You are on page 1of 4

Tekanan statik di dalam fluida

Karena sifatnya yang tidak dapat dengan mudah dimampatkan, fluida dapat menghasilkan tekanan normal pada semua permukaan yang berkontak dengannya. Pada keadaan diam (statik), tekanan tersebut bersifat isotropik, yaitu bekerja dengan besar yang sama ke segala arah. Karakteristik ini membuat fluida dapat mentransmisikan gaya sepanjang sebuah pipa atau tabung, yaitu, jika sebuah gaya diberlakukan pada fluida dalam sebuah pipa, maka gaya tersebut akan ditransmisikan hingga ujung pipa. Jika terdapat gaya lawan di ujung pipa yang besarnya tidak sama dengan gaya yang ditransmisikan, maka fluida akan bergerak dalam arah yang sesuai dengan arah gaya resultan. Konsepnya pertama kali diformulasikan, dalam bentuk yang agak luas, oleh matematikawan dan filsuf Perancis, Blaise Pascal pada 1647 yang kemudian dikenal sebagai Hukum Pascal. Hukum ini mempunyai banyak aplikasi penting dalam hidrolika. Galileo Galilei, juga adalah bapak besar dalam hidrostatika. [sunting]Tekanan

hidrostatik

Sevolume kecil fluida pada kedalaman tertentu dalam sebuah bejana akan memberikan tekanan ke atas untuk mengimbangi berat fluida yang ada di atasnya. Untuk suatu volume yang sangat kecil,tegangan adalah sama di segala arah, dan berat fluida yang ada di atas volume sangat kecil tersebut ekuivalen dengan tekanan yang dirumuskan sebagai berikut

dengan (dalam satuan SI), P adalah tekanan hidrostatik (dalam pascal); adalah kerapatan fluida (dalam kilogram per meter kubik); g adalah percepatan gravitasi (dalam meter per detik kuadrat); h adalah tinggi kolom fluida (dalam meter). [sunting]Apungan Sebuah benda padat yang terbenam dalam fluida akan mengalami gaya apung yang besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan. Hal ini disebabkan oleh tekanan hidrostatik fluida. Sebagai contoh, sebuah kapal kontainer dapat mengapung sebab gaya beratnya diimbangi oleh gaya apung dari air yang dipindahkan. Makin banyak kargo yang dimuat, posisi kapal makin rendah di dalam air, sehingga makin banyak air yang "dipindahkan", dan semakin besar pula gaya apung yang bekerja. Prinsip apungan ini ditemukan oleh Archimedes.

Tekanan pada zat cair (fluida) secara umum dibedakan menjadi dua jenis tekanan, yakni tekanan pada zat cair yang tidak bergerak (mengalir) serta tekanan yang zat cair yang bergerak (mengalir). Pada pembahasan kali ini kita akan lebih memfokuskan tekanan pada zat cair yang tidak bergerak atau yang lebih dikenal dengan Tekanan Hidrostatis. Secara konseptual tekanan hidrostatis adalah tekanan yang berlaku pada fluida atas dasar Hukum Pascal. Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang diberikan oleh gaya berat zat cair itu sendiri pada suatu luas bidang tekan. Dengan asumsi bahwa zat cair dalam bentuk lapisan-lapisan sesuai dengan tingkat kedalaman yang terukur dari permukaan zat

cair. Maka tekanan hidrostatis zat cair adalah sama besar untuk setiap bagian zat cair yang memiliki kedalaman yang sama. Perhatikan gambar !

Besarnya tekanan hidrostatis : p = F / A .. (1) karena gaya (F) yang bekerja adalah merupakan gaya berat zat cair (w) yang berada di atasnya, sedangkan w = m.g ,maka persamaan (1) menjadi .. p=w/A p = m.g / A . (2) massa ( m ) zat cair,apabila dihubungkan dengan massa jenis ( ) dan volume ( V ) menjadi : m = . V maka, p = . g . V / A . (3) karena V / A merupakan pembagian antara volume dengan luas bidang yang akan menghasilkan komponen tinggi (kedalaman) sehingga ,Tekanan hidrostatis dirumuskan sebagai, p = . g . d . (4) dimana : p = tekanan hidrostatis (N/m2) g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)

= massa jenis zat cair (kg/m3) d = kedalaman zat cair (m)

Tekanan Hidrostatis
Tekanan adalah gaya yang bekerja tegak lurus pada suatu bidang per satuan luas bidang itu.

P = tekanan (N/m2 = Pa) F = gaya (N) A = luas (m2) Satuan tekanan yang lain adalah : atm (atmosfer), cmHg, milibar (mb), dengan konversi : 1 bar = 105 Pa 1 atm = 1,01.105 Pa = 75 cmHg 1 mb = 0,001 bar Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang disebabkan oleh zat alir yang diam. Zat alir yang bermassa m menekan dasar bejana dengan gaya sebesar F = w = m.g = V. .g. Gaya ini tersebar merata pada seluruh permukaan dasar bejana. Karena zat alir dalam bejana diam dan melakukan gaya ke bawah akibat berat zat alir.

Tekanan hidrostatis yang dialami suatu titik pada kedalaman h dalam suatu fluida diam yang massa jenisnya adalah :

Ph = tekanan hidrostatis (Pa) = massa jenis fluida (kg/m3) h = kedalaman fluida (m)Patm

Dengan demikian tekanan total yang dialami suatu titik pada kedalaman h di dalam fluida yang diam adalah tekanan hidrostatis ditambah tekanan akibat fluida lain yang di atasnya (dalam hal ini adalah berasal dari tekanan udara).

MASSA JENIS BENDA Massa jenis suatu benda didefinisikan sebagai hasil bagi antara massa benda tersebut dengan volumenya.

Massa jenis relatif adalah hasil bagi dari massa jenis bahan terhadap massa jenis air, sehingga :

You might also like