You are on page 1of 12

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Berbicara tentang ilmu selalu tidak lepas dari ranah pendidikan Islam sebagai agama yang diklaim memiliki keutuhan dan kelengkapan dalam sembarang aspek kehidupan yang paling komprehensif juga menempatkan pendidikan sebagai bagian paling vital dalam dirinya. Persoalan konsep dasar pendidikan Islam baik dalam hal makna dasar maupun dasar filosofi pendidikan Islam merupakan hal yang amat menarik untuk terus dikaji dalam dunia pendidikan Islam, karena ia mengandung dasar filosofis yang mendalam dan mendasar dalam rangka memahami, menerapkan dan mengembangkan pendidikan Islam. Melalui kajian konsep dasar pendidikan Islam inilah kita bisa mempelajari dan menyadari sejauh mana keunggulan konsep pendidikan Islam untuk mampu menghadapi dan menjawab berbagai masalah dan tantangan kependidikan dalam berbagai persoalan kehidupan manusia sekarang dan mendatang. Berangkat dari hal tersebut, maka disusunlah makalah ini tentang hakikat pendidikan Islam yang membahas pengertian pendidikan Islam, istilah-istilah yang dianggap memiliki arti yang dekat dan tepat dengan makna pendidikan yaitu Tarbiyah ( ,)Talim ( )dan Tadib ( )yang masing-masing memiliki karakteristik makna disamping mempunyai kesesuaian dalam pengertian pendidikan. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai berikut : 1. 2. Apakah pengertian Pendidikan Islam? Bagaimanakah perbedaan term Tarbiyah ( ,)Talim ( )dan Tadib (

?)
3. Bagaimanakah fungsi pendidikan bagi manusia dalam Islam?

4.

Bagaimanakah hubungan antara tujuan hidup dan tujuan pendidikan dalam Islam?

5.

Bagaimanakah Fungsi Filsafat Pendidikan Islam terhadap Pendidikan Islam?

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pendidikan Islam Dalam studi kependidikan, sebutan Pendidikan Islam pada umumnya dipahami sebagai suatu ciri khas, yaitu jenis pendidikan yang berlatar belakang keagamaan. Dapat juga digambarkan bahwa pendidikan yang mampu membentuk manusia yang unggul secara intelektual, kaya dalam amal, dan anggun dalam moral. Menurut cita-citanya pendidikan Islam memproyeksi diri untuk memproduk insan kamil, yaitu manusia yang sempurna dalam segala hal, sekalipun diyakini baru (hanya) Nabi Muhammad Saw. yang telah mencapai kualitasnya.1 Endang Saefuddin Anshari memberi pengertian secara lebih tehnis tentang pengertian pendidikan Islam yakni Pendidikan Islam sebagai proses bimbingan (pimpinan, tuntunan dan usulan) oleh subyek didik terhadap perkembangan jiwa (pikiran, perasaan, kemauan, intuisi), dan raga obyek didik dengan bahan-bahan materi tertentu, pada jangka waktu tertentu, dengan metode tertentu dan dengan alat perlengkapan yang ada ke arah terciptanya pribadi tertentu disertai evaluasi sesuai ajaran Islam.2 Menurut Azyumardi Azra, Pendidikan Islam adalah suatu proses pembentukan individu berdasarkan ajaran-ajaran Islam yang diwahyukan Allah SWT kepada Muhammad Saw.3 Adapun pandangan Ahmad D. Marimba dalam bukunya Filsafat Pendidikan Islam menyatakan bahwa Pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani-rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran Islam.4 Soekarno dan Ahmad Supardi dalam bukunya Sejarah dan Filsafat Pendidikan Islam memberikan pengertian pendidikan Islam adalah Pendidikan yang berdasarkan ajaran atau tuntunan agama Islam dalam usaha membina dan
Muslih Usa dan Aden Wijdan SZ., Pemikiran Islam dalam Peradaban Industrial (Yogyakarta : Aditya Media, 1997), 35-36. 2 Endang Saefuddin Anshari, Pokok-Pokok Pikiran tentang Islam (Jakarta : Usaha Enterprise, 1976), 85. 3 Azyumardi Azra, Esei-esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1998), 5. 4 Ahmad D. Marimba, Filsafat Pendidikan Islam (Bandung : Al-Maarif, 1989), 23.
1

