You are on page 1of 10

Latar Belakang Narkotika,Psikotropika dan zat adiktif lainnya atau NAPZA yang biasa disebut narkoba merupakan jenis

obat atau zat yang diperlukan dalam bidang pengobatan. Akan tetapi jika digunakan tanpa pengawasan atau resep dokter,bias menimbulkan ketergantungan yang tentu saja akan membahayakan kesehatan pemakainya. Bahaya narkoba atau narkotika telah diketahui secara luas. Dapat dilihat dari banyaknya kasus tentang narkoba yang terjadi dewasa ini,namun masih saja banyak orang yang ingin menikmatinya.Tak dapat dipungkiri lagi bahwa narkoba merupakan wabah yang berbahaya yang menjangkiti manusia di seluruh pelosok bumi ini.

Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, masalah-masalah yang muncul dapat di identifikasi sebagai berikut: 1. Banyaknya remaja yang belum memahami bahaya penggunaan narkoba. 2. Banyaknya remaja yang salah dalam memilih lingkungan pergaulan. 3. Banyaknya remaja yang belum memiliki konsep hidup sehat.

Bahaya narkoba bagi remaja Di Indonesia,jumlah pecandu narkoba semakin meningkat dari tahun ke tahun. Para pecandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Biasanya diawali dengan perkenalan dengan rokok. Seperti yang sudah kita ketahui, kebiasaan merokok sudah merupakan hal yang wajar di kalangan remaja saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi jika para remaja tersebut terbawa ke pergaulan para pemakai narkoba. Pada awalnya para remaja tersebut,hanya berniat mencoba,lalu kemudian menjadi pecandu yang pada akhirnya hanya akan merugikan diri mereka sendiri. Dampak negativ penyalahgunaan narkoba terhadap remaja adalah sebagai berikut : Perubahan dalam sikap,perangai dan kepribadian sehari-hari. Menurunnya kedisiplinan dan prestasi. Menjadi mudah tersinggung dan cepat merah. Sering menguap,mengantuk dan malas. Suka mencuri atau menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang membeli narkoba. Berikut jenis-jenis narkoba beserta bahayanya: 1. Opium Opium adalah jenis narkotika yang paling berbahaya. Dikonsumsi dengan cara ditelan langsung atau diminum bersama teh, kopi atau dihisap bersama rokok atau syisya (rokok ala Timur Tengah). Opium diperoleh dari buah pohon opium yang belum matang dengan cara menyayatnya hingga mengeluarkan getah putih yang lengket. Pada mulanya, pengonsumsi opium akan merasa segar bugar dan mampu berimajinasi dan berbicara, namun hal ini tidak bertahan lama. Tak lama kemudian kondisi kejiwaannya akan mengalami gangguan dan berakhir dengan tidur pulas bahkan koma. Jika seseorang ketagihan, maka opium akan menjadi bagian dari hidupnya. Tubuhnya tidak akan mampu lagi menjalankan fungsi-fungsinya tanpa mengonsumsi opium dalam dosis yang biasanya. Dia akan merasakan sakit yang luar biasa jika

tidak bisa memperolehnya. Kesehatannya akan menurun drastis. Otot-otot si pecandu akan layu, ingatannya melemah dan nafsu makannya menurun. Kedua matanya mengalami sianosis dan berat badannya terus menyusut. 2. Morphine Orang yang mengonsumsi morphine akan merasakan keringanan (kegesitan) dan kebugaran yang berkembang menjadi hasrat kuat untuk terus mengonsumsinya. Dari sini, dosis pemakaian pun terus ditambah untuk memperoleh ekstase (kenikmatan) yang sama. Kecanduan bahan narkotika ini akan menyebabkan pendarahan hidung (mimisan) dan muntah berulang-ulang. Pecandu juga akan mengalami kelemahan seluruh tubuh, gangguan memahami sesuatu dan kekeringan mulut. Penambahan dosis akan menimbulkan frustasi pada pusat pernafasan dan penurunan tekanan darah. Kondisi 3. Heroin Bahan narkotika ini berbentuk bubuk kristal berwarna putih yang dihasilkan dari penyulingan morphine. Menjadi bahan narkotika yang paling mahal harganya, paling kuat dalam menciptakan ketagihan (ketergantungan) dan paling berbahaya bagi kesehatan secara umum. Penikmatnya mula-mula akan merasa segar, ringan dan ceria. Dia akan mengalami ketagihan seiring dengan konsumsi secara berulang-ulang. Jika demikian, maka dia akan selalu membutuhkan dosis yang lebih besar untuk menciptakan ekstase yang sama. Karena itu, dia pun harus megap-megap untuk mendapatkannya, hingga tidak ada lagi keriangan maupun keceriaan. Keinginannya hanya satu, memperoleh dosis yang lebih banyak untuk melepaskan diri dari rasa sakit yang tak tertahankan dan pengerasan otot akibat penghentian pemakaian. ini bisa menyebabkan koma yang berujung pada kematian.

