian SPP-LS melalui KPPN/ Kas Daerah ., sesuai
dengan Peraturan yang berlaku.
4. Nomor Rekening PIHAK KEDUA : Bank Nomor. Rekening : . Dan
Nomor NPWP
5. Seluruh pembayaran untuk pelaksanaan kontrak pekerjaan ini dibayarkan dengan mata uang Rupiah.
6. Setelah Kontrak ditandatangani oleh para pihak, PIHAK KEDUA dapat mengajukan permintaan uang muka
setinggi tingginya 20% (dua puluh persen) dari nilai kontrak.
7. Pembayaran uang muka dilakukan setelah PIHAK KEDUA menyerahkan Surat Jaminan Uang Muka sesuai
dengan ketentuan pasal 10 Surat Perjanjian Pemborongan ini.
8. Pengambilan uang muka sebagaimana dimaksud diatas, diperhitungkan berangsur-angsur secara merata
(proporsional) pada tahap-tahap pembayaran sesuai dengan ketentuan dalam kontrak dan selambat-
lambatnya harus lunas pada saat pekerjaan mencapai prestasi 100% (seratus persen).
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
18
Pasal 10
Jaminan Pelaksanaan dan Jaminan Uang Muka
1. Dalam rangka pelaksanaan pekerjaan ini PIHAK KEDUA, telah menyerahkan jaminan pelaksanaan Pekerjaan
pada PIHAK KESATU sebesar 5% x Rp. = Rp. , (.
) dalam bentuk Surat Jaminan Pelaksanaan.
Jaminan Pelaksanaan Pekerjaan tersebut diserahkan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK KESATU paling
lambat 14 (empat belas) hari kalender sejak penandatanganan Kontrak Perjanjian oleh kedua belah Pihak
dan dikembalikan oleh PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA setelah waktu penyerahan pekerjaan, dan
pekerjaan secara keseluruhan telah selesai 100%. Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan adalah sampai
dengan tanggal
2. Jaminan Uang Muka adalah jaminan yang diberikan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK KESATU dalam
rangka pengambilan uang muka dengan nilai sekurang-kurangnya 20% dari nilai kontrak.
3. Jaminan Pelaksanaan dan Jaminan Uang Muka, harus dikeluarkan oleh Bank Umum.
4. Apabila PIHAK KEDUA gagal melaksanakan Kontrak, maka jaminan jaminan yang diserahkan kepada
PIHAK KESATU disita oleh PIHAK KESATU untuk dicairkan dan disetorkan ke Kas Negara.
5. Jaminan Pelaksanaan akan dikembalikan oleh PIHAK KESATU, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari
setelah selesainya pelaksanaan tugas kewajiban PIHAK KEDUA.
6. Jaminan Uang Muka akan dikembalikan oleh PIHAK KESATU setelah pengembalian uang muka dilunasi oleh
PIHAK KEDUA.
Pasal 11
Sanksi dan Denda
1. Jika Pihak kedua tidak dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut sesuai dengan jangka waktu pelaksanaan
yang tercantum pada Pasal 6 Surat perjanjian Pemborongan ini, maka untuk setiap hari keterlambatan,
PIHAK KEDUA wajib membayar denda keterlambatan sebesar 1 o/oo (satu permil) dari nilai pekerjaan
untuk setiap hari keterlambatan.
2. Besarnya denda yang dibayar oleh PIHAK KESATU atas keterlambatan pembayaran kepada PIHAK KEDUA
sebesar bunga terhadap nilai tagihan yang terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku
saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia.
3. Denda-denda tersebut dalam ayat 1 pasal ini, akan diperhitungkan dengan kewajiban pembayaran PIHAK
KESATU kepada PIHAK KEDUA.
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
19
Pasal 12
Hak dan Kewajiban Para Pihak
1. Hak dan kewajiban PIHAK KESATU
1) PIHAK KESATU berhak menerima hasil pekerjaan dari PIHAK KEDUA sesuai dengan spesifikasi yang
diminta, baik volume, jenis maupun mutu dalam keadaan baik dan baru.
2) PIHAK KESATU berhak melakukan pemeriksaan awal terhadap mutu semua
bahan/material/peralatan/barang yang akan digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan oleh PIHAK
KEDUA.
3) PIHAK KESATU berhak melakukan pengawasan, penelitian, pemeriksaan dan pengujian terhadap
setiap tahapan pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA.
4) PIHAK KESATU berhak menolak atau mengembalikan bahan/material/barang/peralatan yang dikirim
rusak atau tidak sesuai dengan pesanan atau pemasangannya tidak sesuai dengan spesifikasi dalam
dokumen pelelangan.
5) PIHAK KESATU berkewajiban membayar sejumlah harga pekerjaan yang telah disepakati apabila
PIHAK KEDUA telah memenuhi semua kewajibannya.
2. Hak dan kewajiban PIHAK KEDUA
1) PIHAK KEDUA berkewajiban dalam melaksanakan pekerjaan harus sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan dalam spesifikasi teknis Dokumen Pelelangan Penyediaan Barang/Jasa Nomor
.. Tanggal ..
2) PIHAK KEDUA wajib menjamin keaslian barang dan tidak melanggar hak cipta/merk/kekayaan
intelektual serta jaminan purna jual selama 1(satu) tahun.
3) PIHAK KEDUA berkewajiban melakukan pengepakan atas barang-barang yang dikirim dari asal
barang sampai ke lokasi yang telah ditetapkan.
4) PIHAK KEDUA berkewajiban tetap menjaga lingkungan pelaksanaan dengan baik dan bersih.
5) PIHAK KEDUA berhak meminta pembayaran dengan harga yang telah disepakati apabila PIHAK
KEDUA telah memenuhi semua kewajibannya.
6) PIHAK KEDUA berkewajiban melaksanakan dan menyelesaikan seluruh pekerjaan sesuai dengan
yang telah ditetapkan dalam kontrak.
7) PIHAK KEDUA berkewajiban memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan oleh PIHAK
KESATU sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.
8) PIHAK KEDUA berkewajiban menjaga keamanan seluruh bahan/material/peralatan/barang yang akan
digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.
9) PIHAK KEDUA berkewajiban menyerahkan seluruh hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan sesuai
dengan kontrak perjanjian dan sesuai Jadwal Pelaksanaan yang telah ditetapkan.
Pasal 13
Pelaksanaan dan Penyerahan Pekerjaan
1. Pelaksanaan Pekerjaan dimaksud pada pasal 1 Kontrak Perjanjian ini adalah di Kantor
. .).
2. Penyerahan hasil pekerjaan dilakukan dengan membuat dan menyerahkan dengan Berita Acara Serah
Terima hasil Pekerjaan.
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
20
Pasal 14
Transportasi
1. Dalam rangka pelaksanaan kontrak perjanjian ini, PIHAK KEDUA menyediakan alat transportasi untuk
pengiriman/pengangkutan barang yang dipesan oleh PIHAK KESATU.
2. Segala biaya transportasi yang dikeluarkan menjadi beban PIHAK KEDUA dan sudah termasuk dalam biaya
kontrak.
Pasal 15
Pemutusan Hubungan Kerja
1. PIHAK KESATU berhak memutuskan kontrak perjanjian sepihak, dengan memberitahukan tertulis 7 (tujuh)
hari kalender sebelumnya setelah melakukan peringatan /teguran tertulis 3 (tiga) kali berturut turut kepada
PIHAK KEDUA.
1). PIHAK KEDUA dalam 1 (satu) minggu terhitung kontrak perjanjian ini, tidak atau belum mulai
melaksanakan pekerjaan sebagaimana diatur dalam pasal 1 Surat Perjanjian ini.
2). PIHAK KEDUA secara langsung atau tidak langsung dengan sengaja memperlambat penyelesaian
pekerjaan sebagai diatur dalam Pasal 6 Surat Perjanjian ini.
3). PIHAK KEDUA memberikan keterangan tidak benar yang merugikan atau dapat merugikan PIHAK
KESATU, sehubungan dengan pekerjaan ini.
2. Jika terjadi Pemutusan perjanjian secara sepihak oleh PIHAK KESATU sebagaimana dimaksud dalam ayat 1
Pasal ini, PIHAK KESATU dapat menunjuk perusahaan lain atas kehendak dan berdasarkan pilihannya sendiri
untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut, PIHAK KEDUA harus menyerahkan kepada PIHAK KESATU semua
arsip dan dokumen lainnya yang berhubungan dengan kontrak perjanjian ini.
Dalam hal demikian, maka Jaminan Pelaksanaan Pekerjaan sebagaimana termaksud dalam Pasal 10
Kontrak Perjanjian ini menjadi milik negara. Jaminan tersebut akan dicairkan oleh PIHAK KESATU dan
diperhitungkan dengan presentasi pekerjaan yang telah diselesaikan oleh PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
tidak berhak menuntut rugi kepada PIHAK KESATU.
Pasal 16
Penyelesaian Perselisihan
1. Perselisihan yang timbul mengenai pelaksanaan Kontrak Perjanjian ini akan diselesaikan secara
musyawarah untuk mufakat antara kedua belah pihak.
2. Perselisihan yang tidak dapat diselesaikan secara musyawarah akan diusahakan penyelesaiannya melalui
satu arbritrase yang terdiri dari wakil PIHAK KESATU, wakil PIHAK KEDUA dan anggota lainnya yang dipilih
atas persetujuan PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA yang semuanya akan duduk dalam satu arbritase.
3. Apabila arbritase sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 pasal 16 tidak berhasil mencapai suatu
penyelesaian, maka permasalahan akan diajukan ke Pengadilan Negeri.
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
21
4. Dalam rangka perjanjian ini kedua belah pihak bersepakat untuk memilih kedudukan domisili yang tetap yaitu
Kantor Pengadilan Negeri ..
Pasal 17
Bahasa dan Hukum
Dalam rangka pelaksanaan Kontrak Perjanjian ini PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA bersepakat bahwa bahasa yang
akan digunakan adalah Bahasa Indonesia dan Hukum yang digunakan adalah Hukum yang berlaku di wilayah
Republik Indonesia.
Pasal 18
Perpajakan
Harga Kontrak Pekerjaan seperti dimaksud dalam Pasal 8 perjanjian ini sudah termasuk pajak-pajak yang berlaku.
Pasal 19
Korespondensi
Dalam rangka pelaksanaan Kontrak Perjanjian ini PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA bersepakat bahwa demi
kelancaran pekerjaan dapat dilakukan korespondensi diantara kedua belah pihak baik melalui surat, fax maupun
telepon, dengan alamat seperti tertera pada pembukaan Kontrak Perjanjian ini.
Pasal 20
Kenaikan Harga
Untuk pelaksanaan Kontrak perjanjian ini tidak ada kenaikan harga (claim) kecuali pemerintah secara Khusus
mengaturnya.
Pasal 21
Keadaan kahar
1. Yang dimaksud dengan keadaan kahar adalah suatu keadaan/kejadian diluar kekuasaan atau kemampuan
kedua belah pihak, keadaan dimaksud adalah ;
1) Peperangan
2) Kerusuhan
3) Revolusi
4) Bencana alam; banjir, gempa bumi, gunung meletus, tanah longsor, wabah penyakit, angin topan.
5) Pemogokan nasional
6) Kebakaran
7) Gangguan industri lainnya.
2. Dalam hal terjadi keadaan kahar PIHAK KEDUA memberitahukan kepada PIHAK KESATU dalam waktu 7
(tujuh) hari kalender terhitung sejak terjadinya keadaan Kahar, dilampauinya jangka waktu tersebut hilangnya
hak PIHAK KEDUA untuk menunjukkan keadaan keadaan kahar dan hak untuk menuntut akibat keadaan
kahar, dan PIHAK KESATU akan menyelesaikan berdasarkan perundang-undangan yang berlaku
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
22
Pasal 22
Pengawasan Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
1. Untuk melaksanakan pengendalian pekerjaan yang terjadi atas pengawasan, pengoreksian dan pengujian
pekerjaan dilakukan oleh Panitia Pemeriksa /Penguji Barang/Jasa;
2. PIHAK KEDUA harus mematuhi segala petunjuk teknis dan pengarahan serta perintah dari Panitia /penguji.
Pasal 23
Amandemen Kontrak
1. PIHAK KESATU bersepakat dengan PIHAK KEDUA untuk tidak melakukan Amandemen/perubahan Kontrak
sepanjang tidak terjadi keadaan Kahar, Perubahan Pekerjaan karena disebabkan oleh sesuatu hal yang
dilakukan oleh kedua belah pihak atau perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya perubahan
pekerjaan, pesanan.
2. Apabila terjadi Amandemen Kontrak, PIHAK KESATU bersepakat dengan PIHAK KEDUA untuk mengatur
dalam Amandemen Kontrak yang tidak merugikan PIHAK KESATU.
Pasal 24
Ketentuan Tambahan
1. Apabila ada perubahan dalam hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian ini akan diatur kemudian secara
musyawarah oleh kedua belah pihak akan mencantumkan dalam addendum/amandemen yang merupakan
satu kesatuan yang tak terpisahkan dalam perjanjian ini.
2. Jika Terdapat kekeliruan atau kekurangan dalam surat perjanjian ini dapat diadakan perbaikan atau
peninjauan kembali oleh kedua belah pihak.
Pasal 25
Lampiran-lampiran
1. Pada surat perjanjian Kontrak ini dilampirkan :
2. Jaminan Pelaksanaan ;
3. Surat Keputusan Penetapan Penyedia Barang/Jasa (SKPBB) ;
4. Pengumuman Pemenang Lelang dari Panitia Pelelangan ;
5. Surat Penetapan Penyedia Barang / Jasa (SPPBJ) ;
6. Surat Pengusulan Calon Pemenang dari Panitia Pelelangan ;
7. Berita Acara Hasil Pelelangan ;
8. Berita Acara Evaluasi dan Penilaian Penawaran ;
9. Berita Acara Pembukaan Penawaran ;
10. Berita Acara Pemberian Penjelasan ;
11. Dokumen Pemilihan Penyedia Barang / Jasa
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
23
Pasal 26
Penutup
Surat Perjanjian Kontrak ini dibuat dalam keadaan sadar, tanpa paksaan, dan ditandatangani oleh kedua belah pihak
di Jakarta pada hari, tanggal, bulan dan tahun sebagaimana tersebut diatas, dalam rangkap 6 (enam) dan 2 (dua)
eksemplar dibubuhi materai secukupnya dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.
PIHAK KEDUA PIHAK KESATU
PT/CV/Firma/Kop. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
.. ..
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
24
SURAT PERINTAH KERJA
Nomor : ......... /I/......./200...
Pada Hari, tanggal : ..
Nama : ..
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen .........
.......
..
Alamat : ..
Memberi Perintah Kerja kepada : ..
Nama : ..
Jabatan : ..
Alamat : ..
Macam pekerjaan yang dilaksanakan : Pengadaan Komputer PC untuk Keperluan Kantor
........................
Jumlah Harga : Rp. (Dengan huruf).
Pembayaran dilakukan melalui : Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara/Kas Daerah
dari Anggaran Dana Kegiatan Tahun
Anggaran 200...
Pekerjaan tersebut harus
a. Dimulai :
b. Selesai selambat-lambatnya :
Dengan ketentuan-ketentuan terlampir :
Surat Perintah Kerja ini dibuat rangkap 8 (delapan) dan berlaku syah setelah ditanda tangani oleh kedua belah pihak dan
bermaterai secukupnya.
YANG MENERIMA PERINTAH YANG MEMBERI PERINTAH
PT/CV/Firm/Kop . Pejabat Pembuat Komitmen .
.
. .
Direktur NIP.
Lampiran I Surat Perintah Kerja (SPK)
Nomor :
Tanggal :
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
25
SURAT PERINTAH KERJA
Nomor : ......... /I/......./200...
Pada Hari, tanggal : ..
Nama : ..
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen .........
.......
..
Alamat : ..
Memberi Perintah Kerja kepada : ..
Nama : ..
Jabatan : ..
Alamat : ..
Macam pekerjaan yang dilaksanakan : Pengadaan Komputer PC untuk Keperluan Kantor
........................
Jumlah Harga : Rp. (Dengan huruf).
Pembayaran dilakukan melalui : Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara/Kas Daerah
dari Anggaran Dana Kegiatan Tahun
Anggaran 200...
Pekerjaan tersebut harus
a. Dimulai :
b. Selesai selambat-lambatnya :
Dengan ketentuan-ketentuan terlampir :
Surat Perintah Kerja ini dibuat rangkap 8 (delapan) dan berlaku syah setelah ditanda tangani oleh kedua belah pihak dan
bermaterai secukupnya.
YANG MENERIMA PERINTAH YANG MEMBERI PERINTAH
PT/CV/Firm/Kop . Pejabat Pembuat Komitmen .
.
. .
Direktur NIP.
Lampiran I Surat Perintah Kerja (SPK)
Nomor :
Tanggal :
KETENTUAN KETENTUAN ADMINISTRASI DAN PEMBAYARAN
1. Jumlah harga tersebut akan dibayar dari Anggaran Dana Kegiatan . DIPA No
., Tahun Anggaran 2004.
2. Tidak diperkenankan mengadakan perubahan harga, kwalitas maupun perintah kerja yang telah ditentukan.
3. Barang harus diserahkan selambat-lambatnya pada waktu yang telah ditentukan dalam Surat Perintah Kerja
(SPK).
4. Segala sesuatu yang belum diatur /tercantum dalam ketentuan ini berlaku ketentuan umum yang lazim
dipakai dalam perjanjian /kontrak.
5. Dalam hal ini apabila terjadi perselisihan maka kedua belah pihak akan memilih tempat yang sama dan syah
di Kantor Panitera Pengadilan Negeri di Jakarta.
6. Sanksi/denda akan dikenakan denda sebesar 1 o/oo (satu perseribu) per hari dari nilai pekerjaan untuk
setiap hari keterlambatan penyerahan pekerjaan dari jumlah harga (Nilai Kontrak).
7. Apabila Pihak pemberi pekerjaan mengalami keterlambatan dalam melakukan pembayaran kepada pihak
pelaksana pekerjaan, maka kepada Pihak Pemberi pekerjaan akan dikenakan denda dan harus dibayarkan
kepada Pihak pelaksana dengan nilai sebesar Bunga Bank yang berlaku pada saat transaksi dan mengacu
kepada peraturan pemerintah yang berlaku.
YANG MENERIMA PERINTAH YANG MEMBERI PERINTAH
PT/CV/Firma/Kop. Pejabat Pembuat Komitmen
. .
Direktur NIP.
SURAT PERINTAH KERJA
Nomor : ......... /I/......./200...
Pada Hari, tanggal : ..
Nama : ..
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen .........
.......
..
Alamat : ..
Memberi Perintah Kerja kepada : ..
Nama : ..
Jabatan : ..
Alamat : ..
Macam pekerjaan yang dilaksanakan : Pengadaan Komputer PC untuk Keperluan Kantor
........................
Jumlah Harga : Rp. (Dengan huruf).
Pembayaran dilakukan melalui : Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara/Kas Daerah
dari Anggaran Dana Kegiatan Tahun
Anggaran 200...
Pekerjaan tersebut harus
a. Dimulai :
b. Selesai selambat-lambatnya :
Dengan ketentuan-ketentuan terlampir :
Surat Perintah Kerja ini dibuat rangkap 8 (delapan) dan berlaku syah setelah ditanda tangani oleh kedua belah pihak dan
bermaterai secukupnya.
YANG MENERIMA PERINTAH YANG MEMBERI PERINTAH
PT/CV/Firm/Kop . Pejabat Pembuat Komitmen .
.
. .
Direktur NIP.
Lampiran I Surat Perintah Kerja (SPK)
Nomor :
Tanggal :
KETENTUAN KETENTUAN ADMINISTRASI DAN PEMBAYARAN
1. Jumlah harga tersebut akan dibayar dari Anggaran Dana Kegiatan . DIPA No
., Tahun Anggaran 2004.
2. Tidak diperkenankan mengadakan perubahan harga, kwalitas maupun perintah kerja yang telah ditentukan.
3. Barang harus diserahkan selambat-lambatnya pada waktu yang telah ditentukan dalam Surat Perintah Kerja
(SPK).
4. Segala sesuatu yang belum diatur /tercantum dalam ketentuan ini berlaku ketentuan umum yang lazim
dipakai dalam perjanjian /kontrak.
5. Dalam hal ini apabila terjadi perselisihan maka kedua belah pihak akan memilih tempat yang sama dan syah
di Kantor Panitera Pengadilan Negeri di Jakarta.
6. Sanksi/denda akan dikenakan denda sebesar 1 o/oo (satu perseribu) per hari dari nilai pekerjaan untuk
setiap hari keterlambatan penyerahan pekerjaan dari jumlah harga (Nilai Kontrak).
7. Apabila Pihak pemberi pekerjaan mengalami keterlambatan dalam melakukan pembayaran kepada pihak
pelaksana pekerjaan, maka kepada Pihak Pemberi pekerjaan akan dikenakan denda dan harus dibayarkan
kepada Pihak pelaksana dengan nilai sebesar Bunga Bank yang berlaku pada saat transaksi dan mengacu
kepada peraturan pemerintah yang berlaku.
YANG MENERIMA PERINTAH YANG MEMBERI PERINTAH
PT/CV/Firma/Kop. Pejabat Pembuat Komitmen
. .
Direktur NIP.
KETENTUAN KETENTUAN ADMINISTRASI DAN PEMBAYARAN
1. Jumlah harga tersebut akan dibayar dari Anggaran Dana Kegiatan . DIPA No
., Tahun Anggaran 2004.
2. Tidak diperkenankan mengadakan perubahan harga, kwalitas maupun perintah kerja yang telah ditentukan.
3. Barang harus diserahkan selambat-lambatnya pada waktu yang telah ditentukan dalam Surat Perintah Kerja
(SPK).
4. Segala sesuatu yang belum diatur /tercantum dalam ketentuan ini berlaku ketentuan umum yang lazim
dipakai dalam perjanjian /kontrak.
5. Dalam hal ini apabila terjadi perselisihan maka kedua belah pihak akan memilih tempat yang sama dan syah
di Kantor Panitera Pengadilan Negeri di Jakarta.
6. Sanksi/denda akan dikenakan denda sebesar 1 o/oo (satu perseribu) per hari dari nilai pekerjaan untuk
setiap hari keterlambatan penyerahan pekerjaan dari jumlah harga (Nilai Kontrak).
7. Apabila Pihak pemberi pekerjaan mengalami keterlambatan dalam melakukan pembayaran kepada pihak
pelaksana pekerjaan, maka kepada Pihak Pemberi pekerjaan akan dikenakan denda dan harus dibayarkan
kepada Pihak pelaksana dengan nilai sebesar Bunga Bank yang berlaku pada saat transaksi dan mengacu
kepada peraturan pemerintah yang berlaku.
YANG MENERIMA PERINTAH YANG MEMBERI PERINTAH
PT/CV/Firma/Kop. Pejabat Pembuat Komitmen
. .
Direktur NIP.
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
26
Lampiran II : Surat Perintah Kerja (SPK)
Nomor : ..
Tanggal : ..
No Nama Barang Volume Harga Satuan
Jumlah Harga
(Rp)
1. Pengadaan Personal Komputer
Spesfikasi PC Pentium 4
- Mainboard ECS Intel 848 P. A-Intel Presscott CPU
Support Include Chipset Northbridge Intel 848 Up
64 MB 2D/3D Support, Sound, Sound ADI Ad
1980 6-Channel Audio CODEC, LAN
10/100Ethernet, 1 Slot AGP, 4 Port USB 2.0, 52
Slot PCI, 1 Port Pararel, 1 Port Serial.
- Hardisk Seagate Baracuda 80 GB/7200 RPM.
- VGA AGP 64 Gforce 2/MX 400
- DDR 256 MB/PC 2700
- Casing Tower Full ATX Simbadda/350 watt
- DVD Combo Lite on
- Floppy Disk Panasonic 3,5/1,44 MB
- Monitor 17 Flatron ez T. 710 SH LG
- Keyboard Logitach
- Mouse PS2 OEM Infra
- Speaker Subwoofer
- Stabilizer
- Modern 56 k
- Flasdizk 128 MB
- Proccecor Intel Pentium 42,4 GHz
3 Unit
Terbilang :
..........................
.............................................
Jumlah
PPN 10%
Total
..
..
..
YANG MENERIMA PERINTAH YANG MEMBERI PERINTAH
PT/CV/Firma/Kop Pejabat Pembuat Komitmen
..
..
. .
. .
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
27
Lampiran II : Surat Perintah Kerja (SPK)
Nomor : ..
Tanggal : ..
No Nama Barang Volume Harga Satuan
Jumlah Harga
(Rp)
1. Pengadaan Personal Komputer
Spesfikasi PC Pentium 4
- Mainboard ECS Intel 848 P. A-Intel Presscott CPU
Support Include Chipset Northbridge Intel 848 Up
64 MB 2D/3D Support, Sound, Sound ADI Ad
1980 6-Channel Audio CODEC, LAN
10/100Ethernet, 1 Slot AGP, 4 Port USB 2.0, 52
Slot PCI, 1 Port Pararel, 1 Port Serial.
- Hardisk Seagate Baracuda 80 GB/7200 RPM.
- VGA AGP 64 Gforce 2/MX 400
- DDR 256 MB/PC 2700
- Casing Tower Full ATX Simbadda/350 watt
- DVD Combo Lite on
- Floppy Disk Panasonic 3,5/1,44 MB
- Monitor 17 Flatron ez T. 710 SH LG
- Keyboard Logitach
- Mouse PS2 OEM Infra
- Speaker Subwoofer
- Stabilizer
- Modern 56 k
- Flasdizk 128 MB
- Proccecor Intel Pentium 42,4 GHz
3 Unit
Terbilang :
..........................
.............................................
Jumlah
PPN 10%
Total
..
..
..
YANG MENERIMA PERINTAH YANG MEMBERI PERINTAH
PT/CV/Firma/Kop Pejabat Pembuat Komitmen
..
..
. .
. .
SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN
Nomor : ..................................
Tentang
PEKERJAAN
PEMELIHARAAN SUMBER AIR BERSIH KAPASITAS SEDANG
..
Pada hari ini , .. tanggal bulan ..tahun dua ribu ..........................,
kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1. N a m a : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
Berdasarkan Surat Keputusan .............................. Nomor ............... tanggal ............... tentang pengangkatan
pejabat perbendaharaan/pengelola keuangan pada (sebutkan instansinya) dalam hal ini bertindak untuk
dan atas nama Pemerintah R.I/ Pemerintah Daerah ........................... yang selanjutnya dalam perjanjian ini
disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
2. N a m a : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
yang didirikan berdasarkan Hukum Republik Indonesia dengan Akta Notaris ................... Nomor ...........
tanggal .................... dengan segala perubahannya, bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi yang
selanjutnya dalam hal ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak berdasarkan :
1. KEPPRES Nomor : 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan
perubahannya;
2. KEPPRES Nomor : 42 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
3. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) atau DPA-SKPD Nomor : ............... tanggal .............
4. Surat Penawaran harga Nomor ........ tanggal ...........
5. Berita Acara Rapat Klarifikasi dan Negosiasi Nomor ........ tanggal ......... (kalau ada)
6. Surat Keputusan .......... Nomor ....... tanggal ......tentang Penetapan Penyedia Barang/Jasa
7. (dapat ditambahkan surat-surat yang berkenaan tentang pengadaan barang/jasa)
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
28
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan setuju dan sepakat untuk mengikatkan diri dalam suatu
Perjanjian Pekerjaan Pemeliharaan Sumber Air Bersih Kapasitas Sedang keperluan Kantor
Tahun Anggaran 200 dengan nilai Kontrak yang telah ditetapkan dan pasti; dan kedua
belah pihak juga menyatakan setuju untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku
di Indonesia, dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal dibawah ini.
Pasal 1
TUGAS DAN KEWAJIBAN
PIHAK PERTAMA memberi tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima tugas tersebut sesuai
dengan syarat-syarat yang telah dibehrikan oleh PIHAK PERTAMA untuk melaksanakan :
1. Pekerjaan Pemeliharaan Sumber Air Bersih Kapasitas Sedang.
2. Secara baik dan bertanggung jawab sesuai dengan Dokumen Penunjukan Langsung (RKS) Nomor :
.., tanggal ..
3. PIHAK KEDUA dalam mengajukan termijn atas prestasi yang dicapai diwajibkan untuk membuat daftar prestasi
pekerjaan dan PIHAK PERTAMA akan membuatkan Berita Acara Pekerjaan.
4. Untuk prestasi pekerjaan 100% dinyatakan dengan Berita Acara Pemeriksaan oleh Panitia Pemeriksa / Penguji
Barang dalam bentuk Berita Acara Penyerahan I.
5. Untuk prestasi pekerjaan sebagai akhir dari masa pemeliharaan pekerjaan dinyatakan dengan Berita Acara
Pemeriksaan oleh Panitia Pemeriksa / Penguji Barang dalam bentuk Berita Acara Penyerahan II (terakhir).
Pasal 2
HARGA
1. Harga Borongan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat 1 Surat perjanjian ini sebesar Rp
.. (dengan huruf), sudah termasuk ongkos kerja, material dan pajak sesuai ketentuan
yang berlaku dengan perincian sebagaimana terlampir.
2. Harga tersebut adalah tetap tidak berubah (Fixed Price) termasuk pajak sesuai ketentuan yang berlaku.
3. PIHAK KEDUA tidak dapat membuat perubahan harga atau tambahan biaya apapun juga yang berhubungan
dengan pelaksanaan Surat Perjanjian ini kecuali atas persetujuan PIHAK PERTAMA.
Pasal 3
WAKTU PELAKSANAAN
Waktu pelaksanaan pekerjaan Pemeliharaan Sumber Air Bersih Kapasitas Sedang
adalah selama 20 (dua puluh) hari kalender terhitung sejak
ditandatanganinya Surat Perjanjian Pemborongan atau kontrak ini atau selambat-lambatnya tanggal
.
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
29
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan setuju dan sepakat untuk mengikatkan diri dalam suatu
Perjanjian Pekerjaan Pemeliharaan Sumber Air Bersih Kapasitas Sedang keperluan Kantor
Tahun Anggaran 200 dengan nilai Kontrak yang telah ditetapkan dan pasti; dan kedua
belah pihak juga menyatakan setuju untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku
di Indonesia, dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal dibawah ini.
Pasal 1
TUGAS DAN KEWAJIBAN
PIHAK PERTAMA memberi tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima tugas tersebut sesuai
dengan syarat-syarat yang telah dibehrikan oleh PIHAK PERTAMA untuk melaksanakan :
1. Pekerjaan Pemeliharaan Sumber Air Bersih Kapasitas Sedang.
2. Secara baik dan bertanggung jawab sesuai dengan Dokumen Penunjukan Langsung (RKS) Nomor :
.., tanggal ..
3. PIHAK KEDUA dalam mengajukan termijn atas prestasi yang dicapai diwajibkan untuk membuat daftar prestasi
pekerjaan dan PIHAK PERTAMA akan membuatkan Berita Acara Pekerjaan.
4. Untuk prestasi pekerjaan 100% dinyatakan dengan Berita Acara Pemeriksaan oleh Panitia Pemeriksa / Penguji
Barang dalam bentuk Berita Acara Penyerahan I.
5. Untuk prestasi pekerjaan sebagai akhir dari masa pemeliharaan pekerjaan dinyatakan dengan Berita Acara
Pemeriksaan oleh Panitia Pemeriksa / Penguji Barang dalam bentuk Berita Acara Penyerahan II (terakhir).
Pasal 2
HARGA
1. Harga Borongan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat 1 Surat perjanjian ini sebesar Rp
.. (dengan huruf), sudah termasuk ongkos kerja, material dan pajak sesuai ketentuan
yang berlaku dengan perincian sebagaimana terlampir.
2. Harga tersebut adalah tetap tidak berubah (Fixed Price) termasuk pajak sesuai ketentuan yang berlaku.
3. PIHAK KEDUA tidak dapat membuat perubahan harga atau tambahan biaya apapun juga yang berhubungan
dengan pelaksanaan Surat Perjanjian ini kecuali atas persetujuan PIHAK PERTAMA.
Pasal 3
WAKTU PELAKSANAAN
Waktu pelaksanaan pekerjaan Pemeliharaan Sumber Air Bersih Kapasitas Sedang
adalah selama 20 (dua puluh) hari kalender terhitung sejak
ditandatanganinya Surat Perjanjian Pemborongan atau kontrak ini atau selambat-lambatnya tanggal
.
Pasal 4
CARA PEMBAYARAN
Pelaksanaan pembayaran PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dibayarkan secara bertahap, yaitu tahap
pertama sebesar 95% dari total nilai kontrak atau Rp. , apabila prestasi pekerjaan telah
selesai 100% dengan baik yang dinyatakan dengan Berita Acara Hasil Pemeriksaan Pekerjaan I Oleh Panitia
Pemeriksa / Penguji Barang, sedangkan tahap kedua merupakan masa pemeliharaan jangka waktu masa
pemeliharaan maksimum selama 30 (tiga puluh) hari kalender dapat dibayarkan sisanya sebesar 5% dari nilai
kontrak atau Rp. .. dan dibuktikan pula dengan Berita Acara Hasil Pemeriksaan II (terakhir)
oleh Panitia Pemeriksa / Penguji Barang.
Seluruh pembayaran dibebankan pada DIPA No . Tanggal .anggaran
. Dengan pengajuan SPP-LS oleh bendaharawan
kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN)/Kas Daerah ..
Pasal 5
DENDA KETERLAMBATAN
Apabila jangka waktu penyelesaian pekerjaan tersebut dilampaui akibat kelalaian PIHAK KEDUA, maka PIHAK
KEDUA dikenakan denda sebesar 1
0
/
00
(satu permil) dari harga borongan untuk setiap hari keterlambatan dengan
batas maksimum 5% (lima persen) dari harga borongan pekerjaan.
Pasal 6
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
Yang dimaksud dengan keadaan memaksa adalah peristiwa-peristiwa berikut :
1. a. Bencana alam (gempa bumi, tanah longsor, banjir, dll)
b. Kebakaran
c. Perang, huru hara, pemberontakan, pemogokan dan epidemi.
d. Peraturan Pelmerintah di bidang moneter yang pelaksanaannya diatur sesuai dengan Keputusan
Pemerintah, sehingga mempunyai akibat langsung tertundanya penyelesaian pekerjaan tersebut.
2. Dalam hal terjadinya force majeure PIHAK KEDUA wajib memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK
PERTAMA selambat-lambatnya dalam jangka waktu empat belas (14) hari kalender terhitung sejak kejadian
dimaksud.
3. Apabila dalam kejadian sebagaimana dimaksud dalam ayat dua pasal ini PIHAK KEDUA tidak
memberitahukan kejadian force majeure tersebut kepada PIHAK PERTAMA, maka keterlambatan penyerahan
pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 Surat Perjanjian ini dianggap bukan force majeure.
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
30
4. Dalam pemberitahuan kejadian force majeure sebagaimana dimaksud dalam ayat dua pasal ini harus
disertai dengan keterangan dari yang berwenang mengenai peristiwa tersebut dan PIHAK KEDUA dapat
sekaligus mengajukan permohonan perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan kepada PIHAK PERTAMA.
5. PIHAK PERTAMA dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kalender terhitung sejak diterimanya
permohonan perpanjangan waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 pasal ini akan memberikan jawaban
secara tertulis mengenai permohonan dimaksud kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 7
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Jika Terjadi perselisihan pendapat dalam rangka pelaksanaan Surat Perjanjian ini kedua belah pihak sepakat
untuk menyelesaikan dengan cara musyawarah.
2. Apabila penyelesaian perselisihan dengan cara musyawarah sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini
belum tercapai, kedua belah pihak sepakat untuk menyerahkan penyelesaiannya kepada Pengadilan Negeri.
3. Kedua belah pihak sepakat untuk memilih tempat kedudukan yang syah dan tidak berubah di Kantor
Pengadilan Negeri ..
Pasal 8
PENUTUP
Surat perjanjian ini dibuat 7 (tujuh) rangkap, 3 (tiga) rangkap asli dan 4 (empat) rangkap copy yang mempunyai
kekuatan hukum yang sama, setelah dibubuhi materai yang cukup dan ditanda tangani di .
Pada hari, tanggal, bulan, dan tahun tersebut diatas.
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
Nama Nama
Jabatan pada perusahaan NIP
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
31
Lampiran :
SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN (SPK)
Nomor :
Tanggal : .
Pekerjaan : Pemeliharaan Sumber Air Kapasitas Sedang
No DESKRIPSI JUMLAH HARGA
SATUAN
TOTAL
Rp. Rp.
Pemeliharaan Sumber Air Kapasitas sedang berupa
Perbaikan saluran pembuangan air bekas (drainage)
I. Pekerjaan Persiapan
1. Pembongkaran saluran lama 42 M
2. Pengangkutan dan pembuangan puing 1 Ls
II. Pekerjaann Pemasangan
1. Pemasangan alas / dasar saluran, bahan plastik 84 M
2
2. Pemasangan coran beton bertulang dengan
rangka besi behel 8 mm - 15 cm ,
Perbandingan coran 1 : 2 : 3 M
2
3. Pemasangan kolom bertulang dengan rangka
besi behel 8 mm - 15 cm ,
Perbandingan coran 1 : 2 : 3 6.6 M
4. Pemasangan grill besi siku-siku 4 x 4 @ 45 cm 50 M
2
Terbilang :
TOTAL
PAJAK 10%
TOTAL
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
Nama Nama
Jabatan pada perusahaan NIP
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
32
SURAT PERJANJIAN KONTRAK
Nomor : ..
Tentang
PEKERJAAN PENGADAAN BARANG INVENTARIS KANTOR BERUPA
MEJA KAYU DAN KURSI BESI / METAL
UNTUK KEPERLUAN KANTOR ..
..
Pada hari ini , .. tanggal bulan ..tahun dua ribu ..........................,
kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1. N a m a : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
Berdasarkan Surat Keputusan .............................. Nomor ............... tanggal ............... tentang pengangkatan
pejabat perbendaharaan/pengelola keuangan pada (sebutkan instansinya) dalam hal ini bertindak untuk
dan atas nama Pemerintah R.I/ Pemerintah Daerah ........................... yang selanjutnya dalam perjanjian ini
disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
2. N a m a : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
yang didirikan berdasarkan Hukum Republik Indonesia dengan Akta Notaris ................... Nomor ...........
tanggal .................... dengan segala perubahannya, bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi yang
selanjutnya dalam hal ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan setuju dan sepakat untuk mengikatkan diri dalam suatu
Perjanjian Pekerjaan Pengadaan Inventaris Kantor untuk keperluan Kantor Tahun Anggaran
200 dengan syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal dibawah ini.
Pasal 1
TUGAS DAN RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Tugas/kewajiban dan ruang lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA adalah melaksanakan
pekerjaan pengadaan Barang Inventaris Kantor berupa Meja Kerja Kayu dan Kursi Besi /Metal pada Kantor
. adalah sebagai berikut :
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
33
No Uraian / Jenis / Spesifikasi Barang Volume
01.
02.
03.
Pengadaan barang Inventaris Berupa : Pengadaan Meja Kerja kayu dan Kursi Besi / Metal
Pengadaan Meja Kerja Kayu
Bahan :
- Mutiplek 18 mm lapis Teakwood kombinasi kayu Mahoni dan list profil.
- Kaca Ryben 5 mm
Ukuran Meja Kerja :
- Panjang : 180 cm
- Lebar : 90 cm
- Tinggi : 70 cm
Ukuran Meja Samping :
- Panjang : 120 cm
- Lebar : 40 cm
- Tinggi : 60 cm
Ukuran Meja Bawah / Locker :
- Panjang : 45 cm
- Lebar : 45 cm
- Tinggi : 60 cm
Pengadaan Kursi Kerja Besi / Metal
Merek : Donati
Type : DO 10
Bahan Sarung : Kulit
Sandaran Kepala : Tinggi
Sandaran Tangan : Kiri - Kanan
Roda dan Kaki : 5 buah
Syatem : Hydraulik
Pengadaan Kursi Kerja Besi / Metal
Merek : Donati
Type : DO 10
Bahan Sarung : Oskar
Sandaran Kepala : Standari
Sandaran Tangan : Kiri - Kanan
Roda dan Kaki : 5 buah
Syatem : Hydraulik
1 Set
1 buah
2 buah
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
34
Pasal 2
DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. KEPPRES Nomor : 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan
perubahannya;
2. KEPPRES Nomor : 42 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara;
3. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) atau DPA-SKPD Nomor : ............... tanggal .............
4. Surat Penawaran harga Nomor ........ tanggal ...........
5. Berita Acara Rapat Klarifikasi dan Negosiasi Nomor ........ tanggal ......... (kalau ada)
6. Surat Keputusan .......... Nomor ....... tanggal ......tentang Penetapan Penyedia Barang/Jasa
7. (dapat ditambahkan surat-surat yang berkenaan tentang pengadaan barang/jasa)
Pasal 3
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
1. Waktu pelaksanaan pekerjaan Pengadaan Barang Inventaris Kantor Berupa Meja Kerja Kayu dan Kursi Besi /
Metal pada kantor .. harus diselesaikan tidak lebih dari 15 (lima belas)
hari kalender terhitung sejak ditandatanganinya Surat Perintah Kerja tanggal .. atau
selambat-lambatnya tanggal ..
2. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang dimaksud dalam Pasal 3 ayat 1 tidak dapat diubah, kecuali berdasarkan
permintaan tertulis dari PIHAK KEDUA yang disampaikan kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya 3 (tiga)
hari kalender sebelum batas waktu yang ditetapkan dengan disertai alasan yang tepat dan dapat dipertimbangkan
oleh PIHAK PERTAMA, dan selanjutnya akan diatur kemudian dalam Addendum kontrak.
Pasal 4
PENGALIHAN TUGAS PEKERJAAN
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini PIHAK KEDUA tidak dibenarkan mengalihkan tugas pekerjaan sebagian /
seluruhnya kepada PIHAK KETIGA tanpa seijin PIHAK PERTAMA.
Pasal 5
NILAI KONTRAK DAN SYARAT PEMBAYARAN
1. Biaya untuk pekerjaan tersebut dalam Pasal 1 Perjanjian ini adalah sebesar Rp.
(dengan huruf).
2. Pelaksanaan pembayaran PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dibayarkan sekaligus atau seluruhnya
(100%) apabila prestasi pekerjaan telah selesai 100% dengan baik yang dinyatakan dengan Berita Acara
Hasil Pemeriksaan Pekerjaan oleh Panitia Pemeriksa / Penguji Barang.
3. Setiap pembayaran kepada PIHAK KEDUA akan dipungut pajak-pajak menurut peraturan yang berlaku.
4. Pembayaran dilakukan dengan pengajuan SPP-LS melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara/Kas
Daerah .. ..
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
35
5. Harga tersebut adalah tetap tidak berubah (Fixed Price) termasuk pajak sesuai ketentuan yang berlaku.
6. PIHAK KEDUA tidak dapat membuat perubahan harga atau tambahan biaya apapun juga yang berhubungan
dengan pelaksanaan Surat Perjanjian ini terkecuali atas persetujuan PIHAK PERTAMA.
Pasal 6
PEMERIKSAAN PERALATAN / BARANG
1. Segera setelah peralatan / barang tiba dilokasi, harus segera dilakukan pemeriksaan pendahuluan terhadap :
a. Kerusakan yang terlihat.
b. Kesesuaiannya dalam spesifikasi teknis.
2. Pemeriksaan pekerjaan yang dilakukan bersama oleh Panitia Pemeriksa / penguji Barang dan Jasa yang
kemudian hasil pemeriksaannya dituangkan dalam suatu Berita Acara Pemeriksaan.
