You are on page 1of 15

KATA PENGANTAR

Indonesia mengalami perubahan yang sangat besar, terutama berkaitan dengan gerakan reformasi,serta perubahan Undang-Undang termasuk amandeman UUD 1945 serta TAP MPR NO.XVIIJ/MPR/1998,yang menetapkan mengembalikan kedudukan pancasilapada kedudukan semula,sebagai dasar filsafat negara.Hal ini menimbulkan penafsiran yang bermacam-macam,akibatnya akhir-akhir ini bangsa Indonesia menghadapi krisis ideologi.

Oleh karena itu agar kalangn intelektual terutama mahasiswa sebagai calon pengganti pemimpin bangsa di masa mendatang memaharai makna serta kedudukan pancasila yang sebenarnya maka harus dilakukan suatu kajian yang bersifat ilmiah.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... DAFTAR ISI ........................................................................................................ BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... A. Latar belakang perumusan Pancasila .............................................. B. Beberapa pengertian Pancasila ........................................................ BAB II PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA ...................................................................... A. Pengantar ......................................................................................... B. Zaman Kutai .................................................................................... C. Zaman Sriwijaya .............................................................................. D. Zaman Kerajaan-Kerajaan Sebelum Majapahit .............................. E. Kerajaan Majapahit ......................................................................... F. Zaman Penjajahan ........................................................................... G. Kebangkitan Nasional ..................................................................... H. Zaman Penjajahan Jepang ............................................................... BAB III PENUTUP ............................................................................................ A. Kesimpulan ...................................................................................... DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................

i ii 1 1 3

6 6 6 6 6 7 7 7 7 11 11 12

ii

BAB IV PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK ....................................... A. Pengertian Etika .............................................................................. B. Pengertian Nilai, Moral dan Norma ................................................ C. Hubungan Nilai, Moral dan Norma ................................................. D. Nilai - nilai Pancasila Sebagai Sumber Etika .................................. BABV PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL 20 A. Pengertian Asal Mula Pancasila ...................................................... B. Kedudukan dan Fungsi Pancasila .................................................... C. Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Paham Ideologi Besar lainnya di Dunia .............................................................................. BAB V PENUTUP ............................................................................................ A. Kesimpulan ...................................................................................... B. Saran - saran ...................................................................................

17 17 17 18 19

20 20

22 24 24 24

iii

BAB I PENDAHULUAN

Pancasila adalah dasar filsafat negara republik Indonesia yang secara resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam pembukaan UUD 1945, diundangkan dalam Berita Republik Indonesia tahun II no. 7 bersamasama dengan batang tubuh UUD 1945.

A. Latar belakang rumusan pancasila 1. Landasan historis Bangsa Indonesia terbentuk melalui proses sejarah yang cukup panjang. Setelah melalui suatu prosesyang cukup panjang dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia menemukan jatidirinya, yang didalamnya tersimpul ciri khas, sifat dan karakter yang berbeda dengan bangsa lain, yang oleh para pendiri negara kita dirumuskan dalam suatu rumusan yang sederhana namun mendalam yang meliputi lima prinsip (lima sila) yang kemudian diberi nama Pancasila. Jadi secara historis bahwa nilai - nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila sebelum dirumuskan dan disahkan menjadi dasar negara Indonesia secara objektif historis telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri. Oleh karena itu berdasarkan fakta objektif secara historis kehidupan bangsa Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan nilai - nilai Pancasila.

2. Landasan Kultural Setiap bangsa di dunia dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara senantiasa memiliki pandangan hidup. Berbeda dengan bangsa lain, bangsa Indonesia berdasarkan pandangan hidupnya pada suatu asas kultural yang dimiliki dan melekat pada bangsa itu sendiri.

3. Landasan Yuridis Landasan yuridis perkuliahan Pendidikan Pancasila di pendidikan tinggi tertuang dalam UU no. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 39 telah menetapkan bahwa isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Kewarganegaraan.

4. Landasan filosofis Secara filosofis, bangsa Indonesia sebelum mendirikan negara adalah sebagai bangsa yang berketuhanan dan berkemanusiaan, hal ini berdasarkan kenyataan objektif bahwa manusia adalah makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Syarat mutlak suatu negara adalah adanya persatuan yang terwujudkan sebagai rakyat (merupakan unsure pokok negara), Sehingga secara filosofis negara berpersatuan dan berkerakyatan. Konsekuensinya rakyat adalah merupakan dasar ontologis demokrasi, karena rakyat merupakan asal mula kekuasaan negara.