Pecandu heroin lambat laun akan mengalami kelemahan fisik yang cukup parah, kehilangan nafsu makan, insomnia (tidak bisa tidur) dan terus dihantui mimpi buruk. Selain itu, para pecandu heroin juga menghadapi sejumlah masalah seksual, seperti impotensi dan lemah syahwat. Sebuah data statistik menyebutkan, angka penderita impotensi di kalangan pecandu heroin mencapai 40%. 4. Codeine Codeine mengandung opium dalam kadar yang sedikit. Senyawa ini digunakan dalam pembuatan obat batuk dan pereda sakit (nyeri). Perusahaan-perusahaan farmasi telah bertekad mengurangi penggunaan codeine pada obat batuk dan obatobat pereda nyeri. Karena dalam beberapa kasus, meski jarang, codeine bisa menimbulkan kecanduan. 5. Kokain Kokain disuling dari tumbuhan koka yang tumbuh dan berkembang di pegunungan Indis di Amerika Selatan (Latin) sejak 100 tahun silam. Kokain dikonsumsi dengan cara dihirup, sehingga terserap ke dalam selaput-selaput lendir hidung kemudian langsung menuju darah. Karena itu, penciuman kokain berkali-kali bisa menyebabkan pemborokan pada selaput lendir hidung, bahkan terkadang bisa menyebabkan tembusnya dinding antara kedua cuping hidung. Problem kecanduan kokain terjadi di Amerika Serikat, karena faktor kedekatan geografis dengan sumber produksinya. Dengan proses sederhana, yakni menambahkan alkaline pada krak, maka pengaruh kokain bisa berubah menjadi sangat aktif. Jika heroin merupakan zat adiktif yang paling banyak menyebabkan ketagihan fisik, maka kokain merupakan zat adiktif yang paling bayak menyebabkan ketagihan psikis.

Setiap tahun, Amerika Serikat membelanjakan anggaran 30 miliar dollar untuk kokain dan krak. Tak kurang dari 10 juta warga Amerika mengonsumsi kokain secara semi-rutin. Pemakaian kokain dalam jangka pendek mendatangkan perasaan rianggembira dan segar-bugar. Namun beberapa waktu kemudian muncul perasaan gelisah dan takut, hingga halusinasi. 7. Ganja Ganja memiliki sebutan yang jumlahnya mencapai lebih dari 350 nama, sesuai dengan kawasan penanaman dan konsumsinya, antara lain; mariyuana, hashish, dan hemp. Adapun zat terpenting yang terkandung dalam ganja adalah zat trihidrocaniponal (THC). Faktor penyebab remaja menggunakan Narkoba. Ada beberapa faktor yang menyebabkan remaja mengkonsumsi narkoba yaitu sebagai berikut: -Faktor orang tua dan keluarga Salah satu temuan tentang remaja narkoba adalah bahwa anak-anak muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia,Manajemen keluarga yang buruk,Konflik keluarga,Orang tua menggunakan narkoba, keluarga broken home, orang tua tidak begitu memperhatikan anakanaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah untuk menjadi pengkonsumsi narkoba dibanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang bahagia. -Faktor Ingin Tahu Banyak alasan remaja kini mencoba narkoba hanya karena ingin tahu, padahal narkoba memiliki efek ketergantungan dan sangat berbahaya sekali. Mungkin juga karena ingin mengobati rasa sakit fisik maupun jiwa, mengusir bosan.