3. PIHAK PERTAMA berhak menolak semua peralatan/barang yang menyimpang spesifikasi dan persyaratan
atau peralatan/barang yang cacat. Dalam hal ini PIHAK KEDUA wajib atau harus mengganti peralatan/barang
yang ditolak tersebut. Biaya penggantian dibebankan kepada PIHAK KEDUA.
4. Rekanan bertanggung jawab terhadap kondisi pekerjaan sehingga dapat diyakini, bahwa pekerjaan yang
bersangkutan memberikan hasil pekerjaan yang baik.
Pasal 7
S A N K S I
1. Kelalaian dan keterlambatan PIHAK KEDUA dalam melaksanakan pekerjaan yang diserahkan oleh PIHAK
PERTAMA berdasarkan Surat Perjanjian ini, akan dikenakan sanksi denda sebesar minimum 1 (satu)
permil untuk setiap hari keterlambatan penyerahan sampai dengan maksimum sebesar 5% dari harga
kontrak.
2. Apabila PIHAK PERTAMA tidak dapat memenuhi kewajibannya untuk melakukan pembayaran kepada PIHAK
KEDUA, maka PIHAK PERTAMA bersedia dikenakan sanksi kepada yang besarnya disesuaikan dengan
tanggung jawab PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat 1.
Pasal 8
KENAIKAN HARGA
1. Kenaikan harga selama masa pelaksanaan kontrak ini ditanggung sepenuhnya oleh PIHAK KEDUA.
2. PIHAK KEDUA tidak dapat mengajukan tuntutan tambahan biaya apapun juga (claim) walaupun ada
kenaikan harga material atau jasa yang ada hubungannya dengan pekerjaan ini.
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
36
Pasal 9
J A M I N A N
Apabila peralatan/barang yang diterima dilokasi dalam keadaan rusak, cacat, kurang dan tidak sesuai
dengan spesifikasi maka PIHAK KEDUA harus segera mengganti dengan yang baru selambat-lambatnya 1
(satu) Minggu setelah surat pemberitahuan dari PIHAK PERTAMA.
Peralatan/barang pada Surat Perjanjian ini harus diberikan jaminan Pemakaian minimal selama 1 (satu)
tahun untuk segala jenis kerusakan yang diakibatkan bukan karena kesalahan pemakai.
Pasal 10
PEKERJAAN TAMBAH KURANG
1. Penyimpangan-penyimpangan dan atau perubahan yang merupakan penambahan atau pengurangan.
2. Pekerjaan tambah kurang hanya berlaku apabila ada permintaan tertulis dari PIHAk KEDUA yang
menyebutkan jenis serta biaya pekerjaan.
3. Perhitungan biaya untuk pekerjaan tambah kurang diperhitungkan menurut harga satuan pekerjaan yang
dimaksud oleh PIHAK KEDUA dan PIHAK PERTAMA.
4. Perhitungan penambahan atau pengurangan pekerjaan dilakukan atas dasar harga yang disetujui oleh kedua
belah pihak.
5. Adanya pekerjaan tambah kurang yang dapat dipakai sebagia alasan untuk merubah waktu penyelesaian
pekerjaan dan mengurangi kualitas kerja kecuali atas persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA.
Pasal 11
F O R C E M A J E U R E
1. Keadaan Force Majeure adalah keadaan darurat yang mungkin dapat terjadi karena bencana alam (gempa,
banjir, dan sebagainya) kebakaran, peperangan, huru-hara, pemotongan atau kemacetan yang timbul karena
dikelluarkannya Peraturan Pemerintah yang mengakibatkan perubahan moneter.
Keterlambatan pekerjaan yang diakibatkan oleh adanya Force Majeure semacam ini dapat dipertimbangkan oleh
PIHAK PERTAMA, asal saja diberitahukan secara tertulis oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dalam waktu
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal terjadinya Force Majeure.
Apabila dalam kejadian sebagaimana dimaksud dalam ayat dua pasal ini PIHAK KEDUA tidak memberitahukan
kejadian Force Majeure tersebut kapada PIHAK PERTAMA, maka keterlambatan penyerahan pekerjaan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 1 Surat Perjanjian ini dinggap bukan Force Majeure.
Dalam pemberitahuan kejadian Force Majeure sebagaimana dimaksud dalam ayat dua pasal ini harus disertai
dengan keterangan dari pihak yang berwenang mengenai peristiwa tersebut dan PIHAK KEDUA dapat sekaligus
mengajukan permohonan perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan kepada PIHAK PERTAMA.
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
37
PIHAK PERTAMA dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kalender terhitung sejak diterimanya permohonan perpanjangan
waktu sebagimana dimaksud dalam ayat 4 pasal ini akan memberikan jawaban secara tertulis mengenai
permohonan dimaksud kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 12
PERSELISIHAN
Segala perselisihan yang mungkin timbul dalam pelaksanaan pekerjaan ini dapat diselesaikan secara musyawarah
antara PIHAk PERTAMA dan PIHAK KEDUA, bila tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka kedua belah
pihak dapat memilih Badan Abritasi Nasional Indonesia (BANNI) di Jakarta.
Apabila cara yang dimaksud Pasal 12 ayat 1 juga tidak dapat menyelesaikan perselisihan yang timbul, maka
penyelesaian selanjutnya akan diserahkan kepada Keputusan Pengadilan Negeri, untuk itu ditetapkan domisili yang
tetap di Kantor Pengadilan Negeri .
Pasal 13
LAIN LAIN
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat Perjanjian ini atau Perubahan-perubahan yang dipandang
perlu oleh kedua belah pihak, akan diatur lebih lanjut dalam Surat Perjanian Tambahan (addendum) dan
merupakan Perjanjian yang tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian ini.
2. Surat Perjanjian ini dibuat dalam 7 (tujuh) rangkap, 3 (tiga) rangkap asli dan 4 (empat) rangkap copy yang
mempunyai ketentuan hukum yang sama, setelah dibubuhi materai yang cukup dan ditanda tangani di
Jakarta pada hari, tanggal bulan dan tahun tersebut diatas.
3. Surat perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak di pada hari dan tanggal
tersebut diatas.
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
Nama Nama
Jabatan pada perusahaan NIP
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
38
Lampiran :
SURAT PERINTAH KERJA (SPK)
Nomor :tanggal
Pekerjaan : Pengadaan inventaris kantor
No Uraian / Jenis / Spesifikasi Barang Volume
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
Harga
(Rp)
01.
02.
03.
Pengadaan barang Inventaris Berupa : Pengadaan
Meja Kerja kayu dan Kursi Besi / Metal
Pengadaan Meja Kerja Kayu
Bahan :
- Mutiplek 18 mm lapis Teakwood kombinasi
kayu Mahoni dan list profil.
- Kaca Ryben 5 mm
Ukuran Meja Kerja :
- Panjang : 180 cm
- Lebar : 90 cm
- Tinggi : 70 cm
Ukuran Meja Samping :
- Panjang : 120 cm
- Lebar : 40 cm
- Tinggi : 60 cm
Ukuran Meja Bawah / Locker :
- Panjang : 45 cm
- Lebar : 45 cm
- Tinggi : 60 cm
Pengadaan Kursi Kerja Besi / Metal
Merek : Donati
Type : DO 10
Bahan Sarung : Kulit
Sandaran Kepala : Tinggi
Sandaran Tangan : Kiri - Kanan
Roda dan Kaki : 5 buah
Syatem : Hydraulik
Pengadaan Kursi Kerja Besi / Metal
Merek : Donati
Type : DO 10
Bahan Sarung : Oskar
Sandaran Kepala : Standari
1 Set
1 buah
2 buah
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
39
Sandaran Tangan : Kiri - Kanan
Roda dan Kaki : 5 buah
Syatem : Hydraulik
Terbilang :
Jumlah
PPN 10%
TOTAL
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
Nama Nama
Jabatan pada Perusahaan NIP
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
40
SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN
Nomor : ..
Tentang
PEKERJAAN PEMELIHARAAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
BERUPA :
PENGGANTIAN /PEMASANGAN KARPET, PERBAIKAN/PENGECATAN DINDING DAN PERBAIKAN PINTU RUANG
KERJA
PADA KANTOR ..
..
Pada hari ini , .. tanggal bulan ..tahun dua ribu ..........................,
kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1. N a m a : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
Berdasarkan Surat Keputusan .............................. Nomor ............... tanggal ............... tentang pengangkatan
pejabat perbendaharaan/pengelola keuangan pada (sebutkan instansinya) dalam hal ini bertindak untuk
dan atas nama Pemerintah R.I/ Pemerintah Daerah ........................... yang selanjutnya dalam perjanjian ini
disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
2. N a m a : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
yang didirikan berdasarkan Hukum Republik Indonesia dengan Akta Notaris ................... Nomor ...........
tanggal .................... dengan segala perubahannya, bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi yang
selanjutnya dalam hal ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak berdasarkan :
1. KEPPRES Nomor : 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan
perubahannya;
2. KEPPRES Nomor : 42 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara;
3. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) atau DPA-SKPD Nomor : ............... tanggal .............
4. Surat Penawaran harga Nomor ........ tanggal ...........
5. Berita Acara Rapat Klarifikasi dan Negosiasi Nomor ........ tanggal ......... (kalau ada)
6. Surat Keputusan .......... Nomor ....... tanggal ......tentang Penetapan Penyedia Barang/Jasa (dapat
ditambahkan surat-surat yang berkenaan tentang pengadaan barang/jasa)
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
41
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan setuju dan sepakat untuk mengikatkan diri dalam suatu
Perjanjian Pekerjaan Pemeliharaan Gedung Kantor Permanen untuk keperluan Kantor Tahun
Anggaran 200 dengan nilai Kontrak yang telah ditetapkan dan pasti; dan kedua belah pihak juga menyatakan
setuju untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku di Indonesia, dengan
ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal dibawah ini.
Pasal 1
TUGAS DAN RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Tugas/kewajiban dan ruang lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA adalah melaksanakan
pekerjaan pengadaan Pemeliharaan Gedung Kantor Permanen berupa Penggantian/Pemasangan karpet,
Perbaikan/pengecatan dinding dan perbaikan pintu ruang kerja pada Kantor
.. adalah sebagai berikut :
No Uraian / Jenis / Spesifikasi Barang Volume
I
1
II
A
1
2
3
4
B
1
2
PEMELIHARAAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
Berupa : pergantian/pemasangan karpet, perbaikan/pengecatan
Dinding dan Perbaikan Pintu Ruang Kerja
Bahan Spesifikasi
1. Underlayer dan Karpet : Carpets Classic Windsong-Clour Wood -046
a. Construction : Cut Pile Saxony
b. Yarn Type : 100% Nylon 6.0
c. Dye Method : Piece Dyed
d. Gauge : 1/8
e. Pile Weight : Ca 1100 GM/M
2
f. Pile Hight : 12,0 MM
g. Primary Backing : Woven Polypropylene
h. Secondary Backing : Woven Polypropylene
i. Width : 4,0 M
j. Static Control : Permanent
k. Wear Warranty : 5 Years Limited Wear Warranty
2. Cat Tembok : Vinilex No. 8006, Warna Lily White ABQT. 21
Pekerjaan Persiapan
Bongkar Karpet Underlayer (lama)
Pekerjaan Pasang Karpet
Pemasangan Lapisan Underlayer Karpet
Lapisan Underlayer Ruang Kerja SIJ
Lapisan Underlayer Kamar Rias SIJ
Lapisan Underlayer Ruang Tata Usaha SIJ
Lapisan Underlayer Ruang Tunggu Tamu SIJ
Pemasangan Karpet
Lapisan Lantai-Ruang Kerja SIJ
Lapisan Lantai-Kamar Rias SIJ
1 LS
43.586 M
2
11.121 M
2
22.712 M
2
16.609 M
2
43.586 M
2
43.586 M
2
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
42
3
4
III
A
1
B
1
IV
1
2
3
V
1
2
3
4
Lapisan Lantai-Ruang Tata Usaha SIJ
Lapisan Lantai-Ruang Tunggu Tamu SIJ
Pekerjaan Perbaikan Karpet
Pemasangan Lapisan Underlayer
Lapisan Underlayer Ruang Kerja SIJUK
Pemasangan Karpet (ex. Ruang SIJ)
Karpet Lantai (ex. SIJ)- Ruang SIJUK Lantai I
Pekerjaan Pintu Ruang SIJ Lantai 2 dan SIJUK Lantai 1
Pemotongan Rangka Pintu, Stel Rangka dan Tambah Engsel
Pemotongan Rangka Pintu, Stel Rangka
Perbaikan Pintu Kayu double teakwood
Pekerjaan PEngecatan Dindking dan Plafond Lantai 2
Cat dinding ruang selar dan tunggu tamu SIJ Lantai 2
Cat dinding ruang tata usaha SIJ Lantai 2
Cat dinding ruang kamar rias dan toilet SIJ Lantai 2
Cat plafond ruang rias dan toilet SIJ Lantai 2
43.586 M
2
43.586 M
2
43.586 M
2
43.586 M
2
7 buah
2 buah
1 buah
41.18 M
2
46.65 M
2
29.59 M
2
22.25 M
2
Pasal 2
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
1. Waktu pelaksanaan pekerjaan Pemeliharaan Gedung Kantor Permanen berupa Pengadaan/ pemasangan
karpet, perbaikan/pengecatan dinding dan perbaikan pintu ruang kerja pada kantor
.. harus diselesaikan tidak lebih dari 15 (lima belas) hari
kalender terhitung sejak ditandatanganinya Surat Perjanjian Kontralk atau selambat-lambatnya tanggal
2. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1 tidak dapat diubah, kecuali
berdasarkan permintaan tertulis dari PIHAK KEDUA yang disampaikan kepada PIHAK PERTAMA selambat-
lambatnya 3 (tiga) hari kalender sebelum batas waktu yang ditetapkan dengan disertai alasan yang tepat dan
dapat dipertimbangkan oleh PIHAK PERTAMA, dan selanjutnya akan diatur kemudian dalam Addendum
kontrak.
Pasal 3
PENGALIHAN TUGAS PEKERJAAN
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini PIHAK KEDUA tidak dibenarkan mengalihkan tugas pekerjaan sebagian /
seluruhnya kepada PIHAK KETIGA tanpa seijin PIHAK PERTAMA.
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
43
Pasal 4
NILAI KONTRAK DAN SYARAT PEMBAYARAN
1. Biaya untuk pekerjaan tersebut dalam Pasal 1 Perjanjian ini adalah sebesar Rp.
(dengan huruf).
2. Untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan tersebut, maka PIHAK KEDUA wajib menyerahkan Surat Jaminan
pelaksanaan di Bank atau Perusahaan Asuransi yang memiliki Program Asuransi Kerugian yaitu sebasar 5%
dari harga Asuransi Kerugian yaitu sebesar 5% dari harga kontrak = 5% x Rp. . = Rp.
(dengan huruf).
3. Pelaksanaan pembayaran PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dibayarkan sekaligus atau seluruhnya
(100%) apabila prestasi pekerjaan telah selesai 100% dengan baik yang dinyatakan dengan Berita Acara
Hasil Pemeriksaan Pekerjaan oleh Panitia Pemeriksa / Penguji Barang.
4. Setiap pembayaran kepada PIHAK KEDUA akan dipungut pajak-pajak menurut peraturan yang berlaku.
5. Pembayaran dilakukan dengan pengajuan SPP-LS melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara/Kas
Daerah
6. Harga tersebut adalah tetap tidak berubah (Fixed Price) termasuk pajak sesuai ketentuan yang berlaku.
7. PIHAK KEDUA tidak dapat membuat perubahan harga atau tambahan biaya apapun juga yang berhubungan
dengan pelaksanaan Surat Perjanjian ini terkecuali atas persetujuan PIHAK PERTAMA.
Pasal 5
PEMERIKSAAN PEKERJAAN
Segera setelah peralatan / barang tiba dilokasi, harus segera dilakukan pemeriksaan pendahuluan terhadap :
a. Kerusakan yang terlihat.
b. Kesesuaiannya dalam spesifikasi teknis.
Pemeriksaan pekerjaan yang dilakukan bersama oleh Panitia Pemeriksa / penguji Barang dan Jasa yang
kemudian hasil pemeriksaannya dituangkan dalam suatu Berita Acara Pemeriksaan.
PIHAK PERTAMA berhak menolak semua pekerjaan yang menyimpang spesifikasi dan persyaratan atau
peralatan/barang yang cacat. Dalam hal ini PIHAK KEDUA wajib atau harus mengganti peralatan/barang
yang ditolak tersebut. Biaya penggantian dibebankan kepada PIHAK KEDUA.
PIHAK KEDUA bertanggung jawab terhadap kondisi pekerjaan sehingga dapat diyakini, bahwa pekerjaan
yang bersangkutan memberikan hasil pekerjaan yang baik.
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
44
Pasal 6
S A N K S I
1. Kelalaian dan keterlambatan PIHAK KEDUA dalam melaksanakan pekerjaan yang diserahkan oleh PIHAK
PERTAMA berdasarkan Surat Perjanjian ini, akan dikenakan sanksi denda sebesar minimum 1 (satu)
permil untuk setiap hari keterlambatan penyerahan sampai dengan maksimum sebesar sama dengan nilai
jaminan pelaksanaan.
2. Apabila PIHAK PERTAMA tidak dapat memenuhi kewajibannya untuk melakukan pembayaran kepada PIHAK
KEDUA, maka PIHAK PERTAMA bersedia dikenakan sanksi kepada yang besarnya disesuaikan dengan
tanggung jawab PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat 1.
Pasal 7
KENAIKAN HARGA
1. Kenaikan harga selama masa pelaksanaan kontrak ini ditanggung sepenuhnya oleh PIHAK KEDUA.
2. PIHAK KEDUA tidak dapat mengajukan tuntutan tambahan biaya apapun juga (claim) walaupun ada
kenaikan harga material atau jasa yang ada hubungannya dengan pekerjaan ini.
Pasal 8
J A M I N A N
1. Apabila pekerjaan yang diterima dilokasi dalam keadaan rusak, cacat, kurang dan tidak sesuai dengan
spesifikasi maka PIHAK KEDUA harus segera mengganti dengan yang baru selambat-lambatnya 1 (satu)
Minggu setelah surat pemberitahuan dari PIHAK PERTAMA.
2. Terhadap pekerjaan tersebut pada pasal 1 diberikan jangka waktu / masa pemeliharaan selama 14 (empat
belas) hari kerja terhitung sejak pekerjaan selesai yaitu tanggal .
Pasal 9
PEKERJAAN TAMBAH KURANG
1. Penyimpangan-penyimpangan dan atau perubahan yang merupakan penambahan atau pengurangan.
2. Pekerjaan tambah kurang hanya berlaku apabila ada permintaan tertulis dari PIHAk KEDUA yang
menyebutkan jenis serta biaya pekerjaan.
3. Perhitungan biaya untuk pekerjaan tambah kurang diperhitungkan menurut harga satuan pekerjaan yang
dimaksud oleh PIHAK KEDUA dan PIHAK PERTAMA.
4. Perhitungan penambahan atau pengurangan pekerjaan dilakukan atas dasar harga yang disetujui oleh kedua
belah pihak.
5. Adanya pekerjaan tambah kurang yang dapat dipakai sebagai alasan untuk merubah waktu penyelesaian
pekerjaan dan mengurangi kualitas kerja kecuali atas persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA.
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
45
Pasal 10
F O R C E M A J E U R E
1. Keadaan Force Majeure adalah keadaan darurat yang mungkin dapat terjadi karena bencana alam (gempa,
banjir, dan sebagainya) kebakaran, peperangan, huru-hara, pemotongan atau kemacetan yang timbul karena
dikeluarkannya Peraturan Pemerintah yang mengakibatkan perubahan moneter.
2. Keterlambatan pekerjaan yang diakibatkan oleh adanya Force Majeure semacam ini dapat dipertimbangkan
oleh PIHAK PERTAMA, asal saja diberitahukan secara tertulis oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA
dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal terjadinya Force Majeure.
3. Apabila dalam kejadian sebagaimana dimaksud dalam ayat dua pasal ini PIHAK KEDUA tidak
memberitahukan kejadian Force Majeure tersebut kapada PIHAK PERTAMA, maka keterlambatan
penyerahan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 Surat Perjanjian ini dinggap bukan Force
Majeure.
4. Dalam pemberitahuan kejadian Force Majeure sebagaimana dimaksud dalam ayat dua pasal ini harus disertai
dengan keterangan dari pihak yang berwenang mengenai peristiwa tersebut dan PIHAK KEDUA dapat sekaligus
mengajukan permohonan perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan kepada PIHAK PERTAMA.
5. PIHAK PERTAMA dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kalender terhitung sejak diterimanya permohonan
perpanjangan waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 pasal ini akan memberikan jawaban secara
tertulis mengenai permohonan dimaksud kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 11
PERSELISIHAN
1. Segala perselisihan yang mungkin timbul dalam pelaksanaan dapat diselesaikan secara musyawarah antara
PIHAk PERTAMA dan PIHAK KEDUA, bila tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka kedua belah
pihak dapat memilih Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANNI) di Jakarta.
2. Apabila cara yang dimaksud Pasal 11 ayat 1 juga tidak dapat menyelesaikan perselisihan yang timbul,
maka penyelesaian selanjutnya akan diserahkan kepada Keputusan Pengadilan Negeri, untuk itu ditetapkan
domisili yang tetap di Kantor Pengadilan Negeri .
Pasal 12
LAMPIRAN LAMPIRAN
Lampiran Resmi yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Surat Perjanjian ini adalah :
1. Surat Keputusan Pemenang Pelelangan Nomor : , tanggal ..
2. Pengumuman hasil pelalangan Nomor : , tanggal .
3. Nota Dinas Tidak Adanya Sanggahan Nomor : ., tanggal ..
4. Penetapan Pemenang Pelangan Nomor : ., tanggal ..
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
46
5. Nota Dinas Usulan Calon Pemenang Pelelangan Nomor : ., tanggal ..
6. Berita Acara Evaluasi, Penawaran Harga Nomor : ., tanggal .
7. Berita Acara Pembukaan Surat Penawaran Harga Nomor : ., tanggal
8. Surat Penawaran Harga PT. .Nomor : ., tanggal
9. Berita Acara Aanwidjing Nomor : , tanggal
10. Undangan Pelelangan Nomor : .., tanggal .
11. Berita Acara Perkiraan Harga Menurut Perhitungan Sendiri (HPS) Nomor : , tanggal
12. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Nomor : , tanggal
Pasal 13
LAIN LAIN
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat Perjanjian ini atau Perubahan-perubahan yang dipandang
perlu oleh kedua belah pihak, akan diatur lebih lanjut dalam Surat Perjanjian Tambahan (addendum) dan
merupakan Perjanjian yang tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian ini.
2. Surat Perjanjian ini dibuat dalam 7 (tujuh) rangkap, 3 (tiga) rangkap asli dan 4 (empat) rangkap copy yang
mempunyai ketentuan hukum yang sama, setelah dibubuhi materai yang cukup dan ditanda tangani di
Jakarta pada hari, tanggal bulan dan tahun tersebut diatas.
3. Surat perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak di pada hari dan tanggal
tersebut diatas.
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
Nama Nama
Jabatan pada perusahaan NIP
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
47
Lampiran I
SURAT PERJANJIAN KONTRAK
Nomor : ..
Tanggal : ..
Pekerjaan Pemeliharaan Gedung Kantor Permanen
Tahun Anggaran 2003
NO URAIAN PEKERJAAN VOLUME
HARGA
SATUAN
(Rp.)
JUMLAH
HARGA
(Rp.)
I
1
II
A
1
2
3
4
B
1
2
3
4
III
PEMELIHARAAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
Berupa : pergantian/pemasangan karpet,
perbaikan/pengecatan
Dinding dan Perbaikan Pintu Ruang Kerja
Bahan Spesifikasi
1. Underlayer dan Karpet : Carpets Classic Windsong-
Clour Wood -046
a. Construction : Cut Pile Saxony
b. Yarn Type : 100% Nylon 6.0
c. Dye Method : Piece Dyed
d. Gauge : 1/8
e. Pile Weight : Ca 1100 GM/M
2
f. Pile Hight : 12,0 MM
g. Primary Backing : Woven
Polypropylene
h. Secondary Backing : Woven
Polypropylene
i. Width : 4,0 M
j. Static Control : Permanent
k. Wear Warranty : 5 Years Limited
Wear Warranty
2. Cat Tembok : Vinilex No. 8006,
Warna Lily White
ABQT. 21
Pekerjaan Persiapan
Bongkar Karpet Underlayer (lama)
Pekerjaan Pasang Karpet
Pemasangan Lapisan Underlayer Karpet
Lapisan Underlayer Ruang Kerja SIJ
Lapisan Underlayer Kamar Rias SIJ
Lapisan Underlayer Ruang Tata Usaha SIJ
Lapisan Underlayer Ruang Tunggu Tamu SIJ
1 LS
43.586 M
2
11.121M
2
22.712
M
2
16.609 M
2
43.586 M
2
43.586 M
2
43.586 M
2
43.586 M
2
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
48
A
1
B
1
IV
1
2
3
V
1
2
3
4
Pemasangan Karpet
Lapisan Lantai-Ruang Kerja SIJ
Lapisan Lantai-Kamar Rias SIJ
Lapisan Lantai-Ruang Tata Usaha SIJ
Lapisan Lantai-Ruang Tunggu Tamu SIJ
Pekerjaan Perbaikan Karpet
Pemasangan Lapisan Underlayer
Lapisan Underlayer Ruang Kerja SIJUK
Pemasangan Karpet (ex. Ruang SIJ)
Karpet Lantai (ex. SIJ)- Ruang SIJUK Lantai I
Pekerjaan Pintu Ruang SIJ Lantai 2 dan SIJUK
Lantai 1
Pemotongan Rangka Pintu, Stel Rangka dan Tambah
Engsel
Pemotongan Rangka Pintu, Stel Rangka
Perbaikan Pintu Kayu double teakwood
Pekerjaan Pengecatan Dinding dan Plafond Lantai 2
Cat dinding ruang selar dan tunggu tamu SIJ Lantai 2
Cat dinding ruang tata usaha SIJ Lantai 2
Cat dinding ruang kamar rias dan toilet SIJ Lantai 2
Cat plafond ruang rias dan toilet SIJ Lantai 2
43.586 M
2
43.586 M
2
7
buah
2
buah
1
buah
41.18 M
2
46.65 M
2
29.59 M
2
22.25 M
2
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
Nama Nama
Jabatan pada perusahaan NIP
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
49
SURAT PERJANJIAN KERJA
Nomor :
Tentang
PEKERJAAN PEMELIHARAAN GEDUNG KANTOR PERMANEN BERUPA PERBAIKAN/PEMASANGAN DINDING
PANEL KAYU PADA RUANG TATA USAHA, RUANG TUNGGU TAMU DAN RUANG RAPAT..
GEDUNG
Pasal 3
JANGKA WAKTU DAN DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan tersebut Pasal 1 dalam Surat Perjanjian ini adalah 5 (lima) hari kalender
sejak penandatanganan kontrak sampai dengan pekerjaan selesai diserahkan oleh PIHAK KEDUA.
2 Jika telah memenuhi persyaratan sesuai dengan Kerangka Acuan atau Ketentuan Teknis yang dinyatakan
dengan Berita Acara oleh Panitia Pemeriksa/Penguji Barang dan Jasa, maka PIHAK PERTAMA akan
menerima pekerjaan tersebut yang dinyatakan secara tertulis dalam Berita Acara.
3. PIHAK PERTAMA berhak membuat evaluasi hasil pekerjaan yang dilakukan PIHAK KEDUA, dan apabila
ditemukan adanya penyimpangan (tidak sesuai Surat Perjanjian) maka PIHAK PERTAMA akan memberikan
Surat Teguran kepada PIHAK KEDUA. Apabila setelah diberikan Surat Teguran ternyata tidak ada upaya
perbaikan, PIHAK PERTAMA akan memutuskan secara sepihak Surat Perjanjian ini dengan PIHAK KEDUA.
4. PIHAK KEDUA wajib mematuhi semua peraturan yang berlaku sehubungan dengan pekerjaan ini, termasuk
ketentuan-ketentuan intern yang dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA.
5. PIHAK KEDUA wajib mentaati petunjuk dan saran saran yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA demi
kelancaran tugas pekerjaannya.
Pasal 4
PENGALIHAN TUGAS PEKERJAAN
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini PIHAK KEDUA tidak dibenarkan mengalihkan tugas pekerjaan sebagian/seluruhnya
kepada PIHAK KETIGA tanpa seijin PIHAK PERTAMA.
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
65
Pasal 5
BIAYA DAN SYARAT PEMBAYARAN
1. Biaya untuk pekerjaan tersebut dalam Pasal 1 Perjanjian ini adalah sebesar Rp.
..(..)
2. Pelaksanaan pembayaran PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dibayarkan sekaligus, apabila prestasi
pekerjaan selesai 100 % dengan baik dibuktikan dengan Berita Acara Hasil Pemeriksaan dari Pengujian
Barang oleh Panitia Pemeriksa/Penguji Barang/Jasa. Semua pembayaran akan d selesaikan dengan
pengajuan Surat Permintaan Pembayaran Langsung (SPP-LS) dari Bendaharawan
3. Setiap pembayaran kepada PIHAK KEDUA akan dipungut pajak-pajak menurut peraturan yang berlaku.
4. Pembayaran dilakukan melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Kas Daerah
5. Harga tersebut adalah tetap tidak berubah ( Fixed Price) termasuk pajak sesuai kententuan yang berlaku.
6. PIHAK KEDUA tidak dapat membuat perubahan harga atau tambahan biaya apapun juga yang berhubungan
dengan pelaksanaan Surat Perjanjian ini kecuali atas persetujuan PIHAK PERTAMA.
Pasal 6
S A N K S I
1. Kelalaian dan keterlambatan PIHAK KEDUA dalam melaksanakan pekerjaan yang diserahkan oleh PIHAK
PERTAMA berdasarkan Surat Perjanjian ini, setelah mendapat peringatan/tegoran secara tertulis 3 (tiga) kali
berturut-turut dan tidak mengindahkan tegoran tersebut, maka PIHAK KEDUA akan dikenakan sanksi "denda"
sebesar minimum (satu) permil untuk setiap hari keterlambatan sampai dengan maksimum sebesar 5 (lima)
persen dari harga borongan atau dapat dikenakan Pemutusan Surat Perjanjian ini secara sepihak oleh PIHAK
PERTAMA tanpa memberi ganti rugi/biaya kepada PIHAK KEDUA.
2. Apabila PIHAK PERTAMA tidak dapat memenuhi kewajibannya untuk melakukan pembayaran kepada PIHAK
KEDUA, maka PIHAK PERTAMA bersedia dikenakan sanksi denda yang besarnya disesuaikan dengan
tanggung jawab PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 Pasal 6.
Pasal 7
FORCE MAJEURE
1. Keadaan Force Majeure adalah keadaan darurat yang mungkin dapat terjadi karena bencana alam (gempa,
banjir dan sebagainya ) peperangan, pemogokan, pemogokan atau kemacetan yang timbul karena
dikeluarkannya Peraturan Pemerintah yang mengakibatkan Look-Out dalam bidang keuangan dan perubahan
moneter.
2. Kelambatan pekerjaan yang diakibatkan oleh adanya Force Majeure semacam ini dapat dipertimbangkan oleh
PIHAK PERTAMA, asal saja diberitahukan secara tertulis oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dalam
waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari terhitung sejak.
3. Apabila dalam kejadian sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 pasal ini PIHAK KEDUA tidak memberitahukan
kejadian Force Majeure tersebut kepada PIHAK PERTAMA, maka keterlambatan penyerahan pekerjaan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 Surat Perjanjian ini dianggap bukan Force Majeure.
4. Dalam pemberitahuan kejadian Force Majeure sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 pasal ini harus disertai
dengan keterangan dari yang berwenang mengenai peristiwa tersebut dan PIHAK KEDUA dapat sekaligus
mengajukan permohonan perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan kepada PIHAK PERTAMA.
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
66
5. PIHAK PERTAMA dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kalender terhitung sejak diterimanya
permohonan perpanjangan waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 pasal ini akan memberikan jawaban
secara tertulis mengenai permohonan dimaksud kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 8
GARANSI
Terhadap barang-barang yang diserahkan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA seperti tersebut pada Pasal
2 ayat 1 diatas, harus diberikan jaminan bahwa barang-barang tersebut asli (original) baik software maupun
hardware dan bertanggung-jawab atas tuntutan hak cipta/merk/kekayaan intelektual dari pihak-pihak yang berhak
serta menjamin pemakaian minimal selama 1 (satu) tahun untuk segala jenis kerusakan yang diakibatkan bukan
karena kesalahan pemakai.
Pasal 9
PERSELISIHAN
Segala perselisihan yang mungkin timbul dalam pelaksanaan pekerjaan akan dicoba diselesaikan secara
musyawarah antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, bila tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka
kedua belah pihak dapat memilih Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) yang anggotanya terdiri dari seorang
wakil dari PIHAK PERTAMA dan seorang wakil dari PIHAK KEDUA, ditambah lagi seorang diluar kedua belah pihak
yang sama-sama disetujui.
Pasal 10
LAIN-LAIN
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat Perjanjian ini atau perubahan-perubahan yang dipandang
perlu oleh kedua belah pihak, akan diatur lebih lanjut dalam Surat Perjanjian Tambahan (Addendum) dan
merupakan Perjanjian yang tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian ini.
2. Surat Perjanjian ini dibuat dalam 7 (tujuh) rangkap, 3 (tiga) rangkap asli dan 4 (empat) rangkap copy yang
mempunyai kekuatan hukum yang sama, setelah dibubuhi materai yang cukup dan ditanda tangani di
.. pada hari, tanggal, bulan dan tahun tersebut di atas.
3. Surat Perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak di .. pada hari dan tanggal tersebut di
atas.
PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA,
.. ..
..
. .
Jabatan Pada Perusahaan NIP.
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
67
LAMPIRAN SURAT PERINTAH KERJA (SPK)
Nomor : .
Tanggal :
NO SPESIFIKASI VOLUME
HARGA SATUAN
(RP)
JUMLAH HARGA
(Rp)
1
2
Pengadaan Personal Komputer
Merk : Wearnes Premiere 6828
Pentium IV 1,7 GHz
Chipset SIS 650
256 MB SDRAM
20 GB HDD
Realtek 8139 onboard 10/100 Mbps
Ethernet
3,5 1,44 MB FDD
Scroler Mouse
107 Keys multimedia keyboard
15 monitor
Pengadaan Mesin Printer
Merk : HP. Deskjet 656 C
Inkjet Printer
6ppm in black & 3ppm in color
Optional photo quality colour eith photo
cartridge
100 sheet tray
PCL level 3
512kBytes built in RAM and 32Kbyte
receive buffer
USB interface
1000 page duty cycle
4 Unit
4 Unit
..
..
..
Terbilang :
.
Jumlah
PPN 10%
TOTAL
..
..
..
PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA,
.. ..
..
. ..
Direktur NIP.
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
68
KONTRAK PERJANJIAN PEKERJAAN
PENGADAAN DAN PEMASANGAN GENERATOR SET SERTA PERLENGKAPANNYA PADA GEDUNG
.
Nomor :
Pada hari ini , .. tanggal bulan ..tahun dua ribu ..........................,
kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1. N a m a : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
Berdasarkan Surat Keputusan .............................. Nomor ............... tanggal ............... tentang pengangkatan
pejabat perbendaharaan/pengelola keuangan pada (sebutkan instansinya) dalam hal ini bertindak untuk
dan atas nama Pemerintah R.I/ Pemerintah Daerah ........................... yang selanjutnya dalam perjanjian ini
disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
2. N a m a : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
yang didirikan berdasarkan Hukum Republik Indonesia dengan Akta Notaris ................... Nomor ...........
tanggal .................... dengan segala perubahannya, bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi yang
selanjutnya dalam hal ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan setuju dan sepakat untuk mengikatkan diri dalam suatu
Perjanjian Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Generator Set Serta Perlengkapannya untuk keperluan Kantor
Tahun Anggaran 200 dengan nilai Kontrak yang telah ditetapkan dan pasti; dan kedua
belah pihak juga menyatakan setuju untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku
di Indonesia, dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal dibawah ini.
Pasal 1
Tugas/Lingkup Pekerjaan
PIHAK KESATU memberikan tugas Pekerjaan kepada PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA menerima tugas/pekerjaan
dari PIHAK KESATU berupa Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Generator Set serta perlengkapannya pada
gedung Tahun Anggaran . seperti tertera pada
Lampiran Surat Keputusan Penetapan Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SKPPBJ) Nomor :
.. tanggal
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
69
Pasal 2
Ketentuan dan Dasar Pelaksanaan Pekerjaan
Pekerjaan Tersebut dalam Pasal 1 harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA, berdasarkan;
1. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003;
2. Peraturan Pemerintah lainnya yang terkait dengan pelaksanaan Kontrak ini;
3. Dokumen Pelelangan Umum Pasca kualifikasi Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Generator Set serta
perlengkapannya Nomor : . Tanggal.
4. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan Nomor : .. tanggal
5. Surat Penawaran Harga Nomor : tanggal ..
Pasal 3
Itikad Baik
1. PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA bertindak berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan dengan hak-
hak yang terdapat dalam kontrak;
2. PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur tanpa menonjolkan
kepentingan masing-masing pihak. Jika selama Kontrak salah satu pihak merasa dirugikan, maka diupayakan
tindakan yang terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.
Pasal 4
Syarat-syarat Umum
1. Yang dimaksud dengan PIHAK KESATU adalah pihak Pemberi Pekerjaan, dalam hal ini Pejabat Pembuat
Komitmen .................................
2. Yang dimaksud dengan PIHAK KEDUA adalah Pelaksana Pekerjaan, dalam hal ini adalah
bertindak untuk dan atas nama Direktur PT
3. Kontrak Perjanjian adalah Pelaksanaan Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Generator Set serta
perlengkapannya antara PIHAK KESATU dengan PIHAK KEDUA;
4. Syarat-syarat Pelaksanaan Pekerjaan adalah sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2 kontrak Perjanjian
ini;
5. Pekerjaan yang diadakan adalah sebagaimana Kontrak Perjanjian Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan
Generator Set serta perlengkapannya;
6. Surat/Kontrak Perjanjian ini didukung oleh semua dokumen yang terkait dengan pekerjaan pengadaan seperti
dimaksud dalam Pasal 1, dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Kontrak Perjanjian ini;
7. PIHAK KEDUA menjamin dan melindungi PIHAK KESATU dari segala tuntutan atau klaim dari pihak manapun
apabila terjadi pelanggaran hak paten, hak cipta dan merk.
Pasal 5
Persyaratan Teknis Pekerjaan
Perincian dari nama, mutu, jenis, volume dan spesifikasi teknis Pengadaan dan Pemasangan Generator Set serta
perlengkapannya pada gedung .. . Tahun Anggaran
. adalah sebagaimana yang diminta oleh PIHAK KESATU seperti dalam Dokumen Kontrak Pengadaan
dan tertera dalam Lampiran Keputusan Penetapan Penunjukan Penyedia Barang
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
70
Nomor :tanggal yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Kontrak
Perjanjian ini.
Pasal 6
Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
Seluruh pelaksanaan pekerjaan seperti yang dimaksud dalam Pasal 1 tersebut diatas, harus 100% selesai
dilaksanakan dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari kalender terhitung setelah Surat Perjanjian/Kontrak
diterbitkan dan seluruh pekerjaan harus selesai dan diserahkan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK KESATU paling
lambat tanggal
Pasal 7
Pengawasan dan Pemeriksaan Pekerjaan
1. Untuk melaksanakan pengendalian pekerjaan diadakan pengawasan, pengoreksian, dan pengujian pekerjaan
yang dilakukan oleh Panitia Pemeriksa/Penguji Barang dan Jasa.
2. PIHAK KEDUA harus mematuhi segala petunjuk teknis dan pengarahan serta perintah dari Panitia
Pemeriksa/Penguji seperti tersebut pada ayat I diatas.
Pasal 8
Harga Kontrak Pekerjaan
Harga borongan/kontrak pekerjaan tersebut dalam pasal 1 Kontrak Perjanjian adalah sebesar Rp.
(dengan huruf). termasuk perhitungan-perhitungan pajak sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dibebankan pada anggaran DIPA No tanggal 31
Desember .. MAK : .Tahun
Anggaran 2007.
Pasal 9
Tata Cara Pembayaran dan Syarat-syaratnya
Pembayaran Harga Borongan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, dilakukan oleh PIHAK KESATU kepada PIHAK
KEDUA, sebagai berikut :
1. Pembayaran PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA dapat dilakukan sekaligus 100% dari nilai kontrak
dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK KESATU,
dengan terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan/pengujian oleh Panitia Pemeriksa/Penguji yang dibuktikan
dengan Berita Acara Pemeriksaan/Pengujian.
2. Pembayaran atas barang/peralatan yang telah dilakukan serah terima barang/pekerjaan dan dinyatakan baik
serta memenuhi syarat, akan dilakukan PIHAK KESATU setelah PIHAK KEDUA mengajukan Surat Permintaan
Pembayaran (tagihan) yang dilampiri :
a. Kwitansi dalam rangkap 7 (tujuh); rangkap KESATU bermaterai Rp. 6.000,00
b. Berita Acara Serah Terima Barang/Pekerjaan.
c. Berita acara Pemeriksaan/Pengujian.
d. Faktur Pajak.
3. Pelaksanaan Pembayaran dilakukan dengan pengajuan SPP-LS melalui KPPN/Kas Daerah
. sesuai dengan Peraturan yang berlaku.
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
71
4. Nomor Rekening PIHAK KEDUA : Bank . Nomor Rekening :
Seluruh pembayaran untuk pelaksanaan kontrak pekerjaan ini dibayarkan
dengan mata uang Rupiah.
5. Setelah Kontrak ditandatangani oleh para pihak, PIHAK KEDUA dapat mengajukan permintaan uang muka
setinggi-tingginya 20% (dua puluh persen) dari nilai kontrak.
6. Pembayaran uang muka dilakukan setelah PIHAK KEDUA menyerahkan Surat Jaminan Uang Muka sesuai
dengan ketentuan pasal 10 Surat Perjanjian Pemborongan ini.
7. Pengembalian uang muka sebagaimana dimaksud diatas, diperhitungkan berangsur-angsur secara merata
(proporsional) pada tahap-tahap pembayaran sesuai dengan ketentuan dalam kontrak dan selambat-
lambatnya harus lunas pada saat pekerjaan mencapai prestasi 100% (seratus perseratus).
Pasal 10
Jaminan Pelaksanaan dan Jaminan Uang Muka
1. Dalam rangka pelaksanaan pekerjaan ini PIHAK KEDUA, telah menyerahkan jaminan Pelaksanaan Pekerjaan
pada PIHAK KESATU sebesar 5% x Rp. = Rp.
, ()
dalam bentuk Surat Jaminan Pelaksanaan. Jaminan, Pelaksanaan Pekerjaan tersebut diserahkan oleh PIHAK
KEDUA kepada PIHAK KESATU paling lambat 14 (empat belas) hari kalender sejak penandatanganan Kontrak
Perjanjian oleh kedua .belah pihak dan dikembalikan oleh PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA setelah
waktu penyerahan pekerjaan, dan pekerjaan secara keseluruhan telah selesai 100%. Masa berlaku Jaminan
Pelaksanaan adalah sampai dengan tanggal
2. Jaminan Uang Muka adalah jaminan yang diberikan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK KESATU dalam
rangka pengambilan uang muka dengan nilai sekurang-kurangnya 20 % dari nilai kontrak
3. Jaminan Pelaksanaan dan jaminan Uang Muka, harus dikeluarkan oleh Bank Umum.
4. Apabila PIHAK KEDUA gagal melaksanakan Kontrak, maka jaminan-jaminan yang diserahkan kepeda PIHAK
KESATU disita oleh PIIIAK KESATU untuk dicairkan dan disetorkan ke Kas Negara.