B. Beberapa Pengertian Pancasila 1. Pengertian Pancasila secara Etimologis Secara Etimologis istilah 'Pancasila' berasal dari sansekerta dari India (Bahasa Kasta Brahmana). Menurut Muhammad Yamin, dalam bahasa sansekerta perkataan 'Pancasila' memiliki dua macam arti secara leksikal yaitu : "Panca" artinya lima "Syila" vokal i pendek artinya "batu sendi" alas atau "dasar" "Syiila" vokal i panjang artinya "peraturan tingkah laku yang baik, yang penting atau yang senonoh".

2. Pengertian Pancasila secara Historis a. Mr. Muhammad Yamin (29 Mei 1945) Pidato Mr. Muh Yamin yang berisi lima dasar negara Indonesia Merdeka yang diidam - idamkan sebagai berikut : 1. Peri Kebangsaan 2. Peri Kemanusiaan 3. Peri Ketuhanan 4. Peri Kerakyatan 5. Kesejahteraan Rakyat Setelah berpidato beliau menyampaikan usul tertulis mengenai rancangan UUD Republik Indonesia yang berisi lima asas dasar negara yang rumusannya sebagai berikut, 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kebangsaan Persatuan Indonesia 3. Rasa Kemanusiaan yang adil dan beradab 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia b. Ir. Soekarno (Uuni 1945) Pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Soekarno mengucapkan pidatonya di hadapan sidang Badan Penyelidik. Dalam pidato tersebut diajukan oleh Soekarno secara lisan usulan lima asas sebagai dasar negara Indonesia yang rumusannya sebagai berikut; 1. Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia 2. Internasionalisme atau Peri kemanusiaan 3. Mufakat atau Demokrasi 4. Kesejahteraan Sosial 5. Ketuhanan yang berkebudayaan

Selanjutnya beliau mengusulkan bahwa kelima sila tersebut dapat diperas menjadi 'Tri sila' yang rumusannya sebagai berikut; 1. Sosio Nasional yaitu 'Nasionalisme dan Internasionalisme' 2. Sosio Demokrasi yaitu 'Demokrasi dengan kesejahteraan rakyat' 3. Ketuhanan Yang Maha Esa Adapun 'Tri sila' tersebut masih diperas lagi menjadi 'Eka sila' (satu sila) yang intinya gotong royong c. Piagam Jakarta (22 Juni 1945) Panitia sembilan setelah mengadakan sidang berhasil menyusun sebuah naskah piagam yang dikenal 'Piagam Jakarta' yang di dalamnya memuat Pancasila, sebagai tuah hasil pertama kali disepakati oleh siding. Yang rumusannya adalah sebagai berikut: 1. Ketuhanan dengan kewajibanmenjalankan syari'at islam bagi pemeluk pemeluknya 2. 3. 4. Kemanusiaan yang adil dan beradab Persatuan Indonesia Kerakyatan yan dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

3. Pengertian Pancasila secara Terminologis Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengadakan sidang pada tanggal 18 Agustus 1945 telah berhasil mengesahkan UUD 1945. UUD 1945 tersebut terdiri atas dua bagian yaitu Pembukaan UUD 1945 dan pasal -pasal UUD 1945 yang^berisi 37 pasal, 1 Aturan peralihan yang terdiri atas 4 pasal dan 1 Aturan Tambahan terdiri atas 2 ayat. Dalam bagian Pembukaan UUD 1945 yang terdiri atas empat alenia tersebut tercantum rumusan Pancasila sebagai berikut :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan / perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia a. Dalam Konstitusi RIS (Republik Indonesia Serikat) Dalam Konstitusi RIS yang berlaku tanggal 29 Desember 1949 sampai dengan 17 agustus 1950 tercantum rumusan Pancasila sebagai berikut: 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Peri Kemanusiaan 3. Kebangsaan 4. Kerakyatan 5. Keadilan Sosial b. Dalam Undang - undang Dasar Semetara 1950 Dalam UUDS 1950 yang berlaku mulai 17 Agustus 1950 sampai tanggal 5 Juli 1959, terdapat pula rumusan Pancasila seperti rumusan yang tercantum dalam konstitusi RIS.

c. Rumusan Pancasila di Kalangan masyarakat Rumusannya beraneka ragam antara lain, 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Peri Kemanusiaan 3. Kebangsaan 4. Kedaulatan Rakyat 5. Keadilan Sosial

BAB II PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

A. Pengantar Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia sebelum disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI, nilai - nilainya telah ada pada bangsa Indonesia sejak zaman dahulu kala sebelum bangsa Indonesia mendirikan negara, yang berupa nilai - nilai adat istiadat, kebudayaan serta nilai - nilai religius.