-Faktor Lingkungan sekitar Hubungan lingkungan yang renggang, Ketidakteraturan di masyarakat, Jaringan dengan masyarakat, dan Norma dan hukum yang pro narkoba Tahapan penyalahgunaan narkoba 1. Tahap coba-coba Awalnya hanya pengin tahu dan memperlihatkan kehebatan. Kebanyakan tidak melanjutkan tahap ini. Tapi, ada beberapa dari kita yang lanjut ke proses yang lebih "canggih". 2. Ketagihan Pada tahap ini frekuensi, jenis, dan dosis yang dipakai meningkat, termasuk bertambahnya pemakaian bahan-bahan berisiko tinggi gangguan fisik, mental, dan masalah-masalah sosial makin jelas. Tahap ini sering disebut tahap kritis karena ada bahaya yang nyata. Meskipun demikian, pada beberapa pemakai (dengan bantuan) masih bisa berhenti pada tahap ini. 3. Ketergantungan Merupakan bentuk ekstrem dari ketagihan, upaya mendapatkan zat psikoaktif dan memakainya secara reguler merupakan aktivitas utama sehari-hari mengalahkan semua kegiatan lain, kondisi fisik, dan mental terus-menerus menurun, hidup sudah kehilangan makna. Keadaan pemakai selalu membutuhkan obat tertentu agar dapat berfungsi secara wajar, baik fisik maupun psikologis. Ketergantungan fisik, misalnya badan menjadi lemah dan sendi-sendi terasa nyeri kalau tidak menggunakan obat dalam jangka waktu tertentu. Ketergantungan secara psikologis ditunjukkan oleh adanya perasaan tidak percaya diri dalam pergaulan sehari-hari kalau tidak menggunakan obat.

Pembahasan 1. Upaya Pencegahan Berbagai upaya dapat dilakukan untuk mencegah para remaja menjadi pemakai narkoba,antara lain : Dari diri sendiri 1. Membekali diri sendiri dengan ajaran agama sehingga tidak terpengaruh terhadap pergaulan yang salah. 2. Berhati-hati dalam memilih pergaulan agar tidak terjerumus kepada hal-hal yang tidak benar. Dari pihak keluarga 1. Meningkatkan peran keluarga, sebab pada dasarnya peran keluarga adalah hal yang paling penting dalam pembentukan dan pembinaan diri seseorang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan anak-anak nakal berasal dari keluarga yang berantakan (broken home) Dari pihak sekolah/universitas

1. Melakukan pengawasan yang ketat terhadap anak didiknya seperti dengan memasang CCTV di beberapa sudut sekolah, karena biasanya transaksi narkoba terjadi di lingkungan lembaga pendidikan. Dari pihak Negara 1. Menyeleksi dengan ketat setiap barang yang masuk dengan mengadakan pengawasan di setiap tempat. 2. Mengadakan razia mendadak secara rutin. 3. Memberikan hukuman yang berat terhadap pengedar dan pemakai narkoba.

Penutup A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Dari hasil kajian dapat disimpulkan bahwa narkoba adalah barang berbahaya yang sangat banyak efek negatifnya bagi remaja yang akan berdampak ke masa depan remaja. 2. Remaja perlu mengindari diri dari penyebaran narkoba. 3. Penyalahgunaan narkoba adalah merupakan tindak kriminal yang dapat merusak norma dan ketentraman umum.

B. Saran 1. Hendaknya para remaja dapat menyadari bahwa narkoba adalah barang berbahaya yang tidak patut dikonsumsi. 2. Hendaknya pihak sekolah atau universitas lebih ketat mengawasi setiap sudut dari lembaga pendidikan agar tidak sampai kecolongan karena biasanya transaksi sering terjadi di sekitar lingkungan lembaga pendidikan. 3. Hendaknya keluarga selalu mengontrol setiap gerak-gerik dari anak agar tidak terjadi salah pergaulan pada anak yang berujung pada penyalahgunaan narkoba.

Tinjauan Pustaka

Wahida,Alend. Bahaya Narkoba. http://mencari-tau.blogspot.com/2010/01/contoh-karya-tulisbahaya-narkoba.html (diakses tanggal 20 Desember 2011 pukul 15:12). Suteja,M.Bahaya Narkoba. http://tejahtc.blogspot.com/2011/02/contoh-karya-ilmiah-tentangbahayanya.html (diakses tanggal 20 Desember 2011 pukul 16:00). Apandi,Yusuf.2010.Katakan Tidak Pada Narkoba.Jakarta: Simbiosa Rekatama Media .

Tugas Bahasa Indonesia Membuat Karya Ilmiah

Oleh: Olivia Fernaza 0810952064

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Andalas Padang 2011

You might also like