5. Jaminan Pelaksanaan akan dikembalikan oleh PIHAK KESATU, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari
setelah selesainya pelaksanaan tugas kewajiban PIHAK KEDUA.
6. Jaminan Uang Muka akan dikembalikan oleh PIHAK KESATU setelah pengembalian uang muka dilunasi oleh
PIHAK KEDUA.
Pasal 11
Sanksi dan Denda
1. Jika Pihak kedua tidak dapat menyelesaikan pekerjaan termasuk sesuai dengan jangka waktu pelaksanaan
yang tercantum pada Pasal 6 Surat perjanjian Pemborongan ini, maka untuk setiap hari keterlambatan,
PIHAK KEDUA wajib membayar "denda keterlambatan" sebesar 1
0
/
00
(satu permil) dari nilai pekerjaan untuk
setiap hari keterlambatan.
2. Besarnya denda yang dibayar oleh PIHAK KESATU atas keterlambatan pembayaran kepada PIHAK KEDUA
sebepar bunga terhadap nilai tagihan yang terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku
pada saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia.
3. Denda-denda tersebut dalam ayat 1 pasal ini, akan diperhitungkan dengan kewajiban pembayaran PIHAK
KESATU kepada PIHAK KEDUA.
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
72
Pasal 12
Hak dan Kewajiban Para Pihak
1. Hak dan kewajiban PIHAK KESATU
1) PIHAK KESATU berhak menerima hasil pekerjaan dari PIHAK KEDUA sesuai dengan spesifikasi yang
diminta, baik volume, jenis maupun mutu dalam keadaan baik dan baru.
2) PIHAK KESATU berhak melakukan pemeriksaan awal terhadap mutu semua
bahan/material/peralatan/barang yang akan digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan oleh PIHAK
KEDUA
3) PIHAK KESATU berhak melakukan pengawasan, penelitian, pemeriksaan dan pengujian terhadap
setiap tahapan pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA
4) PIHAK KESATU berhak menolak atau mengembalikan bahan/material/ barang/peralatan yang dikirim
rusak atau tidak sesuai dengan pesanan atau pemasangannya tidak sesuai dengan spesifikasi dalam
dokumen pelelangan.
5) PIHAK KESATU berkewajiban membayar sejumlah harga pekerjaan yang telah disepakati apabila
PIHAK KEDUA telah memenuhi semua kewajibannya.
2. Hak dan Kewajiban PIHAK KEDUA
1) PIHAK KEDUA berkewajiban dalam melaksanakan pekerjaan harus sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan dalam spesifikasi teknis Dokumen Pelelangan Penyediaan Barang/Jasa Nomor
Tanggal
2) PIHAK KEDUA berkewajiban melakukan pengepakan atas barang-barang yang dikirim dari asal
barang sampai ke lokasi yang telah ditetapkan.
3) PIHAK KEDUA berkewajiban tetap menjaga lingkungan pelaksanaan dengan baik dan bersih.
4) PIHAK KEDUA berhak meminta pembayaran dengan harga yang telah disepakati apabila PIHAK
KEDUA telah memenuhi semua kewajibannya.
5) PIHAK KEDUA berkewajiban melaksanakan dan menyelesaikan seluruh pekerjaan sesuai dengan yang
telah ditetapkan dalam kontrak.
6) PIHAK KEDUA berkewajiban memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan oleh PIHAK
KESATU sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.
7) PIHAK KEDUA berkewajiban menjaga keamanan seluruh bahan/material/ peralatan/barang yang akan
digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.
8) PIHAK KEDUA berkewajiban menyerahkan seluruh hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan sesuai
dengan kontrak perjanjian dan sesuai Jadwal Pelaksanaan yang telah ditetapkan.
Pasal 13
Pelaksanaan dan Penyerahan Pekerjaan
1. Pelaksanaan Pekerjaan dimaksud pada pasal 1 Kontrak Perjanjian ini adalah di Kantor
2. Penyerahan hasil pekerjaan dilakukan dengan membuat dan menyerahkan dengan Berita Acara Serah Terima
Hasil Pekerjaan.
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
73
Pasal 14
Transportasi
1. Dalam rangka pelaksanaan kontrak perjanjian ini, PIHAK KEDUA menyediakan alat transportasi untuk
pengiriman/pengangkutan barang yang dipesan oleh PIHAK KESATU.
2. Segala biaya transportasi yang dikeluarkan menjadi beban PIHAK KEDUA dan sudah termasuk dalam biaya
kontrak.
Pasal 15
Pemutusan hubungan Kerja
1. PIHAK KESATU berhak memutuskan kontrak perjanjian sepihak, dengan memberitahukan tertulis 7 (tujuh)
hari kalender sebelumnya setelah melakukan peringatan/teguran tertulis 3 (tiga) kali berturut-turut kepada
PIHAK KEDUA.
1) PIHAK KEDUA dalam 1 (satu) minggu terhitung tanggal kontrak perjanjian ini, tidak atau belum mulai
melaksanakan pekerjaan sebagaimana diatur dalam pasal 1 Surat Perjanjian ini.
2) PIHAK KEDUA secara langsung atau tidak langsung dengan sengaja memperlambat penyelesaian
pekerjaan sabagai diatur dalam Pasal 6 Surat perjanjian ini.
3) PIHAK KEDUA memberikan keterangan tidak benar yang merugikan atau dapat merugikan PIHAK
KESATU, sehubungan dengan pekerjaan ini.
2. Jika terjadi pemutusan perjanjian secara sepihak oleh PIHAK KESATU sebagaimana dimaksud dalam ayat 1
Pasal ini, PIHAK KESATU dapat menunjuk perusahaan lain atas kehendak dan berdasarkan pilihannya sendiri
untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut, PIHAK KEDUA harus menyerahkan kepada PIHAK KESATU semua
arsip dan dokumen lainnya yang berhubungan dengan kontrak perjanjian ini.
Dalam hal demikian, maka Jaminan Pelaksanaan Pekerjaan sebagaimana termaksud dalam Pasal 10 Kontrak
Perjanjian ini menjadi milik negara. Jaminan tersebut akan dicairkan oleh PIHAK KESATU dan diperhitungkan
dengan presentasi pekerjaan yang telah diselesaikan oleh PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA tidak berhak
menuntut ganti rugi kepada PIHAK KESATU.
Pasal 16
Penyelesaian Perselisihan
1. Perselisihan yang timbul mengenai pelaksanaan Kontrak Perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah
untuk mufakat antara kedua belah pihak.
2. Perselisihan yang tidak dapat diselesaikan secara musyawarah akan diusahakan penyelesaiannya melalui
satu arbritrase yang terdiri dari wakil PIHAK KESATU, wakil PIHAK KEDUA dan anggota lainnya yang dipilih
atas persetujuan PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA yang semuanya akan duduk dalam satu arbritase.
3. Apabila arbritase sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 pasal 16 tidak berhasil mencapai suatu penyelesaian,
maka permasalahan akan diajukan ke Pengadilan Negeri.
4. Dalam rangka perjanjian ini kedua belah pihak bersepakat untuk memilih kedudukan domisili yang tetap yaitu
Kantor Pengadilan Negeri .......................
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
74
Pasal 17
Bahasa dan Hukum
Dalam rangka pelaksanaan Kontrak Perjanjian ini PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA bersepakat bahwa bahasa yang
akan digunakan adalah Bahasa Indonesia dan Hukum yang digunakan adalah Hukum yang berlaku di wilayah
Republik Indonesia.
Pasal 18
Perpajakan
Harga Kontrak Pekerjaan seperti dimaksud dalam Pasal 8 perjanjian ini sudah termasuk pajak-pajak yang berlaku.
Pasal 19
Korespondensi
Dalam rangka pelaksanaan Kontrak Perjanjian ini PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA bersepakat bahwa demi
kelancaran pekerjaan dapat dilakukan korespondensi diantara kedua belah pihak baik melalui surat, fax
maupun telepon, dengan alamat seperti tertera pada pembukaan Kontrak Perjanjian iini.
Pasal 20
Kenaikan Harga
Untuk pelaksanaan Kontrak Perjanjian ini tidak ada kenaikan harga (claim) dari PIHAK KEDUA kecuali
Pemerintah secara khusus mengaturnya.
Pasal 21
Keadaan Kahar
1. Yang di maksud dengan keadaan kahar adal ah suatu keadaan/kejadi an di l uar kekuasaan atau
kemampuan kedua belah pihak, keadaan dimaksud adalah :
1) Peperangan
2) Kerusuhan
3) Revolusi
4) Bencana alam; banjir, gempa bumi, badai, gunung meletus, tanah longsor, wabah penyakit, angin
topan.
5) Pemogokan nasional
6) Kebakaran
7) Gangguan industri lainnya.
2. Dalam hal terjadi keadaan kahar PIHAK KEDUA memberitahukan kepada PIHAK KESATU dalam waktu 7
(tujuh) hari kalender terhitung sejak terjadinya keadaan Kahar, dilampauinya jangka waktu tersebut
hilangnya hak PIHAK KEDUA untuk menunjukkan keadaan kahar dan hak untuk menuntut akibat keadaan
kahar, dan PIHAK KESATU akan menyelesaikan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
75
Pasal 22
Pengawasan Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
1. Untuk melaksanakan pengendalian pekerjaan yang terdiri atas pengawasan, pengoreksian dan
pengujian pekerjaan dilakukan oleh Panitia Pemeriksa/Penguji Barang/Jasa;
2. PIHAK KEDUA harus mematuhi segal a petunj uk tekni s dan pengarahan serta peri ntah dari
Panitia/penguji;
3. Running Test (Masa Percobaan) dilakukan selama 3 (tiga) hari.
Pasal 23
Amandemen Kontrak
1. PIHAK KESATU bersepakat dengan PIHAK KEDUA untuk tidak melakukan Amandemen/perubahan
Kontrak sepanjang tidak terjadi keadaan Kahar, perubahan pekerjaan karena disebabkan oleh sesuatu hal
yang dilakukan oleh kedua belah pihak atau perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya
perubahan pekerjaan, pesanan.
2. Apabila terjadi Amandemen Kontrak, PIHAK KESATU bersepakat dengan PIHAK KEDUA untuk mengatur
dalam Amandemen Kontrak yang tidak merugikan PIHAK KESATU.
Pasal 24
Ketentuan Tambahan
1. Apabila ada perubahan dalam hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian ini akan diatur kemudian secara
musyawarah oleh kedua belah pihak akan mencantumkan dalam addendum/amandemen yang merupakan satu
kesatuan yang tak terpisahkan dalam perjanjian ini.
2. Jika terdapat kekeliruan atau kekurangan dalam surat perjanjian ini dapat diadakan perbaikan atau peninjauan
kembali oleh kedua belah pihak.
Pasal 25
Lampiran-lampiran
Pada Surat Perjanjian Kontrak ini dilampirkan :
1. Jaminan Pelaksanaan;
2. Surat Keputusan Penetapan Penyedia Barang/Jasa (SKPPB);
3. Pengumuman Pemenang Lelang dari Panitia Pelelangan;
4. Surat Penetapan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ);
5. Surat Pengusulan Calon Pemenang dari Panitia Pelelangan;
6. Berita Acara Hasil Pelelangan;
7. Berita Acara Evaluasi dan Penilaian Penawaran;
8. Berita Acara Pembukaan Penawaran;
9. Berita Acara Pemberian Penjelasan;
10. Dokumen Pemilihan Penyedia Barang/Jasa.
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
76
Pasal 26
Penutup
Surat Perjanjian Kontrak ini dibuat dalam keadaan sadar, tanpa paksaan, dan ditandatangani oleh kedua belah pihak
di ............. pada hari, tanggal, bulan dan tahun sebagaimana tersebut diatas, dalam rangkap 10 (sepuluh) dan 2
(dua) eksemplar dibubuhi materai secukupnya dan mempunyai kekuatan hukum yang sama
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
.. ..
..
. .
Jabatan Pada Perusahaan NIP.
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
77
Pasal 26
Penutup
Surat Perjanjian Kontrak ini dibuat dalam keadaan sadar, tanpa paksaan, dan ditandatangani oleh kedua belah pihak
di ............. pada hari, tanggal, bulan dan tahun sebagaimana tersebut diatas, dalam rangkap 10 (sepuluh) dan 2
(dua) eksemplar dibubuhi materai secukupnya dan mempunyai kekuatan hukum yang sama
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
.. ..
..
. .
Jabatan Pada Perusahaan NIP.
SURAT PERJANJIAN KONTRAK
Nomor : 1901 / 91 / SIJUK. I / 2003
Tentang
PEKERJAAN PENGADAAN BARANG INVENTARIS KANTOR
BERUPA LCD PROJEKTOR
Pada hari ini , .. tanggal bulan ..tahun dua ribu ..........................,
kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1. N a m a : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
Berdasarkan Surat Keputusan .............................. Nomor ............... tanggal ............... tentang pengangkatan
pejabat perbendaharaan/pengelola keuangan pada (sebutkan instansinya) dalam hal ini bertindak untuk
dan atas nama Pemerintah R.I/ Pemerintah Daerah ........................... yang selanjutnya dalam perjanjian ini
disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
2. N a m a : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
yang didirikan berdasarkan Hukum Republik Indonesia dengan Akta Notaris ................... Nomor ...........
tanggal .................... dengan segala perubahannya, bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi yang
selanjutnya dalam hal ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan setuju dan sepakat untuk mengikatkan diri dalam suatu
Perjanjian Pekerjaan Pengadaan Barang Inventaris Kantor berupa LCD Proyektor untuk keperluan Kantor
Tahun Anggaran 200 dengan nilai Kontrak yang telah ditetapkan dan pasti; dan kedua
belah pihak juga menyatakan setuju untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku
di Indonesia, dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal dibawah ini.
Pasal 1
TUGAS DAN RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Tugas/kewajiban dan ruang lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA adalah melaksanakan
pekerjaan pengadaan barang inventaris kantor berupa LCD
Projektor pada kantor ..adalah sebagai berikut :
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
78
No Spesifikasi Volume
1 PENGADAAN BARANG INVENTARIS BERUPA LCD PROJECTOR
Merk : INFOCUS LP 650
* Device Type DLP Projector
* Built- in Devices Stereo speakers
* Dimensions ( Wx D x H ) 13,8 in x 4,3 in
* Weight 9,3 lbs
* Image Brightenes 2500 ANSI lumens
* Max Resolution 1024 x 768
* Tecnology Digital Light Processing ( DLP)
* Color Support 24 bit ( 16,7 M color)
* Image contrast Ratio- 800 : 1
* Lamp Tipe UHP 250 Watt ( 2000 hour ( s ) )
* Video Input NTSC, SECAM, PAL, HDTV
* Audio Output Speaker (s) integrated
* Sound Output Mode Stereo 2 Watt
* Input Device Remote Control
* Compliat Standards UL,CSA,TRUV,EN55022,
FCC- A, NOM, C-TICK, GOST, ICES-003
* Power AC 100/ 240 V ( 50/60 Hz)
* Power Consumption Operational 350 Watt
1 unit
Pasal 2
JANGKA WAKTU PELAKSANA
1. Waktu pelaksanaan pekerjaan pengadaan barang inventaris berupa LCD projector pada Kantor
harus diselesaikan tidak lebih dari 5 (lima) hari kalender terhitung sejak ditandatanganinya
Surat perintah Kerja tanggalatau selambat-lambatnya tanggal
2. jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang dimaksud dalam pasal 2 ayat 1 tidak dapat diubah, kecuali
berdasarkan permintaan tertulis dari PIHAK KEDUA yang disampaikan pada PIHAK PERTAMA selambat-
lambatnya 3 (tiga) hari kalender sebelum batas waktu yang ditetapkan dengan disertai alasan yang tepat
dan dapat dipertimbangkan oleh PIHAK PERTAMA, dan selanjutnya dapat diatur kemudian dalam
Addendum Kontrak.
Pasal 3
PENGALIHAN TUGAS PEKERJAAN
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini pihak Kedua tidak dibenarkan mengalihkan tugas pekerjaan sebagian / seluruhnya
kepada pihak ketiga tanpa seizin PIHAK PERTAMA
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
79
Pasal 4
NILAI KONTRAK DAN SYARAT PEMBAYARAN
1. Biaya untuk pekerjaan tersebut dalam pasal 1 Perjanjian ini adalah sebesar Rp (dengan huruf)
2. Pelaksanaan pembayaran PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dibayarkan sekaligus atau seluruhnya
( 100%) apabila prestasi pekerjaan telah selesai 100% dengan baik yang dinyatakan dengan berita acara
hasil pemeriksaan pekerjaan oleh panitia pemeriksa / penguji barang
3. Setiap pembayaran kepada PIHAK KEDUA akan di pungut pajak-pajak menurut peraturan yang berlaku
4. Pembayaran dilakukan dengan pengajuan SPP-LS melalui Kantor Pelayaran Perbendaharaan Negara/Kas
Daerah ..................
5. Harga tersebut adalah tetap tidak berubah (Fixed Price ) termasuk pajak sesuai ketentuan yang berlaku
6. Pihak kedua tidak dapat membuat perubahan harga atau tambahan biaya apapun juga yang berhubungan
dengan pelaksanaan surat perjanjian ini kecuali atas persetujuan PIHAK PERTAMA
Pasal 5
PEMERIKSAAN PERALATAN / BARANG
1. Segera setelah peralatan/ barang tiba di lokasi, harus segera dilakukan pemeriksaan pendahuluan
terhadap :
a. Kerusakan yang terlihat
b. Kesesuaian nya dalam spesifikasi teknis
2. Pemeriksaan pekerjaan yang dilakukan bersama oleh panitia pemeriksa / penguji barang dan jasa yang
kemudian hasil pemeriksaannya dituangkan dalam suatu berita acara hasil pemeriksaan
3. PIHAK PERTAMA berhak menolak semua peralatan atau barang yang menyimpang dari spesifikasi dan
persyaratan atau peralatan /barang yang cacat. Dalam hal ini PIHAK KEDUA wajib atau harus mengganti
peralatan /barang yang ditolak tersebut. Biaya penggantian dibebankan kepada PIHAK KEDUA
4. PIHAK KEDUA bertanggung jawab terhadap kondisi pekerjaan sehingga dapat diyakini bahwa pekerjaan
yang bersangkutan memberikan hasil pekerjaan yang baik
Pasal 6
SANKSI
1. Kelalaian dan keterlambatan PIHAK KEDUA dalam melaksanakan pekerjaan yang diserahkan oleh PIHAK
PERTAMA Berdasarkan Surat Perjanjian ini akan dikenakan sanksi denda sebesar minimum 1(satu)
permil untuk setiap hari keterlambatan penyerahan sampai dengan maksimum sebesar 5% dari harga
borongan
2. Apabila PIHAK PERTAMA tidak dapat memenuhi kewajibannya untuk melakukan pembayaran kepada
PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA bersedia dikenakan sanksi denda yang besarnya disesuaikan
dengan tanggung jawab PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat 1
Pasal 7
KENAIKAN HARGA
1. Kenaikan harga selama masa pelaksanaan kontrak ini ditanggung sepenuhnya oleh PIHAK KEDUA
2. PIHAK KEDUA tidak dapat mengajukan tuntutan tambahan biaya apapun juga (Klaim) walaupun ada
kenaikan harga material atau jasa yang ada hubungannya dengan pekerjaan ini
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
80
Pasal 8
JAMINAN
1. Apabila peralatan / barang yang diterima di lokasi dalam keadaan rusak, cacat, kurang dan tidak sesuai
dengan spesifikasi maka PIHAK KEDUA harus segera mengganti dengan yang baru selambat - lambatnya
1 ( satu ) minggu setelah surat pemberitahuan dari PIHAK PERTAMA
2. Peralatan atau barang pada Surat Perjanjian ini harus diberikan jaminan dari tuntutan hak
cipta/merk/paten/kekayaan intelektual dari pihak-pihak yang berhak dan menjamin atas pemakaian
minimal selama 1 (satu) tahun untuk segala jenis kerusakan yang diakibatkan bukan karena kesalahan
pemakai
Pasal 9
PEKERJAAN TAMBAH KURANG
1. Penyimpangan-Penyimpangan dan atau perubahan yang merupakan penambahan atau pengurangan
2. Pekerjaan tambah kurang atau hanya berlaku apabila ada permintaan tertulis dari PIHAK KEDUA yang
menyebutkan jenis serta biaya pekerjaan
3. Perhitungan biaya untuk pekerjaan tambah kurang diperhitungkan menurut harga satuan pekerjaan yang
dimaksud oleh PIHAK KEDUA dan PIHAK PERTAMA
4. Perhitungan penambahan atau pengurangan pekerjaan dilakukan atas dasar harga yang disetujui oleh
kedua belah pihak
5. Adanya pekerjaan tambah kurang tidak dapat dipakai sebagai alasan untuk merubah waktu penyelesaian
pekerjaan dan mengurangi kualitas kerja kecuali atas persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA
Pasal 10
FORCE MAJEURE
1. Keadaan Force Majeure adalah keadaan darurat yang mungkin dapat terjadi karena bencana alam
( gempa, banjir dan sebagainya ) kebakaran, peperangan,huru-hara, pemotongan atau kemacetan yang
timbul karena dikeluarkannya peraturan pemerintah yang mengakibatkan perubahan moneter
2. Keterlambatan pekerjaan yang diakibatkan oleh adanya force majeure semacam ini dapat
dipertimbangkan oleh PIHAK PERTAMA, asal saja diberitahukan secara tertulis oleh PIHAK KEDUA
kepada PIHAK PERTAMA dalam waktu selambat-lambatnya 7(tujuh) hari terhitung sejak tanggal
terjadinya force majeure
3. apabila dalam kejadian sebagaimana dimaksud dalam ayat dua pasal ini Pihak kedua tidak
memberitahukan kejadian force Majeure tersebut kepada PIHAK PERTAMA, maka keterlambatan
penyerahan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam pasal satu surat perjanjian ini dianggap bukan force
majeure
4. Dalam pemberitahuan kejadian force majeure sebagaimana dimaksud dalam ayat dua pasal ini harus
disertai dengan keterangan dari pihak yang berwenang mengenai peristiwa tersebut dan PIHAK KEDUA
dapat sekaligus mengajukan permohonan perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan kepada PIHAK
PERTAMA
5. Pihak pertama dalam waktu 7 ( tujuh ) hari kalender terhitung sejak diterimanya permohonan
perpanjangan waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 pasal ini akan memberikan jawaban secara
tertulis mengenai permohonan dimaksud kepada PIHAK KEDUA
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
81
Pasal 11
PERSELISIHAN
1. Segala perselisihan yang mungkin timbul dalam pelaksanaan pekerjaan dapat diselesaikan secara
musyawarah antar PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, bila tidak dapat diselesaikan secara
musyawarah, maka kedua belah pihak dapat memilih Badan Arbitrasi Nasional Indonesia ( BANI ) di
Jakarta.
2. Apabila cara yang dimaksud pasal 11 ayat 1 juga tidak dapat menyelesaikan perselisihan yang timbul,
maka penyelesaian selanjutnya akan diserahkan kepada keputusan pengadilan Negeri, untuk itu
ditetapkan domisili yang tetap di Kantor Pengadilan Negeri ..
Pasal 12
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran Resmi yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Surat Perjanjian ini adalah :
1. Surat Keputusan Pemenang Pelelangan Nomor : , tanggal ..
2. Pengumuman Hasil Pelelangan Nomor : , tanggal .
3. Nota Dinas Tidak Adanya Sanggahan Nomor : ., tanggal ..
4. Penetapan Pemenang Pelangan Nomor : ., tanggal ..
5. Nota Dinas Usulan Calon Pemenang Pelelangan Nomor : ., tanggal ..
6. Berita Acara Evaluasi, Penawaran Harga Nomor : ., tanggal .
7. Berita Acara Pembukaan Surat Penawaran Harga Nomor : ., tanggal
8. Surat Penawaran Harga PT. .Nomor : ., tanggal
9. Berita Acara Aanwidjing Nomor : , tanggal
10. Undangan Pelelangan Nomor : .., tanggal .
11. Berita Acara Perkiraan Harga Menurut Perhitungan Sendiri (HPS) Nomor : ,
tanggal
12. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Nomor : , tanggal
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
82
Pasal 13
LAIN-LAIN
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat perjanjian ini atau perubahan-perubahan yang dipandang
perlu oleh kedua pihak, akan diatur lebih lanjut dalam surat perjanjian tambahan (Addendum) dan
merupakan perjanjian yang tidak terpisahkan dari surat perjanjian
2. Surat perjanjian ini dibuat dalam 7( tujuh) rangkap 3 ( tiga) rangkap asli dan 4 (empat ) rangkap copy yang
mempunyai kekuatan hukum yang sama, setelah dibubuhi materai yang cukup dan ditandatangani di
. pada hari, tanggal, bulan dan tahun tersebut di atas.
3. Surat perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak di...pada hari dan tanggal tersebut di
atas
PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA,
.. ..
..
. ..
Direktur NIP.
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
83
Pasal 13
LAIN-LAIN
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat perjanjian ini atau perubahan-perubahan yang dipandang
perlu oleh kedua pihak, akan diatur lebih lanjut dalam surat perjanjian tambahan (Addendum) dan
merupakan perjanjian yang tidak terpisahkan dari surat perjanjian
2. Surat perjanjian ini dibuat dalam 7( tujuh) rangkap 3 ( tiga) rangkap asli dan 4 (empat ) rangkap copy yang
mempunyai kekuatan hukum yang sama, setelah dibubuhi materai yang cukup dan ditandatangani di
. pada hari, tanggal, bulan dan tahun tersebut di atas.
3. Surat perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak di...pada hari dan tanggal tersebut di
atas
PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA,
.. ..
..
. ..
Direktur NIP.
SURAT PERJANJIAN PELAKSANA PEKERJAAN
Nomor : .
Tanggal : .........
TENTANG
PENGADAAN FILING CABINET, KOMPUTER PC + PERLENGKAPANNYA, DATA STRORED (USD), TUSTEL,
RECORDER DIGITAL, LAPTOP
ANTARA
.
DENGAN
.
Pada hari ini , .. tanggal bulan ..tahun dua ribu ..........................,
kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1. N a m a : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
Berdasarkan Surat Keputusan .............................. Nomor ............... tanggal ............... tentang pengangkatan
pejabat perbendaharaan/pengelola keuangan pada (sebutkan instansinya) dalam hal ini bertindak untuk
dan atas nama Pemerintah R.I/ Pemerintah Daerah ........................... yang selanjutnya dalam perjanjian ini
disebut sebagai PIHAK PERTAMA..
2. N a m a : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
yang didirikan berdasarkan Hukum Republik Indonesia dengan Akta Notaris ................... Nomor ...........
tanggal .................... dengan segala perubahannya, bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi yang
selanjutnya dalam hal ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak berdasarkan :
1) DIPA .. tahun anggaran nomor tanggal
Pasal 6
CARA PEMBAYARAN
Pembayaran dilaksanakan sekaligus, sebesar Rp. (dengan huruf), setelah PIHAK KEDUA
menyerahkan barang/hasil pekerjaan kepada PIHAK PERTAMA seperti dimaksud dalam pasal 4 Surat Perjanjian ini
dan dibayar melalui KPPN/Kas Daerah dengan cara pemindah bukuan kepada Bank
Nomor Rek. ..
atas nama PT/CV/Firma/Koperasi ..................................
Pasal 7
PAJAK-PAJAK
Semua pajak-pajak yang timbul akibat dari perjanjian ini menjadi tanggungan PIHAK KEDUA sepenuhnya.
Pasal 8
MASA GARANSI
PIHAK KEDUA memberikan masa garansi atas barang-barang yang diserahkan sesuai dengan kondisi umum yang
berlaku sejak barang-barang yang diserahkan seluruhnya dengan baik dan lengkap dari PIHAK KEDUA kepada
PIHAK PERTAMA
Pasal 9
HAK PATEN DAN HAK CIPTA
PIHAK KEDUA wajib melindungi barang-barang yang diserahkan dari keasliannya (original) baik software maupun
hardware dari segala tuntutan atau klaim dari pihak lain atas pelanggaran hak Paten dan Hak Cipta.
Pasal 10
SANKSI-SANKSI
Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan seluruh kegiatan dan atau penyerahan barang tidak dilakukan
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sebagaimana dimaksud pada pasal 4, maka PIHAK KEDUA dikenakan
denda sebesar 1
0
/
00
(satu permil) setiap hari keterlambatan atau maksimum sebesar 5% (lima persen) dari total
harga dan dibayarkan sekaligus pada saat pembayaran.
Denda sebagaimana dimaksud diatas dikecualikan apabila PIHAK KEDUA mengalami Force Majeure.
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
86
Pasal 11
PERUBAHAN HARGA
1. Kenaikan harga barang yang terjadi selama pelaksanaan pekerjaan pengadaan ditanggung oleh PIHAK KEDUA;
2. PIHAK KEDUA tidak dapat mengajukan tuntutan atas kenaikan harga barang, kecuali terdapat kebijaksanaan
Pemerintah Republik Indonesia dalam bidang moneter, yang diumumkan secara resmi dan diatur dalam
Peraturan Pemerintah, khusus untuk pekerjaan borongan.
Pasal 12
FORCE MAJEURE
Hal-hal yang termasuk Force Majeure dalam perjanjian ini adalah :
1. Bencana Alam atau keadaan cuaca yang tidak memungkinkan pelaksanaan pekerjaan diselesaikan;
2. Adanya haru-hura/perang atau kekacauan yang tidak memungkinkan pelaksanaan pekerjaan diselesaikan;
3. Peraturan Pemerintah dibidang ekonomi dan moneter, yang secara langsung mempengaruhi pelaksanaan
pekerjaan;
4. Kejadian lain diluar kekuasaan/kemampuan manusia dan disetujui oleh PIHAK PERTAMA.
Pasal 13
PERSELISIHAN DAN DOMISILI
1. Perselisihan dibidang teknis dan diluar bidang teknis akan diselesaikan, oleh kedua belah pihak secara
musyawarah;
2. Jika dengan cara musyawarah tidak dapat dicapai suatu penyelesaian, maka akan dibentuk Panitia
Penyelesaian Perselisihan (Arbitrasi) yang terdiri dari 3 (tiga) orang, yaitu :
- Seorang wakil PIHAK PERTAMA;
- Seorang wakil PIHAK KEDUA;
- Seorang wakil PIHAK KETIGA yang ditunjuk oleh dan atau dengan persetujuan wakil-wakil kedua belah
pihak.
3. Untuk penyelesaian perselisihan ini, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA bersama-sama memilih tempat
kedudukan yang tetap pada Kantor Pengadilan Negeri ..
Pasal 14
LAIN-LAIN
Segala perubahan berkenan dengan isi serta maksud surat perjanjian ini dapat dilakukan atas persetujuan kedua
belah pihak, dan akan dituangkan dalam satu addendum yang merupakan suatu kesatuan, dan ditanda tangani oleh
kedua belah pihak.
Pasal 15
PENUTUP
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat Perjanjian ini demikian pula perubahan-perubahan yang
dianggap perlu oleh Kedua Belah Pihak, akan diatur dalam Surat Perjanjian Tambahan (Addendum) yang tidak
terpisahkan dari Surat Perjanjian ini dan dianggap sah setelah disetujui oleh Kedua Belah Pihak.
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
87
2. Surat Perjanjian ini dibuat dengan sebenarnya dalam rangkap secukupnya, dan dinyatakan berlaku dan sah
setelah ditandatangani oleh kedua belah pihak pada hari, tanggal, bulan dan tahun sebagaimana diuraikan
diatas. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA masing-masing menerima satu berkas asli, dan selebihnya
diperuntukkan bagi instansi-instansi yang berkepentingan dalam Surat Perjanjian ini;
3. Surat Perjanjian ini sah dan mengikat kedua belah pihak serta berlaku terhitung sejak tanggal ditandatangani
bersama.
PIHAK KEDUA : PIHAK PERTAMA :
Nama Nama
Jabatan pada perusahaan NIP
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
88
SURAT PERINTAH KERJA
Nomor : .
Pada hari ini, tanggal . Tahun , kami yang
bertanda tangan dibawah ini :
1. Nama : ..
Jabatan : ..
Alamat : ..
Berdasarkan Keputusan .. Nomor : ., tanggal .., ditunjukkan selaku
Pejabat Pembuat Komitmen pada ., dalam hal ini bertindak dan atas nama
Pemerintah RI/Pemerintah Daerah ., yang untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
2. Nama : ..
Jabatan : ..
Alamat : ..
Yang didirikan berdasarkan Hukum Republik Indonesia dengan akte notaris Nomor : .. oleh Notaris
. Yang berkedudukan di .. dalam hal ini sesuai dengan
ketentuan anggaran dasarnya bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi ., selanjutnya
disebut PIHAK KEDUA.
Berdasarkan Surat Penawaran Harga PIHAK KEDUA Nomor : . Tanggal
dengan ini PIHAK PERTAMA memberikan tugas pekerjaan kepada PIHAK KEDUA, sebagai
Penyedia Barang/Jasa untuk Pengadaan Filing Cabinet, komputer PC + Perlengkapannya, Data Stored (USB), Digital
Recorder, Laptop, dan tustel yang jumlah, jenis dan spesifikasi sesuai dengan daftar lampiran I dari Surat Perjanjian
Pelaksanaan Pekerjaan terlampir; untuk keperluan Kantor .. dan
PIHAK KEDUA menyatakan sanggup untuk melaksanakannya dengan ketentuan sebagai berikut :
Pelaksanaan tugas pekerjaan harus sesuai dengan Surat Penawaran Harga PIHAK KEDUA Nomor :
. Tanggal
Harga Pengadaan Filing Cabinet, komputer PC + Perlengkapannya, Data Stored (USB), Digital Recorder, Laptop dan
tustel adalah sebesar Rp. . (dengan huruf),
Penyelesaian Pekerjaan sampai 100% oleh PIHAK KEDUA, Paling lambat dalam jangka waktu 20 9dua puluh) hari
kalender terhitung sejak di tanda tanganinya Surat Perintah Kerja ini.
Pembayaran akan dilaksanakan setelah penyedia barang/jasa menyelesaikan pekerjaan fisik mencapai 100%
(seratus persen) atau sebesar Rp . (dengan huruf); yang dilampiri dengan Berita Acara Serah
Terima Pekerjaan;
. tidak diperkenankan menyerahkan pekerjaan tersebut kepada pihak ketiga.
.. tidak dibenarkan mengajukan klaim apapun atau mengurangi kualitas pekerjaan
dengan alasan kenaikan harga barang dan upah ataupun kesalahan perhitungan dalam penawaran yang telah
diajukan.
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
89
Apabila dalam penyelesaian pekerjaan tersebut terjadi keterlambatan oleh PIHAK KEDUA, maka PIHAK KEDUA akan
dikenakan denda sebesar 1
00
0
(satu permil) untuk setiap hari keterlambatan dan denda komulatif maksimal 5%
(lima persen) dari harga penawaran.
Demikian Surat Perintah Kerja ini dan ditanda tangani oleh kedua belah pihak pada hari dan tanggal tersebut diatas
untuk dipergunakan sebagaimana mestinya
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
PT/CV/Firma/Koperasi Pejabat Pembuat Komitmen .....
Nama Nama
Jabatan pada perusahaan NIP
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
90
KONTRAK PENGADAAN BARANG/JASA (KPBJ)
PENGADAAN ALAT PENGOLAH DATA
BERUPA 5 (LIMA) UNIT DELL OPTILEX 170L SMALL MICRO TOWER
Nomor :
Tanggal : .
Pada hari ini , .. tanggal bulan ..tahun dua ribu ..........................,
kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1. N a m a : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
Berdasarkan Surat Keputusan .............................. Nomor ............... tanggal ............... tentang pengangkatan
pejabat perbendaharaan/pengelola keuangan pada (sebutkan instansinya) dalam hal ini bertindak untuk
dan atas nama Pemerintah R.I/ Pemerintah Daerah ........................... yang selanjutnya dalam perjanjian ini
disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
2. N a m a : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
yang didirikan berdasarkan Hukum Republik Indonesia dengan Akta Notaris ................... Nomor ...........
tanggal .................... dengan segala perubahannya, bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi yang
selanjutnya dalam hal ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak dengan ini menyatakan telah setuju dan sepakat untuk mengikatkan diri dalam Kontrak
Pengadaan Barang/Jasa pengadaan peralatan alat pengolah data dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana
tercantum dalam pasal-pasal dibawah ini :
Pasal 1
TUGAS PEKERJAAN
1. PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima tugas tersebut untuk
melaksanakan pengadaan Alat Pengolah Data berupa : 5 (lima) unit Dell OPTILEX 170L Small Micro Tower.
2. Pengadaan peralatan tersebut diserahkan dan dipasang di kantor
3. PIHAK KEDUA mempunyai kewajiban kepada PIHAK PERTAMA untuk melaksanakan, menyelesaikan, dan
menyerahkan barang dalam keadaan baru dan asli serta mengganti barang-barang yang diserahkan apabila
ada yang rusak dengan ketentuan dan spesifikasi teknis yang tercantum dalam dokumen pelelangan.
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
91
Pasal 2
DASAR KONTRAK DAN PELAKSANAAN PENGADAAN
1. Dasar kontrak pengadaan peralatan ini menjadi lampiran dan bagian yang mengikat serta tidak terpisahkan
dalam perjanjian ini adalah :
a. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor : tanggal
b. Surat Penawaran Harga Nomor : .. tanggal
c. Surat Usulan Calon Penyedia Barang/Jasa Nomor : .. tanggal ..
d. Surat Keputusan Penetapan Penyedia Barang/Jasa Nomor : tanggal
e. Berita Acara :
i. Penjelasan Pekerjaan
ii. Pembukaan Surat Penawaran Harga
iii. Evaluasi Surat Penawaran Harga
iv. Evaluasi, Klarifikasi, Negosiasi Teknis dan Harga
f. Surat Jaminan Pelaksanaan
2. Dasar dan spesifikasi teknis yang merupakan bagian tidak terpisahkan dalam kontrak Pengadaan Barang/Jasa
ini yaitu :
a. Keputusan Presiden RI Nomor : 42 Tahun 2002 Tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara.
b. Keputusan Presiden RI Nomor : 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah beserta Lampiran I dan II.
c. Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) Pengadaan Alat Pengolah Data.
Pasal 3
JENIS KONTRAK
Jenis kontrak yang digunakan adalah Kontrak Lump sum, kontrak Lump sum adalah kontrak pengadaan barang/jasa
atas penyelesaian seluruh peralatan tersebut dalam Pasal 1 dalam batas waktu tertentu, dengan jumlah yang pasti
dan tetap, dan semua resiko yang mungkin terjadi dalam proses pengadaan barang/jasa sepenuhnya ditanggung
oleh Penyedia barang/Jasa.
Pasal 4
AMANDEMEN KONTRAK
Amandemen kontrak adalah ketentuan mengenai perubahan kontrak, perubahan kontrak dapat terjadi apabila :
Perubahan pekerjaan disebabkan oleh suatu hal yang dilakukan oleh para pihak dalam kontrak sehingga mengubah
lingkup pekerjaan dalam kontrak.
Perubahan jadwal pelaksana pekerjaan akibat adanya perubahan pekerjaan
Perubahan harga kontrak akibat adanya perubahan pekerjaan dan perubahan pelaksanaan pekerjaan.
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
92
Amandemen bisa dilaksanakan apabila disetujui oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
Hak dan kewajiban para pihak adalah ketentuan mengenai hak-hak yang dimiliki serta kewajiban-kewajiban yang
harus dilaksanakan oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dalam melaksanakan kontrak.
a. Hak dan kewajiban PIHAK PERTAMA
1) Memeriksa dan menguji coba pengadaan peralatan yang dilaksanakan dan diserahkan oleh PIHAK KEDUA
2) Memilih laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pengadaan peralatan yang dilaksanakan
oleh PIHAK KEDUA.
3) Membayar harga peralatan sesuai dengan nilai kontrak yang telah ditetapkan kepada PIHAK KEDUA.
4) Memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh PIHAK KEDUA untuk kelancaran
pelaksanaan pengadaan peralatan.
b. Hak dan kewajiban PIHAK KEDUA
1) Menerima pembayaran untuk pelaksanaan pengadaan peralatan tersebut pada pasal 1 sesuai dengan
harga yang telah ditetapkan.
2) Berhak meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PIHAK PERTAMA untuk
kelancaran pelaksanaan pengadaan peralatan tersebut.
3) Melaporkan pelaksanaan pengadaan peralatan tersebut secara periodik kepada PIHAK PERTAMA.
4) Melaksanakan dan penyelesaian pengadaan peralatan tersebut sesuai dengan jadwal penyerahan barang
yang telah ditetapkan.
5) Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan
PIHAK PERTAMA.
6) Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal waktu penyerahan barang yang telah ditetapkan.
Pasal 6
TANGGUNG JAWAB DAN JAMINAN HUKUM HASIL PEKERJAAN
1. Pengadaan dan penyerahan peralatan yang akan dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA harus mengikuti ketentuan
yang tercantum dalam spesifikasi teknis yang telah ditentukan.
2. Pengadaan Peralatan tersebut pada pasal 1 diatas harus dilaksanakan sendiri oleh PIHAK KEDUA dan dilarang
diserahkan atau disubkontrakkan kepada pihak lain.
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
93
3. PIHAK KEDUA akan melaksanakan tugasnya dengan segala kemampuan, keahlian dan pengalaman yang
dimilikinya, untuk pengadaan peralatan tersebut diatas sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
4. Semua tugas pekerjaan yang tercantum dalam pasal 1 Kontrak Pengadaan Barang/Jasa ini dan ketepatan
waktu penyerahan/pengiriman barang merupakan tanggung jawab PIHAK KEDUA.
5. Peralatan yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA harus sesuai dengan standar yang telah disebutkan dalam
spesifikasi teknis pada pasal 1 diatas.
6. PIHAK KEDUA berkewajiban melakukan pengepakan atas barang-barang yang dikirim dari asal barang sampai
ke kantor ....................(kantor PIHAK PERTAMA)
7. PIHAK PERTAMA mempunyai hak untuk melakukan pemeriksaan dan pengujian atas barang untuk memastikan
kecocokannya dengan spesifikasi teknis dan persyaratan yang telah ditentukan.
8. PIHAK KEDUA diharuskan menyediakan layanan purna jual terhadap peralatan yang dipesan pada pasal 1
diatas.
9. PIHAK KEDUA harus menjamin kepada PIHAK PERTAMA bahwa barang yang diserahkan tidak melanggar hak
atas kekayaan intelektual sebagaimana ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
10. PIHAK KEDUA bertanggung jawab penuh atas segala klaim atau tuntutan sehubungan dengan hal tersebut
pada ayat 9 pasal ini, dan PIHAK KEDUA membebaskan PIHAK PERTAMA dari segala tuntutan apapun dan
dimanapun yang mungkin timbul, serta PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan akan mengambil segala tindakan
hukum yang perlu termasuk mewakili ke depan pengadilan.
Pasal 7
PERALATAN
1. Peralatan yang dipesan oleh PIHAK PERTAMA dan segala sesuatu yang diperlukan untuk pelaksanaan
pengadaan peralatan ini harus diserahkan dalam keadaan baru oleh PIHAK KEDUA.
2. PIHAK PERTAMA berhak menolak peralatan yang diserahkan oleh PIHAK KEDUA, jika kualitas dan
spesifikasinya tidak memenuhi persyaratan.
3. Jika peralatan tersebut ditolak PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA harus mengganti peralatan tersebut,
dengan peralatan baru yang memenuhi persyaratan.
4. Tidak tersedianya peralatan di pasaran, tidak dapat dijadikan alasan untuk keterlambatan dalam penyerahan
barang.
5. Apabila peralatan yang diserahkan setelah melalui pengetesan/pengujian ternyata tidak memenuhi persyaratan
kualifikasi dan spesifikasi yang telah ditentukan maka PIHAK KEDUA wajib mengganti tanpa berhak menuntut
kerugian.