membentuk pribadi-pribadi Muslim yang bertaqwa kepada Allah SWT, cinta dan kasih kepada kedua orang tua dan sesama hidupnya, cinta kepada tanah air sebagai karunia yang diberikan Allah, memiliki kemampuan dan kesanggupan memfungsikan potensi-potensi yang ada dalam dirinya dan alam sekitarnya, hingga bermanfaat dan memberi kemaslahatan bagi diri dan bagi masyarakat pada umumnya.5 Zuhairini dalam bukunya Filsafat Pendidikan Islam ketika membicarakan arti pendidikan Islam mengemukakan bahwa Pendidikan Islam adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam atau sesuatu upaya dengan ajaran Islam, serta bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam.6 Di lain pihak, Hasan Langgulung mendefinisikan pendidikan Islam sebagai suatu proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan, memindahkan pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat.7 Dengan demikian, pada dasarnya pendidikan Islam adalah upaya untuk mencapai kemajuan perkembangan bagi individu peserta didik. Dalam Islam yang disebut kemajuan itu adalah mencakup kemajuan fisik material dan kemajuan mental spiritual yang keduanya ditujukan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.8 B. Perbedaan term Tarbiyah ( ,)Talim ( )dan Tadib () 1. Pengertian Tarbiyah ( ,)Talim ( )dan Tadib () Ada tiga istilah yang dianggap memiliki arti yang dekat dan tepat dengan makna pendidikan. Ketiga istilah itu adalah tarbiyah ( ,)talim () dan tadib ( ) yang masing-masing memiliki karakteristik makna disamping mempunyai kesesuaian dalam pengertian pendidikan.9 a) Tarbiyah ()
5

Soekarno dan Ahmad Supardi, Sejarah dan Filsafat Pendidikan Islam (Bandung : Angkasa, 1990), Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta : Bumi Aksara, 1995), 152. Hasan Langgulung, Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam (Bandung : al-Maarif, 1980), Kamrani Buseri, Antologi Pendidikan Islam dan Dakwah (Yogyakarta : UII Press, 2003), 123. Hery Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta : Logos Wacana Ilmu, 1999), 3.

7-8.
6 7

94.
8 9

Istilah tarbiyah berakar dari tiga kata, yakni pertama dari kata rabba yarbu (

)yang berarti bertambah dan tumbuh, kedua kata rabiya yarba ( ) yang berarti tumbuh dan berkembang, dan ketiga kata rabba yarubu ( ) yang berarti memperbaiki, menguasai dan
memimpin, menjaga dan memelihara.10 Kata rabb sebagaimana yang terdapat dalam QS. Al-Fatihah : 2, Alhamdu li Allahi rabb al-alamin mempunyai kandungan makna yang berkonotasi dengan istilah al-Tarbiyah. Sebab kata rabb (Tuhan) dan murabbi (pendidik) berasal dari akar kata yang sama. Berdasarkan hal ini, maka Allah adalah Pendidik Yang Maha Agung bagi seluruh alam semesta.11 Uraian di atas, secara filosofis mengisyaratkan bahwa proses pendidikan Islam adalah bersumber pada pendidikan yang diberikan Allah sebagai Pendidik seluruh ciptaan-Nya, termasuk manusia. Dalam konteks yang luas, pengertian pendidikan Islam yang dikandung dalam term alTarbiyah terdiri atas empat unsur pendekatan, yaitu : (1) memelihara dan menjaga fitrah anak didik menjelang dewasa (baligh). (2) mengembangkan seluruh potensi menuju kesempurnaan. (3) mengarahkan seluruh fitrah menuju kesempurnaan. (4) melaksanakan pendidikan secara bertahap.12 Firman Allah yang mendukung penggunaan istilah ini antara lain terdapat dalam ayat-ayat sebagai berikut :