B. Zaman Kutai Indonesia memasuki zaman sejarah pada tahun 400 M, dengan ditemukannya prasasti yang berupa 7 yupa (tiang batu).

C. Zaman Sriwijaya Menurut Mr. Muh. Yamin bahwa berdirinya negara kebangsaan Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan kerajaan - kerajaan lama yang merupakan warisan nenek moyang bangsa Indonesia. Negara kebangsaan Indonesia terbentuk melalui 3 tahap yaitu : 1. Zaman Sriwijaya dibawah wangsa Syailendra (400 - 1400) yang berincikan kedaulatan. 2. Zaman Majapahit (1293 - 1525) yang berincikan keprabuan. 3. Zaman kebangsaan modern yaitu Negara Indonesia merdeka (sekarang negara proklamasi 17 Agustus 1945). D. Zaman Kerajaan kerajaan sebelum Majapahit Sebelum Kerajaan Majapahit muncul sebagai suatu kerajaan yang memancangkan nilai - nilai nasionalisme, telah muncul kerajaan - kerajaan di Jawa Tengah dan Jawa Timur secara silih berganti.

E. Kerajaan Majapahit Pada than 1293 berdirilah kerajaan Majapahit yang mencapai zaman keemasannya pada pemerintahan raja Hayam Wuruk dengan Mahapatih Gajah Mada yang dibantu oleh Laksamana Nala dalam memimpin armada untuk menguasai nusantara. F. Zaman Penjajahan Penghisapan mulai memuncak ketika belanda mulai menerapkan sistem monopoli melalui tanam paksa (1830 1870) dengan memaksakan beban

kewajiban terhadap rakyat yang tidak berdosa. G. Kebangkitan Nasional Budi Utomo yang didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 inilah yang

merupakan pelopor pergerakan nasional, sehingga setelah itu muncullah organisasi - organisasi pergerakan lainnya. H. Zaman Penjajahan Jepang Fasis jepang masuk ke Indonesia dengan propaganda "Jepang pemimpin Asai, Jepang saudara tua bangsa Indonesia". Akan tetapi dalam perang melawan Sekutu Barat nampaknya Jepang semakin terdesak. Oleh karena agar mendapat dukungan dari bangsa Indonesia, maka Jepang bersikap bermurah hati terhadap bangsa Indonesia, yaitu menjanjikan Indonesia merdeka dikelak kemudian hari. I. Sidang BPUPKI pertama Sidang BPUPKI pertama dilaksanakan selama empat hari, berturut - turut yang tampil untuk berpidato menyampaikan usulnya adalah sebagai berikut: a. Mr. Muh. Yamin (29 Mei 1945) Dalam pidatonya/mengusulkan rumusan dasar negara Indonesia sebagai berikut : I. Peri Kebaiigsaan, II. Peri Kemanusiaan, III. Peri Ketuhanan, IV. Peri Kerakyatan (A. Permusyawaratan, B. Perwakilan, C. Kebijaksanaan) dan V. Kesejahteraan Rakyat (Keadilan Sosial).