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
94
Pasal 8
JANGKA WAKTU PENYERAHAN BARANG
1. Jangka waktu penyerahan barang ditetapkan selama 20 (dua puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal Surat
Perintah Kerja (SPK) ditandatangani diatas Materai dan disetujui oleh Penyedia Barang/Jasa
2. Waktu penyerahan barang tersebut dalam ayat 1 pasal ini tidak dapat diubah oleh PIHAK KEDUA, kecuali
PIHAK PERTAMA telah memberikan persetujuan tertulis dan diatur di dalam perjanjian tambahan (addendum
kontrak).
Pasal 9
UJI COBA PERALATAN
1. Setelah peralatan dikirim, peralatan diuji coba oleh PIHAK KEDUA disaksikan oleh PIHAK PERTAMA.
2. Apabila pengoperasian peralatan tersebut memerlukan keahlian khusus maka harus dilakukan pelatihan kepada
PIHAK PERTAMA oleh PIHAK KEDUA, biaya pelatihan termasuk dalam harga peralatan yang dipesan.
3. Apabila hasil uji coba tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan, maka PIHAK KEDUA memperbaiki
atau mengganti peralatan tersebut dengan biaya sepenuhnya ditanggung oleh PIHAK KEDUA.
Pasal 10
JAMINAN PELAKSANAAN DAN JAMINAN UANG MUKA
1. Jaminan Pelaksanaan :
a. PIHAK KEDUA wajib menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA jaminan pelaksanaan selamat-lambatnya
pada saat Kontrak Pengadaan Barang/Jasa ini ditanda tangani. Surat Jaminan Pelaksanaan tersebut dapat
berupa guarantee yang harus dikeluarkan oleh Bank Umum atau berupa Bond yang dikeluarkan oleh
perusahaan asuransi kerugian yang mempunyai program surety Bond. Besar nilai jaminan pelaksanaan
adalah 5% (lima persen) dari harga kontrak atau sebesar Rp .. (dengan huruf)
b. Surat Jaminan pelaksanaan tersebut ayat 1 pasal ini, diserahkan kembali oleh PIHAK PERTAMA kepada
PIHAK KEDUA, setelah seluruh barang-barang diterima dengan baik oleh PIHAK PERTAMA.
c. Dalam surat jaminan pelaksanaan tersebut ayat 1 pasal ini harus ada ketentuan bahwa Jaminan
Pelaksanaan menjadi Milik Negara dan dapat dicairkan oleh PIHAK PERTAMA tanpa persetujuan PIHAK
KEDUA , bilamana terjadi Pemutusan perjanjian dengan memperhintungkan prestasi pekerjaan yang telah
dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA.
d. Masa berlaku surat jaminan pelaksanaan sekurang-kurangnya sejak tanggal penandatangan Kontrak
Pengadaan Barang /Jasa ini sampai dengan 14 hari (empat belas) hari setelah kontrak berakhir.
e. Jika PIHAK KEDUA mengundurkan diri setelah menandatangani Kontrak Pengadaan Barang/Jasa ini,
maka jaminan pelaksanaan menjadi milik negara. Dan apabila PIHAK KEDUA melanggar ketentuan ayat 1
pasal ini, maka PIHAK PERTAMA dapat Membatalkan PIHAK KEDUA sebagai pemenang pelelangan.
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
95
f. PIHAK PERTAMA dapat membatalkan PIHAK KEDUA sebagai pemenang Pelelangan, apabila PIHAK
KEDUA melanggar ketentuan ayat 1 a Pasal ini.
2. Jaminan Uang Muka :
a. Sebelum pembayaran uang muka oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dilakukan, maka PIHAK
KEDUA wajib menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA Jaminan Uang Muka berupa surat jaminan umum
atau perusahaan asuransi kerugian (bentuk jaminan sesuai dengan ayat 1.a pasal ini) sebesar 20% dari
harga barang/nilai kontrak atau sebesar Rp. . (dengan huruf)
b. Jaminan uang muka tersebut pada ayat 2.a pasal ini, akan diperhitungkan dalam tahap-tahap pembayaran
sebagaimana diatur dalam pasal 12 kontrak pengadaan barang/jasa ini.
c. Dalam surat jaminan uang muka tersebut ayat 2.a pasal ini, harus ada ketentuan bahwa jaminan uang
muka menjadi milik negara dan dapat dicairkan oleh PIHAK PERTAMA tanpa persetujuan PIHAK KEDUA
bilamana terjadi Pemutusan kontrak, dengan memperhitungkan prestasi pekerjaan yang telah
dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA.
d. PIHAK KEDUA telah menjamin bahwa penggunaan uang muka tersebut dalam ayat 2.a pasal ini adalah
sepenuhnya diperuntukkan atau dipergunakan bagi pelaksanaan pengadaan Alat Pengolah Data berupa : 5
(lima) unit Dell Optiplex 170L Small Micro Tower sebagaimana disebut dalam Pasal 1 Kontrak Pengadaan
Barang/Jasa (KPBJ) ini.
Pasal 11
HARGA BARANG / NILAI KONTRAK
1. Harga barang atau Nilai Kontrak atas pengadaan peralatan tersebut dalam Pasal 1 adalah sebesar Rp.
.. (dengan huruf) merupakan jumlah yang pasti dan tetap (lumpsum fixed price)
dibebankan pada DIPA Kantor .. Tahun Anggaran Nomor :
tanggal
2. Dalam Harga / Nilai Kontrak tersebut diatas sudah termasuk segala pengeluaran PIHAK KEDUA beserta pajak-
pajak dan biaya-biaya lainnya yang harus dibayar oleh PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
Pasal 12
CARA PEMBAYARAN
Pembayaran harga barang/nilai kontrak pada pasal 11 tersebut diatas dilakukan secara bertahap dengan
sistem dan jumlah tahap berdasar kesepakatan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dan diatur sebagai
berikut :
Pembayaran Pertama berupa : Uang Muka kepada PIHAK KEDUA sebesar 20% dari harga barang/nilai kontrak
yaitu : 20% x Rp. .. = Rp. (dengan huruf) dapat dibayarkan
setelah Kontrak Pengadaan Barang/Jasa (KPBJ) ini ditandatangani kedua belah pihak dan atas jumlah tersebut
PIHAK KEDUA memberikan Jaminan Uang Muka sebagaimana tersebut dalam Pasal 10 ayat 2.a
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
96
Pembayaran Kedua : Sebesar 100% dari harga barang/nilai kontrak dikurangi 100% nilai uang muka setelah
seluruh peralatan yang dipesan terpasang dan diterima dengan baik oleh PIHAK PERTAMA yang dinyatakan
dengan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan yang disetujui dan ditandatangani oleh Kedua Belah Pihak,
pembayaran menjadi =100% - (100% Uang Muka) = 100% - 20% = 80% x Rp. = Rp.
(dengan huruf).
Tahap-tahap pembayaran harga barang/nilai kontrak tersebut dalam ayat 1 dilakukan melalui KPPN /Kas
Daerah .. dan disalurkan melalui rekening PIHAK KEDUA pada . Bank .
Rekening Nomor : .
Pasal 13
KENAIKAN HARGA
1. Kenaikan harga peralatan, selama masa pelaksanaan pengadaan Alat Pengolahan Data berupa : 5 (lima) unit
Dell Optiplex 170L Small Micro Tower ini ditanggung sepenuhnya oleh PIHAK KEDUA.
2. PIHAK KEDUA tidak dapat mengajukan tuntutan (klaim) atas kenaikan harga Alat Pengolah Data berupa : 5
(lima) unit Dell Optiplex 170L Small Micro Tower tersebut, kecuali adanya kebijakan dari Pemerintah Republik
Indonesia dalam bidang moneter yang secara resmi menyatakan dari tentang adanya kenaikan harga-harga
yang diakibatkan adanya perubahan kurs valuta asing terhadap mata uang Rupiah (Devaluasi terhadap nilai
tukar Rupiah) yang secara resmi diatur dalam peraturan Perundang-undangan.
Pasal 14
BEBAN BIAYA DAN PAJAK
1. Segala biaya sehubungan pembuatan surat perjanjian ini termasuk biaya materai tempel Rp. 6.000,- (enam
ribu rupiah) dibebankan kepada PIHAK KEDUA .
2. Segala pajak sehubungan dengan Pengadaan Alat Pengolahan Data berupa: 5 (lima) unit Dell Optiplex 170L
Small Micro tower ini ditanggung oleh PIHAK KEDUA, dan dilunasi sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
Pasal 15
KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEUR)
1. Yang dimaksud keadaan kahar dalam Kontrak Pengadaan Barang/Jasa ini adalah suatu keadaan yang terjadi
diluar kehendak para pihak sehingga kewajiban yang telah ditentukan dalam kontrak tidak dapat dipenuhi.
2. Yang digolongkan keadaan kahar adalah :
a. Peperangan
b. Kerusuhan
c. Revolusi
d. Bencana Alam : banjir, gempa bumi, badai, gunung meletus, tanah longsor, wabah penyakit, dan angin
topan.
e. Pemogokan
f. Kebakaran
g. Gangguan industri lainnya.
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
97
3. Apabila terjadi keadaan kahar, maka :
a. PIHAK KEDUA menyatakan secara tertulis Kepada PIHAK PERTAMA bahwa telah terjadi keadaan kahar.
b. Apabila terjadi keadaan kahar maka PIHAK KEDUA memberitahukan dalam waktu selambat-lambatnya 14
(empat belas) hari terjadinya keadaan kahar dengan menyertakan pernyataan keadaan kahar dari instansi
yang berwenang.
c. Jika dalam waktu 3 x 24 jam sejak diterimanya pemberitahuan PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA
tentang keadaan kahar tersebut, PIHAK PERTAMA tidak memberikan jawaban, maka PIHAK PERTAMA
dianggap menyetujui terjadinya keadaan kahar tersebut.
4. Apabila keadaan kahar itu ditolak oleh PIHAK PERTAMA maka berlaku ketentuan-ketentuan Pasal 16, Pasal
17, dan Pasal 19 dalam Kontrak Pengadaan Barang/Jasa ini.
Pasal 16
DENDA DAN GANTI RUGI
Denda adalah sanksi finansial yang dikenakan kepada Penyedia Barang/Jasa sedangkan Ganti Rugi adalah sanksi
financial yang dikenakan kepada Pengguna Barang/Jasa, karena terjadinya cidera janji.
Denda yang dikenakan kepada PIHAK KEDUA :
Jika PIHAK KEDUA melakukan kelalaian dan telah mendapat peringatan tertulis dari PIHAK PERTAMA 3
(tiga) kali berturut-turut tetap tidak mengindahkan kewajibannya sebagaimana tercantum dalam dokumen
Kontrak Pengadaan Barang/Jasa ini, maka untuk setiap kali melakukan kelalaian, PIHAK KEDUA wajib
membayar Denda Kelalaian sebesar 1% (satu persen) dari jumlah biaya pelaksanaan pengadaan,
dengan ketentuan PIHAK KEDUA tetap berkewajiban memperbaiki kesalahan / kelalaian yang
diperingatkan tersebut.
JIKA PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan dan menyerahkan peralatan sesuai dengan jangka waktu
pelaksanaan yang tercantum dalam pasal 8 Kontrak Pengadaan Barang/Jasa ini, maka untuk setiap hari
keterlambatan, PIHAK KEDUA wajib membayar denda keterlambatan sebesar 1
00
0
(satu perseribu) dari
nilai kontrak.
Jumlah maksimum denda kumulatif ayat 1 dan 2 Pasal ini ditetapkan sebesar 5% (lima persen) dari nilai
kontrak.
Denda-denda tersebut dalam pasal ini, dibebankan kepada PIHAK KEDUA dan akan diperhitungkan
dengan kewajiban pembayaran PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.
Ganti rugi yang dikenakan kepada PIHAK PERTAMA :
Apabila PIHAK PERTAMA terlambat melakukan pembayaran atas penyerahan peralatan dari PIHAK
KEDUA akan dikenakan ganti rugi.
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
98
Besarnya ganti rugi yang dibayar PIHAK PERTAMA atas keterlambatan pembayaran Kepada PIHAK
KEDUA adalah sebesar bunga terhadap nilai tagihan yang terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku
bunga yang berlaku pada saat ini menurut ketetapan Bank Indonesia.
Pasal 17
R E S I K O
1. Jika Peralatan yang dipesan PIHAK PERTAMA musnah karena kelalaian PIHAK KEDUA belum diserahkan
kepada PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas segala kerugian yang timbul.
2. Jika pada waktu pemesan Alat Pengolah Data berupa : 5 (lima) unit Dell Optiplex 170L Small Micro Tower
tersebut terjadi kemacetan akibat tidak tersedianya peralatan yang dipesan dan karena adanya kesalahan dari
PIHAK KEDUA, maka segala resiko akibat keterlambatan dalam penyerahan peralatan tersebut menjadi
tanggung jawab PIHAK KEDUA.
3. Apabila selama PIHAK KEDUA melaksanakan pengadaan peralatan ini menimbulkan kerugian PIHAK KETIGA
(orang-orang yang tidak ada sangkut pautnya dengan perjanjian ini) akibat kelalaian PIHAK KEDUA, maka
segala kerugian ditanggung oleh PIHAK KEDUA.
4. PIHAK KEDUA bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan pasal 1609 KUH perdata.
Pasal 18
ITIKAD BAIK
1. Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan dengan hak-hak dan kewajiban yang
diatur dalam Pasal 5.
2. Para pihak setuju untuk melaksanakan kontrak dengan jujur tanpa menonjolkan kepentingan masing-masing pihak.
Jika selama kontrak, salah satu pihak merasa dirugikan, maka diupayakan tindakan yang terbaik untuk
mengatasi keadaan tersebut.
Pasal 19
PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN KONTRAK
1. Penghentian kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai.
2. Penghentian kontrak dilakukan bilamana terjadi hal-hal di luar kekuasaan kedua belah pihak sehingga para pihak
tidak dapat melaksanakan kewajiban yang disebabkan oleh : timbulnya perang, pemberontakan, perang
saudara di wilayah Republik Indonesia, keributan, kekacauan dan huruhara, bencana alam lainnya sepanjang
kejadian-kejadian tersebut berkaitan dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dinyatakan secara resmi
oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Dalam hal kontrak dihentikan, maka PIHAK PERTAMA wajib membayar kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan
prestasi atau kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai.
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
99
3. Pemutusan Kontrak dapat dilakukan bilamana para pihak cidera janji dan/atau tidak memenuhi kewajiban dan
tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Pasal 5 di atas.
4. Pemutusan kontrak dilakukan bilamana para pihak terbukti melakukan kolusi, kecurangan atau tindak korupsi baik
dalam proses pemilihan penyedia barang/jasa maupun pelaksanaan pengadaan peralatan, dalam hal ini :
a) PIHAK KEDUA dapat dikenakan sanksi yaitu
1. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetorkan ke kas Negara.
2. Dikenakan daftar hitam untuk jangka waktu 2(dua) tahun.
3. Membayar denda ganti rugi kepada Negara.
b) PIHAK PERTAMA dikenakan sanksi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang
Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil atau ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. PIHAK PERTAMA dapat memutuskan kontrak secara sepihak apabila denda keterlambatan pelaksanaan
pekerjaan akibat kesalahan penyedia barang/jasa sudah melampaui besarnya jaminan pelaksanaan atau jumlah
denda kumulatif telah mencapai maksimum 5% (lima persen) dari nilai kontrak pengadaan peralatan ini.
6. Jika terjadi Pemutusan kontrak/ perjanjian secara sepihak oleh PIHAK PERTAMA sebagaimana dimaksud
dalam ayat 5 pasal ini, maka PIHAK PERTAMA dapat menunjuk Penyedia Barang/Jasa lain untuk
melaksanakan pengadaan peralatan tersebut dan PIHAK KEDUA segera menyerahkan kepada PIHAK
PERTAMA dokumen kontrak lengkap dengan lampiran-lampirannya dan seluruh keterangan lain yang berkaitan
dengan pelaksanaan pengadaan peralatan tersebut yang telah dilakukan oleh PIHAK KEDUA.
7. Pemutusan kontrak yang disebabkan oleh kesalahan pengguna barang/jasa, dikenakan sanksi berupa
kewajiban mengganti kerugian yang menimpa penyedia barang/jasa sesuai yang ditetapkan dalam
pasal 16 ayat b.2.
8. Kontrak dibatalkan apabila para pihak terbukti melakukan KKN, kecurangan, dan pemalsuan dalam proses
pengadaan maupun pelaksanaan kontrak.
Pasal 20
SERAH TERIMA PERALATAN
1. Saat penyerahan barang harus dilakukan penelitian atas spesifikasi, mutu, kelengkapan, dan kondisi nyata
(actual condition) dicocokkan dengan yang tertuang dalam Surat Perintah Kerja (SPK) dan/atau dokumen yang
menyertai penyerahan barang.
2. Hasil penelitian dituangkan dalam berita acara serah terima pekerjaan yang ditandatangani oleh PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
3. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan merupakan dokumen yang harus dilampirkan dalam surat permintaan
Pembayaran.
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
100
4. PIHAK PERTAMA dapat menunjuk wakil untuk memeriksa barang yang akan diserahkan sebagai petugas
pemeriksa dan menandatangani berita acara.
5. Apabila hasil pemeriksaan barang tidak sesuai dengan jenis dan mutu barang yang ditetapkan dalam Surat
Perintah Kerja, PIHAK PERTAMA berhak menolak barang tersebut dan PIHAK KEDUA harus mengganti barang
yang sesuai dengan biaya sepenuhnya ditanggung oleh PIHAK KEDUA.
Pasal 21
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Bila terjadi Perselisihan antara kedua belah pihak, maka kedua belah pihak menyelesaikan persel i si han di
I ndonesi a dengan cara musyawarah
Apabila perselisihan itu tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka akan diselesaikan melalui "Panitia
Pendamai" terdiri dari 3 (tiga) orang yang bertugas sebagai juri yang dibentuk oleh kedua belah pihak, yaitu :
(a) Seorang wakil dari PIHAK PERTAMA sebagai anggota.
(b) Seorang wakil dari PIHAK KEDUA sebagai anggota dan
(c) Seorang PIHAK KETIGA yang ahli, sebagai ketua yang disetujui oleh kedua belah pihak.
3. Keputusan "Panitia Pendamai" ini mengikat kedua belah pihak, dan biaya penyelesaian perselisihan
ditanggung bersama oleh kedua belah pihak.
4. Jika keputusan sebagaimana dimaksud ayat 3 pasal ini, tidak dapat diterima oleh salah satu pihak, maka
perselisihan akan diselesaikan melalui Pengadilan Negeri
Pasal 22
TEMPAT KEDUDUKAN
Untuk pelaksanaan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa ini beserta segala akibatnya, kedua belah pihak telah setuju
memilih tempat kedudukan hukum yang tetap di kantor Pengadilan Negeri .
Pasal 23
P E N U T U P
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Kontrak Pengadaan Barang/Jasa ini atau perubahan-perubahan yang
dipandang perlu oleh kedua belah pihak akan diatur lebih lanjut dalam (addendum kontrak) yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Kontrak Pengadaan Barang/Jasa (KPBJ) ini.
2. Kontrak Pengadaan Barang/Jasa ini dibuat dalarn rangkap 8(delapan) bermeterai cukup, dan mempunyai
kekuatan hukum yang sama, masing-masing untuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA serta pihak-pihak lain yang
berkepentingan yang berkaitan dengan pelaksanaan pengadaan peralatan ini.
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
101
3. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dalam Kontrak Pengadaan Alat Pengolah Data berupa 5 (lima) unit Dell
Optiplex 1701, Small Micro Tower ini telah menyetujui untuk melaksanakan kontrak sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan ditanda tangani oleh kedua belah pihak di ................
(sebutkan lokasi dan kotanya) pada hari dan tanggal tersebut di atas, serta dinyatakan berlaku sejak tanggal
diterbitkannya Surat Perintah Kerja (SPK) yang telah disetujui dan ditandatangani di atas, serta dinyatakan
berlaku sejak tanggal diterbitkannya Surat Perintah Kerja (SPK) yang telah disetujui dan ditandatangani diatas
materai tempel oleh PIHAK KEDUA.
PIHAK KEDUA PIHAK KEDUA
PT/CV/Firma/Koperasi..... Pejabat Pembuat Komitmen ....
Nama Nama
Jabatan pada perusahaan NIP
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
102
SURAT PERINTAH KERJA
NOMOR : ../SPK/...........
Anggaran : DIPA KANTOR ..................
Tahun Anggaran : 200....
Kofe Fungsi / Sub Fungsi/ Program/ Kegiatan :
Kode Sub Kegiatan / MAK :
=====================================================
Kepada : PT/CV/Firma/Koperasi NPWP : 0000000000000000
Alamat :
Rekening pada Bank : Bank .
Rekening No. .
=====================================================
Kami mengharapkan kepada saudara agar dapat mengirimkan/menyerahkan kepada kami barang-barang tersebut
dibawah ini :
NO
NAMA BARANG Jumlah Satuan
Harga (dalam rupiah)
Satuan Jumlah
ALAT PENGOLAH DATA BERUPA :
Dell Optiplex 170L Small Micro Tower
Pentium 4 2.8 GHZ
HT/1GB/80 GB/CD-RW/NIC10-100/XP
PRO+DELL 15 E152FP Plat Panel LCD
MONITOR
Micro Tower Black-intel Pentium IV 2.8 GHZ HT
1 MB Chase, 1GB 400 MHz DDR SDRAM
Memory (Max. 2GB, 2 DIMM Slosts)
Intel 865GV Chipset w/800MHz FSB Hyper Treading
80GB HDD Ultra ATA/100 7200 rpm, FDD,
3PCI,
1 serial, 1 pararel, 6 USB
Keyboard & mouse, CD-RW
Integrated intel extreme graphic (up to 64MB)
w/NO AGP Slot. NIC 10/100, XP PRO, DELL 15
E152FP Flat Panel LCD Monitor, external
Speaker
5(lima) UNIT
Terbilang :
Jumlah
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
103
SYARAT :
1
2
3
4
Jangka waktu Penyerahan : 20 (duapuluh) kalender terhitung mulai dari tanggal Surat Perintah Kerja ini
Tempat penyerahan : Kantor .(alamat jelas)
Keterangan :
a. Tanpa hak mengajukan kenaikan harga
b. Keterlambatan tanpa dapat membuktikan terjadinya force majeure (hal=hal yang diluar kekuasaan
perusahaan), untuk setiap hari keterlambatan dikenakan denda sebesar 1
0
/
00
(satu perseribu) dari
harga/nilai Surat Perintah Kerja ini dan apabila denda telah melebihi 5% maka PIHAK PERTAMAtanpa
pemberitahuan lebih dahulu berhak memutuskan surat Perintah Kerja ini secara sepihak dengan
menunjuk perusahaan lainnya dan segala kerugian sebagai akibat Pemutusan Surat perintah kerja ini
menjadi tanggung jawab perusahaan yang telah menandatangani Surat Perintah Kerja ini.
c. Barang dalam keadaan 100% baru dan dapat dipergunakan
d. Harga sudah termasuk pajak ; PPN 10%
Pembayaran : Dilakukan setelah adanya Berita Acara Serah Terima Pekerjaan yang telah ditanda tangani
oleh Pejabat yang mengeluarkan Surat Perintah Kerja ini.
Yang bertanda tangan di bawah ini sanggup menyelesaikan dan memenuhi dengan baik segala isi Surat Perjanjian
dan syarat-syarat yang tercantum dalam Surat Perintah Kerja ini.
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
Nama Perusahan Pejabat Pembuat Komitmen
Nama Nama
Jabatan pada perusahaan NIP
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
104
SURAT PERJANJIAN KONTRAK
PELAKSANAAN PENGADAAN
ALAT PENGOLAH DATA BERUPA NOTEBOOK DAN LCD PROJECTOR
..
TAHUN ANGGARAN 200...
Nomor : .
Pada hari ini , .. tanggal bulan ..tahun dua ribu ..........................,
kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1. N a m a : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
Berdasarkan Surat Keputusan .............................. Nomor ............... tanggal ............... tentang pengangkatan
pejabat perbendaharaan/pengelola keuangan pada (sebutkan instansinya) dalam hal ini bertindak untuk
dan atas nama Pemerintah R.I/ Pemerintah Daerah ........................... yang selanjutnya dalam perjanjian ini
disebut sebagai PIHAK PERTAMA..
2. N a m a : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
yang didirikan berdasarkan Hukum Republik Indonesia dengan Akta Notaris ................... Nomor ...........
tanggal .................... dengan segala perubahannya, bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi yang
selanjutnya dalam hal ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak berdasarkan :
1. KEPPRES Nomor : 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan
perubahannya;
2. KEPPRES Nomor : 42 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
3. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) atau DPA-SKPD Nomor : ............... tanggal .............
4. Surat Penawaran harga Nomor ........ tanggal ...........
5. Berita Acara Rapat Klarifikasi dan Negosiasi Nomor ........ tanggal ......... (kalau ada)
6. Surat Keputusan .......... Nomor ....... tanggal ......tentang Penetapan Penyedia Barang/Jasa
7. (dapat ditambahkan surat-surat yang berkenaan tentang pengadaan barang/jasa)
Dengan ini menyatakan bahwa :
a. Kedua belah pihak telah setuju dan sepakat untuk mengikatkan diri dalam suatu perjanjian pelaksanaan
pengadaan alat pengolah data berupa notebook dan LCD projector untuk keperluan kantor
.
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
105
b. Harga barang tersebut sebesar Rp. (dengan huruf) dari anggaran pengadaan alat
pengolah data berupa notebook dan LCD. Projector, .. Kantor ............ yang tertuang
dalam DIPA Tahun anggaran 200.... Nomor .. tanggal .
c. Kedua belah pihak setuju bahwa PIHAK PERTAMA membayar sesuai harga kontrak dan PIHAk KEDUA
melaksanakan penyerahan barang sesuai yang diperjanjiakan.
d. Pelaksanaan penyerahan barang selama 15 (lima belas) hari kalender dan dimulai pada saat diterbitkannya
Surat Pesanan.
e. Kontrak/perjanjian ini berlaku sejak ditandatangani kedua belah pihak diatas materai Rp. 6.000,-
f. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA ,menyetujui melaksanakan perjanjian sesuai dengan undang-undang dan
peraturan yang berlaku di Indonesia pada hari dan tanggal ditandatangani perjanjian/kontrak.
g. Kedua belah pihak setuju mengadakan perikatan dalam kontrak pelaksanaan pengadaan alat pengolah data
berupa notebook dan LCD Projector, untuk keperluan Kantor.............. dengan syarat-syarat umum dan syarat-
syarat khusus sebagai berikut :
BAB I
SYARAT-SYARAT UMUM
(KETENTUAN UMUM)
Ketentuan umum terdiri dari definisi ruang lingkup pengadaan, jaminan pelaksanaan dan garansi / Jaminan purna jual,
pembayaran harga, amandemen kontrak, hak dan kewajiban para pihak, jadwal pelaksanaan penyerahan barang,
pengawasan, keterlambatan penyerahan barang, keadaan kahar, itikad baik, Pemutusan kontrak, penyelesaiaan
perselisihan, bahasa, dan hukum, perpajakan, dan korespondensi. Ketentuan umum tersebut diuraikan dalam pasal-
pasal sebagai berikut :
PASAL 1
DEFINISI
1. Perjanjian/Kontrak adalah kesepakatan kedua belah pihak untuk mengikatkan diri dalam suatu perjanjian
pelaksanaan pengadaan alat pengolah data berupa notebook dan LCD projector, Kantor ............. yang dituangkan
dalam Surat Perjanjian/Kontrak.
2. Keadaan Kahar adalah keadaan yang merupakan suatu keadaanyang terjadi diluar kehendak atau perkiraan,
sehingga penyerahan barang yang telah ditentukan dalam kontrak tidak dapat dipenuhi. Seperti keadaan
peperangan, kerusuhan, revolusi, bencana alam, pemogokan, kebakaran, dan atau gangguan industri lainnya.
PASAL 2
HARGA
Harga pengadaan alat pengolahan data berupa notebook dan LCD projector,. yang diperjanjikan
sebesar Rp. . (dengan huruf) dibiayai dari anggaran Kantor ......................... Tahun Anggaran 200......
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
106
PASAL 3
PEMBAYARAN
Pembayaran barang sebesar Rp. .. (dengan huruf) akan dilakukan sekaligus oleh PIHAK PERTAMA
kepada PIHAK KEDUA, setelah barang diperiksa yang dituangkan dalam berita Acara Pemeriksaan, selanjutnya diserah
terimakan dan dibuatkan Berita Acara Serah Terima Barang Kemudian di transfer ke Rekening
PT/CFV/Firma/Koperasi ...... pada Bank Rekening No. .,
dan PIHAK KEDUA Menyerahkan jaminan barang/garansi purna jual sebagai jaminan atas kualitas barang.
PASAL 4
JAMINAN PELALAKSANAAN DAN GARANSI/PURNA JUAL BARANG
1. Jaminan pelaksanaan diberikan sebelum penandatanganan kontrak dan diterbitkan oleh bank umum/ perusahaan
asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian (surety bond) yang direasuransikan kepada perusahaan
asuransi.
2. Garansi/purna jual barang diberikan setelah dilaksanakan penyerahan barang yang merupakan jaminan bila
adanya kerusakan atau terjadi hal lainnya pada barang yang berlaku selama 1 (satu) tahun terhitung sejak
dilakukan penyerahan barang.
PASAL 5
AMANDEMEN KONTRAK
1. Amandemen kontrak dilakukan apabila terjadi perubahan pengadaan barang, jadwal penyerahan barang,
perubahan harga dan keadaan kahar.
2. Amandemen dapat dilakukan apabila disetujui baik oleh PIHAK PERTAMA maupun PIHAK KEDUA.
PASAL 6
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
1. Pihak kewajiban PIHAK PERTAMA adalah memeriksa spesifikasi dan kondisi barang dan membayar harga barang
tersebut sebesar Rp. . (dengan huruf).
2. Hak dan kewajiban PIHAK KEDUA adalah menerima pembayaran untuk pelaksanaan pengadaan alat pengolahan
data berupa notebook dan LCD Projector, sebesar Rp. . (dengan huruf),
memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan barang-barang yang dilakukan oleh
PIHAK PERTAMA dan menyerahkan barang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
PASAL 7
PENYERAHAN BARANG
1. Jangka waktu penyerahan alat pengolahan data berupa notebook dan LCD projector, adalah15 (lima belas) hari
kalender mulai berlaku sejak diterbitkannya Surat Pesanan.
2. Pengiriman barang tersebut menggunakan prangko kantor ............(alamat jelas)
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
107
3. Masa berlaku surat garansi/purna jual barang alat pengolah data berupa notebook dan LCD projector,
. Selama 1 (satu) tahun sejak barang diserahkan yang dituangkan dalam Berita Acara Serah
terima Barang dari PIHAK KEDUA.
PASAL 8
PEMERIKSAAN BARANG
Pemeriksaan barang alat pengolahan data berupa notebook dan LCD projector .. dilakukan oleh Tim
Pemeriksaan yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA dengan surat keputusan Pejabat Pembuat Komitmen, Nomor :
. Tanggal ., ketidak sesuaian spesifikasi dan tidak baiknya kondisi barang dari
hasil pemeriksaan dapat dikembalikan kepada PIHAK KEDUA.
PASAL 9
KETERLAMBATAN PENYERAHAN BARANG
Apabila terjadi keterlambatan penyerahan barang atau keterlambatan pembayaran yang merupakan kewajiban PIHAK
KEDUA dan PIHAK PERTAMA, maka diatur denda sebagai berikut :
1. Penyerahan barang dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA mengalami keterlambatan/melebihi dari jadwal
yang ditentukan, PIHAK KEDUA dikenakan denda sebesar 1
00
0
(satu perseribu) dari harga kontrak atau 5% x Rp.
.. = Rp. (dengan huruf).
2. Pembayaran (Pembuatan Surat Permintaan Pembayaran) dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA
mengalami keterlambatan, PIHAK PERTAMA dikenakan denda sebesar bunga terhadap nilai tagihan yang
terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia.
3. Denda tidak berlaku apabila penyebab keterlambatan disebabkan keadaan kahar.
PASAL 10
KEADAAN KAHAR
1. Keadaan kahar merupakan suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
sehingga penyerahan barang yang telah ditentukan dalam kontrak tidak dipenuhi. Keadaan kahar tersebut adalah
peperangan, kerusuhan, revolusi, bencana alam, pemogokan, kebakaran dan gangguan industri lainnya. Atas
keterlambatan penyerahan barang akibat tersebut diatas, maka pembayaran tidak dikenakan sanksi (denda)
2. Apabila terjadi keadaan kahar PIHAK PERTAMA atau PIHAK KEDUA saling memberitahukan keadaan tersebut dan
disepakati kedua belah pihak bahwa keadaan tersebut termasuk keadaan kahar.
PASAL 11
ITIKAT BAIK
1. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA bertindak berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan dengan hak-
hak yang terdapat dalam kontrak.
2. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur tanpa memperlihatkan
adanya kepentingan masing-masing pihak. Jika selama kontrak salah satu pihak ada yang merasa dirugikan, akan
diupayakan penyelesaiannya secara musyawarah mupakat.
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
108
PASAL 12
PEMUTUSAN KONTRAK
Pemutusan/pembatalan perjanjian/kontrak tidak dapat dilakukan secara sepihak, tetapi harus berdasarkan
kesepakatan/persetujuan kedua belah pihak.
PASAL 13
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Jika terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, maka pada dasarnya akan diselesaikan secara musyawarah/mufakat
melalui Panitia Pendamai atau Pengadilan Negeri.
PASAL 14
BAHASA DAN HUKUM
Bahasa yang dipergunakan dalam perjanjian/kontrak ini adalah bangsa Indonesia dan hukum yang digunakan adalah
hukum yang berlaku di Negara Indonesia.
PASAL 15
PERPAJAKAN
Pajak Pertambahan Nilai dan pajak-pajak lainnya serta bea materai sesuai dengan ketentuan perundingan yang berlaku
menjadi beban PIHAK KEDUA.
PASAL 16
KORESPONDENSI
Korespondensi dalam bentuk surat menyurat kepada PIHAK PERTAMA ditunjukkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen,
. sedang kepada PIHAK KEDUA dalam bentuk surat menyurat ditujukkan
kepada
....
BAB II
SYARAT-SYARAT UMUM
(KETENTUAN UMUM)
PASAL 17
PENANGGUHAN
Apabila PIHAK KEDUA tidak melakukan kewajiban sebagaimana mestinya, PIHAK PERTAMA dapat melakukan
penangguhan pembayaran secara tertulis kepada PIHAK KEDUA dan diberikan kesempatan untuk memenuhi
kewajibannya sampai batas waktu yang telah ditentukan dalam perjanjian.
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
109
BAB III
SYARAT-SYARAT KHUSUS
(KETENTUANKHUSUS)
PASAL 18
ASAL BARANG
Asal barang yang diadakan adalah seluruhnya buatan produk luar negeri karena barang-barang tersebut belum
diproduksi dalam negeri.
PASAL 19
HAK PATEN DAN HAK CIPTA
PIHAK KEDUA wajib melindungi barang-barang yang diserahkan dari keasliannya (original) baik software maupun
hardware dari segala tuntutan atau klaim dari pihak lain atas pelanggaran Hak Paten dan Hak Cipta.
PASAL 20
JAMINAN PELAKSANA
Jaminan Pelaksanaan pengadaan alat pengolah data berupa produk note book dan LCD projector, sebesar 5% dari
kontrak.
PASAL 21
PEMBAYARAN
1. Pembayaran dilakukan dalam sekaligus setelah penyerahan barang yang dinyatakan dalam Berita Acara serah
terima Barang dan ditanda tangani oleh kedua belah pihak.
2. Pembayaran yang akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sebesar Rp. .
(dengan huruf).
3. Mata uang yang dipergunakan dalam perjanjian/kontrak ini adalah mata uang Rupiah.
PASAL 22
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Jika perselisihan itu tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka akan diselesaikan oleh suatu Panitia
Pendamai yang berfungsi sebagai juri/wasit, dibentuk dan diangkat oleh kedua belah pihak yang terdiri dari :
2. Keputusan Panitia Pendamai ini mengikat kedua belah pihak dan biaya penyelesaian perselisihan yang
dikeluarkan akan dipikul bersama.
3. Jika keputusan sebagaimana dimaksud Ayat 2 pasal ini tidak dapat diterima oleh salah satu atau kedua belah
pihak, maka perselisihanakan diteruskan melalui Pengadilan Negeri.
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
110
PASAL 23
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Perjanjian/kontrak pengadaan alat pengolahan data berupa notebook dan LCD projector, .. dilampiri
dokumen-dokumen yang menjadi satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan dari kontrak terdiri atas :
1. Surat Penawaran dengan lampiran-lampirannya.
2. Surat Keputusan Penunjukkan Pemenang Pemilihan Langsung Penyedia Barang (SKPPB).
3. Jaminan Pelaksanaan.
PASAL 24
P E N U T U P
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam surat perjanjian ini atau perubahan-perubahan yang dipandang perlu oleh
kedua belah pihak akan diatur lebih lanjut dalam Surat Perjanjian yang tidak terpisahkan dari surat perjanjian ini.
2. Surat Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 3 (tiga), 2 (dua) rangkap bermaterai cukup yang masing-masing
mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
3. Segala akibat yang terjadi dari pelaksanaan pengadaan barang ini, kedua belah pihak telah memilih tempat
kedudukan (domisili) yang tetap dan sah dikantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri....................
4. Surat perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak dalam keadaan sadar, tanpa paksaan dari pihak
manapun di .................... pada hari dan tanggal tersebut diatas.
5. Surat Perjanjian ini dinyatakan berlaku sejak tanggal diterbitkannya surat pesanan dari PIHAK PERTAMA.
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
PT/CV/Firma/Koperasi........ Pejabat Pembuat Komitmen.....
Nama Nama
Jabatan pada perusahaan NIP
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
111
SURAT PESANAN
Nomor : ...................
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
NIP :
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen ................
Alamat : ...........................................................
Berdasarkan Surat Perjanjian/Kontrak Nomor : .....................tanggal ............., dengan ini kami minta agar Saudara :
Nama :
Jabatan : Direktur PT/CV/Firma/Koperasi......
Alamat :
dapat segera mengirimkan barang alat pengolah data berupa notebook dan LCD projector, dengan syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Surat Perjanjian tersebut diatas.
Demikian Surat Pesanan ini diterbitkan di ............ pada tanggal ........... agar dapat Saudara laksanakan dengan baik
dan atas perhatian serta kesediaan Saudara kami mengucapkan terima kasih
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
PT/CV/Firma/Koperasi Pejabat Pembuat Komitmen......
Nama Nama
Jabatan pada perusahaan NIP
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
112
SURAT PERJANJIAN KERJA (KONTRAK)
Nomor :
Tanggal :
PENGADAAN KENDARAAN RODA 2 (DUA) atau RODA 4 (EMPAT)
(Pilih yang mana mau dilaksanakan)
Antara
KUASA PENGGUNAAN ANGGARAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN
ANGGARAN DIPA ..
..
Dengan
..
Pada hari ini , .. tanggal bulan ..tahun dua ribu ..........................,
kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1. N a m a : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
Berdasarkan Surat Keputusan .............................. Nomor ............... tanggal ............... tentang pengangkatan
pejabat perbendaharaan/pengelola keuangan pada (sebutkan instansinya) dalam hal ini bertindak untuk
dan atas nama Pemerintah R.I/ Pemerintah Daerah ........................... yang selanjutnya dalam perjanjian ini
disebut sebagai PIHAK PERTAMA..
2. N a m a : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
yang didirikan berdasarkan Hukum Republik Indonesia dengan Akta Notaris ................... Nomor ...........
tanggal .................... dengan segala perubahannya, bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi yang
selanjutnya dalam hal ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Bahwa berdasarkan :
1. Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
2. Dokumen Pemilihan Penyedia Barang/Jasa
3. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwizjing) No. .. tanggal
4. Surat Penawaran Perusahaan No. Tanggal .......
5. Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran No. tanggal .
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
113
6. Berita Acara Hasil Evaluasi Dokumen Penawaran No. .. tanggal .
7. Surat Laporan Hasil Pelaksanaan Pelelangan No. tanggal .........
8. Surat Penetapan Pemenang Lelang No.
9. Surat Penunjukkan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) No. tanggal ...
Dengan ini sepakat untuk membuat SURAT PERJANJIAN KERJA (KONTRAK) yang mengikat kedua belah pihak
sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam pasal-pasal tersebut dibawah ini :
PASAL 1
TUGAS DAN PEKERJAAN
PIHAK PERTAMA dalam kedudukan sebagai tersebut diatas memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK
KEDUA menerima dan menyanggupi untuk melaksanakan pekerjaan Pengadaan Barang Kendaraan Roda 2 (Dua) atau
Roda 4 (Empat) sebanyak .. unit.
PASAL 2
RINCIAN PEKERJAAN
Rincian pekerjaan Pengadaan Kendaraan Roda 2 (Dua) atau Roda 4 (Empat) sebagaimana tersebut pada Pasal 1 harus
sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan Penyedia Barang dan Berita Acara
Penjelasan (Aanwijzing).
PASAL 3
HARGA BORONGAN
(1) Jumlah harga borongan seluruh pekerjaan Pengadaan Kendaraan Roda 2 (Dua) atau Roda 4 (Empat)
sebanyak unit telah disepakati sebesar Rp. . (dengan huruf) sudah termasuk Pajak
sesuai ketentuan peraturan yang berlaku.
(2) Pembayaran dari jumlah harga borongan sebagaimana tersebut pada Pasal 3 ayat 1 diatas dilaksanakan oleh
PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dibebankan pada Anggaran DIPA Kantor
.. Tahun Anggaran
PASAL 4
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
(1) PIHAK KEDUA berkewajiban untuk melaksanakan dan menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA
pekerjaan sebagaimana tersebut pada Pasal 1 dengan jangka waktu, sampai dengan tanggal
. setelah Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) ditandatangani.
(2) Waktu penyerahan dapat diperpanjang apabila ada permintaan tertulis dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA dan dapat disetujui selama menggunakan alasan-alasan yang kuat dan dapat dipertanggung
jawabkan, termasuk diantaranya adalah Force Majeure.
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
114
PASAL 5
JAMINAN PELAKSANAAN
(1) Jaminan pelaksanaan adalah 5% (lima persen) dari harga borongan dan diberikan pada waktu
penandatanganan Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) akan dikembalikan setelah barang diserahkan kepada
PIHAK PERTAMA dan dinyatakan dalam Berita Acara Pemeriksaan dan Serah Terima Barang oleh Panitia
Pemeriksa dan Penerima Barang.
(2) Jaminan pelaksanaan menjadi milik Negara apabila penyedia barang dalam waktu yang telah ditentukan
tidak melaksanakan pekerjaan atau menyerahkan barang.
(3) Jaminan pelaksanaan menjadi milik Negara apabila penyedia barang mengundurkan diri setelah
menandatangani Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).
PASAL 6
CARA PEMBAYARAN
Cara pembayaran sebagaimana tersebut Pasal 3 dilaksanakan oleh PIHAK PERTAMA melalui KPPN atau Kas Daerah
, kepada PIHAK KEDUA dan akan dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut
(1) Pembayaran dilaksanakan sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah harga borongan atau sebesar Rp.
(dengan huruf) segera dibayarkan setelah PIHAK KEDUA menyerahkan seluruh pekerjaan
Pengadaan Barang kendaraan roda 2 (Dua) atau Roda 4 (Empat) di tempat penyerahan yang telah ditentukan,
yang selanjutnya dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan dan Serah Terima Pekerjaan oleh Panitia
Pemeriksa dan Penerima Barang.