.....dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". (QS. Al-Isra : 24)13 b) Talim ()
10 Abd. Rahman Abdullah, Aktualisasi Konsep Dasar Pendidikan Islam (Jakarta : Rineka Cipta, 1990), 21-22. 11 Omar Mohammad Al-Thoumy Al-Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam (Jakarta : Bulan Bintang, 1979), 41. 12 Abdurrahman An-Nahlawi, Prinsip-prinsip dan Metode Pendidikan Islam (Bandung : CV. Diponegoro, 1992), 31. 13 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemahnya (Surabaya : al-Hidayah, 1998), 428.

Istilah talim telah digunakan sejak periode awal pelaksanaan pendidikan Islam. Menurut para ahli, kata ini lebih bersifat universal dibanding dengan al-Tarbiyah maupun al-Tadib. Rasyid Ridha, misalnya mengartikan talim sebagai proses transmisi berbagai ilmu pengetahuan pada jiwa individu tanpa adanya batasan dan ketentuan tertentu.14 Argumentasinya didasarkan dengan merujuk pada ayat ini :


Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al-Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui. (QS. Al-Baqarah : 151)15 Ayat tersebut menjelaskan tentang aktivitas Rasulullah mengajarkan tilawat al-Quran kepada kaum muslimin. Menurut Abdul Fattah Jalal, apa yang dilakukan Rasul bukan hanya sekedar membuat umat Islam bisa membaca, melainkan membawa kaum muslimin kepada nilai pendidikan tazkiyah an-nafs (pensucian diri) dari segala kotoran, sehingga

memungkinkannya menerima al-hikmah serta mempelajari segala yang bermanfaat untuk diketahui.16 c) Tadib ()

14

Muhammad Rasyid Ridha, Tafsir al-Quran al-Hakim; Tafsir al-Manar (Beirut : Dar al-Fikr, tt),

262. Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemahnya, 38. Abdul Fattah Jalal, Azaz-azaz Pendidikan Islam, terj. Herry Noer Aly (Bandung : CV. Diponegoro, 1988), 29-30.
16 15

Menurut al-Attas, istilah yang paling tepat untuk menunjukkan pendidikan Islam adalah al-tadib.17 Konsep ini di dasarkan pada hadits Nabi:

( )

Artinya : Tuhan telah mendidikku, maka Ia sempurnakan pendidikanku. (HR. Al-Askary dari Ali r.a) Hadits tersebut bisa dimaknai bahwa al-tadib adalah pengenalan dan pengakuan yang secara berangsur-angsur ditanamkan ke dalam diri manusia (peserta didik) tentang tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan. Dengan pendekatan ini, pendidikan akan berfungsi sebagai pembimbing ke arah pengenalan dan pengakuan tempat Tuhan dalam tatanan wujud dan kepribadiannya.18 2. Perbedaan Tarbiyah ( ,)Talim ( )dan Tadib () Istilah tarbiyah, talim dan tadib dapatlah diambil suatu analisa. Jika ditinjau dari segi penekanannya terdapat titik perbedaan antara satu dengan lainnya, namun apabila dilihat dari unsur kandungannya, terdapat keterkaitan yang saling mengikat satu sama lain, yakni dalam hal memelihara dan mendidik anak. Dalam pada tarbiyah, titik tekannya difokuskan pada bimbingan anak supaya berdaya (punya potensi) dan tumbuh kelengkapan dasarnya serta dapat berkembang secara sempurna. Yaitu pengembangan ilmu dalam diri manusia dan pemupukan akhlak yakni pengamalan ilmu yang benar dalam mendidik pribadi. Sedangkan talim, titik tekannya adalah penyampaian ilmu pengetahuan yang benar, pemahaman, pengertian, tanggung jawab dan penanaman amanah kepada peserta didik. Oleh karena itu talim disini mencakup aspek-aspek

Muhammad Naquib al-Attas, Konsep Pendidikan dalam Islam, terj. Haidar Bagir (Bandung : Mizan, 1994), 60. 18 Ibid, 61.