b. Prof. Dr. Soepomo (31 Mei 1945) Prof. Dr. Soepomo mengemukakan teori - teori negara sebagai berikut: 1. Teori Negara perorangan (Individualis) 2. Paham negara kelas atau Teori golongan c. Ir. Soekarno (1 Juni 1945) Beliau mengusulkan dasar negara yang terdiri atas lima prinsip yang rumusannya sebagai berikut: 1. Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia) 2. Internasionalisme (Peri Kemanusiaan) 3. Mufakat (Demokrasi) 4. Kesejahteraan Sosial 5. Ketuhanan Yang Maha Esa (Ketuhanan yang berkebudayaan) J. Sidang BPUPKI kedua (10 - 16 Juli 1945) Beberapa keputusan penting yang patut diketahui dalam rapat BPUPKI kedua adalah sebagai berikut: Dalam rapat tanggal 10 Juli tentang bentuk negara. Pada tanggal 11 Juli 1945 keputusan yang penting adalah tentang wilayah negara baru. Keputusan - keputusan lain adalah untuk membentuk panitia kecil. K. Proklamasi Kemerdekaan dan Sidang PPKI Sekembalinya dari Saigon pada tanggal 14 Agustus 1945 di kemayoran Ir. Soekarno mengumumkan dimuka orang banyak bahwa bangsa Indonesia akan merdeka sebelum jagung berbunga (secepat mungkin), dan ketnerdekaan itu bukan merupakan hadiah dari Jepang, melainkan merupakan hasil perjuangan bangsa Indonesia sendiri. a. Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 Pada tanggal 17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur 56 Jakarta, tepat pada hari jum'at legi, jam 10 pagi Waktu Indonesia Barat (jam 11.30 waktu

Jepang), Bung Karno didampingi Bung Hatta membacakan naskah Proklamasi dengan khidmat dan diawali denga pidato sebagai berikut:

PROKLAMASI Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain - lain diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat - singkatnya.

Jakarta, 17 Agustus 1945

Atas nama Bangsa Indonesia Soekarno Hatta

b. SidangPPKI Sehari setelah proklamasi keesokan harinya tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidang yang pertama, untuk membahas beberapa perubahan yang berkaitan dengan Piagam Jakarta terutama yang menyangkut perubahan sila pertama Pancasila. 1. Sidang Pertama (18 Agustus 1945) Mengesahkan Undang - undang Dasar 1945 2. Sidang Kedua (19 Agustus 1945) Pembagian daerah propinsi. 3. Sidang Ketiga (20 Agustus 1945) Pembahasan terhadap agenda tentang "Badan Penolong Keluarga Korban Perang". 4. Sidang Keempat (22 Agustus 1945) Membahas agenda tentang Komite Nasional Partai Nasional Indonesia

L. Masa Setelah Proklamasi Kemerdekaan Mengadung pengertian sebagai berikut: a. Dari sudut ilmu hukum (secara yuridis) Proklamasi merupakan saat tSidak berlakunya tertib hukum kolonial, dan saat mulai berlakunya tertib hukum nasional. b. Secara politis ideologis Proklamasi mengandung arti bahwa bangsa Indonesia terbebas dari penjajahan bangsa asing dan memiliki kedaulatan untuk menentukan nasib sendiri dalam suatu negara Proklamasi Republik Indonesia.

Dekrit Presiden 5 Juli 1959 Yang isinya: I. Membubarkan Konstituante II. Menetapkan berlakunya kembali UUD 1945 Tidak berlakunya UUDS tahun 1950 III. Dibentuknya MPRS dan DP AS dalam waktu yang sesingkat - singkatnya.

Pengertian Dekrit Dekrit adalah suatu putusan dariorgan tertinggi (kepala negara atau Organ lain) yang merupakan penjelmaan kehendak yang sifatnya sepihak. Dekrit dilakukan bilamana negara terancam oleh bahaya. Masa Orde Baru Yaitu suatu tatanan masyarakat dan pemerintahan yang menuntut dilaksanakannya Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Isi "Tritura" (Tiga tuntutan H&ti Nurani Rakyat) 1. Pembubaran PKI dan ormas - ormasnya 2. Pembersihan kabinet dari unsur - unsur G 30 S PKI 3. Penurunan harga

10

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN Berdasarkan uraian yang disusun dalam makalah ini maka penulis menyampaikan bahwa pendidikan pancasila sangat dibutuhkan dalam berbagai kalangan untuk mewujudkan suatu bangsa dan negara yang mampu

mengembangkan pancasila sebagai landasan utama dalam kehidupan berbangsa dan beraegara pada khususnya. Oleh karena itu dengan penyusunan makalah ini semoga dapat berguna bagi para pembaca sebagai acuan proses pembelajaran dalam menjawab segala tantangan yang ada.

11

DAFTAR PUSTAKA

Kaelan, 2004. Pendidikan Pancasila. Edisi Reformasi, 2004 Paradigma, Yogyakarta Sutomo,2001. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar Negara R.I. Yoyakarata Abdul Karim.Aim.2007.Latar belakang proses perumusan dan pengesahan Pancasila sebagai dasar Negara. Magelang

12

You might also like