(2) Pembayaran dilakukan melalui ke Bank . No. Rekening
. Atas nama PT/CV/Firma/Koperasi
(3) Pajak-pajak yang timbul sehubungan dengan Surat Perjanjian ini akan menjadi beban PIHAK KEDUA.
PASAL 7
KEADAAN MEMAKSA
(1) Bila dalam waktu melaksanakan pekerjaan terjadinya suatu yang dapat dianggap sebagai Force Majeur
sehingga dapat menimbulkan kerugian bagi PIHAK KEDUA maka PIHAK KEDUA harus segera melaporkan
secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya 1 (satu) hari setelah terjadi Force Majeur.
(2) Yang termasuk "keadaan memaksa" adalah peristiwa-peristiwa sebagai berikut :
a. Bencana Alam (gempa bumi, tanah longsor, banjir, dan lain-lain).
b. Peperangan /Pemberontakan /huru-hara)
c. Kebakaran
d. Sabotase
e. Pemogokan Umum
f. Kejadian sebagaimana huruf a. sampai huruf e. dinyatakan resmi oleh Pemerintah sebagai Force Majeur.
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
115
(3) Apabila terjadi " keadaan memaksa" PIHAK KEDUA harus memberitahukan kepada PIHAK PERTAMA selaku
pemberi tugas secara tertulis selambatlambatnya dalam waktu 14 (empat betas) sejak terjadinya Force
Majeur.
(4) Atas pemberitahuan PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA akan menyetujui atau menolak secara tertulis dalam
jangka waktu 2 x 24 jam sejak adanya pemberitahuan tersebut.
(5) Jika dalam jangka waktu 2 x 24 jam sejak pemberitahuan PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA tentang
"keadaan memaksa" tersebut PIHAK PERTAMA tidak memberikan jawabannya maka PIHAK PERTAMA
dianggap menyetujui adanya " keadaan memaksa" tersebut.
(6) Jika PIHAK KEDUA tidak mungkin menyelesaikan pekerjaannya karena adanya Force Majeur, maka PIHAK
PERTAMA akan memperhitungkan kewajibannya menyelesaikan pekerjaan sebagaimana kontrak pelaksanaan
pekerjaan dan PIHAK KEDUA wajib menyerahkan hasil pekerjaan yang telah diselesaikan sampai saat
Force Majeur tersebut. Pembayaran sisa pekerjaan didasarkan pada Berita Acara Pemeriksaan.
PASAL 8
PEMBATALAN / PEMUTUSAN PERJANJIAN
(1) PIHAK PERTAMA mempunyai hak untuk membatalkan/memutuskan Surat Perjanjian ini apabila PIHAK
KEDUA cidera janji dan/tidak memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam
kontrak ini.
(2) PIHAK KEDUA telah menyerahkan atau melimpahkan seluruhnya tugas pekerjaan tersebut kepada PIHAK
LAIN tanpa persetujuan PIHAK PERTAMA.
(3) Dengan membatalkan/memutuskan Surat Perjanjian ini, maka semua pekerjaan yang telah selesai yang
berada di lokasi pekerjaan menjadi milik PIHAK PERTAMA.
PASAL 9
DENDA DAN GANTI RUGI
(1) Denda adalah sanksi finansial yang dikenakan kepada PIHAK KEDUA sedangkan ganti rugi adalah
sanksi finansial yang dikenakan kepada PIHAK PERTAMA, karena terjadinya cidera janji yang
tercantum dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).
(2) Besarnya denda kepada PIHAK KEDUA atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah 1
0
/
00
(satu per
seribu) rak dan setinggi-tingginya sebesar 5% (lima persen). per hari dari nilai kontrak
(3) Besarnya ganti rugi yang dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA atas keterlambatan pembayaran adalah sebesar
bunga terhadap nilai tagihan yang terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku pada saat
itu menurut keterangan Bank Indonesia, atau dapat diberikan kompensasi sesuai ketentuan dalam dokumen
kontrak.
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
116
PASAL 10
PERSELISIHAN
(1) Bila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, maka kedua belah pihak
menyelesaikan perselisihan di Indonesia dengan cara musyawarah, mediasi, konsiliasi, arbitrase, atau
melalui pengadilan yang disepakati kedua belah pihak yaitu Pengadilan Negeri .................
(2) Segala biaya yang dikeluarkan akibat terjadinya perselisihan sebagaimana ayat (1) di atas, dipikul oleh para
pihak.
(3) Proses penyelesaian sebagaimana tersebut pada ayat (1) tidak dapat dijadikan alasan oleh PIHAK KEDUA
untuk menunda pelaksanaan pekerjaan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
PASAL 11
LAIN-LAIN
(1) Kontrak yang dibuat meliputi beberapa dokumen dan merupakan satu kesatuan yang disebut kontrak.
(2) Apabila terjadi pertentangan antara ketentuan yang ada dalam dokumen-dokumen perjanjian/kontrak,
maka yang dipakai adalah dokumen yang pertama menurut urutan tersebut di atas.
(3) Hal-hal yang ada hubungannya dengan Surat Perjanjian ini dan belum cukup diatur dalam pasal-pasal Surat
Perjanjian ini akan ditentukan lebih lanjut oleh kedua belah pihak secara musyawarah dan mufakat dalam
Surat Perjanjian Tambahan/Addendum dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
PASAL 12
PENUTUP
(1) Surat Perjanjian ini dinyatakan sah dan mengikat kedua belah pihak, serta mulai berlaku sejak tanggal ditanda
tangani Surat Perjanjian Kerja (KONTRAK).
(2) Surat Perjanjian Kerja (KONTRAK) ini dibuat dalam rangkap 6 (sesuai kebutuhan), 2 (dua) rangkap
diantaranya dibubuhi materai Rp 6.000,(Enam ribu rupiah) untuk masing-masing pihak dan mempunyai
kekuatan hukum yang sama
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
Nama Nama
Jabatan pada perusahaan NIP
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
117
SURAT PERJANJIAN KERJA (KONTRAK)
Nomor :
Tanggal :
PENGADAAN BARANG ELEKTRONIK
Antara
KUASA PENGGUNAAN ANGGARAN
..
Dengan
..
Pada hari ini , .. tanggal bulan ..tahun dua ribu ..........................,
kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1. N a m a : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
Berdasarkan Surat Keputusan .............................. Nomor ............... tanggal ............... tentang pengangkatan
pejabat perbendaharaan/pengelola keuangan pada (sebutkan instansinya) dalam hal ini bertindak untuk
dan atas nama Pemerintah R.I/ Pemerintah Daerah ........................... yang selanjutnya dalam perjanjian ini
disebut sebagai PIHAK PERTAMA..
2. N a m a : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
yang didirikan berdasarkan Hukum Republik Indonesia dengan Akta Notaris ................... Nomor ...........
tanggal .................... dengan segala perubahannya, bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi yang
selanjutnya dalam hal ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Bahwa berdasarkan :
1. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) No. : Tanggal .
2. Berita Acara Pembukaan Harga Penawaran Harga No. : Tanggal ..
3. Surat Penet apan Pemenang Lel ang No. : . Tanggal .
Berdasarkan hal tersebut diatas PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah setuju dan sepakat untuk mengikatkan
diri dalam Surat Perjanjian (Kontrak) Pengadaan Barang Elektronik dengan ketentuan dan syarat-syarat
sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal berikut :
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
118
PASAL 1
TUGAS DAN PEKERJAAN
PIHAK PERTAMA dalam kedudukan sebagai tersebut di atas, member i kan t ugas kepada PI HAK KEDUA,
dan PI HAK KEDUA menerima dan menyanggupi untuk melaksanakan pekerjaan Pengadaan Barang
Elektronik.
PASAL 2
RINCIAN PEKERJAAN
Rincian pekerjaan pengadaan Barang Elektronik tersebut pada Pasal 1 harus sesuai dengan spesi fi kasi
tekni s yang tel ah di tetapkan dal am Dokumen Pemilihan Penyedia Barang/Jasa dan Berita Acara Penjelasan
Pekerjaan (Aanwijzing).
PASAL 3
HARGA BORONGAN
(1) Jumlah harga borongan seluruh pekerjaan Pengadaan. Barang Elektronik telah disepakati sebesar Rp.
. (dengan huruf) termasuk pajak sesuai ketentuan yang berlaku.
(2) Pembayaran jumlah harga borongan tersebut pada Pasal 3 dilaksanakan oleh PIHAK PERTAMA kepada
PIHAK KEDUA dibebankan Anggaran DIPA Kantor .................... Tahun 200.....
PASAL 4
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
(1) PIHAK KEDUA berkewajiban untuk melaksanakan dan menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA
pekerjaan tersebut pada Pasal 1 dengan jangka waktu 15 (lima belas) hari kerja setelah Surat Perjanjian
Kerja (Kontrak) ditandatangani.
(2) Waktu penyerahan dapat diperpanjang apabila ada permintaan tertulis dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA dan dapat menyetujui selama menggunakan alasan-alasan yang kuat dan dapat
dipertanggungjawabkan termasuk diantaranya adalah Force Majcure.
PASAL 5
JAMINAN PELAKSANAAN
(1) Jaminan pelaksanaan adalah 5% (lima persen) dari HPS dan diberikan pada waktu
penandatanganan Surat Perj anj i an Kerj a (Kontrak) dan akan dikembalikan setelah barang
diserahkan kepada PIHAK PERTAMA serta dinyatakan dalam Berita Acara Pemeriksaan dan Serah Terima
Barang oleh Panitia Pemeriksa dan Penerima Barang.
(2) Jaminan pelaksanaan menjadi milik Negara apabila penyedia barang dalam waktu yang telah ditentukan
tidak melaksanakan pekerjaan atau menyerahkan barang sesuai ketentuan tekni s yang tel ah
ditetapkan.
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
119
(3) Jaminan pelaksanaan menjadi milik Negara apabila penyedia barang mengundurkan diri setelah
menandatangani Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).
PASAL 6
CARA PEMBAYARAN
Cara pembayaran tersebut Pasal 3 dilaksanakan oleh PIHAK PERTAMA melalui Bendaharawan DIPA
Kantor ................. Tahun 200... kepada PIHAK KEDUA dan akan dilaksanakan dengan ketentuan sebagai
berikut
(1) Pembayaran dilaksanakan sebesar 100% ( seratus persen) dari jumlah harga borongan sebesar Rp
. (dengan huruf) dibayarkan setelah PIHAK KEDUA menyerahkan seluruh pekerjaan
Pengadaan Barang Elektronik di (sebutkan tempat dan lokasi), yang selanjutnya
dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan dan Serah Terima Pekerjaan oleh Panitia Pemeriksa dan
Penerima Barang.
(2) Pembayaran dilakukan melalui KPPN /Kas Daerah ke Bank No.
Rekening . a.n PT/CV/Firma
(3) Pajak-pajak yang timbul sehubungan dengan Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) ini akan menjadi beban
PIHAK KEDUA.
PASAL 7
KEADAAN MEMAKSA
(1) PIHAK KEDUA tidak diperkenankan mengajukan klaim atas kenaikan harga borongan/harga jadi.
(2) PIHAK KEDUA dapat dibebaskan dari denda keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan apabila kelambatan
diakibatkan dari hal-hal atau kejadian di luar kekuasaan kedua belah pihak (force majeure) dan dapat
diterima oleh PIHAK PERTAMA.
(3) PIHAK KEDUA dapat meminta pertimbangan dari PIHAK PERTAMA secara tertulis selambat-lambatnya
dalam waktu 14 (empat belas) hari sejak terjadinya keadaan memaksa dan dilampirkan bukti-bukti yang
sah untuk menyelesaikan pekerjaan akibat keadaan memaksa berdasarkan penyelidikan yang seksama.
PASAL 8
PEMBATALAN/PEMUTUSAN PERJANJIAN
(1) PIHAK PERTAMA mempunyai hak untuk membatalkan/memutuskan Surat Perjanjian ini apabila PIHAK
KEDUA ternyata tidak mampu melaksanakan pekerjaan pada Pasal 1 di atas.
(2) PIHAK KEDUA telah menyerahkan atau melimpahkan seluruhnya tugas pekerjaan tersebut kepada pihak
lain tanpa persetujuan PIHAK PERTAMA.
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
120
(3) Dengan membatalkan/memutuskan Surat Perjanjian Kerja ini, maka semua pekerjaan yang telah selesai
yang berada di lokasi pekerjaan menjadi milik PIHAK PERTAMA.
PASAL 9
DENDA DAN GANTI RUGI
(1) Denda adalah sanksi finansial yang dikenakan kepada PIHAK KEDUA sedangkan ganti rugi adalah
sanksi finansial yang dikenakan kepada PIHAK PERTAMA karena terjadinya cidera janji yang tercantum
dalam Surat Perjanjian Kerja ( Kontrak ).
(2) Besarnya denda kepada PIHAK KEDUA atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah 1 %o (satu
permil ) dari harga kontrak untuk setiap hari keterlambatan dan maksimal 5% (lima persen)
(3) Besarnya ganti rugi yang dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA atas keterlambatan pembayaran adal ah
sebesar bunga t erhadap ni l ai tagihan yang terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang
berlaku pada saat itu menurut keterangan Bank Indonesia atau dapat diberikan kompensasi sesuai
ketentuan dalam dokumen kontrak.
PASAL 10
PERSELISIHAN
(1) Bila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, maka kedua bel ah pi hak
menyel esai kan persel i si han di I ndonesi a pengadilan yang disepakati kedua belah pihak yaitu
Pengadilan Negeri ..
(2) Segala biaya yang dikeluarkan akibat terjadinya perselisihan sebagaimana ayat (1) di atas dipikul oleh
para pihak.
PASAL 11
LAIN-LAIN
(1) Kontrak yang dibuat meliputi beberapa dokumen dan merupakan satu kesatuan yang disebut kontrak.
(2) Apabi l a terj adi pertentangan antara ketentuan yang ada dal am dokumen-dokumen
perj anj i an/kont rak, maka yang di pakai adal ah dokumen yang pertama menurut urutan tersebut di
atas.
(3) Hal-hal yang ada hubungannya dengan Surat Perjanjian ini dan belum cukup diatur dalam pasal-pasal
Surat Perjanjian ini akan ditentukan lebih lanjut oleh kedua belah pihak secara musyawarah dan mufakat
dalam Surat Perjanjian Tambahan/Addendum dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Perjanjian ini.
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
121
PASAL 12
P E N U T U P
(1) Surat Perjanjian ini dinyatakan sah dan mengikat kepada kedua belah pihak dan mulai berlaku sejak
ditandatangani oleh kedua belah pihak pada tanggal tersebut di atas di Jakarta.
(2) Surat Perjanjian ini dibuat dalam rangkap seperlunya, 2 (dua) rangkap diantaranya dibubuhi materai Rp
6.000,- (enam ribu rupiah) untuk masing-masing pihak yang mempunyai kekuatan hukum yang sama.
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
Nama Nama
Jabatan pada perusahaan NIP
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
122
SURAT PERJANJIAN KERJA (KONTRAK)
PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR ..
Nomor : ..
Tanggal : ..
Antara
Kuasa Pengguna Anggaran DIPA .
Dengan
..
Pada hari ini , .. tanggal bulan ..tahun dua ribu ..........................,
kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1. N a m a : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
Berdasarkan Surat Keputusan .............................. Nomor ............... tanggal ............... tentang pengangkatan
pejabat perbendaharaan/pengelola keuangan pada (sebutkan instansinya) dalam hal ini bertindak untuk
dan atas nama Pemerintah R.I/ Pemerintah Daerah ........................... yang selanjutnya dalam perjanjian ini
disebut sebagai PIHAK PERTAMA..
2. N a m a : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
yang didirikan berdasarkan Hukum Republik Indonesia dengan Akta Notaris ................... Nomor ...........
tanggal .................... dengan segala perubahannya, bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi yang
selanjutnya dalam hal ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak berdasarkan :
1. KEPPRES Nomor : 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan
perubahannya;
2. KEPPRES Nomor : 42 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
3. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran(DIPA) atau DPA-SKPD Nomor : ............... tanggal .............
4. Dokumen Pelelangan pengadaan inventaris Kantor ..................................
5. Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan Nomor ............ tanggal ..............
6. Surat Penawaran harga dari PT/CV/Firma/Kop. Nomor ........ tanggal ..........
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
123
7. Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawarani Nomor ..... tanggal .........
8. Berita Acara Evaluasi Administrasi dan Teknis Nomor ..........tanggal ..........
9. Surat Keputusan .......... Nomor ....... tanggal ......tentang Penetapan Pemenang Penyedia Barang/Jasa (dapat
ditambahkan surat-surat yang berkenaan tentang pengadaan barang/jasa
Dengan ini bersepakat untuk membuat SURAT PERJANJIAN KERJA (KONTRAK) yang mengikat kedua belah pihak
sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam pasal-pasal tersebut di bawah ini.
PERTAMA
TUGAS DAN PEKERJAAN
PASAL 1
PIHAK PERTAMA dalam kedudukannya sebagaimana tersebut diatas memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan
PIHAK KEDUA menerima dan menyanggupi untuk melaksanakan pekerjaan pengadaan Alat Tulis
Kantor. ............................
KEDUA
RINCIAN PEKERJAAN
PASAL 2
Rincian Pekerjaan Pengadaan Alat Tulis Kantor tersebut pada pasal 1 harus sesuai
dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pelelangan dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan
(Aanwizjing) Inventaris Kantor Nomor .......... tanggal ...............
KETIGA
HARGA BORONGAN
PASAL 3
1. Jumlah harga borongan pekerjaan Pengadaan Alat Tulis Kantor tersebut pada pasal 1 adalah sebesar Rp.
(dengan huruf).
2. Harga tersebut diatas sudah termasuk pajak-pajak sesuai ketentuan yang berlaku. Pembayaran dari jumlah
harga borongan seperti tersebut pada Pasal 3 ayat 1, dilaksanakan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK
KEDUA yang dibebankan pada DIPA Kantor . Tahun 200...
KEEMPAT
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
PASAL 4
PIHAK KEDUA berkewajiban untuk melaksanakan dan menyerahkan hasil pekerjaan Pengadaan Alat Tulis
Kantor .........................kepada PIHAK PERTAMA dalam jangka waktu 25 (dua puluh lima) hari kalender sejak
tanggal Surat Perintah Mulai Kerja ditandatangani.
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
124
KELIMA
CARA PEMBAYARAN
PASAL 5
Cara pembayaran harga borongan tersebut pada pasal 3 dilaksanakan oleh PIHAK PERTAMA melalui SP2D oleh
KPPN/Kas Daerah.. pada Bank .Nomor Rekening .......... Kepada
PIHAK KEDUA dan akan dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Pembayaran sebesar 100% (seratus persen) dari harga borongan atau Rp.
(dengan huruf) setelah PIHAK KEDUA menyelesaikan seluruh pekerjaan yang dituangkan kedalam Berita Acara
Serah Terima Pekerjaan.
2. Terhadap pembayaran tersebut ayat 1 dilakukan pungutan pajak oleh bendaharawan, selaku wajib pungut pajak
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
KEENAM
SANKSI
PASAL 6
Apabila pekerjaan tidak dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA tepat pada waktu yang telah ditentukan pada pasal 4, maka
PIHAK KEDUA dikenakan sanksi berupa denda 1
00
0
(satu perseribu) dari harga borongan untuk setiap hari
keterlambatan dan setinggi-tingginya 5% (lima persen) dari harga borongan seluruhnya, kecuali apabila waktu
penyerahan diperpanjang karena alasan-alasan yang dapat diterima oleh PIHAK PERTAMA.
KETUJUH
KEADAAN MEMAKSA
PASAL 7
1. Perusahaan tidak diperkenankan mengajukan klaim atas kenaikan harga borongan yang sudah ditetapkan
2. Perusahaan dapat dibebaskan dari denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan apabila keterlambatan
disebabkan oleh keadaan memaksa dan dapat diterima oleh PIHAK PERTAMA.
3. PIHAK KEDUA dapat meminta pertimbangan dari PIHAK PERTAMA secara tertulis selambat-lambatnya dalam
waktu 7 (tujuh) hari sejak terjadinya keadaan memaksa dan dilampirkan bukti-bukti yang sah untuk
menyelesaikan pekerjaan akibat keadaan memaksa berdasarkan penyelidikan yang seksama.
4. PIHAK PERTAMA akan menyetujui atau menolak secara tertulis Keadaan Memaksa itu dalam jangka waktu 3
x 24 jam sejak adanya pemberitahuan tersebut.
5. Jika dalam jangka waktu 3 x 24 jam PIHAK PERTAMA tidak memberikan jawaban, maka PIHAK PERTAMA
dianggap menyetujui adanya Keadaan Memaksa tersebut.
6. Bilamana Keadaan Memaksa ditolak oleh PIHAK PERTAMA, maka berlaku ketentuanketentuan dalam
perjanjian ini.
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
125
KEDELAPAN
PEMBATALAN/PEMUTUSAN PERJANJIAN
PASAL 8
1. PIHAK PERTAMA mempunyai hak untuk membatalkan/memutuskan Surat Perjanjian ini apabila PIHAK KEDUA
ternyata tidak mampu melaksanakan pekerjaan pada Pasal 1 diatas.
2. PIHAK KEDUA telah menyerahkan atau melimpahkan seluruh tugas pekerjaan tersebut kepada PIHAK KETIGA
tanpa persetujuan PIHAK PERTAMA.
3. Dengan membatalkan/memutuskan Surat Perjanjian ini, maka semua pekerjaan yang telah selesai menjadi
milik PIHAK PERTAMA.
KESEMBILAN
PERSELISIHAN / ARBITRASE
PASAL 9
1. Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, maka diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai
mufakat
2. Apabila dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat belum dapat menyelesaikan perselisihan yang ada,
maka kedua belah pihak dapat mengajukan persoalan kepada Panitia Arbitrase yang anggota-anggotanya
ditunjuk oleh kedua belah pihak sedangkan biaya ditanggung oleh PIHAK KEDUA.
3. Apabila dengan musyawarah untuk mencapai mufakat melalui Panitia Abritrase tidak terdapat penyelesaian
yang layak dan memuaskan, maka kedua belah pihak memilih tempat kedudukan hukum yang sah dan tidak
berubah di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
4. Proses Penyelesaian dengan cara musyawarah oleh Panitia Abritase atau Pengadilan Negeri tidak dapat
dijadikan alasan PIHAK KEDUA untuk menunda pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
KESEPULUH
LAIN-LAIN
PASAL 10
Hal-hal yang ada hubungannya dengan Surat Perjanjian ini dan belum cukup diatur dalam pasal-pasal Surat
Perjanjian akan ditentukan lebih lanjut oleh kedua belah pihak secara musyawarah dan mufakat dalam surat
Perjanjian Tambahan/Addendum dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
126
KESEBELAS
P E N U T U P
PASAL 11
1. Surat perjanjian ini dinyatakan sah dan mengikat kedua belah pihak dan mulai berlaku setelah ditandatangani
oleh kedua belah pihak pada tanggal tersebut diatas.
2. Surat perjanjian ini dibuat dalam rangkap secukupnya 2 (dua) rangkap masing-masing bermaterai cukup dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
Nama Nama
Jabatan pada perusahaan NIP
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
127
Lampiran I
SURAT PERJANJIAN KONTRAK
Nomor : ..
Tanggal : ..
Pekerjaan Pengadaan Alat Tulis Kantor
Tahun Anggaran 2003
NO URAIAN/JENIS BARANG VOLUME
HARGA
SATUAN
(Rp.)
JUMLAH
HARGA
(Rp.)
SEBUT DAN URAIKAN ALAT TULIS KANTOR YANG
DIBELI
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
Nama Nama
Jabatan pada perusahaan NIP
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
128
Nomor :
Lampiran :
Perihal : Surat Perintah Kerja
Kepada Yth,
Direktur .
..
..
Berdasarkan Surat Penetapan pemenang pelelangan Nomor : tanggal
, bahwa PT/CV/Firma/Kop. ditetapkan sebagai pelaksana
Pekerjaan Pengadaan Alat Tulis untuk keperluan Kantor ...............(sebutkan satkernya)
Sehubungan dengan hal tersebut, dengan ini kami perintahkan agar Saudara segera melaksanakan
pekerjaan dimaksud dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Jumlah harga borongan untuk pengadaan Alat Tulis Kantor .. adalah sebesar Rp.
.. (dengan huruf) sudah termasuk pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 25 (dua puluh lima) hari kalender terhitung mulai tanggal Surat
Perintah Kerja ini.
3. Penyerahan pekerjaan selambat-lambatnya pada tanggal , yang dituangkan dalam Berita
Acara Serah Terima Pekerjaan.
4. Pembayaran dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran ., yang dilaksanakan langsung
melalui KPPN .. ke Rekening PT/CV/Firma/Kop... pada Bank .................. Nomor
Rekening
5. Ketentuan lain yang belum diatur dalam Surat Perintah Kerja ini, diatur dan ditetapkan dalam Surat Perjanjian
Kerja / Kontrak.
Demikian untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Nama Perusahaan Pejabat Pembuat Komitmen
Nama Nama
Jabatan Pada Perusahaan NIP
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
129
SURAT PERJANJIAN KERJA (KONTRAK)
Nomor :
Tanggal :
Tentang
PEKERJAAN PERBAIKAN RUMAH ..
Antara
KUASA PENGGUNA ANGGARAN DAFTAR ISIAN
PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA)
.
Dengan
2. PIHAK KEDUA mempunyai kewajiban kepada PIHAK KESATU untuk melaksanakan, menyelesaikan, dan
memelihara pekerjaan, serta memperbaiki kerusakan sesuai ketentuan dan spesifikasi yang tercantum dalam
kontrak.
Pasal 2
DASAR PERJANJIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Dasar perjanjian dan pelaksanaan pekerjaan pemborongan ini menjadi lampiran dan bagian yang mengikat
serta tidak terpisahkan dalam perjanjian ini adalah :
a. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor ................ tanggal 31 Desember 200...
b. Surat Penawaran Harga (SPH)
Nomor : .......................................
Tanggal : .......................................
c. Usulan Calon Pemenang Pelelangan
Nomor : .......................................
Tanggal : .......................................
d. Penetapan Pemenang Pelelangan
Nomor :
Tanggal :
e. Surat Penunjukan Penyedia Barang dan Jasa Pemborongan
Nomor : ......................................
Tanggal : ......................................
f. Berita Acara :
i. Penjelasan Pekerjaan beserta lampiran
ii. Pembukaan surat penawaran beserta lampiran
iii. Hasil Pelelangan beserta lampiran
g. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
h. Gambar-gambar
i. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
j. Shop Drawings
k. Jaminan Pelaksanaan
2. Dasar spesifikasi teknis dan non teknis pelaksanaan pekerjaan yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dalam perjanjian ini yaitu :
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
147
Pasal 1
TUGAS PEKERJAAN
1. PIHAK KESATU memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima untuk
melaksanakan pekerjaan Pembangunan .. yang berlokasi di
2. PIHAK KEDUA mempunyai kewajiban kepada PIHAK KESATU untuk melaksanakan, menyelesaikan, dan
memelihara pekerjaan, serta memperbaiki kerusakan sesuai ketentuan dan spesifikasi yang tercantum dalam
kontrak.
Pasal 2
DASAR PERJANJIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Dasar perjanjian dan pelaksanaan pekerjaan pemborongan ini menjadi lampiran dan bagian yang mengikat
serta tidak terpisahkan dalam perjanjian ini adalah :
a. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor ................ tanggal 31 Desember 200...
b. Surat Penawaran Harga (SPH)
Nomor : .......................................
Tanggal : .......................................
c. Usulan Calon Pemenang Pelelangan
Nomor : .......................................
Tanggal : .......................................
d. Penetapan Pemenang Pelelangan
Nomor :
Tanggal :
e. Surat Penunjukan Penyedia Barang dan Jasa Pemborongan
Nomor : ......................................
Tanggal : ......................................
f. Berita Acara :
i. Penjelasan Pekerjaan beserta lampiran
ii. Pembukaan surat penawaran beserta lampiran
iii. Hasil Pelelangan beserta lampiran
g. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
h. Gambar-gambar
i. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
j. Shop Drawings
k. Jaminan Pelaksanaan
2. Dasar spesifikasi teknis dan non teknis pelaksanaan pekerjaan yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dalam perjanjian ini yaitu :
a. Pasal-pasal yang masih berlaku dari Algemene voorwaarden voor de uitvoerin bij aaneming van
openbare werken, yang disahkan dengan Surat Keputusan Pemerintah Hindia Belanda No. 9 tanggal
29 Mei 1941 dan Tambahan Lembaran Negara nomor 14571.
b. Peraturan Pembangunan dari Pemerintah Daerah setempat.
c. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
d. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 tahun 2003 yang diperbaharui dengan KEPPRES
No. 61 Tahun 2004 dan No. 32 Tahun 2005.
e. Keputusan Menteri PU Nomor : 061/KPTS/1981 tentang Prosedur Pokok Pengadaan Bangunan
Gedung Negara.
f. Keputusan Menteri PU Nomor : 38/KPTS/1998 tentang Dokumen Lelang Standar Pengadaan Jasa
Pemborong.
g. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor : 332/KPTS/ M/2002 tanggal 21
Agustus 2002 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
h. Standar Nasional Indonesia tentang Bangunan.
i. Petunjuk dan peringatan tertulis yang diberikan pengawas pekerjaan tersebut dalam pasal 3 perjanjian
ini.
j. Selain ketentuan tersebut di atas juga terikat kepada peraturan tentang bangunan lainnya yang berlaku.
Pasal 3
PENGAWAS PEKERJAAN
1. Untuk pengendalian pekerjaan yang terdiri atas kegiatan pengawasan, pengujian dan pengkoreksian, maka
PIHAK KESATU menunjuk ..., alamat
sebagai pengawas pekerjaan yang bertindak untuk dan atas nama PIHAK KESATU, dan telah diketahui PIHAK
KEDUA.
2. Apabila Badan Hukum yang ditunjuk dalam ayat 1 pasal ini berhalangan atau tidak dapat menjalankan
kewajibannya, maka PIHAK KESATU dapat menunjuk penggantinya dan diberitahukan secara tertulis kepada
PIHAK KEDUA.
3. PIHAK KEDUA harus mematuhi perintah/petunjuk teknis dan manajemen dari pengawas pekerjaan sesuai
kewenangan yang telah ditentukan.
Pasal 4
BAHAN DAN PERALATAN
1. Bahan, peralatan dan segala sesuatu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan pemborongan ini harus
disediakan oleh PIHAK KEDUA.
2. PIHAK KEDUA wajib mengajukan contoh bahan dan peralatan yang akan digunakan untuk mendapat
persetujuan tertulis dari PIHAK KESATU.
3. PIHAK KESATU berhak melakukan pengujian terhadap bahan dan peralatan yang diajukan PIHAK KEDUA.
4. PIHAK KESATU berhak menolak bahan dan peralatan yang disediakan oleh PIHAK KEDUA, jika kualitas dan
spesifikasinya tidak memenuhi persyaratan.
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
148
5. Jika bahan dan peralatan tersebut ditolak PIHAK KESATU, maka PIHAK KEDUA harus menyingkirkan bahan
dan peralatan tersebut dari lokasi pekerjaan dalam waktu 2 x 24 jam. PIHAK KEDUA harus mengganti dengan
bahan dan peralatan baru yang memenuhi persyaratan.
6. Apabila bahan dan peralatan yang digunakan/terpasang setelah melakukan pengujian ternyata tidak
memenuhi persyaratan kualifikasi dan spesifikasi yang telah ditentukan, maka PIHAK KEDUA wajib
mengganti/memperbaiki tanpa berhak menuntut kerugian.
7. Jika bahan dan peralatan tidak terdapat di pasaran, maka PIHAK KEDUA dapat mengajukan bahan dan
peralatan pengganti yang setara melalui persetujuan tertulis PIHAK KESATU, dalam hal ini tetap berlaku
ketentuan ayat 13 pasal ini.
8. Tidak tersedianya bahan dan peralatan di pasaran, tidak dapat dijadikan alasan untuk keterlambatan pekerjaan.
9. PIHAK KEDUA wajib menjaga keamanan bahan dan peralatan di lokasi dari pencurian.
10. PIHAK KEDUA wajib menjaga kebersihan lokasi dan lingkungan dari kotoran dan polusi yang ditimbulkan
penggunaan bahan dan peralatan dalam pelaksanaan pekerjaan.
11. PIHAK KEDUA wajib membuat tempat atau gudang yang baik dan aman untuk menyimpan bahan dan
peralatan guna kelancaran pekerjaan.
12. PIHAK KEDUA harus menjalin kerja sama yang baik dengan pemasok perangkat dari luar dan dalam negeri.
13. PIHAK KEDUA menjamin bahwa bahan dan peralatan yang dipasang tersedia suku cadang dan agen
penjualnya di Indonesia serta bersedia memberikan pelayanan purna jual.
14. PIHAK KEDUA diwajibkan memaksimalkan penggunaan bahan dan peralatan produksi dalam negeri.
Pasal 5
TENAGA KERJA
1. PIHAK KEDUA wajib menugaskan tenaga kerja ahli dan terampil dalam jumlah cukup sesuai kebutuhan
pekerjaan yang dicantumkan dalam Daftar Isian Staf Inti Proyek dan diserahkan kepada PIHAK KESATU.
2. Di lokasi pekerjaan harus ada wakil PIHAK KEDUA yang ditunjuk sebagai pemimpin pelaksana yang
mempunyai wewenang penuh untuk mewakili PIHAK KEDUA yang dapat
menerima/memberikan/memutuskan segala urusan pekerjaan di lapangan.
3. Penunjukan/penugasan/penggantian staf proyek atau pemimpin pelaksana harus memenuhi kualifikasi,
kemampuan dan pengalaman yang telah ditentukan dengan melampirkan curriculum vitae dan mendapat
persetujuan tertulis PIHAK KESATU.
4. PIHAK KEDUA wajib menyediakan tenaga kerja harian dalam jumlah cukup dan kualifikasi sesuai dengan
volume dan kompleksitas pekerjaan.
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
149
5. Penyediaan tenaga kerja harian harus dilaporkan kepada PIHAK KESATU dalam bentuk daftar yang dilampiri
keterangan identitas setiap tenaga kerja.
6. Jika PIHAK KESATU meminta PIHAK KEDUA untuk memperhatikan orang atau tenaga kerjanya dan
menyatakan alasan atas permintaan tersebut, maka PIHAK KEDUA harus menjamin dalam waktu 7 x 24 jam
orang atau tenaga kerja tersebut sudah harus meninggalkan lokasi pekerjaan, dan tidak berhubungan lagi
dengan pekerjaan dalam kontrak.
7. PIHAK KEDUA wajib menyediakan perlengkapan pengamanan untuk keselamatan tenaga kerja.
8. Ongkos-ongkos dan upah tenaga kerja untuk pelaksanaan pekerjaan ditanggung oleh PIHAK KEDUA.
9. PIHAK KEDUA wajib menyelenggarakan Asuransi Sosial Tenaga Kerja (ASTEK) kecelakaan dan kematian
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
10. Asuransi tersebut harus memiliki masa berlaku minimal sampai akhir masa kontrak, dan diserahkan kepada
PIHAK KESATU selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari sejak dikeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja. Asuransi
tersebut bisa dilakukan menurut variabel jumlah pekerja yang ada di lapangan.
11. PIHAK KEDUA harus bertanggung jawab atas kerugian PIHAK KESATU akibat perbuatan orang-orang yang
dipekerjakannya.
12. Jika terjadi kecelakaan pada saat pelaksanaan pekerjaan, maka PIHAK KEDUA wajib memberikan pertolongan
medis sepenuhnya terhadap korban, dan seluruh biaya yang ditimbulkan ditanggung PIHAK KEDUA.
13. PIHAK KEDUA wajib menyediakan tempat tinggal yang memenuhi syarat kesehatan dan ketertiban bagi para
pekerja yang tinggal sementara di lokasi pekerjaan.
14. Hubungan antara para pekerja dengan PIHAK KEDUA sepanjang tidak diatur secara khusus, tunduk pada
peraturan-peraturan perburuhan yang berlaku.
15. Semua yang berkaitan dengan persoalan dan tuntutan tenaga kerja maupun Sub Kontraktor menjadi beban
dan tanggung jawab PIHAK KEDUA, baik di dalam maupun di luar pengadilan.
Pasal 6
SUB KONTRAKTOR
1. PIHAK KEDUA wajib bekerja sama dengan Sub Kontraktor (termasuk dengan Sub Kontraktor Golongan
Ekonomi Lemah) setempat, sesuai dengan bidang keahliannya.
2. PIHAK KEDUA tidak diperkenankan menyerahkan seluruh pekerjaan kepada Sub Kontraktor atau PIHAK
KETIGA.
3. Apabila suatu bagian pekerjaan akan diserahkan kepada Sub Kontraktor, maka sebelumnya harus mendapat
persetujuan tertulis dari PIHAK KESATU.
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
150
4. Hubungan antara PIHAK KEDUA dengan Sub Kontraktor menjadi tanggung jawab sepenuhnya PIHAK KEDUA.
5. Jika ternyata PIHAK KEDUA menyerahkan pekerjaan kepada Sub Kontraktor tanpa persetujuan tertulis dari
PIHAK KESATU, maka PIHAK KESATU dapat memberlakukan Pasal 18.
6. Untuk pekerjaan yang diserahkan kepada Sub Kontraktor atas persetujuan PIHAK KESATU, maka PIHAK
KEDUA berkewajiban melakukan koordinasi yang baik dan penuh tanggung jawab atas pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukan oleh Sub Kontraktor, dan hal ini tidak mengurangi kewenangan Pengawas
Pekerjaan.
7. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan Sub Kontraktor dan segala sesuatu yang
menyangkut hubungan antara PIHAK KEDUA dengan Sub Kontraktor.
8. Sebelum dilakukan Serah Terima I (KESATU) pekerjaan kepada PIHAK KESATU, maka PIHAK KEDUA harus
telah menyelesaikan segala urusan keuangan dengan para Sub Kontraktor.
Pasal 7
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan pelaksanaan sampai 100% (Serah Terima I) ditetapkan selama 120
(seratus dua puluh) hari kalender terhitung tanggal diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
Waktu penyelesaian tersebut dalam ayat 1 dan ayat 2 pasal ini tidak dapat diubah oleh PIHAK KEDUA, kecuali
PIHAK KESATU telah memberikan persetujuan tertulis dan diatur dalam Perjanjian Tambahan (Addendum).
Pasal 8
MASA PEMELIHARAAN
1. Masa pemeliharaan hasil pekerjaan ditetapkan selama 6 (enam) bulan terhitung sejak tanggal pekerjaan
selesai 100% dan telah diterima oleh PIHAK KESATU dalam keadaan baik, yang dinyatakan dalam Berita
Acara Serah Terima I.
2. Apabila selama masa pemeliharaan ternyata terdapat kerusakan-kerusakan akibat iklim atau akibat
kelalaian/kesalahan pemakaian/pemasangan bahan yang tidak sesuai dengan ketentuan perjanjian, maka
PIHAK KEDUA wajib melakukan perbaikan, dan seluruh biaya perbaikan tersebut ditanggung oleh PIHAK
KEDUA.
.
3. Berkaitan ayat 2 pasal ini, maka masa pemeliharaan terhitung sampai dengan berakhirnya perbaikan yang
dilakukan tersebut.
4. Apabila PIHAK KEDUA tidak melakukan perbaikan sebagaimana dimaksud ayat 1 dan 2 pasal ini maka
PIHAK KESATU dapat menunjuk PIHAK KETIGA untuk melakukan perbaikan tersebut dengan biaya
dibebankan kepada PIHAK KEDUA.
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
151
Pasal 9
JAMINAN PELAKSANAAN DAN JAMINAN UANG MUKA
1. Jaminan Pelaksanaan :
a. PIHAK KEDUA wajib menyerahkan kepada PIHAK KESATU Jaminan Pelaksanaan pekerjaan selambat-
lambatnya pada saat Perjanjian ini ditandatangani. Surat Jaminan tersebut harus dikeluarkan oleh
Bank Pemerintah Besar Nilai Jaminan adalah 5% dari Biaya Pekerjaan Borongan atau sebesar 5% x
Rp....................... = Rp..............(dengan huruf)
b. Surat Jaminan tersebut pada huruf a ayat 1 pasal ini, akan diserahkan kembali oleh PIHAK KESATU
kepada PIHAK KEDUA, setelah Serah Terima II pekerjaan fisik dilaksanakan dan diterima dengan baik
oleh PIHAK KESATU.
c. Dalam Surat Jaminan Pelaksanaan tersebut dalam huruf a ayat 1 pasal ini harus ada ketentuan bahwa
jaminan pelaksanaan menjadi milik negara dan dapat dicairkan oleh PIHAK KESATU tanpa persetujuan
PIHAK KEDUA, bilamana terjadi pemutusan perjanjian dengan memperhitungkan prestasi pekerjaan
yang telah dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA.
d. Masa berlaku Surat Jaminan Pelaksanaan sekurang-kurangnya sampai dengan 14 (empat belas) hari
setelah tanggal masa pemeliharaan berakhir berdasarkan kontrak. Apabila terjadi perpanjangan masa
pekerjaan, maka PIHAK KEDUA wajib memperpanjang masa jaminan tersebut dan harus dijamin tidak
ada waktu senggang diantaranya.
e. Jika PIHAK KEDUA mengundurkan diri setelah menandatangani kontrak (Surat Perjanjian) ini, maka
jaminan pelaksanaan menjadi milik negara.
f. PIHAK KESATU dapat membatalkan PIHAK KEDUA sebagai pemenang lelang, apabila PIHAK KEDUA
melanggar ketentuan ayat 1 a pasal ini.
2. Jaminan Uang Muka
a. Sebelum pembayaran uang muka oleh PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA dilakukan, maka PIHAK
KEDUA wajib menyerahkan kepada PIHAK KESATU jaminan uang muka berupa surat jaminan Bank
Pemerintah atau Perusahaan Asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian (surety bond)
sebesar 20% dari biaya pelaksanaan borongan atau sebesar 20% x
b. Jaminan uang muka tersebut pada huruf a ayat 2 pasal ini, secara berangsur-angsur akan
diperhitungkan dalam tahap-tahap pembayaran sebagaimana termaksud dalam pasal 11 perjanjian ini,
dan harus sudah lunas selambat-lambatnya pada saat Serah Terima I pekerjaan konstruksi fisik.
c. Dalam surat jaminan uang muka tersebut huruf a di atas, harus ada ketentuan bahwa jaminan uang
muka menjadi milik negara dan dapat dicairkan oleh PIHAK KESATU tanpa persetujuan PIHAK KEDUA
bilamana terjadi pemutusan perjanjian, dengan memperhitungkan prestasi pekerjaan yang telah
dilakukan oleh PIHAK KEDUA.
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
152
d. PIHAK KEDUA telah menjamin bahwa penggunaan uang muka tersebut dalam butir a ayat 2 pasal ini
adalah sepenuhnya diperuntukkan atau dipergunakan bagi pelaksanaan pekerjaan pemborongan
sebagaimana disebut dalam pasal 1 surat perjanjian ini.
Pasal 10
BIAYA PELAKSANAAN BORONGAN
1. Jumlah biaya pelaksanaan borongan ini adalah sebesar Rp. ..
(. ) yang merupakan biaya yang
pasti dan tetap (lumpsum fixed price), yang dibebankan pada DIPA Nomor .. tanggal 31
Desember
2. Dalam jumlah biaya, pelaksanaan tersebut di atas sudah termasuk segala pengeluaran PIHAK KEDUA beserta
pajak-pajak dan biaya-biaya lainnya yang harus dibayar oleh PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
3. Dalam jumlah biaya pelaksanaan tersebut di atas sudah termasuk segala pengeluaran PIHAK KEDUA beserta
pajak-pajak dan biaya-biaya lainnya yang harus dibayar oleh PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
4. Volume, harga satuan pekerjaan, satuan upah dan harga satuan bahan tidak mengikat pada harga borongan
Lumpsum, tetapi hanya dipakai untuk menghitung perubahan harga bila terjadi pekerjaan tambah kurang.