17

pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan seseorang dalam hidupnya dan pedoman perilaku yang baik. Adapun tadib, titik tekannya adalah pada penguasaan ilmu yang benar dalam diri seseorang agar menghasilkan kemantapan amal dan tingkah laku yang baik. Istilah ini mencakup unsur-unsur pengetahuan (ilm), pengajaran (talim) dan pengasuhan yang baik (tarbiyah). Dengan pemaparan ketiga konsep di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ketiganya mempunyai satu tujuan dalam dunia pendidikan yaitu menghantarkan anak didik menjadi yang seutuhnya, sehingga mampu mengarungi kehidupan ini dengan baik.19 C. Fungsi pendidikan bagi manusia dalam Islam Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang didasarkan kepada ajaranajaran islam yang senantiasa terus tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan (Islam) tidak hanya mengajarkan atau mentransformasikan ilmu, ketrampilan dan kepekaan rasa (budaya) atau agama, tetapi juga mengembangkan kemampuan memecahkan berbagai masalah kehidupan dan kemanusiaan yang berguna bagi lingkungannya, sehingga pendidikan Islam mesti berorientasi kepada masa depan dan kemanusiaan.20 Dengan demikian dapat dipahami bahwa fungsi pendidikan Islam tidak saja dalam rangka membina manusia beriman dan bertaqwa, berketrampilan, berkepribadian dan berbudaya, tetapi manusia yang mampu menghadapi dan mengatasi berbagai masalah dalam kehidupan, kemasyarakatan, dan kemanusiaan. Sehingga ia mampu memposisikan dirinya menjadi manusia yang berkualitas bagi agama, masyarakat dan bangsanya.21 Menurut Jusuf Amir Faisal, untuk menuju sasaran kemuliaan manusia dan budaya yang diridhai oleh Allah SWT, setidak-tidaknya pendidikan Islam memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut :

UASSPI, Pengertian talim, tadib, dan tarbiyah, http://uasspi1.blogspot.com/2010/02/pengertian-talim-tadib-dan-tarbiyah.html, diakses tanggal 28 september 2011. 20 Jusuf Amir Faisal, Reorientasi Pendidikan Islam (Jakarta : Gema Insani Press, 1995), 118. 21 Abd. Rahman Abdullah, Aktualisasi Konsep Dasar Pendidikan Islam, 54.

19

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Individualisasi nilai dan ajaran Islam dan demi terbentuknya umat Islam yang muttaqin dalam bersikap, berpikir dan berperilaku; Sosialisasi nilai-nilai dan ajaran Islam demi terbentuknya umat Islam; Perancangan kultur Islam demi terbentuk dan berkembangnya peradaban Islam; Menemukan, mengembangkan serta memelihara ilmu, teknologi dan ketrampilan demi terbentuknya para manajer dan manusia profesional; Pengembangan intelektual muslim yang mampu mencari, mengembangkan, serta memelihara ilmu dan teknologi; Pengembangan pendidikan yang berkelanjutan dalam bidang ekonomi, fisika, kimia, arsitek, seni musik, seni budaya, politik, olah raga, kesehatan dan sebagainya;

7.

Pengembangan kualitas muslim dan warga negara sebagai anggota dan pembina masyarakat yang berkualitas kompetitif.22

D. Hubungan antara Tujuan hidup dan tujuan pendidikan dalam Islam Tujuan adalah batas akhir yang dicita-citakan seseorang dan dijadikan pusat perhatiannya untuk dicapai melalui usaha. Dalam tujuan terkandung cita-cita, kehendak dan kesengajaan, serta berkonsekuensi penyusunan daya-upaya untuk mencapainya.23 Tujuan pendidikan Islam sama dengan tujuan hidup yang ditetapkan oleh Allah. Di dalam Al-Quran telah Allah beritahukan tujuan diadakannya atau dihidupkannya manusia atau tujuan hidup manusia sesuai QS. Adz-Dzariat : 56


Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (QS. Adz-Dzariat : 56).24 Dengan demikian, tujuan hidup manusia adalah untuk menjadi pengabdi Allah, menjadi pelayan Allah, penurut kemauan Allah. Orang yang menuruti kemauan Allah itu dinamakan juga orang taqwa. Orang yang paling tinggi derajat nilai dirinya dan paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa.25
22 23

Jusuf Amir Faisal, Reorientasi Pendidikan Islam, 95-96. Hery Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam, 55. 24 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemahnya, 862. 25 Akmal Hawi, Dasar-dasar Pendidikan Islam (Palembang : IAIN Raden Fatah Press, 2005), 10.