Pasal 11
CARA PEMBAYARAN
Pembayaran harga borongan tersebut pasal 10 di atas dilakukan secara bertahap dengan perincian sebagai berikut :
Termin ke Sebesar dari harga borongan Atau sebesar
(Rp.)
Jika pekerjaan diterima telah
bernilai
Uang muka 20% x Nilai Kontrak Sudah diterima Jaminan Uang
Muka dari Bank Umum/Asuransi
sebesar nilai uang muka
I (35% x Nilai Kontrak)- (35% x Uang
muka)
35% dari harga borongan yang
dibuktikan dengan Berita Acara
Kemajuan Pekerjaan Pelaksanaan
II (30% x Nilai Kontrak)- (35% x Uang
muka)
65% dari harga borongan yang
dibuktikan dengan Berita Acara
Kemajuan Pekerjaan Pelaksanaan
III (30% x Nilai Kontrak)- (30% x Uang
muka)
100% dari harga borongan yang
dibuktikan dengan Berita Acara
Serah Terima I Pekerjaan
Pelaksanaan
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
153
IV 5% x Nilai Kontrak Setelah masa pemeliharaan
dilampaui dengan baik yang
dibuktikan dengan Berita Acara
Serah Terima II Pekerjaan
Pelaksanaan
Jumlah 100%
Tahap-tahap pembayaran di atas dilakukan melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara/Kas Daerah
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan ditransfer ke Bank . Nomor
Rekening . atas nama PT/CV/Firma/Kop. .
Pasal 12
KENAIKAN HARGA
1. Kenaikan harga bahan, peralatan dan upah selama masa pelaksanaan pekerjaan pemborongan ini ditanggung
sepenuhnya oleh PIHAK KEDUA.
2. PIHAK KEDUA tidak dapat mengajukan tuntutan/klaim atas kenaikan harga bahan, peralatan dan upah
tersebut, kecuali apabila Pemerintah Republik Indonesia dalam bidang moneter secara resmi menyatakan
tentang kenaikan tersebut yang diatur dalam peraturan perundang-undangan atau pemberitahuan resmi
secara tertulis.
Pasal 13
BEBAN BIAYA DAN PAJAK
1. Segala biaya sehubungan pembuatan surat perjanjian ini termasuk biaya materai tempel Rp. 6.000,- (enam
ribu rupiah) dibebankan kepada PIHAK KEDUA.
2. Segala biaya sehubungan pekerjaan pemborongan ini ditanggung PIHAK KEDUA dan dilunasi sesuai dengan
perundang-undangan yang berlaku.
3. PIHAK KEDUA wajib mengurus dan menyelesaikan semua perizinan yang berlaku dengan pelaksanaan
pekerjaan ini, dan segala biaya yang dikeluarkan menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
Pasal 14
PEKERJAAN TAMBAH KURANG
1. Perubahan yang merupakan penambahan atau pengurangan pekerjaan, hanya dianggap sah sesudah
mendapat persetujuan tertulis dari PIHAK KESATU dengan menyebut jenis, volume dan rincian pekerjaan
secara jelas.
2. Perhitungan penambahan atau pengurangan pekerjaan dilakukan atas dasar harga yang disetujui oleh Kedua
belah pihak, jika tidak tercantum dalam daftar harga satuan pekerjaan dalam pasal 10 ayat 4 perjanjian ini.
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
154
3. Harga pekerjaan tambah kurang dalam ayat 1 dan 2 pasal ini setinggi-tingginya 10% dari harga borongan
yang sudah termasuk pajak yang harus dibayarkan oleh PIHAK KEDUA.
4. Adanya pekerjaan tambah-kurang tidak dapat dipakai sebagai alasan untuk mengubah jangka waktu
penyelesaian pekerjaan, kecuali atas persetujuan tertulis PIHAK KESATU.
5. Untuk pekerjaan tersebut di atas, dibuat perjanjian tambahan (addendum).
6. Pelaksanaan pembayaran pekerjaan tambah kurang dilakukan setelah pekerjaan selesai (100%).
Pasal 15
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
1. Yang dimaksud dalam Keadaan memaksa dalam perjanjian ini adalah peristiwa-peristiwa yang berada di
luar kemampuan PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA yang dapat mempengaruhi kinerja dan pelaksanaan
kegiatan kedua belah pihak, yaitu :
Bencana alam (gempa bumi, tanah longsor, dan banjir)
Perang, revolusi, makar, huru-hara, pemberontakan, kerusuhan dan kekacuan (kecuali karyawan kontraktor)
Kebakaran (kecuali disebabkan dalam pelaksanaan pekerjaan atau kelalaian PIHAK KEDUA)
Keadaan Memaksa yang dinyatakan secara resmi oleh Pemerintah.
2. Apabila terjadi keadaan memaksa, maka :
a. PIHAK KESATU menyatakan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA bahwa telah terjadi keadaan
memaksa.
b. Apabila selama 3 hari sejak terjadinya keadaan memaksa PIHAK KESATU tidak membuat pernyataan
tersebut ayat 2a pasal ini, maka PIHAK KEDUA berhak mengajukan keadaan tersebut kepada PIHAK
KESATU untuk mendapat persetujuan tertulis.
c. Jika dalam waktu 3 x 24 jam sejak diterimanya pemberitahuan PIHAK KEDUA kepada PIHAK KESATU
tentang keadaan memaksa tersebut, PIHAK KESATU tidak memberi jawabannya, maka PIHAK
KESATU dianggap menyetujui adanya keadaan memaksa tersebut.
d. PIHAK KEDUA wajib mengamankan lapangan dan segera menghentikan seluruh kegiatan pekerjaan
setelah menerima pernyataan / persetujuan tertulis tentang keadaan memaksa dari PIHAK KESATU.
e. PIHAK KEDUA segera melaporkan kemajuan pekerjaan pada saat keadaan memaksa, setelah diperiksa
oleh Pengawas Pekerjaan.
f. Pembayaran PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA dilakukan setelah dilakukan perhitungan, dan
setelah PIHAK KEDUA menyelesaikan kewajiban keuangan kepada para pekerja harian dan Sub
Kontraktor.
3. Apabila keadaan memaksa itu ditolak oleh PIHAK KESATU maka berlaku ketentuan-ketentuan pasal 7,
pasal 16, dan pasal 18 dalam surat perjanjian ini.
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
155
Pasal 16
SANKSI / DENDA
1. Jika PIHAK KEDUA melakukan kelalaian dan telah mendapat peringatan tertulis dari PIHAK KESATU 3 (tiga)
kali berturut-turut tetap tidak mengindahkan kewajibannya sebagaimana tercantum dalam Dokumen Kontrak
Perjanjian ini, maka untuk setiap kali melakukan kelalaian, PIHAK KEDUA wajib membayar denda kelalaian
sebesar 1
o
/
oo
(satu perseribu) dari jumlah biaya pekerjaan pemborongan.
2. Jika PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan pekerjaan pemborongan sesuai dengan jangka waktu
pelaksanaan yang tercantum dalam pasal perjanjian ini, maka untuk setiap hari keterlambatan PIHAK KEDUA
wajib membayar denda keterlambatan sebesar 1
o
/
oo
(satu perseribu) dari jumlah biaya pekerjaan
pemborongan.
3. Jumlah maksimum denda kumulatif ayat 1 dan 2 pasal ini ditetapkan sebesar 5% (lima perseratus) dari
jumlah biaya pekerjaan pemborongan.
4. Denda-denda tersebut dalam pasal ini, dibebankan kepada PIHAK KEDUA dan akan diperhitungkan dengan
kewajiban pembayaran PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 17
R E S I K O
1. Jika hasil pekerjaan PIHAK KEDUA musnah karena kelalaian PIHAK KEDUA sebelum diserahkan kepada
PIHAK KESATU, maka PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas segala kerugian yang timbul.
2. Jika pada waktu pelaksanaan terjadi kemacetan-kemacetan akibat tidak tersedianya bahan dan alat-alat
karena kesalahan PIHAK KEDUA, maka segala resiko akibat kemacetan pekerjaan tersebut menjadi tanggung
jawab PIHAK KEDUA.
3. Apabila selama PIHAK KEDUA melaksanakan pekerjaan pemborongan ini menimbulkan kerugian PIHAK
KETIGA (orang-orang yang tidak ada sangkut paut dengan pekerjaan ini) akibat kelalaian PIHAK KEDUA,
maka segala kerugian ditanggung oleh PIHAK KEDUA.
4. PIHAK KEDUA bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan pasal 1609 KUH Perdata.
Pasal 18
PEMUTUSAN PERJANJIAN
1. PIHAK KESATU dapat membatalkan secara sepihak perjanjian ini tanpa menggunakan pasal 1266 dan 1267
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata setelah PIHAK KESATU memberikan peringatan/teguran tertulis 3
(tiga) kali berturut-turut tetapi PIHAK KEDUA tetap tidak mengindahkannya dalam hal :
a. Dalam waktu 7 (tujuh) hari terhitung tanggal Surat Perintah Mulai Kerja diterbitkan oleh PIHAK
KESATU, PIHAK KEDUA tidak memulai melaksanakan pekerjaan pemborongan sebagaimana diatur
dalam pasal 1 surat perjanjian ini.
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
156
b. Dalam waktu 7 (tujuh) hari berturut-turut tidak melanjutkan pekerjaan pemborongan yang telah
dimulainya.
c. Secara langsung atau tidak langsung dengan sengaja memperlambat penyelesaian pekerjaan
pemborongan ini.
d. Memberikan keterangan tidak benar yang dapat merugikan PIHAK KESATU sehubungan dengan
pekerjaan pemborongan ini.
e. Jika PIHAK KEDUA melaksanakan pekerjaan pemborongan ini tidak sesuai dengan jadwal waktu (Time
Schedule) yang telah disetujui oleh PIHAK KESATU.
f. PIHAK KEDUA nyata-nyata tidak dapat melaksanakan atau melanjutkan pekerjaan yang ditugaskan.
g. PIHAK KEDUA telah memborongkan sebagian atau seluruh pekerjaan kepada PIHAK KETIGA tanpa
persetujuan tertulis PIHAK KESATU.
h. Apabila jumlah denda kumulatif telah mencapai maksimum 10% (sepuluh persen) dari jumlah harga
pekerjaan pemborongan ini.
i. Apabila PIHAK KEDUA tidak melaksanakan ketentuan tentang Sub Kontraktor sebagaimana diatur
dalam pasal 6 surat perjanjian ini.
2. Jika terjadi pemutusan perjanjian pemborongan secara sepihak oleh PIHAK KESATU, sebagaimana dimaksud
dalam ayat 1 pasal ini, maka PIHAK KESATU dapat menunjuk Pemborong lain untuk menyelesaikan
pekerjaan tersebut. PIHAK KEDUA segera menyerahkan kepada PIHAK KESATU dokumen kontrak lengkap
dengan lampiran-lampirannya dan seluruh keterangan lain yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
yang telah dilakukan PIHAK KEDUA.
3. Apabila terjadi pemutusan perjanjian sebagaimana dimaksud ayat 2 pasal ini, maka PIHAK KESATU akan
memperhitungkan dan menetapkan pembayaran berdasarkan penilaian prestasi pelaksanaan pekerjaan yang
telah diselesaikan oleh PIHAK KEDUA.
4. Dalam hal demikian, maka Jaminan Pelaksanaan yang telah diserahkan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK
KESATU menjadi milik negara sebagaimana diatur dalam pasal 9 surat perjanjian ini.
Pasal 19
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, akan diselesaikan secara musyawarah.
2. Apabila perselisihan ini tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maka akan diselesaikan melalui
Pengadilan Negeri di ..
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
157
Pasal 20
L A P O R A N
1. Jika sewaktu-waktu diminta oleh PIHAK KESATU untuk menyerahkan sebagian atau keseluruhan dokumen
kontrak, laporan, serta catatan, selama pelaksanaan di lapangan maka PIHAK KEDUA harus segera
menyerahkannya kepada PIHAK KESATU.
2. PIHAK KEDUA wajib membuat laporan berkala pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan, termasuk
pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan Sub Kontraktor.
3. PIHAK KEDUA wajib membuat catatan yang jelas dan pasti mengenai kemajuan pekerjaan yang telah
dilaksanakan.
4. Laporan dan atau catatan tersebut dalam ayat 2 dan 3 pasal ini, dibuat berbentuk buku harian rangkap 5
(lima) diisi pada format yang telah disetujui pengawas pekerjaan dan harus selalu berada di tempat pekerjaan.
5. PIHAK KEDUA wajib membuat dan menyerahkan kepada PIHAK KESATU foto-foto dokumentasi setiap bagian
pekerjaan tentang persiapan, pelaksanaan, dan hasil pekerjaan sampai selesai yang dimasukkan dalam
album dan dibuat dalam rangkap 5 (lima).
6. PIHAK KEDUA wajib menyerahkan kepada PIHAK KESATU pada saat penyerahan 1 pekerjaan yakni gambar-
gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built drawings) dalam bentuk kalkir dan blue print.
Pasal 21
TEMPAT KEDUDUKAN
Untuk pelaksanaan perjanjian pemborongan ini beserta segala akibatnya, kedua belah pihak telah setuju memilih
tempat kedudukan hukum yang tetap di Kantor Pengadilan Negeri di .....................
Pasal 22
P E N U T U P
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam surat perjanjian ini atau perubahan-perubahan yang dipandang perlu
oleh kedua belah pihak akan diatur lebih lanjut dalam surat perjanjian tambahan (addendum) yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari surat perjanjian ini.
2. Surat Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 10 (sepuluh) bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum
yang sama, masing-masing untuk PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA serta pihak-pihak lain yang berkaitan
dengan pekerjaan pemborongan ini.
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
158
3. Surat perjanjian pekerjaan pemborongan ini ditandatangani oleh kedua belah pihak di .. pada hari
dan tanggal tersebut di atas dan dinyatakan berlaku sejak tanggal diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja
dari PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA.
PIHAK KEDUA PIHAK KESATU
Mengetahui :
Kuasa Pengguna Anggaran / Barang
NB :
Contoh Surat Perjanjian ini bersumber
dari pekerjaan pembangunan fisik
Senilai Rp. 1,4 Milyar
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
159
SURAT PERINTAH MULAI KERJA
Nomor : ..
Pada hari ini , .. tanggal bulan ..tahun dua ribu ..........................,
kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1. N a m a : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
Dengan ini memerintahkan kepada :
2. N a m a : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
NPWP : 0000.000000.000000
Untuk melaksanakan pekerjaan : Pembangunan ..
Yang berlokasi pada , meliputi pekerjaan
pelaksanaan konstruksi fisik seperti tercantum dalam Surat Penawaran Nomor . tanggal
dengan biaya sebesar Rp. ..
Terbilang : ..
Dengan syarat-syarat / ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1. Biaya pekerjaan Pembangunan . ini akan dibayarkan dari DIPA Nomor
. Tanggal 31 Desember .
2. Jumlah biaya pekerjaan pembangunan tersebut sudah termasuk PPN 10% serta pengeluaran lainnya
sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
3. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan pembangunan ditetapkan selama 120 (seratus dua puluh) hari
kalender, terhitung sejak tanggal . sampai dengan
Demikian Surat Perintah Mulai Kerja ini dikeluarkan untuk dilaksanakan sebaik-baiknya.
Yang menerima perintah
PT.
Pejabat Pembuat Komitmen
___________________
___________________
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
160
SURAT PENYERAHAN LAPANGAN
Nomor : .
Pada hari ini , .. tanggal bulan ..tahun dua ribu ..........................,
kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1. N a m a : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
Dengan ini memerintahkan kepada :
2. N a m a : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
NPWP : 0000.000000.000000
Dengan ini menyatakan :
PIHAK KESATU menyerahkan lapangan kepada PIHAK KEDUA sebagai Pelaksana pekerjaan Pembangunan
. pada Kantorterletak di Jalan..(sebutkan kotanya) ,
berdasarkan Surat Perjanjian Pekerjaan Pelaksanaan Nomor : .. tanggal ..
PIHAK KEDUA akan melaksanakan pekerjaan tersebut dalam jangka waktu 120 (seratus dua puluh) hari kalender
terhitung sejak Surat Perintah Mulai Kerja dikeluarkan.
Demikianlah Surat Penyerahan Lapangan ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
PIHAK KEDUA
PT.
PIHAK KESATU
Pejabat Pembuat Komitmen
___________________ ___________________
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
161
SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN
Pekerjaan Renovasi Aula dan
Pembuatan Lapangan Parkir
Nomor : //..//.
Pada hari ini , .. tanggal bulan ..tahun dua ribu ..........................,
kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1. N a m a : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
Berdasarkan Surat Keputusan .............................. Nomor ............... tanggal ............... tentang pengangkatan
pejabat perbendaharaan/pengelola keuangan pada (sebutkan instansinya) dalam hal ini bertindak untuk
dan atas nama Pemerintah R.I/ Pemerintah Daerah ........................... yang selanjutnya dalam perjanjian ini
disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
2. N a m a : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
yang didirikan berdasarkan Hukum Republik Indonesia dengan Akta Notaris ................... Nomor ...........
tanggal .................... dengan segala perubahannya, bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi yang
selanjutnya dalam hal ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak berdasarkan :
1. Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen
..
Nomor : .
Tanggal : .
Tentang : Penetapan Pemenang Pelelangan Pengadaan Pekerjaan Renovasi Aula dan Pembuatan Lapangan
Parkir.
2. Pengumuman
Nomor : .
Tanggal : .
Tentang : Pengumuman Pemenang Pelelangan
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
162
3. Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen
Nomor : .
Tanggal : .
Tentang : Penunjukkan Pemenang Pelelangan
4. Surat Perintah Kerja (SPK)
Nomor : .
Tanggal : .
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan setuju dan sepakat untuk mengikatkan diri dalam suatu
Perjanjian Pekerjaan Renovasi Aula dan Pembuatan Lapangan Parkir untuk keperluan Kantor
Tahun Anggaran 200 dengan nilai Kontrak yang telah ditetapkan dan pasti; dan kedua
belah pihak juga menyatakan setuju untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku
di Indonesia, dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal dibawah ini.
Pasal 1
TUGAS PEKERJAAN
PIHAK PERTAMA memberikan pekerjaan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima pekerjaan tersebut,
yaitu untuk melaksanakan pekerjaan : Renovasi Aula dan Pembuatan Lapangan Parkir pada Kantor
.
Pasal 2
DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pekerjaan tersebut dalam pasal 1 diatas harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA atas dasar referensi sebagaimana
tersebut dalam lampiran ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
Lampiran lampiran dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Gambar-gambar [termasuk gambar detail], Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan (RKS) dan Berita
Acara Aanwijzing/Penjelasan Pekerjaan.
2. Diikuti semua ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan administrasi teknis yang tercantum dalam :
a. Algemene Voorwaarden voor de Uitvoering Van openbare werkwn, yang disyahkan dengan Surat
Keputusan Pemerintahan Hindia Belanda Nomor : 9 tanggal 28 Mei 1941 dan Tambahan Lembaran
Negara Nomor : 14571.
b. Peraturan Beton Bertulang di Indonesia Tahun 1977.
c. Peraturan Umum Instalasi Listrik tahun 1971.
d. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia tahun 1961.
e. Peraturan Pembangunan Pemerintahan Daerah setempat.
f. Undang-Undang Nomor : 1 tahun 1970, tentang keselamatan kerja.
g. Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 2000, dan petunjuk teknis Keppres No. 18 tahun 2000.
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
163
3. Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen
Nomor : .
Tanggal : .
Tentang : Penunjukkan Pemenang Pelelangan
4. Surat Perintah Kerja (SPK)
Nomor : .
Tanggal : .
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan setuju dan sepakat untuk mengikatkan diri dalam suatu
Perjanjian Pekerjaan Renovasi Aula dan Pembuatan Lapangan Parkir untuk keperluan Kantor
Tahun Anggaran 200 dengan nilai Kontrak yang telah ditetapkan dan pasti; dan kedua
belah pihak juga menyatakan setuju untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku
di Indonesia, dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal dibawah ini.
Pasal 1
TUGAS PEKERJAAN
PIHAK PERTAMA memberikan pekerjaan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima pekerjaan tersebut,
yaitu untuk melaksanakan pekerjaan : Renovasi Aula dan Pembuatan Lapangan Parkir pada Kantor
.
Pasal 2
DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pekerjaan tersebut dalam pasal 1 diatas harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA atas dasar referensi sebagaimana
tersebut dalam lampiran ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
Lampiran lampiran dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Gambar-gambar [termasuk gambar detail], Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan (RKS) dan Berita
Acara Aanwijzing/Penjelasan Pekerjaan.
2. Diikuti semua ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan administrasi teknis yang tercantum dalam :
a. Algemene Voorwaarden voor de Uitvoering Van openbare werkwn, yang disyahkan dengan Surat
Keputusan Pemerintahan Hindia Belanda Nomor : 9 tanggal 28 Mei 1941 dan Tambahan Lembaran
Negara Nomor : 14571.
b. Peraturan Beton Bertulang di Indonesia Tahun 1977.
c. Peraturan Umum Instalasi Listrik tahun 1971.
d. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia tahun 1961.
e. Peraturan Pembangunan Pemerintahan Daerah setempat.
f. Undang-Undang Nomor : 1 tahun 1970, tentang keselamatan kerja.
g. Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 2000, dan petunjuk teknis Keppres No. 18 tahun 2000.
h. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 61/KPTS/1981.
i. Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya Nomor : 295/KPTS/CK/1997 tanggal 1 April 1997.
j. Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan
Nasional/Ketua BAPPENAS No. 6544/D.IV/02/1998- Se.36/A/21/0298 tanggal 10 Pebruari 1998.
k. Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun tertulis yang diberikan oleh Direksi
Pekerjaan dalam pasal 3 Perjanjian ini, maka mencapai tujuan perjanjian.
Pasal 3
DIREKSI / PENGAWAS PEKERJAAN
Sebagai Direksi untuk pengawas pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan oleh
. Yang beralamat di Jalan .. ..
Pasal 4
BAHAN-BAHAN DAN ALAT-ALAT
Bahan-bahan, alat-alat dan segala sesuatunya yang diperlukan untuk melaksanakan pemborongan tersebut
dalam pasal 1 perjanjian ini harus disediakan oleh PIHAK KEDUA.
PIHAK KEDUA wajib membuat tempat atau gedung yang baik untuk penyimpanan bahan-bahan dan alat-alat
tersebut guna lancarnya pekerjaan.
PIHAK PERTAMA /DIREKSI PENGAWAS Pekerjaan berhak disediakan oleh PIHAK KEDUA, jika kualitas nya
tidak memenuhi persyaratan.
Jika Bahan-bahan dan alat-alat tersebut ditolak oleh PIHAK PERTAMA/ DIREKSI PENGAWAS pekerjaan,
maka PIHAK KEDUA harus menyingkirkan bahan-bahan dan alat-alat tersebut dari lokasi pekerjaan dalam
jangka waktu 2 x 24 jam, kemudian menggantikannya dengan yang memenuhi persyaratan.
Tidak tersedia bahan-bahan dan alat-alat, tidak dapat dijadikan alasan untuk keterlambatan pekerjaan.
Pasal 5
TENAGA KERJA DAN UPAH
1. Agar pekerjaan berjalan seperti yang ditetapkan, PIHAK KEDUA harus menyediakan tenaga kerja yang cukup
jumlah, keahlian serta keterampilannya.
2. Ongkos-ongkos dan upah kerja untuk melaksanakan pekerjaan tersebut ditanggung oleh PIHAK KEDUA.
3. PIHAK KEDUA diwajibkan menyelenggarakan program Asuransi Sosial Tenaga Kerja [Astek] sesuai dengan
ketentuan dan peraturan Pemerintah yang berlaku.
Pasal 6
PELAKSANAAN PEKERJAAN OLEH PIHAK KEDUA
1. Ditempat pekerjaan harus selalu ada wakil PIHAK KEDUA yang ditunjuk sebagai pimpinan pelaksana yang
mempunyai wewenang/kuasa penuh untuk mewakili PIHAK KEDUA, yang dapat menerima/ memberikan/
memutuskan segala petunjuk-petunjuk dari PIHAK PERTAMA /DIREKSI PENGAWAS.
2. Menunjuk pimpinan pelaksana/Tenaga ahli ini harus mendapat persetujuan dari PIHAK PERTAMA.
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
164
3. Apabila menurut pertimbangan PIHAK PERTAMA, Pimpinan Pelaksana/Tenaga Ahli yang digunakan oleh
PIHAK KEDUA tidak memenuhi syarat yang diperlukan, maka PIHAK KEDUA segera mengganti dengan ahli
lain yang memenuhi syarat tersebut.
4. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas segala kerugian PIHAK PERTAMA sebagai perbuatan oleh orang-
orang yang dipekerjakan olehnya.
Pasal 7
JANGKA WAKTU PELAKSANA
1. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai selesai 100% (seratus persen) siap yang disebut dalam pasal
1 perjanjian ini ditetapkan selama 75 (tujuh puluh lima) hari kalender terhitung tanggal ..
dan berakhir tanggal
2. Waktu penyelesaian tersebut dalam ayat 1 pasal ini tidak dapat dirobah oleh PIHAK KEDUA, kecuali adanya
Keadaan Memaksa seperti diatur dalam pasal 8 perjanjian ini dan harus disetujui oleh PIHAK PERTAMA
secara tertulis, bahwa waktu penyelesaian dapat diperpanjang.
Pasal 8
KEADAAN MEMAKSA
1. Yang termasuk dalam KEADAAN MEMAKSA adalah peristiwa-peristiwa sebagai berikut :
a. Bencana alam, [gempa bumi, tanah longsor, angin puyuh dan banjir].
b. Kebakaran.
c. Perang, huru-hara, Pemogokan, Pemberontakan dan Epidemi, yang secara keseluruhan berhubungan
dengan penyelesaian pekerjaan ini.
d. Hal-hal lain yang diluar dari wewenang PIHAK KEDUA.
2. Apabila terjadi KEADAAN MEMAKSA, PIHAK KEDUA harus memberitahukan kepada PIHAK PERTAMA
secara tertulis selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari sejak terjadinya keadaan memaksa
serta disertai bukti-bukti yang syah, demikian juga pada waktu keadaan memaksa berakhir.
3. Atas pemberitahuan PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA akan menyetujui, atau menolak secara tertulis
keadaan memaksa itu dalam jangka waktu 3 x 24 jam, sejak ada pemberitahuan tersebut.
4. Jika dalam waktu 3 x 24 jam sejak pemberitahuan dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA, tentang
KEADAAN MEMAKSA tersebut, PIHAK PERTAMA tidak memberikan jawabannya, maka PIHAK PERTAMA
dianggap menyetujui adanya KEADAAN MEMAKSA tersebut.
Pasal 9
MASA PEMELIHARAAN
1. Masa pemelihataan atas kesil pekerjaan selama 45 (empat puluh lima) hari kalender terhitung sejak tanggal
pekerjaan diserah terimakan untuk pertama kalinya.
2. Dalam masa pemeliharaan, PIHAK KEDUA diwajibkan atas perintah PIHAK PERTAMA dengan segera
mengadakan perbaikan/pembetulan segala kekurangan dan cacat.
3. Apabila PIHAK KEDUA tidak mengindahkan perintah ini, maka pekerjaan perbaikan ini dilaksanakan oleh
PIHAK KETIGA atas perintah PIHAK PERTAMA dengan biaya yang dibebankan kepada PIHAK KEDUA.
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
165
Pasal 10
JAMINAN PELAKSANAAN
1. PIHAK KEDUA menyerahkan jaminan pelaksanaan pekerjaan berupa surat jaminan Bank Pemerintah/Bank
lain/Lembaga Keuangan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia sebesar 5% (lima
persen) dari jumlah harga borongan = 5% x Rp. , = Rp. .
2. Masa berlakunya jaminan pelaksanaan sekurang-kurangnya 60 (enam puluh) hari kalender semenjak Surat
perjanjian ini dinyatakan berlaku.
3. Jaminan Pelaksanaan tersebut pada ayat 1 pada pasal ini dapat dicairkan oleh PIHAK PERTAMA secara
langsung apabila PIHAK KEDUA mengundurkan diri setelah menandatangani Surat Perjanjian ini atau apabila
Pemutusan perjanjian.
4. Apabila terjadi perpanjangan waktu pelaksanaan yang telah disetujui oleh PIHAK PERTAMA, maka PIHAK
KEDUA wajib memperpanjang jaminan pelaksanaannya.
5. Surat jaminan Bank tersebut dikembalikan kepada kontraktor selaku PIHAK KEDUA setelah pekerjaan selesai
100% (seratus persen) siap.
Pasal 11
HARGA BORONGAN
Jumlah harga borongan pekerjaan tersebut dalam Pasal 1 Perjanjian ini adalah sebesar Rp. ..,
(. ) dan merupakan
jumlah yang pasti yang dibebankan kepada :
DIPA :
Nomor :
Tanggal :
Pasal 12
KENAIKAN HARGA BAHAN-BAHAN
1. Kenaikan harga bahan-bahan, alat-alat dan upah selama masa pelaksanaan pekerjaan borongan ini
berlangsung, ditanggung oleh PIHAK KEDUA.
2. Pada dasarnya PIHAK KEDUA tidak dapat mengajukan tuntutan/klaim atas kenaikan harga bahan-bahan,
alat-alat dan upah terkecuali apabila terjadi tindakan/kebijaksanaan Pemerintah Republik Indonesia di bidang
moneter, khususnya untuk pekerjaan pemborongan.
Pasal 13
CARA PEMBAYARAN
Pembayaran harga borongan tersebut dalam pasal 11 diatas dilakukan secara bertahap dengan perincian sebagai
berikut :
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
166
1. Syarat-syarat pembayaran /Termyn :
a. Angsuran termyn dibayar sesuai dengan nilai prestasi yang telah dilaksanakan dengan rumus sebagai
berikut :
Rumus : NA = [P-P] x NB [P-P] UM
NA : Nilai Angsuran dalam rupiah
P : Nilai prestasi yang dicapai dalam persen
P : Nilai Prestasi yang telah dibayar dalam persen
NB : Nilai borongan
UM : Uang Muka
b. Pembayaran Termin yang diperhitungkan dengan rumus tersebut pada ayat 1.a harus bernilai minimum
10% [sepuluh persen) dari jumlah borongan.
c. Pekerjaan selesai 100% (seratus persen) dibayar 95% (sembilan puluh lima persen).
2. Angsuran terakhir sebanyak 5% (lima persen) dari jumlah harga borongan dibayar setelah pekerjaan melalui
masa pemeliharaan sesuai dengan pasal 9 perjanjian ini dinyatakan dengan suatu Berita Acara Serah Terima
ke 1 antara kedua belah pihak. Pembayaran tersebut di atas dilakukan melalui Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara /Kas Daerah ..
3. Pembayaran Uang Muka
Pembayaran uang muka kepada PIHAK KEDUA sebesar 20% (dua puluh persen) dari harga borongan yaitu
sebesar 20 x Rp. = Rp. .
,
dilakukan setelah kedua belah pihak setuju dengan cara memindahkan kedalam rekening Bank PIHAK
KEDUA yaitu pada Bank Nomor Rekening , setelah PIHAK PERTAMA menyetujui
surat permintaan uang muka dari PIHAK KEDUA dengan disertai kuitansi/rencana penggunaan dan
kebutuhan serta jaminan uang muka sebagaimana ketentuan yang berlaku.
Pasal 14
PEKERJAAN TAMBAH KURANG
1. Penyimpanan penyimpanan atau perubahan perubahan yang merupakan penambahan pekerjaan, hanya
dianggap syah sesudah mendapat perintah tertulis dari Direksi Pekerjaan /PIHAK PERTAMA, dengan
menyebutkan jenis dan perincian pekerjaan secara jelas.
2. Perhitungan penambahan atau pengurangan pekerjaan dilakukan atas dasar-dasar yang disetujui oleh kedua
belah pihak, jika tidak tercantum dalam daftar harga satuan pekerjaan yang dilampirkan bersama ini.
3. Adanya pekerjaan tambah kurang tidak dapat dipakai sebagai alasan untuk merubah waktu penyelesaian
pekerjaan, kecuali atas persetujuan tertulis Direksi pekerjaan/PIHAK PERTAMA.
a. Untuk perjanjian diatas dapat dibuat pekerjaan tambahan (addendum).
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
167
1. Syarat-syarat pembayaran /Termyn :
a. Angsuran termyn dibayar sesuai dengan nilai prestasi yang telah dilaksanakan dengan rumus sebagai
berikut :
Rumus : NA = [P-P] x NB [P-P] UM
NA : Nilai Angsuran dalam rupiah
P : Nilai prestasi yang dicapai dalam persen
P : Nilai Prestasi yang telah dibayar dalam persen
NB : Nilai borongan
UM : Uang Muka
b. Pembayaran Termin yang diperhitungkan dengan rumus tersebut pada ayat 1.a harus bernilai minimum
10% [sepuluh persen) dari jumlah borongan.
c. Pekerjaan selesai 100% (seratus persen) dibayar 95% (sembilan puluh lima persen).
2. Angsuran terakhir sebanyak 5% (lima persen) dari jumlah harga borongan dibayar setelah pekerjaan melalui
masa pemeliharaan sesuai dengan pasal 9 perjanjian ini dinyatakan dengan suatu Berita Acara Serah Terima
ke 1 antara kedua belah pihak. Pembayaran tersebut di atas dilakukan melalui Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara /Kas Daerah ..
3. Pembayaran Uang Muka
Pembayaran uang muka kepada PIHAK KEDUA sebesar 20% (dua puluh persen) dari harga borongan yaitu
sebesar 20 x Rp. = Rp. .
,
dilakukan setelah kedua belah pihak setuju dengan cara memindahkan kedalam rekening Bank PIHAK
KEDUA yaitu pada Bank Nomor Rekening , setelah PIHAK PERTAMA menyetujui
surat permintaan uang muka dari PIHAK KEDUA dengan disertai kuitansi/rencana penggunaan dan
kebutuhan serta jaminan uang muka sebagaimana ketentuan yang berlaku.
Pasal 14
PEKERJAAN TAMBAH KURANG
1. Penyimpanan penyimpanan atau perubahan perubahan yang merupakan penambahan pekerjaan, hanya
dianggap syah sesudah mendapat perintah tertulis dari Direksi Pekerjaan /PIHAK PERTAMA, dengan
menyebutkan jenis dan perincian pekerjaan secara jelas.
2. Perhitungan penambahan atau pengurangan pekerjaan dilakukan atas dasar-dasar yang disetujui oleh kedua
belah pihak, jika tidak tercantum dalam daftar harga satuan pekerjaan yang dilampirkan bersama ini.
3. Adanya pekerjaan tambah kurang tidak dapat dipakai sebagai alasan untuk merubah waktu penyelesaian
pekerjaan, kecuali atas persetujuan tertulis Direksi pekerjaan/PIHAK PERTAMA.
a. Untuk perjanjian diatas dapat dibuat pekerjaan tambahan (addendum).
Pasal 15
PENGAMANAN TEMPAT KERJA DAN TENAGA KERJA
1. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas keamanan tempat kerja/tenaga kerja, kebersihan halaman,
bangunan-bangunan, alat-alat dan bahan-bahan bangunan selama 75 (tujuh puluh lima) hari pekerjaan
berlangsung.
2. PIHAK KEDUA, bertanggung jawab/wajib menyediakan sarana untuk menjaga keselamatan para tenaga
kerjanya, guna menghindarkan bahaya yang mungkin terjadi pada saat pelaksanaan.
3. Jika terjadi kecelakaan pada saat pelaksanaan pekerjaan, maka PIHAK KEDUA diwajibkan memberikan
pertolongan kepada korban dan segala biaya yang dikeluarkan sebagai akibatnya menjadi beban / tanggung
jawab PIHAK KEDUA.
4. PIHAK KEDUA wajib menyediakan tempat tinggal yang memenuhi syarat kesehatan dan ketertiban, dalam
hal ini para tenaga kerjanya tinggal sementara di lokasi pekerjaan.
5. Hubungan tenaga kerja dengan PIHAK KEDUA sepanjang tidak diatur khusus tunduk kepada peraturan
perburuhan yang berlaku.
Pasal 16
SANKSI DAN DENDA
Jika PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan pekerjaan pemborongan sesuai dengan jangka waktu pelaksanaan
yang tercantum dalam pasal 7 perjanjian ini, maka untuk setiap hari keterlambatan PIHAK KEDUA wajib membayar
Denda keterlambatan sebesar 1/000 (satu permil) dari harga borongan sampai sebanyak-banyaknya 5
0
/
0
(lima
persen) dari harga borongan.
Pasal 17
RESIKO
1. Jika hasil pekerjaan PIHAK KEDUA musnah akibat dari bencana atau dengan cara apapun sebelum
diserahkan kepada PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA bertanggung jawab sepenuhnya atas segala
kerugian yang timbul, kecuali jika PIHAK PERTAMA telah lalai untuk menerima pekerjaan tersebut.
2. Jika hasil pekerjaan PIHAK KEDUA sebagian atau seluruhnya musnah disebabkan oleh sesuatu cacat-cacat
tersembunyi dalam strukturnya atau disebabkan oleh retaknya tanah, maka PIHAK KEDUA bertanggung
jawab sesuai dengan ketentuan AV pasal 54 (SU) terhitung sejak tanggal penyerahan hasil pekerjaan kepada
PIHAK PERTAMA.
3. Jika pada waktu pelaksanaan pekerjaan terjadi kemacetan-kemacetan yang diakibatkan tidak masuknya atau
tidak tersedianya bahan-bahan atau alat karena semata-mata kesalahan PIHAK KEDUA maka segala resiko
akibat kemacetan pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawan PIHAK KEDUA
4. Segala persoalan dan tuntutan para tenaga kerja menjadi beban dan tanggung jawab sepenuhnya PIHAK
KEDUA, atau dengan kata lain bahwa PIHAK KEDUA membebaskan PIHAK PERTAMA dari segala tuntutan
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
168
para tenaga kerja yang berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan ini baik di dalam maupun di luar
pengadilan.
5. Bilamana PIHAK KEDUA melaksanakan pekerjaan pemborongan ini menimbulkan kerugian kerugian bagi
PIHAK KETIGA (Orang-orang yang tidak ada sangkut pautnya dengan perjanjian ini), maka segala kerugian
ditanggung sepenuhnya oleh PIHAK KEDUA.
Pasal 18
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Penyelesaian perselisihan terdiri atas 2 (dua) alternatif, tergantung alternatif mana yang akan dipilih oleh kedua belah
pihak. Untuk Surat Perjanjian ini akan ditetapkan oleh kedua belah pihak di kemudian hari.
Alternatif :
1. Jika terjadi perselisihan antara kedua belah Pihak, maka pada dasarnya akan diselesaikan secara
musyawarah.
2. Jika perselisihan itu tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka akan diselesaikan oleh suatu
Panitia Pendamai yang berfungsi sebagai juri/wasit; dibentuk dan diangkat oleh kedua belah pihak terdiri
dari :
Seorang wakil dari PIHAK PERTAMA sebagai anggota
Seorang wakil dari PIHAK KEDUA sebagai anggota
Seorang PIHAK KETIGA yang ahli, sebagai ketua yang disetujui oeh kedua belah pihak.
3. Keputusan Panitia Pendamai ini mengikat kedua belah pihak, dan biaya penyelesaian perselisihan yang
dikeluarkan akan dipikul secara bersama.
4. Jika keputusan sebagaimana dimaksud ayat 3 pasal ini tidak diterima oleh ssalah satu pihak atau kedua
belah pihak, maka perselisihan akan diteruskan melalui Pengadilan Negeri .
Alternatif 2 :
1. Jika terjadi perselisihan antar kedua belah pihak, maka pada dasarnya akan diselesaikan secara
musyawarah.
2. Jika perselisihan ini tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka perselisihan ini akan diputuskan
melalui Badan Arbitrase Nasional (BANI), putusan mana mengikat secara mutlak untuk tingkat pertama dan
terakhir.
3. Biaya penyelesaian termasuk dalam ayat 2 pasal ini, akan ditanggung secara bersamaan yang sama
besarnya.
Pasal 19
PEMUTUSAN PERJANJIAN
1. PIHAK PERTAMA dapat membatalkan perjanjian ini secara sepihak dengan pemberitahuan tertulis 7 (tujuh)
hari sebelumnya setelah melakukan peringatan / Teguran tertulis 3 (tiga) kali berturut turut jika PIHAK
KEDUA :
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
169
a. Dalam waktu 1(satu) bulan terhitung tanggal Surat Perjanjian ini tidak/belum mulai melaksanakan
pekerjaan pemborongan sebagaimana diatur pasal 1.
b. Dalam waktu 1 (satu) bulan berturut-turut tidak melanjutkan pekerjaan pemborongan yang telah
dimulainya.
c. Secara langsung/tidak langsung dengan sengaja memperlambat penyelesaian pekerjaan pemborongan
ini.
d. Memberikan keterangan tidak benar yang merugikan atau dapat merugikan PIHAK PERTAMA,
sehubungan dengan pekerjaan pemborongan ini.
e. Jika pekerjaan pemborongan ini tidak dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA.
2. Jika terjadi Pemutusan hubungan Perjanjian secara sepihak oleh PIHAK PERTAMA sebagaimana dimaksud
dalam ayat 1 pasal ini, PIHAK PERTAMA dapat menunjuk pemborong lain atas kehendak dan berdasarkan
pilihan sendiri menurut ketentuan yang berlaku untuk menyelesaikan pekerjaan pemborongan tersebut,
PIHAK KEDUA harus menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA segala arsip, gambar-gambar, perhitungan-
perhitungan dan keterangan-keterangan lainnya yang berhubungan dengan Surat Perjanjian Pemborongan
ini.
3. Dalam hal demikian, maka Jaminan Uang Muka sebagai termaksud pasal 14 menjadi milik negara, jaminan
Bank yang telah diserahkan PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA akan dicairkan oleh PIHAK PERTAMA
dan diperhitungkan dengan prestasi pekerjaan yang telah diselesaikan PIHAK KEDUA.
Pasal 20
BEA MATERAI DAN PAJAK-PAJAK
Bea materai dan pajak-pajak lainnya yang berhubungan dengan PIHAK KEDUA dalam melaksanakan pekerjaan ini
menjadi tanggungan PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan peraturan peraturan yang berlaku.
Pasal 21
TEMPAT KEDUDUKAN
Segala akibat yang terjadi dari pelaksanaan perjanjian ini, kedua belah pihak telah memilih tempat kedudukan
(domisili) yang tetap dan syah di kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri di
Pasal 22
LAIN-LAIN
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat Perjanjian Pemborongan ini atau perubahan perubahan
yang dipandang perlu oleh kedua belah pihak akan diatur lebih lanjut dalam Surat Perjanjian Tambahan
(Addendum) dan merupakan perjanjian yang tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian.
2. Surat Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 10 (sepuluh) terdiri dari 2 asli bermaterai cukup yang sama
kuatnya untuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, selebihnya diberikan kepada Pihak-pihak yang
berkepentingan dan ada hubungannya dengan pekerjaan pemborongan ini.
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
170
Pasal 23
PENUTUP
1. Sejak ditanda-tanganinya Surat Perjanjian ini oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, maka seluruh
ketentuan yang tercantum dalam pasal-pasal perjanjian ini dan seluruh ketentuan di dalam dokumen kontrak
merupakan satu kesatuan serta bagian yang tak terpisahkan dengan perjanjian ini termasuk segala
sanksinya, mempunyai kekuatan mengikat dan berlaku bagi kedua belah pihak berdasarkan ketentuan dalam
pasal 1338 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
2. Yang dimaksud dengan dokumen-dokumen tersebut Ayat (1) pasal ini adalah dokumen-dokumen yang ada
pada saat mulai, selama dan sesudah perjanjian ini berlaku bagi PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang
meliputi :
- Penawaran
- Kontrak
- Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
- Gambar-gambar Rencana
- Berita Acara Berita Acara
- Laporan harian, Mingguan dan Bulanan
3. Dengan dan karena ketentuan Ayat (1) dan (2) pasal ini, ketentuan pada pasal 1266 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata tidak diberlakukan lagi apabila ke dua belah pihak tidak memenuhi kewajibannya.
4. Surat Perjanjian Pemborongan ini ditanda-tangani oleh kedua belah pihak dan mulai berlaku pada hari,
tanggal, bulan dan tahun sebagaimana tersebut di atas.
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
.. ..
..
.. ..
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
171
Pasal 23
PENUTUP
1. Sejak ditanda-tanganinya Surat Perjanjian ini oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, maka seluruh
ketentuan yang tercantum dalam pasal-pasal perjanjian ini dan seluruh ketentuan di dalam dokumen kontrak
merupakan satu kesatuan serta bagian yang tak terpisahkan dengan perjanjian ini termasuk segala
sanksinya, mempunyai kekuatan mengikat dan berlaku bagi kedua belah pihak berdasarkan ketentuan dalam
pasal 1338 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
2. Yang dimaksud dengan dokumen-dokumen tersebut Ayat (1) pasal ini adalah dokumen-dokumen yang ada
pada saat mulai, selama dan sesudah perjanjian ini berlaku bagi PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang
meliputi :
- Penawaran
- Kontrak
- Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
- Gambar-gambar Rencana
- Berita Acara Berita Acara
- Laporan harian, Mingguan dan Bulanan
3. Dengan dan karena ketentuan Ayat (1) dan (2) pasal ini, ketentuan pada pasal 1266 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata tidak diberlakukan lagi apabila ke dua belah pihak tidak memenuhi kewajibannya.
4. Surat Perjanjian Pemborongan ini ditanda-tangani oleh kedua belah pihak dan mulai berlaku pada hari,
tanggal, bulan dan tahun sebagaimana tersebut di atas.
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
.. ..
..
.. ..
SURAT PERINTAH KERJA
Nomor : .
Pada hari ini , .. tanggal bulan ..tahun dua ribu ..........................,
kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1. N a m a : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
: Selanjutnya dalam hal ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
2. N a m a : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
NPWP : 0000.000000.000000
Selanjutnya dalam hal ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA memberikan perintah kerja kepada PIHAK KEDUA untuk melaksanakan pekerjaan sebagai berikut :
Nama Pekerjaan : Renovasi Aula dan Pembangunan Lapangan Parkir .
Lokasi : ......
Waktu Pelaksanaan : 75 (tujuh puluh) hari kalender
Imbalan Jasa : Sebesar Rp. ..
.
Ketentuan Lain : Akan diatur dalam Surat Perjanjian (Kontrak)
Surat Perintah Kerja ini dibuat rangkap 6 (enam) yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.
Tempat, dan tanggal ..............
PIHAK KEDUA, PIHAK KESATU,
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
172
173
Lampiran:
3. ContohSuratPerjanjianKerja(Kontrak)
KonsultanPerencana
174
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
175
III
CONTOH
SURAT PERJANJIAN (KONTRAK)
KONSULTAN PERENCANA
SURAT PERJANJIAN
PEKERJAAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
-------------------------------------------------------------------------
Nomor : .
Tanggal :
Pada hari ini , .. tanggal bulan ..tahun dua ribu ..........................,
kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1. N a m a : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
Berdasarkan Surat Keputusan .............................. Nomor ............... tanggal ............... tentang pengangkatan
pejabat perbendaharaan/pengelola keuangan pada (sebutkan instansinya) dalam hal ini bertindak untuk
dan atas nama Pemerintah R.I/ Pemerintah Daerah ........................... yang selanjutnya dalam perjanjian ini
disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
2. N a m a : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
yang didirikan berdasarkan Hukum Republik Indonesia dengan Akta Notaris ................... Nomor ...........
tanggal .................... dengan segala perubahannya, bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi yang
selanjutnya dalam hal ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan telah setuju dan sepakat untuk mengikatkan diri dalam
suatu perjanjian pekerjaan perencanaan dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam pasal-
pasal dibawah ini :
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
176
Pasal 1
TUGAS PEKERJAAN
PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima tugas tersebut, yaitu untuk
melaksanakan : Pekerjaan Perencanaan Pembangunan .1 Paket lokasi
kegiatan di
Tugas pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA sebagaimana yang tercantum dalam Kerangka Acuan
Kerja (KAK), antara lain :
a. Melaksanakan pekerjaan persiapan perencanaan seperti : mengumpulkan data dan informasi lapangan,
(termasuk penyelidikan tanah sederhana) membuat interpretasi secara garis besar terhadap Kerangka
Acuan Kerja (KAK) dan konsultasi dengan pemerintah daerah setempat mengenai peraturan daerah
setempat / perijinan bangunan.
b. Membuat pra rancangan teknis seperti : rencana tampak, pra rancangan bangunan termasuk program
dan konsep ruang, perkiraan biaya, dan mengurus perijinan sampai mendapatkan advis planning,
keterangan persyaratan bangunan dan lingkungan, dan IMB pendahuluan dari Pemerintah Daerah
Setempat.
c. Membuat pengembangan rancangan teknis seperti : rencana arsitektur, struktur, dan utilitas secara
lengkap beserta prasarananya termasuk perhitungan sesuai Keperluannya, dan rencana perkiraan
biaya.
d. Membuat rancangan gambar detail seperti : gambar detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas,
menyusun Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan
membuat laporan akhir perencanaan termasuk petunjuk penggunaan peralatan bangunan dan
perawatannya.
e. Mengadakan pelelangan seperti : membuat PIHAK PERTAMA dalam menyusun dokumen pelelangan,
membantu panitia pelelangan dalam menyusun program dan pelaksanaan pelelangan, Aanwijzing,
evaluasi penawaran dan menyusun kembali dokumen lelang bilamana terjadi lelang ulang.
f. Mengadakan pengawasan berkala selama dalam pelaksanaan konstruksi fisik dan membuat laporan
pengawasan berkala.
g. Memeriksa dan mengesahkan gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan (As-Built
Drawing).
h. Kekurangan informasi dan kesalahan menterjemahkan informasi adalah sepenuhnya menjadi tanggung
jawab PIHAK KEDUA.
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
177
Pasal 2
DASAR PERJANJIAN DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Pekerjaan tersebut dalam pasal 1 diatas harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA atas dasar referensi-
referensi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari perjanjian ini yaitu :
a. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Nomor : .
Tanggal : .
b. Surat Penawaran Harga (SPH)
Nomor : .
Tanggal : .
c. Surat Usulan Penetapan Penyedia Jasa Konsultan Perencana.
Nomor : .
Tanggal : .
d. Surat Penetapan Penyedia Jasa Konsultansi Perencanaan Konstruksi
Nomor : .
Tanggal : .
e. Surat Keputusan Penetapan Penyedia Jasa Konsultansi Perencanaan Konstruksi
Nomor : .
Tanggal : .
2. Dasar spesifikasi teknis dan non teknis dan non teknis pelaksanaan pekerjaan yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dalam perjanjian ini yaitu :
a. Undang-Undang Nomor : 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
b. Undang-Undang Nomor : 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi
c. Undang-Undang Nomor : 28 Tahun 2003 Tentang Bangunan Gedung
d. Keputusan Presiden RI Nomor 42 Tahun 2002 tanggal Tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara.
e. Keputusan Presiden RI Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan barang/
Jasa Pemerintah.
f. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor : 332/KPTS/M/2002 tanggal 21
Agustus 2002 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Gedung Negara.
g. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 339/KPTS/M/2002 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pengguna Jasa Konstruksi dalam Instansi Pemerintah.
h. Peraturan Beton Indonesia 1971.
i. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia PPKI Tahun 1961.
j. Peraturan Bangunan Baja Indonesia (PBBI) Tahun 1984.
k. Peraturan Pembebanan Baja Indonesia PPI-RI-18-1997.
l. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) Tahun 1997.
m. Pedoman Plumbing Instalasi Listrik Tahun 1997.
n. Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI) Tahun 1982.
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
178
o. Peraturan Pembangunan dari Pemerintah Daerah Setempat.
p. Standar Nasional Indonesia tentang Bangunan Gedung antara lain :
i. SNI 03-3990-1995 tentang Tatacara Instalasi Penangkal petir untuk bangunan.
ii. SNI-0255-1987 D tentang Peraturan Umum Instalasi Listrik 1987.
iii. SNI 03-1727- 1989 tentang Tatacara Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung.
iv. SNI 03-1729-1989 tentang Tatacara perencanaan Baja untuk gedung.
v. SNI 03-1736-1989 Tentang Tatacara Perencanaan Struktur Bangunan untuk Pencegahan
Bahaya Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung.
vi. SNI 03-2410-1989 tentang Tatacara Pengecatan Dinding Tembok dengan cat emulsi.
vii. SNI 03-2847-1992 tentang Tatacara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung.
q. Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pekerjaan perencanaan yang ditetapkan.
r. Petunjuk dan peringatan tertulis yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA yang masih sesuai dengan
lingkup tanggung jawab dan kewajiban PIHAK KEDUA tersebut dalam pasal 3 perjanjian ini.
s. Selain ketentuan tersebut diatas juga terikat kepada peraturan tentang bangunan lainnya yang berlaku.
Pasal 3
TANGGUNG JAWAB DAN KEWAJIBAN
1. Pekerjaan Perencanaan yang akan dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA harus mengikuti ketentuan yang
tercantum dalam Surat Perjanjian ini.
2. PIHAK KEDUA akan melaksanakan tugasnya dengan segala kemampuan, keahlian dan pengalaman yang
dimilikinya sehingga pelaksanaan pekerjaan perencanaan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan
ketentuan ketentuan dalam Surat Perjanjian ini.
3. Semua tugas pekerjaan yang tercantum dalam Pasal 1 Surat Perjanjian ini dan ketepatan waktu pelaksanaan
pekerjaan merupakan tanggung jawab PIHAK KEDUA.
4. PIHAK KEDUA tidak diperkenankan memberikan tugas seluruhnya atau sebagian tugas yang diterima dari
PIHAK PERTAMA kepada Pihak lain, kecuali dengan persetujuan tertulis PIHAK PERTAMA.
5. PIHAK KEDUA harus bersedia memberikan cetakan-cetakan yang merupakan hasil dari kegiatan yang telah
dilaksanakannya kepada PIHAK PERTAMA apabila sewaktu-waktu dibutuhkan dengan biaya dari PIHAK
KEDUA.
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
179
6. PIHAK KEDUA beserta personalianya tidak dibenarkan baik langsung maupun tidak langsung turut serta baik
sebagai sub kontraktor maupun pemasok bahan bangunan dari kegiatan ini dan juga tidak dibenarkan
merangkap sebagai Konsultan Manajemen Konstruksi.
7. PIHAK KEDUA bertanggung jawab penuh atas kebenaran perencanaan yang dihasilkannya dan segala
kesalahan-kesalahan perencanaan yang baru diketahui pada waktu pelaksanaan dan pasca konstruksi, maka
PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas kerugian PIHAK PERTAMA, sebagai akibat kesalahan perencanaan
tersebut.
8. Kelancaran pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan sepenuhnya menjadi tanggung
jawab PIHAK KEDUA.
9. PIHAK KEDUA bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan pasal 1609 KUH, Perdata.
Pasal 4
HASIL PEKERJAAN PERENCANAAN
Hasil pekerjaan perencanaan oleh PIHAK KEDUA yang harus disampaikan kepada PIHAK PERTAMA dan dibuat
dalam rangkap 3 (tiga), setidak-tidaknya adalah sebagai berikut :
1. Tahap Konsep Rancangan Teknis.
a. Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi, jumlah dan kualifikasi tim perencana,
metoda pelaksanaan, dan tanggung jawab waktu perencanaan.
b. Konsep skematik rencana teknis, termasuk program ruang, organisasi hubungan ruang, dll.
c. Laporan data dan informasi lapangan, termasuk penyelidikan tanah sederhana, keterangan rencana
kota, dll.
2. Tahap Pra-rancangan Teknis
a. Gambar-gambar rencana tapak
b. Gambar-gambar pra-rencana bangunan
c. Perkiraan biaya pembangunan
d. Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
e. Hasil konsultasi rencana dengan Pemda setempat.
f. Gambar perspektif dan maket (sepanjang diwajibkan).
3. Tahap Pengembangan Rancangan.
a. Gambar Pengembangan rencana arsitektur, struktur utilitas.
b. Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan yang diperlukan
c. Draf rencana anggaran biaya
d. Draf rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
4. Tahap Rancangan Gambar Detail
a. Gambar rencana teknis bangunan lengkap
b. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
c. Rencana kegiatan dan volume pekerjaan (BQ)
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
180
d. Rencana anggaran biaya (RAB)
e. Laporan perencanaan arsitektur, struktur, lengkap dengan perhitungan yang diperlukan.
5. Tahap Pelelangan
a. Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan
b. Dokumen petunjuk penggunaan, pemeliharaan, dan perawatan peralatan / perlengkapan /bangunan
(bila ada).
6. Tahap Pengawasan Berkala
Pasal 5
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PERENCANAAN
1. Pekerjaan yang tercantum dalam Pasal 1 Surat Perjanjian ini harus diselesaikan tahap demi tahap, setelah
mendapat persetujuan dari PIHAK PERTAMA.
2. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan perencanaan sampai dengan penyerahan dokumen pelelangan
sebagaimana disebut dalam pasal 4 ayat 1,2,3 dan 4 Perjanjian ini ditetapkan selama 15 (lima belas) hari
kalender terhitung sejak tanggal Surat Perintah Pelaksanaan Pekerjaan ditanda tangani di atas material dan
disetujui oleh Penyedia Jasa Konsultan Perencana.
3. Jangka waktu penyelesaian pekerjaan tersebut dalam ayat 2 dan 3 pasal ini tidak dapat diubah oleh PIHAK
KEDUA kecuali adanya keadaan memaksa seperti diatur dalam Pasal 14 Surat Perjanjian ini, atau adanya
perintah perubahan tugas pekerjaan dari PIHAK PERTAMA secara tertulis, yang mengakibatkan terdapat
perpanjangan/ penambahan waktu penyelesaian pekerjaan dan diatur dalam perjanjian tambahan
(addendum).
4. Hasil pekerjaan perencanaan sampai mencapai prestasi 100% sebagaimana disebut dalam pasal 4 ayat 6
Surat Perjanjian ini paling lambat harus sudah selesai dan diserahkan kepada PIHAK PERTAMA dalam
jangka waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender terhitung setelah tanggal dilaksanakan Serah
Terima Pertama Pekerjaan pelaksanaan fisik dari Kontraktor Pelaksana kepada PIHAK PERTAMA.
Pasal 6
BIAYA PEKERJAAN PERENCANAAN
1. Jumlah biaya perencanaan tersebut dalam Pasal 1 Surat Perjanjian ini adalah sebesar Rp. ....
(. ), merupakan biaya yang
pasti dan tetap (Lumpsum Fixed Price) yang dibebankan pada DIPA .
.. Tahun Anggaran . Nomor : tanggal 31 Desember
.. Nomor Kode Fungsi, Fungsi, Program, kegiatan, Sub Kegiatan,
.
2. Dalam Jumlah biaya pekerjaan perencanaan tersebut diatas sudah termasuk segala pengeluaran beserta
pajak-pajak, bea materai dan biaya-biaya lainnya yang harus dibayar oleh PIHAK KEDUA sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
181
Pasal 7
CARA PEMBAYARAN
Pembayaran biaya pekerjaan perencanaan dalam pasal 6 Surat Perjanjian ini dilaksanakan secara terhadap sesuai
dengan prestasi pekerjaan perencanaan yang telah disetujui oleh kedua belah pihak, dengan ketentuan sebagai
berikut :
1. Pembayaran tahap kesatu sebesar 25% dari jumlah biaya perencanaan yakni sejumlah Rp.
(.. ) dibayarkan setelah prestasi
pekerjaan perencanan mencapai 25%, yaitu PIHAK KEDUA sudah menyelesaikan Tahap Konsep Rancangan
teknis dan Tahap Pra-Rancangan teknis, dan telah diterima dengan baik oleh PIHAK PERTAMA.
2. Pembayaran tahap kedua sebesar 25% dari jumlah biaya perencanaan yakni sejumlah Rp.
(.. ) dibayarkan setelah prestasi
pekerjaan perencanaan mencapai 50%, yaitu PIHAK KEDUA sudah menyelesaikan tahapan pekerjaan
sampai dengan Tahap Pengembangan Rancangan dan telah diterima dengan baik oleh PIHAK PERTAMA.
3. Pembayaran tahap ketiga sebesar 30% dari jumlah biaya perencanaan yakni sejumlah Rp.
(.. ) dibayarkan setelah prestasi
pekerjaan perencanaan mencapai 80%, yaitu PIHAK KEDUA sudah menyelesaikan tahapan pekerjaan
sampai dengan Tahap Rancangan Gambar Detail dan telah diterima dengan baik oleh PIHAK PERTAMA.
4. Pembayaran tahap keempat sebesar 5% dari jumlah biaya perencanaan yakni sejumlah Rp. ..
() dibayarkan telah prestasi pekerjaan perencanaan mencapai 85%, yaitu PIHAK
PERTAMA sudah menunjuk Kontraktor Pelaksana dan PIHAK KEDUA telah menyelesaikan pekerjaan pada
Tahap Pelelangan serta diterima baik oleh PIHAK PERTAMA.
5. Pembayaran tahap kelima/terakhir 15% dari jumlah biaya pekerjaan perencanaan yakni sejumlah Rp.
(dengan huruf) dibayarkan setelah prestasi pekerjaan pelaksanaan mencapai 100%, yaitu
dilaksanakan Serah Terima Pertama Pekerjaan Konstruksi Fisik dari kontraktor Pelaksana Kepada PIHAK
PERTAMA, dan PIHAK KEDUA telah menyerahkan seluruh hasil tugas dan tanggung jawabnya sebagaimana
tercantum dalam Pasal 4 ayat 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 Surat Perjanjian ini kepada PIHAK PERTAMA.
6. Tahap-tahap pembayaran tersebut diatas dinyatakan dalam berita acara kemajuan pekerjaan untuk
pembayaran angsuran yang disetujui dan ditanda tangani oleh kedua belah pihak melalui KPPN/Kas Daerah
.dan disalurkan ke Rekening PIHAK KEDUA pada Bank .
.. Nomor : . .
Pasal 8
BEBAN BIAYA DAN PAJAK
1. Segala pengeluaran biaya sehubungan dengan pembuatan Surat Perjanjian ini termasuk biaya materai
tempel Rp.6.000,- (enam ribu rupiah) dibebankan kepada PIHAK KEDUA.
2. Segala pajak-pajak sehubungan pekerjaan perencanaan ini ditanggung oleh PIHAK KEDUA, dan dilunasi
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
182
Pasal 9
TENAGA KERJA DAN UPAH
1. Agar pekerjaan perencanaan berjalan seperti yang ditetapkan, PIHAK KEDUA diwajibkan menggunakan
bentuk organisasi dan menyediakan tenaga kerja yang cukup jumlah, keahlian serta ketrampilannya sesuai
dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan yang telah disetujui oleh PIHAK PERTAMA.
2. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas segala kerugian PIHAK PERTAMA sebagai akibat perbuatan orang-
orang yang dipekerjakan oleh PIHAK KEDUA, sehubungan dengan pekerjaan perencanaan ini.
3. Ongkos-ongkos dan upah tenaga kerja yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan perencanaan ini
dibebankan kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 10
PELAKSANAAN PIHAK KEDUA
1. Di tempat pekerjaan perencana PIHAK KEDUA harus menyediakan tenaga-tenaga ahli untuk menyelesaikan
pekerjaan yang sesuai dengan tugas-tugas tercantum dalam Pasal 1 Surat Perjanjian ini.
2. Untuk setiap tahapan pekerjaan perencanaan harus ada wakil PIHAK KEDUA yang ditunjuk sebagai
penanggung jawab pekerjaan, yang mempunyai wewenang /kuasa penuh untuk mewakili PIHAK KEDUA,
dan dapat menerima/memberikan/memutuskan segala petunjuk yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA.
3. Penunjukan Penanggung Jawab Pekerjaan, yang dilampiri dengan Curriculum Vitae yang bersangkutan,
harus mendapat persetujuan dari PIHAK PERTAMA secara tertulis.
4. Apabila menurut pertimbangan PIHAK PERTAMA, penanggung jawab pekerjaan yang ditunjuk PIHAK
KEDUA tidak memenuhi syarat, maka PIHAK PERTAMA memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK
KEDUA dan PIHAK KEDUA harus segera mengganti dengan petugas/tenaga ahli lain yang memenuhi
persyaratan yang diminta oleh PIHAK PERTAMA.
Pasal 11
SANKSI DAN DENDA
Jika PIHAK KEDUA terlambat menyelesaikan pekerjaan perencanaan dalam batas waktu yang telah
ditetapkan dalam Pasal 5 Surat Perjanjian ini akibat kelalaian PIHAK KEDUA, maka PIHAK KEDUA dikenakan
denda sebesar 1 o/oo (satu permil) dari biaya pekerjaan perencanaan untuk setiap hari kelambatan
penyelesaian pekerjaan.
Jika PIHAK KEDUA melalaikan ketentuan dalam Surat Perjanjian ini dan telah mendapat peringatan tertulis 3
(tiga) kali berturut-turut dari PIHAK PERTAMA, tetapi PIHAK KEDUA tidak juga memperbaiki kelalaian PIHAK
KEDUA dikenakan denda sebesar 1% (satu persen) dari biaya perencanaan, dengan ketentuan PIHAK
KEDUA tetap bertanggung jawab untuk memperbaiki kesalahan/kelalaian yang diperingatkan tersebut.
Maksimum denda kumulatif ditetapkan sebesar 5% (lima persen) dari jumlah biaya pekerjaan perencanaan.
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
183
Apabila terbukti bahwa pelaksanaan pekerjaan perencanaan bertentangan dengan Surat Perjanjian ini dan
mengakibatkan kerugian bagi PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA bertanggung jawab penuh atas
kerugian tersebut.
Jika PIHAK KEDUA tidak melaksanakan ketentuan tersebut dalam Pasal 9 ayat 1 perjanjian ini baik dalam
bentuk organisasi, jumlah dan kualifikasi tenaga ahli yang telah ditetapkan, maka PIHAK KEDUA setuju diberi
imbalan biaya/jasa sebesar perhitungan yang nyata-nyata digunakan dalam melaksanakan tugas tersebut.
Denda-denda tersebut dalam pasal ini, akan diperhitungkan dengan kewajiban pembayaran PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 12
PERUBAHAN TUGAS PEKERJAAN
1. Jika PIHAK PERTAMA mengadakan perubahan dalam bagian pekerjaan perencanaan tersebut dalam Pasal 1
Surat Perjanjian ini, maka pada saat itu pula PIHAK PERTAMA bersama-sama dengan PIHAK KEDUA
mengadakan penilaian terhadap bagian pekerjaan yang telah dilakukan PIHAK KEDUA.
2. Biaya Perencanaan bagian-bagian pekerjaan yang telah disahkan dan diterima dengan baik oleh PIHAK
PERTAMA, akan dibayarkan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 13
KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURE)
1. Yang dimaksud keadaan kahar dalam perjanjian ini adalah suatu keadaan yang terjadi di luar kehendak
para pihak sehingga pekerjaan/jasa yang telah ditentukan dalam kontrak.
2. Yang digolongkan keadaan kahar adalah :
a. Peperangan
b. Kerusuhan
c. Revolusi
d. Bencana alam : banjir, gempa bumi, badai, gunung, meletus, tanah longsor, wabah penyakit, dan
angin topan.
e. Pemogokan;
f. Kebakaran;
g. Gangguan, industri lainnya;
3. Apabila terjadi keadaan kahar, maka :
a. PIHAK PERTAMA menyatakan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA bahwa telah terjadi keadaan
memaksa.
b. Apabila selama 3 (tiga) hari sejak terjadinya keadaan memaksa PIHAK PERTAMA tidak membuat
pernyataan tersebut ayat 2a pasal ini, maka PIHAK KEDUA berhak mengajukan keadaan tersebut
kepada PIHAK PERTAMA untuk mendapat persetujuan tertulis.
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
184
c. Jika dalam waktu 3 x 24 jam sejak diterimanya pemberitahuan PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA tentang keadaan kahar tersebut, PIHAK PERTAMA tidak memberikan jawaban, maka
PIHAK PERTAMA dianggap menyetujui terjadinya keadaan kahar tersebut.
d. PIHAK KEDUA wajib mengamankan lapangan dan segera menghentikan seluruh kegiatan pekerjaan
setelah menerima pernyataan/persetujuan tertulis tentang keadaan kahar dari PIHAK PERTAMA.
e. PIHAK KEDUA segera melaporkan kemajuan pekerjaan pada saat keadaan kahar, setelah diperiksa
oleh PIHAK PERTAMA.
f. Pembayaran PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dilakukan setelah dilakukan perhitungan, dan
setelah PIHAK KEDUA menyelesaikan kewajiban keuangan kepada para pegawai dan tenaga ahli
yang dipekerjakan oleh PIHAK KEDUA.
4. Apabila keadaan kahar itu ditolak oleh PIHAK PERTAMA maka berlaku ketentuan-ketentuan Pasal 5, Pasal
11, Pasal 14 Surat Perjanjian ini.
Pasal 14
PEMUTUSAN PERJANJIAN
1. PIHAK PERTAMA dapat membatalkan secara sepihak perjanjian ini tanpa menggunakan ketentuan Pasal
1266 dan 1267 Kitab Undang-undang Hukum Perdata setelah PIHAK PERTAMA memberikan peringatan /
teguran tertulis 3 (tiga) kali berturut turut tetapi PIHAK KEDUA tetap tidak mengindahkan dalam hal :
a. PIHAK KEDUA tidak melaksanakan tugas perencanaan sebagaimana mestinya yang dimaksud
dalam Pasal 1 dan Pasal 4 Surat Perjanjian ini.
b. Jangka waktu yang ditetapkan dalam Pasal 5 ayat 2 Surat Perjanjian ini tidak ditepati, karena
kelalaian PIHAK KEDUA.
c. Dalam waktu satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Perintah Kerja tidak atau belum memulai
melaksanakan pekerjaan perencanaan sebagaimana diatur dalam Pasal 1 Surat Perjanjian ini.
d. Dalam waktu satu bulan berturut-turut tidak melanjutkan pekerjaan perencanaan yang telah
dimulainya.
e. Secara langsung atau tidak langsung dengan sengaja memperlambat penyelesaian pekerjaan
perencanaan ini.
f. PIHAK KEDUA nyata-nyata tidak melaksanakan pekerjaan yang ditugaskan oleh PIHAK PERTAMA.
g. PIHAK KEDUA memberikan keterangan tidak benar yang merugikan atau dapat merugikan PIHAK
PERTAMA sehubungan dengan pekerjaan perencanaan.
h. Denda kumulatif telah mencapai 5% (lima persen) dari jumlah biaya pekerjaan perencanaan, seperti
dalam pasal 11 ayat 3 perjanjian ini.
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
185
2. Jika terjadi Pemutusan perjanjian perencanaan ini, maka PIHAK PERTAMA dapat menujuk Konsultan
Perencana lain untuk menyelesaikan pekerjaan yang tersebut dalam pasal 1 diatas, atas biaya ditanggung
oleh PIHAK KEDUA.
3. Dalam hal adanya Pemutusan perjanjian karena salah satu atau beberapa alasan sebagaimana dimaksud
dalam ayat 1 pasal ini, maka PIHAK KEDUA tidak berhak menuntut ganti rugi kepada PIHAK PERTAMA,
tetapi berhak atas pembayaran prestasi dengan memperhitungkan nilai hasil pekerjaan yang telah
dilaksanakan, serta kegunaan bagi negara.
4. Selain yang tersebut dalam ayat 1 pasal ini, maka perjanjian ini hanya dapat dibatalkan dengan persetujuan
tertulis dari kedua belah pihak.
Pasal 15
JAMINAN HUKUM ATAS HASIL PEKERJAAN
1. PIHAK KEDUA menjamin bahwa semua hasil pekerjaan PIHAK KEDUA yang diserahkan kepada PIHAK
PERTAMA tidak melanggar hak patent atau hak lain yang dimiliki oleh Pihak Ketiga.
2. Jika terjadi klaim atau tuntutan lainnya sehubungan dengan hal tersebut ayat (1) Pasal ini, PIHAK KEDUA
membebaskan PIHAK PERTAMA dari segala tuntutan apapun dan di manapun yang mungkin timbul serta
PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan akan mengambil segala tindakan hukum yang perlu termasuk
mewakili ke depan pengadilan.
Pasal 16
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, maka pada dasarnya akan diselesaikan secara
musyawarah.
2. Apabila perselisihan itu tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka akan diselesaikan oleh suatu
Panitia Pendamai yang berfungsi sebagai juri/wasit, yang dibentuk dan diangkat oleh kedua belah pihak,
dan terdiri dari 3 (tiga) orang yaitu :
a) Seorang wakil dari PIHAK PERTAMA sebagai anggota.
b) Seorang wakil dari PIHAK KEDUA sebagai anggota, dan
c) Seorang PIHAK KETIGA yang ahli, sebagai ketua yang disetujui oleh kedua belah Pihak.
3. Keputusan Panitia Pendamai ini mengikat kedua belah pihak, dan biaya penyelesaian perselisihan yang
dikeluarkan akan dipikul secara bersama.
4. Jika keputusan sebagaimana dimaksud ayat 3 pasal ini tidak dapat diterima oleh salah satu pihak atau kedua
belah pihak, maka perselisihan akan diteruskan melalui Pengadilan Negeri.
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
186
Pasal 17
TEMPAT KEDUDUKAN
Untuk pelaksanaan perjanjian perencanaan ini, beserta segala akibat hukumnya, kedua belah pihak telah tempat
kedudukan (Domisili) yang tetap dan sah di Kantor Pengadilan Negeri ...
Pasal 18
P E N U T U P
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat Perjanjian ini atau perubahan-perubahan yang dipandang
perlu oleh kedua belah pihak, akan diatur lebih lanjut dalam Surat Perjanjian Tambahan (Addendum) dan
merupakan perjanjian yang tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian ini.
2. Surat Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 8 (delapan) bermaterai cukup, dan mempunyai kekuatan hukum
yang sama masing-masing untuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA serta kepada Pihak-pihak lain yang
berkepentingan dan ada hubungannya dengan pekerjaan perencanaan ini.
3. Surat Perjanjian Pekerjaan Perencanaan ini ditanda tangani oleh kedua belah pihak di pada hari
dan tanggal tersebut di atas, dan dinyatakan berlaku sejak diterbitkannya Surat Perintah Kerja dari PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
PT/CV/Firma/Kop.. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
.. ..
Direktur NIP :
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
187
SURAT PERINTAH KERJA
Nomor : ..
Diperintah Kepada :
Nama Perusahaan :
Alamat :
NPWP Nomor :
Rekening Pada Bank :
Untuk melaksanakan :
Pekerjaan Perencanaan Pembangunan .
.. Gedung Kantor dan .
Dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan perencanaan terhitung sejak tanggal .sampai dengan
dilakukannya serah terima pekerjaan konstruksi fisik oleh Kontraktor Pelaksana.
2. Biaya Perencanaan ditetapkan sebesar Rp. .. (
).
3. Dibebankan pada anggaran : DIPA tanggal
31 Desember .. Nomor Kode Fungsi, Sub Fungsi, Program, Sub Kegiatan, MAK.
4. Cara Pembayaran : Diatur dalam Surat Perjanjian.
Catatan :
1. Tanpa hak mengajukan kenaikan harga.
2. Keterlambatan pekerjaan tanpa dapat membuktikan terjadi force majeure (hal-hal diluar kekuasaan
perusahaan) dikenakan denda sebesar 1
0
/
00
(satu perseribu) untuk setiap hari keterlambatan dengan denda
maksimum sebesar 5% (lima per seratus) dari harga pekerjaan.
Tempat/tgl..
Menyetujui SPK ini PIHAK PERTAMA
. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
.. ..
Direktur NIP :
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
188
SURAT PERJANJIAN KERJA (KONTRAK)
PERENCANAAN
PEKERJAAN :
PRASARANA FISIK ........................................................
.............................................................................................
LOKASI :
Nomor :
Tanggal :
Pada hari ini , .. tanggal bulan ..tahun dua ribu ..........................,
kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1. N a m a : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
Berdasarkan Surat Keputusan .............................. Nomor ............... tanggal ............... tentang pengangkatan
pejabat perbendaharaan/pengelola keuangan pada (sebutkan instansinya) dalam hal ini bertindak untuk
dan atas nama Pemerintah R.I/ Pemerintah Daerah ........................... yang selanjutnya dalam perjanjian ini
disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
2. N a m a : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
yang didirikan berdasarkan Hukum Republik Indonesia dengan Akta Notaris ................... Nomor ...........
tanggal .................... dengan segala perubahannya, bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi yang
selanjutnya dalam hal ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak berdasarkan :
1. DIPA/DPA-SKPD Nomor . Tanggal
2. Penetapan/Penunjukan dan Perintah Kerja Konsultan Perencana Nomor....... tanggal ..................
dengan ini menyatakan telah setuju dan sepakat untuk mengikatkan diri dalam suatu Perjanjian Pekerjaan
Perencanaan Prasarana Fisik ............. satu paket di .............................dengan ketentuan dan syarat-syarat
sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal dibawah ini :
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
189
Pasal 1
TUGAS PEKERJAAN
PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima tugas tersebut, yaitu untuk
melaksanakan Pekerjaan Perencanaan Prasarana Fisik satu paket di ,
dengan pedoman persyaratan yang telah di tetapkan yang antara lain meliputi pekerjaan sebagai berikut :
1. Mengumpulkan data-data lapangan dan lingkungan , serta penyelidikan tanah sederhana
2. Membuat rencana tapak, perencana dan melakukan penelitian dan pengujian anggaran untuk pelaksanaan
konstruksi
3. Membuat rencana lengkap: rencana arsitektur, rencana struktur, penjelasan-penjelasan rencana, perhitungan-
perhitungan struktur termasuk tahan gempa, rencana dan perhitungan sistem data cahaya dan plumbing dalam
bangunan.
4. Membuat gambar-gambar detail, rencana kerja dan syarat-syarat, rencana volume dan biaya, program
pelaksanaan dan rencana pelelangan.
5. Memberikan penjelasan-penjelasan pekerjaan pada waktu pelelangan, menyusun dokumen konstruksi dan
memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan perencanaan yang timbul selama tahap konstruksi.
Pasal 2
DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN PERENCANAAN
Pekerjaan tersebut dalam pasal 1 di atas harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA atas dasar referensi-referensi yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini yaitu:
1. Pedoman Persyaratan /TOR (Pengarahan Penugasan dan Usulan Teknis/Biaya) Pekerjaan Perencanaan yang
telah ditetapkan.
2. Semua ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan administrasi teknis yang tercantum dalam :
a. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat.
b. Algemene Voorwaarden Voor de Uitvoerin Bij Aameming Van Openbare Werken, yang disahkan dengan
Surat Keputusan Pemerintah Hindia Belanda Nomor 14571 (Khusus pasal-pasal yang masih berlaku).
c. Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 2004 beserta lampirannya.
d. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 061/KPTS/1981.
e. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 02/KPTS/1985 tentang Penanggulangan Bahaya Kebakaran.
f. Surat Keputusan Bersama Bappenas dan Departemen Keuangan
Nomor: S - 42 / A / 2000
S-2262/D.2/05/2000
Tanggal 3 Mei 2000
g. Keputusan-Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 332/KPTS/M/2002, tanggal 21
Agustus 2002.
h. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBBI) Tahun 1971 yang diterbitkan oleh Yayasan Normalisasi
Indonesia.
i. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) Tahun 1977 yang diterbitkan oleh Yayasan Normalisasi Indonesia.
j. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI) Tahun 1961 yang diterbitkan oleh Yayasan Normalisasi
Indonesia.
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
190
Pasal 3
TANGGUNG JAWAB DAN KEWAJIBAN
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA harus mengikuti pedoman persyaratan (Pengarahan
Penugasan dan Usulan Teknis atau Biaya) yang telah ditetapkan.
PIHAK KEDUA akan melaksanakan tugasnya dengan segala kemampuan, keahlian dan pengalaman yang
dimilikinya sehingga pelaksanaan pekerjaan perencanaan sesuai dengan persyaratan (TOR) dan ketentuan-
ketentuan yang berlaku.
Semua tugas seperti diuraikan dalam pasal 1. Surat Perjanjian ini dan ketetapan waktu penyelesaiannya
menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
PIHAK KEDUA tidak diperkenankan memberikan tugas yang telah diterimanya dari PIHAK PERTAMA kepada
Pihak lain baik sebagian maupun seluruhnya kecuali atas persetujuan PIHAK PERTAMA.
PIHAK KEDUA harus bersedia memberikan cetakan-cetakan dari dokumen pelaksanaan kepada PIHAK
PERTAMA apabila sewaktu-waktu dibutuhkan dengan tanggungan biaya dari PIHAK PERTAMA.
PIHAK KEDUA beserta personalianya tidak dibenarkan langsung maupun tidak langsung turut serta baik
sebagai sub Kontraktor maupun sebagai leveransir dari pekerjaan ini.
PIHAK KEDUA bertanggung jawab penuh atas kebenaran perencanaan yang dihasilkannya dan kesalahan-
kesalahan perencanaan yang baru diketahui pada masa pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi.
Pasal 4
HASIL PEKERJAAN PERENCANAAN
Hasil pekerjaan perencanaan sesuai dengan Pedoman persyaratan yang antara lain meliputi:
PIHAK KEDUA harus menyerahkan 12 (dua belas) exemplar dokumen Pelelangan kepada PIHAK PERTAMA
paling lambat tanggal ........ yang meliputi:
(16777215) Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) = 12 exemplar.
(16777216) Gambar-gambar termasuk gambar detail = 12 exemplar.
(16777217) Rencana Anggaran Biaya (RAB) = 5 exemplar.
(16777218) CD Copy dari gambar-gambar tersebut = I set.
Pasal 5
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Pekerjaan-pekerjaan yang tercantum dalam pasal 1 Surat Perjanjian ini harus diselesaikan tahap demi tahap,
setelah mendapat persetujuan dari PIHAK PERTAMA dan Instansi yang berwenang.
2. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai selesai 100% tersebut dalam pasal 1 Surat Perjanjian ini
ditetapkan selama 21 (dua puluh satu) hari kalender dihitung sejak, tanggal. sampai
dengan tanggal
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
191
Pasal 6
BIAYA PEKERJAAN PERENCANAAN
1. Jumlah biaya perencanaan tersebut dalam pasal 1 Surat Perjanjian ini sebesar Rp. (dengan
huruf) yang dibebankan pada DIPA. Nomor: ; tanggal 31 Desember 200 dan merupakan
jumlah yang pasti (lumpsum fixed price).
2. Dalam jumlah biaya Perencanaan tersebut diatas sudah termasuk segala pengeluaran beserta pajak-pajak dan
biaya-biaya lainnya yang dibayar oleh PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Pasal 7
CARA PEMBAYARAN
1. Pembayaran Pertama sebesar Rp. ...................... () yakni sebesar 85%
(delapan puluh lima persen) dari jumlah biaya Perencanaan setelah prestasi mencapai 100% (seratus persen)
dan dinyatakan dengan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Perencanaan dan ditandatangani oleh PIHAK
PERTAMA dan Pejabat yang berwenang dari Dinas Pekerjaan Umum/Pejabat yang ditunjuk.
2. Pembayaran kedua sebesar Rp. ........................... (dengan huruf), yakni sebesar 15% (lima belas persen) dari
jumlah biaya perencanaan setelah fisik Pekerjaan Pelaksanaan mencapai 100% (seratus persen) dan
dinyatakan dengan Berita Acara Persetujuan Kemajuan Pekerjaan yang ditanda tangani oleh PIHAK PERTAMA
dan Pejabat yang berwenang dari Dinas Pekerjaan Umum/Pejabat yang ditunjuk olehnya serta melampiri Berita
Acara Serah Terima Pekerjaan Pelaksanaan.
3. Tahap-tahap pembayaran tersebut diatas dilakukan melalui Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara/Kas
Daerah .. , kepada PIHAK KEDUA yang mempunyai rekening pada Bank.
Nomor Rekening
Pasal 8.
TENAGA KERJA DAN UPAH
1. Agar Pekerjaan Perencanaan berjalan seperti yang telah ditetapkan, PIHAK KEDUA harus menyediakan tenaga
kerja yang cukup baik jumlah, keahlian dan ketrampilannya.
2. Ongkos-ongkos dan upah kerja untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan tersebut ditanggung oleh PIHAK
KEDUA.
Pasal 9
PELAKSANAAN PIHAK KEDUA
1. Di tempat pekerjaan perencanaan PIHAK KEDUA harus menyediakan tenaga-tenaga ahli untuk menyelesaikan
pekerjaan yang sesuai dengan tugas-tugas yang tercantum dalam pasal 1 Surat Perjanjian ini.
2. Untuk pekerjaan perencanaan berkala harus ada wakil PIHAK KEDUA yang ditunjuk sebagai tenaga ahli yang
mempunyai wewenang/kuasa penuh mewakili PIHAK KEDUA dan dapat menerima/memberikan segala
petunjuk dari PIHAK PERTAMA.
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
192
3. Penunjukkan tenaga ahli harus mendapat persetujuan dari PIHAK KEDUA.
4. Apabila menurut pertimbangan PIHAK PERTAMA tenaga ahli yang ditunjuk oleh PIHAK KEDUA tidak memenuhi
persyaratan yang diperlukan maka PIHAK PERTAMA. akan memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK
KEDUA, dan PIHAK KEDUA segera mengganti dengan tenaga ahli lain yang mempunyai persyaratan tersebut.
5. PIHAK KEDUA bertanggung jawab penuh atas segala kerugian PIHAK PERTAMA sebagai akibat perbuatan
orang-orang yang dipekerjakan olehnya.
Pasal 10
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
1. Yang dimaksud dengan "Keadaan Memaksa" adalah peristiwa-peristiwa seperti berikut:
a. Bencana Alam (gempa bumi, tanah longsor dan banjir).
b. Kebakaran.
c. Perang, huru-hara, pemberontakan, pemogokan dan epidemi.
d. Peraturan Pemerintah di bidang moneter yang pelaksanaannya diatur sesuai dengan Keputusan
Pemerintah.
Yang masing-masing mempunyai akibat langsung sehingga tertundanya penyelesaian pekerjaan pemilihan ini.
2. Apabila terjadi "Keadaan Memaksa" PIHAK KEDUA harus memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK
PERTAMA selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari sejak terjadinya "Keadaan Memaksa"
disertai bukti-bukti yang sah, demikian juga pada waktu "Keadaan Memaksa" berakhir.
3. Atas pemberitahuan PIHAK KEDUA menyetujui atau menolak secara tertulis "Keadaan Memaksa" itu dalam
jangka waktu 3 x 24 jam sejak diterimanya pemberitahuan tersebut..
4. Jika dalam waktu 3 x 24 jam sejak diterimanya pemberitahuan PIHAK KEDUA kepada PIHAK PEKTAMA tentang
"Keadaan Memaksa" tersebut PIHAK PERTAMA tidak memberikan jawaban, maka PIHAK PERTAMA dianggap
menyetujui akibat "Keadaan Memaksa" tersebut.
5. Bilamana "Keadaan Memaksa" itu ditolak oleh PIHAK PERTAMA maka berlaku ketentuan-ketentuan pasal 3
ayat 3, pasal 5 ayat 2 dan pasal 12 atau pasal 14, Surat perjanjian ini.