Pendidikan Islam bukan pengajaran teoritis, melainkan benar-benar melakukan pembentukan kecakapan riil yang diperlukan bagi seorang pengabdi Allah yang mendapat tugas menjadi khalifah di bumi. Pengabdi Allah yang dinamakan juga orang taqwa itu bukanlah ahli teori keagamaan, melainkan tahu dengan jelas dan lengkap seluruh isi ajaran Allah di dalam Al-Quran dan cakap mengerjakannya ke dalam praktek hidup sehari-hari, baik selaku individu maupun selaku warga keluarga, warga masyarakat dan bangsa.26 E. Fungsi Filsafat Pendidikan Islam terhadap Pendidikan Islam Adapun fungsi Filsafat Pendidikan Islam terhadap Pendidikan Islam, yaitu : 1. Teori umum bagi pendidikan, sepanjang filsafat pendidikan Islam tersebut mengarah pada apa dan bagaimana seharusnya pendidikan itu baik dari segi teoritik maupun dari segi pelaksanaannya. 2. Kritik terhadap asumsi-asumsi yang dipegangi oleh para pendidik dan tenaga kependidikan, jika pegangan filsafat pendidikannya tidak menjiwai nilai-nilai Islam baik dalam pembentukan teori, konsep maupun dalam proses praktiknya. Sangat tidak benar kalau pendidik tidak mempunyai filsafat pendidikan Islam sewaktu dia menjalankan tugas profesionalnya. 3. Evaluasi terhadap kesenjangan-kesenjangan, pertentangan-pertentangan, antara teori dan praktiknya, antara satu teori dengan teori lainnya, antara satu metode dengan metode lainnya sehingga bila terdapat ketidakcocokan, atau tidak sinkron, maka dengan segera dapat diperbaiki. 4. Analisis terhadap konsep-konsep dan istilah-istilah pendidikan. Banyak istilah dalam lapangan pendidikan yang harus didefinisikan dan dikembangkan, ditafsirkan dan dianalisis. Agar istilah-istilah, konsep-konsep dan ide-ide yang berkembang itu sinkron, dan menjadi kesamaan persepsi di kalangan pendidikan dan tenaga kependidikan, maka perlu dianalisis, diselaraskan, dikaitkan satu dengan yang lain menjadi jalinan yang harmonis dan teratur. 5. Normatif. Filsafat pendidikan dijadikan sebagai penentu arah, pedoman, petunjuk, pembimbing asas-asas, prinsip-prinsip, teori dan praktik pendidikan.27

26 27

Ibidi., 11-12. Maragustam Siregar, Kuliah Filsafat Pendidikan Islam, pada hari Selasa 20 September 2011.

10

BAB III PENUTUP Kesimpulan Pendidikan Islam adalah upaya untuk mencapai kemajuan perkembangan bagi individu peserta didik. Dalam Islam yang disebut kemajuan itu adalah mencakup kemajuan fisik material dan kemajuan mental spiritual yang keduanya ditujukan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Ada tiga istilah yang dianggap memiliki arti yang dekat dan tepat dengan makna pendidikan. Ketiga istilah itu adalah tarbiyah ( ,)talim ( )dan tadib (