Pasal 11
PERUBAHAN TUGAS PEKERJAAN
1. Jika PIHAK PERTAMA mengadakan perubahan-perubahan dalam bagian Pekerjaan Perencanaan tersebut
dalam pasal 1 Surat Perjanjian ini, maka pada saat itu pula PIHAK PERTAMA bersama-sama PIHAK KEDUA
mengadakan penilaian terhadap bagian pekerjaan yang telah dilakukan oleh PIHAK KEDUA.
2. Biaya Perencanaan bagian-bagian pekerjaan yang telah disahkan dan diterima dengan balk oleh PIHAK
PERTAMA, maka akan dibayarkan kepada PIHAK KEDUA.
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
193
Pasal 12
SANKSI DAN DENDA
Jika PIHAK KEDUA setelah mendapat peringatan tertulis 3 (tiga) kali berturut-turut tidak mengindahkan tugas
dan kewajibannya sebagaimana tercantum dalam pasal 1,2,3,4 dan 9 Surat Perjanjian ini, maka setiap kali
melakukan kelalaian, PIHAK KEDUA wajib membayar denda kelalaian sebesar 2
0
/
00
(dua permil) dari biaya
Perencanaan.
Jika PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan Pekerjaan Perencanaan sesuai dengan jangka waktu yang,
tercantum dalam pasal 5 Surat Perjanjian ini, maka setiap kali melakukan kelalaian PIHAK KEDUA akan
dikenakan denda untuk setiap hari keterlambatan sebesar 1
0
/
00
(satu permil) dari biaya perencanaan sampai
sebanyak-banyaknya 5% (lima persen) dari biaya Perencanaan
Denda-denda tersebut dalam ayat 1 dan 2 pasal ini akan diperhitungkan dengan kewajiban pembayaran PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 13
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Jika terjadi perselisihan kedua belah pihak, maka pada dasarnya akan diselesaikan secara musyawarah
2. Jika perselisihan itu tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maka akan diselesaikan oleh "Panitia
Arbitrase" yang dibentuk dan diangkat oleh kedua pihak.
3. Keputusan "Panitia Arbitrase" mengikat kedua belah pihak secara mutlak untuk ditingkat pertama dan terakhir,
serta tidak dapat diajukan banding.
4. Biaya penyelesaian untuk "Panitia Arbitrase" ditanggung secara bersama yang sama besarnya.
Pasal 14.
PEMUTUSAN PERJANJIAN
1. PIHAK PERTAMA dapat membatalkan secara sepihak perjanjian ini tanpa menggunakan pasal-pasal 1266 dan
1267 Kitab Undang-undang Hukum Perdata, apabila:
a. PIHAK KEDUA tidak melaksanakan tugas sebagaimana tercantum dalam pasal 1 Surat Perjanjian ini.
b. Jika jangka waktu yang ditetapkan dalam pasal 5 ayat 2 Surat Perjanjian ini tidak ditepati, sedangkan
PIHAK PERTAMA telah memberikan peringatan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA 3 (tiga) kali berturut-
turut dan tidak diindahkan oleh PIHAK KEDUA.
c. Denda keterlambatan akibat kelalaian kerja PIHAK KEDUA telah mencapai 5% (lima persen) dari biaya
pekerjaan.
2. Jika terjadi pemutusan Perjanjian PIHAK PERTAMA dapat menunjuk Konsultan Perencana lain untuk
menyelesaikan pekerjaan tersebut.
3. Selain dari yang tersebut dalam ayat 1 pasal ini, maka Perjanjian ini hanya dapat dibatalkan dengan
Persetujuan tertulis dari kedua belah pihak
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
194
Pasal 15
BEA MATERAI DAN PAJAK
Biaya materai dari Surat Perjanjian ini serta pajak-pajak lainnya dibebankan kepada PIHAK KEDUA, dan harus
dilunasi sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 16
TEMPAT KEDUDUKAN
Segala akibat yang terjadi dari pelaksanaan perjanjian ini. kedua belah pihak telah memilih tempat kedudukan
(domisili) yang tetap dan syah di Kantor Pengadilan Negeri Denpasar.
Pasal 17
LAIN-LAIN
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Perjanjian Kerja (Kontrak) ini atau perubahan-perubahan yang
dipandang perlu oleh Kedua belah pihak akan diatur lebih lanjut dalam Perjanjian Kerja Tambahan (Addendum)
dan merupakan perjanjian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja (kontrak) ini.
2. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 12 (dua belas) bermeterai cukup yang sama kuatnya untuk pihak-pihak
yang bersangkutan serta ada hubungannya dengan pekerjaan perencanaan ini.
Pasal 18
PENUTUP
1. Dengan ditandatanganinya Perjanjian ini oleh kedua belah pihak, maka seluruh ketentuan yang tercantum,
dalam dokumen-dokumen yang merupakan kesatuan serta bagian yang tak terpisahkan dengan perjanjian ini,
termasuk segala' sanksinya mempunyai kekuatan mengikat dan berlaku sebagai Undang-undang bagi kedua
belah pihak, berdasarkan ketentuan dalam pasal 1338 ayat 1 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
2. Dengan dan karena ketentuan ayat 1 dan ayat 2 tersebut, ketentuan pada pasal 1266 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata tidak diberlakukan lagi dalam perjanjian ini, apabila PIHAK KEDUA tidak memenuhi
kewajibannya.
3. Perjanjian Perencanaan ini ditandatangani oleh kedua belah pihak di pada hari dan tanggal tersebut
diatas dan dinyatakan berlaku sejak tanggal ditandatangani Perjanjian ini.
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
PT/CV/Firma/Kop......... Pejabat Pembuat Komitmen
Mengetahui :
Kuasa Pengguna Anggaran/Barang
Nb :
Contoh Surat Perjanjian ini bersumber
Dari pekerjaan Perencanaan prasarana
Fisik senilai Rp. 30 juta
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
195
SURAT PERINTAH KERJA
Nomor : .
Pada hari ini , .. tanggal bulan ..tahun dua ribu ..........................,
kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1. N a m a : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
Dengan ini memerintahkan kepada :
2. N a m a : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
SIUJK : ..............................................
NPWP : 0000.000000.000000
Untuk melaksanakan Pekerjaan, Perencanaan Prasarana Fisik .................. yang meliputi seperti tercantum dalam
Surat Penawaran Harga No. ................... tanggal.....dan Berita Acara Hasil Klarifikasi dan Negosiasi
Nomor ......tanggal........
Dengan syarat-syarat/ ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1. Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan Pengarahan Penugasan Kerangka Acuan kerja (KAK) Pekerjaan
Perencanaan dan Perubahannya yang tercantum dalam berita acara penjelasan (aanwijzing).
2. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan perencanaan di tetapkan sejak dikeluarkannya surat perintah mulai
kerja ini, selama 21 (dua puluh satu) hari kalender dan pengawasan berkala sampai dengan serah terima I
(Pertama) pekerjaan konstruksi fisik.
3. Biaya perencanaan pekerjaan ini akan dibayarkan dari Penyediaan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
No........., tanggal 31 Desember 200.....
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat Perintah Mulai Kerja ini, akan diatur lebih lanjut dalam Perjanjian
Perencanaan.
Konsultan Perencana Pejabat Pembuat Komitmen
--------------------------- ----------------------------------
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
196
SURAT PERJANJIAN KERJA (KONTRAK)
PERENCANAAN
PEKERJAAN :
PERENCANAAN PRASARANA FISIK .
.
.
LOKASI :
.
Nomor :
Tanggal :
Pada hari ini , .. tanggal bulan ..tahun dua ribu ..........................,
kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1. N a m a : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
Berdasarkan Surat Keputusan .............................. Nomor ............... tanggal ............... tentang pengangkatan
pejabat perbendaharaan/pengelola keuangan pada (sebutkan instansinya) dalam hal ini bertindak untuk
dan atas nama Pemerintah R.I/ Pemerintah Daerah ........................... yang selanjutnya dalam perjanjian ini
disebut sebagai PIHAK PERTAMA..
2. N a m a : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
yang didirikan berdasarkan Hukum Republik Indonesia dengan Akta Notaris ................... Nomor ...........
tanggal .................... dengan segala perubahannya, bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi yang
selanjutnya dalam hal ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak berdasarkan :
Penetapan/Penunjukan dan Perintah Kerja Konsultan Perencana Nomor..................tanggal ..................
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan telah setuju dan sepakat untuk mengikat diri dalam
suatu perjanjian pekerjaan perencanaan Prasarana Fisik ................................................ dengan ketentuan dan
syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal tersebut dibawah ini :
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
197
Pasal 1
TUGAS PEKERJAAN
PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA menerima tugas tersebut yaitu untuk
melaksanakan Pekerjaan Perencanaan Prasarana Fisik satu paket
.., dengan pedoman persyaratan yang telah ditetapkan yang antara lain meliputi
pekerjaan sebagai berikut :
1. Mengumpulkan data-data lapangan dan lingkungan, serta penyelidikan tanah sederhana.
2. Membuat rencana tapak, perencana dan melakukan penelitian dan pengujian anggaran untuk pelaksanaan
konstruksi.
3. Membuat rencana lengkap : rencana arsitektur, rencana struktur, penjelasan-penjelasan rencana, perhitungan-
perhitungan struktur termasuk tahan gempa, rencana dan perhitungan sistem data cahaya dan plumbing
dalam bangunan.
4. Membuat gambar-gambar detail, rencana kerja dan syarat-syarat, rencana volume dan biaya, program
pelaksanaan dan rencana pelelangan.
5. Memberikan penjelasan-penjelasan pekerjaan pada waktu pelelangan, menyusun dokumen konstruksi dan
memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan perencanaan yang timbul selama tahap konstruksi.
Pasal 2
DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN PERENCANAAN
Pekerjaan tersebut dalam pasal 1 diatas harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA atas dasar referensi-referensi yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
1. Pedoman Persyaratan / TOR (pengarahan Penugasan dan Usulan Teknis / biaya) Pekerjaan Perencanaan yang
telah ditetapkan.
2. Semua ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan administrasi teknis yang tercantum dalam :
a. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat.
b. Aglemene Voorwaarden Voor de Uitvoerin Bij Aanneming Van Openbare Werken, yang disahkan dengan
Surat Keputusan pemerintah Hindia Belanda Nomor 14571 (Khusus pasal-pasal yang masih berlaku).
c. Keputusan Presiden Nomor 61 Th. 2004 beserta lampirannya.
d. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 061/KPTS/1981
e. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 02/KPTS/1985 tentang Penanggulangan Bahaya Kebakaran.
f. Surat Keputusan Bersama Bappenas dan Departemen Keuangan.
Nomor : S 42 / A / 2000
A-2262/D.25/05/2000
g. Keputusan-keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 332/KPTS/M/2002, tanggal 21
Agustus 2002.
h. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBBI) tahun 1971 yang diterbitkan oleh Yayasan Normalisasi
Indonesia.
i. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) tahun 1977 yang diterbitkan oleh Yayasan Normalisasi Indonesia.
j. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI) tahun 1961yang diterbitkan oleh Yayasan Normalisasi
Indonesia.
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
198
Pasal 3
TANGGUNG JAWAB DAN KEWAJIBAN
1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA harus mengikuti pedoman persyaratan (Pengarahan
Penugasan dan Usulan Teknis atau Biaya) yang telah ditetapkan.
2. PIHAK KEDUA akan melaksanakan tugasnya dengan segala kemampuan, keahlian dan pengalaman
yang dimilikinya sehingga pelaksanaan pekerjaan perencanaan sesuai dengan persyaratan (TOR) dan
ketentuan-ketentuan yang berlaku.
3. Semua tugas seperti diuraikan dalam pasal 1. Surat Perjanjian ini dan ketetapan waktu
penyelesaiannya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
4. PIHAK KEDUA tidak diperkenankan memberikan tugas yang telah diterimanya dari PIHAK PERTAMA kepada
Pihak lain baik sebagian maupun seluruhnya kecuali atas persetujuan PIHAK PERTAMA.
5. PIHAK KEDUA harus bersedia memberikan cetakan-cetakan dari dokumen pelaksanaan kepada PIHAK
PERTAMA apabila sewaktu-waktu dibutuhkan dengan tanggungan biaya dari PIHAK PERTAMA.
6. PIHAK KEDUA beserta personalianya tidak dibenarkan langsung maupun tidak langsung turut serta baik
sebagai sub Kontraktor maupun sebagai levaransi dari proyek ini.
7. PIHAK KEDUA bertanggung jawab penuh atas kebenaran perencanaan yang dihasilkannya dan kesalahan-
kesalahan perencanaan yang baru diketahui pada masa pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi.
Pasal 4
HASIL PEKERJAAN PERENCANAAN
Hasil pekerjaan perencanaan sesuai dengan Pedoman persyaratan yang antara lain meliputi:
1. PIHAK KEDUA harus menyerahkan 12 (dua belas) exemplar dokumen Pelelangan kepada PIHAK PERTAMA
paling lambat tanggal ......yang meliputi:
1. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) = 12 exemplar.
2. Gambar-gambar termasuk gambar detail = 12 exemplar.
3. Rencana Anggaran Biaya (RAB) = 5 exemplar.
4.CD Copy dari gambar-gambar tersebut = 1 set.
Pasal 5
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Pekerjaan-pekerjaan yang tercantum dalam pasal 1 Surat Perjanjian ini harus diselesaikan tahap demi tahap,
setelah mendapat persetujuan dari PIHAK PERTAMA dan Instansi yang berwenang.
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai selesai 100% tersebut dalam pasal I Surat Perjanjian ini ditetapkan
selama 21 (Dua puluh satu) hari kalender dihitung sejak tanggal Sampai dengan tanggal
.
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
199
Pasal 6
BIAYA PEKERJAAN PERENCANAAN
1. Jumlah biaya perencanaan tersebut dalam pasal I Surat Perjanjian ini sebesar Rp.
. (dengan huruf), yang dibebankan pada DIPA Nomor: .,
tanggal dan merupakan jumlah yang pasti (lumpsum fixed price).
2. Dalam jumlah biaya Perencanaan tersebut diatas sudah termasuk segala pengeluaran beserta pajak-pajak
dan biaya-biaya lainnya yang dibayar oleh PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Pasal 7
CARA PEMBAYARAN
1. Pembayaran Pertama sebesar Rp. . (dengan huruf), yakni sebesar
85% (delapan puluh lima persen) dari jumlah biaya Perencanaan setelah prestasi mencapai 100%
(seratus persen) dan dinyatakan dengan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Perencanaan dan
ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA dan Pejabat yang berwenang dari Dinas Pekerjaan Umum/Pejabat
yang ditunjuk.
2. Pembayaran kedua sebesar Rp. Rp. . (dengan huruf), yakni. sebesar
15% (lima belas persen) dari jumlah biaya perencanaan setelah pisik Pekerjaan Pelaksanaan mencapai
100% (seratus persen) dan dinyatakan dengan Berita Acara Persetujuan Kemajuan Pekerjaan yang ditanda
tangani oleh PIHAK PERTAMA dan Pejabat yang berwenang dari Dinas Pekerjaan Umum/Pejabat yang
ditunjuk olehnya serta melampiri Berita Acara Serah Terima I Pekerjaan Pelaksanaan.
3. Tahap-tahap pembayaran tersebut diatas dilakukan melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN)/Kas Daerah., kepada PIHAK KEDUA yang mempunyai rekening pada Bank ..
Nomor Rekening: 00.000000
Pasal 8
TENAGA KERJA DAN UPAH
2. Agar Pekerjaan Perencanaan berjalan seperti yang telah ditetapkan, PIHAK KEDUA harus menyediakan
tenaga kerja yang cukup, baik jumlah, keahlian dan ketrampilannya.
3. Ongkos-ongkos dan upah kerja untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan tersebut ditanggung
oleh PIHAK KEDUA.
Pasal 9
PELAKSANAAN PIHAK KEDUA
1. Ditempat pekerjaan perencanaan PIHAK KEDUA harus menyediakan tenaga-tenaga ahli untuk menyelesaikan
pekerjaan yang sesuai dengan tugas-tugas yang tercantum dalam pasal 1 Surat Perjanjian ini.
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
200
2. Untuk setiap tahapan pekerjaan perencanaan harus ada wakil PIHAK KEDUA yang ditunjuk sebagai
penanggungjawab pekerjaan yang mempunyai wewenang/kuasa penuh mewakili PIHAK KEDUA dan dapat
menerima/memberikan segala petunjuk kepada PIHAK PERTAMA.
3. Penunjukan penanggung jawab pekerjaan, dilampiri dengan Curriculum Vitae yang bersangkutan dan harus
mendapat persetujuan dari PIHAK PERTAMA secara tertulis.
4. Apabila menurut PIHAK PERTAMA, penanggung jawab pekerjaan yang ditunjuk PIHAK KEDUA tidak
memenuhi syarat, maka PIHAK PERTAMA memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK
KEDUA harus segera mengganti dengan petugas/tenaga ahli lain yang memenuhi persyaratan yang diminta
PIHAK PERTAMA.
Pasal 10
SANKSI
1. Apabila pekerjaan tidak dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA tepat pada waktu yang telah ditentukan pada pasal 4,
maka PIHAK KEDUA dikenakan sanksi berupa denda 1
00
0
(satu perseribu) dari harga borongan untuk setiap
hari keterlambatan dan setinggi-tingginya 5% (lima persen) dari harga borongan seluruhnya, kecuali apabila
waktu penyerahan diperpanjang karena alasan-alasan yang dapat diterima oleh PIHAK PERTAMA.
2. Jika PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan Pekerjaan perencanaan sesuai dengan jangka waktu yang
tercantum dalam pasal 5 Surat Perjanjian ini, maka setiap kali melakukan kelalaian, PIHAK KEDUA maka untuk
setiap hart keterlambatan sebesar 2
0
/
00
(dua permil) dari biaya perencanaan sampai sebanyak-banyaknya
10% (sepuluh persen) dari biaya perencanaan.
3. Denda-denda tersebut dalam ayat I dan 2 pasal ini akan diperhitungkan dengan kewajiban pembayaran
PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 11
PERUBAHAN TUGAS PEKERJAAN
1. Jika PIHAK PERTAMA mengadakan perubahan dalam bagian pekerjaan perencanaan tersebut dalam Pasal 1 Surat
Perjanjian ini, maka pada saat itu pula PIHAK PERTAMA bersama-sama dengan PIHAK KEDUA mengadakan
penilaian terhadap bagian pekerjaan
2. Biaya Perencanaan bagian-bagian pekerjaan yang telah disahkan dan diterima dengan baik oleh PIHAK PERTAMA,
akan dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 12
KEADAAN KAHAR
1. Keadaan kahar merupakan suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
sehingga penyerahan barang yang telah ditentukan dalam kontrak tidak dipenuhi. Keadaan kahar tersebut adalah
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
201
peperangan, kerusuhan, revolusi, bencana alam, pemogokan, kebakaran dan gangguan industri lainnya. Atas
keterlambatan penyerahan barang akibat tersebut diatas, maka pembayaran tidak dikenakan sanksi (denda)
2. Apabila terjadi keadaan kahar PIHAK PERTAMA atau PIHAK KEDUA saling memberitahukan keadaan tersebut dan
disepakati kedua belah pihak bahwa keadaan tersebut termasuk keadaan kahar.
Pasal 13
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Jika terjadi perselisihan kedua belah pihak, maka pada dasarnya akan diselesaikan secara musyawarah.
2. Jika perselisihan itu tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maka akan diselesaikan oleh "Panitia
Arbitrase" yang dibentuk dan diangkat oleh kedua pihak.
3. Keputusan "Panitia Arbitrase" mengikat kedua belah pihak secara mutlak untuk ditingkat pertama dan
terakhir, serta tidak dapat diajukan banding.
4. Biaya penyelesaian untuk "Panitia Arbitrase" ditanggung secara bersama yang sama besarnya.
Pasal 14
PEMUTUSAN PERJANJIAN
1. PIHAK PERTAMA dapat membatalkan secara sepihak perjanjian ini tanpa menggunakan pasal-pasal 1266
dan 1267 Kitab Undang-undang Hukum perdata, apabila:
a. PIHAK KEDUA tidak melaksanakan tugas sebagaimana tercantum dalam Pasal I Surat Perjanjian ini.
b. Jika jangka waktu yang ditetapkan dalam pasal 5 ayat 2 Surat Perjanjian ini tidak ditepati, sedangkan
PIHAK PERTAMA telah memberikan peringatan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA 3 (tiga) kali
berturut-turut dan tidak diindahkan oleh PIHAK KEDUA.
c. Denda keterlambatan aki bat kel al ai an kerja PIHAK KEDUA tel ah mencapai 10% (sepuluh
persen) dari biaya pekerjaan.
2. Jika terjadi Pemutusan perjanjian PIHAK PERTAMA dapat menunjuk Konsultan Perencana lain untuk
menyelesaikan pekerjaan tersebut.
3. Selain dari yang tersebut dalam ayat 1 pasal ini, maka Perjanjian ini hanya dapat dibatalkan dengan Persetujuan
tertulis dari kedua belah pihak
Pasal 15
BEA MATERAI DAN PAJAK
Biaya materai dari Surat Perjanjian ini serta pajak-pajak lainnya dibebankan kepada PIHAK KEDUA, dan harus dilunasi
sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
202
Pasal 16
TEMPAT KEDUDUKAN
Segala akibat yang terjadi dari pelaksanaan perjanjian ini, kedua belah pihak telah memilih tempat kedudukan
(domisili) yang tempatnya sah di Kantor Pengadilan .......................
Pasal 17
LAIN-LAIN
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Perjanjian Kerja (Kontrak) ini atau perubahan-perubahan yang
dipandang perlu oleh Kedua belah pihak akan diatur lebih lanjut dalam Perjanjian Kerja Tambahan (Addendum)
dan merupakan perjanjian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja (kontrak) ini.
2. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 12 (dua belas) bermeterai cukup yang sama kuatnya untuk pihak-pihak
yang bersangkutan serta ada hubungannya dengan pekerjaan perencanaan ini.
Pasal 18
P E N U T U P
1. Dengan ditandatanganinya Perjanjian ini oleh kedua belah pihak, maka seluruh ketentuan yang
tercantum, dalam dokumen-dokumen yang merupakan kesatuan serta bagian yang tak terpisahkan dengan
perjanjian ini, termasuk segala sanksinya mempunyai kekuatan mengikat dan berlaku sebagai Undang-undang
bagi kedua belah pihak, berdasarkan ketentuan dalam pasal 1338 ayat 1 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
2. Dengan dan karena ketentuan ayat 1 dan ayat 2 tersebut, ketentuan pada pasal 1266 Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata tidak diberlakukan lagi dalam perjanjian ini,
3. Perjanjian Perencanaan ini ditandatangani oleh kedua belah pihak di Jakarta pada hari dan tanggal tersebut diatas
dan dinyatakan berlaku sejak tanggal ditandatangani Perjanjian ini.
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
PT/CV/Firma/Kop....... Pejabat Pembuat Komitmen...
Nama Nama
Jabatan pada perusahaan NIP
Mengetahui,
Kuasa Pengguna Anggaran.....
Nama
NIP
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
203
SURAT PERINTAH MULAI KERJA
Nomor : .
Pada hari ini .............. tanggal....................bulan................tahun dua ribu ................, kami yang bertanda tangan
dibawah ini :
Nama :
NIP :
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen ................
Alamat : ...........................................................
Berdasarkan Surat Perjanjian/Kontrak Nomor : ..............tanggal ............., dengan ini memerintahkan kepada :
Nama :
Jabatan : Direktur PT/CV/Firma/Koperasi......
Alamat :
Untuk melaksanakan Pekerjaan Perencanaan Prasarana Fisik ............. (Pembangunan Gedung Kantor) Satu Paket
di .......................
Yang meliputi pekerjaan seperti tercantum dalam Surat Penawaran Harga No: .. tanggal
. dan Berita Acara Hasil Klarifikasi dan Negosiasi No. ,
tanggal dengan harga borongan sebesar Rp. ..(dengan huruf).
Dengan syarat-syarat/ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1. Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan Pengarahan Penugasan Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pekerjaan
Perencanaan dan Perubahannya yang tercantum dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing).
2. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan perencanaan ditetapkan sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai
Kerja ini, selama 21 (dua puluh satu) hari kalender dan pengawasan berkala sampai dengan Serah Terima I
(Pertama) pekerjaan konstruksi fisik.
3. Biaya perencanaan pekerjaan ini akan dibayarkan dari Penyediaan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran DIPA
No. ., tanggal
4. Segala sesuatu yang belum diatur dalam surat Perintah Mulai Kerja ini, akan diatur lebih lanjut dalam Perjanjian
Perencanaan yang dibuat kemudian yang merupakan addendum dari surat perjanjian ini.
5. Demikian untuk dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab.
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
PT/CV/Firma/Kop....... Pejabat Pembuat Komitmen......
Nama Nama
Jabatan pada perusahaan NIP
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
204
205
Lampiran:
4. ContohSuratPerjanjianKerja(Kontrak)
KonsultanPengawas
206
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
207
IV
CONTOH
SURAT PERJANJIAN (KONTRAK)
KONSULTAN PENGAWAS
SURAT PERINTAH KERJA
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
..................................................
Nomor :
Tanggal :
PEKERJAAN PENGAWASAN REHABILITASI SEDANG GEDUNG
................................................................................................
Berdasarkan surat penetapan penyedia jasa untuk konsultan pengawas nomor : . kami yang
bertanda tangan di bawah ini :
1. N a m a : ................................................
NIP : ................................................
Jabatan : (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat : (sebutkan alamat instansinya)
Berdasarkan Surat Keputusan .............................. Nomor ............... tanggal ............... tentang pengangkatan
pejabat perbendaharaan/pengelola keuangan pada (sebutkan instansinya) dalam hal ini bertindak untuk
dan atas nama Pemerintah R.I/ Pemerintah Daerah ........................... yang selanjutnya dalam perjanjian ini
disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
MEMERINTAHKAN KEPADA :
2. N a m a : ..............................................
Jabatan : Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
Alamat : ...............................................
yang didirikan berdasarkan Hukum Republik Indonesia dengan Akta Notaris ................... Nomor ...........
tanggal .................... dengan segala perubahannya, bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi yang
selanjutnya dalam hal ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Untuk melakukan tugas pekerjaan pengawasan dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Tugas Pekerjaan Pengawasan
Pekerjaan pengawasan yang akan di laksanakan adalah : pengawasan rehabilitasi sedang
Gedung.. tahun anggaran . Meliputi tugas-
tugas sebagai berikut :
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
208
a. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan di jalankan dasar dalam
pengawasan pekerjaan di lapangan
b. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metoda pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan waktu dan
biaya pekerjaan konstruksi
c. Mengawasi pelaksanaan pemakaian konstruksi dari segi kualitas, kuantitas dan laju pencapaian volume /
realistik fisik.
d. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk membantu memecah kan persoalan yang terjadi
selama pelaksanaan konstruksi
e. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala , memahami laporan mingguan dan bulanan
pekerjaan pengawasan dengan memasukkan hasil rapat rapat lapangan, laporan mingguan dan bulanan
pekerjaan konstruksi yang di buat oleh pemborong
f. Memeriksa berita acara Kemajuan Pekerjaan untuk Pembayaran Angsuran Pemeliharaan Pekerjaan,
Berita Acara Serah Terima Pertama, dan Serah Terima Kedua Pekerjaan Konstruksi
g. Meneliti gambar gambar Pelaksanaan yang di ajukan pemborong
h. Menyusun daftar cacat-cacat/ kerusakan sebelum serah terima pertama mengawasi perbaikannya pada
masa pemeliharaan dan menyusun laporan akhir pekerjaan pengawasan.
2. Biaya Pekerjaan Pengawasan
a. Besar biaya Pekerjaan Pengawasan adalah Rp .(dengan huruf)
Yang merupakan jumlah yang tetap dan pasti (lumpsum fixed prtice) yang dibebankan pada DIPA/DPA
SKPD No tanggal .
b. Jumlah biaya tersebut di atas sudah termasuk segala pengeluaran beserta pajak-pajak, bea materai dan
biaya-biaya lainnya yang harus dibayar oleh PIHAK KEDUA sesuai dengan perundang-undangan yang
berlaku.
3 Cara Pembayaran
a. Pembayaran tahap kesatu sebesar 90 % dari jumlah biaya Pengawasan sebesar Rp..................... .
(terbilang : ) dibayarkan setelah prestasi pekerjaan
Konstruksi Fisik di lapangan mencapai 100 % dan PIHAK KEDUA telah melaksanakan tugas pengawasan
serta telah di terima oleh PIHAK KESATU
b. Pembayaran tahap kedua sebesar 10 % dari jumlah biaya pengawasan yakni sejumlah
Rp. ,.. (terbilang ..) dibayarkan setelah masa
pemeliharaan berakhir (serah terima kedua pekerjaan konstruksi fisik) serta PIHAK KEDUA telah
menyerahkan hasil pekerjaan pengawasan. Pembayaran tahap ke dua dapat dibayarkan meskipun masa
pemeliharaannya belum berakhir dengan catatan bahwa PIHAK KEDUA wajib menyerahkan kepada PIHAK
KESATU jaminan pemeliharaan yang diterbitkan Bank Pemerintah atau lembaga keuangan lain yang
ditetapkan oleh Menteri Keuangan sebesar Rp. ..,- (terbilang : ..) seperti yang diatur dalam
Keppres RI( no. 80 Tahun 2003 sebagaimana telah disempurnakan dengan Keppres RI No. 61 tahun
2004.
c. Tahap-tahap pembayarantersebut diatas dinyatakan dalam Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk
pembayaran angsuran yang di tanda tangani oleh kedua belah pihak melalui KPPN/Kas Daerah.
ke rekening PIHAK KEDUA pada Bank . Nomor Rekening ..
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
209
4. PERSYARATAN DAN SPESIFIKASI TEKNIS
a. Daftar Isian Pelaksanaan Angsuran (DIPA ) : Nomor : .
Tanggal. Tahun anggaran.
b. Keputusan Prediden RI No.80 tahun 2003 sebagaimana telah di perbaharui dengan keputusan presiden
RI No. 64 tahun 2004 beserta petunjuk teknis pelaksanaannya
c. Surat Keputusan Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah No. 322/KPTS/M/22002 tanggal 21
Agustus 2002.
d. Semua Ketentuan Dan Peraturan Serta Standar Nasional Indonesia
5 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Jangka waktu pelaksanaan sampai selesai 100 % yang disebut dalam butir 1 Surat Perintah Kerja ini terhitung
mulai tanggal .sampai dilaksanakan Serah Terima Kedua Pekerjaan Konstruksi, dengan
kewajiban bahwa PIHAK KEDUA harus menyerahkan hasil pekerjaan pengawasannya kepada PIHAK KESATU.
6 SANKSI DAN DENDA
a. Jika PIHAK KEDUA melalaikan tugasnya dan telah mendapat peringatan tertulis dari PIHAK KESATU 3
(Tiga) kali berturut-turut tetap tidak mengindahkan kewajibannya, maka PIHAK KEDUA dikenakan denda
kelalaian sebesar 1
0
/
00
(satu permil) dari biaya pekerjaan Pengawasan dengan ketentuan bahwa, PIHAK
KEDUA tetap menyelesaikan kewajibannya.
b. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya dalam batas waktu yang
ditetapkan, maka untuk setiap hari kelambatan PIHAK KEDUA wajib membayar denda kelambatan sebesar
3
0
/
00
(tiga permil) dari biaya pekerjaan Pengawasan.
c. Jumlah denda kumulatif maksimum ditetapkan sebesar 10% (sepuluh persen) dari biaya pekerjaan
Pengawasan
7. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
a. Jika terjadi perselisihan di kemudian hari, maka perselisihan tersebut akan diselesaikan secara
musyawarah dan apabila tidak ada kesepakatan antara keduanya, maka kedua belah pihak akan
menyelesaikan dan memilih tempat kedudukan yang sah dan tidak berubah pada Pengadilan Negeri
setempat.
b. Surat Perintah Kerja (SPK) ini ditanda tangani oleh kedua belah pihak pada hari tanggal tersebut di
dibawah ini dan mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan oleh PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA .
Ditetapkan : .
Tanggal :
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
Konsultan Pengawas Pejabat Pembuat Komitmen
Di ketahui Oleh :
Kuasa Pengguna Anggaran
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
210
Lampiran Surat Perintah Kerja
Nomor : ...........................
Tanggal : ...........................
BIAYA LANGSUNG PERSONEL.
No. Uraian tugas Kualifikasi
Kelompok
keahlian
Personil
Man
Month
Billing Rate
(Rp)
Jumlah
Rp)
1. Supervisor
Harian
STM - 10 Pengawas 1 1,70 1.850.000 3.145.000
2. Tenaga Adminis-
Trasi dan Opera-
Tor Komputer
SMA - 18 Operator
komputer
1 1,00 1.000.000 1.000.000
JUMLAH 4.145.000
BIAYA LANGSUNG NON PERSONEL
No. Uraian Volume Banyaknya
Harga satuan
(Rp)
Jumlah Harga
(Rp)
BIAYA PENGGANDAAN
1 Laporan Mingguan 12 Minggu 3 Set 15.000 540.000
2 Laporan Bulanan 3 bulan 3 Set 47.200 424.800
3 BIAYA ATK 1 paket 800.000 800.000
Jumlah 1.764.800
1.
2.
BIAYA LANGSUNG PERSONIL
BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL
SUB TOTAL
PPN 10 %
TOTAL
DIBULATKAN
Rp. 4.145.000,-
Rp. 1.764.800,-
Rp. 5.909.980,-
Rp. 590.980,-
Rp. 6.500.780,-
Rp. 6.500.000,-
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
PT/CV/Firma/Kop...... Pejabat Pembuat Komitmen
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
211
SURAT PERJANJIAN
KEGIATAN PENGAWASAN
PEMBANGUNAN PRASARANA FISIK
.......................................................
Nomor :
Tanggal :
Pada hari ini, .......... tanggal ............. bulan .......... tahun Dua ribu ....... kami yang bertanda tangan dibawah ini
setuju mengadakan perjanjian pekerjaan pelaksanaan pengawasan pembangunan Prasarana
Fisik .....................................:
Antara
I. N a m a : ..........................
NIP. : .........................
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen Kantor ...................
Alamat Kantor : .......................................................................
Berdasarkan Surat Keputusan Kepala ....... Nomor ........ tanggal ........telah ditetapkan selaku Pejabat
Pembuat Komitmen Kantor ..................., dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Republik
Indonesia/Pemerintah Daerah ........., yang selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut sebagai PIHAK KESATU.
Dengan
II. N a m a : .....................................
Jabatan : .....................................
Alamat Kantor : .....................................
Nama Badan Usaha : PT/CV/Firma/Kop...........
Sesuai dengan Akte Notaris Nomor ... tanggal .......... dan Akte Perubahan terakhir Nomor .... tanggal ..........
dari Notaris ..............., SH. Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Kop............ , yang
selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
dengan disetujui oleh dan di antara pihak-pihak tersebut, diadakanlah perjanjian Pengawasan Pembangunan
Fisik .......... dengan ketentuan-ketentuan sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal sebagai berikut :
Pasal 1
TUGAS KEGIATAN
1. PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima tugas tersebut, yaitu
untuk melaksanakan Kegiatan Pengawasan Pembangunan Prasarana Fisik . Tugas pekerjaan yang
akan dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA adalah sebagaimana yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja
(KAK), seperti antara lain :
a. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam
pengawasan pekerjaan di lapangan.
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
212
b. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metoda pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan waktu, dan
biaya pekerjaan konstruksi.
c. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas, dan laju pencapaian
volume/realisasi fisik.
d. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk membantu memecahkan persoalan yang terjadi
selama pelaksanaan konstruksi.
e. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan mingguan dan bulanan
pekerjaan pengawasan, dengan masukan hasil rapat-rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan
bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana.
f. Memeriksa berita acara kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran, pemeliharaan pekerjaan, dan
serah terima pertama dan kedua pekerjaan konstruksi.
g. Meneliti gambar-gambar pelaksanaan (Shop Drawings) yang diajukan oleh Kontraktor Pelaksana.
h. Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan (As-Built Drawings) sebelum serah terima
pertama
i. Menyusun daftar cacat-cacat/kerusakan sebelum serah terima pertama, mengawasi perbaikannya pada
masa pemeliharaan, dan menyusun laporan akhir pekerjaan pengawasan.
j. Bersama Konsultan Perencana menyusun petunjuk pemeliharaan dan penggunaan bangunan gedung.
k. Membantu PIHAK PERTAMA dalam menyusun dokumen pendaftaran gedung sebagai bangunan gedung
negara.
Pasal 2
DASAR PERJANJIAN DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Pekerjaan tersebut dalam pasal 1 di atas harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA atas dasar referensi-referensi
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Perjanjian ini, yaitu :
a. DIPA atau DPA-SKPD Kantor .................................
Nomor :
Tanggal : 31 Desember
b. Surat Penawaran Harga (SPH).
Nomor :
Tanggal :
c. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
Nomor :
Tanggal :
2. Dasar spesifikasi teknis dan non teknis pelaksanaan pekerjaan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dalam
perjanjian ini yaitu :
a. Pasal-pasal yang masih berlaku dari Algemene Voorwarden voor de uitvoering bij aaneming van open
barewerken, yang disahkan dengan Surat Keputusan Pemerintah Hindia Belanda Nomor : 9, tanggal 29
Mei 1941 dan Tambahan Lembaran Negara Nomor : 14571.
b. Peraturan Pembangunan dari Pemerintah Daerah setempat.
c. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
d. Keputusan Presiden Nomor : 80 Tahun 2003 beserta lampirannya.
e. Keputusan Menteri PU Nomor: 061/KPTS/1981, tentang Prosedur Pokok Pengadaan Bangunan Gedung
Negara.
Contoh Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
213
f. Keputusan Menteri PU Nomor : 38/KPTS/1998 tentang Dokumen Lelang Standar Pengadaan Jasa
Pemborong.
g. SK Menteri Nomor : 332/KPTS/M/2002 tanggal 1 Agustus 2002, tentang Pedoman Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara.
h. Standar Nasional Indonesia tentang Bangunan Gedung, antara lain :
i. SNI03-3990-1995
Tentang Tata Cara Instalasi Penangkal Petir untuk Bangunan.
ii. SNI 0255-1987 D
Tentang Peraturan Umum Instalasi Listrik 1987.
iii. SNI 03-1727-1989
Tentang Tata Cara Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung.
iv. SNI 03-1729-1989
Tentang Tata Cara Perencanaan Baja untuk Gedung,
v. SNI 03-1736-1989
Tentang Tata Cara Perencanaan Struktur Bangunan untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada
Bangunan Rumah dan Gedung.
vi. SNI 03-2410-1989
Tentang Tata Cara Pengecatan Dinding Tembok dengan cat emulsi.
vii. SNI 03-2847-1992
Tentang Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung.
i. Gambar-gambar (termasuk gambar-gambar detail) Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan (RKS)
dengan semua perubahannya sesuai dengan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
j. Kerangka Acuan Kerja (KAK) pekerjaan pengawasan yang ditetapkan.
k. Petunjuk dan peringatan tertulis yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA yang masih. sesuai dengan lingkup
tanggung jawab dan kewajiban PIHAK KEDUA tersebut dalam pasal 3 perjanjian ini.
l. Selain ketentuan tersebut di atas juga terikat kepada peraturan tentang bangunan lainnya yang berlaku.
Pasal 3
TANGGUNG JAWAB DAN KEWAJIBAN
1 Pekerjaan pengawasan yang akan dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA harus mengikuti ketentuan yang tercantum
dalam Surat Perjanjian ini.
2 PIHAK KEDUA akan melaksanakan tugasnya dengan segala kemampuan, keahlian dan pengalamannya yang
dimilikinya sehingga pelaksanaan pekerjaan pengawasan akan sesuai dengan Surat Perjanjian ini.
3 Semua tugas pekerjaan yang tercantum dalam pasal 1 Surat Perjanjian ini dan ketepatan waktu pelaksanaan
pekerjaan merupakan tanggung jawab PIHAK KEDUA.
4 PIHAK KEDUA tidak diperkenankan memberikan tugas yang diterima dari PIHAK PERTAMA kepada pihak lain.
5 PIHAK KEDUA beserta personalianya tidak dibenarkan baik langsung ataupun tidak langsung turut serta baik
sebagai sub Kontraktor maupun pemasok bahan dari pekerjaan ini.
6 PIHAK KEDUA bertanggung jawab penuh atas segala kerugian PIHAK PERTAMA, akibat perbuatan orang-orang
yang dipekerjakan oleh PIHAK KEDUA sehubungan dengan pekerjaan ini.
7 PIHAK KEDUA wajib melaksanakan periksa ulang semua dokumen teknis sesuai keahliannya, dan
memberitahukan kepada PIHAK PERTAMA tentang kelainan yang ditemukan dan mengusulkan cara
penyelesaiannya sesuai standar dan ketentuan serta peraturan yang berlaku.
8 Kelancaran pelaksanaan pembangunan yang berhubungan dengan pengawasan sepenuhnya menjadi tanggung
jawab PIHAK KEDUA.
Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
214
9 PIHAK KEDUA bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan pasal 1609 KUH Perdata.
Pasal 4
HASIL PEKERJAAN PENGAWASAN
Hasil pekerjaan pengawasan di samping harus sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja, harus diserahkan kepada
PIHAK PERTAMA minimal dalam rangkap 5 (lima), yang masing-masing terdiri dari :
1. Buku harian. yang memuat semua kejadian, perintah/petunjuk yang penting dari PIHAK PERTAMA, Kontraktor
Pelaksana, dan PIHAK KEDUA.
2. Laporan harian, berisi keterangan tentang :
a. Tenaga kerja.
b. Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak.
c. Alat-alat.
d. Pekerjaan-pekerjaan yang diselenggarakan.
e. Waktu pelaksanaan pekerjaan.
3. Laporan mingguan dan bulanan sebagai resume laporan harian.
4. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk pembayaran angsuran.
5. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan Tambah kurang.
6. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (As-Built Drawings) dan Manual Peralatan-peralatan yang dibuat
oleh Kontraktor Pelaksana.
7. Laporan rapat di lapangan (Site Meeting).Gambar rincian pelaksanaan (Shop Drawings) dan Time Schedule
yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksanaa pengawasan pekerjaan bangunan gedung negara lengkap dengan
lampiran-lampirannya .
8. Laporan Pekerjaan Pengawasan.
Pasal 5
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan pengawasan sampai selesai 100 % yang disebut dalam Pasal 1 Surat
Perjanjian ini, terhitung mulai tanggal .. (Surat Keputusan Penunjukkan dan Perintah Mulai Kerja dari
PIHAK PERTAMA) sampai dengan dilaksanakannya Serah Terima Kedua pekerjaan konstruksi fisik dari
Kontraktor Pelaksana kepada PIHAK PERTAMA dengan kewajiban bahwa PIHAK KEDUA harus menyerahkan
hasil pekerjaan pengawasan sebagaimana tercantum dalam pasal 4 Surat Perjanjian ini.
Jangka waktu penyelesaian pekerjaan tersebut dalam ayat 1 pasal ini tidak dapat diubah oleh PIHAK KEDUA
kecuali adanya "keadaan memaksa" seperti diatur dalam Pasal 14 Surat Perjanjian ini, atau adanya perintah
penambahan pekerjaan dari PIHAK PERTAMA secara tertulis, yang mengakibatkan terdapat
perpanjangan/penambahan waktu penyelesaian pekerjaan dan diatur dalam perjanjian tambahan (addendum).
Pasal 6
BIAYA PEKERJAAN PENGAWASAN
1. Jumlah biaya pekerjaan pengawasan tersebut dalam Pasal 1 Surat Perjanjian ini ditetapkan sebesar Rp...........
(dengan huruf) merupakan biaya yang pasti dan tetap (lumpsum fixed price), yang dibebankan DIPA Kantor
Tahun Anggaran 2005, Nomor : . tanggal 31 Desember . Dengan kode kegiatan.