yang masing-masing memiliki karakteristik makna disamping mempunyai

kesesuaian dalam pengertian pendidikan. Fungsi pendidikan Islam tidak saja dalam rangka membina manusia beriman dan bertaqwa, berketrampilan, berkepribadian dan berbudaya, tetapi manusia yang mampu menghadapi dan mengatasi berbagai masalah dalam kehidupan, kemasyarakatan, dan kemanusiaan. Tujuan pendidikan Islam sama dengan tujuan hidup yang ditetapkan oleh Allah. Di dalam Al-Quran telah Allah beritahukan tujuan diadakannya atau dihidupkannya manusia yaitu mengabdi kepada Allah. Pengabdi Allah bukanlah ahli teori keagamaan, melainkan tahu dengan jelas dan lengkap seluruh isi ajaran Allah di dalam Al-Quran dan cakap mengerjakannya ke dalam praktek hidup sehari-hari. Adapun fungsi Filsafat Pendidikan Islam terhadap Pendidikan Islam, yaitu : (1) Teori umum bagi pendidikan, (2) Kritik terhadap asumsi-asumsi yang dipegangi oleh para pendidik dan tenaga kependidikan, (3) Evaluasi terhadap kesenjangan-kesenjangan antara teori dan praktiknya atau antara satu teori dengan teori lainnya atau antara satu metode dengan metode lainnya sehingga bila terdapat ketidakcocokan, atau tidak sinkron, maka dengan segera dapat diperbaiki, (4) Analisis terhadap konsep-konsep dan istilah-istilah pendidikan, (5) Normatif. Filsafat pendidikan dijadikan sebagai penentu arah, pedoman, petunjuk, pembimbing asas-asas, prinsip-prinsip, teori dan praktik pendidikan.

11

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Abd. Rahman. Aktualisasi Konsep Dasar Pendidikan Islam. Jakarta : Rineka Cipta.1990. Al-Attas, Muhammad Naquib. Konsep Pendidikan dalam Islam, terj. Haidar Bagir. Bandung : Mizan. 1994. Al-Syaibany, Omar Mohammad Al-Thoumy. Falsafah Pendidikan Islam. Jakarta : Bulan Bintang. 1979. Aly, Hery Noer. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Logos Wacana Ilmu. 1999. An-Nahlawi, Abdurrahman. Prinsip-prinsip dan Metode Pendidikan Islam. Bandung : CV. Diponegoro. 1992. Anshari, Endang Saefuddin. Pokok-Pokok Pikiran tentang Islam. Jakarta : Usaha Enterprise. 1976. Azra, Azyumardi. Esei-esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. 1998. Buseri, Kamrani. Antologi Pendidikan Islam dan Dakwah. Yogyakarta : UII Press. 2003. Departemen Agama Republik Indonesia. Al-Quran dan Terjemahnya. Surabaya : alHidayah. 1998. Faisal, Jusuf Amir. Reorientasi Pendidikan Islam. Jakarta : Gema Insani Press. 1995. Hawi, Akmal. Dasar-dasar Pendidikan Islam. Palembang : IAIN Raden Fatah Press. 2005. Jalal, Abdul Fattah. Azaz-azaz Pendidikan Islam, terj. Herry Noer Aly. Bandung : CV. Diponegoro. 1988. Langgulung, Hasan. Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam. Bandung : alMaarif. 1980. Marimba, Ahmad D. Filsafat Pendidikan Islam. Bandung : Al-Maarif. 1989. Ridha, Muhammad Rasyid. Tafsir al-Quran al-Hakim; Tafsir al-Manar. Beirut : Dar al-Fikr. Siregar, Maragustam. Kuliah Filsafat Pendidikan Islam. Selasa 20 September 2011. Soekarno dan Ahmad Supardi. Sejarah dan Filsafat Pendidikan Islam. Bandung : Angkasa. 1990. UASSPI. Pengertian talim, tadib, dan tarbiyah. http://uasspi1.blogspot.com/2010/02/pengertian-talim-tadib-dan-tarbiyah.html. diakses tanggal 28 september 2011. Usa, Muslih dan Aden Wijdan SZ. Pemikiran Islam dalam Peradaban Industrial. Yogyakarta : Aditya Media. 1997. Zuhairini. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara. 1995.

12

You might also like